//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: METTA untuk Damai  (Read 1290 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Dhamma selalu dihati

  • Teman
  • **
  • Posts: 70
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • Wujudkan kepedulian kita pd sesama, Mari kita menjadi Buddhist yg peduli dgn berbagi pd sesama.
METTA untuk Damai
« on: 23 September 2011, 06:01:23 PM »
Perselisihan terjadi karena banyak hal antara lain kesalahpahaman, kebencian, iri hati, kekuasaan dan kesombongan.

Seperti perang yang terjadi pada dua negara, apabila satu negara menghentikan perang belum tentu satu negara lagi berhenti menyerang dan belum bisa di sebut pemenang. Yang berhak mendapat predikat pemenang adalah yang menghentikan perang.

Begitu juga perselisihan atau permusuhan antar dua insan manusia misal saja karena landasan benci, di antara dua orang satu orang terus membenci karena rasa benci yang sangat dalam orang tersebut terus mencaci dan memaki serta selalu berkata kotor.

Orang tersebut marah dengan level tinggi. Sementara orang yang satu lagi hanya diam, ia mendengarkan semua ucapan yang diucapkan oleh orang yang membencinya, ia menjelaskan melalui tulisan masalah yang sebenarnya terjadi, namun ia mendapat balasan dengan tulisan yang tidak layak, tapi ia tidak marah dan tidak balas membenci.

Dua orang yang memiliki keadaan emosi yang berbeda, yang satu terus menyerang dan yang satu lagi selalu tenang, yang satu menjadi api yang satu menjadi air.

Siapa pemenang dalam perselisihan itu, yang tenang adalah pemenang karena ia tak terjebak oleh emosi yang di keluarkan oleh temannya, ia tidak terprovokasi oleh kata-kata kotor.

Niat antara kedua belah pihak bisa menentukan pemenang, orang yang suka marah memiliki niat bermusuhan sementara orang yang tenang memiliki niat kedamaian, apa kekuatan dari yang tenang? ia memiliki kekuatan cinta kasih, karena ia membalas kebencian dengan cinta kasih, ia menyadari benci melawan benci tak akan tercapai kedamaian.

Orang yang diam bukan berarti ia kalah, orang yang tenang bukan berarti dia pengecut, orang tak melawan bukan berarti ia salah.

Dalam keadaan yang di penuhi oleh emosi orang yang diam dalam menghadapi caci dan maki adalah seorang pemenang, ia tak peduli di sebut (maaf) bodoh, bego, tolol, bangsat atau brengsek, ia tenang karena METTA (CINTA KASIH) menjadi pegangannya....

semoga bermanfaat...
DSdH .../\...
Kebahagiaan dalam memberi dirasakan oleh hati nurani. Berapapun, kepada siapapun dan kapanpun semoga anda selalu hidup berbahagia.

 

anything