jika penemuan demi penemuan di rusak, mending ga perlu di temukan... candi-candi buddhism di indo sendiri telah banyak yg dirusak krn alam (gempa bumi/gunung berapi) dan masuknya agama islam ke tanah kutai (kalimantan), sriwijaya (sumatra) dan majapahit (java).
banyak candi2 di indonesia yg terkubur, juga patung2 buddha yg di hancurkan dan menghilang entah kemana (ada yg menghancurkan badan dr patung, tp mengambil kepala patung tuk di jual belikan), bahkan ada arkeolog yg mengatakan bahwa masih byk candi2 lainnya selain yg kita liat sekarang ini yg masih terkubur/tidak diketahui keberadaannya/hancur total karena serangan/pengrusakan dr pihak tertentu (mungkin di anggap berhala dan di hancurkan, seperti kejadian tahun 80-an borobudur di bom oleh kalangan muslim garis keras yg mengakibatkan beberapa stupa/patung buddha hancur total, patung2 dan stupa yg kita liat di borobudur kebanyakan sudah bukan asli lg)
begitu pula di bamiyan, daerah situ saat ini dikuasai oleh penganut agama islam dan penemuan atas patung2 buddha sangat beresiko terhadap pengrusakan karena dianggap benda berhala. dr catatan i ching, dibamiyan ada patung buddha tidur yg besar dan sebuah kota yg besar dimana masyarakatnya penganut buddhism. bs bayangkan jika semua peninggalan itu (yg telah lama terkubur) ditemukan dan dihancurkan... bukan kah lebih baik tidak perlu di temukan ??
sejarah buddhism dalam suatu peradaban yg telah ditinggalkan tidak perlu di kuak keberadaannya (afganistan/jawa/sumatra dan lainnya), tp cukup diketahui dan tidak ada sejarah buddhism yg cacat terhadap kemanusiaan. beberapa peninggalan buddhism telah byk yg dirusak/lenyap, tp dhamma tetap eksis dipermukaan bumi ini.