Semua dana materi, yang terbaik sekalipun, "hanya" akan menyebabkan seseorang terlahir di alam bahagia dalam waktu yang lama. Tetapi dana dhamma, membawa seseorang pada terhentinya dukkha. Itulah sebabnya dana dhamma dikatakan sebagai yang terbaik.
Dana dhamma dikatakan yang terbaik,karena dilihat dari prosesnya.Sebelum ada tindakan pasti ada dhamma duluan.Dhamma bukan sebuah benda,tapi dhamma hanya diolah dipikiran.Baik dhamma itu kita dapat dari mendengar,melihat atau merasakan.Jadi setelah mengetahui tentang dhamma maka orang akan melakukan tindakan yang sesuai dhamma.
Contoh sederhana:
-seseorang yang selalu kita beri ikan.Tidak akan pernah tahu cara mendapatkan ikan.Tapi jika kita ajarkan dia memancing,maka dia akan mencari ikan untuk dirinya sendiri.Kita sebagai yang mengajar mendapatkan manfaat dan yang belajar juga mendapatkan manfaat.
Berdana dhamma sama dengan berdana ilmu.Yang jika dipraktekkan akan memberikan manfaat yang besar.Dan dhamma itu juga bertingkat-tingkat.Sama seperti sekolah,jika sudah belajar sampai ini maka udah lulus SD.Sampai itu udah lulus SMA.Kalau sudah lulus SMA berarti sudah tercerahkan.
Jadi jika ditanya apakah berdana buku dhamma termasuk dana dhamma?Saya akan menjawab IYA.Dhammma yang diberikan dalam bentuk tulisan.
Dan apakah dengan memberikan spam tipitaka termasuk dana dhamma?Saya akan menjawab IYA.Tapi karma anda tidak akan berbuah banyak.Kenapa begitu?karena anda kurang bijaksana.
Contoh sederhana:
-Disaat saya ingin menanam jagung.Apa yang saya lakukan pertama kali?Saya akan melihat kondisi tanahnya.Karena didaerah saya tanah gambut berarti kadar asamnya tinggi.Maka saya akan mencari benih jagung yang cocok untuk tanah tersebut.Salah pemakaian benih,maka dijamin panennya gagal.
Coba anda spam dengan sebuah cerita yang mengandung dhamma.Itu akan berbuah lebih baik dari pada spam tipitika.Karena seorang Buddhisme saja banyak tidak mengerti tipitika apalagi non budhis.Jadi bukan tanahnya tidak subur,si penanamnya yang kurang bijaksana.
Contoh buku RAPB dhammacitta,sudah dilakukan aturan main bahwa dengan memposting 100 baru bisa mendapatkan buku tersebut.Itu sudah termasuk salah satu tindakan bijaksana yang menyeleksi keseriusan seseorang.Dan jika ternyata masih kejadian Buku RAPB yang tebal itu jadi pengganjal lemari, itu berarti orangnya tidak berjodoh dengan dhamma.Seperti Sang Buddha katakan,jika debu mata itu terlalu tebal.Sudah tidak kelihatan apa-apa lagi.
Contoh lain:Berkat kebaikan bro Hendra,saya harus menunggu lebih dari 6bln untuk mendapatkan buku Digha Nikaya.Dan saya harus mengkonfirmasi beberapa kali baru mendapatkannya.Itu sudah seleksi,jika saya tidak membacanya.Berarti saya yang tidak berjodoh. (sebenarnya nyindir bro hendra
)
Tapi jika diukur lagi, lebih banyak manakah panennya(karmanya) jika seseorang hanya memberikan buku berisi dhamma dengan yang langsung membimbing dhamma? Jelas lebih banyak yang membimbing.Selama membimbingnya benar.
Jadi kesimpulan akhir,berdana buku dhamma termasuk dana dhamma.
[at]Kainyn_Kutho
Saya pernah membaca,bahwa kelelawar digua yang mendengarkan diskusi tentang dhamma,walaupun dia tidak mengerti.Setelah mati,kelelawar itu hidup ke alam lebih baik.Juga seekor ayam betina yang mencari makan disebuah vihara,dan setiap hari mendengar dhamma para bhikkhu.Juga setelah mati mendapatkan kehidupan lebih baik.