//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah mungkin menjalankan bisnis dengan tanpa musavada (berbohong / tidak jujur)?  (Read 86925 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Berbisnis adalah pekerjaan membohongi orang atau apalah namanya... Jadi intinya adalah berusaha sebaik mungkin untuk tidak berbohong... Tapi kenyataannya tetap saja berbohong kalau kepepet dan tidak kepepet

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Berbisnis adalah pekerjaan membohongi orang atau apalah namanya... Jadi intinya adalah berusaha sebaik mungkin untuk tidak berbohong... Tapi kenyataannya tetap saja berbohong kalau kepepet dan tidak kepepet

Sebenarnya bisnis bukan untuk membohongi orang lain. Namun dalam bisnis, kadang kita tersudutkan pada idealisme atau realistisme. Bagi yang paham idealis, maka akan memberi jawaban:

- stop bisnis seperti itu
- putar otak dong supaya jangan bohong ^-^
- salah sendiri bisnis begituan
- bohong kalau kepepet yah bo hwat, tapi jangan bilang itu wajar dan melakukan pembenaran dong*
- .....

Spoiler: ShowHide
* Lah, siapa yang melakukan pembenaran. Saya sudah mengakuinya kalau itu bohong dan kamma buruk kok. ;D

Offline Harpuia

  • Teman
  • **
  • Posts: 97
  • Reputasi: 9
  • Harpy
Sdr. Upasaka..

Anda harus menyadari bahwa Anda yang menjalani ini semua, tidak ada kewajiban kami untuk bantu memikirkan hal ini untuk Anda..
Akan tetapi jika Anda berpikir Anda terus musavada dalam bisnis ini dan tidak ada solusi untuk ini, ya Anda tidak jauh beda dengan penjagal babi bukan ?
Sama2 melanggar sila, lalu penjagal babi bertanya kepada saya, bagaimana agar saya tidak membunuh dalam menjagal babi..
Ya pasti saya akan jawab : QUIT.

Dan jawaban itu berlaku untuk Anda. Jadi pikirkanlah hal ini demi Anda, tidak perlu merasa menjadi pihak tertindas karena harus menerbitkan selembar " biang laknat" itu.. Kalau Anda nyaman menerbitkannya, ya silakan.. Tidak perlu beralibi saya realistis koq.. Anda idealist.. Tidak ada gunanya bukan.. Saya idealis, Anda realis tetap saja Anda yang mengeluarkan selembar itu.. Sedangkan saya sedang duduk santai menyeruput coffee di Starbuck sambil browsing..
Yang penting Anda sadar.. Anda tahu Anda penanggung jawab karma Anda sendiri.. ;D

Sekian dari Harpuia.. ;D

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Nonton film "Liar Liar"-nya Jim Carrey deh, untuk melihat bagaimana dampak kalau orang sama sekali tidak bisa berbohong   ;D

Spoiler: ShowHide
« Last Edit: 27 June 2011, 02:41:11 PM by sobat-dharma »
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Quote from: Harpuia
Sdr. Upasaka..

Anda harus menyadari bahwa Anda yang menjalani ini semua, tidak ada kewajiban kami untuk bantu memikirkan hal ini untuk Anda..

Siapa yang mewajibkan? ;D Cuma menanti jawaban yang realistis daripada jawaban-jawaban sekonyong perut kok. ^-^


Quote from: Harpuia
Akan tetapi jika Anda berpikir Anda terus musavada dalam bisnis ini dan tidak ada solusi untuk ini, ya Anda tidak jauh beda dengan penjagal babi bukan ?
Sama2 melanggar sila, lalu penjagal babi bertanya kepada saya, bagaimana agar saya tidak membunuh dalam menjagal babi..
Ya pasti saya akan jawab : QUIT.

Semua orang juga bisa berbohong dalam hal lain setiap harinya. ;D Kidding. Entah bagaimana saya menjelaskannya yah... Saya masih melihat bahwa bisnis sulit sekali dipisahkan dari "berbohong". Begini saja. Kamu alami dan akui saja dalam diri kamu. Apakah selama kamu menjalankan bisnis dan melakukan perbuatan demi kepentingan bisnis, apa kamu tidak pernah berbohong setidaknya satu kali saja? Saya tidak percaya jika kamu tidak pernah. Maaf.


Quote from: Harpuia
Dan jawaban itu berlaku untuk Anda. Jadi pikirkanlah hal ini demi Anda, tidak perlu merasa menjadi pihak tertindas karena harus menerbitkan selembar " biang laknat" itu.. Kalau Anda nyaman menerbitkannya, ya silakan.. Tidak perlu beralibi saya realistis koq.. Anda idealist.. Tidak ada gunanya bukan.. Saya idealis, Anda realis tetap saja Anda yang mengeluarkan selembar itu.. Sedangkan saya sedang duduk santai menyeruput coffee di Starbuck sambil browsing..

Wah, asyiknya minum kopi. ;D


Quote from: Harpuia
Yang penting Anda sadar.. Anda tahu Anda penanggung jawab karma Anda sendiri.. ;D

Sekian dari Harpuia.. ;D

Terimakasih. ;)

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Nonton film "Liar Liar"-nya Jim Carrey deh, untuk melihat bagaimana dampak kalau orang sama sekali tidak bisa berbohong   ;D

Saya belum lihat filmnya. Tapi saya yakin akan ada hal-hal konyol dan menyedihkan yang bisa terjadi. ;D

Offline tuwino gunawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 272
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
ikut kasih opini yah...

bisnis :
1. harus bayar pajak sesuai aturan pemerintah---> apakah anda semua sudah membayar penuh???
2. kalo ada customer usil yang tanya harga pokok penjualan kita berapa??? ngejawabnya gimana?
3. harga jual ke customer A bisa saja berbeda dengan customer B---> jelasin ke customer tanpa musavada gimana?
4. kalo customer minta harga di bon faktur di mark up ---> gimana ngakalinnya?
5. kalo customer minta komisi pembelian (termasuk unsur penyuapan) ---> kita harus gimana?

jadi memang susah kalo bisnis harus 100% JUJUR tanpa berbohong....
tapi kalo memang mau jujur bisa saja..
1. bayar pajak sesuai aturan pemerintah---> ditambah dengan banyaknya biaya siluman dan jeleknya infrastruktur kita,  perusahaan bakal sulit bersaing dengan lainnya.
2. kalo customer tanya HPP ---> kasih tahu aja....ntar customer bakal bilang " Wah, Toke ini untungnya gede banget" ---> padahal kita harus gaji karyawan, bayar kredit mobil, kredit rumah, biaya sekolah anak2....cape deh.
3. kalo customer tanya harga jual kok beda---> jawaban jujur " iya pak, si A lebih lancar pembayarannya, kalo bapak pembayaran dah tunda 1 bulan, kasih giro yang pencairannya 1 bulan ke depan lagi" customer bakalan tersinggung tuh...
4. customer minta mark up harga ---> jawaban jujur " MAAF pak, kami tidak bisa, karena kami tidak boleh berbohong" lain kali customer kagak bakalan balik lagi.
5. customer minta komisi ---> jawaban  jujur " maaf pak, kami tidak memberikan sumbangan dalam bentuk apa pun" apakah customer bakalan kembali????

 _/\_



Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Apa hubungannya dengan pembahasan ini?
Hubungan-nya jika pemilik dia akan mengetahui dan memaparkan lebih jelas yang ditanyakan untuk mencari solusi, karena itu bisnis dia. Jika hanya bekerja, itu tidak mungkin memaparkan dengan jelas. Jika ingin mencari solusi jelas akan banyak pertanyaan yang diajukan.

Contoh:
1. Berapakah biaya gaji pegawai anda perbulan? Dan apa saja yang harus anda keluarkan selain gaji pegawai dalam 1bulan?
2. Berapakah target keuntungan yang menurut anda cukup? Dan pertanyaan ini akan merembet ke modal,sistem pemasaran dan luas wilayah jangkauan dll.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Sebenarnya bisnis bukan untuk membohongi orang lain. Namun dalam bisnis, kadang kita tersudutkan pada idealisme atau realistisme. Bagi yang paham idealis, maka akan memberi jawaban:

- stop bisnis seperti itu
- putar otak dong supaya jangan bohong ^-^
- salah sendiri bisnis begituan
- bohong kalau kepepet yah bo hwat, tapi jangan bilang itu wajar dan melakukan pembenaran dong*
- .....

Spoiler: ShowHide
* Lah, siapa yang melakukan pembenaran. Saya sudah mengakuinya kalau itu bohong dan kamma buruk kok. ;D


Hidup berbohong... Pengen lancar usaha... Sering2 bohongin orang bleh hahhahhaha

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Hidup berbohong... Pengen lancar usaha... Sering2 bohongin orang bleh hahhahhaha

Wah, pantas usaha saya tidak terlalu lancar selama ini. LOL.

Offline Harpuia

  • Teman
  • **
  • Posts: 97
  • Reputasi: 9
  • Harpy
Sdr. Upasaka,

Anda kembali membuat saya harus menjawab ulang apa yang telah saya jawab :))

Kalau Anda membaca ini sekali lagi, maka Anda mengerti pola pikir saya.. Dan tidak perlu bertanya : apakah Harpuia pernah berbohong.. Come on.. Sudah jadi Arahant kalau bisa begitu :))

Sama halnya dengan kejadian di atas, jika saja Mr. David menerapkan pola pikir cerdas, tentu tidak perlu menikam Mr. Okzul dari belakang bukan ?
Dan ketika perjanjian Mr. Okzul tidak menguntungkan dan juga diterima, ya kita juga harus menerima konsekuensi, apakah itu berbohong seperti yang Anda sarankan, atau pun berbuat jujur dan akibatnya kena marah seperti Anda takutkan..

Namun pernahkah terlintas kenapa harus berbohong ? kenapa harus kena marah ? Itu yang membuat manusia jauh lebih berkembang karena menggunakan otak untuk berpikir, dan bukan untuk menyatakan oh bisnis erat kaitannya dengan tukang bohong.. Dari bisnis erat kaitannya dengan tukang bohong, maka muncullah pemikiran menjadi kaya itu jahat, dll. Padahal jika saja otak mau sedikit digunakan untuk berpikir.. maka hasilnya bisa menjadi lain..

Mudah2an Anda bisa menangkap essensi dari cuplikan yang berikut ini..

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Quote from: sriyeklina
Hubungan-nya jika pemilik dia akan mengetahui dan memaparkan lebih jelas yang ditanyakan untuk mencari solusi, karena itu bisnis dia. Jika hanya bekerja, itu tidak mungkin memaparkan dengan jelas. Jika ingin mencari solusi jelas akan banyak pertanyaan yang diajukan.

Saya pelaku ekspor dan saya tahu apa yang saya lakukan.


Quote from: sriyeklina
Contoh:
1. Berapakah biaya gaji pegawai anda perbulan? Dan apa saja yang harus anda keluarkan selain gaji pegawai dalam 1bulan?
2. Berapakah target keuntungan yang menurut anda cukup? Dan pertanyaan ini akan merembet ke modal,sistem pemasaran dan luas wilayah jangkauan dll.

Undervalue Invoice jelas tidak mungkin tergantikan. Ini kalimat kesimpulan saya. Bagaimana cara memberikan diskon 75% kepada customer? Silakan dipertimbangkan! :D
« Last Edit: 27 June 2011, 03:32:29 PM by upasaka »

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Quote from: Harpuia
Sdr. Upasaka,

Anda kembali membuat saya harus menjawab ulang apa yang telah saya jawab :))

Kalau Anda membaca ini sekali lagi, maka Anda mengerti pola pikir saya.. Dan tidak perlu bertanya : apakah Harpuia pernah berbohong.. Come on.. Sudah jadi Arahant kalau bisa begitu :))

OK. ;D


Quote from: Harpuia
Sama halnya dengan kejadian di atas, jika saja Mr. David menerapkan pola pikir cerdas, tentu tidak perlu menikam Mr. Okzul dari belakang bukan ?
Dan ketika perjanjian Mr. Okzul tidak menguntungkan dan juga diterima, ya kita juga harus menerima konsekuensi, apakah itu berbohong seperti yang Anda sarankan, atau pun berbuat jujur dan akibatnya kena marah seperti Anda takutkan..

Namun pernahkah terlintas kenapa harus berbohong ? kenapa harus kena marah ? Itu yang membuat manusia jauh lebih berkembang karena menggunakan otak untuk berpikir, dan bukan untuk menyatakan oh bisnis erat kaitannya dengan tukang bohong.. Dari bisnis erat kaitannya dengan tukang bohong, maka muncullah pemikiran menjadi kaya itu jahat, dll. Padahal jika saja otak mau sedikit digunakan untuk berpikir.. maka hasilnya bisa menjadi lain..

Mudah2an Anda bisa menangkap essensi dari cuplikan yang berikut ini..

Saya sudah paham dengan semua esensi tulisan kamu. Tapi tetap tidak menghadirkan solusi cerdas untuk mengganti Undervalue Invoice kan? :D OK, usul kamu saya terima. Saya akan pertimbangkan untuk tidak menggeluti bisnis ekspor lagi dan mulai mencari tahu seluk-beluk bisnis cofeeshop. LOL.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
ikut kasih opini yah...

bisnis :
1. harus bayar pajak sesuai aturan pemerintah---> apakah anda semua sudah membayar penuh???
2. kalo ada customer usil yang tanya harga pokok penjualan kita berapa??? ngejawabnya gimana?
3. harga jual ke customer A bisa saja berbeda dengan customer B---> jelasin ke customer tanpa musavada gimana?
4. kalo customer minta harga di bon faktur di mark up ---> gimana ngakalinnya?
5. kalo customer minta komisi pembelian (termasuk unsur penyuapan) ---> kita harus gimana?

jadi memang susah kalo bisnis harus 100% JUJUR tanpa berbohong....
tapi kalo memang mau jujur bisa saja..
1. bayar pajak sesuai aturan pemerintah---> ditambah dengan banyaknya biaya siluman dan jeleknya infrastruktur kita,  perusahaan bakal sulit bersaing dengan lainnya.
2. kalo customer tanya HPP ---> kasih tahu aja....ntar customer bakal bilang " Wah, Toke ini untungnya gede banget" ---> padahal kita harus gaji karyawan, bayar kredit mobil, kredit rumah, biaya sekolah anak2....cape deh.
3. kalo customer tanya harga jual kok beda---> jawaban jujur " iya pak, si A lebih lancar pembayarannya, kalo bapak pembayaran dah tunda 1 bulan, kasih giro yang pencairannya 1 bulan ke depan lagi" customer bakalan tersinggung tuh...
4. customer minta mark up harga ---> jawaban jujur " MAAF pak, kami tidak bisa, karena kami tidak boleh berbohong" lain kali customer kagak bakalan balik lagi.
5. customer minta komisi ---> jawaban  jujur " maaf pak, kami tidak memberikan sumbangan dalam bentuk apa pun" apakah customer bakalan kembali????

 _/\_

Terimakasih atas kejujurannya. Mungkin berbohong seperti itu tidak masalah. Yang masalah bagi teman-teman di sini adalah berbohong dengan Undervalue Invoice. ;D

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Saya pelaku eskportir dan saya tahu apa yang saya lakukan.


Undervalue Invoice jelas tidak mungkin tergantikan. Ini kalimat kesimpulan saya. Bagaimana cara memberikan diskon 75% kepada customer? Silakan dipertimbangkan! :D
Jika kita ingin mencari solusi maka kita harus melihat data. Sehingga kita bisa menyesuaikan dengan perkataan anda bahwa itu memang tidak mungkin.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

 

anything