A dan B mempunyai mempunyai kesamaan dengan kita, dalam 4 hal, yaitu sama saddha (sama keyakinannya), sama sila (sama moralnya), sama caga (sama kemurahan hati / kedermawanannya), sama panna (sama kebijaksanaannya). masing - masing merasa sangat cocok.
Tetapi B selalu bilang ga ada cinta sama sekali dengan A.
Sebenarnya ortu itu bisa ikut anaknya berapa lama?
harusnya jadi ortu itu lebih menyayangi anaknya dengan memberi kebebasan agar anaknya bahagia dengan pasangan pilihan anaknya yang cocok.
bukan malah menghalangi kebahagiaan anaknya.
betapa egoisnya ortu kayak gitu.
lupa bilang, punya kesamaan bukan berarti harus bersama, tergantung keputusan tiap orang lagi kan. dan tidak punya kesamaan itu juga bukan berarti g boleh bersama. tapi, sebaiknya kalo yang belum punya pasangan, ya pertimbangkan keempat hal itu, kembali ke pribadi masing2 lagi, mau ikuti itu apa ngak ya g ada paksaan.
om tommy, saya yakin g ada kok orang tua yang mau liat anaknya menderita, kalo orangtua itu g sayang sama anaknya, udah lama anaknya dibuang di tong sampah, bikin repot, sudah dibesarkan malah begitu balasannya.
dan lagi, setiap orang tua itukan berbeda, ada yang memberi kebebasan dan ada juga yang tidak, tapi saya rasa semuanya sama2 menginginkan yang terbaik buat anaknya.
mungkin nanti kita akan tau setelah betul2 menjadi orang tua.
jadi anak itu sesekali juga dengarkan apa kata orang tua, bukan berarti kita ikut percaya dengan mitos, coba kasi pengertian dulu ke orang tuanya, kalo orang tua masih g bisa menerima ya sudah, masih banyak kok orang lain yang bisa dijadikan pasangan. coba pikirkan, orang tua itu sudh banyak berkorban, sudah banyak mengalah demi anaknya, sekali2 kenapa kita tidak bisa mencoba untuk mengalah, janganlah terlalu egois, hanya memikirkan kebahagiaan sendiri, toh si B belum tentu yakin kan, tidak ada jaminan kalo dia akan bahagia selamanya jika bersama si A, masa depan itu tidak pasti, tapi kalo melawan kata orang tua, sudah pasti akan menderita, setidaknya menjadi beban, dan penyesalan dikemudian hari
OOT ya, seharusnya kan membahas jalan keluar untuk si A, bukan si B.
hehehe.