//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Kalau Laki Nggak Ada 'Burung' Ngapain Hidup?  (Read 7213 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kalau Laki Nggak Ada 'Burung' Ngapain Hidup?
« Reply #15 on: 28 February 2013, 10:20:55 AM »
^ ^ ^

Sebetulnya yang mereka bicarakan adalah tentang sunat, yang sebenarnya OOT.

Jadi, bukan menertawakan kejadian tragis tersebut.

ini hanyalah menjadi pembenaran saja sis

kalau kita lihat contoh statment dibawah ini, jangkauanya lebih luas

"katanya takut kualat, melawan ciptaan tuhan
ciptaan sudah sempurna, malah dipotong/dibuang :)) :))"
« Last Edit: 28 February 2013, 10:23:21 AM by djoe »

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Kalau Laki Nggak Ada 'Burung' Ngapain Hidup?
« Reply #16 on: 28 February 2013, 10:24:14 AM »
^ ^ ^ Yang mengatakan bahwa p*n*s anak tersebut mengecil, kan ibunya. Kok bro Sanjiva (dan Dato) bisa tau bahwa pendapat si ibu benar? dan akhirnya bisa menyimpulkan bahwa salah satu efek sunat adalah bisa mengecilkannya?

Wah statement ini kayak yg topik hangat di thread pengalaman horor dan cerita motivasi.  ;D

Lebih percaya kata2 ibunya apa pengamat dari luar?   :whistle:

Secara logika, ada kemungkinan scar luka (atau mungkin juga jahitan) bekas sunat itu yg menahan pertumbuhan pen1s atau malah menariknya.  Kayak orang bekas luka bakar / luka potong yg parah kan kadang2 ada jaringan ikat yang menjadi kaku dan menghalangi gerak normal anggota badan yang cidera itu.
« Last Edit: 28 February 2013, 10:30:56 AM by sanjiva »
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Kalau Laki Nggak Ada 'Burung' Ngapain Hidup?
« Reply #17 on: 28 February 2013, 10:31:12 AM »
memang ada efek2 negatif, tapi burung mengecil bukan temasuk itu. jelas itu perkataan orang depresi.
http://en.wikipedia.org/wiki/Circumcision
http://en.wikipedia.org/wiki/Postpartum_depression
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Kalau Laki Nggak Ada 'Burung' Ngapain Hidup?
« Reply #18 on: 28 February 2013, 10:31:54 AM »
hi mayvise

udah ganti id yah

udah lama sejak terakhir kita komunikasi di forum ini

ya, kalo ga salah terakhir waktu di thread anatta...

ini hanyalah menjadi pembenaran saja sis

kalau kita lihat contoh statment dibawah ini, jangkauanya lebih luas

"katanya takut kualat, melawan ciptaan tuhan
ciptaan sudah sempurna, malah dipotong/dibuang :)) :))"

ya, maksud saya, itu jangkauannya meluas hingga membahas sunat..

Wah statement ini kayak yg topik hangat di thread pengalaman horor dan cerita motivasi.  ;D

Lebih percaya kata2 ibunya apa pengamat dari luar?   :whistle:

bukannya bro sanjiva yang percaya kata-kata si ibu? Bahkan kata-kata pengamat luar belum tentu bisa dipercaya kalo pendapatnya hanya berdasarkan ingatan penglihatan. Kecuali kalo diuji secara benar (misalnya, diukur "before" dan beberapa kali sewaktu "after").
« Last Edit: 28 February 2013, 10:33:45 AM by dhammadinna »

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Kalau Laki Nggak Ada 'Burung' Ngapain Hidup?
« Reply #19 on: 28 February 2013, 10:44:43 AM »
bukannya bro sanjiva yang percaya kata-kata si ibu? Bahkan kata-kata pengamat luar belum tentu bisa dipercaya kalo pendapatnya hanya berdasarkan ingatan penglihatan. Kecuali kalo diuji secara benar (misalnya, diukur "before" dan beberapa kali sewaktu "after").

Si ibu sudah mengamati sejak 2012 lho. Artinya bukan baru sebentar itu saja :-?
Apa pengamat dari luar lebih bisa dipercaya ketimbang si ibu yang merawat?

Azhar menceritakan korban sendiri sebelumnya telah disunat pada tahun 2012. Namun Retno kemudian khawatir karena kondisi alat kelamin Vicky pasca disunat semakin mengecil.

"Kalau laki-laki nggak ada burung ngapain hidup!" kata Azhar menirukan perkataan Retno saat membenamkan anaknya ke air.

Sementara itu menurut Ketua RT 05/RW 01 Kelurahan Jatinegara, Hermanto mengatakan di rumah tersebut sering terjadi suami-istri ribut gara-gara kemaluan anaknya yang terus mengecil setelah disunat.
« Last Edit: 28 February 2013, 10:55:39 AM by sanjiva »
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Kalau Laki Nggak Ada 'Burung' Ngapain Hidup?
« Reply #20 on: 28 February 2013, 10:47:18 AM »
memang ada efek2 negatif, tapi burung mengecil bukan temasuk itu. jelas itu perkataan orang depresi.
http://en.wikipedia.org/wiki/Circumcision
http://en.wikipedia.org/wiki/Postpartum_depression

Si anak sudah berumur 9 tahun, dan si sulung 12 tahun.  Depresi post partumnya mau berapa lama lagi?  10 tahun? 20 tahun?  :)

Ya memang si ibu stress, makanya tega membunuh anak sendiri. 
Tapi penyebabnya apa?
1.  Menurut si ibu pen1s anaknya mengecil.
2.  Jadi gunjingan / omongan keluarga -> malu


Berita dari kompas
pen1s Mengecil Setelah Sunat, Ibu Bunuh Putranya

26-02-2013 20:11
JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang ibu berinisial RP (38) membunuh putranya, Vicky Rizka Suparmin (9), Selasa (26/2/2013), dengan merendam kepalanya ke dalam bak berisi air. Diduga, Vicky dibunuh karena pen1snya mengecil setelah disunat sebulan lalu.

Menurut Hermanto (51), ketua RT tempat RP tinggal di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, pen1s Vicky yang mengecil ini menjadi bahan gunjingan keluarganya. RP pun sempat terus membahasnya.

"Katanya, setelah disunat, kok, (alat kelamin anaknya) makin kecil, dan hal ini dibahas terus. Sudah pernah dibawa ke mantri, katanya sih tidak apa-apa. Namun, ya mungkin itu yang bikin ibunya stres," kata Hermanto (51), Selasa.

Setelah membunuh putranya, RP menyambangi sekolah putri sulungnya, Chika Surya Suparmin (12), untuk memintanya pulang dengan alasan Vicky sendirian di rumah. Kemudian, dia menyerahkan diri ke Mapolrestro Jakarta Timur pada pukul 14.00.

Tak hanya menyerahkan diri, RP bahkan memberi tahu alamat lengkap tempatnya meninggalkan putranya dan meminta polisi memeriksakan keadaan Vicky. Sayangnya, ketika polisi tiba di lokasi, Vicky ditemukan sudah meninggal.
« Last Edit: 28 February 2013, 10:57:05 AM by sanjiva »
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Kalau Laki Nggak Ada 'Burung' Ngapain Hidup?
« Reply #21 on: 28 February 2013, 11:04:09 AM »
Si ibu sudah mengamati sejak 2012 lho. Artinya bukan baru sebentar itu saja :-?
Apa pengamat dari luar lebih bisa dipercaya ketimbang si ibu yang merawat?

Intinya sih, bukan liat siapa yang ngomong, atau siapa yang lebih bisa dipercaya. Tapi kebenaran dugaan itu (mengecilnya p*n*s), ada atau nggak buktinya. Diuji secara benar atau nggak... Kesimpulan baru bisa ditarik kalo ada 'dasar' yang cukup.

Si ibu bisa saja subjektif..

..walaupun bisa juga nggak. Tetangga pun demikian.
« Last Edit: 28 February 2013, 11:16:34 AM by dhammadinna »

Offline Top1

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 429
  • Reputasi: 10
  • Hanya Sebuah Fenomena
Re: Kalau Laki Nggak Ada 'Burung' Ngapain Hidup?
« Reply #22 on: 28 February 2013, 11:09:04 AM »
Rabu, 27/02/2013 18:42 WIB
Tetangga & Polisi Bantah 'Burung' Jadi Sebab Ibu Benamkan Anaknya
Prins David Saut - detikNews

Jakarta - Retno Purwati (39), ibu yang tega membenamkan anaknya Vicky Ariska (9) ke dalam air hingga tewas, menyebut alasannya membunuh karena ukuran p*n*s sang anak kecil. Namun keterangan tersebut dibantah oleh tetangga dan pihak kepolisian.

"Itu sebenarnya kan normal ya karena dia masih kecil sekitar 7 tahun. Terus badannya gemuk, pipinya tembem banget. Jadi normal ah," kata tetangga, Maryati (35), kepada detikcom di TKP, di Kampung Baru, Klender, Cakung, Jaktim, Rabu (27/2/2013).

"Cuma saya nggak tahu kalau ibunya mungkin malu karena ibunya juga nggak ada ngomong apa-apa sebelum kejadian," lanjut Maryati.
Tetangga & Polisi Bantah 'Burung' Jadi Sebab Ibu Benamkan Anaknya

Hal yang sama disampaikan oleh Kapolres Jakarta Timur Kombes Mulyadi Kaharni. Menurutnya, tak ada yang salah dengan bentuk alat vital korban, polisi hingga sat ini masih mendalami soal dugaan depresi ibu korban.

"Secara rasional anaknya normal, tubuhnya gemuk dan masih dalam masa pertumbuhan. Makanya kita panggil psikater untuk pemeriksaan kejiwaan," kata Mulyadi saat ditemui terpisah di Mapolres Jakarta Timur.

Retno Purwati (39), ibu yang membunuh anak kandungnya, Vicky Ariska (9) menyatakan bahwa alasan membunuh anaknya karena p*n*s anaknya mengecil setelah sunat.

"Kalau laki-laki nggak ada burung ngapain hidup!" kata Kapolsek Cakung Kompol Azhar Nugroho menirukan perkataan Retno saat membenamkan anaknya ke air pada Selasa kemarin.

=> Tambahan berita tentang kasus Ibu stress ini

Sunat itu kan cuma memotong kelebihan kulit penutup depan di sekeliling-nya.
Menurut saya ibu ini emang lagi stress

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: Kalau Laki Nggak Ada 'Burung' Ngapain Hidup?
« Reply #23 on: 28 February 2013, 12:33:03 PM »
Intinya sih, bukan liat siapa yang ngomong, atau siapa yang lebih bisa dipercaya. Tapi kebenaran dugaan itu (mengecilnya p*n*s), ada atau nggak buktinya. Diuji secara benar atau nggak... Kesimpulan baru bisa ditarik kalo ada 'dasar' yang cukup.

Si ibu bisa saja subjektif..

..walaupun bisa juga nggak. Tetangga pun demikian.

Ia... masa sih bisa mengecil? Kayanya perasaan ibu aja x ya....

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Kalau Laki Nggak Ada 'Burung' Ngapain Hidup?
« Reply #24 on: 28 February 2013, 12:56:05 PM »
^ ^ ^ iya, logikanya sih ga mungkin mengecil.. yang dibuang juga katanya hanya kulit (kulup)..

Offline juanpedro

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 949
  • Reputasi: 48
  • Gender: Male
Re: Kalau Laki Nggak Ada 'Burung' Ngapain Hidup?
« Reply #25 on: 28 February 2013, 01:32:36 PM »
iya.. sunat nda bikin kecil Mr. P ko. imo, tubuh gendut memberi kesan seakan-akan Mr. P kecil.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Kalau Laki Nggak Ada 'Burung' Ngapain Hidup?
« Reply #26 on: 28 February 2013, 01:55:41 PM »
dalam kedokteran, burung mengecil itu efek dari kurang hormon testoteron atau obesitas, bukan gara2 sunat.
coba tolong kalo ada dokter di sini mohon komentarnya.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Kalau Laki Nggak Ada 'Burung' Ngapain Hidup?
« Reply #27 on: 28 February 2013, 02:07:23 PM »
dalam kedokteran, burung mengecil itu efek dari kurang hormon testoteron atau obesitas, bukan gara2 sunat.
coba tolong kalo ada dokter di sini mohon komentarnya.

Dapat dari kaskus  :whistle:

kalo gak mau mengecil, sunatnya harus setelah dewasa

namanya juga kulitnya ditarik dan dijahit kebelakang, ya pasti pertumbuhan mandek buntet membesar
udah gak bisa panjang melebihi elastisitas kulit yang tersisa


pasti bukan pendapat dokter apalagi dukun sunat  ::) ;D
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline Top1

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 429
  • Reputasi: 10
  • Hanya Sebuah Fenomena
Re: Kalau Laki Nggak Ada 'Burung' Ngapain Hidup?
« Reply #28 on: 28 February 2013, 02:12:18 PM »
Dapat dari kaskus  :whistle:

kalo gak mau mengecil, sunatnya harus setelah dewasa

namanya juga kulitnya ditarik dan dijahit kebelakang, ya pasti pertumbuhan mandek buntet membesar
udah gak bisa panjang melebihi elastisitas kulit yang tersisa


pasti bukan pendapat dokter apalagi dukun sunat  ::) ;D

Sepertinya yg di kaskus itu pendapat sepihak saja. Ada teman saya yang non muslim, sewaktu SD juga disunat, tapi katanya pertumbuhan-nya normal2 saja waktu gw tanya tentang berita ini dan sekarang juga sudah punya anak dan istri. Tapi yah kurang tahu juga mungkin yang sudah sunat lebih tahu  :whistle:

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Kalau Laki Nggak Ada 'Burung' Ngapain Hidup?
« Reply #29 on: 28 February 2013, 05:19:23 PM »
dari yang saya baca, kasus ini lebih kepada depresi sebagai penyebab tragedi, bukan sunat.
bagi yang percaya, silakan saja bersunat ria...

Saya juga melihatnya demikian.

Agama Buddha itu agama humanis serta logis, bukan agama etnik dan mistis.

Humanis: Lebih menyoroti sisi kemanusiaan dan pencegahan/penanggulangan agar tidak terjadi lagi.
Logis: Tidak mempersoalkan sesuatu yang bukan ranah kapasitasnya (bahas pro dan kontra sunat tidak bisa hanya dinilai dari satu kasus belaka).

Kebetulan di keluarga kami juga ada yang pernah mau sunat dan kami sempat membicarakan ini secara cukup obyektif dan ilmiah. Kami cukup tahu dari sisi kesehatan maupun psikis yang dialami oleh pasien sebelum dan sesudahnya, bahkan termasuk cara/metode yang dilakukan (tradisional atau laser).

Namun jika hanya dari kasus pembunuhan berlatar belakang depresi, lalu malah yang disoroti adalah sunatnya (bukan elemen substansial dalam kasus), rasanya kok terlalu dipaksakan. :)

Boleh-boleh saja kita tidak sepaham dengan kebudayaan atau tradisi tertentu, tapi kita harus mengkaji secara obyektif, bukan hanya dari desas-desus dan kecenderungan penilaian pribadi belaka.

Lebih-lebih jika ada yang mengolok-olok konsep agama lain, sepertinya cukup layak dipertanyakan kedewasaannya secara spiritual (Buddhis atau bukan?).

Semoga dapat direnungkan.

 _/\_

 

anything