Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: Dhamma Ratani on 28 June 2009, 07:03:17 PM

Title: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
Post by: Dhamma Ratani on 28 June 2009, 07:03:17 PM
Namo Buddhaya...

Belakangan ini marak sekali permasalahan sekte-sekte didalam agama Buddha...
Terus terang saya bingung... Apakah diperlukan sekte-sekte didalam pengembangan agama Buddha itu sendiri ya?

Bahkan sering kali vihara-vihara menolak bhikkhu-bhikkhu berceramah atau mengajarkan meditasi hanya karena beliau tidak termasuk di dalam sekte vihara tersebut... padahal setau saya sudah banyak vihara-vihara yang pengurusnya sudah muak dengan sekte-sekte sehingga mengikrarkan diri menjadi vihara yang independen dan universal...

Sedangkan bagi saya, buddha dharma itu hanya satu untuk selamanya  :) Jadi jika orang bertanya kepada saya "Vihara kamu dimana" saya selalu mengatakan vihara saya ada dimana-mana karena memang saya pergi ke vihara tidak melihat sekte...

Saya disarankan untuk mengikuti pelatihan dharmaduta tetapi jujur saya tidak menyukai wadah organisasi yang memandang 1 lebih tinggi dari yang lainnya, lebih mementingkan teoritis daripada praktek dhamma yang sesungguhnya sehingga menjadi manusia yang ceriwis dan hanya suka mengkritik orang lain tanpa bercermin pada diri sendiri, lebih mementingkan ego daripada pengembangan metta yang sesungguhnya... Saya jadi bingung menanggapi masalah ini padahal, bisa menjadi dharmaduta adalah karma baik bukan? Apakah untuk berbuat kebajikan yang lebih banyak benar-benar membutuhkan sebuat wadah? Bagaimana jika wadah itu sendiri ternyata tidak sebaik diluarnya?

Mohon masukannya ya...

Anumodana...

Title: Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
Post by: epicentrum on 28 June 2009, 07:54:52 PM
hello dharma ratani :)
kalau soal sekte2/ aliran2 dalam agama Buddha memang sempat qta bahas ama teman2, kenapa mesti seperti ini. misalnya terkadang qta sangat butuh seorang bhikkhu untuk memberikan dhammadesana, dikarenakan keterbatasan jumlah bhikkhu qta mencoba mengundang dr aliran lain namun ditentang oleh pengurus atas, padahal untuk di kalangan umat, siapapun yg memberi dhammadesana, asal berkualitas n bisa membuat qta merenung kembali, kenapa tidak. bahkan aliran buddhayana yg dimunculkan untuk menggabungkan semua aliran yg ada pun, tetap saja menjadi spt satu aliran tersendiri, terkadang condong ke aliran a, kadang condong ke aliran b, dsbnya.

kalau menurutku, qta tetap perhatikan apa yg diri qta ingin capai. misalnya qta mau jadi dhammaduta, dengan tujuan agar bisa berbagi dhamma ke lebih banyak orang. pikirkan saja hal tersebut, gimana caranya qta mengembangkan diri, belajar & praktek dhamma lebih banyak. jika memang merasa tidak nyaman & merasa terganggu sekali di suatu wadah, bisa pindah ke wadah yg lain.

kalau misalnya muncul org2 ceriwis yg hanya suka mengkritik orang lain tanpa bercermin pada diri sendiri, lebih mementingkan ego daripada pengembangan metta yang sesungguhnya, cobalah mengerti mereka. spt kata Bhante Saddha, cobalah mengerti mengapa seseorang melakukan sesuatu, maka qta akan menjalani hidup ini dg lebih mudah. kalau mereka demikian, cobalah renungkan kenapa bisa demikian, kenapa mereka begitu ceriwis (mgkn mksdnya suka ngobrol n suka protes kali yah hehe....sptnya ini identik ama cewek d hahaha) trus qta cb renungkan, oh karena masi ada kesombongan yg besar dlm diri mereka, kesombongan itu termasuk lobha, berarti termasuk salah satu kekotoran batin. kenapa kesombongan itu masi muncul, oh karena qta belum menyadarinya/ karena qta udah menyadari tp belum dpt cara mengatasinya/ pannanya belum cukup kuat, etc. nah kalo hal ini muncul bagaimana cara mengatasinya, lewat meditasikah, lewat membaca buku2 dhamma. bagaimana meningkatkan kesadaran diri bahwa qta masih terbelenggu kesombongan ini.. apakah dg mengembangkan metta dpt membantu mengurangi kesombongan ini dstnya... nah uda bisa dijadikan satu dhammtalk neh hehe...

so our mind when doing something is more important than others... _/\_
Title: Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
Post by: Dhamma Sukkha on 28 June 2009, 10:22:46 PM
apapun itu yg penting bagaimana kita menanggapinyaa...
bagus dongg jadi Dhammaduta...\;D/\;D/\;D/
kan bisa membantu membabarkan Dhamma \;D/\;D/\;D/

Apakah untuk berbuat kebajikan yang lebih banyak benar-benar membutuhkan sebuat wadah? Bagaimana jika wadah itu sendiri ternyata tidak sebaik diluarnya?
maksudnya sebuah wadah, bagaimana cthnya?

met kenal permata dhamma \;D/\;D/\;D/ _/\_ _/\_ _/\_
Metta cittena,
Citta _/\_




Title: Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
Post by: Adhitthana on 28 June 2009, 10:29:39 PM
Dari pernyataan Anda sendiri sebenarnya sudah meng-kotak2kan dan membeda2kan wadah/ sekte
dalam pikiran anda .......  :)

IMO ..... tak perlu cemas, kecewa, khawatir dengan keadaan tersebut
karena kita semua masih tertututp debu yg tebal ......
jadi situasi yg tidak menyenangkan itu akan selalu terjadi ....

Kita tak mungkin bisa merubah keadaan tersebut, karna kita pun sebenarnya berada didalamnya
Kalo kita selalu berpegang teguh dengan Buddha Dhamma, dimanapun kita berada, kita gak akan kecewa
di mulai dari diri kita sendiri ........ jangan selalu menjudce/mengklaim, membanding2kan bahwa kita yg terbaik
kalo hal demikian yg terjadi ...... berarti kita memupuk kesombongan didalam pikiran kita

 _/\_

Title: Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
Post by: lophenk on 29 June 2009, 09:14:36 AM
Jadi spt air aja yg selalu menyesuaikan diri dgn wadah yg ditempatinya ,

tp tetap solid & tdk kehilangan jati dirinya :)
Title: Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
Post by: nyanadhana on 29 June 2009, 09:38:44 AM
Terjadinya sekte-sekte di dalam setiap aliran agama baik itu kita lihat dalam Buddhisme sendiri ataupun di dalam agama lain lebih dikarenakan banyaknya ide - ide yang muncul dalam me"wadahi" bentuk agama tersebut namun di dalam Buddhisme sendiri hal ini adalah wajar dikarenakan manusia membentuk beragam pola pikiran sebelum mengetahui arti Dhamma sesungguhnya dan terlebih lagi, Dhamma itu sangat susah diwujudkan oleh kata2...interpretasi terhadap Dhamma membuat lebih luas lagi cara berpikir dan cara mneyampaikan bentuk Dhamma tersebut.

namun diingat...banyaknya aliran Buddhism hampir tidak pernah saling mencari masalah terhadap siapa yang benar siapa yang salah..jika itupun ada..kita lihat pada oknum terkait(secara perseorangan) bukan secara menyeluruh satu tubuh Buddhist..

Semoga bermanfaat
Title: Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
Post by: markosprawira on 29 June 2009, 01:02:01 PM
Namo Buddhaya...

Belakangan ini marak sekali permasalahan sekte-sekte didalam agama Buddha...
Terus terang saya bingung... Apakah diperlukan sekte-sekte didalam pengembangan agama Buddha itu sendiri ya?

Bahkan sering kali vihara-vihara menolak bhikkhu-bhikkhu berceramah atau mengajarkan meditasi hanya karena beliau tidak termasuk di dalam sekte vihara tersebut... padahal setau saya sudah banyak vihara-vihara yang pengurusnya sudah muak dengan sekte-sekte sehingga mengikrarkan diri menjadi vihara yang independen dan universal...

Sedangkan bagi saya, buddha dharma itu hanya satu untuk selamanya  :) Jadi jika orang bertanya kepada saya "Vihara kamu dimana" saya selalu mengatakan vihara saya ada dimana-mana karena memang saya pergi ke vihara tidak melihat sekte...

Saya disarankan untuk mengikuti pelatihan dharmaduta tetapi jujur saya tidak menyukai wadah organisasi yang memandang 1 lebih tinggi dari yang lainnya, lebih mementingkan teoritis daripada praktek dhamma yang sesungguhnya sehingga menjadi manusia yang ceriwis dan hanya suka mengkritik orang lain tanpa bercermin pada diri sendiri, lebih mementingkan ego daripada pengembangan metta yang sesungguhnya... Saya jadi bingung menanggapi masalah ini padahal, bisa menjadi dharmaduta adalah karma baik bukan? Apakah untuk berbuat kebajikan yang lebih banyak benar-benar membutuhkan sebuat wadah? Bagaimana jika wadah itu sendiri ternyata tidak sebaik diluarnya?

Mohon masukannya ya...

Anumodana...



dear Dhamma Ratani,

Yang pasti, keinginan utk menjadi Dhammaduta adalah sesuatu yg baik

Lalu menjawab pertanyaan apakah sekte diperlukan? Kalau boleh saya bandingkan, mirip seperti metode vipassana yang ada saat ini
Begitu banyak metode meditasi sehingga kadang org bingung mana yg harus diikuti

Kalau saya boleh saran,marilah kita kembalikan ke tujuan Buddhism sebagaimana ada dalam Ovada Patimokkha yaitu :
- Kurangi Akusala (perbuatan yg tidak bermanfaat utk batin)
- Perbanyak Kusala (perbuatan yg bermanfaat utk batin)
- Sucikan Batin

Demikian juga dengan sekte. Lihatlah apakah sesuai dengan 3 hal diatas atau tidak. Vihara dengan sama sekte yg mgkn paling sesuai dengan 3 hal diatas, belum tentu penerapannya serupa juga loh

Semoga bermanfaat

metta
Title: Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
Post by: Gunawan on 29 June 2009, 01:22:37 PM
 [at] Dhamma Ratani = Pilih lah sesuai dgn kecocokan anda.....Kalau Masih binggung terus kapan mulai berbuat Baik nya....

 _/\_
Gunawan
Title: Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
Post by: epicentrum on 02 July 2009, 12:42:11 AM
[at] Dhamma Ratani = Pilih lah sesuai dgn kecocokan anda.....Kalau Masih binggung terus kapan mulai berbuat Baik nya....

 _/\_
Gunawan

yeah, ini spt memilih point of view mana yg ingin anda pakai :)
Title: Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
Post by: savana_zhang on 03 July 2009, 01:10:42 PM
Namo Buddhaya...

Belakangan ini marak sekali permasalahan sekte-sekte didalam agama Buddha...
Terus terang saya bingung... Apakah diperlukan sekte-sekte didalam pengembangan agama Buddha itu sendiri ya?

Bahkan sering kali vihara-vihara menolak bhikkhu-bhikkhu berceramah atau mengajarkan meditasi hanya karena beliau tidak termasuk di dalam sekte vihara tersebut... padahal setau saya sudah banyak vihara-vihara yang pengurusnya sudah muak dengan sekte-sekte sehingga mengikrarkan diri menjadi vihara yang independen dan universal...

Sedangkan bagi saya, buddha dharma itu hanya satu untuk selamanya  :) Jadi jika orang bertanya kepada saya "Vihara kamu dimana" saya selalu mengatakan vihara saya ada dimana-mana karena memang saya pergi ke vihara tidak melihat sekte...

Saya disarankan untuk mengikuti pelatihan dharmaduta tetapi jujur saya tidak menyukai wadah organisasi yang memandang 1 lebih tinggi dari yang lainnya, lebih mementingkan teoritis daripada praktek dhamma yang sesungguhnya sehingga menjadi manusia yang ceriwis dan hanya suka mengkritik orang lain tanpa bercermin pada diri sendiri, lebih mementingkan ego daripada pengembangan metta yang sesungguhnya... Saya jadi bingung menanggapi masalah ini padahal, bisa menjadi dharmaduta adalah karma baik bukan? Apakah untuk berbuat kebajikan yang lebih banyak benar-benar membutuhkan sebuat wadah? Bagaimana jika wadah itu sendiri ternyata tidak sebaik diluarnya?

Mohon masukannya ya...

Anumodana...


            sepanjang sekte2 buddhis itu masih memegang teguh segel dhamma maka baik untuk diikuti
segel dhamma adalah ajaran inti sang buddha yaitu
1.tisarana yg sama
2.tilakhana yg sama
3.empat kesunyataan mulia yg sama
4.paticca samupada yg sama
5.nirvana yg sama
6.8 jalan utamanya sama
7.bahasanya beda gpp

no.4 lah yg menjadi inti dr pecahnya aliran2 pd umumnya
karena perbedaan interpetasi,metode meditasi juga sering2 berbeda
tapi TUJUANNYA sama yaitu NIBANA,kecuali yi guang dao TUJUANNYA yaitu masuk surga

mereka yg memandang tinggi aliran sendiri dan merendahkan yg lain sesungguhnya masih umat buddha KTP
termasuk merendahkan YI GUANG DAO juga tidak boleh,hanya boleh menegaskan bahwa mereka bukanlah bagian dari agama buddha ini untuk melindungi kemurnian ajaran sang buddha yg dewasa ini sudah tidak bgt murni lg.
karena selain agama buddha byk aliran lain sebenatnya juga mengkalim bahwa ajaran mereka juga dapat membawa ke ke-buddha-an
cth:agama JAIN,dan hindu(sebutannya aja beda)
dan bahwa dhamma bukanlah milik umat buddha
dhamma orang lain juga mungkin mengandung kebenaran cthnya agama Tao juga banyak kesamaan dg agama buddha
klo MLDD itu sama dalam hal kulit luarnya saja isinya beda JAUH
yaitu karena perbedaan interpetasinya
Title: Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
Post by: ge2004 on 15 July 2009, 11:00:06 PM
Dalam setiap agama, pasti terdapat sekte, hal yang utama yang menyebabkan timbulnya sekte adalah sifat manusia yang ingin menang sendiri dan selalu merasa dirinya yang paling benar, sehingga dibuatlah aliran/sekte sesuai dengan pemikirannya. (Kayaknya sih begitu)
Title: Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
Post by: Xcript on 01 August 2009, 05:42:06 PM
Biasanya Vihara-vihara yang demikian itu, yang tidak mengizinkan
bhikkhu / bhikkhuni dari tradisi lain untuk berDhammadesana di Vihara
tersebut adalah vihara dalam naungan tradisi tertentu.

Sebenarnya bukannya tidak boleh, saya rasa umat di sana juga akan
senang kalau kedatangan bhikkhu / bhikkhuni dari sekte lain, akan
tetapi, dari para pengurus/organisator yang mengorganisir vihara itu
memiliki suatu visi/misi/amanat untuk mempertahankan tradisi tertentu
agar umat awam yang sedang belajar tidak keburu kebingungan sebelum
memantapkan belajarnya dulu.

Dan saya rasa Vihara yang berdiri independen juga bagus, sehingga
umat dan bhikkhu/bhikkhuni yang datang dari tradisi manapun dapat
belajar Dhamma dari berbagai tradisi, baik umat awam yang bisa cpt
belajarnya ataupun umat yang pembelajarannya sudah agak mantap.
Title: Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
Post by: Johsun on 01 August 2009, 07:44:26 PM
Namo Buddhaya...

Belakangan ini marak sekali permasalahan sekte-sekte didalam agama Buddha...
Terus terang saya bingung... Apakah diperlukan sekte-sekte didalam pengembangan agama Buddha itu sendiri ya?

Bahkan sering kali vihara-vihara menolak bhikkhu-bhikkhu berceramah atau mengajarkan meditasi hanya karena beliau tidak termasuk di dalam sekte vihara tersebut... padahal setau saya sudah banyak vihara-vihara yang pengurusnya sudah muak dengan sekte-sekte sehingga mengikrarkan diri menjadi vihara yang independen dan universal...

Sedangkan bagi saya, buddha dharma itu hanya satu untuk selamanya  :) Jadi jika orang bertanya kepada saya "Vihara kamu dimana" saya selalu mengatakan vihara saya ada dimana-mana karena memang saya pergi ke vihara tidak melihat sekte...

Saya disarankan untuk mengikuti pelatihan dharmaduta tetapi jujur saya tidak menyukai wadah organisasi yang memandang 1 lebih tinggi dari yang lainnya, lebih mementingkan teoritis daripada praktek dhamma yang sesungguhnya sehingga menjadi manusia yang ceriwis dan hanya suka mengkritik orang lain tanpa bercermin pada diri sendiri, lebih mementingkan ego daripada pengembangan metta yang sesungguhnya... Saya jadi bingung menanggapi masalah ini padahal, bisa menjadi dharmaduta adalah karma baik bukan? Apakah untuk berbuat kebajikan yang lebih banyak benar-benar membutuhkan sebuat wadah? Bagaimana jika wadah itu sendiri ternyata tidak sebaik diluarnya?

Mohon masukannya ya...

Anumodana...


            sepanjang sekte2 buddhis itu masih memegang teguh segel dhamma maka baik untuk diikuti
segel dhamma adalah ajaran inti sang buddha yaitu
1.tisarana yg sama
2.tilakhana yg sama
3.empat kesunyataan mulia yg sama
4.paticca samupada yg sama
5.nirvana yg sama
6.8 jalan utamanya sama
7.bahasanya beda gpp

no.4 lah yg menjadi inti dr pecahnya aliran2 pd umumnya
karena perbedaan interpetasi,metode meditasi juga sering2 berbeda
tapi TUJUANNYA sama yaitu NIBANA,kecuali yi guang dao TUJUANNYA yaitu masuk surga

mereka yg memandang tinggi aliran sendiri dan merendahkan yg lain sesungguhnya masih umat buddha KTP
termasuk merendahkan YI GUANG DAO juga tidak boleh,hanya boleh menegaskan bahwa mereka bukanlah bagian dari agama buddha ini untuk melindungi kemurnian ajaran sang buddha yg dewasa ini sudah tidak bgt murni lg.
karena selain agama buddha byk aliran lain sebenatnya juga mengkalim bahwa ajaran mereka juga dapat membawa ke ke-buddha-an
cth:agama JAIN,dan hindu(sebutannya aja beda)
dan bahwa dhamma bukanlah milik umat buddha
dhamma orang lain juga mungkin mengandung kebenaran cthnya agama Tao juga banyak kesamaan dg agama buddha
klo MLDD itu sama dalam hal kulit luarnya saja isinya beda JAUH
yaitu karena perbedaan interpetasinya
mldd baguslah punya tujuan masuk surga, masak bagusnya masuk neraka, wkaka.

Title: Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
Post by: No Pain No Gain on 01 August 2009, 11:13:57 PM
Namo Buddhaya...

Belakangan ini marak sekali permasalahan sekte-sekte didalam agama Buddha...
Terus terang saya bingung... Apakah diperlukan sekte-sekte didalam pengembangan agama Buddha itu sendiri ya?

Bahkan sering kali vihara-vihara menolak bhikkhu-bhikkhu berceramah atau mengajarkan meditasi hanya karena beliau tidak termasuk di dalam sekte vihara tersebut... padahal setau saya sudah banyak vihara-vihara yang pengurusnya sudah muak dengan sekte-sekte sehingga mengikrarkan diri menjadi vihara yang independen dan universal...

Sedangkan bagi saya, buddha dharma itu hanya satu untuk selamanya  :) Jadi jika orang bertanya kepada saya "Vihara kamu dimana" saya selalu mengatakan vihara saya ada dimana-mana karena memang saya pergi ke vihara tidak melihat sekte...

Saya disarankan untuk mengikuti pelatihan dharmaduta tetapi jujur saya tidak menyukai wadah organisasi yang memandang 1 lebih tinggi dari yang lainnya, lebih mementingkan teoritis daripada praktek dhamma yang sesungguhnya sehingga menjadi manusia yang ceriwis dan hanya suka mengkritik orang lain tanpa bercermin pada diri sendiri, lebih mementingkan ego daripada pengembangan metta yang sesungguhnya... Saya jadi bingung menanggapi masalah ini padahal, bisa menjadi dharmaduta adalah karma baik bukan? Apakah untuk berbuat kebajikan yang lebih banyak benar-benar membutuhkan sebuat wadah? Bagaimana jika wadah itu sendiri ternyata tidak sebaik diluarnya?

Mohon masukannya ya...

Anumodana...



cmiiw..

pertanyannya menurut saya bukan apakah diperlukan sekte2 tersebut. perlu atau tidak perlu tersebut tidak dapat kita nilai secara subjektif. banyak sekte muncul akibat adanya asimilasi dari budaya setempat. Asimilasi tersebut mungkin saja terjadi karena kenyamanan dalam pemahaman konsep buddhism sendiri dengan basis budaya masing2. selama esensi dari buddhism itu sendiri tidak "lekang", maka menurut saya sah2 aja. memang tidak dapat dipungkiri kalo masih terdapat "chauvinis". tapi itulah konsekuensi yang mestinya dihadapi.
Title: Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
Post by: savana_zhang on 02 August 2009, 10:13:03 PM
Namo Buddhaya...

Belakangan ini marak sekali permasalahan sekte-sekte didalam agama Buddha...
Terus terang saya bingung... Apakah diperlukan sekte-sekte didalam pengembangan agama Buddha itu sendiri ya?

Bahkan sering kali vihara-vihara menolak bhikkhu-bhikkhu berceramah atau mengajarkan meditasi hanya karena beliau tidak termasuk di dalam sekte vihara tersebut... padahal setau saya sudah banyak vihara-vihara yang pengurusnya sudah muak dengan sekte-sekte sehingga mengikrarkan diri menjadi vihara yang independen dan universal...

Sedangkan bagi saya, buddha dharma itu hanya satu untuk selamanya  :) Jadi jika orang bertanya kepada saya "Vihara kamu dimana" saya selalu mengatakan vihara saya ada dimana-mana karena memang saya pergi ke vihara tidak melihat sekte...

Saya disarankan untuk mengikuti pelatihan dharmaduta tetapi jujur saya tidak menyukai wadah organisasi yang memandang 1 lebih tinggi dari yang lainnya, lebih mementingkan teoritis daripada praktek dhamma yang sesungguhnya sehingga menjadi manusia yang ceriwis dan hanya suka mengkritik orang lain tanpa bercermin pada diri sendiri, lebih mementingkan ego daripada pengembangan metta yang sesungguhnya... Saya jadi bingung menanggapi masalah ini padahal, bisa menjadi dharmaduta adalah karma baik bukan? Apakah untuk berbuat kebajikan yang lebih banyak benar-benar membutuhkan sebuat wadah? Bagaimana jika wadah itu sendiri ternyata tidak sebaik diluarnya?

Mohon masukannya ya...

Anumodana...


            sepanjang sekte2 buddhis itu masih memegang teguh segel dhamma maka baik untuk diikuti
segel dhamma adalah ajaran inti sang buddha yaitu
1.tisarana yg sama
2.tilakhana yg sama
3.empat kesunyataan mulia yg sama
4.paticca samupada yg sama
5.nirvana yg sama
6.8 jalan utamanya sama
7.bahasanya beda gpp

no.4 lah yg menjadi inti dr pecahnya aliran2 pd umumnya
karena perbedaan interpetasi,metode meditasi juga sering2 berbeda
tapi TUJUANNYA sama yaitu NIBANA,kecuali yi guang dao TUJUANNYA yaitu masuk surga

mereka yg memandang tinggi aliran sendiri dan merendahkan yg lain sesungguhnya masih umat buddha KTP
termasuk merendahkan YI GUANG DAO juga tidak boleh,hanya boleh menegaskan bahwa mereka bukanlah bagian dari agama buddha ini untuk melindungi kemurnian ajaran sang buddha yg dewasa ini sudah tidak bgt murni lg.
karena selain agama buddha byk aliran lain sebenatnya juga mengkalim bahwa ajaran mereka juga dapat membawa ke ke-buddha-an
cth:agama JAIN,dan hindu(sebutannya aja beda)
dan bahwa dhamma bukanlah milik umat buddha
dhamma orang lain juga mungkin mengandung kebenaran cthnya agama Tao juga banyak kesamaan dg agama buddha
klo MLDD itu sama dalam hal kulit luarnya saja isinya beda JAUH
yaitu karena perbedaan interpetasinya
mldd baguslah punya tujuan masuk surga, masak bagusnya masuk neraka, wkaka.


mencerminkan perbedaan yg sangat mendasar dibanding aliran buddhis lainnya
sehingga melalui threadh ini maka pembaca yg awam dapat membedakan antara MLDD dan aliran buddhis yg lainnya sehingga bisa dg jelas memilih mana yg lebih tepat sebagai acuan spiritual...
              klo memilih ajaran Buddhis asli seperti Theravada,mahayana,tantrayana maka anda akan dibimbing untuk mencapai nibana,tentunya dalam pengertian buddhis nirvana jauh melampaui surga karena nirvana bukanlah alam kehidupan.namun tentunya ajaran sang buddha juga menunjukkan cara2 untuk pergi ke surga sebelum n sesudah kematian(dg RASIONAL & APA ADANYA tidak digampang2kan)
              nah klo tujuannya mo mencapai surga aja sebaiknya memilih MLDD karena jauh lebih gampang caranya n hanya dapat dilakukan sesudah kematian sehingga sulit kirim2 kabar kepada yg masih hidup.


        Nah silahkan memilih
Title: Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
Post by: Johsun on 02 August 2009, 11:06:42 PM
Sesepuh kao san brsabda,
tiada bajik tiada batil itulah buddha atau nabi.
-menginsafi makna aku yg tak bjik dan tak batil namun mencpai budha , nabi dan bodhisatva.
Kalau ada knsep pikiran aku telah brbuat bajik, maka telah ada keserakahan, telah ada keegoisan.
Apa maknanya? Cangkir teh tak memiliki keakuan, pamri dan ikatan batin namun snantiasa menguntungkan orang lain.
Dia tiada trikat antara bajik dan batil, dia lah buddha. Kalau kita membina hngga tlah berjasa, lalu menuntut syarat dan blasan, maka hal ini jauh dari urusan menjadi budha dan bodhisatva.
Sbliknya kalau kita membina tiada terikat akan segala jasa kita, dalam hati menganggap semua ini bukan milik saya, maka kita tiada terikat akan bajik, tiada bajik maka tiada jahat, maka kita terbebas dari tumimbal lahir. Inilah Buddha, Bodhisatva!
-Menginsafi makna Sukhavati atau langit barat yg jaraknya seratus 8 ribu li, sbnarnya dkat skali. Tak perlu berjalan pun telah sampai, sdikit keringatpun tak perlu diteteskan! Tak perlu membaca paritta, tak perlu laksa dharma, dan filosofi, tak perlu penginsafan, kalau tak sesat tak perlu penyadaran.
Seorang pembina ketuhanan sjati tak boleh tak mgetahui hal ini, tak boleh tak sadar, tak boleh tak mengamalkan, penginsafan sejati akan diikuti pengamalan sejati.
Title: Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
Post by: Johsun on 02 August 2009, 11:31:38 PM
Ketuhanan adalah bunda sejati badan raga yg palsu ini. Ketuhanan adalah bunda sejati rohani ku.
Ini semua sdah mencakup kebenaran laksa agama dan ajaran, makna gaib yg terkandung didalamnya tak terbatas.

Ketuhanan adalah mustika sejati, karena itu harus membina ketuhanan sejati telah diturunkan ke dunia , segeralah memohon ketuhanan.
Knapa harus segera memohn ketuhanan? Selama 129.000 tahun, inilah satu2nya kesempatan, karna itu harus segera memhon ketuhanan.
Setelah memhon kethanan, haruslah membina kethanan, setulus hati melunasi dan menunaikan ikrar.
Mendapatkan ketuhanan brarti mendapatkan mustika tak ternilai. Jangan skali2 dilepaskan.
Mustika yg brharga itulah mustika sejati. Ketuhanan adalah diriku. Diriku adalah ketuhanan.

Ketuhanan adalah mustika sejati karna itu haruslah membina.
Dalam membina dan mengamalkan ketuhanan, haruslah mengimpasi dosa.
Selama enam laksaan tahun datanglah kesempatan emas? Tuhan berwelas asih menurunkan ketuhanan.
Kedua guru agung mengemban firman untk menurunkan transmisi sejati, pintu buddha terbuka lebar, satu langkah sudah mencapainya. Bgi siapa yg memiliki jodoh cepatlah memohon ketuhanan, melepaskan diri dari tumimbal lahir, dan enam jalur kelahiran. Tak perlu menggunakan laksa kitab dan sutra, tak perlu laksa dharma, dan filosofi.
Tak perlu menguraikan dharma dan filosofi. Bgitu seorang pandita yg mewakili guru agung, mentransmisikan satu petunjuk suci, maka terbukalah pintu buddha. Saat itu juga terbebaslah dari kungkungan neraka. Demikian berharga dan luhur. Bgitu sederhana sekali!
Title: Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
Post by: Indra on 02 August 2009, 11:35:30 PM
Peringatan Bro Johsun, jangan OOT
Title: Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
Post by: Johsun on 02 August 2009, 11:38:32 PM
Sekian sabda Sesepuh Kaosan. Sory pak indra, kalo terkesan oot tlg didelete saja. Namaste.
Title: Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
Post by: savana_zhang on 03 August 2009, 09:55:43 AM
koq bahasanya mirip bahasa orang jaman dulu?
skripnya ditulis a pek ya?

n semua itu khan kata MLDD,agama buddha tidak bgt
itulah maka sangat berbeda
Title: Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
Post by: Xcript on 07 August 2009, 01:17:44 AM
Saya sangat menyayangkan adanya pandangan keliru dari orang2 seperti di atas.
Menganggap yang salah sebagai benar dan menganggap yang benar sebagai salah.

Kata2 yang tersusun rapi tidak berarti adalah kebenaran. Kata2 hanyalah kata2,
perlu ditelaah dan diteliti lagi. Kebenaran hanya dapat diselami dengan berusaha,
bukan dengan meminta/memohon. Apalagi meminta belas kasih dari sesuatu...
sungguh pandangan keliru yang menutup mata-batin-luar-biasa seseorang untuk
melihat Dhamma.... mata-batin yang tertutup oleh tebalnya avijja/avidya.
Title: Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
Post by: ndrosubiyanto on 10 August 2009, 06:54:02 PM
wah berat kali pembahasannya bro2??? Bukankah ada 1000 orang berarti ada 1000 agama?
Title: Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
Post by: hariyono on 10 August 2009, 07:40:34 PM
Berbagai aliran sekte dalam praktiknya membuat umat hanya menjadi

pengikut guru ,

bukan pengikut Buddha yang sebenarnya

sehingga sering saling bertentangan
Title: Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
Post by: Xcript on 17 August 2009, 11:20:24 PM
Sang Buddha mengatakan :
Orang yang melihat Dharma, melihatku.
Orang yang melihat aku, (juga) melihat Dharma.

So, buat apa bergantung pada guru2....