rasa takut
.
teringat waktu kecil suka sekali memanjat pohon, pager, genteng ataupun naik ke atas lemari
. saat itu hanya ada rasa senang aja, tidak ada rasa takut ataupun ragu untuk melakukannya
. tapi semakin dewasa, hal itu sudah tidak pernah dilakukan lagi, tapi kalo mengingat-ingat senang juga sih walau sekarang timbul rasa takut saat membayangkannya
. terlebih lagi kalo melihat anak-anak berlarian diatas dinding pagar yang cukup tinggi, atau melihat anak-anak duduk-duduk dipinggiran atap yang tinggi... wah rasanya jantung seperti mendadak berhenti
. padahal perasaan si anak itu mirip dengan perasaan saya waktu kecil dulu
, tapi mengapa sekarang saya jadi takut? padahal orang lain yang melakukannya
.
sering saya berteriak, "hoii jangan nongkrong di sana,, ayo turun, ntar kalo jatuh bisa modar tahu"
. atau "woi jangan manjat pohon itu, banyak semutnya kalo digigit terus kepleset bisa jatuh loh"
.
yah seperti itulah ucapan yang sering saya teriakkan
. ucapan-ucapan itu adalah gambaran saya saja, saya membayangkan kalo nanti jatuh bisa berabe
. itu adalah ucapan untuk menutupi rasa takut saya saja, karena dengan mereka tidak melakukannya lagi perasaan takut saya akan kejadian-kejadian yang tidak diharapkan akan lenyap ditertiup angin
.
begitu juga dengan hal-hal lainnya misalnya ketika sedang memikirkan masa depan, saya membayangkan masa depan akan begini atau begitu dan terkadang muncul juga rasa takut, karena tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi di masa depan karena saat ini saya masih belum bisa melakukan sesuatu
. dan rasa takut itu nyantel di pikiran saya berhari-hari sampai saya menemukan gambaran baru yang bisa mengatasi masalah itu
. yah begitu lah masa depan
, mereka belum dateng, tapi auranya sudah membuat saya berpikir yang tidak-tidak
.
jadi teringat suatu pesan
saat ini adalah anak dari masa lalu dan saat ini adalah ayah dari masa depan
.
sebagai seorang anak, kita harus mencontoh yang baik dari ayahnya, sedangkan contoh yang tidak baik dijadikan sebagai rambu, agar tidak terulang lagi
.
sedangkan sebagai ayah dari masa depan, kita harus bisa menjadi panutan yang baik agar si masa depan dapat melanjutkan kebaikan ayahnya dan juga kakeknya
.
jadi lakukanlah yang terbaik untuk saat ini, maka tidak akan ada lagi kekhawatiran di masa yang akan datang
.