jika saya di posisi david, maka saat itu juga saya menutup bisnis saya, kemudian buka google untuk mencari sekolah bisnis terbaik, dan besok paginya saya segera mendaftarkan diri ke sekolagh bisnis itu.
Bagus sekali kalau bisa begitu.
itu lah kenapa david harus sekolah lagi agar paham bagaimana membuat perjanjian dagang
Baik.
dulu saya pernah bekerja di sebuah perusahaan publik yg sering import barang dari USA dan Taiwan, dan kebetulan saya di divisi Accounting bagian system support, kadang2 saya terpaksa harus membuka2 dokumen (invoice) asli untuk mencocokkan dengan system, terutama ketika saya harus mendampingi tim external auditor yg selalu meminta data2. dan apa yg saya lihat adalah angka2 yg wajar dan tidak ada undervalue invoice. apakah undervalue invoice ini hanya berlaku pada bisnis kopi?
Tidak tentu, tergantung customer yang bersangkutan.
nah bro upasaka, bagaimana anda mensiasati undervalue invoice itu di hadapan auditor?
Eksportir tetap menunjukkan Commercial Invoice yang real kepada auditor. Undervalue Invoice hanya dipakai importir di negaranya, tidak ada urusan di negara eksportir.
jika saya adalah david, saya justru melihat hal ini sbg peluang bisnis yg bagus sekali dan dapat dilakukan tanpa berbohong
Baik kalau begitu.
saya akan menjawab, "saya memang sudah punya customer Turki lainnya sebelum anda, tapi saya bisa saja memutuskan hubungan dagang dengan customer lain itu jika anda dapat menyerap jumlah barang yg saya ekspor ke customer lain itu, dan saya berjanji tidak akan menjual kepada customer lain lagi jika anda bisa menyerap XXX container sebulan."
Kalau untuk kasus David, justru memang benar bahwa Mr. Okzul adalah customer dari Turki yang pertama.
silakan berkompromi tapi tidak dengan menganggap bahwa tidak ada bisnis yg dapat dilakukan dengan jujur
Bisa, asal terima konsekuensinya.
saya pernah membeli koran kemarin dari pedagang koran di lampu merah, ini yg anda maksud dengan sama sekali tidak perlu berbohong?
Bukan. Maksudnya penjual koran dan majalah yang biasa membuka lapak di dekat lampu merah.
kita kan tidak sedang berbisnis, Bro. kenapa anad merasa perlu berbohong? saya tidak merasa pernah mendiskusikan hal ini dengan anda sebelumnya.
Pernah kok, waktu di tempat sauna.
selain bahwa hal itu adalah musavada, ada juga kemungkinan lain ditangkap KPK.
kalau gak salah topiknya adalah "Apakah mungkin menjalankan bisnis dengan tanpa musavada (berbohong / tidak jujur)?"
Yup, memang.
koreksi: tidak ada yg menghakimi sebagai garuka kamma, di sini kita sedang berusaha untuk mencari jawaban atas pernyataan anda benarkah bahwa tidak mungkin berbisnis tanpa musavada.
Tidak, itu cuma bercanda saja.
benar anda arogan seolah hanya anda yg melakukan bisnis ekspor atau kalau ada orang lain yg bisnis ekspor juga, tetap anda lah yg paling top. maaf kalau menyinggung tapi itulah kesan yg saya tangkap.
Hmm.. Kalau yang ini entahlah, yang jelas saya tidak maksud ke arah sana. Kalau ada yang merasa saya arogan, saya minta maaf. Yang jelas, untuk komentar mengenai solusi Undervalue Invoice; jujur saja ide-ide dari kalian tidak aplikatif.