//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - J.W

Pages: 1 ... 182 183 184 185 186 187 188 [189] 190 191 192
2821
Quote
Dalam agama Buddha, terdapat satu hal yang amat penting yaitu
Triratna: Buddha, Dharma dan Sangha. Maka untuk menandingi Triratna
agama Buddha, Lo Wei Ching menciptakan Triratna versi dia sbb:

-Menunjuk "Hsien Kuan" yaitu menunjuk bagian tengah dahi di antara
kedua alis mata dengan menggunakan jari tengah oleh seorang pandita
mereka yang disebut Tien Chuan She
-Memberitahukan kode lisan yang terdiri dari 5 kata: Wu, Thai, Fu, Mi,
lek.
-Mengatupkan tangan dengan cara-cara tertentu

Seseorang yang ingin menjadi anggota baru harus mendapat rekomendasi
dari dua orang anggota lama. Tetapi orang cacat, tukang jagal,
pelacur-pelacur, preman-preman dan gelandangan-gelandangan tidak
diterima sebagai penganut.

Pada tahun 1527, usaha Lo Wei Ching untuk menggulingkan rezim itu
gagal. Dia ditangkap dan kemudian dihukum mati dengan cara tubuhnya
ditarik dan dikoyak oleh 5 kereta kuda.

Kode Lisan
Lima kode lisan yaitu Wu, Thai, Fu, Mi, Nek dikatakan sangat membantu
dalam keadaan bahaya. Tetapi kode lisan ini tidak dapat dibocorkan
kepada siapapun, bahkan orang tua sendiri, suami dan isteri atau anak
mereka jika mereka bukan anggota. Pada zaman Dinasti Qing, lima kata
itu dirubah lagi menjadi: Min, Ta, Pao, Sin, Ik. Tetapi kode ini
dirubah kembali menjadi kode yang semula, ketika Dinasti Qing runtuh
dan menjadi Republik.

g. Dinasti Qing (Manchu) (1644-1911).

Pada zaman Dinasti Qing, pemberontakan dari aliran Bai Lian (Yi Guan
Dao) sangat sering terjadi, khususnya pada pemerintahan Raja Qian Long
(1736-1795) dan Raja Jia Jing (1796-1820). Pada akhir Dinasti Qing,
yaitu pada tahun ke-18 pemerintahan Raja Jia Jing, nama aliran Bai
Lian berubah lagi menjadi aliran Tien Li atau kadang-kadang disebut
aliran Pa Kua. Pada suatu pemberontakan pengikut-pengikut Bai Lian
gagal dan mereka bubar. Sebagian mereka bertobat dan menjadi bhikkhu
tetapi yang lainnya tetap setia pada alirannya. Untuk menghindari
perhatian pemerintah, aliran Bai Lian dibagi menjadi berbagai
cabang-cabang dengan nama yang berbeda-beda. Aliran "Yi Guan Dao" yang
ada sekarang merupakan salah satu cabang dari aliran Bai Lian.

He Liau Ko
Dia merupakan pemimpin kedua Yi Guan Dao. Dia mulai berontak melawan
Dinasti Ching pada pemerintahan Qian Long di tahun 1774. Dia adalah
seorang penghasut dan perencana jahat. Beberapa pemberontakan yang
terjadi pada masa itu adalah hasil hasutannya. Pada tahun 1795, dia
melancarkan satu pemberontakan secara besar-besaran yang merusak
banyak propinsi yakni She Chuan, Hu Pei, He Nan, An Hui, Khan Su dan
lain-lain. Pemberontakan ini disebut dalam sejarah Cina sebagai
"Kerusuhan oleh bandit-bandit dari aliran Bai Lian (sekarang disebut
Yi Guan Dao).

Wang Jue Yi
Dia merupakan keturunan dari Wang Hsing yang terkenal dengan
reputasinya yang buruk pada zaman Dinasti Qing. Pada akhir zaman
Dinasti Qing, ada organisasi yang memberikan pelatihan tinju yang
disebut Yi He Tuan (Tuan== bataion) atau disebut Yi He Quan
(Quan==tinju).

Organisasi ini berkedok sebagai tempat pelatihan tinju padahal
organisasi ini Yi He Tuan adalah organisasi militer dengan
cabang-cabang yang tersebar di berbagai tempat. Wang Jue Yi adalah
panglima dari organisasi ini. Dengan kata lain, sebenarnya Yi He Tuan
adalah
organisasi Pai Lian (sekarang disebut Yi Guan Dao).
Sudah tentu, aliran Pai Lian masih dibawah pengawasan ketat dari
pemerintah. Usaha pembasmian dari pemerintah terhadap pemberontak Pai
Lian masih sering dilakukan. Pada saat itu, Ibu Suri Ci Xi ingin
menggulingkan Kaisar dari tahta dengan tujuan untuk mengalihkan tahta
kerajaan kepada keponakannya (Kaisar itu adalah anak dari hasil
perkawinan selir dengan kaisar almarhum), tetapi rencana Ci Xi
mendapat hambatan yang luar biasa dari pihak asing yang mendukung
Kaisar. Supaya bisa menangani orang-orang asing tersebut, Ibu Suri
mengizinkan anggota Yi He Tuan memasuki ibukota. Anggota seperguruan
tertua (paling senior) yang bernama Chao Fu Thien, bersama dengan
pemimpin-pemimpin cabang lainnya dipanggil ke istana untuk diberikan
kehormatan berupa topi dan jubah yang mana hadiah ini hanya boleh
dipakai oleh pejabat-pejabat tinggi di istana. Ini merupakan yang
kedua kali dalam sejarah Cina dimana aliran sesat ini disetujui oleh
pemerintah. Tidak lama setelah aliran Bai Lian masuk ibukota,
sekretaris Duta Besar Jepang dibunuh dan menyusul peristiwa itu,
terjadi pembakaran dan pembunuhan secara besar-besaran. Pembakaran dan
pembunuhan tersebut mengakibatkan pengaruh yang sangat besar dalam
sejarah yaitu delapan negara asing (yaitu Inggeris, Amerika, Perancis,
Jepang, Rusia, Austria dan Itali) bergabung dalam membentuk tentara
sekutu untuk menyerang dan menduduki ibukota Cina. Inilah
yang dalam sejarah dikenal sebagai Pemberontakan Boxer.

Setelah kejadian ini, anggota seperguruan tertua Chao Fu Thien,
ditangkap oleh penduduk sekampung dengan kedua tangan diikat untuk
diserahkan kepada pemerintah. Chao Fu Thien kemudian dihukum mati.
Aliran sesat ini kembali mendapat larangan dari pemerintah Cina.
Dengan kata lain, pengesahan aliran sesat ini hanya bertahan lebih
kurang sebulan saja.

*bersambung

2822
Quote
Pemimpin Kedelapan Yang Palsu

Pada zaman Dinasti Ming, terdapat seorang pengikut Bai Lian yang
paling jahat dalam sejarah di Cina. Ajaran sesatnya mempunyai pengaruh
yang paling dalam dan luas terhadap pengikut-pengikutnya sampai saat
ini. Nama orang itu adalah Lo Wei Ching, lahir pada tanggal 8 Januari
1446. Dia mengatakan bahwa Sesepuh Hui Neng adalah merupakan pemimpin
Sangha yang terakhir, karena Jalan ke Surga telah berubah dari sistim
kepemimpinan Sangha menjadi sistim kepemimpinan orang awam. Dia
merekayasa sebuah cerita bagaimana dia menerima garis kepemimpinannya
sebagai berikut:

Seseorang yang bernama Pai Ik Chan menyelamatkan Sesepuh Ke-6 yang
sedang dikejar oleh seorang bhikkhu kejam di ladang. Oleh karena itu,
Pai Ik Chan diberikan baju dan mangkok sebagai bukti penerimaan garis
keturunan pemimpin. Selama 3 tahun, Sesepuh ke-6 sembunyi di rumahnya.
Kemudian Pai Ik Chan dan seorang guru besar Tao Ik dinobatkan bersama
sebagai pemimpin ke-7. Ini benar-benar merupakan kebohongan yang besar
dan menggelikan.

Penjelasan yang benar adalah Sesepuh ke-6 lahir pada tanggal 8
February 638, sedangkan Pai Ik Chan lahir tahun 1194 pada jaman
Dinasti Sung, sehingga ada perbedaan waktu 450 tahun. Maka itu,
bagaimana dia bisa menyelamatkan Sesepuh ke-6? Kecuali waktu bisa
berputar kembali. Guru Pai Ik Chan yang bernama Ma Tao Ik adalah cucu
murid dari Sesepuh ke-6 dan lahir sedikitnya 400 tahun sebelum Pai Ik
Chan. Oleh karena itu, bagaimana Pai Ik Chan bisa bertemu dengan
pemimpin ke-6 sebelum guru dia Ma Tao Ik? Selain itu, Lo Wei Ching
adalah orang yang hidup pada zaman Dinasti Ming, lahir beberapa ratus
tahun setelah Pai Ik Chan, bagaimana Pai Ik Chan menyampaikan
"Jalannya" kepada Lo Wei Ching?

Seperti yang tertulis dalam sejarah agama Buddha, garis keturunan dari
kepemimpinan berakhir pada Sesepuh ke-6 Hui Neng. Sistim kepemimpinan
ini diteruskan ke Cina dari India oleh pemimpin Bodhidharma. Dia
adalah Sesepuh pertama di Cina dan juga sebagai pendiri sekolah Zen di
Cina. Sebelum meninggal, beliau mengatakan bahwa sistim kepemimpinan
Zen akan berakhir pada Sesepuh ke-6. Sejak itu, hanya Dharma yang akan
berputar, kain dan mangkok tidak merupakan tanda kepemimpinan.

Berikut ini adalah ajaran sesat yang dipelopori oleh Lo Wei Ching:

-Dia merupakan pendiri dari sistim kepemimpinan umat awam. Dia
mengatakan bahwa "Jalan Surga" telah berubah dari sistim kepemimpinan
Sangha menjadi sebuah sistim yang dikendalikan oleh umat awam
(penerjemah: maksudnya tidak ada lagi Sangha dalam ajaran mereka).

-Dia memulai semboyan bahwa "Tiga agama menjadi satu". Ketiga agama
itu adalah Juisme (ajaran kuno di Cina), Taoisme dan Buddhisme.

-Dia mengarang cerita bahwa Tuhan yang bernama Lao Mu ada di Surga Wu
Zhi. Segala makhluk diciptakan olehNya.

-Sejak terbentuknya Aliran Maitreya (Yi Guan Dao), selalu ada
pernyataan bahwa sistim dunia terbagi menjadi 3 periode yakni Periode
Hijau, Periode Merah dan Periode Putih. Periode Putih ini merupakan
periode akhir zaman yang menurut mereka dunia akan kiamat pada periode
ini.

Lukisan tentang dunia kiamat oleh mereka sbb : Akan terjadi malapetaka
angin, hembusan angin begitu kuat sehingga orang hanya akan mendengar
"bum?" bagaikan surga akan ambruk dan bumi akan retak, dan hanya
sekejap mata segala sesuatu benda musnah, tak satu makhlukpun yang
terlihat. Mereka membuat cerita dunia kiamat dengan menjiplak teks
ajaran Buddha dan kemudian melakukan banyak pengubahan-pengubahan.

Menurut teks agama Buddha, periode waktu antara pembentukan alam dunia
dihitung berdasarkan tiga kalpa: Kalpa Kecil, Kalpa Sedang dan Maha
Kalpa. Aliran Yi Guan Dao (Aliran Maitreya) mengubah nama kalpa
menjadi Periode. Sebenarnya teks agama Buddha mengatakan bahwa dunia
akan musnah total pada akhir Maha Kalpa yang akan tiba pada trilliun
tahun mendatang. Mereka mengatakan bahwa akhir kalpa akan segera
datang supaya dapat membuat orang-orang menjadi panik dan masuk aliran
sesat tersebut.

Berdasarkan ajaran ini Lo Wei Ching selanjutnya menyatakan bahwa pada
akhir Periode Putih (penerjemah: maksudnya akhir zaman), Tuhan mereka
"Lao Mu" akan turun ke dunia membawa kembali 96 milyard anak-anak
sejati ke sisiNya. Anak-anak ini akan menikmati kekayaan dan
kemakmuran di surga sesuai dengan perbuatan baik mereka (pengertian
perbuatan baik disini adalah dedikasi yang dalam kepada Aliran
mereka).

Agar dapat mengendalikan pengikut-pengikutnya, Lo mengeluarkan
peraturan bahwa orang-orang yang mencari "Jalan Surga" harus bersumpah
kepada Tuhan Lao Mu. Sumpah-sumpah itu sangat kejam dan berbunyi
sebagai berikut:

-Seorang tidak boleh mencari "Jalan Surga" dengan pura-pura
-Seseorang tidak boleh mundur ketika diminta untuk maju
-Seseorang tidak boleh membocorkan rahasia aliran, karena tindakan itu
akan mengakibatkan tertangkapnya pemimpin dan kematian dari pemimpin
aliran tersebut.
-Seseorang tidak boleh tidak sopan kepada "Chien Jen" yakni gelar yang
diberikan kepada pejabat tinggi dalam aliran itu. Chien Jen memegang
jabatan "orang kedua" dalam aliran tersebut. (Jumlah Chien Jen sangat
sedikit, tetapi selain pemimpin tertinggi mereka "She Mu" mereka
memegang kekuasaan tertinggi dan disanjung oleh pengikut-pengikut
mereka, dan saat mereka tiba ataupun pergi selalu diiringi tata cara
yang khidmat seperti yang biasa dilakukan terhadap keluarga kerajaan
atau pejabat kerajaan yang berpangkat tinggi).
-Seseorang tidak boleh menganggur tanpa melakukan penyebaran ajaran
mereka dengan penuh semangat.

Siapa saja yang melanggar salah satu dari peraturan-peraturan tersebut
di atas akan disambar halilintar dan dibakar lima kali.

*bersambung

2823
Quote
c. Dinasti Tang (618-906)

Pada zaman Dinasti Tang, ada lagi seorang saleh palsu yang bernama
Wang Hwai Koo mengumumkan suatu berita yang keliru yakni Sakyamuni
Buddha telah mengundurkan diri dan telah digantikan oleh Maitreya
Buddha, dan bahwa keluarga Li akan runtuh sedangkan keluarga Yang akan
bangkit lagi. Li adalah marga dari Raja pertama Dinasti Tang dan Yang
adalah marga dari Raja pertama Dinasti Sui. Pemerintah mendengar kabar
itu segera mengirimkan pasukan untuk bertempur dengan kelompok Wang
Hwai Koo. Wang Hwai Koo dan pengikut-pengikutnya ditangkap dan dihukum
mati.

Tokoh lain pada masa Dinasti Tang yang juga mengaku sebagai penjelmaan
Maitreya adalah Ibu Suri Wu Zetian (Hokkian: Bu Cek Tian).
Ia memerintah dari tahun 690-705. Setelah suaminya Kaisar Gao Zong
(649-683) wafat, ibu suri Wu perlahan-lahan berusaha untuk meraih
kekuasaan, hingga akhirnya berhasil menumbangkan Dinasti Tang untuk
sementara waktu dan menjadi kaisar. Ratu Wu sebagai alat propaganda
kemudian memanfaatkan Agama Buddha dan Tao agar rakyat menganggapnya
sebagai makhluk suci (padahal Ratu Wu sangat kejam karena telah
menyiksa sampai mati para selir suaminya terdahulu).

(iv). Dari Kalangan Tao ia menerima gelar "Ibu para Dewa" (Bahasa
Inggris: Sage Mother) atau Lao Mu dan dipuja pada kuil-kuil Taois.
Untuk meraih simpati Umat Buddha dikaranglah pada saat itu suatu Sutra
palsu yang berjudul Sutra Awan Agung (Great Cloud Sutra) yang isinya
seolah-olah Buddha Sakyamuni telah menubuatkan bahwa Maitreya atau
Buddha yang akan datang akan terlahir sebagai wanita, yang di bawah
pemerintahannya "Panen akan berlimah, kebahagiaan akan menjadi tak
terhingga. Rakyat akan berjaya, terbebas dari penderitaan dan
penyakit. Para penguasa dari negara-negara tetangga akan berdatangan
dan menawarkan diri untuk menjadi taklukan." Vihara-vihara yang
disponsori negara bersama-sama mempermaklumkan ajaran baru ini dan
menggelarinya "Maitreya yang tanpa cela". Wu kemudian memerintahkan
dipahatnya patung Maitreya raksasa di Longmen yang wujudnya mirip
dirinya.

d. Dinasti Sung (960-1279).

Pada masa pemerintahan Kaisar Ren Zong (1022-1063), bulan November
1047, pemimpin dari Aliran Maitreya Wang Tzeh merencanakan suatu
pemberontakan. Pada mulanya dia adalah seorang gembala kemudian dia
mendaftarkan diri menjadi tentara. Sementara itu buku ajaran-ajaran
sesat telah beredar ke-mana-mana. Buku tersebut memuat pernyataan
jahat yang sama yaitu "Sakyamuni Buddha telah mengundurkan diri dan
Maitreya Buddha yang bertanggung jawab atas urusan manusia di dunia.
Mereka mengeluarkan slogan bahwa Zaman Putih "istilah Bahasa Cina
adalah Pai Yang" telah tiba.

Ketika Wang Tzeh menjadi walikota, penganut-penganutnya mengangkat dia
sebagai pemimpin mereka dan kemudian melancarkan pemberontakan di
propinsi Pei. Wang Tzeh memproklamirkan dirinya sendiri sebagai Raja.
Pada tahun baru di bulan Pebruari 1048, pasukan-pasukan raja
menyelinap ke dalam kota melalui terowongan. Wang Tzeh ditangkap dan
dihukum mati.

e. Dinasti Yuan (Mongol) (1279-1368).

Orang-orang kerajaan Mongol menghormati segala agama: Buddha, Kr*st*n,
Isl*m dan Taoisme. Tetapi melarang Aliran Maitreya. Di antara agama
yang disebut di atas, agama Buddhalah yang mendapatkan penghargaan
tertinggi, khususnya oleh keluarga raja, sehingga agama Buddha
mendapat fasilitas khusus dan juga mendapatkan fasilitas bebas pajak.
Oleh karena itu, penganut-penganut Maitreya merembes ke perkumpulan
Bai Lian yang dibentuk oleh Master Hwei Yen. Pengembangan utama bagi
sekte ini dititik beratkan pada pembacaan nama Amitabha Buddha.
Setelah 5 tahun berada di perkumpulan Bai Lian, nama Maitreya menjadi
Perkumpulan Bai Lian (sesuai dengan nama organisasi yang mereka
nyusupi).

Mereka menjalin hubungan baik dengan pegawai-pegawai pemerintah dan
juga orang-orang berpengaruh di masyarakat. Selain itu, mereka juga
ber-pura-pura melakukan kegiatan sosial. Dengan cara demikian, secara
bertahap mereka menjadi sah dalam hukum pemerintahan, tetapi
pengesahan tersebut bertahan hanya 9 tahun. Ketika Raja Shidebala
(Ying Zong) naik tahta pada tahun 1321, beliau melarang aliran itu.
Pada saat itu, situasi politik sedang memburuk dan Aliran Maitreya
mengambil keuntungan dari situasi tersebut untuk menyebarkan ajaran
yang menyimpang.

Hampir tiga tahun kemudian (1323), Raja Ying Zong dibunuh. Dua puluh
delapan tahun setelah beliau wafat atau pada masa pemerintahan Raja
Toghon Temur (Shun Di ? memerintah 1333-1368) yakni pada bulan Mei
1351, penganut-penganut Bai Lian, dengan Liew Foo Thong sebagai dalang
utama dan Han San Thong sebagai pemimpin, merencanakan untuk
memberontak melawan Dinasti Yuan dan memproklamirkan dirinya sebagai
King Ming. Ciri-ciri tentara mereka adalah membakar kemenyan dan
pengikut-pengikutnya mengikat kepala mereka dengan syal merah. Karena
itulah pemberontakan ini dalam sejarah dinamakan Pemberontakan Ikat
Kepala Merah (Red Turban). Tetapi rencana pemberontakan tersebut
bocor, Han San Thong tertangkap dan dihukum mati. Istri dan anak
lelakinya, Han Lin Er meloloskan diri. Pengikut-pengikut yang
melarikan diri dikumpulkan oleh Liew Foo Thong untuk membentuk suatu
tentara yang berjumlah ratusan ribu orang. Tentara tersebut menyerbu
dan menaklukkan propinsi Ing Chuan.

Pada bulan Februari 1355, Liew Foo Thong memproklamirkan Han Lin Er
sebagai Raja Ming kecil.

Pada bulan Januari 1352, seorang penganut Bai Lian yang kaya, Kuo Tze
Hsing, juga mengumpulkan penganut-penganut untuk bekerja sama dengan
Han Lin Er. Kuo menyatakan dirinya sebagai Jenderal. Pada tanggal 26
Februari, tentaranya menaklukkan propinsi Hau Chou.

Pada bulan Maret tahun yang sama, Zhu Yuanzhang (Hokkian: Cu Goan
Ciang) bergabung dengan mereka sebagai bawahannya. Zhu telah menjadi
rahib sejak kecil. Dia meninggalkan Sangha untuk menjadi seorang awam
karena kuti di mana dia tinggal telah dibakar. Zhu mempunyai
penampilan yang tampan dan tubuhnya tegap. Selain itu, dia selalu
menang dalam peperangan. Kuo Tze Hsing begitu terkesan sehingga dia
mengangkat Zhu sebagai menantu laki-laki.

Tiga tahun kemudian, Kuo meninggal dan putranya Kuo Thien Shih menjadi
pemimpin. Han Lin Er mengangkat anak Kuo sebagai panglima, Chang Thien
Yew dan Zhu sebagai Jenderal pertama dan kedua. Enam bulan kemudian,
Kuo Thien Shih dan Chang Thien Yew dibunuh. Akibatnya semua tentara
berada di bawah perintah Zhu Yuanzhang.

Pada bulan Februari 1363, Liew Foo Thong dibunuh dan Han Lin Er dengan
cepat mengirim berita kepada Zhu untuk meminta bantuan segera.
Bantuan diberikan segera dan Han Lin Er diselamatkan. Sejak itu Han
Lin Er menjadi boneka Zhu Yuanzhang. Pada bulan Desember 1366, atas
nama untuk menyambut kedatangan Han Lin Er ke selatan, Zhu mengirim
satu kapal untuk menjemput Lin Er. Dalam perjalanan, Zhu memerintahkan
orang membalikkan kapal tersebut dan Lin Er tenggelam, tentu saja Zhu
Yuanzhang menjadi pengganti.

Supaya bisa menghibur mereka, Zhu pada tanggal 4 Januari 1368
mengumumkan "Ming" sebagai nama rezimnya. Dengan demikian, dia menjadi
Raja pertama Dinasti Ming. Inilah untuk pertama kalinya suatu
pemberontakan sekte rahasia berhasil mengangkat pemimpinya menjadi
kaisar. Zhu lalu bergelar Hong wu dan memerintah dari tahun 1368-1398.

f. Dinasti Ming (1368-1644)

Berhubung Raja Choo Yen Zang pernah menjadi bhikkhu, dia amat paham
tentang isi dari agama Buddha. Oleh karena dia sadar bahwa
penganut-penganut Bai Lian telah mengambil dan kemudian merubah
Buddhadharma sesuai pemikiran mereka. Mereka menggunakan nama aliran
Maitreya Buddha hanya sebagai topeng untuk menipu orang-orang yang
tidak mengerti latar belakang mereka.

Setelah Zhu naik tahta menjadi raja dia mengeluarkan perintah melarang
aktivitas dari aliran Bai Lian. Sejak itu, pengikut ajaran Bai Lian
mengajarkan ajaran sesatnya pada malam hari saja dengan pintu dan
jendela tertutup rapat.

Pada zaman Dinasti Ming, kerajaannya paling banyak menderita karena
pemberontakan Bai Lian yang sangat sering terjadi. Banyak dari
pemberontakan ini terjadi ketika negara tersebut sedang dalam
kehancuran dan lelah dalam menghadapi perang dengan penyerang dari
luar negeri. Berikut adalah beberapa pemberontakan terkenal yang
tercatat dalam sejarah:

1.Pada tahun 1373 Pheng Phu Kui, pengikut Bai Lian dari SheChuan
mengumpulkan orang-orang, menyerang dan menjajah 14 kota secara
berturut-turut dan pemerintah menghabiskan waktu beberapa bulan untuk
menaklukkan mereka.
2.Zin Kang Nu dan Tien Chiew Cheng berontak pada saat negara sedang
kalah perang dengan Vietnam.
3.Thang Sai Er mengambil keuntungan dari kesempitan ketika Jepang
sedang mengganggu Liaw Tong yang terletak di timur laut China.
4.Ketika ada ancaman dari Manchuria dan keluarga raja sedang mengalami
keributan dalam kerajaan, Chao Ik San, atas nama Maitreya Buddha
mengumumkan dirinya sebagai raja dan berontak melawan pemerintah.
5.Wang Hsing and Chee Hong Joo paling terkenal dengan nama buruknya
dan memiliki tentara yang terbesar. Pada saat keluarga raja dan rakyat
pada umumnya sedang panik karena Manchuria sudah masuk perbatasan
China dan telah menaklukkan 40 kota di Liaw Tong, Wang Hsing and Chee
Hong Joo memimpin 2 juta tentara, menyerang dan menjajah kota-kota
besar di propinsi Shantong dan bahkan mencuri alat transportasi
pemerintah yang membawa makanan. Supaya dapat bertempur dengan tentara
yang begitu besar, pemerintah terpaksa mengirimkan tentara di Liaw
Tong. Ini berarti tentara Bai Lian memberikan bantuan besar kepada
tentara Manchuria.

Di antara penganut-penganut Bai Lian yang terkenal, terdapat seorang
wanita, Tang Sai Er, yang memiliki ilmu hitam. Dia berkata bahwa dia
telah memperoleh sebuah buku dari surga di mana buku tersebut
diketemukan dari dalam batu besar. Dengan buku tersebut dia bisa
menguasai roh-roh dan dewa/dewi dan bisa mendapatkan pakaian maupun
makanan yang ia inginkan.

Beribu-ribu orang awam, karena terpesona oleh ajaran sesatnya,
mengikuti dia. Pada satu pertempuran dengan tentara kerajaan, Tang Sai
Er menggunakan ilmu hitam untuk melindungi dirinya. Banyak roh-roh
yang tampangnya mengerikan muncul di langit. Karena tahu bahwa Tang
Sai Er mungkin akan menggunakan ilmu hitam, jenderal kerajaan itu
membawa sedikit darah yang kemudian disiramkan ke roh-roh yang tampak
itu. Dengan segera, roh-roh yang mengerikan tersebut berubah
menjadi manusia-manusia dan kuda-kuda kertas. Sai Er berhasil
meloloskan diri tetapi kemudian tertangkap. Dia dirantai dan dikirim
ke ibukota dengan menggunakan kereta tahanan. Tetapi, dalam
perjalanan, dengan kekuatan ilmu hitam, Sai Er berhasil bebas dari
belenggu rantainya dan menghilang. Sejak saat itu dia tidak pernah
diketemukan lagi.

Ilmu hitam Tang Sai Er diperkirakan diwariskan ke generasi berikutnya.
Pada tahun 1557, terdapat seorang yang bernama Ma Cu She di mana
dengan ilmu hitamnya dapat membuat prajurit kertas menjadi seperti
prajurit yang sebenarnya. Pada saat prajurit kertas itu diserang, ia
akan berbalik menyerang dan melukai penantangnya, meskipun begitu,
ketika rencana pemberontakan Ma Cu She diketahui oleh pemerintah,
pemerintah segera mengirim tentara untuk menaklukkan Ma Cu She dan
pengikutnya. Diperkirakan lebih dari 100 orang pengikutnya mati dalam
medan peperangan, tetapi Ma Cu She sendiri berhasil lolos dari maut.

2824
Ahh....coba ikutan ah... tp jinaraga tidak tau bermanfaat ato tidak...
Semoga aja bermanfaat:


sumber : http://www.mahavira.info/forum/viewtopic.php?t=555
Quote
Aliran Maitreya? Buddhis ato Non-Buddhis?



Telaah Kritis dan Obyektif atas Aliran Maitreya

APAKAH SANG Buddha MASA MENDATANG TELAH HADIR DI DUNIA INI?

PENGANTAR

Belakangan ini di negeri kita dimarakkan oleh suatu aliran keagamaan
yang menamakan dirinya Maitreya, yang dalam Bahasa Mandarin disebut
dengan Yi Guan Dao (baca I Kwan Tao). Sesungguhnya sebagai seorang
Buddhis kita dapat menghormati agama dan aliran apapun, sebagaimana
yang diajarkan Sang Buddha dalam UPALI SUTTA, namun yang menjadi
masalah aliran ini telah mendompleng nama Buddhisme dalam
penyebarannya.

Dalam makalah kali ini kita akan membahas benarkah aliran Maitreya
dapat digolongkan pada Buddhisme dan apabila tidak apakah alasannya.
Mengingat perkembangan aliran ini yang demikian pesatnya. Berdasarkan
pengalaman penulis semasa masih tinggal di Jakarta, pada hampir tiap-
tiap perumahan terdapat cetiya (mereka menyebutnya dengan istilah
Mandarin: Fo Tang [baca: Foo Dang]) aliran tersebut.

Selain itu kita juga akan membahas gerakan-gerakan keagamaan yang
serupa dengan Maitreya pada sepanjang sejarah Tiongkok untuk menarik
keterkaitannya dengan Aliran Maitreya.

Makalah ini juga tidak dimaksudkan untuk menjelek-jelekkan ataupun
menghina aliran Maitreya, melainkan untuk mendudukkan permasalahan
pada proporsinya yang benar. Bagi rekan-rekan Buddhis diharapkan agar
mendapatkan pengertian yang benar mengenai apa itu sesungguhnya
Aliran Maitreya tersebut. Selamat membaca.

A.SEJARAH.

1.Ciri Khas Umum Aliran-Aliran Sesat dalam Sejarah Tiongkok.

Negeri Tiongkok merupakan tempat yang subur bagi perkembangan berbagai
aliran bidaah atau menyimpang, baik yang berakar dari Taoisme maupun
Buddhisme. Sebelum kita menganalisanya satu persatu, maka baiklah kita
menarik terlebih dahulu ciri-ciri umum aliran-aliran tersebut:

(i).Berawal dari gerakan pemberontakan untuk menggulingkan suatu
dinasti atau pemerintah yang saat itu sedang berkuasa.

(ii).Para pemimpinnya mengaku titisan dewa tertentu (bagi yang
berlatar belakang Taoisme) dan titisan Bodhisattva tertentu (bagi yang
berlatar belakang Buddhis). Dalam propagandanya mereka
mengatakan bahwa dinasti yang sedang berkuasa telah terlalu bobrok dan
mereka telah menerima mandat surgawi untuk berkuasa menggantikan
pemerintahan yang lalim pada saat itu.

(iii).Bagi aliran sempalan yang berlatar belakang Buddhis, Bodhisattva
yang banyak dipilih adalah Maitreya. Jadi banyak pemimpin sekte atau
pemberontakan yang berasal dari kalangan Buddhis mengaku bahwa diri
mereka adalah penjelmaan Maitreya.

(iv).Pemberontakan diawali dengan membentuk suatu sekte rahasia untuk
mengumpulkan para pengikut. Agar menarik minat rakyat jelata maka
kadang-kadang dibumbui dengan mistik. Para anggota disumpah dengan
ritual khusus, yang juga timbul saat ketidak puasan merajalela di
kalangan rakyat.

Baik marilah kita mulai membahas sejarah aliran-aliran sesat di
Tiongkok mulai dari jaman yang paling awal hingga pada timbulnya
aliran Teratai Putih (Bai Lian, baca: Pai Lien) yang merupakan cikal
bakal Yi Guan Dao.

2.Sejarah Aliran-Aliran Sesat dalam Sejarah Tiongkok.

a.Dinasti Han (202 SM - 221M)

Marilah kita kembali pada masa akhir Dinasti Han pada abad ketiga
Masehi. Pada saat itu kekuasaan Kaum Kasim menjadi semakin besar,
sehingga kaisar hanya menjadi boneka mereka saja. Mereka sangat lalim
dan korup sehingga Dinasti Han menjadi lemah.
Ketidakpuasan merebak di kalangan rakyat, di mana hal tersebut
berpuncak pada Pemberontakan Topi Kuning (Huang Qin) pada tahun 184 M

(i). yang dipimpin oleh tiga bersaudara bermarga Zhang. Pemimpin
utamanya bernama Zhang Yue (Thio Kak dalam lafal Hokkian)

(ii). Zhang Yue merupakan seorang mahasiswa ilmu ketabiban yang gagal,
namun ia memiliki kemampuan mengobati orang. Banyak rakyat yang
disembuhkan olehnya dari berbagai penyakit sehingga mereka kemudian
tertarik untuk menjadi pengikutnya. Legenda mengatakan bahwa kemampuan
pengobatan tersebut diperolahnya dari seorang dewa bernama Nan Hua Lao
Shen (Hokkian: Lam Hoa Lo Sian) atau dewa tua dari pegunungan Lam Hoa
yang memberikannya sejilid kitab ilmu pengobatan.

Di depan massa pengikutnya Zhang Yue berpidato bahwa pamor kerajaan
Han telah pudar dan ia telah ditakdirkan untuk menggantikannya, oleh
sebab itu ia mewajibkan para pengikutnya untuk mengenakan topi atau
penutup kepala berwarna kuning, yang melambangkan keunggulan
gerakannya dari Dinasti Han

(iii). Ia juga membagi-bagikan jimat (hu) pada para pengikutnya agar
mereka menang perang. Mereka kemudian bergerak ke ibu kota dan
berhasil menimbulkan kepanikan dan kerusakan besar pada Dinasti Han,
namun akhirnya pemberontakan ini berhasil ditumpas.

b. Dinasti Sui (589-618)

Pada bulan Januari 610 AD, sejumlah orang berpakaian warna putih
dengan rambut diikat pita putih dan tangan memegang kemenyan yang
membara serta bunga-bunga, mengumumkan datangnya Maitreya Buddha ke
dunia ini dengan mengadakan prosesi menuju kota Chian Kuok dan pada
saat mereka hendak memasuki pintu Chian Kuok, pengawal di pintu
menyambut kedatangan mereka dengan berlutut dan mempersilahkan mereka
masuk.

Tetapi ketika mereka sedang berlutut, orang-orang saleh palsu
(bandit-bandit) itu merampok senjata-senjata mereka dan ketika
tindakan ini hampir mengakibatkan kerusuhan, bantuanpun datang untuk
menaklukkan bandit-bandit tersebut. Orang-orang yang terlibat dalam
pemberontakan ditangkap. Jumlah yang tertangkap mencapai kira-kira
seribu keluarga.

Tiga tahun kemudian pada bulan Desember 613 AD, seorang yang bernama
Siang Hai Ming menyatakan dirinya sebagai reinkarnasi Maitreya Buddha,
mengumpulkan penganut-penganut dan melancarkan pemberontakan dan
mengangkat dirinya sebagai raja, dan pada akhirnya membangun satu
kerajaan di Pei Wu. Setelah beberapa saat, Raja dari Dinasti Sui
mengirimkan pasukan untuk menaklukkan dia.

*bersambung

2825
Jinaraga sendiri yang kurang pendidikan ato apa yah?
Kok sepertinya ada yang aneh.. ??? :o :o

2826
 [at]  mr. Radi_muliawan & mr. nyanadhana :
 ^:)^ ^:)^ ^:)^ mohon bimbingannya...
Semoga jinaraga bisa banyak belajar dari ko2 sekalian n dapat mengenal buddhadhamma yang paling bener, tulen n tidak tercemar oleh budaya asing...
 _/\_ _/\_ _/\_

2827
sekale sesat tetap sesat... :))


Angulimala sebelum mengenal dhamma juga sesat loh :o :o
Tapi setelah menjalankan dhamma apakah masih sesat ?? :|

Yang jadi pertanyaan apakah falun gong menjalankan dhamma seperti yang dipahami angulimala?? kalo tidak sama seperti yang dipahami angulimala berarti jangan disamakan falun gong dengan angulimala.. sederhana kan??   8)

Tidak mudah menyamakan kejadian sekarang dengan kejadian pada jaman saat Buddha gautama masih hidup.. harus dilihat dan diteliti dengan baik persamaan dan perbedan yang terjadi..  :-?

Mungkin disebabkan jinaraga tidak tamat sekolah dan minimnya penguasaan bahasa indonesia yg baik dan benar menurut EYD...,sepertinya ada salah pengertian.

2828
sekale sesat tetap sesat... :))


Angulimala sebelum mengenal dhamma juga sesat loh :o :o
Tapi setelah menjalankan dhamma apakah masih sesat ?? :|

2829
Seperti yang saya sudah bilang, kalau begitu tidak ada kebenaran sejati? Semua sama saja?
Kebenaran sejati? apa kriteria kebenaran sejati? Mohon pencerahannya.

Tiga corak umum sebagaimana diajarkan Sang Buddha :
Semua yang berkondisi tidak kekal. (Sabbe sankhara anicca)
Semua yang berkondisi tidak memuaskan. (Sabbe sankhara dukkha)
Tidak ada atta. (Sabbe dhamma anatta)

Dalam ajaran agama tetangga, dan ajaran aliran Maitreya, apakah ada hal tersebut? Ataukan dalam ajaran tersebut diajarkan atta? Apakah pandangan atta tersebut bisa disamakan dengan ajaran Sang Buddha?
Tuh  maksudnya gimana ya? Mohon perinciannya...

Mengapa ajaran Maitreya sesat :
Tidak mengenal tiga corak umum, tidak mengenal 4 kebenaran mulia, tidak mengenal jalan mulia beruas delapan, tidak mengenal sebab musabab yang saling bergantung (pengertian dan pikiran salah)
Memuja yang tidak patut dipuja (perbuatan salah)
Menghina agama lain dan berbohong mengenai apa yang diajarkan agama lain (perkataan salah)
Mencari uang dengan manipulasi (mata pencaharian salah)
Tidak mengenal meditasi baik samatha maupun vipassana (daya upaya salah, konsentrasi salah, perhatian salah)

Saya yakin pasti masih banyak lagi.
Agama tetangga memandang agama buddha tidak bertuhan. dalam arti tidak memiliki pribadi adikuasa. Dan bagi mereka, buddhis jg sesat lohh  :o
 
Bukan melecehkan atau merendahkan. Tetapi mengatakan yang benar sebagai yang benar dan yang tidak benar sebagai yang tidak benar. Hal tersebut telah dilakukan oleh Sang Buddha sejak khotbah pertama.

Sedikit saran saya untuk Jinaraga, jika ingin belajar Ajaran Sang Buddha, sebaiknya mulai dari yang dasar terlebih dahulu. Terutama pengertian benar. Karena dari pengertian benar maka adalah dasar jalan mulia beruas delapan.

Best regards.
Sdr. Karuna murti....bisakah anda memberikan referensi dasar ajaran agama buddha??

Terima kasih..

2830
_/\_, sebenarnya apa bedanya maitreya dengan budhis,
Tanya kenapaaa..  ;D

sebenarnya aliran apa saja seharusnya punya inti yang sama, seperti kr****n, muslim, dll..sesungguhnya mereka mempunyai inti yang sama yaitu mencapai kebahagiaan, bukan berarti maitreya itu berpandangan salah, mungkin mereka punya pandangan tersendiri mengenai hidup..
Beeeeenerrrrrrrrrrrrrrrr...point 100 buat cc rina :)
Masing2 ajaran memiliki pandangan masing2...Ajaran aliran maitreya tidak salah. Tapi "tingkah" nya yg salah. Mendompleng nama buddhis n melecehkan dhamma.

mohon maaf saya hanya mencoba menempatkan diri dalam posisi mereka.

 ^:)^ ^:)^
mohon maaf juga...jinaraga hanya mencoba menempatkan diri dalam posisi yg dilecehkan

2831
saya mulai mengenal Buddhisme dari komik ini lho...

sebelumnya (dan sampai sekarang) status agama saya tidak jelas. mungkin dominan Katholik. saya pergi gereja, ngantuk mendengar kotbah, bersyukur kepada Tuhan & minta pemecahan masalah pada Tuhan. tapi selalu ada keragu-raguan kenapa Tuhan mengajarkan kita menjadi pengemis. tidak ada makna hidup...

pada waktu itu pandangan saya tentang agama Buddha adalah agama yg mengajarkan umatnya utk berdoa kepada Tuhannya dengan membakar & mengoyang2kan hio. walau beda cara, yah masih 1 muara (Tuhan).

kemudian saya lihat sebuah komik kok unik sekali...
ketebalannya (ukuran) berbeda dg komik2 lain.
wah menarik... pakaiannya minim :))
lalu lihat2 sedikit contentnya
episode2 awal menggambarkan problema kehidupan manusia
keserakahan, keinginan, kekuasaan, status, dll...
awalnya saya pikir tokoh utamanya adalah TATA :))

dari komik inilah timbul ketertarikan thd agama Buddha...



Semoga anda berjodoh kamma dgn buddhadhamma....

2832
.............................
5 kata rahasia sebenarnya udah pernah dibahas sebagai kata rahasia untuk menentukan anda lawan atau teman.itu adalah bentuk pemberontakan yang digunakan zaman kerajaan dulu oleh aliran Bai Lian(Teratai Putih).well kiamat versi mereka setelah dipelajari adalah salah satu kegiatan pemberontakan mereka nantinya di beberapa negara(kalo mau bahas kita ke conference aja).

Dengan kata laen...., sebagai sandi gitu yah?
Nahhh...ini dia.. Jelas sudah.
Mungkin waktu jaman pemberontakan itu...bagi yg tidak bisa mengucapkan kata sandi akan dibunuh. Nahh..bagi member yg tahu sandinya, maka akan selamat dari "musibah". dengan kata laen tidak dibunuh.

2833
Yah jangan terllau passive juga . Harus ada yang mengklarifikasi

Demonstrasi? Bakar ban di depan kantor dubes jepang? Triak2 slogan anti jepang? Boikot produk jepang?

Tapi ngomong2..,aneh juga yah.... ::)
Komik itu "diserang" hanya karena melenceng dari sejarah. Walau masih ada nuansa buddhisnya. Dengan kata laen, masih ada ajaran dhammanya.

Sedangkan ada ajaran tetangga yang jauh melenceng dari dhamma tapi mengklaim bahwa dirinya merupakan bagian dari buddhis itu didiemin..weleh weleh.

Atau mungkin ada kepentingan pihak2 tertentu yg pro negara A dan anti negara B ??? :o :o

2834
Diskusi Umum / Re: Mengapa angulimala bisa mencapai arahat?
« on: 30 March 2008, 06:25:53 PM »
_/\_ Mohon bimbingan,
mengapa seorang pembunuh seperti angulimala bisa mencapai arahat? padahal sudah membunuh banyak orang? apakah karma tidak berlaku apabila seseorang sudah mencapai arahat? kalo gitu karma tidak adil dunk?
Kamma itu maha adil dan maha tahu kok.
Buktinya Angulimala tetap menerima kamma buruknya walau telah mencapai tingkat kesucian arahat.
Mengapa seorang pembunuh bisa mencapainya ? Karena dia telah berhasil mematahkan belenggu2 dan samsara.

 _/\_ _/\_

2835
Diskusi Umum / Re: Cinta and sex &tingkat kesucian
« on: 30 March 2008, 12:42:52 PM »
Jalan tengah : menghindari jalan pemuasan nafsu dan jalan penyiksaan diri.

Di sini kita berbicara kebutuhan, bukan keinginan. Kita butuh makan untuk bertahan hidup, tetapi bukan berarti kita bisa memilih menu makanan mana yang enak mana yang tidak enak. Kita juga jangan menyiksa diri tidak makan sama sekali.

Sex gak dibutuhkan, tetapi diinginkan.

Gak s7... :P
Semuanya tergantung kembali dengan kita ingin mengantung yang mana.

Pages: 1 ... 182 183 184 185 186 187 188 [189] 190 191 192