//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Neraka menurut pengertian orang awam gimana ya??  (Read 9416 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Neraka menurut pengertian orang awam gimana ya??
« Reply #15 on: 16 April 2008, 04:56:12 PM »
Harap Maklum Bro Nyana.... Saya bukan meditator.... ^:)^ ^:)^ ^:)^

Yg saya tau...EHIPASIKO = datang & buktikan ....  ;D

btw...abinna itu apa ya?  :-? :hammer:

Anumodana atas penjelasannya... _/\_

 _/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Neraka menurut pengertian orang awam gimana ya??
« Reply #16 on: 16 April 2008, 05:28:37 PM »
 _/\_ abhinna itu kesaktian ,kekuatan batin,itu bisa dicapai oleh meditator di jhana ke empat,ngga lah,aku aja blm ada abhinna cuman bisa lihat makhluk2 gituan saja.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Neraka menurut pengertian orang awam gimana ya??
« Reply #17 on: 16 April 2008, 06:00:17 PM »
Apa itu Makhluk2 gituan?  :-?  :-?  :-?
Bisa tolong di jelaskan?  ^:)^ ^:)^ ^:)^

 _/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Mangkok

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 123
  • Reputasi: 14
  • Gender: Male
  • Mangkok
Re: Neraka menurut pengertian orang awam gimana ya??
« Reply #18 on: 16 April 2008, 09:42:04 PM »
Di bawah ini saya kutip dari sebagian ceramah Dagpo Rinpoche pada saat memberikan retret di Perancis tahun 2001 tentang Liberation in Our Hand (khususnya tentang motivasi awal) (NB: segala kesalahan yang bila timbul karena tulisan ini murni karena kesalahan penerjemah pribadi, baik salah translate maupun salah mengerti, bukan penceramah):
(hari pertama tgl 20-08-2001, sesi siang)
....... (memeditasikan penderitaan alam rendah).....

Ketika penderitaan-penderitaan alam rendah dijelaskan, penderitaan binatang lebih mudah untuk dimengerti dan diakui. Untuk kebanyakan dari Anda, penderitaan makhluk neraka dan hantu kelaparan mungkin lebih sulit dicerna dan diterima. Beberapa orang menolak ide tersebut karena mereka tidak memiliki pengertian tepat atas keadaan yang dinyatakan secara tidak langsung dalam Buddhisme. Untuk alasan ini, saya (Dagpo Rinpoche, red) akan menjelaskan bagaimana mereka diterima dalam Buddhisme.

Ketika penderitaan dari neraka panas dijelaskan sebagai contoh, gambaran detil dari lingkungan diberikan bahwa tanahnya terbuat dari besi cair dan semua areanya terbakar. Walaupun gambaran detil ini diberikan, Anda tidak harus menerimanya secara harafiah, seperti sesuatu yang nyata yang dapat Anda sentuh. Anda tidak harus membayangkan segala sesuatu seperti yang digambarkan benar2 eksis, senyata fenomena di dunia manusia.

Ketika lantai digambarkan sebagai besi meleleh, ini tidak berarti bahwa benar2 ada tempat yang demikian eksis secara fisik. Penjelasan itu hanya menjabarkan apa yang sebenarnya makhluk2 neraka persepsikan ketika mereka terlahir (kembali). Ini tidak berarti bagaimanapun juga bahwa bila manusia mencari tempat yang demikian, dia akan mempersepsikan secara nyata tanah yang terbuat dari besi meleleh.

Jadi, makhluk neraka merasa berlantaikan besi meleleh dan sekitar mereka seperti api yang membara, pertanyaannya, "Dari mana semua ini datang?" Ini tepatnya pertanyaan yang diajukan Shantideva dalam Bodhicaryavatara. Beliau bertanya, "Siapa yang membuat lantai besi cair di neraka dan api membara di sekitarnya?" Shantideva kemudian menjawab pertanyaannya dengan mengatakan mereka datang dari pikiran buruk. Sang Buddha mengajarkan bahwa dari ketidakbajikan yang Anda ciptakan melalui kilesa (faktor mental penggangu, red) Andalah muncul hal-hal yang mengerikan ini.

Karenanya Anda dapat mengerti bahwa jejak karmik (karmic imprint) negatif makhluk penghuni nerakalah yang menyebabkan mereka melihat hal-hal yang mengerikan ini. Anda bisa mengambil analogi dengan pengalaman dari orang2 yang sakit mental (gila, red). Mereka membayangkan nama mereka tertulis di dinding. Bagaimanapun juga, jika Anda melihat bagaimana orang lain bersikap padanya, Anda tidak melihat orang lain memandang buruk dia atau mencelanya. Walaupun demikian, berkaitan dengan kesan mereka, orang2 sakit ini (gila, red) menderita dan mengalami ketakutan besar. Proses yang sama ini benar bagi makhluk neraka. Melalui karma merekalah, mereka mempersepsikan hal-hal mengerikan yang menyebabkan penderitaan besar mereka.

Beberapa orang karena sakit mereka membayangkan mereka dalam pengawasan yang terus menerus. Ini membuat mereka tidak nyaman dan ketakutan. Ini mungkin membuat Anda tersenyum karena Anda tahu dengan pasti mereka tidak dimata-matai dan itu benar2 hanyalah imajinasi. Bagaimanapun juga, untuk orang yang bersangkutan, penderitaan yang mereka alami adalah nyata. Walau Anda bisa menegaskan memata-matai mereka adalah sepenuhnya imajinasi, Anda tidak dapat membantah bahwa penderitaan yang mereka alami akibat kesan ini adalah tidak benar.

Jika manusia bisa dengan cara melalui penyakit ini membayangkan penyiksaan dan menderita karenanya, itu sama berlakunya bahwa makhluk hidup lain, melalui penyakit akan kemelekatan, kebencian, dan ketidaktahuan yang dialami sejak waktu yang tanpa awal, juga diharuskan mengalami penderitaan yang sulit Anda terima. Melalui penyakit itu- tiga racun (kemelekatan, kebencian, dan ketidaktahuan), makhluk hidup mengalami penglihatan mengerikan yang sangat nyata bagi mereka. Pengalaman ini adalah akibat karma buruk yang mereka kumpulkan. Dengan mengambil sifat dasar (nature) negatif yang menghasilkan mereka, Anda bisa mengerti bagaimana hasil negatif bisa muncul. Dalam pembunuhan misalnya, keinginan untuk membunuh, kilesa yang menemani niat itu, tindakan itu sendiri dan seterusnya semuanya negatif. Umumnya, masuk akal bahwa akibat yang dihasilkannya sama sekali tidak menyenangkan.

Inilah bagaimana Anda bisa mengerti kelahiran neraka dalam paham Buddhisme. Gambaran yang detil dari neraka panas, dingin, bersebelahan/tetangga, dan neraka sementara/berkala telah diberikan. Anda mungkin bertanya ke diri Anda sendiri: "Dari mana semua informasi ini datang? Apakah itu tidak mengada-ada?" Anda harus tahu gambaran tersebut datang dari Sang Buddha dan tidak ada alasan bagi Sang Buddha untuk mengada-ada. Tentu saja, Anda sebagai manusia tidak bisa mengetahui apa yang terjadi di batin makhluk neraka, tetapi Sang Buddha mahatahu (omniscience), mengetahui semua fenomena yang eksis termasuk apa yang terjadi di dalam batin makhluk hidup lain. Beliau tahu dengan sempurna apa yang dialami dan apa kesan2 yang para makhluk hidup miliki. Gambaran atas berbagai neraka yang diberikan Sang Buddha berhubungan tepat dengan apa yang beliau persepsikan dalam batin mereka.

Dapatkah seorang Buddha mengalami penderitaan? Tidak, seorang Buddha tidak bisa benar2 mengalami penderitaan atau bahkan kesan penderitaan. Apa yang bisa dilakukan Sang Buddha adalah mengetahui apa yang dialami dan kesan yang mereka miliki termasuk makhluk neraka. Dengan cara ini, beliau memiliki pengetahuan tentang penderitaan2 neraka dan seterusnya. Sang Buddha, melalui batin makhluk neraka mengetahui dengan tepat apa yang muncul di batin makhluk2 ini dan sifat dasar (nature) dari penderitaan mereka. Beliau juga mengetahui apa yang mengakibatkan penderitaan ini. Beliau mengatakan jika Anda terlibat tiga racun batin, yang berupa kemelekatan, kebencian, dan ketidaktahuan, Anda membangkitkan karma negatif yang akan berakibat dalam penderitaan2 makhluk2 neraka. Beliau mengajarkan ini supaya Anda bisa melakukan apapun yang bisa dilakukan untuk menghindari memproduksi sebab2 dari penderitaan ini.

Mengapa Anda tidak bisa mempersepsi apa yang dipersepsikan makhluk2 neraka saat ini? Itu hanya karena karma Anda untuk penderitaan seperti itu belum matang dalam dirimu.

.......


Terima kasih :|
Semoga bermanfaat.
Semoga kebijaksanaan dan kebaikan hati tumbuh dan berkembang dalam batin semua makhluk

Offline Rina Hong

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.255
  • Reputasi: -2
  • Gender: Female
Re: Neraka menurut pengertian orang awam gimana ya??
« Reply #19 on: 17 April 2008, 01:50:27 PM »
 _/\_, terima kasih atas penjelasannya, sekarang saya mengerti, dari artikel yang anda tulis,intinya neraka itu sebuah alam, dan penderitaan yang dirasakan oleh makhluk neraka itu sebenarnya berasal dari dirinya sendiri, dari perasaan bersalah atas apa yg dia lakukan? bukankah begitu??
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Neraka menurut pengertian orang awam gimana ya??
« Reply #20 on: 17 April 2008, 02:02:23 PM »
 _/\_ silahkan disimpulkan dari semua tulisan yang ditulis
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Mangkok

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 123
  • Reputasi: 14
  • Gender: Male
  • Mangkok
Re: Neraka menurut pengertian orang awam gimana ya??
« Reply #21 on: 17 April 2008, 09:37:29 PM »
_/\_, terima kasih atas penjelasannya, sekarang saya mengerti, dari artikel yang anda tulis,intinya neraka itu sebuah alam, dan penderitaan yang dirasakan oleh makhluk neraka itu sebenarnya berasal dari dirinya sendiri, dari perasaan bersalah atas apa yg dia lakukan? bukankah begitu??

 _/\_ Pertama-tama, kita perlu tahu bahwa sifat2 karma adalah sangat subtil/halus, dan untuk itu hanya seorang Buddha  yang dapat memastikan apa yang sesungguhnya terjadi. Contoh sederhana, kita dengan berdasarkan ajaran Buddha bisa memahami bahwa kelahiran sebagai manusia atau dewa adalah akibat dari karma pelempar yang baik, yaitu menjaga/mempraktikkan sila dengan baik, tapi bila ditanya lebih lanjut kapan kita melakukan, di mana, dst, kita akan kesulitan menjawabnya. Jadi, ada beberapa hal yang kita benar2 hanya bisa mengandalkan kata2 dari Sang Buddha.

Demikian pula tentang neraka ini, tetapi klo melihat dari pertanyaan dan jawaban yang dilakukan oleh Guru Besar Shantideva, mungkin lebih tepatnya alam rendah (neraka) tersebut datang dari pikiran buruk/negatif makhluk yang bersangkutan, yang dalam hal ini berkaitan dengan tiga racun mental.

Tentang perasaan bersalah, mungkin perlu dicari istilah yang lebih tepat. Perasaan bersalah belum tentu tepat digunakan dalam kasus ini. Kita perlu tahu perasaan bersalah seperti apa yang dimaksudkan. Apakah perasaan bersalah yang disertai dengan penyesalan atau tidak? Bila perasaan bersalahnya benar2 disertai dengan penyesalan yang mendalam, juga tekad untuk tidak mengulang perbuatan buruknya tersebut, malah diiringi dengan perbuatan2 positif yg ditujukan untuk menawarkan akibat perbuatan negatif tersebut, maka perasaan menyesal ini seharusnya seharusnya bersifat positif dan tidak mungkin menghasilkan efek negatif. Jelas itu satu pikiran yang baik, apalagi bila pikiran itu disertai dengan dasar/pondasi pemikiran yang tepat/kuat. Malah perasaan yang baik tersebut seharusnya dapat mengurangi efek negatif dari perbuatan negatif tersebut.

Yang mungkin bermasalah adalah perasaan bersalah yang tidak tepat, dalam hal, mgk kita "merasa" bersalah, tapi kita tidak benar2 menyesal, malah senang dengan perbuatan negatif kita dan cenderung serta suka mengulang2nya. Jelas ini akan memperkuat efek perbuatan negatif kita.

Meskipun demikian, menurut saya kurang tepat kalo kita mengatakan perasaan bersalah yang mengakibatkan efek negatif tersebut (kelahiran di alam rendah). Sekali lagi dengan mengacu pada kata2 Buddha, yang diulang Guru Besar Shantideva, pikiran negatiflah yang menjadi penyebabnya.

Demikian pendapat saya, semoga bermanfaat.


Terima kasih  :|
Semoga kebijaksanaan dan kebaikan hati tumbuh dan berkembang dalam batin semua makhluk

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Neraka menurut pengertian orang awam gimana ya??
« Reply #22 on: 17 April 2008, 11:47:48 PM »
 _/\_
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

 

anything