Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Buddhisme dan Kehidupan => Kesehatan => Topic started by: dewi_go on 02 November 2010, 07:05:35 PM

Title: Risiko Kanker di Balik Kentang Goreng
Post by: dewi_go on 02 November 2010, 07:05:35 PM

LEEDS, KOMPAS.com —
Siapa yang tak tergoda dengan kelezatan kentang goreng. Kerenyahan dan sensasi rasanya saat disajikan hangat membuat ketagihan. Namun, bagi Anda yang keranjingan makanan ini, sebaiknya tetap waspada.

Kandungan acrylamide dalam kentang goreng diduga meningkatkan risiko mengidap kanker, terutama pada wanita muda.

Seperti yang dipubliaksikan dalam British Journal of Cancer, kebiasaan menyantap makanan mengandung
acrylamide memperbesar risiko mengidap  kanker payudara, khususnya pada wanita yang belum memasuki masa menopause.

Para ilmuwan di University of Leeds, Inggris, melakukan penelitian berskala besar yang melibatkan 33.7331 perempuan berusia 35-69 tahun.
Para perempuan ini dipantau selama 11 tahun dalam riset yang bertajuk "United Kingdom Women's Cohort Study". Dalam riset ini, peneliti mengkaji asupan makanan mengandung
acrylamide, zat berpotensi karsinogen yang juga ditemukan dalam jenis makanan renyah lainnya, seperti keripik kentang.

Selama penelitian tersebut, para ahli mencatat setidaknya ada 1.084 kasus payudara yang terdiagnosis. Para ahli menemukan, asupan
acrylamide tidak menjadi faktor tunggal yang memicu risiko kanker payudara pada wanita.

Namun setelah memperhitungkan variabel lainnya, kebiasaan mengonsumsi
acrylamide dapat meningkatkan risiko kanker payudara sekitar 20 persen pada wanita premenopause.

Acrylamide adalah senyawa organik dengan rumus kimia C5H5NO. Senyawa ini dapat terbentuk pada bahan makanan berkarbohidrat tinggi, seperti jagung, kentang, singkong, dan tepung-tepungan yang disajikan dengan digoreng, dipanggang, atau dibakar pada suhu di atas 120 derajat celsius.

Sejumlah makanan, seperti keripik kentang, atau produk berbahan kentang lain, seperti kentang goreng,
cereal (produk sarapan pagi), produk-produk
bakery (roti panggang), dan produk yang dibuat dari jagung atau tepung jagung, diyakini memproduksi
acrylamide dalam pengolahannya.

Hal ini terjadi karena penyajiannya secara umum memerlukan suhu tinggi dan waktu cukup lama, apalagi bila terjadi perubahan warna menjadi kecoklatan (terlalu matang) atau hangus.
 
  Penulis: AC   |   Editor: Asep Candra   |   Sumber :Food Consumer
Title: Re: Risiko Kanker di Balik Kentang Goreng
Post by: Rina Hong on 03 November 2010, 10:05:31 AM
hiks... :( gw penggemar Chitato dan cereal... kalo ga makan itu makan apa dunk...  :'( :'( :'(
Title: Re: Risiko Kanker di Balik Kentang Goreng
Post by: Forte on 03 November 2010, 11:11:39 AM
kenapa kentang yang dimasalahkan ? bagaimana dengan sate ? terus yang dibakar2 lainnya :P
Title: Re: Risiko Kanker di Balik Kentang Goreng
Post by: kullatiro on 03 November 2010, 09:35:24 PM
jadi banyak minum teh biar menetralkan racun (teh mengandung tanin biasa jaman dulu buat menawar racun dalam kondisi darurat)
Title: Re: Risiko Kanker di Balik Kentang Goreng
Post by: Forte on 04 November 2010, 05:34:35 AM
jadi banyak minum teh biar menetralkan racun (teh mengandung tanin biasa jaman dulu buat menawar racun dalam kondisi darurat)
bagaimana prinsip kerja teh menetralkan racun ini ?
Title: Re: Risiko Kanker di Balik Kentang Goreng
Post by: Rina Hong on 04 November 2010, 12:51:03 PM
kalo gitu vitamin C aja dhe...