//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan  (Read 585704 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #495 on: 02 February 2011, 03:49:19 PM »
^ ^ ^ hahaha...  :))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #496 on: 02 February 2011, 03:53:19 PM »
Percaya gak percaya, dulu ada temen yang gak tega liat tikus di dalam perangkap tikus yang dipasang papanya. Lalu dia bicara dengan tikus itu, memberitahu cara membuka pintu perangkap (seandainya pengaitnya berhasil diangkat, tikus bisa keluar). Keesokan harinya, tikusnya sudah tidak ada (tikusnya berhasil keluar) :|
Sepertinya tikus itu memang bisa mencoba-coba (tanpa perlu diajak ngomong). Banyak percobaan di lab menunjukkan tikus bisa coba-coba mekanisme benda dan belajar menggunakannya untuk ngabur atau cari makanan. Dulu waktu masih kecil, saya melihat yang lebih 'sakti' lagi. Daging ditaruh di perangkap tikus jepret yang sangat sensitif. Taruh sebentar, perangkapnya tidak berubah (masih siap menjepret), dagingnya hilang. :|

« Last Edit: 02 February 2011, 03:56:17 PM by Kainyn_Kutho »

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #497 on: 02 February 2011, 03:55:26 PM »
tikus punya genome lebih panjang lohh dari manusia.

Quote
Sequencing of the mouse genome was completed in late 2002. The haploid genome is about three billion bases long (3000 Mb distributed over 20 chromosomes) and therefore equal to the size of the human genome.[26] Estimating the number of genes contained in the mouse genome is difficult, in part because the definition of a gene is still being debated and extended. The current estimated gene count is 23,786. This estimate takes into account knowledge of molecular biology as well as comparative genomic data. For comparison, humans are estimated to have 23,686 genes.

http://en.wikipedia.org/wiki/Laboratory_mouse#Laboratory_mice
« Last Edit: 02 February 2011, 04:17:54 PM by daimond »

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #498 on: 02 February 2011, 04:02:26 PM »
kalo tikus dirumah bro yg jenis gede itu yah... tutup semua lobang aja sudah beres bro..g usah diracuni.

justru tikus yg ukurannya sangat kecil, kata orang sini namanya curut. & emg tikus paling jahat < kata orang2 sini yg pernah dijarah mungkin :hammer:
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #499 on: 02 February 2011, 04:03:45 PM »
Sepertinya tikus itu memang bisa mencoba-coba (tanpa perlu diajak ngomong). Banyak percobaan di lab menunjukkan tikus bisa coba-coba mekanisme benda dan belajar menggunakannya untuk ngabur atau cari makanan. Dulu waktu masih kecil, saya melihat yang lebih 'sakti' lagi. Daging ditaruh di perangkap tikus jepret yang sangat sensitif. Taruh sebentar, perangkapnya tidak berubah (masih siap menjepret), dagingnya hilang. :|



wah ini sih udah terjadi berkali2 di tempat gw...
yg lebih hebatnya lagi kadang perangkapnya udah dalam posisi tertutup, makanan dah hilang, tikus ga ada. padahal gw lom bisikin cara buka pintunya lho
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #500 on: 02 February 2011, 04:08:55 PM »
Sepertinya tikus itu memang bisa mencoba-coba (tanpa perlu diajak ngomong). Banyak percobaan di lab menunjukkan tikus bisa coba-coba mekanisme benda dan belajar menggunakannya untuk ngabur atau cari makanan. Dulu waktu masih kecil, saya melihat yang lebih 'sakti' lagi. Daging ditaruh di perangkap tikus jepret yang sangat sensitif. Taruh sebentar, perangkapnya tidak berubah (masih siap menjepret), dagingnya hilang. :|

Mungkin alatnya kurang sensitif, atau gerakan tikusnya terlalu cepat :|

Spoiler: ShowHide
sori sebelumnya karena postingan saya kali ini tidak serius, padahal ini adalah thread serius.


Intermezzo biar tidak stress. Untuk mengubah paradigma kita tentang tikus, sering2lah nonton "Ratatouille", atau "Alvin and the chipmunks". hehe...

(edited: eh chipmunk bukan tikus dink)
« Last Edit: 02 February 2011, 04:13:46 PM by Mayvise »

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #501 on: 02 February 2011, 10:02:08 PM »
 [at] mayvise
Alat pengusir tikus yg mengeluarkan suara ultrasonic,sudah dicoba kakak-ku..
Tikusnya hanya kabur sementara,lama kelamaan tikusnya kebal dgn suara ultrasonic

Soal itu memang saya ga bilang bro tesla yang agresi duluan, tapi maksudnya memang tikus-tikus itu lumayan kompleks. Sepertinya lain (grup) tikus, maka lain pula perilakunya.
Hati-hati, jauhkan dari jangkauan anak-anak dan orang tua. ;D
Sepertinya mereka hanya yakin untuk makan apa yang kita makan. Karena orang tidak ada yang makan di lantai, maka dia juga tidak makan yang di lantai tersebut. Kalau soal 'bayaran' di atas meja... no comment :D Mungkin kebetulan tikusnya ga tau terima kasih.

Baru ingat lagi, saya pernah diberitahu kucing congkok (mungkin nama latinnya Prionailurus bengalensis) sangat ditakuti oleh tikus. Kehadirannya saja bisa mengusir tikus sampai bersih karena tikus bisa mencium baunya. Belum konfirmasi tentang ini sih.
Kucing coungkok bukannya yang sering dirazia itu om?? ;D
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #502 on: 04 February 2011, 10:15:07 AM »
wah ini sih udah terjadi berkali2 di tempat gw...
yg lebih hebatnya lagi kadang perangkapnya udah dalam posisi tertutup, makanan dah hilang, tikus ga ada. padahal gw lom bisikin cara buka pintunya lho
Kalau perangkap jepit itu jalan, tapi tikusnya ga kena, itu sudah biasa. Mungkin si tikus pakai benda atau digoyang-goyang entah gimana supaya trigger perangkapnya, lalu setelah itu dia bisa ambil makanannya dengan tenang. Kalau yang kandang tutup itu, kalo tikusnya gede atau masuknya berdua, bisa dorong pintunya. Jadi masuk, makan enak, lalu keluar lagi. Perangkap yang djaman doeloe sih begitu yah, entah kalau yang sekarang sudah dimodif.


Mungkin alatnya kurang sensitif, atau gerakan tikusnya terlalu cepat :|

Spoiler: ShowHide
sori sebelumnya karena postingan saya kali ini tidak serius, padahal ini adalah thread serius.


Intermezzo biar tidak stress. Untuk mengubah paradigma kita tentang tikus, sering2lah nonton "Ratatouille", atau "Alvin and the chipmunks". hehe...

(edited: eh chipmunk bukan tikus dink)
Alatnya sensitif, hanya kena gaya sedikit, langsung jepret. Kalau tikusnya cepat, makanannya hilang, perangkapnya jepret, tikusnya ga kena. Kalau ini kasusnya makanan hilang tapi perangkap ga jepret (boro-boro tikusnya kena). Sakti mandraguna tikusnya.

Spoiler: ShowHide
Ini bukan thread serba serius juga karena topiknya bebas, yang penting waras. Dulu saya pernah minta dipindah ke kafe jongkok, tapi belum dipindahkan.




Alat pengusir tikus yg mengeluarkan suara ultrasonic,sudah dicoba kakak-ku..
Tikusnya hanya kabur sementara,lama kelamaan tikusnya kebal dgn suara ultrasonic
Mirip alarm. Kalau baru dipasang, begitu bunyi, kita langsung bangun. Lama-lama kebiasa sama frekuensi itu, otak sudah mulai abaikan sedikit-sedikit, akhirnya jadi 'kebal'.

Quote
Kucing coungkok bukannya yang sering dirazia itu om?? ;D
Itu sih 'ayam' co[e]ngkok a.k.a 'Panda' kali, bukan kucing.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #503 on: 04 February 2011, 11:33:49 AM »
ta' pindahkan ke jurnal pribadi yah. anggap aja jurnal tanya jawab :)
There is no place like 127.0.0.1

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #504 on: 04 February 2011, 11:44:59 AM »
Tentang makanan terakhir Sang Buddha yang diberikan Cunda. Walaupun makanan tersebutlah yang menyebabkan Sang Buddha sakit perut, tapi dikatakan bahwa dana tersebut setara dengan dana pemberian Sujata. Dalam diri Cunda pasti merasa bersalah karena mengira dirinya adalah penyebab meninggalnya Sang Buddha. (saya tidak tau apakah Cunda cukup puas dengan pernyataan bahwa dananya setara dengan dana Sujata).

Misalnya ada kisah yang mirip dengan kisah Cunda tsb di kehidupan nyata. Seseorang tau betul dia menyebabkan hal buruk terjadi, dan dia membawa-bawa perasaan bersalah itu seumur hidupnya (padahal sebenarnya dia tidak bersalah sama sekali, malah perbuatan itu adalah bajik). Kalo dalam kasus Cunda, dia mungkin saja berpikir bahwa dia pasti akan terjerumus ke Avici.

Pertanyaannya, seberapa besarkah pengaruh feel of guilty terhadap kelahiran mendatang seseorang? Kalo perasaan atau pikiran ini membayanginya saat meninggal, dia tidak akan lahir di alam bahagia?

Spoiler: ShowHide
Kalo pertanyaan ini sebetulnya hanya pertanyaan spekulasi saja, tidak dijawab juga tidak apa.
« Last Edit: 04 February 2011, 11:47:43 AM by Mayvise »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #505 on: 04 February 2011, 11:50:20 AM »
Tentang makanan terakhir Sang Buddha yang diberikan Cunda. Walaupun makanan tersebutlah yang menyebabkan Sang Buddha sakit perut, tapi dikatakan bahwa dana tersebut setara dengan dana pemberian Sujata. Dalam diri Cunda pasti merasa bersalah karena mengira dirinya adalah penyebab meninggalnya Sang Buddha. (saya tidak tau apakah Cunda cukup puas dengan pernyataan bahwa dananya setara dengan dana Sujata).

Misalnya ada kisah yang mirip dengan kisah Cunda tsb di kehidupan nyata. Seseorang tau betul dia menyebabkan hal buruk terjadi, dan dia membawa-bawa perasaan bersalah itu seumur hidupnya (padahal sebenarnya dia tidak bersalah sama sekali, malah perbuatan itu adalah bajik). Kalo dalam kasus Cunda, dia mungkin saja berpikir bahwa dia pasti akan terjerumus ke Avici.

Pertanyaannya, seberapa besarkah pengaruh feel of guilty terhadap kelahiran mendatang seseorang? Kalo perasaan atau pikiran ini membayanginya saat meninggal, dia tidak akan lahir di alam bahagia?

Spoiler: ShowHide
Kalo pertanyaan ini sebetulnya hanya pertanyaan spekulasi saja, tidak dijawab juga tidak apa.


sebelum Mas Kainyn menjawab, izinkan saya menyalib sejenak. Benarkah bahwa makanan persembahan Cunda yg menyebabkan Sang Buddha sakit perut?

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #506 on: 04 February 2011, 11:55:07 AM »
sebelum Mas Kainyn menjawab, izinkan saya menyalib sejenak. Benarkah bahwa makanan persembahan Cunda yg menyebabkan Sang Buddha sakit perut?

mungkin bukan penyebab kali ya...tapi memperparah..cmiiw..
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #507 on: 04 February 2011, 12:02:42 PM »
sebelum Mas Kainyn menjawab, izinkan saya menyalib sejenak. Benarkah bahwa makanan persembahan Cunda yg menyebabkan Sang Buddha sakit perut?

Saya taunya begitu, salah ya?

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #508 on: 04 February 2011, 02:14:30 PM »
dalam banyak buku (bahkan pelajaran sekolah) seperti itu meski Buddha menjelaskan bahwa hal itu bukan salah cunda. hal ini mempunyai kemungkinnan bahwa Buddha membiarkan salah satu kamma buruk nya berbuah sebagaimana ada nya dan meyebabkan chain reaction yang menyebabkan sang Buddha Parinibbana kemudian, seperti perjanjian nya dengan mara.

Offline Rina Hong

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.255
  • Reputasi: -2
  • Gender: Female
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #509 on: 04 February 2011, 03:57:18 PM »
Mopi = anjing
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions