//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: sedang tidak bahagia  (Read 11259 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: sedang tidak bahagia
« Reply #15 on: 05 May 2009, 02:05:41 PM »
Ya, gw juga sedih dan sakit badan, leher, kepala. . .
Mgkin bnyak salah tulis ya, moga aku ini jangan dikutuk ok para sahabt.
Keknya ketakutan hatiku brtambah bnyk saja, bukan makin brkurang. . .
Rasanya aku hampir mati hari ini. . .
CMIIW.FMIIW.

Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: sedang tidak bahagia
« Reply #16 on: 05 May 2009, 02:10:03 PM »
Rasanya jd benci sama god, penykit ktakutan dlm btin bukannya brkurng, malah mkin tambah saja. . .
CMIIW.FMIIW.

Offline dery

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
  • ???????
Re: sedang tidak bahagia
« Reply #17 on: 05 May 2009, 02:38:57 PM »
 [at] anak matahari
rasanya klo umat buddhis mengerti metta gak bakalan main kutuk mengutuk lagi

ketakutan hati ente, ya mungkin ente terlalu banyak mikir, ini sesuai gak ya dgn agama gw, klo gw gini nanti tuhanku ngambek gak ya, ato entar dia marah lagi.

klo mau belajar, lebih baik bebaskan beban yg seperti itu dulu, IMO si... klo ente percaya tuhan ente yaa gpp si,
intinya ya selama yg ente buat itu baik tidak merugikan org lain, kenapa mesti takut si anu ngambek, marah (berartikan si dia masih anak2, belum dewasa, masa dikit2 ngambek)
« Last Edit: 05 May 2009, 02:43:07 PM by dery »

Offline dery

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
  • ???????
Re: sedang tidak bahagia
« Reply #18 on: 05 May 2009, 02:46:52 PM »
masa siii memusingkan reputasi, emangnya penting ? emangnya reputasi yg didunia maya ini bisa membawa kemajuan batin seseorang ? bagi gw si, gak ada ngaruhnya, mau+kek mau- kek, kgak perlu diperhatikan, yang penting aneh dapat ilmu aja walapun masih sedikit

Offline Gunawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 374
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
  • Siswa Berbaju Putih
Re: sedang tidak bahagia
« Reply #19 on: 05 May 2009, 03:08:03 PM »
Penderitaan Muncul , Kemudian Berlangsung ,dan Padam......... Dst....Dst....
Yo kho Vakkali dhamma? passati so ma? passati; yo ma? passati so dhamma? passati.
Dhammañhi, vakkali, passanto ma? passati; ma? passanto dhamma? passati"

Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: sedang tidak bahagia
« Reply #20 on: 05 May 2009, 03:15:51 PM »
Sjujurnya i blm prnh k pesntren, bhkan blm prnh k masjid. Kondsinya blm memgkinkan.
Apa yg sdr.Dery katakan seratus persen benar.
CMIIW.FMIIW.

Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: sedang tidak bahagia
« Reply #21 on: 05 May 2009, 03:34:36 PM »
Hanya lewat seorang dkter saja yg jdi saksi swktu i disnatan.
CMIIW.FMIIW.

Offline Equator

  • Sebelumnya: Herdiboy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.271
  • Reputasi: 41
  • Gender: Male
Re: sedang tidak bahagia
« Reply #22 on: 05 May 2009, 04:08:50 PM »
Ya, gw juga sedih dan sakit badan, leher, kepala. . .
Mgkin bnyak salah tulis ya, moga aku ini jangan dikutuk ok para sahabt.
Keknya ketakutan hatiku brtambah bnyk saja, bukan makin brkurang. . .
Rasanya aku hampir mati hari ini. . .


Hare gene masih percaya kutukan ? Uhh.. plisz deh Bro..
Jangan suka menduga2 yang tidak2
Paling2 loe juga lagi dalam kondisi jenuh, itu manusiawi bro..
Tak perlulah salahkan siapa2.. semua itu hanya kondisi batin
Sadarilah.. inipun akan berlalu..
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: sedang tidak bahagia
« Reply #23 on: 06 May 2009, 12:49:15 AM »
--------------------------------------------------------------------------------

Hidup adalah Pilihan



Dhammañ care sucaritaṁ, Na taṁ duccaritaṁ care,
Dhammacārī sukhaṁ seti, Asmiṁ loke paramhi ca

Hiduplah sesuai dengan Dhamma, tidak mengikuti cara hidup yang salah. Seseorang yang mengikuti ajaran Dhamma secara benar akan hidup bahagia dalam kehidupan ini dan kehidupan yang akan datang.

(Dhammapada 169)

Patut kita renungkan, bahwa hidup ini sungguh singkat dan tidak pasti, sedangkan kematian adalah pasti. Perubahan terjadi sungguh cepat dan terus-menerus. Bila kita tidak bergegas berbuat kebajikan, maka kita hanya akan menyesal di kemudian hari. Seperti Dhammapada syair 116 berikur: ”Bergegaslah berbuat kebajikan dan kendalikan pikiranmu dari kejahatan. Barangsiapa lamban berbuat baik, maka pikirannya akan senang dalam kejahatan. Oleh karena itu, tidak sepantasnya kita hanya bersenang-senang tanpa membuat sesuatu yang bermanfaat dalam kehidupan sekarang ini. Tujuan melaksanakan Dhamma adalah untuk mengakhiri penderitaan, bukan untuk kesenangan intelektual ataupun untuk diperdebatkan. Dalam Āḷavaka Sutta, Sutta Nipāta syair 189, ada empat cara yang dapat menunjang kehidupan seseorang untuk mencapai kebahagiaan terutama dalam pergaulan hidup dengan lingkungan. Keempat cara itu adalah:

1. Sacca: kebenaran atau kejujuran. Dalam keadaan apapun hendaknya kita senantiasa bertindak jujur. Membiasakan kebenaran atau kejujuran, kita akan mudah mendapat tempat dalam pergaulan, dipercaya banyak orang dan dapat diandalkan. Kebenaran atau kejujuran juga membimbing seseorang memiliki kesetiaan.

2. Dama: pengendalian diri, usaha untuk melatih diri agar dapat mengendalikan perbuatan melalui pikiran, ucapan, dan perbuatan jasmani. Ketika berada dalam kondisi yang baik atau kurang baik, pengendalian diri sangat penting untuk memunculkan kebijaksanaan. Ketika hal-hal baik muncul, tidak menjadi terbuai, terhanyut, serakah ataupun melekat, dan sebaliknya hal-hal buruk muncul maka tidak menjadi marah, benci, ataupun memusuhinya.

3. Khanti: kesabaran. Kita hendaknya berusaha mengembangkan kesabaran dalam segala kondisi. Bekerja, belajar, dan menunggu adalah suatu kondisi untuk melatih kesabaran. Bukan hanya pada saat mengalami penderitaan kita harus bersabar, tetapi saat bahagia pun kita harus mengembangkan kesabaran. Dalam kehidupan sehari-hari, kesabaran harus dikembangkan. Ketika menghadapi situasi yang baik, hendaknya tanpa dilandasi dengan rasa keserakahan, dan ketika menghadapi situasi yang tidak baik hendaknya rasa kebencian tidak dimunculkan. Jika kita telah benar-benar menunaikan hal-hal tersebut, maka kita dapat disebut orang yang sabar.

4. Cāga: kemurahan hati, adalah suatu usaha untuk meringankan penderitaan makhluk lainnya. Kita harus saling berbagi dengan sesama sesuai dengan kemampuan yang kita miliki. Melalui pikiran; kita dapat memberikan ide, gagasan, atau paling tidak berusaha berpikir positif setiap saat. Melalui ucapan; bertutur kata yang ramah, sopan, tidak menyinggung orang lain, menghindari isu, gosip, ataupun ucapan yang tidak benar. Melalui jasmani; kita dapat membantu dengan tenaga, menjaga kebersihan dan kerapian, minimal di tempat kita berada. Bentuk lain dari kemurahan hati adalah dengan cara memaafkan kesalahan orang lain. Terhadap hewan, kita berusaha menghindari penyiksaan dan pembunuhan, bahkan kita dapat memberikan kebebasan dengan melepaskannya pada tempat yang sesuai. Melalui hal-hal tersebut kita dapat berlatih kemurahan hati.

Kehidupan yang sesungguhnya adalah sebuah pilihan. Kebahagiaan dan penderitaan ditentukan oleh perbuatan masing-masing individu. Siapapun berhak untuk menentukan jalan hidupnya dan akan merasakan hasil yang sesuai dengan perbuatannya. Kebahagiaan yang diperoleh bukan hadiah ataupun bonus, melainkan sebagai bentuk konsekuensi dari kebajikan-kebajikan yang pernah dilakukan. Demikian juga penderitaan yang terjadi, bukan suatu kutukan atau hukuman, melainkan hasil dari perbuatan-perbuatan tidak sehat, negatif atau buruk yang memberikan akibat sesuai dengan syarat-syarat dan kondisi yang mendukung.

 _/\_
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline ika_polim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 323
  • Reputasi: -16
Re: sedang tidak bahagia
« Reply #24 on: 08 May 2009, 02:51:27 PM »
apa yang harus dilakukan seorang umat buddha dikala sedang tidak bahagia ?
tak tau kenapa dari pagi gw bangun , rasanya sedih terus , ngak tau sedih apa , tapi rasanya tertekan dsb .
mungkin karma sedang matang yach .
gimana ngilanginnya yach ?
kalau perasaan kayak gini terus rasanya mau lakukan apa saja tak punya semangat .
dimohon pencerahannya .
 _/\_

kalau anda melakukan penolakan saya pikir itu akan lbh memperparah keadaan, ...

kalau anda melakukan penerimaan saya pikir itu menandakan batin yg lemah!

jd bagaimana jalan keluarnya?

saya pikir , jika anda suka meditasi, jadikan situasi dan kondisi nyata itu sbg bahan pelatihan perhatian anda.
umumnya, jika melakukan meditasi yg benar, segera akan anda rasakan manfaatnya, dan semua hal diatas hilang entah kemana, dan anda seimbang kembali!

ika.

Offline ika_polim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 323
  • Reputasi: -16
Re: sedang tidak bahagia
« Reply #25 on: 08 May 2009, 02:57:10 PM »
--------------------------------------------------------------------------------

Hidup adalah Pilihan



Dhammañ care sucaritaṁ, Na taṁ duccaritaṁ care,
Dhammacārī sukhaṁ seti, Asmiṁ loke paramhi ca

Hiduplah sesuai dengan Dhamma, tidak mengikuti cara hidup yang salah. Seseorang yang mengikuti ajaran Dhamma secara benar akan hidup bahagia dalam kehidupan ini dan kehidupan yang akan datang.

(Dhammapada 169)

Patut kita renungkan, bahwa hidup ini sungguh singkat dan tidak pasti, sedangkan kematian adalah pasti. Perubahan terjadi sungguh cepat dan terus-menerus. Bila kita tidak bergegas berbuat kebajikan, maka kita hanya akan menyesal di kemudian hari. Seperti Dhammapada syair 116 berikur: ”Bergegaslah berbuat kebajikan dan kendalikan pikiranmu dari kejahatan. Barangsiapa lamban berbuat baik, maka pikirannya akan senang dalam kejahatan. Oleh karena itu, tidak sepantasnya kita hanya bersenang-senang tanpa membuat sesuatu yang bermanfaat dalam kehidupan sekarang ini. Tujuan melaksanakan Dhamma adalah untuk mengakhiri penderitaan, bukan untuk kesenangan intelektual ataupun untuk diperdebatkan. Dalam Āḷavaka Sutta, Sutta Nipāta syair 189, ada empat cara yang dapat menunjang kehidupan seseorang untuk mencapai kebahagiaan terutama dalam pergaulan hidup dengan lingkungan. Keempat cara itu adalah:

1. Sacca: kebenaran atau kejujuran. Dalam keadaan apapun hendaknya kita senantiasa bertindak jujur. Membiasakan kebenaran atau kejujuran, kita akan mudah mendapat tempat dalam pergaulan, dipercaya banyak orang dan dapat diandalkan. Kebenaran atau kejujuran juga membimbing seseorang memiliki kesetiaan.

2. Dama: pengendalian diri, usaha untuk melatih diri agar dapat mengendalikan perbuatan melalui pikiran, ucapan, dan perbuatan jasmani. Ketika berada dalam kondisi yang baik atau kurang baik, pengendalian diri sangat penting untuk memunculkan kebijaksanaan. Ketika hal-hal baik muncul, tidak menjadi terbuai, terhanyut, serakah ataupun melekat, dan sebaliknya hal-hal buruk muncul maka tidak menjadi marah, benci, ataupun memusuhinya.

3. Khanti: kesabaran. Kita hendaknya berusaha mengembangkan kesabaran dalam segala kondisi. Bekerja, belajar, dan menunggu adalah suatu kondisi untuk melatih kesabaran. Bukan hanya pada saat mengalami penderitaan kita harus bersabar, tetapi saat bahagia pun kita harus mengembangkan kesabaran. Dalam kehidupan sehari-hari, kesabaran harus dikembangkan. Ketika menghadapi situasi yang baik, hendaknya tanpa dilandasi dengan rasa keserakahan, dan ketika menghadapi situasi yang tidak baik hendaknya rasa kebencian tidak dimunculkan. Jika kita telah benar-benar menunaikan hal-hal tersebut, maka kita dapat disebut orang yang sabar.

4. Cāga: kemurahan hati, adalah suatu usaha untuk meringankan penderitaan makhluk lainnya. Kita harus saling berbagi dengan sesama sesuai dengan kemampuan yang kita miliki. Melalui pikiran; kita dapat memberikan ide, gagasan, atau paling tidak berusaha berpikir positif setiap saat. Melalui ucapan; bertutur kata yang ramah, sopan, tidak menyinggung orang lain, menghindari isu, gosip, ataupun ucapan yang tidak benar. Melalui jasmani; kita dapat membantu dengan tenaga, menjaga kebersihan dan kerapian, minimal di tempat kita berada. Bentuk lain dari kemurahan hati adalah dengan cara memaafkan kesalahan orang lain. Terhadap hewan, kita berusaha menghindari penyiksaan dan pembunuhan, bahkan kita dapat memberikan kebebasan dengan melepaskannya pada tempat yang sesuai. Melalui hal-hal tersebut kita dapat berlatih kemurahan hati.

Kehidupan yang sesungguhnya adalah sebuah pilihan. Kebahagiaan dan penderitaan ditentukan oleh perbuatan masing-masing individu. Siapapun berhak untuk menentukan jalan hidupnya dan akan merasakan hasil yang sesuai dengan perbuatannya. Kebahagiaan yang diperoleh bukan hadiah ataupun bonus, melainkan sebagai bentuk konsekuensi dari kebajikan-kebajikan yang pernah dilakukan. Demikian juga penderitaan yang terjadi, bukan suatu kutukan atau hukuman, melainkan hasil dari perbuatan-perbuatan tidak sehat, negatif atau buruk yang memberikan akibat sesuai dengan syarat-syarat dan kondisi yang mendukung.

 _/\_

saya pikir utk menyeimbangkan kata "Hidup Adalah Pilihan" adalah kata "Hasil Dari Tindakan Aa Diluar Kekuasaan Kita"!

Di dlm menentukan tindakan kita sendiri adalah Subyek!

namun di dlm mendptkan hasil dr tindakan tsb, kita cuma sbg Obyek, cuma sbg Obyek penderita!!!

semoga ungkapan diatas akan menerangi cara berpikir kita semua!

ika. 

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: sedang tidak bahagia
« Reply #26 on: 08 May 2009, 03:04:16 PM »
apa yang harus dilakukan seorang umat buddha dikala sedang tidak bahagia ?
tak tau kenapa dari pagi gw bangun , rasanya sedih terus , ngak tau sedih apa , tapi rasanya tertekan dsb .
mungkin karma sedang matang yach .
gimana ngilanginnya yach ?
kalau perasaan kayak gini terus rasanya mau lakukan apa saja tak punya semangat .
dimohon pencerahannya .
 _/\_

kalau anda melakukan penolakan saya pikir itu akan lbh memperparah keadaan, ...

kalau anda melakukan penerimaan saya pikir itu menandakan batin yg lemah!

jd bagaimana jalan keluarnya?

saya pikir , jika anda suka meditasi, jadikan situasi dan kondisi nyata itu sbg bahan pelatihan perhatian anda.
umumnya, jika melakukan meditasi yg benar, segera akan anda rasakan manfaatnya, dan semua hal diatas hilang entah kemana, dan anda seimbang kembali!

ika.

mo komen tulisan om ika yg di bold diatas........

justru saya melihatnya kerelaan untuk menerima memerlukan batin yg kuat..... ;D

justru orang yg mudah marah dan tersinggung adalah orang yg memiliki kualitas batin yg lemah....
i'm just a mammal with troubled soul



Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: sedang tidak bahagia
« Reply #27 on: 08 May 2009, 04:13:24 PM »
apa yang harus dilakukan seorang umat buddha dikala sedang tidak bahagia ?
tak tau kenapa dari pagi gw bangun , rasanya sedih terus , ngak tau sedih apa , tapi rasanya tertekan dsb .
mungkin karma sedang matang yach .
gimana ngilanginnya yach ?
kalau perasaan kayak gini terus rasanya mau lakukan apa saja tak punya semangat .
dimohon pencerahannya .
 _/\_

Quote
ngak tau sedih apa

Bagaimana kalau nonton Mr. Bean ? Apakah membantu?



Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: sedang tidak bahagia
« Reply #28 on: 08 May 2009, 04:25:28 PM »
apa yang harus dilakukan seorang umat buddha dikala sedang tidak bahagia ?
tak tau kenapa dari pagi gw bangun , rasanya sedih terus , ngak tau sedih apa , tapi rasanya tertekan dsb .
mungkin karma sedang matang yach .
gimana ngilanginnya yach ?
kalau perasaan kayak gini terus rasanya mau lakukan apa saja tak punya semangat .
dimohon pencerahannya .
 _/\_

kalau anda melakukan penolakan saya pikir itu akan lbh memperparah keadaan, ...

kalau anda melakukan penerimaan saya pikir itu menandakan batin yg lemah!

jd bagaimana jalan keluarnya?

saya pikir , jika anda suka meditasi, jadikan situasi dan kondisi nyata itu sbg bahan pelatihan perhatian anda.
umumnya, jika melakukan meditasi yg benar, segera akan anda rasakan manfaatnya, dan semua hal diatas hilang entah kemana, dan anda seimbang kembali!

ika.

Emang meditasi yg benar itu, yang kaya apa sih om?

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: sedang tidak bahagia
« Reply #29 on: 08 May 2009, 04:29:08 PM »
Ya, gw juga sedih dan sakit badan, leher, kepala. . .
Mgkin bnyak salah tulis ya, moga aku ini jangan dikutuk ok para sahabt.
Keknya ketakutan hatiku brtambah bnyk saja, bukan makin brkurang. . .
Rasanya aku hampir mati hari ini. . .


Hare gene masih percaya kutukan ? Uhh.. plisz deh Bro..
Jangan suka menduga2 yang tidak2
Paling2 loe juga lagi dalam kondisi jenuh, itu manusiawi bro..
Tak perlulah salahkan siapa2.. semua itu hanya kondisi batin
Sadarilah.. inipun akan berlalu..

aye taunya sih cuma NASI KUTUK (baca: nasi uduk)  :))