saya sangat setuju untuk mengubah diri kita sendiri dan hal tersebut Pasti hal yang paling banyak umat Buddhis lakukan dibanding umat lain (karena umat lain sedang mengandalkan seseorang)...akan tetapi konteks dalam membahasa masalah sosialisasi kepengurusan vihara ini kurang cocok...karena bagaimana mereka mau mengubah kalo tidak ada yang menegur...saya yakin juga mereka berpikiran sama pasti ingin menyapa, ngajak ngobrol (hanya tebakan) hanya saja mungkin mereka takut , oleh karena itu yang dirasa perlu adalah kita gali setiap akar permasalahan dari pengurus Vihara khususnya dengan cara apa? Pelatihan yang khusus membahas masalah sosialisasi dengan orang lain
Dimana2 orang yang sukses adalah orang yang memiliki sosialisasi yang tinggi dengan orang lain...(dalam pengertian yang positif bukan negatif)
Coba tanya kepada diri Anda sekalian Anda merasa dekat dengan orang Buddhis atau dengan Tetangga...Kalo Memang dekat dengan orang Buddhis seberapa banyak orang Buddhis yang dekat dengan Anda?? Mengapa Anda memiliki kedekatan seperti itu? Jika Anda tidak memiliki teman Buddhis mengapa hal itu bisa terjadi? Padahal Anda Buddhis sejak berpuluh2 tahun...
melihat anda di surabaya, sedikit share pengalaman sy wkt dulu jd pengurus vihara Buddha Kirti, Ngagel.......
setiap minggu saya komit utk buat teman baru 5 org...... jadi tiap minggu sy coba dekati org/mahswa baru 5 org, tanya nama, asal, tinggal dimana, dsbnya.......
Tp yg msh dtg minggu depan, sukur2 1 org, bnyk yg ga hadir lagi........ misal nti dateng lagi pun, begitu mau ditegur, dia malu (mgkn krn merasa lama ga dtg2) dan langsung ngibrit.....
jadi hendaknya qta sebelum menjustifikasi, cobalah utk menyelami dahulu situasi yg hendak kita kritisi, dengan demikian kita bisa melihat keseluruhan permasalahan secara holistik, bukan dari 1 sudut pandang saja
semoga bermanfaat
metta