//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: FIFA 10, Game Sepakbola Baru Beraroma Jadul  (Read 3172 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
FIFA 10, Game Sepakbola Baru Beraroma Jadul
« on: 29 October 2009, 04:16:15 PM »


Jakarta - FIFA 10 adalah game sepakbola generasi terbaru dari Electronic Arts (EA) Sports. Namun versi PC game itu ternyata lebih kental dengan aroma 'jadul'.

Seri game FIFA dari EA Sports memang mengemban nama besar. Meski kerap disebut tak sebagus pesaingnya --seri Pro Evolution Soccer alias Winning Eleven dari Konami -- namun seri FIFA adalah game resmi untuk kompetisi sepakbola virtual yang diakui oleh FIFA (asosiasi sepakbola internasional).

Wujud terbaru dari seri itu adalah FIFA 10 yang muncul untuk konsol generasi baru Xbox 360 dan PlayStation 3, selain tentunya untuk komputer berbasis Windows (PC). Nah, detikINET kali ini akan mengulas FIFA 10 versi PC.

Kesan pertama yang timbul dari game 'bermaskot' Wayne Rooney ini adalah sambutan ramah pengguna. Pertama kali menjalankan game ini pemain akan diminta menentukan tingkat kemahirannya, pemain 'veteran' bisa langsung memilih tingkat kesulitan tinggi sedangkan pemula bisa memilih tingkat paling rendah.

Kemudian, pemain pun disodorkan kewajiban membuat profil yang antara lain menentukan klub atau tim sepakbola favoritnya. Setelah dipilih, FIFA 10 akan secara default menempatkan tim itu sebagai pilihan pertama untuk setiap pertandingan.

Tampilan 'Jadul'

Namun sambutan yang ramah dan menu yang rapih itu ternyata baru satu bagian dari pengalaman bermain FIFA 10. Pengalaman berikutnya, dan ini yang paling penting, adalah pengalaman bermain saat pertandingan.

Di bagian ini FIFA 10 mulai menampakkan 'belang'-nya. Pertama-tama, tampilan para pemain memiliki tingkat kemiripan yang cenderung buruk. Tekstur kulit pemain terlihat halus bagai boneka. Kemudian, saat beraksi di lapangan, grafis yang muncul pun makin mengecewakan. Pemain tampak kasar dan 'ditempelkan' di layar.

Sebenarnya, grafis yang seadanya itu bisa diselamatkan dengan cara kendali yang enak. Namun FIFA 10 untuk PC --meski mengusung kendali 360 derajat-- masih terasa kendali kaku dan mendorong pemain untuk bergerak pada garis-garis lurus saja.

Jujur saja, grafis FIFA 10 tidaklah jelek. Namun untuk kelas game generasi saat ini, apalagi kalau dibandingkan dengan FIFA 10 untuk konsol, kualitas yang nampak pada FIFA 10 untuk PC bukanlah kualitas yang layak.

Sisi Positif

Grafis dan kendali FIFA 10 untuk PC mungkin terasa canggung, namun bukan berarti game ini sepenuhnya tak layak dimainkan. Ada beberapa hal yang menurut detikINET patut dinikmati gamer.

Pertama, saat bermain melawan komputer, sebelum pertandingan akan muncul laporan intelijen. Laporan ini menampilkan strategi apa yang dimiliki tim lawan dan juga pemain bintang mana yang perlu diwaspadai.

Fitur kedua yang menarik perhatian detikINET adalah sistem kendali alternatif yang khas untuk pengguna PC. Ini adalah mengendalikan FIFA 10 dengan menggunakan mouse.

Tipe kendali alternatif ini cocok bagi pemain game yang cenderung santai. Lewat mouse pemain akan mengendalikan permainan dengan gaya 'point and click': arahkan mouse ke lokasi tertentu di lapangan dan pesepakbola yang dikendalikan akan bergerak ke sana.

Untuk mengoper, sistem ini memanfaatkan klik kiri. Mengoper pada rekan satu tim dilakukan dengan mengklik tubuhnya sedangkan umpan terobosan bisa dieksekusi dengan mengklik wilayah kosong di lapangan.

Untuk menembak, pemain bisa menggunakan tombol kanan mouse. Menekan tombol agak lama akan menambah kekuatan tendangan yang dilancarkan.

Fitur kendali dengan mouse ini juga membebaskan pemain dari kekakuan gerakan. Pesepakbola virtual yang dikendalikannya, menurut pengamatan detikINET, tampak lebih luwes jika disuruh mengikuti instruksi dari mouse daripada instruksi dari keyboard maupun gamepad.

Kesimpulannya, FIFA 10 untuk PC adalah sebuah game yang minim dan tidak memanjakan mata. Bagi gamer yang fanatik sepakbola masih ada pilihan lain yang jauh lebih layak seperti Pro Evolution Soccer 2010 yang akan dibahas detikINET dalam tulisan terpisah.

Namun bagi gamer yang ingin menikmati game sepakbola dengan gaya santai, pilihan kendali menggunakan mouse bisa jadi alasan untuk mencicipi FIFA 10. Selain itu, bagi gamer yang spesifikasi PC-nya agak 'kurang' FIFA 10 akan lebih mampu mengakomodir itu.

Kelebihan:
+ Sistem kendali alternatif lewat mouse
+ Laporan intelijen pra-pertandingan

Kekurangan:
- Grafis yang terkesan 'jadul'
- Kendali pemain kaku

Dalam mereview game ini, detikINET menggunakan sistem berbasis Prosesor Intel Core i7 965, Intel DX580SO, Digital Alliance GTX 260, Corsair HX1000W, Corsair Dominator 6GB kit dan sistem operasi Windows 7. ( wsh / wsh )

 

anything