//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: pandangan buddhism mengenai cerai (pendapatnya yak)  (Read 5913 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
pandangan buddhism mengenai cerai (pendapatnya yak)
« on: 14 September 2007, 09:51:35 PM »
klo teman2 ditanya apa pandangan buddhism soal perceraian?? apa krn jodohnya uda selesai atau karena aktornya yg bosen atau apa...
sorry klo uda pernah dibahas  ^:)^ gw males buka2  ;D
tulung yak diujung tanduk nech
 _/\_

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: pandangan buddhism mengenai cerai (pendapatnya yak)
« Reply #1 on: 14 September 2007, 10:01:38 PM »
klo teman2 ditanya apa pandangan buddhism soal perceraian?? apa krn jodohnya uda selesai atau karena aktornya yg bosen atau apa...
sorry klo uda pernah dibahas  ^:)^ gw males buka2  ;D
tulung yak diujung tanduk nech
 _/\_

Waduh kenapa????
Soal Cerai mah hanya masing2 yang tau, kenapa ada ketidakcocokan, apa masih bisa diselesaikan/tidak, tinggal berdiskusi dan ambil jalan terbaik.
NB jangan mengikuti amarah tapi pakai Ketenangan.
Jgn nantinya menyesal.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: pandangan buddhism mengenai cerai (pendapatnya yak)
« Reply #2 on: 14 September 2007, 10:10:34 PM »
pertanyaan gw klo u sbg buddhist ditanya soal itu pendapat u apa bro?? msk mesti dibalikin lg pertanyaannya, bknnya kt hrs peduli even kpd org yg kt gak kenal..

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: pandangan buddhism mengenai cerai (pendapatnya yak)
« Reply #3 on: 14 September 2007, 10:24:12 PM »
pertanyaan gw klo u sbg buddhist ditanya soal itu pendapat u apa bro?? msk mesti dibalikin lg pertanyaannya, bknnya kt hrs peduli even kpd org yg kt gak kenal..

Ya itu kembali ke diri sendiri, hanya diri sendiri yang tahu apa yang salah, apa kita sendiri atau pasangan kita.
trus ya kalau mau diperbaiki ya perbaiki.
kalau mo pisah ya pisah.
Tujuan hidup anda untuk menikah apa??
apa untuk bertengkar/atau membina tujuan bersama agar bahagia?
Kalau kita mendengarkan omongan orang ketiga pun terkadang malah akan memperkeruh suasana.
ada yang berniat baik ada juga yang berniat buruk.
Toh yang tahu pokok permasalahannya anda sendiri.
tinggal direnungkan.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: pandangan buddhism mengenai cerai (pendapatnya yak)
« Reply #4 on: 15 September 2007, 01:03:39 AM »
yah atur aja agar keduanya bisa bahagia... kalo dipaksakan ujung2nya berantem trus? tapi bener2 pikirin yang mateng dan bijaksana, jangan dijadiin alasan buat mencari 'kebahagiaan lain'  :D

Offline san

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 475
  • Reputasi: 35
Re: pandangan buddhism mengenai cerai (pendapatnya yak)
« Reply #5 on: 15 September 2007, 06:47:37 AM »
Klo nurut saya perceraian itu akibat adanya ketidakbahagiaan di salah satu dan/atau kedua belah pihak.
Kenapa tidak bahagia? Karena melekat pada kondisi yang diasumsikan sebagai kondisi menyenangkan dan tidak menyenangkan dalam kehidupan berumah tangga.
Kondisi menyenangkan berusaha dipenuhi, kondisi tidak menyenangkan berusaha ditolak.
Kenapa melekat? ya wajarlah. Umat buddha yang sadar akan kemelekatan pada 6 indria kan jumlahnya nggak banyak.
Yang mengerti aja belum tentu bisa praktek, apalagi yang nggak tau tentang kemelekatan.
Makanya klo mau cerai sebaiknya konsultasi dulu ama banthe, minta latihan yang cocok untuk melepaskan kemelekatan pada kondisi yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kehidupan perumah tangga.
Sapa tau akhirnya bisa nggak jadi cerai dimana akhirnya sadar bahwa kehidupan berumah tangga pun memang ada kondisi menyenangkan dan tidak menyenangkan dan harus diterima sebagai konsekuensi dari pilihan yang sudah diambil sebelumnya untuk berumahtangga, dan akhirnya harus bertanggung jawab atas pilihan tersebut.

Tapi klo menurut saya pribadi, klo sebab perceraian adalah akibat pasangan tidak setia (bukan karena tidak cocok) saya akan memutuskan cerai. Sebab perasaan pasti dah mau marah n penuh kebencian klo ngeliat si pasangan yang nggak setia tersebut. Lagipula perselingkuhan apalagi disertai hubungan seksual termasuk pelanggaran dalam pancasila buddhist, dimana pelanggaran terhadap sila-sila tersebut termasuk sebagai pelanggaran yang cukup berat (klo saya nggak salah inget). Gmn bisa mengembangkan cinta kasih kepada semua mahluk kalau kondisi pikirannya penuh dengan kebencian?

Maafkan pendapat saya yang masih belum sempurna ini...:)
Thanks.
be happy ^^

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: pandangan buddhism mengenai cerai (pendapatnya yak)
« Reply #6 on: 15 September 2007, 03:35:56 PM »
Makanya klo mau cerai sebaiknya konsultasi dulu ama banthe, minta latihan yang cocok untuk melepaskan kemelekatan pada kondisi yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kehidupan perumah tangga.

Boleh saja konsultasi dengan bhante, namun bukan sembarang bhante. Alangkah baiknya bertanya kepada bhante yang pernah berkeluarga sebelum menjadi bhante.. Kalau bertanya kepada bhante yang belum berpengalaman berkeluarga, apakah cocok?  :) Lebih baik berkonsultasi kepada umat perumah tangga lain yang sudah berkeluarga dan dapat dijadikan panutan.

IMO, perceraian bukan karena jodoh selesai. Melainkan adanya ketidakpuasan pada salah satu pihak (bisa juga kedua pihak). Jika ingin mempertahankan pernikahan, maka kedua pihak perlu berbicara dari "hati ke hati" untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Ini hanya pandangan saya yang belum berkeluarga..

Barangkali ada masukan dari anggota forum lain yang sudah berkeluarga?
 _/\_
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: pandangan buddhism mengenai cerai (pendapatnya yak)
« Reply #7 on: 15 September 2007, 06:39:42 PM »
kebanyakan saran disini adalah intinya instropeksi diri masing2 dan bicarakan kembali "dr hati ke hati" soal konsultasi ke bhante (apa bs menyelesaikan masalah ini? sebab bhante kan tdk menikah) gmn klo satu pihak tetap mao pisah sedang yg satu kgk kan tentu gak akan ketemu jalan keluarnya? apa memang jalan terbaiknya adalah pisah? karena klo pernah gagal dalam pernikahan biasanya trauma utk kembali berumah tangga ujung2 nya singgle sampai tua kali ya...
nah ini ada bahan diskusi lagi klo dalam dogma agama2 lain klo gak salah nech manusia diciptakan berpasangan, gmn dalam buddhism apa memang bgt?
klo menurut gw kgk karena uda ada cth idupnye (salah satu family gw kgk nikah ampe meninggal)

ayo kt diskusi......
 _/\_
« Last Edit: 15 September 2007, 06:41:25 PM by Hendra Susanto »

Offline mj Khouw

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 9
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Dhamma Pelindungku
Re: pandangan buddhism mengenai cerai (pendapatnya yak)
« Reply #8 on: 08 May 2012, 06:25:32 PM »
 _/\_

Ini yang comment udah pada berumah tangga semua atau belum ya, kalau sudah semua berarti saya aja nih yang bujaaaaangan, hahaha...

Cerai jangan doooonk,
Tapi kalau dibilang itu merupakan karma buruk mungkin bisa dibilang iya jika karena dari perceraian itu menyebabkan:
1. Anak terlantar
2. Menimbulkan sakit hati dan kebencian

Tapi kalau masih mau cerai juga, bener2 itu orang.. Tega yaa!
Hidup tanpa melekat akan sesuatu, sungguh bahagia hidupku, sungguh bebas hidupku.

Offline stephen chow

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.055
  • Reputasi: 37
  • Gender: Male
Re: pandangan buddhism mengenai cerai (pendapatnya yak)
« Reply #9 on: 08 May 2012, 09:27:44 PM »
cerai bisa karma si ce/co dan bukan..

contoh karma/bukan karma ce/co:
pacaran lama dan normal dan pas nikah jadi beda
ce sudah menjadi sosok yg baik dalam segala hal, si co tiba2 bosen sama ce, maen judi,mabok2an,maen PSK, si ce gk tahan dan akhirnya cerai,

maka ini karma si ce karena dia sudah menjadi istri yg baik tapi dpt suami yg ancur..
maka ini bukan karma si co cerai karena dpt istri yg benar tapi cerai karena perbuatan si co itu sendiri..

kalo ada yg salah mohon di koreksi sama sesepuh,,  ^:)^
Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: pandangan buddhism mengenai cerai (pendapatnya yak)
« Reply #10 on: 09 May 2012, 09:18:58 AM »
[becanda mode on]
itu uda rencana ilahi... karena ada keterbatasan pada tulang rusuk nya... klo cerai trus jd duda seumur idup, berarti tulang rusuk nya ilang ga tau kemana, klo cerai trus kawin lg tp 1 kali aja, berarti tulang rusuk nya terbagi 2, 1 untuk istri lama, 1 untuk istri baru... klo cerai trus kawin berkali-kali, berarti tulang rusuk nya terbagi kecil2 untuk para mantan dan istri2 baru nya...

ini lah bukti kuasa ilahi... tp yg paling kasihan adalah pihak cewe, kayak mainan aja...
[becanda mode off]

pandangan yg umum dan dapat menjawab masalah cerai dengan logis adalah, pernikahan karena ada nya ketertarikan dan kecocokan satu sama lain; perceraian adalah karena tidak ada rasa ketertarikan dan kecocokan lagi satu sama lain.

jd kaga perlu berspekulasi tentang kamma dan jg ga perlu cari si kambing hitam mahluk ilahi... :D

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: pandangan buddhism mengenai cerai (pendapatnya yak)
« Reply #11 on: 09 May 2012, 11:13:33 AM »
Sayangnya Buddhisme tdk bnyk mengatur ttg pernikahan apalagi perceraian. Idealnya pernikahan bisa bertahan sampai ajal menjemput bahkan sampai kehidupan yg akan datang, tetapi spt halnya hubungan sosial lainnya pernikahan dpt berakhir krn berbagai faktor dan tdk dpt dipertahankan lg. Kalo udh demikian mau gmn lg?
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: pandangan buddhism mengenai cerai (pendapatnya yak)
« Reply #12 on: 11 May 2012, 07:23:45 PM »
kebanyakan saran disini adalah intinya instropeksi diri masing2 dan bicarakan kembali "dr hati ke hati" soal konsultasi ke bhante (apa bs menyelesaikan masalah ini? sebab bhante kan tdk menikah) gmn klo satu pihak tetap mao pisah sedang yg satu kgk kan tentu gak akan ketemu jalan keluarnya? apa memang jalan terbaiknya adalah pisah? karena klo pernah gagal dalam pernikahan biasanya trauma utk kembali berumah tangga ujung2 nya singgle sampai tua kali ya...
nah ini ada bahan diskusi lagi klo dalam dogma agama2 lain klo gak salah nech manusia diciptakan berpasangan, gmn dalam buddhism apa memang bgt?
klo menurut gw kgk karena uda ada cth idupnye (salah satu family gw kgk nikah ampe meninggal)

ayo kt diskusi......
 _/\_
intropeksi diri adalah suatu sikap untuk mencoba memperbaiki suatu kesalahan dengan menilai baik dan buruknya dengan melihat/ mengingat kembali segala perbuatan, tingkah laku, ucapan kepada diri sendiri atau orang lain

pernikahan adalah dimana di satukannya 2 keinginan , 2 sikap , 2 rasa, 2 sifat yang berbeda menjadi satu dimana di situ akan dapat menimbulkan ke tidak cocokan , jika salah satu bisa mengimbangi atau menyesuaikan maka akan dapat bertahan, dan hal tersebut tidaklah mudah untuk melakukan .

jika salah 1 memang sudah bulat ingin berpisah , hal yg dapat kita lakukan merelakan / melepaskan. karena jika sudah memang benar2 tidak dapat di perbaiki lagi maka yg timbul dalam keluarga hanya percekcokan , kebencian , dendam dan saling menyakiti, menurut TS apakah hal tersebut bermanfaat dan yg di inginkan  :) jika tidak berarti berbisah adalah hal yg baik juga walau dari pandangan orang lain merupakan hal yg tidak sepantasnya dilakukan . karena yg merasakan kehidupan rumah tangga itu kita sendiri  bukan orang lain, yg merasakan pahit manisnya rumah tangga ya kita sendiri bukan orang lain :)

semoga bermanfaat dan berkenan _/\_
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline pannadipo

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 3
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: pandangan buddhism mengenai cerai (pendapatnya yak)
« Reply #13 on: 06 June 2012, 09:30:01 AM »
Anak bawang ikut nyimak bntr.

Perasaan setau ane gak ada diatur masalah perkawinan perceraian ato harus kawin soalnya manusia diciptakan berpasangan.
Menurut ane kalo sudah pikirkan masak2 dan kalo dipaksa lanjut tetep gak bisa bahagia ya apa mau dikata. Terpaksa cerai. Tp jgn ada udang dibalik batu /  mau lepas tanggung jawab.


Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: pandangan buddhism mengenai cerai (pendapatnya yak)
« Reply #14 on: 06 June 2012, 10:58:54 AM »
sepengetahuan ku; perkawinan yang ku lihat dalam upacara pernikahan Buddhis ( di vihara ekayana) yang di lakukan pandita Buddha.

Perkawinan Buddhis adalah sampai maut memisahkan jadi tidak ada istilah cerai.