Karakter KristusSekarang, mengenai topik yang seringkali saya pikir kurang dibahas memadai oleh para Rasionalis, yaitu masalah apakah Kristus adalah manusia terbaik dan paling bijaksana. Biasanya sudah menjadi hal yang diterima bahwa kita semua mesti setuju bahwa memang demikian kenyataannya. Saya sendiri tidak setuju. Ada banyak hal baik di mana saya setuju dengan Kristus melebihi orang-orang kr****n sendiri. Anda pasti ingat bahwa ia berkata: 'Tolakkan kejahatan, tetapi siapa saja yang menampar pipi kananmu, maka berikan pipi kirimu.' Ini bukan ajaran atau prinsip baru. Prinsip semacam ini digunakan oleh Lao-Tse dan Buddha sekitar 500-600 tahun sebelum Kristus, dan sayangnya ini bukan prinsip yang sebenarnya diterima oleh umat kr****n, meski kita mengetahui perkataan Kristus tersebut mempunyai makna kiasan.
Kemudia ada hal lain seperti Kristus berkata: 'Jangan menghakimi, bisa jadi kamu akan dihakimi.' Prinsip ini saya pikir tidak terkenal di pengadilan negara-negara kr****n. Kemudian Kristus berkata: 'Berikan kepadanya jubah milikmu, dan siapapun yang ingin meminta bantuanmu janganlah kamu menolaknya.' Itu adalah prinsip yang sangat baik.
Selanjutnya ada satu ajaran Kristus lain yang saya pikir sangat penting, tetapi menurut saya tidak terkenal di kalangan beberapa teman kr****n saya. Kristus berkata: 'Jika kamu ingin menjadi sempurna, pergi dan jual apa yang kamu miliki, dan berikan kepada si miskin.' Ini adalah ajaran yang luar biasa, tetapi, sebagaimana yang saya katakan, ia tidak banyak dijalankan. Semua itu, saya pikir, adalah ajaran yang baik, meski sulit untuk menjalankannya. Saya sendiri tidak mengaku telah menjalankannya; tetapi, bagaimanapun juga, saya tidak enggan melakukannya, dan ini tidak sama bagi seorang kr****n yang seharusnya menjalankannya.
Kekurangan dalam ajaran KristusSesudah menyebutkan keistimewaan ajaran-ajarannya, saya sampai pada titik tertentu di mana saya tidak percaya bahwa orang bisa mengakui kebijaksanaan tertinggi atau kebaikan tertinggi Kristus seperti yang digambarkan dalam Injil; dan di sini saya ingin mengatakan bahwa orang tidak menaruh perhatian pada persoalan sejarah. Secara historis, cukup diragukan apakah Kristus benar-benar pernah ada, dan jika memang ada kita tidak mengetahui apa-apa tentang dirinya, sehingga saya kurang tertarik dengan masalah sejarah, yang merupakan persoalan pelik. Saya melihat Kristus sebagaimana ia nampak pada Injil, menjadikan cerita Injil sebagai rujukannya, dan di sana kita benar-benar mendapati beberapa hal yang nampak tidak sangat bijaksana. Untuk satu hal, ia jelas mengajarkan kebangkitannya akan terjadi dalam awan kemuliaan sebelum kematian semua orang yang hidup pada waktu itu. Ada banyak teks tentang ini. Misalnya, ia berkata: 'Kalian semua tidak akan meninggalkan kota Israel sebelum Anak Manusia datang.' Kemudian ia berkata: 'Ada beberapa orang di sini yang tidak akan merasakan kematian sampai Anak Manusia memasuki kerajaannya'; dan ada banyak tempat di mana terlihat jelas bahwa ia percaya kebangkitannya akan terjadi selama kehidupan manusia waktu itu. Itulah kepercayaan para pengikutnya yang mula-mula. Hal yang pada umumnya karena ia menganggap bahwa kebangkitannya akan segera terjadi, dan semua masalah keduniaan tidak penting. Dalam hal tersebut jelas Kristus tidak cukup bijaksana , dan tentu saja ia bukan yang paling bijaksana.
Problem moralMenurut saya ada satu kelemahan serius dalam karakter moral Kristus, yaitu ia percaya pada neraka. Saya sendiri merasa bahwa setiap orang yang benar-benar manusiawi tidak bisa percaya pada hukuman abadi. Kristus, sebagaimana yang digambarkan Injil, benar-benar percaya pada hukuman abadi, dan kita berulang kali mendapati adanya dendam kemarahan atas orang-orang yang tidak mau mendengar ajarannya--sikap yang bukannya tidak wajar bagi penyebar agama, tetapi jelas keluar dari keuggulan moral tertinggi.
Anda akan mendapati bahwa di dalam Injil Kristus berkata: 'Kalian para orang jahat, keturunan ular berbisa, bagaimana kalian akan lari dari hukuman neraka.' Itu dikatakan pada mereka yang tidak menyukai ajarannya. Ini bukanlah peringatan yang terbaik, dan ada banyak ucapan lain yang berkenaan dengan neraka. Teks yang cukup terkenal berkenaan dengan dosa menentang Roh Kudus: 'Barangsiapa berbicara menentang Roh Kudus ia tidak diampuni baik di dunia ini atau di dunia yang akan datang.' Teks tersebut telah menyebabkan banyak penderitaan tak terperi di dunia. Saya benar-benar tidak bisa menerima orang dengan budi pekerti yang luhur akan mengajarkan rasa takut dan khawatir akan jenis dosa tersebut di dunia ini.
Selanjutnya Kristus berkata: 'Anak Manusia akan mengirim para malaikatnya, dan mereka akan mengumpulkan dari kerajaannya segala sesuatu yang menentang, dan mereka yang melakukan kejahatan, dan akan memasukkan mereka ke tungku api neraka; di sana akan ada ratapan dan gemertakan gigi'. Hal ini disebutkan dalam beberapa ayat, dan pembaca sudah tahu ada kesenangan tertentu dalam merenungkan ratapan dan gemeretakan. Selanjutnya anda pasti ingat tentang domba dan kambing, bagaimana dalam kebangkitannya ia akan memisahkan domba dari kambing, dan ia akan berkata pada kambing: 'Menjauhlah dariku, kamu dikutuk, ke dalam api abadi.' Ia melanjutkan: 'Dan mereka ini akan masuk ke dalam api abadi.' Kemudian ia akan berkata lagi: 'Jika tangan-tangan mereka mengganggumu, potonglah; adalah lebih baik bagi mereka hidup cacat, daripada mempunyai dua tangan yang masuk ke neraka, ke dalam api yang tidak pernah padam; di mana tidak ada makanan kecuali cacing dan apinya tidak dipadamkan.' Ia sering mengulanginya. Saya mesti berkata bahwa saya pikir semua doktrin, bahwa api neraka adalah hukuman bagi dosa, adalah doktrin kekejaman. Ini adalah doktrin yang menempatkan kekejaman ke dalam dunia dan memberi dunia warisan penganiayaan yang kejam; dan Kristus Injil, jika Anda bisa mempercayainya sebagaimana yang digambarkan oleh para penulis riwayat hidupnya, jelas akan dianggap bertanggung jawab akan hal tersebut.
Ada hal lain yang kurang penting. Contoh tentang babi Gadarine, di mana jelas sangat tidak baik memasukkan setan-setan ke dalam babi-babi tersebut, dan memaksa mereka berlarian turun dari lembah ke laut. Jika ia adalah mahakuasa, maka ia bisa membuat setan-setan tersebut lari; tetapi ia memilih mengirim mereka kepada babi-babi. Dan ada cerita aneh tentang pohon ara, yang selalu membingungkan saya.
Ia lapar; dan melihat phon ara dari kejauhan mempunyai daun, ia datang dengan harapan menemukan sesuatu di sana; dan ketika ia mendekatinya ia tidak menemukan apapun kecuali daun, karena saat itu belum waktunya pohon berbuah. Dan Yesus menjawab dan berkata kepadanya: 'Tidak ada orang yang akan makan buahmu sejak saat ini untuk selamanya' ... dan Petrus ... berkata kepada Yesus: 'Tuan, lihatlah pohon yang Tuan kutuk, ia layu.'
Ini adalah cerita yang sangat aneh, karena tahun itu bukan musimnya pohon ara berbuah, dan Anda jelas tidak bisa menyalahkan pohon. Saya sendiri tidak bisa merasakan bahwa dalam hal kebijaksanaan atau dalam hal kebajikan Kristus mempunyai kedudukan yang sama tingginya dengan tokoh panutan lain yang tercatat dalam sejarah. Dalam masalah kebijaksanaan dan kebajikan, saya pikir saya mesti menempatkan Buddha atau Socrates di atas Kristus.
Faktor emosiSebagaimana yang saya katakan sebelumnya, bahwa alasan nyata mengapa orang-orang menerima agama tidak berkaitan dengan argumentasi. Mereka menerima agama atas dasar emosi. Kita sering diberitahu bahwa adalah keliru menyerang agama, karena agama menjadikan orang bijaksana. Ada parodi argumen dalam buku Samuel Butler, Erewhon Revisited. Dalam Erewhon ada orang Higg yang datang ke sebuah negeri terpencil, dan sesudah menghabiskan beberapa hari di sana ia pergi dari negeri tersebut dengan mengendarai balon. Duapuluh tahun kemudian ia kembali ke negeri itu dan mendapati agama baru, di mana ia disembah dengan nama 'Putra Matahari'; dan dikatakan bahwa ia naik ke surga. Ia mendapati bahwa Hari Kenaikannya akan dirayakan, dan ia mendengar Prof Hanky dan Panky saling berbicara bahwa mereka tidak pernah melihat manusia Higg, dan berharap mereka tidak pernah melihatnya; tetapi mereka adalah pendeta-pendeta tinggi agama Putra Matahari. Manusia Higg sangat marah, dan ia mendekati kedua pendeta, dan berkata: 'Aku akan menyebarkan penipuan ini dan mengatakan pada semua penduduk Erewhon bahwa yang terbang dengan balon itu hanyalah aku, manusia Higg.' Keduanya berkata: 'Anda tidak boleh melakukan hal itu, karena semua moral negeri ini terikat pada mitos ini, dan jika mereka tahu bahwa Anda tidak naik ke surga mereka semua akan menjadi jahat'; dan kemudian ia dibujuk dan pergi dengan diam-diam.
Inilah yang menjadi idenya--bahwa kita semua akan menjadi jahat jika kita tidak menganut agama kr****n. Bagi saya nampaknya orang-orang yang menganut agama ini sebagian besar sangat jahat. Anda mengetahui fakta yang mengherankan ini, bahwa semakin keras agama dari jaman tertentu dan semakin banyak kepercayaan dogmatisnya, maka semakin besar kejahatannya dan semakin buruk keadaannya. Dalam era yang disebut jaman agama, ketika orang-orang benar-benar percaya pada agama kr****n dalam semua aspek hidup, terdapat Inkuisisi, dengan unsur penganiayaannya; ada jutaan wanita malang yang dibakar dengan tuduhan sebagai tukang sihir; dan terjadilah berbagai jenis kejahatan yang dilakukan pada semua kelompok masyarakat atas nama agama.
Jika anda mengamati perjalanan dunia, Anda mendapati bahwa setiap kemajuan dalam jiwa manusia, setiap perbaikan dalam hukum kriminal, setiap langkah menuju berkurangnya perang, setiap upaya yang lebih baik akan perlakuan pada suku kulit berwarna, dan setiap upaya penghapusan perbudakan, setiap kemajuan moral yang terjadi di dunia ini, terus ditentang oleh Gereja-Gereja dunia yang terorganisasi. Saya berani mengatakan bahwa agama kr****n, sebagaimana terorganisir dalam Gerejanya, telah dan masih menjadi musuh utama dari kemajuan moral di dunia.
Cara Gereja menghambat kemajuan moralAnda mungkin mengira bahwa saya terlalu jauh dengan mengatakan hal di atas. Saya pikir saya tidak berlebihan. Kita ambil satu kenyataan. Anda akan setuju dengan saya jika saya menyebutkannya. Misalkan di dunia tempat kita tinggal ini seorang gadis tidak berpengalaman dikawinkan dengan laki-laki berpenyakit sipilis. Dalam kasus ini Gereja ka****k akan berkata: 'Ini adalah sakramen yang tidak dapat dibatalkan. Kalian harus tinggal bersama selamanya', dan tidak ada upaya apapun yang perlu dilakukan untuk mencegah gadis itu dari melahirkan anak-anak yang terkena sipilis. (note: coba mengganti kata 'sipilis' dengan 'HIV/AIDS')
Saya berkata bahwa ini adalah kejahatan yang kejam, dan tidak ada seorang pun yang saya rasa simpati murninya belum dibelokkan oleh dogma, atau yang rasa moralnya atas segala jenis penderitaan belum sepenuhnya mati, bisa mengatakan bahwa hal itu benar dan layak sehingga perkawinan harus dilanjutkan.
Ada banyak hal di mana dewasa ini Gereja, dengan sikap kerasnya pada apa yang ia sebut moralitas, mengakibatkan semua lapisan masyarakat mengalami penderitaan yang tidak layak dan tidak perlu. Nampak jelas tujuannya tidak untuk menyesuaikannya bagi kebahagiaan di dunia.
Rasa takut sebagai pondasi agamaSaya kira agama, terutama dan sebagian besar, didasarkan pada rasa takut. Sebagian berupa rasa takut pada the unknown, dan sebagian, keinginan untuk merasa bahwa kita mempunyai semacam big brother yang akan membantu kita dalam semua kesulitan dan perselisihan. Rasa takut adalah dasar dari segalanya--rasa takut akan yang misterius, rasa takut akan kekalahan, rasa takut akan kematian. Rasa takut adalah induk dari segala kekejaman, karenanya tidak mengherankan jika kekejaman dan agama berjalan beriringan. Ini karena rasa takut menjadi dasar dari keduanya. Di dunia ini kita sekarang bisa mulai sedikit demi sedikit memahami dan menguasai sesuatu dengan bantuan sains. Sains bisa membantu kita menghilangkan penjara ketakutan di mana manusia hidup di dalamnya dari generasi ke generasi. Sains bisa mengajari kita, dan saya pikir hati kita sendiri bisa mengajari kita, untuk tidak lagi mencari dukungan semu, tidak lagi mencari sekutu di langit, tetapi melihat pada upaya kita sendiri di bawah langit untuk menjadikan dunia ini sebagai tempat yang cocok ditinggali.
Apa yang mesti kita lakukanKita ingin berdiri di atas kaki kita sendiri dan melihat dunia ini dengan adil dan merata--kenyataan dunia yang baik, kenyataannya yang buruk, dan kebodohannya, melihat dunia seperti adanya, dan tidak takut darinya. Taklukkan dunia dengan kecerdasan, dan bukan semata-mata dengan ditundukkan seperti budak oleh ketakutan yang datang darinya. Seluruh konsepsi tentang Tuhan adalah konsepsi yang berasal dari despotisme Timur Kuno. Ini adalah konsepsi yang sangat tidak layak bagi manusia merdeka. Kita mesti berdiri tegak dan melihat dunia dengan berani. Kita harus berbuat semampu kita pada dunia, dan jika upaya kita tidak sebaik yang kita harapkan, maka hal itu masih lebih baik daripada apa yang telah mereka lakukan selama berabad-abad. Dunia yang baik membutuhkan pengetahuan, kebaikan, dan keberanian; ia tidak membutuhkan penyesalan dari masa lampau, atau pembelengguan manusia merdeka oleh kata-kata yang diucapkan oleh orang-orang bodoh di jaman dulu. Dunia membutuhkan pandangan yang berani dan pemikiran yang bebas. Ia membutuhkan harapan bagi masa depan, bukan melihat kembali semua kejadian masa lampau yang sudah mati, yang kita yakin akan jauh terlampaui oleh masa depan yang kita ciptakan dengan kecerdasan kita.
Diambil dari: Esai '
Mengapa Saya Bukan Seorang kr****n'
Semoga bermanfaat.
Saya memilih utk me-lock agar hanya bisa dibaca saja
mettacittena