//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: [tolong masukan]curhat karena tidak ada semangat hidup  (Read 57605 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: [tolong masukan]curhat karena tidak ada semangat hidup
« Reply #120 on: 02 October 2013, 08:45:30 PM »
wa pikir di jambi tentu nya ada jalan ramai yang seperti ini, di jogya mungkin malioboro kali yah!
Ada apa nih bro kullatiro senggol2 kota saya  :)) :))
Ayuuukkkk....main ke yogya bro Kullatiro  ^-^
I'm an ordinary human only

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: [tolong masukan]curhat karena tidak ada semangat hidup
« Reply #121 on: 02 October 2013, 08:53:32 PM »
Ada apa nih bro kullatiro senggol2 kota saya  :)) :))
Ayuuukkkk....main ke yogya bro Kullatiro  ^-^

wa pikir stress nya bro ol thing karena terlalu lama berdiam di tempat tertutup (keracunan gas CO2) dan radiasi tv, kurang nya sinar matahari hingga tubuh dan mental nya stress, badan yang kurang bergerak terlalu lama juga bisa membuat kondisi mental kurang sehat, hingga perlu bergerak (olah raga) hingga berkeringat  (membuang racun) dan melancarkan peredaran darah baik di badan mau pun di kepala kemudian menyegarkan diri dengan mandi  (membasuh badan dengan air) bisa juga disebut cooling sesion.

sengol sengol kota oma biar kepikir buat jalan jalan gitu sudah di jambi, kapan lagi bisa balik kesana mumpung disana coba jalan jalan atau tour kota jambi dan setelah itu cobacerita disini lohh, masa diam di kamar saja.
« Last Edit: 02 October 2013, 09:08:50 PM by kullatiro »

Offline gryn tea

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.203
  • Reputasi: 34
  • Gender: Female
  • SABBE SANKHARA ANICCA
Re: [tolong masukan]curhat karena tidak ada semangat hidup
« Reply #122 on: 02 October 2013, 09:11:44 PM »
jgn lupa minum green tea latte jg , hehee, biar fresh
Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: [tolong masukan]curhat karena tidak ada semangat hidup
« Reply #123 on: 02 October 2013, 09:27:05 PM »
wa pikir stress nya bro ol thing karena terlalu lama berdiam di tempat tertutup (keracunan gas CO2) dan radiasi tv, kurang nya sinar matahari hingga tubuh dan mental nya stress, badan yang kurang bergerak terlalu lama juga bisa membuat kondisi mental kurang sehat, hingga perlu bergerak (olah raga) hingga berkeringat  (membuang racun) dan melancarkan peredaran darah baik di badan mau pun di kepala kemudian menyegarkan diri dengan mandi  (membasuh badan dengan air) bisa juga disebut cooling sesion.

sengol sengol kota oma biar kepikir buat jalan jalan gitu sudah di jambi, kapan lagi bisa balik kesana mumpung disana coba jalan jalan atau tour kota jambi dan setelah itu cobacerita disini lohh, masa diam di kamar saja.
SETUJU bro...sudah saat nya dia untuk keluar dan menyegarkan diri maupun pikirannya. :jempol:
I'm an ordinary human only

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: [tolong masukan]curhat karena tidak ada semangat hidup
« Reply #124 on: 02 October 2013, 09:33:38 PM »
he study of carbon dioxide (CO2) inhalation in psychiatry has a long and varied history, with recent interest in using inhaled CO2 as an experimental tool to explore the neurobiology and treatment of panic disorder. As a consequence, many studies have examined the panic-like response to the gas either using the single or double breath 35% CO2 inhalation or 5–7% CO2 inhaled for 15–20 min, or rebreathing 5% CO2 for a shorter time. However, this lower dose regime produces little physiological or psychological effects in normal volunteers. For this reason we have studied the effects of a higher concentration of CO2, 7.5%, given over 20 min. Twenty healthy volunteers were recruited to a double blind, placebo-controlled study where air and 7.5% CO2 were inhaled for 20 min. Cardiovascular measures and subjective ratings were obtained. When compared to air, inhaling 7.5% CO2 for 20 min increases systolic blood pressure and heart rate, indicating increased autonomic arousal. It also increases ratings of anxiety and fear and other subjective symptoms associated with an anxiety state. The inhalation of 7.5% CO2 for 20 min is safe for use in healthy volunteers and produces robust subjective and objective effects. It seems promising as an anxiety provocation test that could be beneficial in the study of the effects of anxiety on sustained performance, the discovery of novel anxiolytic agents, and the study of brain circuits and mechanisms of anxiety. Depression and Anxiety 00:000–000, 2005. © 2005 Wiley-Liss, Inc.


http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/da.20048/abstract


Anxiety

Anxiety is an unpleasant state of inner turmoil, often accompanied by nervous behavior, such as pacing back and forth, somatic complaints and rumination.[2] It is the subjectively unpleasant feelings of dread over something unlikely to happen, such as the feeling of imminent death.[3] Anxiety is not the same as fear, which is felt about something realistically intimidating or dangerous and is an appropriate response to a perceived threat;[4] anxiety is a feeling of fear, worry, and uneasiness, usually generalized and unfocused as an overreaction to a situation that is only subjectively seen as menacing.[5] It is often accompanied by restlessness, fatigue, problems in concentration, and muscular tension. Anxiety is not considered to be a normal reaction to a perceived stressor although many feel it occasionally.


http://en.wikipedia.org/wiki/Anxiety
« Last Edit: 02 October 2013, 09:43:01 PM by kullatiro »

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: [tolong masukan]curhat karena tidak ada semangat hidup
« Reply #125 on: 02 October 2013, 10:38:36 PM »

jalan sendiri di jkt ?? apa aman ??/
maksudnya apa gryn mau temanin ? mana tao gryn udah black belt !
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: [tolong masukan]curhat karena tidak ada semangat hidup
« Reply #126 on: 02 October 2013, 10:42:35 PM »
Quote
saya mau lihat, kalau mental sudah buruk, ditambah kondisi fisik dihancurkan, mau sampe mana saya bisa tahan
ada hal yg perlu dicoba, tapi ada yg juga tidak perlu...
cukup dianalisa, belajar dari pengalaman org lain, atao tanya yg udah mengalaminnya...


lebih baik bro latihan bertahan napas aja,... mungkin bisa menjadi penahan napas terlama didunia.... :o :o
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline gryn tea

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.203
  • Reputasi: 34
  • Gender: Female
  • SABBE SANKHARA ANICCA
Re: [tolong masukan]curhat karena tidak ada semangat hidup
« Reply #127 on: 02 October 2013, 10:42:56 PM »
maksudnya apa gryn mau temanin ? mana tao gryn udah black belt !


nono,,


gryn kan charlie angels,
hehee
cpddd
Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: [tolong masukan]curhat karena tidak ada semangat hidup
« Reply #128 on: 02 October 2013, 11:04:41 PM »
gimana kalao, ambil ember, kanebo, sabun.....keliling rumah satu persatu tawarlam apakah mobilnya mau dicuci sampai bersih....


Q:berapa ongkosnya ?
A:ohh terserah, karna hasilnya akan disumbangkan ke panti asuhan... :))

lihat satu hari (minggu) bisa dpt berapa mobil... kemudian posting disini ^:)^ ^:)^
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline namarupa

  • Teman
  • **
  • Posts: 52
  • Reputasi: 2
  • Gender: Male
  • Lanjutkan!
Re: [tolong masukan]curhat karena tidak ada semangat hidup
« Reply #129 on: 03 October 2013, 06:37:06 AM »
Wilayah Mayang memang agak jauh dari vihara, yang terdekat ada Jaya Manggala di daerah Asmara PM dekat Jelutung.
Saya juga di daerah Mayang, kalau rekan TS minat, saya ada waktu hari sabtu antara jam 07.30 s.d. 10.30, nanti saya jemput dari tempat anda ke JM.
Tetap Semangat!

Offline allthingmustpass

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 144
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
  • life is suffering
Re: [tolong masukan]curhat karena tidak ada semangat hidup
« Reply #130 on: 03 October 2013, 08:11:42 AM »
Saya juga di daerah Mayang, kalau rekan TS minat, saya ada waktu hari sabtu antara jam 07.30 s.d. 10.30, nanti saya jemput dari tempat anda ke JM.

terima kasih bro
Do not pursue the past. Do not lose yourself in the future. The past no longer is. The future has not yet come. Looking deeply at life as it is. In the very here and now

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: [tolong masukan]curhat karena tidak ada semangat hidup
« Reply #131 on: 03 October 2013, 10:18:40 AM »
Terima kasih telah mendapat bonus GRP dari sis Shasika dan Bro Sacheng. _/\_

Mungkin bro coba mendengarkan dhamma dari Blackberry yag disiarkan 24 jam nonstop yang disampaikan oleh berbagai bhikkhu, bhiksu dan rinpoche dalam bahasa Indonesia dengan bentuk streaming. Coba dibuka :

http://173.193.219.163:8541/;stream.flv/ign

Ini ada satu kata bijak yang saya sukai dan menjadi panduan hidup :

Saya melihat seorang pemecah batu sedang memukul sebongkah batu padas sampai seratus kali tanpa kelihatan retak
sedikit pun. Tapi, pada pukulan ke seratus satu kali, batu itu pecah menjadi dua. Saya tahu bahwa bukan pukulan
terakhir ( 101 kali ) itu yang membelah batu, tapi semua pukulan yang sudah dilakukan sebelumnya ( pukulan ke 1 s/d
pukulan ke 100 ).


Demikian juga mendengarkan ceramah dhamma, beribadah  ke vihara, mempraktekkan dhamma ( kebajikan ) akan memberikan
pengertian, pemahaman dan  pencerahan sama seperti “ semua pukulan pukulan yang sudah dilakukan sebelumnya.”
« Last Edit: 03 October 2013, 10:26:30 AM by CHANGE »

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: [tolong masukan]curhat karena tidak ada semangat hidup
« Reply #132 on: 03 October 2013, 02:11:13 PM »
Terima kasih telah mendapat bonus GRP dari sis Shasika dan Bro Sacheng. _/\_

Mungkin bro coba mendengarkan dhamma dari Blackberry yag disiarkan 24 jam nonstop yang disampaikan oleh berbagai bhikkhu, bhiksu dan rinpoche dalam bahasa Indonesia dengan bentuk streaming. Coba dibuka :

http://173.193.219.163:8541/;stream.flv/ign

Ini ada satu kata bijak yang saya sukai dan menjadi panduan hidup :

Saya melihat seorang pemecah batu sedang memukul sebongkah batu padas sampai seratus kali tanpa kelihatan retak
sedikit pun. Tapi, pada pukulan ke seratus satu kali, batu itu pecah menjadi dua. Saya tahu bahwa bukan pukulan
terakhir ( 101 kali ) itu yang membelah batu, tapi semua pukulan yang sudah dilakukan sebelumnya ( pukulan ke 1 s/d
pukulan ke 100 ).


Demikian juga mendengarkan ceramah dhamma, beribadah  ke vihara, mempraktekkan dhamma ( kebajikan ) akan memberikan
pengertian, pemahaman dan  pencerahan sama seperti “ semua pukulan pukulan yang sudah dilakukan sebelumnya.”

Saya sangat senang melihat kemunculan anda kembali bro CHANGE, saya telah menanti anda selama ini, saya selalu menanti tulisan2 motivasi dari anda.  _/\_

Untuk quote anda ini sangat cocok dengan kondisi kita semua bhw hantaman2 dalam hidup kita ini akan menempa kita untuk menjadi semakin bijaksana, tapi kalo dilihat sebaliknya, apakah ini tidak berarti bhw sekuat apapun kita bertahan maka akan pecah juga pertahanan kita bila digempur terus, dengan kata lain, walau kita selalu berusaha bertahan, selalu berusaha sabar, selalu ingat untuk tidak hancur, tapi ketahanan kepribadian seseorang itu khan tidak sama, maka pukulan ke 101 itu bisa diibaratkan pukulan telak inilah yang memecahkan kepribadian kita sehingga bisa mengantarkan kita ke RSJ ato tragisnya di atas dahan pohon dengan seuntai tali ?  ;D
I'm an ordinary human only

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: [tolong masukan]curhat karena tidak ada semangat hidup
« Reply #133 on: 03 October 2013, 02:59:25 PM »
Terima kasih atas apresiasinya' saya secara kebetulan suka mengoleksi cerita inspirasi saja  _/\_

Perumpamaan yang ke 101 kali tadi adalah untuk menggambarkan bahwa sebenarnya hidup ini adalah Proses perjuangan, sering kita patah arang atau putus asa ditengah jalan, hanya karena ingin cepat mendapatkan kesuksesan, padahal kesuksesan ada dan bersama kita disetiap proses perjuangan yang kita lalui, catatan : kesuksesan ini jangan selalu diidentikkan dengan kekayaan, kadang berhasil menyelesaikan suatu masalah juga dianggap sebagai sukses. Dan memang tidak gampang. Bahkan ajahn Chah dikatakan sebagai bhikkhu yang “berhasil” karena banyaknya “sampah-sampah” dalam hidupnya yang berhasil dijadikan pupuk.
 
Saya tidak tahu bagaimana menggambarkan kekuatan mental/pribadi yang baik, dan memang kenyataan kita semua mempunyai masalah yang berbeda, mungkin berat untuk saya tetapi untuk anda ringan atau sebaliknya. Dan mengenai ringan dan beratnya suatu masalah adalah relative. Setiap masalah yang sama mungkin berbeda dalam menanggapinya atau cara pandang. Semuanya dikembalikan kepada bathin masing-masing pribadi dan menghadapi dan menyelesaikan.
 
Itu sebabnya mengapa Buddha Dhamma begitu indah, dalam Sepuluh dasar perbuatan baik ( PUNNAKIRIYAVATTHU 10 ) dimana berdana ( danamaya ) merupakan urutan pertama. Perbuatan dengan berdana selain memberikan tabungan karma baik, tetapi tentu yang paling PENTING adalah kita belajar MELEPAS kepemilikan AKU. Dengan berdana ( MELEPAS) secara rutin, maka sifat-sifat egois, melekat dan serakah dapat dikurangi ( mengikis keserakahan ). Dengan berkurangnya sifat-sifat buruk tersebut, hidup kita akan menjadi lebih bahagia, tenang dan dapat menikmati segala yang kita peroleh dengan baik dan benar.
 
Saya coba posting ulang satu artikel inspirasi yang berkaitan dengan hal ini
 
SEPATU SI BAPAK TUA
 
 Seorang bapak tua pada suatu hari hendak bepergian naik bus kota. Saat menginjakkan kakinya ke tangga, salah satu sepatunya terlepas dan jatuh ke jalan. Sayang, pintu tertutup dan bus segera berlari cepat. Bus ini hanya akan berhenti di halte berikutnya yang jaraknya cukup jauh sehingga ia tak dapat memungut sepatu yang terlepas tadi. Melihat kenyataan itu, si bapak tua itu dengan tenang melepas sepatunya yang sebelah dan melemparkannya ke luar jendela.
 
 Seorang pemuda yang duduk dalam bus tercengang, dan bertanya pada si bapak tua, ''Mengapa bapak melemparkan sepatu bapak yang sebelah juga?'' Bapak tua itu menjawab dengan tenang, ''Supaya siapa pun yang menemukan sepatuku bisa memanfaatkannya.''
 
 Bapak tua dalam cerita di atas adalah contoh orang yang bebas dan merdeka. Ia telah berhasil melepaskan kemelekatannya ( keterikatan ) pada benda. Ia berbeda dengan kebanyakan orang yang mempertahankan sesuatu semata-mata karena ingin memilikinya, atau karena tidak ingin orang lain memilikinya.
 
 Sikap mempertahankan sesuatu -- termasuk mempertahankan apa yang sudah tak bermanfaat lagi -- adalah akar dari ketamakan. Penyebab tamak adalah kecintaan yang berlebihan pada harta benda. Kecintaan ini melahirkan kemelekatan ( keterikatan ). Kalau Anda sudah melekat ( terikat ) dengan sesuatu, Anda akan mengidentifikasikan diri Anda dengan sesuatu itu. Anda bahkan dapat menyamakan kebahagiaan Anda dengan memiliki benda tersebut. Kalau demikian, Anda pasti sulit memberikan apapun yang Anda miliki karena hal itu bisa berarti kehilangan sebagian kebahagiaan Anda.
 
 Kalau kita pikirkan lebih dalam lagi ketamakan sebenarnya berasal dari pikiran dan paradigma kita yang salah terhadap harta benda. Kita sering menganggap harta kita sebagai milik kita. Pikiran ini salah. Harta kita bukanlah milik kita. Karena semua yang berkondisi adalah tidak kekal. Pertanggungjawaban kita adalah HANYA sejauh mana kita bisa menjaga dan memanfaatkannya.
 
 Paradigma yang terakhir ini akan membuat kita menyikapi masalah secara berbeda. Kalau biasanya Anda merasa terganggu begitu ada orang yang membutuhkan bantuan, sekarang Anda justru merasa bersyukur. Kenapa? Karena Anda melihat hal itu sebagai kesempatan untuk BERBAGI atau MEMBERI ( BERDANA), sehingga kebahagiaan SAAT INI dapat dicapai dalam KEKINIAN.
 
 Cara berpikir seperti ini akan melahirkan hidup yang bahagia dan penuh berkat bagi kita dan lingkungan sekitar. Hidup seperti ini adalah hidup yang senantiasa bertambah dan tak pernah berkurang. Semua orang akan merasa menang, tak ada yang akan kalah. Alam semesta ( hukum kamma ) sebenarnya bekerja dengan konsep ini, semua unsur-unsurnya bersinergi, menghasilkan kemenangan bagi semua pihak.
 
 Tapi, bukankah dalam proses memberi dan menerima ada pihak yang akan bertambah sementara pihak yang lain menjadi berkurang? Kalau Anda berpendapat demikian berarti Anda sudah teracuni konsep Zero Sum Game yang mengatakan kalau ada yang bertambah pasti ada yang berkurang, kalau ada yang untung pasti ada yang rugi, kalau ada yang menang pasti ada yang kalah. Padahal esensi hidup yang sebenarnya adalah menang-menang. Kalau kita memberi kepada orang lain ( berdana ), milik kita sendiri pun akan bertambah ( perasaan dan timbunan karma baik ).
 
 Bagaimana menjelaskan fenomena ini? Ambillah contoh kasus bapak tua tadi. Kalau ia tetap menahan sepatunya maka tak ada pihak yang dapat memanfaatkan sepatu tersebut. Kondisi ini adalah kalah-kalah (loose-loose). Sebaliknya dengan melemparkannya, sepatu ini akan bermanfaat bagi orang lain. Lalu apakah si bapak tua benar-benar kehilangan? Tidak. Ia memperoleh kenikmatan batin karena dapat memberikan manfaat bagi orang lain. Betul, secara fisik ia kehilangan tetapi ia mendapatkan gantinya secara spiritual.
 
 Perasaan inilah yang selalu akan Anda dapatkan ketika Anda membantu orang lain secara tulus: misalnya berdana kepada vihara dan sangha, menolong teman yang kesulitan dalam dukungan materi, memberikan uang pada pengemis di jalan, berdana mencetak buku Dhamma dan sebagainya.
 
 Memang kita kehilangan secara fisik tapi kita mendapatkan ganti yang jauh lebih besar secara spiritual.
 
 
 Sebagai penutup, ijinkanlah saya menuliskan seuntai puisi dari seorang bijak:
 
 "Engkau tidak pernah memiliki sesuatu,
 Engkau hanya memegangnya sebentar,
 Kalau engkau tak dapat melepaskannya,
 Engkau akan terbelenggu olehnya.
 Apa saja hartamu,
 Harta itu harus kau pegang dengan tanganmu seperti engkau menggenggam air.
 Genggamlah erat-erat dan harta itu lepas.
 Akulah itu sebagai milikmu dan engkau mencemarkannya.
 Lepaskanlah, dan semua itu menjadi milikmu selama-lamanya''.
 
Kesimpulan :
Saya tidak berani untuk menilai permasalahan siapa yang lebih berat atau ringan KARENA INI ADALAH SANGAT RELATIF BAGI SETIAP ORANG. Tetapi saya hanya berani mengatakan bahwa siapa yang paling cepat MELEPAS atau siapa yang paling cepat PUAS, maka dialah yang paling cepat menyelesaikan masalahnya. Dan ini yang kita dapatkan dalam praktek Dhamma dalam kehidupan sehari-hari. Itulah sebabnya bathin setiap orang adalah berbeda dalam menghadapi masalah, tergantung seberapa sering ia belajar dan latihan MELEPAS ( BERDANA ) baik materi maupun non materi.
 
« Last Edit: 03 October 2013, 03:07:44 PM by CHANGE »

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: [tolong masukan]curhat karena tidak ada semangat hidup
« Reply #134 on: 03 October 2013, 04:26:11 PM »
MELEPASKAN 
Oleh : YM Bhikkhu Sri Pannavaro

 
Suatu hari ada seorang yang menghadiri acara yang dilaksanakan dengan duduk bersila bersama. Dia kehilangan sepatunya. Setelah acara selesai, dia mencari-cari di mana sepatu yang tadi dia lepaskan sebelum memasuki ruangan itu. Lama dia mencari hingga semua yang hadir telah meninggalkan tempat, tetapi sepatunya belum juga ketemu.

Sekarang pikirannya mulai gelisah, sangat gelisah. Dia kehilangan sepatunya dan menjadi risau, bagaimana nanti kalau pulang tanpa alas kaki. Tidak hanya gelisah, dia pun mulai mencurigai orang-orang tertentu sebagai pencuri sepatunya. Kegelisahan dan kemarahan pun dibawanya sampai ke rumah. Banyak orang di rumah mendapat porsi kemarahannya juga. Demikian pula sampai malam menjelang tidur, dia selalu memikirkan siapakah pencuri sepatunya itu. Kalau pun berpindah tempat secara tidak disengaja di tempat acara tadi, sekarang ada dimana?

Sampai waktu tidur, dia pun bermimpi menemukan kembali sepatunya. Tetapi begitu terbangun, ternyata hanya mimpi, kecewa sekali. Sepatu yang hilang itu telah menyita, bahkan menyiksa pikirannya selama berhari-hari. Dia penasaran sekali!

Orang itu akhirnya datang kepada saya. Tetapi, bukannya minta nasihat akan kepusingannya - setelah dia menceritakan tentang sepatunya yang hilang dan kepusingannya yang sudah beberapa hari - dia langsung saja bertanya, dimana sekarang sepatunya itu. Dia menganggap saya mempunyai kemampuan di luar kemampuan manusia biasa, bisa melihat dari jauh keberadaan sepatunya sekarang.

Saya menjawab,"Oh ya, saya tahu dimana sekarang sepatu Anda yang hilang itu." Seketika wajahnya menjadi berseri-seri. Saya lanjutkan menjawab, "Sepatu Anda sekarang berada di dalam pikiran Anda sendiri". Dia sejenak terkejut, tetapi lalu menunduk agak tersipu-sipu malu. Kemudian saya menjeaskan bahwa kita cenderung menyimpan dan mengumpulkan banyak hal, tidak mau berlatih melepas, termasuk mengumpulkan masalah, yang kecil-kecil sekalipun. Kita simpan dan kita bawa kemana-mana masalah-masalah yang menyiksa itu.

Kalau kita belajar melepas milik kita secara benar dengan cara memberikan dana, memberikan amal pertolongan kepada siapapun yang memerlukan - yang sudah tentu dilakukan sesuai dengan kemampuan kita - makan kita mulai belajar melepas. Tidak hanya mengikuti keserakahan dengan mencari, mengumpulkan, dan menyimpan. Terus mencari, mengumpulkan, menyimpan sepanjang hari, selama hidup. Sulit melatih diri melepaskan sesuatu untuk kebajikan.

Kalau kita sering dan senang berlatih melepas dengan memberi kebajikan, maka kalau timbul masalah yang mengganggu pikiran, kita bisa dengan tidak sulit melepaskannya. Mana yang Anda pilih? Materi tetap utuh, tetapi pikiran Anda kacau, hancur; atau biarlah materi terlepas - kalau memang amat sulit didapatkan kembali - asalkan pikiran atau mental Anda tidak hancur. Dalam kehidupan ini, bukankah kita menginginkan ketenteraman? 
« Last Edit: 03 October 2013, 04:28:20 PM by CHANGE »