bisikan centil si bawel ;D

[Yani Puk]

apakah ketika kita dapat menaklukkan dunia, kita akan menjadi puas?

jadi teringat ketika main game dulu .

ceritanya saya menjadi penguasa di sepetak wilayah . kemudian dengan pertempuran, dengan perundingan, dengan perampokan, dengan king x kong hingga sedikit demi sedikit mulai memperluas wilayah dan akhirnya bisa tamat dengan bahagia ketika menguasai seluruh wilayah .

tapi kalo dibayangkan itu sebagai sesuatu yang nyata, seperti jaman dulu yang masih jajah menjajah . banyak wilayah jajahan yang rakyatnya menjadi menderita, tapi dilain pihak, rakyat pihak penjajah muncul suatu kebanggaan, muncul suatu tingkatan sosial seperti mereka lebih mulia dibanding rakyat yang terjajah . dengan kata lain tidak ada kepedulian terhadap hidup orang lain dan terus hidup senang di atas penderitaan orang lain . jadi dimanakah letak akhir yang bahagia itu?

tidak ada kebahagian di dalam wilayah yang terjajah, bahkan kebahagiaan si penjajah pun sifatnya tidak kekal . walau begitu si penjajah terus saja memperluas wilayah jajahannya berharap suatu saat nanti dapat membuatnya menjadi bahagia, tapi bahkan sampai tidak ada wilayah yang dapat dijajah lagi bahkan sampai menjadi pemenang perang saudara, kebahagiaan itu pun tidak dapat di raih .

begitulah yang terjadi kalo masih mencari dan berharap kebahagiaan berasal dari luar dirinya, tidak akan ada kebahagiaan yang dapat diraih selain ilusi .

begitu pula dengan umat buddhis sendiri . sudah dikatakan oleh sang buddha bahwa ajarannya hanyalah tentang dukkha, sebab dukkha, akhir dukhha dan jalan menuju akhir dukkha saja tidak ada yang lainnya, tapi masih saja banyak mencari cara yang lainnya dan tidak mau mengenali dukkha itu sendiri, lelah untuk mengenali sebab dukkha, ragu untuk menapaki sang jalan untuk mengahiri dukkha . hingga akhirnya mengikuti pikiran dan perasaannya sendiri yang dianggapnya paling murni, tapi tidak mengawasi kotoran batin yang sungguh halus yang siap mengecohnya setiap saat .

karena tidak ada kebahagiaan yang didapat dari luar, jadi marilah melepas semua itu, melepas ritual, melepas keinginan, melepas nafsu, melepas diri, melepas kebencian, melepas keserakahan, melepas hal-hal lainnya yang tidak bermanfaat termasuk melepas masa lalu dan masa depan hingga kita menjadi mantap berdiri di saat ini tanpa keraguan dan bersemangat untuk selalu melakukan yang bermanfaat untuk semuanya .

jadi teringat main the sims. Mau disuruh belanja, suruh kerja, tdr, dll, kita yang atur hihihih
btw gmn cara melepas nafsu? Karena jujur, gua orangnya nafsuan dari nafsu makan and nafsu memborong barang

[bawel]

jadi teringat main the sims. Mau disuruh belanja, suruh kerja, tdr, dll, kita yang atur hihihih
btw gmn cara melepas nafsu? Karena jujur, gua orangnya nafsuan dari nafsu makan and nafsu memborong barang

caranya yah ketahui itu bermanfaat apa tidak, kalo tidak bermanfaat yah dikurangi diganti dengan yang bermanfaat .

contohnya nafsu makan, ini hanya sekedar tips, berhasil atau tidak tergantung usaha sendiri .
cara saya mengurangi nafsu makan yang tidak benar adalah dengan menambah pengetahuan tentang kesehatan, saya mengetahui bahwa semua makanan yang dimakan itu adalah yang menentukan kesehatan kita . memang kalo usia masih muda tidak terasa dampaknya, tapi seiring bertambahnya usia maka dampak itu akan semakin terasa . misalnya metabolisme tubuh tidak seperti dulu lagi, sehingga bisa mempengaruhi kerja hati dan ginjal, belum lagi lemak yang semakin tertumpuk hingga mempengaruhi kerja jantung, penggunaan energi yang terbatas di usia tua dan nafsu makan yang menggila turut menambah kerja lambung dan usus .

penambahan beban ini bila dibarengi dengan nafsu makan yang tidak terkendali sejak muda, akan melipatgandakan kemungkinan terkena penyakit-penyakit komplikasi atau bahkan kanker . oleh karena itulah sejak muda saya mulai mengendalikan nafsu makan saya yang dulunya juga ganas .

kalo nona puk tidak tertarik dengan kesehatan, mungkin nona puk tertarik dengan kegiatan sosial . kalo iya tertarik dengan kegiatan sosial, nona puk bisa mengembangkan pikiran untuk membantu orang-orang yang kekurangan makanan, misalnya dari pada saya makan-makanan untuk memanjakan lidah dengan harga-harga yang mahal, lebih baik saya makan secukupnya yang penting gizinya seimbang, sisa dari penghematan itu bisa saya sumbangkan tiap bulannya untuk mereka yang kekurangan makanan .

atau nona puk mempunyai ketertarikan pada hal-hal lainnya yang lebih bermanfaat, itu bisa dikembangkan juga untuk membantu mengurangi nafsu yang tidak bermanfaat .

berbelanja juga sama aja, dihemat untuk sisanya disumbangkan. atau untuk tabungan hari tua, hingga nantinya ngak perlu bekerja sampai tua dan bisa menikmati hidup damai bersama anak cucu lebih awal .

[Sunyata]

Kalau memang lapar gimana om? Kalau anak sma apakah wajar kalau mudah lapar? Saya makan bisa banyak lho om dalam sehari.

[bawel]

Kalau memang lapar gimana om? Kalau anak sma apakah wajar kalau mudah lapar? Saya makan bisa banyak lho om dalam sehari.

lapar itu tergantung sih .
ada orang yang mesti makan setiap saat biar ngak mati .

Spoiler: ShowHide

http://sehatnews.com/kisahku/3958-Agar-Hidup-Lizzie-Harus-Makan-Tiap-Menit.html

tapi kebanyakan itu bisa saja makan sehari sekali atau dua kali dan itu sudah cukup, bila berlebih maka kelebihannya itu akan tidak baik dampaknya .
kalo memang normal, yah ditahan sebentar, maka lama-lama juga akan terbiasa .

kalo dalam masa pertumbuhan atau orang yang melakukan aktivitas fisik yang tinggi, maka ia mesti mencukupinya dengan makanan kalo tidak dia akan lemas . jadi ngak masalah sih, yang penting makanannya tepat untuk gizinya, bukan makan yang memuaskan nafsu aja .

[Sunyata]

Saya makannya 3x sehari om. Kalo nyanyi dan latih vokal, termasuk dalam aktivitas berat ya, om?

[hemayanti]

Saya makannya 3x sehari om. Kalo nyanyi dan latih vokal, termasuk dalam aktivitas berat ya, om?

om sunyata g tanya comel sehari makan berapa kali? 

[bawel]

Saya makannya 3x sehari om. Kalo nyanyi dan latih vokal, termasuk dalam aktivitas berat ya, om?

yah sebenernya ngak masalah sih mau makan 3x atau lebih atau kurang . yang penting makannya itu bermanfaat untuk menunjang kehidupan sehari-hari bukannya bermanfaat untuk pemuasan nafsu .

kalo nyanyi dan latihan vokal itu ada baiknya untuk menjaga makan juga, biar suaranya tetep bagus . terus perlu latihan olah raga juga biar nafasnya kuat dan itu membutuhkan cukup makanan juga .

[bawel]

om sunyata g tanya comel sehari makan berapa kali? 

saya makan 1-3 x sehari .
tapi disela-sela itu saya sering makan buah-buahan, jadinya sehari bisa makan berkali-kali .

[bawel]

habis baca-baca di forum nemu kata-kata ini .

Anda tidak berani menebak pikiran Buddha Sakyamuni? Ya sudah. Yang pasti sutta dan sutra" menebak pikiran Sakyamuni Buddha loh. Ujung"nya semua ya TEXTBOOK.

membaca ini, pertama yang terlintas adalah pertanyaan apakah saya selama ini sudah salah dalam mempraktekkan ajaran buddha?

selama ini saya membaca kemudian berusaha untuk menerapkannya di kehidupan sehari-hari dan kemudian mulai terasa hasilnya, hanya itu . tidak pernah saya berusaha untuk menebak pikiran sang buddha sedikitpun . membaca, mempraktekkan, memahami dan merasakan hasilnya hanya itu saja . dan ini menurut saya sama dengan para murid buddha lainnya, di beberapa sutta si murid mendengarkan pembabaran dhamma kemudian pergi menyunyikan diri dan berusaha hingga mencapai buahnya .

tapi setelah membaca ini, apakah iya... kita harus menebak-nebak pikiran sang buddha untuk membuktikan atau apapun itu bahwa ajarannya masuk akal atau sempurna atau apapun juga?

hm.. rasanya aneh setelah saya pikirkan lagi, apa sih manfaatnya kita berspekulasi pada pikiran orang lain? rasa-rasanya malah seperti lagi main catur atau game strategi lainnya . seru sih main tebak-tebakan, tapi... spekulasi itukan sering dihinggapi dengan kotoran-kotoran batin yang sungguh sangat halus .

[wang ai lie]

loh itukan tertutup om wang
memang gambarnya kelihatan hot yah?

hot itu , kan cuma nutup cuma di depan nya saja pakai handuk  

[bawel]

setahu saya nyawa manusia itu tidak harganya sih .

lalu kenapa kita mesti mempertahankan nyawa ini dengan berperang dan saling membunuh serta saling menyiksa demi mempertahankan nyawa yang tidak ada harganya ini?

pikiran inilah yang membuat nyawa ini berharga. hingga berusaha untuk terus mempertahankan nyawa ini agar tidak diambil oleh orang lain.

tapi bagaimana mereka mempertahankannya?

mereka mempertahankannya dengan membunuh dan menyiksa, tapi tidak sadar kalo mereka sendiri juga menolak untuk disiksa dan dibunuh .

[bawel]

dulu waktu jamannya kuliah saya pernah ikut membantu mendorong bus yang mogok .

waktu itu dalam keadaan setengah tertidur, tiba-tiba diteriakin sama keneknya supaya bantu mendorong bus yang mogok . yaudah saya turutin aja, dibanding di transfer ke bus lain yang rame dan ngak bisa tidur lagi .

saat itu kurang lebih ada 5-7 orang yang mendorong. ketika dorongan pertama dilakukan bus tidak bergerak sama sekali. kemudian setelah beberapa saat mulai bergerak tapi sudah ada yang kehabisan nafas jadi dorongannya berkurang dan bus nya malah mundur . karena memang jalannya agak menurun sedikit, tapi setelah berhasil ditahan dan mulai didorong lagi, dorongan itu tidak seperti dorongan pertama yang tidak bergerak, dorongan ini walaupun sudah bergerak mundur bisa langsung bergerak maju walau cuma sedikit .

setelah mengambil nafas sebentar, maka mulai mendorong lagi, bus mulai bergerak lebih jauh, dan seterusnya bus dapat bergerak lebih cepat dan lebih jauh lagi hingga akhirnya mesin dapat dinyalakan .

hal ini sama dengan ketika pertama kali saya mengetahui ajaran buddha, cuma ada pengetahuan saat itu, untuk dapat berubah sungguh sangat sulit, karena banyak hal yang masih sangat saya inginkan . sama seperti gaya gesek pada roda yang besar ketika usaha pertama untuk menggerakkan bus . hingga akhirnya sedikit terlupakan sama seperti bus itu bergerak mundur dan akhirnya ketika iseng mencoba untuk belajar lagi ternyata banyak hal yang dulunya cuma pengetahuan sekarang menjadi pemahaman dan ini membuat saya semakin tertarik lagi untuk belajar .

dengan ketertarikan ini sama dengan bus yang sudah mulai bergerak dan menyala mesinnya . dan semoga saja sebelum bus itu kehabisan bensin dan harus mati lagi, saya sudah bisa mencicipi sebagian buah dari jalan yang sudah saya telusuri ini .

[Indra]

dulu waktu jamannya kuliah saya pernah ikut membantu mendorong bus yang mogok .

waktu itu dalam keadaan setengah tertidur, tiba-tiba diteriakin sama keneknya supaya bantu mendorong bus yang mogok . yaudah saya turutin aja, dibanding di transfer ke bus lain yang rame dan ngak bisa tidur lagi .

saat itu kurang lebih ada 5-7 orang yang mendorong. ketika dorongan pertama dilakukan bus tidak bergerak sama sekali. kemudian setelah beberapa saat mulai bergerak tapi sudah ada yang kehabisan nafas jadi dorongannya berkurang dan bus nya malah mundur . karena memang jalannya agak menurun sedikit, tapi setelah berhasil ditahan dan mulai didorong lagi, dorongan itu tidak seperti dorongan pertama yang tidak bergerak, dorongan ini walaupun sudah bergerak mundur bisa langsung bergerak maju walau cuma sedikit .

setelah mengambil nafas sebentar, maka mulai mendorong lagi, bus mulai bergerak lebih jauh, dan seterusnya bus dapat bergerak lebih cepat dan lebih jauh lagi hingga akhirnya mesin dapat dinyalakan .

hal ini sama dengan ketika pertama kali saya mengetahui ajaran buddha, cuma ada pengetahuan saat itu, untuk dapat berubah sungguh sangat sulit, karena banyak hal yang masih sangat saya inginkan . sama seperti gaya gesek pada roda yang besar ketika usaha pertama untuk menggerakkan bus . hingga akhirnya sedikit terlupakan sama seperti bus itu bergerak mundur dan akhirnya ketika iseng mencoba untuk belajar lagi ternyata banyak hal yang dulunya cuma pengetahuan sekarang menjadi pemahaman dan ini membuat saya semakin tertarik lagi untuk belajar .

dengan ketertarikan ini sama dengan bus yang sudah mulai bergerak dan menyala mesinnya . dan semoga saja sebelum bus itu kehabisan bensin dan harus mati lagi, saya sudah bisa mencicipi sebagian buah dari jalan yang sudah saya telusuri ini .

banyak perumpamaan dalam belajar agama buddha, tapi belajar agama Buddha yg diumpamakan dengan "mendorong bus" ini sungguh baru pertama kali saya baca, dan sungguh indah sekali.

[bawel]

the truth of nature, bhikkhu buddhadasa, halaman 118

agar memahami sesuatu dengan sempurna, seberapa jauh kita harus mencari informasi?

buddha mengatakan bahwa untuk memahami sesuatu secara sempurna, kita harus mendapat lima kejelasan, yaitu:

1. apa karakteristik atau sifat dari objek tersebut?
2. darimana asal mula objek tersebut?
3. apa assada-nya, daya tariknya?
4. apa adinava-nya, potensi menyakiti yang tersembunyi?
5. apa nisasarana-nya, bagaimana memperoleh manfaat terbaiknya terbaiknya? apa metoda atau cara bijak untuk melepaskan diri dari cengkeraman kemelekatan terhadapnya?

dengan mengetahui hingga cara untuk melepaskan diri, maka tidak ada keraguan lagi bagi kita untuk mencoba sesuatu hingga mendapatkan manfaat terbaik tanpa harus takut terjerat atau terkail oleh perangkap-perangkap fenomena .

jadi kesimpulannya adalah jangan percaya pada fenomena yang terjadi, karena dalam fenomena-fenomena banyak perangkapnya bahkan perangkap yang paling licik pun ada . timbulkanlah keyakinan terlebih dahulu dengan mengetahui semuanya yang akan kita hadapi, sehingga kita akan menjadi seperti tuan rumah yang tidak akan tersesat di dalam rumahnya sendiri .

[bawel]

sejak kecil, saya terus bergantung pada orang lain bahkan pada benda-benda . mulai dari orang tua, teman, guru, dokter, pohon, hewan, tv, radio, mainan, rumah dan berbagai hal-hal lainnya yang berada di luar diri saya .

pendidikan, pengetahuan, rasa terima kasih, keinginan untuk balas budi, rasa ketergantungan pada keamanan dan kenyamanan telah membuat saya tidak mau memisahkan diri dengan hal-hal eksternal itu .

rasa damai ketika memohon pada sosok tertentu, rasa bahagia ketika berada di dekat orang-orang yang disayangi, keinginan untuk menjadi sesuatu agar dapat membahagiakan orang tua atau membalas jasa orang-orang atau sesuatu yang telah berjasa membuat saya melebur menjadi satu bersama mereka, membentuk tujuan hidup, membentuk konsep kebahagiaan, membentuk pola pikir sehari-hari .

padahal segalanya itu selalu berubah, tidak kekal . tidak dapat selalu memberikan kebahagiaan karena tidak bisa kita cengkeram . yah.. tidak bisa kita cengkeram karena semuanya itu bukanlah sesuatu yang abadi, perlahan tapi pasti segalanya akan menjadi tercerai berai, termasuk tubuh kita sendiri .

ketika tidak ada ketepatan.. hm.. kecocokan.. keserasian.. hm.. mungkin lebih tepat ketika tidak ada ikatan lagi, maka segalanya akan kembali tercerai mencari kecocokan.. keserasian.. atau ikatan yang baru lagi .

itulah bagaimana saya merasakan hal-hal eksternal mencengkeram kemudian kembali menghilang menimbulkan luka yang dalam dan dengan bodohnya saya mencari ikatan-ikatan baru lainnya yang pada akhirnya menimbulkan luka-luka mengerikan lainnya  .

begitulah pikiran saya dulu yang masih terkonsep hasil dari cengkeraman hal-hal eksternal . tapi sekarang berbeda, kebahagiaan itu ada bukan karena kita mencari, membangun, membentuk, berpikir, memperbaiki, menerima, atau pasrah, karena semuanya akan lekang oleh waktu, semua itu akan menimbulkan keragu-raguan karena keadaan yang tidak pasti .

kebahagiaan dapat dicapai dengan menyadari . menyadari segala sesuatu yang memang seperti itu, sehingga tidak perlu lagi kita mencari, membangun, membentuk, berpikir, memperbaiki, menerima ataupun pasrah . karena memang sekarang kita sudah tahu oleh karena itu maka tidak ada lagi yang perlu kita lakukan untuk mencari cara untuk bahagia . kita sudah melihat air danau yang tenang, yang apabila kita aduk-aduk lagi akan membuat permukaan air bergolak dan isinya akan menjadi kacau kembali .

lihatlah mereka yang kegirangan melihat ikan yang indah kemudian mulai mencoba menangkap ikan itu tapi tidak berhasil karena air kembali keruh dan tidak dapat melihat ikan itu lagi, keindahan ikan itu telah berlalu tergantikan oleh kekeruhan air . begitu juga kebahagiaan pada hal-hal eksternal yang selalu dibuntuti oleh kekecewaan sehingga kita yang sadar tidak perlu lagi mencari kebahagiaan dari eksternal itu .

inilah pentingnya kenapa kita harus mengandalkan diri sendiri, agar kita dapat melihat yang sesungguhnya tanpa terikat oleh apapun juga . belajar memperhatikan segala sesuatu, hingga sedetil-detilnya hingga kita dapat melihat langsung bagaimana pola pencengkeraman itu . lihatlah segala sesuatu itu secara 1 lingkaran penuh, lihat bagaimana awalnya, prosesnya dan akhirnya jangan hanya melihat awalnya saja, atau akhirnya saja, atau prosesnya saja, karena itu dapat menjebak kita masuk dalam cengkeramannya sekali lagi .