terkadang kita mendengar kalimat seperti: “sudahlah, ikuti aja, semakin kamu melawan maka akan semakin banyak pertumpahan keringat
” atau “kamu harus berjuang, jangan mengendorkan semangat atau kamu akan terbawa arus dan menjadi sampah masyarakat”
.
tapi jarang terdengar kalimat untuk mengabaikan keduanya, mengikuti dan melawan arus
. hal itu karena memang kita menganggap diri kita berada pada kerumunan masalah itu, kita sudah tercebur dalam arus sungai itu atau berpikir harus menceburkan diri ke sana
. dan yang hanya terpikirkan oleh kita adalah kita harus melawan biar kita tidak terbawa arus dan kemudian tenggelam atau membiarkan diri kita mengikuti arus, dengan harapan supaya suatu saat nanti kita sampai di hilir yang alirannya tenang
.
tapi nyatanya, ketika kita mengikuti arus kita diliputi oleh ketidaktahuan bahwa selama perjalanan mengikuti arus itu banyak bebatuan, akar pohon bahkan jeram dan pusaran air yang tidak dapat kita kendalikan
. sehingga ketika kita terhantuk batu, kita merasakan sakit tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa karena kita sudah benar-benar tidak bisa menguasai diri kita sendiri
. begitu pula ketika kita tersangkut akar-akar pohon atau terhimpit batu serta banyak lagi peristiwa-peristiwa menyakitkan lainnya
.
yang ada kita hanya pasrah atau berusaha untuk memberontakkan diri untuk menghindari hal-hal yang menyakitkan itu, walau sangat-sangat hampir mustahil ketika kita berada di dalam arus yang sangat kuat melebihi kekuatan kita
.
begitu juga ketika kita berusaha untuk melawan
. kita mengeluarkan segala kekuatan kita untuk menentang kekuatan yang besar
. dan ketika itu terjadi biasanya yang saya rasakan adalah kita tidak lagi bisa berpikir jernih, tidak bisa lagi menghindari dari kejaran objek, berfokus sekuat tenaga untuk mencapai keinginan kita yang sedang menggebu-gebu, terperangkap dalam peperangan dan menjadi bingung dan menderita walau di sekitar banyak sekali jalan keluar
.
dan seperti gambar di atas, ketika kekuatan kita sudah habis, gampang sekali kita ditaklukkan oleh lawan ataupun oleh semangat sendiri yang habis hingga kita menyerah
.
bahkan ketika kita berhasil mencapai tujuan pun, kita akan seperti ikan salmon yang langsung meninggal ketika sedang meletakkan telur-telurnya di hulu sungai yang tenang
.
tapi kalo kita tidak berpikir harus melawan dan mengikuti dan selalu mengamati dari tempat dan waktu yang tepat, kita dapat melihat jalan yang sepantasnya kita lewati, seperti contoh gambar di atas, di mana pemimpin kerbau liar mencari jalan yang dangkal airnya dan yang tidak ada hewan pemangsanya dari sisi sungai sebelum kemudian menyeberanginya yang kemudian diikuti oleh kawanannya dengan tenang tanpa keraguan tapi tetap waspada terhadap langkahnya agar terhindar dari lubang yang dapat menghilangkan keseimbangannya hingga terhanyut serta waspada hewan pemangsa yang mulai berdatangan karena melihat mangsa yang begitu banyaknya
.
oleh karena itulah, kita sudah seharusnya tidak berlaku gegabah terhadap segalanya apa lagi sampai latah mengikuti segala sesuatu tanpa diselidiki terlebih dahulu
. dan satu hal penting lainnya yaitu kalyanamitta seperti sekawanan kerbau liar yang saling melindungi itu
.