//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Hadaya-vatthu?  (Read 34797 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Hadaya-vatthu?
« Reply #15 on: 14 November 2009, 02:14:57 PM »
err.. di Tipitaka nda ada hadayavatthu ;D
There is no place like 127.0.0.1

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Hadaya-vatthu?
« Reply #16 on: 14 November 2009, 03:32:49 PM »
For Upasaka:

Anda menjelaskan di atas bahwa hadayavatthu  muncul dan lenyap dengan sangat cepat dan muncul hanya karena kondisi peredaran darah. Padahal jika menyimak apa yang dilukiskan di Visuddhimagga, materi ini tampak solid. Materi ini sebesar kuncup teratai yang dikatakan pula bisa menampung darah setengah pasata (setengah cangkir). Darah yang  ditampung di sini tampaknya tidak beredar seperti halnya jenis darah lain karena dikatakan bahwa warna darah ini juga berbeda dari satu orang ke orang lain tergantung pada karakter seseorang. Jika hadayavatthu bukan materi yang solid atau materi yang terbentuk oleh darah saja, maka materi ini tidak bisa menyimpan darah.  Selain itu, Visuddhimagga juga menjelaskan bahwa hadayavatthu  termasuk unsur tanah. Ini menunjukkan bahwa materi ini termasuk materi yang solid. Memang dalam darah pun ada unsur tanah, namun jika memang hadayavatthu terbentuk hanya karena kondisi darah saja, mengapa Bhikkhu Buddhaghosa atau para Abhidhammikas lain tidak memasukkannya sebagai unsur air. Selain itu, jika memang hadayavatthu bisa berpindah ke kepala atau bagian lain, apakah nantinya tidak akan menganggu organ yang bersangkutan karena ukuran hadayavatthu pun tidak kecil?

Thanks.

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Hadaya-vatthu?
« Reply #17 on: 14 November 2009, 09:16:52 PM »
Kalau begitu, landasan fisik bagi pikirannya Anjing mungkin sudah berpindah ke tabung? hehehe.. Kalo menurut saya sih otak juga penting dan tentu saja pasokan darah baru yg mengalir membawa oksigen dan nutrisi juga penting. Jadi pikiran sejak awalnya tidak memerlukan landasan tertentu yg spesifik, tapi tampaknya ada saling keterhubungan dan memang Sang Buddha tidak mengatakan bahwa pikiran ada di sini atau di situ, atau pikiran ada di mana-mana. Beliau hanya mengajarkan bahwa karena adanya pikiran dan objek, lalu ada kesadaran pikiran yg muncul berkenaan dg itu. Jadi pikiran muncul karena kondisi-kondisi. Sedangkan oleh beliau, 5 kesadaran lainnya dikatakan memang memiliki landasan fisik berupa panca indera. Mengapa masih perlu upaya utk mengelaborasi dan menambah-kurangi ajaran Beliau?

Dalam kasus spt di atas, fungsi jantung tampaknya dapat digantikan tp tidak demikian dengan otak. Konon, yg pernah saya baca di tempat lain, bahwa manusia juga bisa dijadikan spt kasus anjing itu agar mampu hidup abadi, yg penting ada elektrisitas dan aliran darah yg mengalir. Dulunya kirain mitos, hingga setelah melihat video anjing itu. Dan baru sekarang dipost. :D Sebenarnya more or less kasus begini sudah ada juga sih.. Tanpa dipenggal, orang2 yg ditransplantasi jantung atau dioperasi bagian jantungnya, kan menggunakan semacam alat utk mengalirkan darahnya.

Mungkin ada beberapa kasus anomali spt orang yg hidup normal tanpa memiliki otak normal (bbrp malah tidak punya katanya). Terus bagaimana bila kita kondisikan agar org2 yg dapat hidup normal tanpa otak normal itu menjadi spt kasus anjing di atas, apakah mereka masih dapat hidup nantinya? :D
Jika tidak berarti otak lebih memegang peranan penting utk landasan fisik bagi kesadaran pikiran, tetapi jika masih dapat, berarti masih tetap interkonektivitas dan bahwa pikiran tidak perlu landasan fisikal.
appamadena sampadetha

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Hadaya-vatthu?
« Reply #18 on: 14 November 2009, 10:48:28 PM »
err.. di Tipitaka nda ada hadayavatthu ;D

Kitab Visuddhi Magga yang merupakan kitab komentar secara tidak langsung dinyatakan sebagai bagian dari Tipitaka. Di Abhidhamma Pitaka sendiri, hadayavatthu juga disinggung dan termasuk dalam pembahasan nipphanarupa / jatirupa 18. ;D


For Upasaka:

Anda menjelaskan di atas bahwa hadayavatthu  muncul dan lenyap dengan sangat cepat dan muncul hanya karena kondisi peredaran darah. Padahal jika menyimak apa yang dilukiskan di Visuddhimagga, materi ini tampak solid. Materi ini sebesar kuncup teratai yang dikatakan pula bisa menampung darah setengah pasata (setengah cangkir). Darah yang  ditampung di sini tampaknya tidak beredar seperti halnya jenis darah lain karena dikatakan bahwa warna darah ini juga berbeda dari satu orang ke orang lain tergantung pada karakter seseorang. Jika hadayavatthu bukan materi yang solid atau materi yang terbentuk oleh darah saja, maka materi ini tidak bisa menyimpan darah.  Selain itu, Visuddhimagga juga menjelaskan bahwa hadayavatthu  termasuk unsur tanah. Ini menunjukkan bahwa materi ini termasuk materi yang solid. Memang dalam darah pun ada unsur tanah, namun jika memang hadayavatthu terbentuk hanya karena kondisi darah saja, mengapa Bhikkhu Buddhaghosa atau para Abhidhammikas lain tidak memasukkannya sebagai unsur air. Selain itu, jika memang hadayavatthu bisa berpindah ke kepala atau bagian lain, apakah nantinya tidak akan menganggu organ yang bersangkutan karena ukuran hadayavatthu pun tidak kecil?

Thanks.

Hadayavatthu digolongkan sebagai salah satu dari nipphanarupa / jatirupa 18, karena hadayavatthu adalah materi yang bisa memproduksi materi lain. Hadayavatthu ini juga merupakan satu di antara kammajarupakalapa 10; yaitu kelompok materi yang dikondisikan oleh kamma. Hadayavatthu muncul saat adanya konsepsi (patisandhi) yang bersama dengan kelompok fisik jasmani (kayadasakakalapa) dan kelompok materi jenis kelamin (itthibbhavadasakakalapa atau purisabbhavadasakakalapa), serta terkondisi pada kamma. Karena hadayavatthu termasuk dalam kammajarupakalapa, maka materi ini timbul berkelompok dan memiliki ciri yang sama dengan 9 kammajarupakalapa lainnya; yaitu timbulnya bersama, padamnya bersama, serta berlangsungnya juga bersama. Hadayavatthu ini bisa kuat atau lemah karena bergantung pada kamma.

Hadayavatthu adalah materi yang menjadi landasan batin (kesadaran), timbul-lenyap-berlangsung karena dikondisikan oleh kamma. Kesadaran timbul-lenyap-berlangsung dengan amat cepat. Hadayavatthu ini juga timbul-lenyap-berlangsung secepat dengan timbul-lenyap-berlangsungnya kesadaran. Maka dari itu hadayavatthu sangat sulit dideteksi.

Mengenai kemungkinan hadayavatthu pindah ke bagian lain, saya pikir bukan tidak mungkin. Apalagi kalau materi ini sangat bergantung dan dikondisikan oleh kamma.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Hadaya-vatthu?
« Reply #19 on: 14 November 2009, 11:08:54 PM »
Sedangkan oleh beliau, 5 kesadaran lainnya dikatakan memang memiliki landasan fisik berupa panca indera. Mengapa masih perlu upaya utk mengelaborasi dan menambah-kurangi ajaran Beliau?
5 kesadaran lain, seingat saya dalam sutta bukan memiliki landasan fisik, namun memiliki landasan kontak. CMIIW

jika ditelusuri dari ilmu pengetahuan saat ini, tidak valid mengatakan kesadaran mata muncul di mata, yg lebih valid adalah kontak cahaya terjadi pada mata :)
kontak suara terjadi pada gendang telinga, dst...

kalau mau dikatakan sebagai pengkondisian, maka mata sendiri pun belum dapat mengkondisikan kesadaran melihat, dlm ilmu kedokteran lebih tepat dikatakan "sistem" indra penglihatan. "sistem" artinya ia tidak berdiri sendiri, tapi sudah sinergi beberapa komponen, misalnya setelah mata ada syaraf, dan ke otak.

dan menurut saya, hampir setiap komponen (organ) tubuh kita dapat digantikan. mungkin dg kemajuan teknologi kedokteran nantinya, semua organ artifisial ada. mungkin otak digantikan dg microprocessor & ram :P
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Hadaya-vatthu?
« Reply #20 on: 14 November 2009, 11:32:05 PM »
Bergantung pada indera mata dan obyek-obyek penglihatan...
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Hadaya-vatthu?
« Reply #21 on: 15 November 2009, 12:20:47 AM »
entah apa namanya, tapi dulu saya pernah mengalami sakit batin, yah...karena kesedihan sakit di tengah-tengah [ sekitar daerah ulu hati ], dan sakit nya itu TERASA BANGET.

apa itu letak hadaya vatthu?....

------------------------------------------------------------------------------------
mengenai pro-kontra teori ada nya "roh/sebuah nyawa" menarik jika dibahas lebih jauh..

"dimana letak berada nyawa sebuah makhluk hidup?"
kecoa misalnya kepala hilang masih bisa hidup...tentu letak-nya bukan dikepala...

jadi menarik sekali ketika SangBuddha pertama kali mengatakan bahwa makhluk hidup itu hanya terdiri dari unsur-unsur...
beliau tidak menyebutkan dimana letak unsur-nya,apakah di kepala, di kaki, di tangan...karena hal itu dianggap sebuah pandangan salah.....
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Hadaya-vatthu?
« Reply #22 on: 15 November 2009, 01:00:10 AM »
Sedangkan oleh beliau, 5 kesadaran lainnya dikatakan memang memiliki landasan fisik berupa panca indera. Mengapa masih perlu upaya utk mengelaborasi dan menambah-kurangi ajaran Beliau?
5 kesadaran lain, seingat saya dalam sutta bukan memiliki landasan fisik, namun memiliki landasan kontak. CMIIW

CYIYW

"Dependent on the eye & forms there arises eye-consciousness. The meeting of the three is contact ..."

Tidak ada yg mengatakan bahwa mata saja dapat mengondisikan kesadaran penglihatan atau bahasa lainnya, bahwa kesadaran mata muncul karena adanya organ mata semata. Jangan keliru menangkap, tapi dikatakan bahwa kesadaran mata muncul dan bergantung pada indera mata [sbg landasan fisiknya] dan bentuk-bentuk. Dan pertemuan ketiganyalah yg dinamakan kontak(phassa). Jika dikatakan mata tolong jangan ditafsirkan sbg mata belaka, tapi tafsirkanlah sesuai pengetahuan masa kini, bahwa yg dimaksud terkait dengan organ mata dlm proses melihat, dg kata lain, sistem penglihatan itu sendiri. Dan Sang Buddha sendiri tidak pernah tertarik pada hal2 detil seperti bahwa cahaya diterima di sel2 retina mata dan suara diterima di gendang telinga dsb. Karena ini bukan ilmu pengetahuan, tetapi ini kebenaran mulia yg diajarkan beliau utk menuntun kita pada pembebasan. Dan utk mencapai pembebasan tidak perlu ijazah doktor atau gelar profesor hehee.. Tetapi bagaimana kita tidak menjadi terhanyut pd daya pikat tanha sbgmn yg dijelaskan beliau dalam khotbah mengenai awal dunia dan akhir dunia. Karena otak merupakan prosesor utama yg menerima gambar cahaya dari retina dan membuat proyeksinya agar terlihat, tentu bisa ditafsirkan bahwa kesadaran mata ada sbg akibat dr hasil dr indera mata (sistem penglihatan) yg bekerja, bentuk yg ditangkap dan bagian otak berkenaan sistem visual yg memroses.. Ini kalau kita bawa ke lebih detilnya.. Terserah bagaimana Anda mau menafsirkan dan membuatnya menjadi detil, tidak akan memengaruhi prinsip dasar ajaran Sang Buddha juga.

Namun harap diingat, ilmu pengetahuan sendiri belum layak utk dijadikan satu2nya standar dlm memahami alam krn dpt dilihat bahwa iptek&sains masih terus berkembang dlm upaya menemukan bentuk sejatinya. Yg tampaknya, tidak akan pernah tercapai.. Setidaknya hingga saat saya mati nanti. Satu kekurangan sains sbgmn yg pernah saya baca sbg pengakuan dr seorang saintis adalah meski mereka bertujuan memahami hakikat kehidupan, tapi ilmu pengetahuan masa kini lebih terjebak pada hal2 yg tampak lahiriah saja, hal2 yg bersifat materiil. Sedangkan alam mencakup baik materiil dan batiniah, dan penjelasan Sang Buddha melebihi dari sekedar hal2 tampak lahiriah spt mata dan objeknya, tapi mencakup jg yg batiniah - kesadaran mata, kemampuan utk mengenali dan membedakan melalui mata. Antara sains dan penjelasan Sang Buddha tdk bertentangan secara prinsip dasarnya, hanya beda di penamaan dan detil, silahkan telaah apakah kata2 Sang Buddha ada melenceng atau tidak. Akan Anda temukan bahwa bbrp pelencengan ajaran Sang Buddha justru muncul belakangan sbg hasil kerja para siswanya yg mencoba berspekulasi. Salah 1 nya yg sedang saya angkat ini. ;D

CMIIW juga
_/\_
appamadena sampadetha

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Hadaya-vatthu?
« Reply #23 on: 15 November 2009, 01:47:19 AM »
entah apa namanya, tapi dulu saya pernah mengalami sakit batin, yah...karena kesedihan sakit di tengah-tengah [ sekitar daerah ulu hati ], dan sakit nya itu TERASA BANGET.

apa itu letak hadaya vatthu?....

------------------------------------------------------------------------------------
mengenai pro-kontra teori ada nya "roh/sebuah nyawa" menarik jika dibahas lebih jauh..

"dimana letak berada nyawa sebuah makhluk hidup?"
kecoa misalnya kepala hilang masih bisa hidup...tentu letak-nya bukan dikepala...

jadi menarik sekali ketika SangBuddha pertama kali mengatakan bahwa makhluk hidup itu hanya terdiri dari unsur-unsur...
beliau tidak menyebutkan dimana letak unsur-nya,apakah di kepala, di kaki, di tangan...karena hal itu dianggap sebuah pandangan salah.....
Kesakitan yg Bro Merc alami kalo boleh saya coba tuliskan itu hanya mengindikasikan bahwa memang antara nama dan rupa ini ada kesaling-terhubungan. Sama halnya dengan orang yg stress, bagian organ tubuh yg paling rentan terpengaruh katanya sih maag. Jadi tidak ada kaitannya dengan Hadaya-vatthu.

Soal roh, Sang Buddha menjawab dg excellent bahwa semua ini hanya rangkaian unsur-unsur yg saling bergantung dan berhubungan, not mine, not me, not myself. Buktinya? Nih..



appamadena sampadetha

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Hadaya-vatthu?
« Reply #24 on: 15 November 2009, 03:15:56 AM »
Teman-teman sekalian,

Tolong dikoreksi nih, apakah saya salah lihat? kayaknya film TS itu film kartun bukan dokumenter.
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Hadaya-vatthu?
« Reply #25 on: 15 November 2009, 03:51:36 AM »
Hehe.. di menit 1:02 baru dokumenter Ko Fab.. Di awal cuma penjelasan dlm bentuk animasi sederhana :D
appamadena sampadetha

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Hadaya-vatthu?
« Reply #26 on: 15 November 2009, 07:34:33 AM »

Kitab Visuddhi Magga yang merupakan kitab komentar secara tidak langsung dinyatakan sebagai bagian dari Tipitaka. Di Abhidhamma Pitaka sendiri, hadayavatthu juga disinggung dan termasuk dalam pembahasan nipphanarupa / jatirupa 18. ;D

Kalau VM mah kitab komentarnya tipitaka, bukan bagian dari tipitakanya

Utk nipphanarupa/Jatirupa 18 itu kekna kompilasi sendiri oleh DSG dari berbagai sumber (termasuk VM). Sudah dicari di Tipitaka Chatta Sangayana, tidak ketemu kata Hadaya Vatthu di Tipitaka. Adanya juga Hadaya saja, dan vatthu saja. Tidak ada kombinasi keduanya di Tipitaka
There is no place like 127.0.0.1

Offline char101

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 237
  • Reputasi: 13
Re: Hadaya-vatthu?
« Reply #27 on: 15 November 2009, 08:11:06 AM »
Di patthana

Quote
That material thing on the basis of which apprehension and comprehension take
place — that thing is related to both of them, as well as to
their concomitants by way of the relation of Base.

Terus sama orang-orang belakangan "that material thing" itu di kasih nama heart-base sesuai kepercayaan saat itu.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Hadaya-vatthu?
« Reply #28 on: 15 November 2009, 08:14:15 AM »
that material thing itu palinya bukan hadayavatthu kan? dah search full text indexnya, nda ketemu bro

Bisa dapet detailbnay bro? nanti saya cross cek manual ke abhidhamma pitaka pali
There is no place like 127.0.0.1

Offline char101

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 237
  • Reputasi: 13
Re: Hadaya-vatthu?
« Reply #29 on: 15 November 2009, 08:21:14 AM »
that material thing itu palinya bukan hadayavatthu kan? dah search full text indexnya, nda ketemu bro

Bisa dapet detailbnay bro? nanti saya cross cek manual ke abhidhamma pitaka pali

yaŋ rupaŋ...taŋ rupaŋ (that material thing...that thing)

Lebih lengkapnya di

http://www.archive.org/details/compendiumofphil00anurrich

hal. 277




 

anything