//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Poll

thead ini enaknya diapain yah? ;D

dibakar 8)
0 (0%)
dikubur :D
0 (0%)
disegel :x
0 (0%)
diformalin :)
0 (0%)
digusur ;)
0 (0%)
dijadiin sesajen ;D
2 (100%)

Total Members Voted: 2

Author Topic: bisikan centil si bawel ;D  (Read 203284 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: bisikan centil si bawel ;D
« Reply #465 on: 25 August 2011, 05:27:18 PM »
avatarnya benar2 bawel yah..  ::)
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: bisikan centil si bawel ;D
« Reply #466 on: 25 August 2011, 06:09:00 PM »
avatarnya benar2 bawel yah..  ::)

sangat setuju sekali  :))
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline bawel

  • Sebelumnya: Comel
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.755
  • Reputasi: 71
  • Gender: Male
  • namanya juga bawel ;D
menyaring pikiran ;D.
« Reply #467 on: 29 August 2011, 05:55:49 PM »


kalo ada yang belum tahu tentang saringan batu, di atas itu contohnya ;D.
ada beberapa ukuran dari yang beberapa centimeter hingga yang beberapa milimeter besar lubang saringannya ;D.
dari masing-masing saringan dapat diambil sampel ukuran batu yang seragam, dari batu yang besar hingga sampai serbuk batu saja ;D.

begitu juga dengan pikiran, ketika awalnya banyak pikiran yang kasar dapat dengan mudah kita kenali dan dengan mengabaikannya kita dapat mengendapkannya setelah itu kita dapat memahami beberapa keadaan yang tadinya seperti itu dengan banyak pikiran yang kasar kemudian setelah pikiran kasar diendapkan keadaannya menjadi berbeda ;D.

seterusnya kalo kita lanjutkan ke saringan berikutnya kita akan melihat pikiran yang lebih halus dari sebelumnya, dari sini kita juga bisa mengendapkannya dan memahami keadaan yang sebenarnya lebih halus lagi ;D.

seterusnya juga sama, kita akan lebih mudah mengendapkan pikiran-pikiran yang tidak bermanfaat dan terus menambah pikiran-pikiran yang lebih bermanfaat hingga akhirnya seluruh pikiran yang tidak bermanfaat itu dapat kita saring dan sisanya, pikiran yang bermanfaat, yang masih menempel pada kita yang akan selalu menemani kita hingga akhir hayat kita nanti ;D.


Offline bawel

  • Sebelumnya: Comel
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.755
  • Reputasi: 71
  • Gender: Male
  • namanya juga bawel ;D
nomaden ;D
« Reply #468 on: 04 October 2011, 08:25:56 PM »
ketika kita menetap di suatu tempat dalam waktu yang cukup lama, maka pikiran kita untuk membuat diri kita menjadi nyaman akan terbentuk, mulai dari pikiran untuk mempunyai tempat tinggal yang lebih nyaman, mendapatkan makanan yang lebih baik, memperoleh pakaian yang lebih sesuai dengan lingkungan, memperoleh kenyamanan fasilitas-fasilitas yang ada di tempat itu, misalnya pendidikan, rumah sakit, tempat hiburan dan fasilitas lainnya ;D.

tanpa disadari rasa nyaman itu membuat kita menjadi melekat, membuat kita menjadi terbiasa, membuat kita menjadi terkonsep bahwa kebahagiaan itu dapat berasal darimana saja ;D.

tapi nyatanya tidak demikian, kitalah yang selalu mengejar ‘kebahagiaan’ itu hingga tanpa sadar kita selalu bergantung pada kondisi-kondisi itu ;D.

hal ini berbeda kalo kita hidup berpindah-pindah atau dengan kata lain hidup nomaden ;D. kita tidak memikirkan rumah yang nyaman, kita tidak memikirkan besok makan apa yah yang enak, kita tidak memikirkan gadis-gadis seksi atau pria-pria tampan di layar tv, dsb.

ketika kita hidup nomaden yang benar-benar kita butuhkan adalah sandang, pangan, portable papan :P, kesehatan dan pengetahuan agar kita bisa bertahan hidup ;D.

dengan sedikitnya kebutuhan itu, maka tidak ada kelengahan kita untuk memanjakan tubuh dengan berbagai kenikmatan-kenikmatan yang dianggap oleh orang-orang yang tinggal menetap sebagai ‘kebahagiaan’ ;D.

kewaspadaan para nomaden terus menerus terlatih bahkan hingga mereka tidurpun mereka selalu menjaga kewaspadaannya ;D.

dari kewaspadaan itu muncullah kebijaksanaan-kebijaksanaan lokal ;D. kebijaksanaan ini terus berlangsung lama hingga masyarakat nomaden itu menjadi besar dan memutuskan untuk menetap, dengan menetap mereka mulai berinteraksi dengan masyarakat lainnya lebih dekat lagi hingga membentuk masyarakat yang lebih majemuk lagi ;D.

dengan semakin majemuknya masyarakat, pengetahuan semakin meningkat, tapi bukan pengetahuan yang bijak ;D. pengetahuan yang muncul adalah pengetahuan yang tumbuh karena keinginan untuk memuaskan keinginan mereka hingga terjadi pertentangan dengan kebijaksanaan-kebijaksanaan lokal nenek moyang mereka ;D. dengan pertentangan itu, lama-lama kebijaksanaan lokal itu mulai terkikis dan ditinggalkan ;D.

dengan tidak adanya kebijaksanaan lokal itu, maka pengetahuan-pengetahuan yang ada cuma untuk memuaskan keinginan itu menjadi tumbuh pesat, tapi karena bertentangan dengan keadaan alam yang ada, semuanya perlahan-lahan menimbulkan berbagai macam ketidakharmonisan ;D.

yah begitulah kira-kira dunia saat ini berkembang ;D. kewaspadaan manusia bergeser dari kewaspadaan untuk hidup menjadi kewaspadaan untuk mempertahankan kenikmatan ;D. mereka semakin hari semakin waspada kalau kenikmatan mereka akan diambil oleh orang lain, hingga lama kelamaan akan mulai timbul bentrokan-bentrokan atau dengan kata lain muncul peperangan ;D.

pada akhirnya karena keadaan yang mencekam itu, orang-orang mulai lagi melakukan kehidupan nomaden ;D.

kembali lagi ke nomaden dan hubungan dengan maksud saya :P.

dalam berlatih meditasi kita sudah seharusnya mencontoh gaya hidup nomaden yang sederhana ;D. karena dengan mengubah gaya hidup kita menjadi sederhana (sandang, pangan, papan, kesehatan dan pengetahuan dhamma), pikiran kita pada akhirnya akan semakin jinak, karena setiap saat kita selalu belajar untuk puas dengan apa yang kita punya ;D.

Offline bawel

  • Sebelumnya: Comel
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.755
  • Reputasi: 71
  • Gender: Male
  • namanya juga bawel ;D
amatir vs. profesional ;D
« Reply #469 on: 06 October 2011, 09:19:41 PM »
teringat jaman ketika muda dulu :P.

ketika bermain bola atau lagi kumpul-kumpul bareng teman, pasti selalu banyak kejadian-kejadian yang tidak terduga ;D.

entah kenapa semangat amatir kami begitu menggebu-gebu sehingga apapun yang kami lakukan pasti akan mengasikkan ;D.

misalnya kalo lagi bermain bola tidak ada pemikiran untuk berkompetisi, pikiran untuk menjadi yang terbaik atau terhebat tidak ada dalam pikiran kami, jadi kalah atau menang bukanlah hal yang utama, yang penting kami bisa bersenang-senang dalam bermain, keren-kerenan untuk mencoba berbagai gaya, seru-seruan dalam beradu taktik dan saling membantu kalo ada yang mencoba sesuatu yang baru ;D.

hm.. sungguh sangat bahagia rasanya ;D.

begitu juga ketika berkumpul bersama, pasti ada aja ide-ide untuk melakukan petualangan-petualangan baru :P, dari yang aneh, yang usil sampai yang keren-keren bahkan sampai yang terbilang menjijikkan :)). pokoknya semua dilakukan secara amatir bukan untuk suatu kepentingan ;D.

tapi seiring berjalannya waktu, kami yang dulunya cuma anak-anak berandalan, mulai memasuki dunia kerja, kami mulai menjadi profesional di bidang masing-masing ;D. dan di sana kompetisi mulai terasa, mulai dari saingan bisnis sampai kompetisi rekan sejawat ;D.

perbedaan sifat yang 180 derajat ini bagi beberapa di antara kami terbilang cukup mengagetkan ;D. tapi karena ini suatu kebutuhan maka mau tidak mau harus beradaptasi ;D. hingga tanpa disadari, dengan perlahan tapi pasti adaptasi itu telah mengubah karakter kami ;D.

perubahan karakter untuk menyesuaikan lingkungan sosial... di satu sisi memang keharusan tapi di sisi lain akan lebih menyeret pada berbagai kesenjangan, termasuk kesenjangan sosial ;D. bahkan bisa membohongi batin sendiri dengan ukuran batin yang dahulu yang masih amatiran, batin yang bebas tanpa ikatan menjadi batin yang penuh dengan batasan.... tapi dianggap sebagai jenis kebahagiaan yang baru ;D.

begitulah yang terjadi di masyarakat, masyarakat berpikir untuk menjadi bahagia harus dengan adaptasi ;D. tapi nyatanya bukan kebahagiaan yang ada, cuma keadaan takluk pada perubahan dan selalu mengejar perubahan itu untuk mendapatkan kebahagiaan ;D. kebahagian yang tidak pernah memuaskan, karena takluk pada perubahan, kebahagiaan yang disokong oleh berbagai faktor, yang faktor-faktor penunjangnya itu juga selalu berubah ;D.

kembali ke amatir dan profesional ;D. itulah perubahan yang terjadi, dari kebahagiaan yang tidak terikat menjadi kebahagiaan yang penuh dengan ikatan ;D.

mengharapkan keadaan bisa seperti dulu? ;D

tentu saja tidak mungkin, karena semuanya tergantung dari berbagai hal,misalkan saja teman-teman yang mungkin sudah menikah, atau yang sudah pindah ke lain kota, bahkan sampai keadaan kondisi tubuh ini sendiri yang tidak lagi seperti dulu ;D.

mengharapkan suatu saat bisa merasakan kebebasan kembali? ;D

untuk bisa memutuskan ikatan yang sudah terbentuk seumur hidup rasanya juga tidak mungkin, kecuali kalo mau menghentikan pencarian kebahagiaan inderawi, maka ikatan-ikatan itu masih bisa diputuskan ;D.

dan rasanya memang sebaiknya hal itulah yang saat ini dilakukan, mencoba untuk memutuskan ikatan-ikatan kebahagiaan inderawi sebagai bekal kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang ;D.

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: bisikan centil si bawel ;D
« Reply #470 on: 07 October 2011, 08:04:38 AM »
mungkin memang tidak bisa sebebas masa kecil dulu, karena semakin besar semakin dewasa semakin banyak tuntutan yang harus dipenuhi, kewajibannya menjadi bertambah.
persaingan bisa saja terjadi, tapi semuanya menurut saya kembali lagi ke dalam diri masing2. mencari materi misalnya bukan untuk menjadi yang nomor satu paling kaya, tapi hanya sekedar untuk menunjang kelangsungan hidup, merasa puas dengan apa yang dimiliki. dalam hal ini, seharusnya ada kepuasan ketika telah mendapatkan, dan bisa melihat bahwa ini adalah cukup, tidak perlu mengejar terlalu banyak, karena semakin dikejar pasti tidak akan ada ujungnya.
IMO, ketika kita terus melihat keluar, melihat orang lain, tentu yang muncul adalah persaaan tersaingi, kondisi persaingan, dan sebagainya. tapi jika kita melihat kedalam, disini akan terlihat lebih jelas bahwa tidak ada persaingan yang terjadi, semuanya dilakukan dari dalam diri bukan karena ingin menyaingi atau takut tersaingi, tetapi hanya sekedar untuk mendapatkan apa yang memang kita butuhkan untuk menunjang kelangsungan hidup ini sebagai perumah tangga.  ;D

...
dan rasanya memang sebaiknya hal itulah yang saat ini dilakukan, mencoba untuk memutuskan ikatan-ikatan kebahagiaan inderawi sebagai bekal kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang ;D.
bagaimana cara memutuskannya comel?  :)
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: bisikan centil si bawel ;D
« Reply #471 on: 12 October 2011, 09:23:03 AM »
Selamat ulang tahun comel/bawel.... ;D

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: bisikan centil si bawel ;D
« Reply #472 on: 12 October 2011, 10:06:40 AM »
mungkin memang tidak bisa sebebas masa kecil dulu, karena semakin besar semakin dewasa semakin banyak tuntutan yang harus dipenuhi, kewajibannya menjadi bertambah.
persaingan bisa saja terjadi, tapi semuanya menurut saya kembali lagi ke dalam diri masing2. mencari materi misalnya bukan untuk menjadi yang nomor satu paling kaya, tapi hanya sekedar untuk menunjang kelangsungan hidup, merasa puas dengan apa yang dimiliki. dalam hal ini, seharusnya ada kepuasan ketika telah mendapatkan, dan bisa melihat bahwa ini adalah cukup, tidak perlu mengejar terlalu banyak, karena semakin dikejar pasti tidak akan ada ujungnya.
IMO, ketika kita terus melihat keluar, melihat orang lain, tentu yang muncul adalah persaaan tersaingi, kondisi persaingan, dan sebagainya. tapi jika kita melihat kedalam, disini akan terlihat lebih jelas bahwa tidak ada persaingan yang terjadi, semuanya dilakukan dari dalam diri bukan karena ingin menyaingi atau takut tersaingi, tetapi hanya sekedar untuk mendapatkan apa yang memang kita butuhkan untuk menunjang kelangsungan hidup ini sebagai perumah tangga.  ;D

Saya sangat tidak yakin ada layman yang mampu bersikap demikian  :-?

Offline Borsalino

  • Teman
  • **
  • Posts: 69
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
  • Like a G6
Re: bisikan centil si bawel ;D
« Reply #473 on: 12 October 2011, 10:11:41 AM »
setelah 1500 postingan lebih, akhirnya bawel membangun thread kedua nya :)).

di thread ini, tempat si bawel berbisik centil, tapi kalo ada yang mau ikut bisik-bisikan bareng bawel boleh kok ;D.

di sini juga bisa diskusi kecil-kecilan yang datangnya tanpa dijemput dan pulangnya tanpa diantar =)).

mari kita let's go berbisik ria ;D.

hepi bday comel moga makin bawel yo

Offline bawel

  • Sebelumnya: Comel
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.755
  • Reputasi: 71
  • Gender: Male
  • namanya juga bawel ;D
Re: bisikan centil si bawel ;D
« Reply #474 on: 13 October 2011, 12:17:37 PM »
mungkin memang tidak bisa sebebas masa kecil dulu, karena semakin besar semakin dewasa semakin banyak tuntutan yang harus dipenuhi, kewajibannya menjadi bertambah.

siapa atau apa yang membuat tuntutan itu semakin banyak? ;D diri sendirikah? atau orang lain kah? seperti orang tua, keluarga, masyarakat atau pemerintah? ;D atau jangan-jangan tuntutan dari segala sesuatu yang tidak terlihat? ;D

apakah kita harus menjalankan tuntutan yang semakin banyak itu? atau itu cuma pilihan? ;D

Quote
persaingan bisa saja terjadi, tapi semuanya menurut saya kembali lagi ke dalam diri masing2. mencari materi misalnya bukan untuk menjadi yang nomor satu paling kaya, tapi hanya sekedar untuk menunjang kelangsungan hidup, merasa puas dengan apa yang dimiliki. dalam hal ini, seharusnya ada kepuasan ketika telah mendapatkan, dan bisa melihat bahwa ini adalah cukup, tidak perlu mengejar terlalu banyak, karena semakin dikejar pasti tidak akan ada ujungnya.

hm... ;D. mungkin kalo kita sebagai seorang pengusaha kita bisa seperti itu, tapi kalo kita sebagai pekerja? ;D bosnya aja ngak pernah merasa cukup, sedangkan kalo kita merasa sudah cukup artinya kita mesti siap-siap angkat koper :P.

terus dalam bekerja, kita ngak mungkin bekerja sendirian (kecuali kalo kita karyawan satu-satunya :P). nah keadaan yang bergantungan ini saja tidak dapat membuat kita berpuas diri tapi tertekan ;D.

contohnya kasus ketika kita tidak bisa memulai pekerjaan karena dibagian lainnya belum menuntaskan pekerjaannya untuk kita lanjutkan ;D. nah ketika mereka selesai, waktu yang tersisa sangat sedikit sekali untuk dapat kita selesaikan, alhasil kita harus lembur dan tentunya dibawah tekanan juga ;D. itu contoh kasus kita tidak mengejar tapi kita dikejar-kejar sama pekerjaan ;D.

atau contoh bekerja dengan mesin, kita selalu dituntut untuk membuat mesin itu semakin baik dan terus semakin baik ;D. kalo kita merasa cukup dengan kinerja mesin itu yah artinya tidak sesuai dengan permintaan pemilik dong ;D.

Quote
IMO, ketika kita terus melihat keluar, melihat orang lain, tentu yang muncul adalah persaaan tersaingi, kondisi persaingan, dan sebagainya. tapi jika kita melihat kedalam, disini akan terlihat lebih jelas bahwa tidak ada persaingan yang terjadi, semuanya dilakukan dari dalam diri bukan karena ingin menyaingi atau takut tersaingi, tetapi hanya sekedar untuk mendapatkan apa yang memang kita butuhkan untuk menunjang kelangsungan hidup ini sebagai perumah tangga.  ;D

kalo tujuan bekerja cuma untuk memenuhi kelangsungan hidup berumah tangga kita saja sih, sepertinya tidak ada yang mau memperkerjakan kita loh ;D. mereka-mereka memperkerjakan kita kan untuk menunjang usaha mereka biar bisa lebih berkembang lagi dan itu butuh persaingan ;D.

dan kalo cuma mau menunjang kelangsungan hidup mah, mending ikutin cara comel :P, hidup sederhana di hutan buah-buahan ;D.

jadi masalahnya bukan melihat ke luar atau ke dalam ;D. malahan kita harus melihat ke dalam maupun keluar atau kita akan terjebak dalam pandangan dalam dan luar ;D. yang terpenting adalah kita tidak terpengaruh pada kondisi-kondisi itu, cukup lakukan yang terbaik yang dapat kita lakukan dan terus mengembangkan yang perlu juga sesuai dengan kemampuan kita, jadi kita dapat berkembang tanpa tertekan dan dapat mengatasi persaingan dengan cara kita bukan tekanan dari pihak luar ;D.

kebanyakan orang sering berusaha berkembang setinggi harapan dia, dan akhirnya terjadi ketidak seimbangan, mungkin keluarganya yang berantakan, mungkin hubungan sosialnya yang tercela, mungkin kelakuannya yang berubah menjadi menghalalkan segala cara atau perubahan-perubahan negatif lainnya ;D.

Quote
bagaimana cara memutuskannya comel?  :)

kan sudah dijawab sama nona hema ;D.

tapi kalo saya sih ujung-ujungnya kembali ke nafsu keinginan lagi ;D. dengan mengurangi nafsu keinginan tentunya ;D. hidup bebas tanpa ikatan bersama alam liar yang penuh petualangan :P.

Selamat ulang tahun comel/bawel.... ;D

iya terima kasih nona yenyen ;D.

hepi bday comel moga makin bawel yo

iya terima kasih om ;D.

Offline bawel

  • Sebelumnya: Comel
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.755
  • Reputasi: 71
  • Gender: Male
  • namanya juga bawel ;D
sederhana, hemat dan pelit :P.
« Reply #475 on: 13 October 2011, 12:56:04 PM »
saya pernah jadi orang pelit :)). saat itu semuanya saya batasi, bahkan sampai hal-hal yang penting ;D. tapi semua itu tidak membuat saya menjadi lebih baik, saya menjadi kewalahan karena berbagai hal yang muncul karena keadaan yang terbatas itu ;D. hingga bukannya jadi irit malah pengeluaran menjadi semakin membesar ;D. misalnya biaya perawatan semakin meningkat karena  biaya operasionalnya dikurangi hingga timbul berbagai hal tidak terduga ;D.

saya juga pernah berhemat ;D. tapi sama saja dengan pelit, berhemat juga tidak memecahkan masalah ;D. berhemat memang hidup berkecukupan, tapi masalahnya adalah pada kata cukup itu :P. kapan kita bisa mengetahui kalau kita sudah cukup ;D. ada barang baru dicoba, ada hal baru diinginkan, walaupun dilakukan dengan berhemat, tapi karena tingkat kecukupan yang tinggi akhirnya biaya jadi meledak juga :P.

akhirnya saya menyadari bahwa hidup sederhana itu berbeda jauh dengan berhemat dan juga hidup pelit ;D. dan kata cukup itulah yang menjadi kuncinya ;D. dengan kata cukup kita akan dapat melihat nilai yang optimal sesuai dengan kemampuan yang ada ;D. yah.. keadaan yang optimal untuk menunjang kinerja kita sehingga hasilnya maksimal ;D.

begitu juga untuk mengatasi rintangan batin kita ;D.kita harus mencari titik optimal itu agar rintangan itu dapat diatasi ;D.

nafsu inderawi, niat buruk, kemalasan, kegelisahan dan keraguan adalah 5 rintangan batin tidak dapat diatasi dengan mudah dengan berpikir harus begini dan begitu ;D.

untuk mengatasinya kita harus terus menerus berlatih, misalnya dengan mengubah gaya hidup menjadi sederhana untuk mengatasi nafsu inderawi ;D.

menghargai dan merasa puas serta memanfaatkan sebaik mungkin apa yang kita punya untuk mengatasi niat buruk ;D.

menjaga kondisi tubuh kita dengan berolahraga dan terus menerus memperhatikan gerakan tubuh kita untuk mencegah kemalasan ;D.

menerima masa lalu yang kelam sebagai GPS agar kita tersesat lagi dan menghindari mengira-ngira masa depan serta selalu mencoba yang terbaik untuk saat ini untuk mengatasi kegelisahan ;D.

dan mencoba untuk berteman baik kepada orang-orang yang lebih berpengalaman untuk mengatasi keraguan ;D.

dengan terus berlatih seperti itu, maka perlahan-lahan rintangan batin itu dapat diatasi ;D. karena kita melakukannya secara optimal, tidak kekurangan atau tidak berlebihan ;D.

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: bisikan centil si bawel ;D
« Reply #476 on: 13 October 2011, 02:44:32 PM »
Saya sangat tidak yakin ada layman yang mampu bersikap demikian  :-?
kalo laywomen mungkin ada.. :hammer:
hahaha...
saya tetap yakin pasti ada yang bisa bersikap demikian.  :)
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: bisikan centil si bawel ;D
« Reply #477 on: 13 October 2011, 02:51:30 PM »
kalo laywomen mungkin ada.. :hammer:
hahaha...
saya tetap yakin pasti ada yang bisa bersikap demikian.  :)
apa tu laywomen cc?

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: bisikan centil si bawel ;D
« Reply #478 on: 13 October 2011, 03:13:17 PM »
siapa atau apa yang membuat tuntutan itu semakin banyak? ;D diri sendirikah? atau orang lain kah? seperti orang tua, keluarga, masyarakat atau pemerintah? ;D atau jangan-jangan tuntutan dari segala sesuatu yang tidak terlihat? ;D

apakah kita harus menjalankan tuntutan yang semakin banyak itu? atau itu cuma pilihan? ;D

sebagian besar tentu berasal dari diri sendiri, tapi ada juga karena kondisi yang menjadikannya seperti itu.
misalnya seorang anak yang sudah beranjak dewasa, yang dulunya masih di biayai orang tua sekarang harus membiayai hidupnya sendiri.
lalu nanti ketika orang tuanya udah g mampu lagi untuk bekerja, si anaklah yang harus menyokong orang tuanya.
dalam kondisi ini otomatis akan ada tuntutan yang lebih, bukan siapa2 yang membuat tuntutan ini, toh tidak ada yang menginginkan orang tuanya menjadi tua.  :P

kalo tuntutan yang di atas tentu kita harus menjalankannya. :)
yang lainnya bisa jadi adalah pilihan, sama ketika seseorang memilih untuk menikah, punya anak, otomatis semakin banyak tuntutan yang harus dipenuhi, dan itu adalah pilihan sendiri.  :)


Quote
hm... ;D. mungkin kalo kita sebagai seorang pengusaha kita bisa seperti itu, tapi kalo kita sebagai pekerja? ;D bosnya aja ngak pernah merasa cukup, sedangkan kalo kita merasa sudah cukup artinya kita mesti siap-siap angkat koper :P.

terus dalam bekerja, kita ngak mungkin bekerja sendirian (kecuali kalo kita karyawan satu-satunya :P). nah keadaan yang bergantungan ini saja tidak dapat membuat kita berpuas diri tapi tertekan ;D.

contohnya kasus ketika kita tidak bisa memulai pekerjaan karena dibagian lainnya belum menuntaskan pekerjaannya untuk kita lanjutkan ;D. nah ketika mereka selesai, waktu yang tersisa sangat sedikit sekali untuk dapat kita selesaikan, alhasil kita harus lembur dan tentunya dibawah tekanan juga ;D. itu contoh kasus kita tidak mengejar tapi kita dikejar-kejar sama pekerjaan ;D.

atau contoh bekerja dengan mesin, kita selalu dituntut untuk membuat mesin itu semakin baik dan terus semakin baik ;D. kalo kita merasa cukup dengan kinerja mesin itu yah artinya tidak sesuai dengan permintaan pemilik dong ;D.

kalo seperti itu kan artinya bukan dari dalam diri, kalo bosnya yang menuntut, artinya yah jalani saya kalo g mau dipecat, tapi bukan berarti kita yang menuntut diri sendiri untuk memperbanyak keinginan.  :)

lembur tidak selamanya berada di bawah tekanan lho, kalo kita bisa menikmati waktu lembur itu, bisa jadi itu akan menjadi kebahagian buat kita.
kapan lagi coba bisa lembur, wah kesempatan yang luar biasa ini, mari kita nikmati, apa lagi kalo lemburnya sama pegawai yang cantik, wahhh malah jadi berkah kan.  :P

itu adalah tuntutan dari luar, yah dijalani saja, dengan tetap merasa bahagia.
kalo kita bisa menerima, pasti akan bahagia menjalaninya juga dengan semangat sehingga tuntutan dari luar itu tidak lagi menjadi beban buat kita.
yang mesti dijaga adalah ketika tuntutan itu datangnya dari dalam, kita yang menuntut lebih dan lebih lagi, itu yang bahaya.


Quote
kalo tujuan bekerja cuma untuk memenuhi kelangsungan hidup berumah tangga kita saja sih, sepertinya tidak ada yang mau memperkerjakan kita loh ;D. mereka-mereka memperkerjakan kita kan untuk menunjang usaha mereka biar bisa lebih berkembang lagi dan itu butuh persaingan ;D.

dan kalo cuma mau menunjang kelangsungan hidup mah, mending ikutin cara comel :P, hidup sederhana di hutan buah-buahan ;D.

jadi masalahnya bukan melihat ke luar atau ke dalam ;D. malahan kita harus melihat ke dalam maupun keluar atau kita akan terjebak dalam pandangan dalam dan luar ;D. yang terpenting adalah kita tidak terpengaruh pada kondisi-kondisi itu, cukup lakukan yang terbaik yang dapat kita lakukan dan terus mengembangkan yang perlu juga sesuai dengan kemampuan kita, jadi kita dapat berkembang tanpa tertekan dan dapat mengatasi persaingan dengan cara kita bukan tekanan dari pihak luar ;D.

kebanyakan orang sering berusaha berkembang setinggi harapan dia, dan akhirnya terjadi ketidak seimbangan, mungkin keluarganya yang berantakan, mungkin hubungan sosialnya yang tercela, mungkin kelakuannya yang berubah menjadi menghalalkan segala cara atau perubahan-perubahan negatif lainnya ;D.

pegawai dengan gaji tetap itu biasanya tuntutannya lebih sedikit, dibandingkan yang punya usaha sendiri (pemilik).
tapi semuanya kembali lagi ke pribadi masing2.  :)
iya, tapi dengan tidak melihat, kita lebih tidak akan terpengaruh.  ;D
mengurangi kontaklah, membatasi sebelum terlambat.


Quote
kan sudah dijawab sama nona hema ;D.

tapi kalo saya sih ujung-ujungnya kembali ke nafsu keinginan lagi ;D. dengan mengurangi nafsu keinginan tentunya ;D. hidup bebas tanpa ikatan bersama alam liar yang penuh petualangan :P.

apakah dengan hidup bebas tanpa ikatan bersama alam liar yang penuh petualangan itu akan menjamin seseorang bisa mengurangi nafsu keinginan?
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: bisikan centil si bawel ;D
« Reply #479 on: 13 October 2011, 03:17:14 PM »
apa tu laywomen cc?
women, lawan dari man men.
hanya becanda cc miaka  ;D

iseng2 pake google translate,
laywoman = perempuan awam
laywomen = upasika
benarkah?
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

 

anything