//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: MARI SALING MENGINGATKAN  (Read 47355 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: MARI SALING MENGINGATKAN
« Reply #90 on: 07 March 2008, 06:15:39 PM »
mari saling mengingatkan
sudahkah anda menjalakan jalan beruas 8??

blommmm, baru jalan mulia berunsur 1
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: MARI SALING MENGINGATKAN
« Reply #91 on: 08 March 2008, 09:58:38 AM »
Maaf jika ada kesalah pahaman. Maksud saya untuk tidak menggubris adalah tidak terpancing atas sikap celaannya.
JIka balas mencela tentu menjadi konfilik yang tidak ada habisnya dan merugikan kedua belah pihak.
Makanya kita tetap saling mengingatkan. :P

Sebagai tambahan, saya ingin menjelaskan lagi bahwa Mahayana tidak menghina Theravada maupun Hinayana.
Statement dalam Sutra Intan tidak bermaksud demikian.
Sama seperti dalam Sutta, Buddha mengkritik kaum brahmana, tetapi tidak berarti Buddha menghina kaum brahmana ataupun mendiskreditkannya. Bahkan Buddha mengajarkan bagaimana menjadi brahmana yang sesungguhnya.
Dalam Mahayana, Buddha mengkritik orang yang berprilaku Hinayanis, tidak berarti Buddha menghina.


Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: MARI SALING MENGINGATKAN
« Reply #92 on: 08 March 2008, 07:44:31 PM »
 [at] atas
Buddha gk mungkin mengkritik Hinayana karena sang Buddha sendiri yg mengajarkan cara2 untuk mencapai Kearahatan...

jangan pernah bilank kalo sang Buddha itu mengkritik Hinayana..yg mengkritik Hinayana adalah Mahayana!..

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: MARI SALING MENGINGATKAN
« Reply #93 on: 08 March 2008, 09:11:54 PM »
Sebagai tambahan, saya ingin menjelaskan lagi bahwa Mahayana tidak menghina Theravada maupun Hinayana.
Statement dalam Sutra Intan tidak bermaksud demikian.
Sama seperti dalam Sutta, Buddha mengkritik kaum brahmana, tetapi tidak berarti Buddha menghina kaum brahmana ataupun mendiskreditkannya. Bahkan Buddha mengajarkan bagaimana menjadi brahmana yang sesungguhnya.
Dalam Mahayana, Buddha mengkritik orang yang berprilaku Hinayanis, tidak berarti Buddha menghina.

Sdr. Chingik, boleh saya bertanya?
Apa dan siapa yang anda maksud Hinayana dan Hinayanis ? Dan apa dan siapa yang anda maksud Mahayana dan Mahayanis?
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: MARI SALING MENGINGATKAN
« Reply #94 on: 11 March 2008, 08:08:12 AM »
hahahhah mantap nih el sol.............
cinta mati dia ama yang namanya mahayana....... ^-^  :D
semua yang merasa mahayana.....harus thanks berat nih ama el sol
dia udah mengkondisikan kalian untuk mencapai bhodhisatva.........
selamat....... selamat....... ;D

kalau arahat kan dia berlatih untuk melihat batinnya sendiri....
ini bodhisatva.....udah berbaik hati mengajak........mencapai bodhisatva....
 :)) :))

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: MARI SALING MENGINGATKAN
« Reply #95 on: 11 March 2008, 10:45:26 AM »
 [at] atas
aneh kamu... ^-^

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: MARI SALING MENGINGATKAN
« Reply #96 on: 12 March 2008, 10:03:31 AM »
Sudah berkali-kali sudah dijelaskan bahwa istilah Hinayana hanya mengacu pada orang yang berprilaku rendah dan egois. Di sini kok malah berkesan teman2 seperti bro Elsol ngotot mengklaim sendiri berprilaku rendah dan merasa diri sendiri dihina, pada jelas2 dalam Sutra Mahayana tidak ada satu kata pun yang menghina Theravada apalagi mengatakan Theravada berprilaku rendah, dan tidak ada satu kata pun yang menyebutkan Hinayana adalah Theravada.  Jika ada, itu hanya pendapat dari segelintir orang yang tidak mengkaji Theravada secara mendalam. Mengapa gitu aja kok repot ribut2 bahwa Mahayana menghina Theravada, padahal pendapat segelintir orang tidak berarti ucapan mereka mewakili komunitas itu secara keseluruhan.
Cape deh... :))
Contoh kasus:
Seseorang mencuri. Kemudian saya mengatakan jangan jadi pencuri karena itu adalah prilaku buruk. Adalah aneh jika ada yang marah dengan nasihat ini, kecuali dia benar2 pencuri yang sesungguhnya.
Nah, apakah Theravada adalah Hinayana, silahkan anda menilainya sendiri. (Mumpung anda2 sering lupa, saya tekankan sekali lagi Mahayana tidak pernah menghina Theravada, jika pun ada itu hanya pendapat dari kaum Mahayana yang belum paham ttg Theravada dan makna Hinayana yg sesungguhnya).


 


 
« Last Edit: 12 March 2008, 10:14:56 AM by chingik »

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: MARI SALING MENGINGATKAN
« Reply #97 on: 12 March 2008, 10:50:25 AM »
bang chingik, mungkin ada baiknya jawaban anda dibikin lebih komplit beserta analisa sutra2nya. soalnya di luaran definisi hinayana itu bener2 simpang siur. anda gak bisa bilang "pokoknya definisi gua itu adalah orang yg berperilaku egois, blablabla", sementara diluaran sana (contohnya dibawah) mengatakan hal yg berlawanan.

berikut kutipan dari Epstein, Ronald B., Ph.D, compiler, Buddhist Text Translation Society's Buddhism A to Z:
Quote
Mahayana and Hinayana Compared

"Maha" means great, "yana" means "vehicle", hence "Great Vehicle"; "Hinayana" means "Small Vehicle" or "Lesser Vehicle".

The modern representatives of the Hinayana belong to the Theravada School of Buddhism, which is found in Sri Lanka and most of Southeast Asia such as Burma (Myanmar) and Cambodia. Because Hinayana is a pejorative term, it is sometimes referred to as Southern Buddhism, while Mahayana is called Northern Buddhism because it came to be found in China, Vietnam, Korea, Japan, and Tibet.

Mahayana and Hinayana began not as separate schools but as alternative goals which were a matter of personal choice. The adherents of each lived and practiced together. Over the centuries they developed into different schools and eventually spread into different geographic areas.

What then are the different goals? The goal of the Hinayana is that of ending attachment to self and, thereby, becoming an Arhat, who undergoes no further rebirth. The Mahayana teaches that Arhatship is not an ultimate goal; its adherents follow the Path of the Bodhisattva, which leads to Buddhahood. The Bodhisattva is reborn voluntarily in order to aid all living beings to become enlightened. The realization of Buddhahood includes not only realization of the emptiness of self but also of the emptiness of dharmas, that is, of the entire psycho-physical world. (See emptiness.)
http://www.lotus-sutra.org/buddhist-ayurveda-encylopedia/mahayana_hinayana_compared_maha-yana_hina_great-vehicle_small-lesser-theravada_ta-cheng-syau-cheng.htm

mari kita simpulkan istilah dan pertentangan ini dengan jawaban yg komplit dan menyeluruh biar semuanya lega dan punya pijakan yg teguh atas jawaban tersebut (tanpa pake "pokoknya").
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: MARI SALING MENGINGATKAN
« Reply #98 on: 12 March 2008, 04:56:28 PM »
 [at] atas
u sum up what I wanted to say...in more..informative and polite way...^^ nice2..

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: MARI SALING MENGINGATKAN
« Reply #99 on: 13 March 2008, 09:59:35 AM »
well, you should learn from him  ;D
There is no place like 127.0.0.1

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: MARI SALING MENGINGATKAN
« Reply #100 on: 13 March 2008, 01:27:46 PM »
saya lebih suka secara tegas mengacu pada Sutra langsung. Dalam Sutra jelas2 tidak ada satu katapun yang mengatakan Theravada adalah Hinayana. Ini acuan paling objektik yang saya sodorkan.
Kemudian ada yang selalu menuduh Mahayana mengatakan Hinayana hanya mengejar kearahatan, itu juga tidak sepenuhnya benar. Mengapa ? Dalam Mahayana, tokoh Sariputra, Ananda, MahaKassapa adalah Arahat, dan mereka tidak mengejar pencapaian Sammasambuddha, tetapi Buddha tidak bilang mereka Hinayana, malahan walaupun mereka tidak bercita2 jadi Buddha, Sang Buddha tetap meramalkan mereka akan mencapainya pada tak terhitung kalpa yang akan datang. Ini acuan Sutra, bukan acuan pada pendapat sesepuh A, B atau C. bukan mengacu pada pendapat skolar picik yang sok pintar bilang Theravada =Hinayana. Mengapa tulisan Epstein, Ronald B., Ph.D harus dianggap mewakili pendapat Mahayana, dan saya tidak berhak? sama saja itu pendapat dari masing2 pribadi. Anda ingin mengacu dari siapa? Maka saya sodorkan dari Sutra, bukan dari pendapat para skolar picik.
 Mengapa harus merasa ada satu juta orang bilang Hinayana = Theravada, maka satu juta orang itu mewakili Mahayana? Mengapa harus terpancing oleh pendapat khalaya ramai? Sekarang ada berapa juta umat di dunia yang tidak menganggap Buddha adalah jalan mencapai pembebasan, apakah berarti pendapat mereka benar? tentu tidak, jika kita mau menggalinya secara objektif berdasarkan catatan Sutta dan Sutra, bukan berdasarkan pendapat dari segi kuantitas orang yang menilainya, maka kita tidak perlu terpancing sampai merasa dihina.

  Theravada juga mengajarkan 10 paramita dan memberi apresiasi pada pencapaian Buddha dalam kitab Buddhavamsa. Jadi Theravada tidak bisa dikatakan Hinayana. Dan Mahayana tidak bisa dikatakan menghina Theravada, Jika menghina, maka Sariputra dkk juga terhina dong, tapi tidak demikian bukan??
Semua ini acuan dari Sutra, apakah itu kurang? 

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: MARI SALING MENGINGATKAN
« Reply #101 on: 13 March 2008, 01:42:46 PM »
ehm..well done _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: MARI SALING MENGINGATKAN
« Reply #102 on: 13 March 2008, 02:09:22 PM »
sip sip...

mari saya simpulkan jawaban bang chingik:
* definisi hinayana yg valid ada di sutra2 mahayana (referensinya dong)
* hinayana tidak direpresentasikan oleh sekte manapun (yg bilang begitu adalah picik dan gak valid dan gak mewakili mahayana sejati)
* theravada bukan hinayana
* goal theravada berbeda dengan mahayana

sekarang, apakah ada yg menemukan sesuatu yg bertolak belakang yg terdapat di sutra2 dengan apa yg dikatakan oleh bang chingik?

if anyone here has any objections, let them speak now or forever hold their peace!
now i pronounce you mister and mrs.. oops... *kebiasaan mantan pastor*

satu lagi yg sering jadi sumber kesimpangsiuran theravada dan mahayana yg belom anda luruskan. apakah bertujuan jadi arahat itu picik dan egois (dalam hal ini pantas dicap: hina/rendah)? apakah kebhikkhuan yg memfokuskan perkembangan batin sendiri sampai tercerahkan itu picik dan egois (dalam hal ini pantas dicap: hina/rendah)?

silaken dijawab *gong*
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: MARI SALING MENGINGATKAN
« Reply #103 on: 13 March 2008, 05:11:37 PM »
aku ada pendapat dikit...

sekali Term Hinayana diberikan kepada pada orang2 yg ingin mencapai kearahatan...

dan..

Tradisi2 yg ingin mencapai kearahatan..mereka menolak panggilan Hinayana yg diberikan oleh Mahayana...makane gk ada nama2 spesifik aliran Hinayana didalam Sutta..karena pada zaman dulu..emank Hinayana itu banyak sekte dan bukan cuma 1..dan kata "Hinayana" itu merujuk pada sekte2 bukan cuma 1 sekte..

Theravada adalah anak dari Hinayana...and the only one that still survive..

ngerti yg gw maksud?

so, the point is that...yah iyalar kalo dalam sutra Mahayana gk ada tulisan THERAVADA..wong Mahayana menggunakan kata HINAYANA untuk merujuk pada sekte2 yg mao jadi Arahat..

2nd, dalam Mahayana arahat itu tetap lebih rendah daripada Boddhisatva..so,sariputta dkk..itu dalam Mahayana emank sebenarnya gk ada tempat sama sekali..mereka cuma bumbu2 sampingan yg tidak berasa sama sekale...

buktinya..

Mahayana hanya mengidolakan Boddhisatva tapi tidak pernah mengidolakan Arahat...


Offline Fei Lun Hai

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 686
  • Reputasi: 24
  • Gender: Female
Re: MARI SALING MENGINGATKAN
« Reply #104 on: 14 March 2008, 09:24:10 AM »
 :-? kayanya diskusinya masih panjang nih
your life simple or complex is depend on yourself

 

anything