Di bawah ini saya kutip dari
sebagian ceramah Dagpo Rinpoche pada saat memberikan retret di Perancis tahun 2001 tentang Liberation in Our Hand (khususnya tentang motivasi awal) (NB: segala kesalahan yang bila timbul karena tulisan ini murni karena kesalahan penerjemah pribadi, baik salah translate maupun salah mengerti,
bukan penceramah):
(hari pertama tgl 20-08-2001, sesi siang)
....... (memeditasikan penderitaan alam rendah).....
Ketika penderitaan-penderitaan alam rendah dijelaskan, penderitaan binatang lebih mudah untuk dimengerti dan diakui. Untuk kebanyakan dari Anda, penderitaan makhluk neraka dan hantu kelaparan mungkin lebih sulit dicerna dan diterima. Beberapa orang menolak ide tersebut karena mereka tidak memiliki pengertian tepat atas keadaan yang dinyatakan secara tidak langsung dalam Buddhisme. Untuk alasan ini, saya (Dagpo Rinpoche, red) akan menjelaskan bagaimana mereka diterima dalam Buddhisme.
Ketika penderitaan dari neraka panas dijelaskan sebagai contoh, gambaran detil dari lingkungan diberikan bahwa tanahnya terbuat dari besi cair dan semua areanya terbakar. Walaupun gambaran detil ini diberikan, Anda tidak harus menerimanya secara harafiah, seperti sesuatu yang nyata yang dapat Anda sentuh. Anda tidak harus membayangkan segala sesuatu seperti yang digambarkan benar2 eksis, senyata fenomena di dunia manusia.
Ketika lantai digambarkan sebagai besi meleleh, ini tidak berarti bahwa benar2 ada tempat yang demikian eksis secara fisik. Penjelasan itu hanya menjabarkan apa yang sebenarnya makhluk2 neraka persepsikan ketika mereka terlahir (kembali). Ini tidak berarti bagaimanapun juga bahwa bila manusia mencari tempat yang demikian, dia akan mempersepsikan secara nyata tanah yang terbuat dari besi meleleh.
Jadi, makhluk neraka merasa berlantaikan besi meleleh dan sekitar mereka seperti api yang membara, pertanyaannya, "Dari mana semua ini datang?" Ini tepatnya pertanyaan yang diajukan Shantideva dalam Bodhicaryavatara. Beliau bertanya, "Siapa yang membuat lantai besi cair di neraka dan api membara di sekitarnya?" Shantideva kemudian menjawab pertanyaannya dengan mengatakan mereka datang dari pikiran buruk. Sang Buddha mengajarkan bahwa dari ketidakbajikan yang Anda ciptakan melalui kilesa (faktor mental penggangu, red) Andalah muncul hal-hal yang mengerikan ini.
Karenanya Anda dapat mengerti bahwa jejak karmik (karmic imprint) negatif makhluk penghuni nerakalah yang menyebabkan mereka melihat hal-hal yang mengerikan ini. Anda bisa mengambil analogi dengan pengalaman dari orang2 yang sakit mental (gila, red). Mereka membayangkan nama mereka tertulis di dinding. Bagaimanapun juga, jika Anda melihat bagaimana orang lain bersikap padanya, Anda tidak melihat orang lain memandang buruk dia atau mencelanya. Walaupun demikian, berkaitan dengan kesan mereka, orang2 sakit ini (gila, red) menderita dan mengalami ketakutan besar. Proses yang sama ini benar bagi makhluk neraka. Melalui karma merekalah, mereka mempersepsikan hal-hal mengerikan yang menyebabkan penderitaan besar mereka.
Beberapa orang karena sakit mereka membayangkan mereka dalam pengawasan yang terus menerus. Ini membuat mereka tidak nyaman dan ketakutan. Ini mungkin membuat Anda tersenyum karena Anda tahu dengan pasti mereka tidak dimata-matai dan itu benar2 hanyalah imajinasi. Bagaimanapun juga, untuk orang yang bersangkutan, penderitaan yang mereka alami adalah nyata. Walau Anda bisa menegaskan memata-matai mereka adalah sepenuhnya imajinasi, Anda tidak dapat membantah bahwa penderitaan yang mereka alami akibat kesan ini adalah tidak benar.
Jika manusia bisa dengan cara melalui penyakit ini membayangkan penyiksaan dan menderita karenanya, itu sama berlakunya bahwa makhluk hidup lain, melalui penyakit akan kemelekatan, kebencian, dan ketidaktahuan yang dialami sejak waktu yang tanpa awal, juga diharuskan mengalami penderitaan yang sulit Anda terima. Melalui penyakit itu- tiga racun (kemelekatan, kebencian, dan ketidaktahuan), makhluk hidup mengalami penglihatan mengerikan yang sangat nyata bagi mereka. Pengalaman ini adalah akibat karma buruk yang mereka kumpulkan. Dengan mengambil sifat dasar (nature) negatif yang menghasilkan mereka, Anda bisa mengerti bagaimana hasil negatif bisa muncul. Dalam pembunuhan misalnya, keinginan untuk membunuh, kilesa yang menemani niat itu, tindakan itu sendiri dan seterusnya semuanya negatif. Umumnya, masuk akal bahwa akibat yang dihasilkannya sama sekali tidak menyenangkan.
Inilah bagaimana Anda bisa mengerti kelahiran neraka dalam paham Buddhisme. Gambaran yang detil dari neraka panas, dingin, bersebelahan/tetangga, dan neraka sementara/berkala telah diberikan. Anda mungkin bertanya ke diri Anda sendiri: "Dari mana semua informasi ini datang? Apakah itu tidak mengada-ada?" Anda harus tahu gambaran tersebut datang dari Sang Buddha dan tidak ada alasan bagi Sang Buddha untuk mengada-ada. Tentu saja, Anda sebagai manusia tidak bisa mengetahui apa yang terjadi di batin makhluk neraka, tetapi Sang Buddha mahatahu (omniscience), mengetahui semua fenomena yang eksis termasuk apa yang terjadi di dalam batin makhluk hidup lain. Beliau tahu dengan sempurna apa yang dialami dan apa kesan2 yang para makhluk hidup miliki. Gambaran atas berbagai neraka yang diberikan Sang Buddha berhubungan tepat dengan apa yang beliau persepsikan dalam batin mereka.
Dapatkah seorang Buddha mengalami penderitaan? Tidak, seorang Buddha tidak bisa benar2 mengalami penderitaan atau bahkan kesan penderitaan. Apa yang bisa dilakukan Sang Buddha adalah mengetahui apa yang dialami dan kesan yang mereka miliki termasuk makhluk neraka. Dengan cara ini, beliau memiliki pengetahuan tentang penderitaan2 neraka dan seterusnya. Sang Buddha, melalui batin makhluk neraka mengetahui dengan tepat apa yang muncul di batin makhluk2 ini dan sifat dasar (nature) dari penderitaan mereka. Beliau juga mengetahui apa yang mengakibatkan penderitaan ini. Beliau mengatakan jika Anda terlibat tiga racun batin, yang berupa kemelekatan, kebencian, dan ketidaktahuan, Anda membangkitkan karma negatif yang akan berakibat dalam penderitaan2 makhluk2 neraka. Beliau mengajarkan ini supaya Anda bisa melakukan apapun yang bisa dilakukan untuk menghindari memproduksi sebab2 dari penderitaan ini.
Mengapa Anda tidak bisa mempersepsi apa yang dipersepsikan makhluk2 neraka saat ini? Itu hanya karena karma Anda untuk penderitaan seperti itu belum matang dalam dirimu.
.......
Terima kasih
Semoga bermanfaat.