//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Menggugurkan kandungan = karma berat ?  (Read 31971 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline sefung

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 189
  • Reputasi: 4
  • ajaran ini sangat sederhana tp sulit dipahami
Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« on: 22 August 2007, 06:02:43 PM »
kayanya gua dah ditabiskan diforum ini ganti nama jd metti  ;D

tolong diteliti yah bacaan ini, bisa jd pengetahuan agama Buddha gua yg rendah
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Beginilah saya, Ananda mendengar pada saat Buddha berada di gunung Gidhrakuta, di kota istana kerajaan, bersama dgn 1.250 muridnya yg selalu mendampingi kemana Ia pergi.dimana juga hadir 12.000 Bodhisatva , 8 tingkat dewa-dewi, setan dan roh2,manusia dan bukan manusia yg datang dari arah yg berbeda untuk mendengarkan Buddha dharma.
Saat itu sebelum mengajarkan Buddha dharma, Sang Buddha dgn kekuatan spritualny, memancarkan cahaya yg berwarna hijau, kuning, merah, putih, serta cahaya lainya langsung dari wajahNya, dari setiap sinar itu muncul wujud Buddha-buddha yg tak terhitung jumlahnya.
Seting wujud Sang Buddha dapat melaksanakan tugas-tugasNya yg tak terbayangkan dan membinbing para Bodhisatva yg tak terhitung jumlahnya. Setiap wujud Bodhisatva memuji kebaikan Sang buddha.
Sinar-sinar yg dipancarkan Sang Buddha begitu indah dan luar biasa. cahayaNya menyinari surga dilangit sampai ke bawah di neraka Avici.makhluk hidup yg menerima cahaya dari Sang Buddha akan mengingat Sang Buddha. Maka mereka bisa mencapai Samadhi tahap pertama. Pada saat itu hadir 49 Bodhisatva. Mereka ingin bertanya kepada Sang Buddha tapi bagaimana cara memperoleh umur panjang tapi tidak tahu cara bagaimana bertanya. Pada saat itu Bodhisatva Manjushri mengetahui maksud mereka lalu berdiri, membuka jubah di bahu kananya dan bersikap anjali kepada Sang Buddha dan mewakili 49 Bodhisatva tersebut bertanya :
“Yang Mulia, saya mengetahui bahwa diperkumpulan Dharma ini masih ada yg ragu, ttp tidak tahu cara menayakanya. Maka saya bersedia mewakili mereka untuk bertanya.” Sang Buddha berkata, bagus! Bagus ! Bodhisatva Manjushri. Tanyakanlah apa yg diragukan mereka.
Bodhisatva Mansjhri berkata: “ Yang Mulia, banyak makhluk hidup dilautan hidup dan mati telah menamkan karma buruk. Sejak berkalpa kalpa sampai sekarang terus berinkarnasi di 6 alam kehidupan tanpa henti. Walaupun terlahir di alam manusia ttp berumur pendek. Bagaimana caranya agar semua makhluk hidup bisa berumur panjang dan menghapus karma buruknya ? semoga Sang Buddha mengajarkan sutra Usia Panjang dan cara menghapus dosa-dosanya.
Sang Buddha menjawab,” Manjushri ! kebaikan hatimu sangat besar dan tiada batas. Demi semua makhluk yg berdosa ini, anda bersedia menanyakan Dharma Usia Panjang dan cara menghapus dosa-dosa mereka. Tetapi jika diajarkan secara rinci Saya khwatir banyak diantara mereka yang tidak akan percaya, menerima, melaksanakan dan memelihara Dharma ini. ( Buddha dapat melihat semua sifat manusia dan Dia tahu maka Dia berbicara seperti ini )

sekali lagi Bodhisatva Mansjuhri memohon kepada Sang Buddha,” Engkaulah paling bijaksana, Pemimpin dan Guru bagi Dewa Dewi dan manusia, Ayah Yang Murah Hati bagi semua makhluk, sebagai Raja Dharma yg dapat mengajarkan segala Dharma dgn suara yg sama. Semoga Yang Mulia mengasihani semua makhluk dan melindungi mereka melalui Dharma ini !
kemudian Sang Buddha tersenyum dan berkata kepada perkumpulan Dharma ini, “ Dengarkanlah baik-baik ! sekarang akan Saya ajarkan Dharma ini kepadamu..”
Zaman dulu, ada dunia yg disebut Tanah Suci Tanpa Noda. Ditanah suci itu ada seorg Buddha yg bernama Buddha Guang Zhen yg datang kedunia.
Sang Buddha itu adalah Sang Tathagatha Maha Bijak, Mulia Arif, yang telah mencapai penerangan sempurna, Maha Tahu ttg dunia, Pemimpin Yang Maha Agung, Sang Buddha. Dalam pertemuan itu Buddha Guang Zhen dikelilingi oleh bodhisattva-bodhisatva yg tak terhitung jumlahnya.
Ketika Sang Buddha berada didunia, ada seorg Upasasika ( umat beragama Buddha ) yg bernama confusion. Yg melaksanakan Buddha Dharma yg memohon utk menjadi bhiskuni ( Bhiksu wanita ), menanggis terisak isak dan berkata kepada Sang Buddha ,” Yang Mulia, saya telah melakukan karma buruk yg berat. Saya menyesali atas perbuatan jahat dan ingin bertobat. Mohon yg Mulia bersedia mendengarkan ceritaku !”.
Karena keluargaku tidak mengijikanku untuk mempunyai anak maka saya menggunakan obat untuk membunuh janin yg telah berusia delapan bulan. Yg tumbuh sempurna dan memiliki anggota tubuh yg lengkap seperti bentuk manusia. “ lalu saya bertemu dgn seorg bhiksu dan ia berkata,” siapa dgn sengaja menggugurkan kandungannya maka dalam kehidupan ini ia akan sakit-sakitan dan berumur pendek ( karma yg berbuah saat kehidupan ini juga ) ia akan masuk neraka avici dan disiksa tiada henti-hentinya.”
Setelah mendengar hal itu,saya sangat ketakutan dan menyesali perbuatanku. Mohon yg Mulia dengan kekuatan kebaikanMU untuk menolong saya. Mohon Yang Mulia memberikan petunjuk. Dan mengijinkan saya menjadi Bhiksuni agar bisa terbebas dari penderitaan ini.”
Buddha Guang Zhen berkata kepada confusion, ada 5 jenis karma yg sulit dihapuskan walaupun dia telah bertobat. Apa aja ?
1. membunuh ayah
2. membunuh ibu
3. menggugurkan kandungan
4. melukai Sang Buddha
5. memecah belah Sangha
dosa tersebut sulit untuk dihapuskan.”
Setelah mendengar hal itu. Confusion menanggis dan semakin sedih dan bersujud kepada Sang Buddha, “ Yang Mulia Yang Baik Hati dan Penyelamat semua makhluk. Mohon Yang mulia mengasihiniku dan berilah saya petunjuk menuju kebebasan.”
Sang Buddha berkata,” karma yg kau perbuat sudah sepantasnya masuk neraka avici dan menderita siksaan tanpa ampun. Di neraka yg panas. Tiba-tiba pendosa terhembus angina yg sangat dingin. Di neraka yg dingin tiba-tiba pendosa terhembus angina yg sangat panas.
Di neraka tanpa henti, tidak ada pilihan untuk untuk menerima panas atau dingin seperti dunia ini. Tetapi kobaran api besar membakar seluruh neraka dari atas sampai kebawah dan dari bawah sampai keatas. Dinding-dindingnya terbuat dari besi. Pintu timur, selatan,

« Last Edit: 29 August 2007, 10:31:03 PM by Sumedho »
memuliakan agama sendiri dengan merendahkan agama yg lain, justru mencoreng agamanya sendiri

Offline sefung

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 189
  • Reputasi: 4
  • ajaran ini sangat sederhana tp sulit dipahami
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #1 on: 22 August 2007, 06:11:31 PM »
utara, barat masing-masing dibakar kobaran api besar.”
Tinggi badan pendosa di Neraka Tanpa Henti sekitar 8 yojana. Walaupun hanya 1 org tubuhnya tetap memenuhi seluruh neraka, jika banyak org, tubuhnya jg tetap memenuhi seluruh neraka.” Seluruh badanya dililit ular besi yg besar. Siksaan ini lebih berat daripada siksaan kobaran api. Ular besi tersebut masuk melalui mulutnya lalu keluar melalui mata dan telinganya.” Tau seluruh tubuhnya dililit ular besi. Kobaran api juga keluar dari anggota tubuhnya dari tumbuh pendosa, juga ada burung besi yg mematuk dan memakan daging yg berdosa.” Juga ada anjing tembaga yg mengigit tubuh pendosa. Penjaga neraka yg berbadan kerbau memegang senjatanya dan mengeluarkan suara petir. Dengan marahnya dia berkata ,” kau telah sengaja mengugurkan kandunganmu sepantasnya kau harus menerima siksaan selama berkalpa kalpa tiada hentinya !, JIKA SAYA BERKATA BOHONG TTG SIKSAAN INI MAKA AKU BUKAN BUDDHA,”
Ketika confusion mendengar ajaran buddha tersebut lalu ia pingsan. Beberapa saat kemudia dia terbangun dan sekali lagi bertanya,” Yang Mulia ! apakah penderitaan ini hanya saya alami sendiri ? atau terhadap semua wanita yg telah sengaja mengugurkan kandunganya ?”
Sang Buddha berkata,” janinmu sudah terbentuk manusia. Di dalam rahimmu ibarat neraka.
Serasa tertindih batu besar, jika ibunya sedang menikmati makanan panas maka sang janin seperti di neraka panas. Jika ibunya sedang menikmati makanan dingin maka sang janin seperti berada dineraka beku,” seperti siksaan sepanjang hari.
“, karena pikiran dan emosimu tidak menentu maka muncul niat yg jahat. Oleh karena itu engkau menggunakan obat untuk mengugurkan kandunganmu.
Kau telah menanamkan karma buruk ini. Jadi semestinya masuk neraka avici. Orang-orang berdosa lainya adalah pendampingmu.”
Lalu confusion berkata lagi,” saya pernah mendengar dari seorg bhiksu berkata, karma apapun yg diperbuat jika dapat bertemu dgn Buddha dan anggota Sangha suci dan mau bertobat dengan sunguh-sunguh maka karma buruk apapun dapat dihapuskan.”
Bahkan jika ia meninggal dan masuk neraka pun jika masih ada saudara yg masih hidup mewakili org yg meninggal untuk berbuat kebajikan maka org yg meninggal tersebut masih bisa lahir di alam surga. Apakah ini benar ? mohon Yang Mulia menjelaskanya !”
“, Sang Buddha menjawab,” itu benar”, jika ada org yg telah berbuat dosa dan dapat menemui Sang Buddha dan anggota Sangha, mau bertobat sunguh-sunguh dan tidak melanggar lagi maka dosa-dosanya terhapuskan.” Walaupun telah meninggal dunia, jika masih ada keluarga atau saudaranya yg bisa menghormat kepada Buddha, Dharma dan Sangha beruoa bunga dan dupa. Pengasuh dari alam gelap akan membawa bendera spirit 5 warna ke pangadilan Raja Yama. Ada pasukan yg berdiri didepan dan di belakang bendera, dengan suara lembut mereka melaporkan kepada Raja Yama,” org yg meninggal ini telah berbuat banyak kebajikan !,ketika Raja Yama melihat bendera 5 warna itu, dgn gembira ia berkata,” semoga tubuhku yg berdosa ini dapat melakukan kebajikan seperti dia.”
Dalam waktu yg singkat, neraka tersebut berubah menjadi aliran air yg jernih, gunung golok dan pohon pedang berubah menjadi bunga teratai. Org2 yg berdosa yg telah terhapus karmanya merasa nyaman dan gembira.”
Jika ada org meninggal dan tidak percaya kepada ajaran Buddha tidak mau membaca dan melafalkan sutra, tidak berbakti
« Last Edit: 22 August 2007, 06:19:36 PM by sefung »
memuliakan agama sendiri dengan merendahkan agama yg lain, justru mencoreng agamanya sendiri

Offline sefung

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 189
  • Reputasi: 4
  • ajaran ini sangat sederhana tp sulit dipahami
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #2 on: 22 August 2007, 06:12:24 PM »
beragama ) tidak mau membaca dan melafalkan sutra, tidak berbakti kepada org tua dan tidak welas asih ttp justru mempercayai aliran setan, dalam 7 hari tidak ada sanak saudara yg melakukan kebajikan untuknya, maka pesuruh dari alam gelap akan membawa bendera hitam bersama dengan setan-setan dan berkata kepada raja yama” org yg meninggal ini telah banyak berbuat dosa.” Ketika raja yama melihat bendera hitam menjadi marah, ruangan pengadilan bagaikan petir, org2 berdosa ini langsung dibawa ke neraka 18 tingkat.” Org yg berdosa dipaksa memanjat pohon pedang dan gunung golok. Atau dipaksa berbaring di ranjang besi, memeluk tiang tembaga, atau lidahnya ditarik dan dibajak oleh seekor kerbau, atau tubuhnya dicambuk, tubuhnya digiling sampai hancur.”
Dalam sehari mengalami berjuta-juta kelahiran dan kematian. Lalu pendosa berulang ulang masuk neraka avici menderita berkalpa-kalpa tanpa henti.”
Sebelum Sang Buddha menyelesaikan pembicaraanya, tiba-tiba muncul suara keras seperti petir dan berkata kepada confusion,” kau telah sengaja mengugurkan kandunganmu, semestinya berumur pendek. Saya adalah utusan pasukan setan yg ingin membawamu , akan saya tuntaskan hal ini.” Confusion merasa takut dan segera memeluk kaki Sang Buddha. Lalu ia bermohon kepada Buddha, semoga Yang Mulia bersedia mengajarkanku Dharma cara menghapus dosa-dosa, agar aku mati dgn tenang !”
Saat itu Sang Buddha melalui kekuatan batinya berkata kepada utusan setan,” setan yg tidak kekal, Saya akan megajarkan Sutra Usia Panjang kepada confusion. Tunggu sebentar, pasti akan terjadi sesuatu yg berbeda,”. Kalian jg harus perhatikan dan dengarkan baikl-baik.
Saya jg mengajarkan rahasia ajaran Buddha yg telah diajarkan Buddha dimasa lampau, sutra usia panjang dan penghapus dosaagar kau terbebas dari alam sengsara.
Buddha berkata,” confusion, anda harus tahu bahwa utusan setan tidak kekal ini tidak memberikan kemudahan, walaupun engkau menyuapnya dgn emas, perak, lapis lazuli, batu-batu mulia, mutiara untuk menebus nyawamu, itu akan sia-sia.
Walaupun ia seorg raja, pejabat tinggi, atau org terhormat dgn kekutan spirit yg hebat tetap tdk terlepas dari setan tidak kekal yg akan mencabut nyawanya.
,” confusion, kau harus tahu, hanya ada satu kata ‘ BUDDHA’ yg dapat menyelamatkan penderitaan dan kematian. Confusion, ada dua jenis manusia yg jarang ditemukan. Mereka bagaikan bunga udumbara yg jarang mekarnya. Jenis manusia yg pertama adalah mereka yg tidak pernah berbuat kesalahan atau dosa dan kedua adalah manusia yg sadar atas dosa-dosanya dan mau bertobat.” Manusia seperti itu sangat langka dan paling berharga. Jika kau benar-benar bertobat dihadapanku, tentu akan kuajarkan sutra usia panjang dan penghapus dosa, agar kau terbebas dari penderitaan tangkapan setan-setan tidak kekal itu.”
Confusion, di dunia 5 kejahatan yg akan datang, jika ada yg membunuh ayahnya, membunuh ibunya dan mengugurkan kandungan, memecah belah sangha dan merusak stupa Buddha dan vihara, melukai Sang Buddha ( berusaha ), maka mereka telah menanamkan 5 karma berat dan pasti akan masuk Neraka Tanpa Henti ( nama beraka = avici ) dan menderita akibat siksaan.
Jika ada yg telah berbuat 5 kejahatan tersebut mau bertobat dan bisa MENERIMA, MEMEGANG SUTRA USIA PANJANG INI, MEMBACANYA, ATAU MENULISNYA SENDIRI ataupun MEMINTA ORG LAIN MELAKUKANNYA maka mereka akan terbebas dari dosa-dosanya dan terlahir di surga,” bukankah suatu kesempatan yg baik jika kau dapat bertemu dgnKU skg dan dapat menghapus karma burukmu ? untung kau telah banyak menamkan karma baik sejak berkalpa-kalpa yg lalu. Ditambah lagi kau mau bertanya dan mau bertobat dan mau berubah.”
Maka tidak lama lagi kau akan bisa memutar roda Dharma dan bisa melewati lautan hidup dan mati, kau bisa melawan raja mara, Bo-xun dan menghancurkan bendera kemenangan yg dibuatnya. Dengarkanlah baik-baik akan kuajarkan Dharma Hukum dari 12 Nidana / Hukum Mata Rantai yg pernah diajarkan Buddha dimasa lampau,”
Semua makhluk asalnya adalah suci, karena kebodohan muncul bentuk-bentuk karma, bentuk karma muncul kesadaran, karena kesadaran muncul janin, karena janin muncul 6 organ ( mata, telinga, hidung, lidah, tubuh dan pikiran ), setelah dilahirkan, 6 organ tersebut memiliki 6 indra karena 6 indra tersebut muncul 6 jenis perasaan, karena muncul perasaan muncul cinta, karena cinta muncul kemelekatan, kemelekatan maka berusaha untuk memiliki, karena keinginan memilikinya maka terbentuklah karma dimasa mendatang, karena ada karma manusia dimasa mendatang, seseorg dilahirkan kembali, karena ada kelahiran maka ada tua dan mati juga kekhwatiran, kesedihan dan penderitaan, ini adalah hukum dari 12 NIDANA
Jika tidak ada kebodohan maka tidak mungkin ada karma,
jika tidak ada karma maka tidak akan ada kesadaran,
jika tidak ada kesadaran maka tidak ada janin
maka tidak ada nama dan rupa,
jika tidak ada nama dan rupa, maka tidak akan ada 6 organ,
jika tidak ada 6 organ maka tidak ada 6 indra,
jika tidak ada 6 indra maka tidak akan ada perasaan,
jika tidak ada perasaan maka tdk akan ada cinta,
jika tidak ada cinta maka tidak akan ada keterikatan untuk memiliki,
jika tidak ada keinginan untuk memiliki maka tidak akan ada karma dimasa mendatang,
jika tidak ada karma mendatang kelahiran maka tdk akan terlahir kembali,
jika tidak ada kelahiran masa mendatang maka tidak ada tua dan mati, maka tidak ada lagi kekhawatiran , kesedihan dan penderitaan,
ini adalah Hukum 12 Nidana untuk mengakhiri penderitaan.”
“,Confusion, kau harus tahu bahwa banyak makhluk hidup tdk memikirkan hokum dari 12 Nidana maka mereka berputar di lautan penderitaan lahir dan mati. Ttp jika ada yg dapat memikirkan Hukum dari 12 Nidana ini maka ia akan mengaerti KEBENARAN DHARMA INI, org yg mengerti kebenaran dharma akan melihat Buddha,”
jika melihat Buddha, maka seseorg akan menyadari sifat KeBuddhanya sendir, mengapa demikia ? kaena para Buddha mendasari Hukum dari 12 Nidana sebagai sifat dharma.karena kau telah mendengarkan hukum 12 Nidana dariKU maka kau akan sefera memiliki sifat suci keBuddhaan, kau adalah utusan Sang Buddha untuk menyebarkan Dharma.”
Sekali lagi Saya akan ajarkan Jalan Kebenaran, kau harus menggembangkan Bodhicita yaitu Hati Bodhi, Bodhi Citta adalah ajaran Mahayana. Karena akar kebajikan manusia berbeda-beda maka Buddha-Buddha mengajarkan Tiga kendaraan. Ingatlah bodhicita jgn sampai terlupakan.
Walaupun tubuhmu terbakar oleh hawa nabsu, rupa, perasaan, pikiran, prilaku dan kesadaran, ditelan ular bumi, air, api dan angina, dan diracuni oleh keserakahan, kebencian, kebodohan, ditaklukan oleh rupa, suara, wewanggian, rasa, sentuhan, perbuatan dan disiksa oleh setan dan iblis, maka kau tidak boleh berpengaruh dan tidak merubah Hati Bodhimu.”
Melalui Bodhicita tubuhmu akan sekeras vajra, hatimu akan seperti kekosongan dan tidak ada yg bisa merusaknya. Jika Bodhicitamu sudah mantap, maka hati Bodhimu akan penuh dgn 4 pahala Nirvana yaitu : keabadian, kebahagian, kebenaran dan kesucian, yg akan membantu kita mencapai KeBuddhaan.
Dgn tercapainya 4 pahala Nirvana maka kau akan terbebas dari roda lahir, tua, sakit dan mati dan neraka. Sehingga seten-setan yg tidak kekal itu tidak akan menangkapmu.”
Setelah Sang Buddha selesai mengajarkan Dharmanya, utusan setan-setan yg tinggal diruang hampa berpikir,” sang Buddha pernah berkata bahwa neraka pun dapat berubah menjadi sebuah kolom teratai yg suci, kenapa aku tidak meninggalkan alam setan ini?” lalu setan itu berkata, confusion, setelah kau menuju jalan kesucian, mohon jgn lupa membawa kami. !
” lalu, Sang Buddha mengajarkan kepada confusion lg dan berkata,” confusion, Aku telah mengajarkanmu hokum dari 12 Nidana. Sekarang akan Saya ajarkan juga kepadamu 6 Paramitha yg dijalani oleh para Bodhisatva.” Apakah 6 Paramitha itu ?
1. memberi dana secara meluas, memberi dapat menghilangkan sifat kikir
2. melaksanakan sila dgn ketat, maka tidak akan berbuat dosa
3. selalu sabar maka terlepas dari kebencian
4. selalu rajin maka terlepas dari kemalasan
5. konsentrasi atau Samadhi maka terlepas dari kekacauan ( pikiran )
6. memahami kebijaksanaan, org yg bijaksana dapat menghapus kebodohannya.
Dgn melaksanakan 6 Paramitha dgn sempurna akan bisa mencapai pembebasan dan jgn mengabaikan satu Paramitha pun, ada kata-kata pandai yg diucapkan Buddha masa lampau.”
Semua kegiatan hanyalah sementara semua itu adalah dharma kehidupan dan kematian. Jika tidak ada kelahiran dan kematian maka setiap org akan menikmati kebahagian ketenangan dan Moksha. Kau harus memegang dan melaksanakan Dharma ini dgn senang hati.”
Setelah mendengarkan Buddha Dharma, confusion merasa gembira, hatinya terbuka menjadi bersih dan suci. Ia sungguh mengerti dan sadar akan Dharma. Melalui kekuatan Spirit Sang Buddha dia terangkat naik keatas langit setinggi 7 kali pohon Bodhi. Ia bermeditasi tenang diatas langit yg hampa.”
Pada waktu itu ada seorg brahma yg kaya raya. Suatu hari ia sakit parah. Setelah diperiksa, hanya bisa disembuhkan dgn obat yg terbuat dari campuran sepasang bola mata manusia dan daun-daunan. Sehingga tetua yg kaya raya itu memerintahkan pelayannya berteriak disepanjang jalan..” Siaapa yg dapat menahan sakiit, mencabut sepasang bola matanya untuk dijual akan kami beli dgn harga yg tinggi dan kami tukarkan dgn emas, perak, mutiada dan perhiasan. Kalian bisa mengambil sebanyak yg kalian inginkan, kami tdk ingkar janji !”.
Lalu confusion mendengar teriakan itu dari atas langit, ia merasa senang dan mempertimbangkanya.”saya telah mendengarkan Dharma Buddha Usia Panjang, semua karma burukku telah terhapu, pikiranku telah sadar akan sifat kebuddhaan dan telah terhindar dari setan yg tidak kekal dan siksaan neraka.” Saya ingin membalas budi Sang Buddha walaupun tubuhku harus digiling jadi abu. Setelah itu confusion datang dan berkata,” saya berusai 49 tahun,”setelah mendengarkan Buddha Dharma Usia Pangjang dari Sang Buddha akan saya berikan tubuh dan hidup ini dan bersumpah untuk menuliskan 49 gulungan sutra Usia Panjang, walau tubuhku digiling menjadi abu sekalipun “saya agar semua makhluk dapat menerima, memegang, membaca dan melafal sutra ini. Saya harus menjual sepasang mataku ini utk membayar orang-orang yg akan membantu menulis sutra ini. Harga mataku tidak pasti, jadi kalian bisa bayar berapa saja.”
Pada saat itu, Raja Surga Shakra berwujud menjadi 49 org utk datang kerumah confusion, mereka berkata,”kami bersedia menulis sutra ini untukmu.” Setelah selesai kau harus menjual ke dua bola matamu itu, setujukah ?
Confusion sangat gembira dan ingin membantu, segera ia memotaong lenganya dan mengangkat septong tulang lenganya. Lalu ia mengasah dan dijadikan sebuah pena. Ia menggunakan darahnya sebagai tinta untuk menulis sutra tersebut.”
Setelah tujuh hari mereka selesai menulis sutra, 49 org wujudan Raja Surga Shakra itu berkata,’ kami harap kamu menepati janjimu,” setelah kami selesai menulis sutra itu, kau harus mencabut kedua bola matamusetelah selesai membaca sutra ini. kemudian kami akan menjualnya kepada brahma.”
memuliakan agama sendiri dengan merendahkan agama yg lain, justru mencoreng agamanya sendiri

Offline sefung

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 189
  • Reputasi: 4
  • ajaran ini sangat sederhana tp sulit dipahami
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #3 on: 22 August 2007, 06:14:40 PM »
Lalu confusion meminta seorg bernama Chandera untuk mencabut kedua bola matanya, meminta kepada 49 wujudan itu memberi sebagian hasil penjualan matanya kepada Chandera. Ketika Chandera akan memcabut matanya , 49 org wujudan itu menanggis dan meminta untuk tidak mencabutnya, lalu serentak berkata,” sungguh langka, sungguh langkah ! tak dapat dibayanagkan ! wanita ini telah merelahkan nyawanya, yg telah mengasah tulangnya dijadikan pena dan memeras darahnya untuk dijadikan tinta, dan menahan rasa sakit, hanya untuk menulis sutra ini. Bagaimana kami tega untuk mencabut matanya ?”
Lalu dgn rasa welas asih, mereka berkata” Confusion, sekarang kami tidak perlu menjual matamu kepada brahma. tetepi setelah kau mencapai penerangan, pertama-tama tolonglah kami mencapai pembebasan!” kehdidupan demi kehidupan, kami berharap dimanapun kau dilahirkan, bersama-sama kami datang , dan menjadi penasehat dharma dan menyebarkan sutra ini untuk menolong semua makhluk yg menderita mencapai pembebasan,”.
saat itu, Raja Naga Nanda melalui kekutan spiritualnya, melakukan perubahan ajaib, mengambil sutra milik Confusion untuk disimpan di istana naga, Raja Naga menerima, menyimpanya dan memberikan persembahan kepada sutra itu. Ketika Confusion merasa kehilangan itu, ia sangat binggung menanggis lalu datang kepada Sang Buddha dan berkata,”Yang Mulia, saya telah relahkan nyawa ini, memotong lengan dan menjadikan sebagai pena utk menulis sutra Usia Panjang, hanya berharap menyebarkan kepada semua makhluk,. Ttp sekarang saya kehilangan sutra itu, saya sangat sedih seolah-olah tubuh ini terasa tertusuk panah beracun. Sakitnya sungguh tak bisa dibayangkan,”
lalu Sang Buddha berkata:” sutramu telah diambil delapan raja naga, yg menerima, memegang, dan memberi persembahan kepada sutra itu diistana Naga, seharusnya kau bergembira, janganlah sedih !” Confusion, perbuatanmu sungguh baik, setelah tutup usia kau akan lahir di Alam Surga Tanpa Bentu. Karena jasa kebaikanmu terkumpul, kau akan menikmati kebahagian surgawi, dan tidak lahir lagi menjadi wanita.”
,”lalu Confusion berkata, “ Yang Mulia, keinginanku bukanlah untuk menikmati kebahagiaan surgawi, ttp hanya ingin bertemu Sang Buddha disetiap kehidupan untuk mejaga Hati Bodhi dan tidak akan mudur dari Jalan Bodhi. Kemanapun pergi, saya akan selalu menyebarkan Dharma kepada semua makhluk yg penuh dosa.”
,” lalu Sang Buddha berkata,” apakah kau berdusta ?” Confusion menjawab,” jika saya berdusta, maka saya akan ditangkap dan disiksa oleh setan tidak kekal itu..” jika yg saya katakana itu benar, dihadapan Sang Buddha, luka dilenganku akan akan kembali seperti semula !” setelah bersumpah, lenganya kembali seperti semula.
Lalu Sang Buddha berkata,” jika kau setulus hati teringat Sang Buddha, maka kau bisa melintasi Tanah Suci Buddha yg satu ke Tanah Suci yang lain. Kau juga akan melihat banyak Tanah Suci Buddha tanpa batas. Dan bisa mengerti bahasa Buddha yg luar biasa.”
Saat itu, dlm waktu singkat, Confusion mencapai Anuttara Samyak Sambodhi.
“,Manjushri, Ketahuilah Buddha saat itu adalah kehidupan lampauKU dan Confusion adalah kehidupan lampau dirimu. Dan 49 wujudan itu adalah 49 Bodhisatva yg menggembangkan Anuttara Samyak sambodhi.
,”Manjushri, sejak berkalpa-kalpa hingga kini, Aku terus mengajarkan sutra ini, agar bisa menolong semua makhluk menghapus dosa-dosa mereka setelah mendengarkan Sutra Usia Panjang, walaupun mereka hanya mendengar setengah dari ayat kitab ini. Masih banyak memfaatnya, apalagi setelah Saya ajarkan lagi kepadamu sekarang !” saat itu

Raja Prasenajit berada di istana. Di tengah malam tiba-tiba ia mendengar suara tanggisan seorg wanita. Ia menanggis tersedu- sedu sehingga menganggu keadaan disurga, lalu sang raja berpikri, di dalam istana tidak pernah ada masalah, ttp menggapa ada suara tanggisan tersedu-sedu ? apa yg sedang terjadi ?”
pagi-pagi, raja memerintahkan pegawal istana untuk mencari wanita yg menanggis itu, lalu pegawal menemuikan wanita yg menanggis itu dan membawanya keistana. Wanita itu sangat terkejut dan pingsan, Raja Prasenajit memerintahkan pegawalnya memercik air kemuka wanita itu lalu ia sadarkan diri.” Raja bertanya,’ saya mendengar ada tangisan semalam, apakah itu kamu ? wanita itu menjawab , iya, saya yg menanggis semalam. Raja bertanya,” mengapa engkau menanggis ? siapa yg telah mengganggumu ? wanita itu menjawab ,” saya menanggis dgn sedihnya, sebenarnya tdk ada yg mengganguku. Saya mohon raja mau mendengarkan cerita saya, saya menikah pada usia 14 tahun. Selama 30 tahun saya dikarunia 30 putra putri, anak-anak yg sangat lucu, bibir merah dan gigi yg putih, mereka bagaikan bunga dimusim semi.saya menyanyangi mereka bagaikan mutiara ditelapak tangan. Mereka bagaikan hati, jantung, otak dan sumsumku, mereka melebihi nyawaku ini, ttp mereka meninggal satu persatu diusia muda.
Skg saya masih tinggal seorg anak, dia berumur satu tahun. Dia satu-satunya harapanku, ttp dia sakit keras, saya khawatir dia akan meninggal. Oleh karena itu saya tidak dapat menahan isak tanggisku semalam !” setelah mendengarkan cerita itu, sang raja merasa cemas, raja berpikir,” semua rakyat mengharapkanku, mereka bagaikan putra putriku sendiri, jika saya tidak dapat membantu dia maka saya tidak pantas menjadi raja,”
Lalu raja mengumpulkan para pejabat istana untuk membicarakan hal ini, diantara mereka ada 6 pejabat tinggi yg bernama Melihat Wujud, Mendengar Suara, Kaku Harum, Maha Rajin, Sigap Dalam Situasi, Mudah Tercemar. Mereka dgn penuh hormat berkata kepada raja : Ketika melahirkan anak, maka keluarga harus menyediakan altarSpiritual kepada tujuh bintang dan 28 perbintangan utk memperoleh perlindungan dan panjang umur, semoga raja mengumumkan cara ini kepada semua org,” saat itu, ada seorg pejabat dan bijaksanatelah melakukan banyak kebajikan kepada Buddha-Buddha yg bernama Bijaksana. Dan berkata kepada raja,” semoga raja memperhatikan masalah ini. Cara yg diusulkan 6 pejabat itu tidak mengakhiri penderitaan kematian diusia muda. Hanya Sang Buddhalah yg dapat menghapus penderitaan kematian diusia muda,”
Budda yg sekarang ini bermarga Gautama dikenal sbg Pangeran Sidharta. Sang pangeran mencapai penerangan tanpa seorg guru. Dia pahan akan kebenaran dunia ini, skg pangeran sedang mengajarkan Sutra Usia Panjang di Gunung Girdhrakuta. Harapan saya raja bersedia kesana untuk mendengarkan DharmaNya,” jika ada yg bisa mendengarkan setengah dari ayat kitab ini, segala dosa dari ribuan kehidupan lalunya akan terhapuskan. Semua putra putri yg telah mendengarkan Dharma ini miskipun blm mengerti, maka mereka akan menerima pahala dan secara alami akan berumur panjang.”

Raja Prasenajit berkata ,”saya pernah mendengar dari ke-6 guru bahwa bhiksu yang bernama Goutama mencapai penerangan dalam waktu yang sangat singkat. Dia masih sangat muda, masih kekanak-kanakan dan pengetahuanya masih kurang. Menurut sutra ke-6 guru, anak muda yang berbuat jahat dan berubah wujud adalah Goutama. Orang yang mempercayainya akan menuju ajaran sesat,” setelah mendengarkan hal itu, pejabat bijaksana dengan hormat mengatakan hal ini kepada raja, “ Sakyamuni adalah Guru semua manusia dan dewa sejak berkalpa-kalpa. Dia telah melakukan pertapaan berat. Sekarang Dia telah mencapai keBuddhaan dan memutarkan Roda Dharma yang berdasarkan ajaran Buddha dimasa lampau.”
Sang Buddha tidak pernah bertentangan dengan keinginan semua makhluk. Dengan kekuatan kebaikan dan welas asih, Ia menolong makhluk yang tersesat. Kesempatan bertemu Buddha sungguh jarang, seperti melihat penyu diatas kayu, seperti menunggu bunga udumbara yang jarang mekarnya. Saya mohon kepada raja bersedia mendengarkan Dharma dan tidak mempercayai kata-kata ke-6 guru yang menyimpang itu.”
Setelah menyampaikan hal itu, pejabat bijaksana dengan kekuatan spiritualnya, tubuhnya terangkat dari lantai keatas langit setinggi 7 kali pohon Bodhi. Segera ia membacakan mantra dihadapan raja. Dalam sekejap ia dapat mengangkat gunung dan air laut masuk kedalam hatinya tetapi tubuhnya tetap tenang tanpa hambatan. Ketika raja Prasenajit menyaksikan hal ini, ia merasa kagum. Ia tahu bahwa penasehat ini penasehat yg baik. Lalu raja bersujud dan bertanya, siapakah guru Dharmamu ?
Pejabat bijaksana menjawab,” guruku adalah Sakyamuni Buddha. Sekarang Sang Buddha berada di gunung Girdhrakuta di kota Rajagrha ( kota kerajaan ) dan sedang mengajarkan Sutra Usia Panjang dan Penhapus Dosa.”
Setelah mendengarkan hal itu, sang raja merasa gembira. Ia segera meminta pejabat bijaksana bersama pejabat istananya untuk menyelesaikan tugas-tugas negaranya. Lalu raja bersama kelompok sanak saudara, pejabat istana dan tetua beserta permaisuri dan putra raja dengan kereta menuju Rajagrha,” setiba di gunung Girdhrakuta di Rajagrha, mereka mempersembahkan bunga besar dan ratusan persembahan khusus kepada Sang Buddha. Lalu mereka melepaskan perhiasanya dan mengelilingi Buddha 7 putaran, lalu bersikap anajali memberi hormat. Mereka juga menaburkan bunga segar sebagai persembahan kepada Sang Buddha. Lalu raja menceritakan kembali apa yang terjadi terhadap wanita itu,”
Lalu Sang Buddha berkata kepada raja Prasenajit,” wanita ini pada kehidupan yg lalu pernah menjadi ibu tiri, karena iri hati, lalu ia meracuni 20 putra putri istri pertama.”
Putra-putri yang dibunuh bersumpah bahwa mereka akan menjadi putra-putri wanita itu disetiap kehidupanya. Setelah dia melahirkan kami maka satu persatu akan meninggal pada usia muda sehingga membuatnya menderita, seperti organ-organ tubuhnya sedang dipotong.”
Tetapi kini wanita itu telah datang untuk mendengarkan Sutra Usia Panjang dan Penghapus dosa, walaupun ia hanya mendengarkan 1 ayat saja, maka semua musuh dan penagih hutang karmanya tidak lagi datang untuk membalas dendam.” Lalu Sang Buddha kepada perkumpulan Dharma berkata, “ ketika kesadaran janin kesadaran janin masuk kerahim ibunya, mara boxun langsung melepaskan 4 ular besar berbisa dan 6 setan pencuri masuk ke dalam tubuhnya. Jika salah satu dari 4 ular dan 6 setan pencuri itu tidak diperhatikan dgn baik, maka akar kehidupan janin itu akan terputus.”
Saya memiliki mantra Dharani ini yg bisa menolong untuk menambah usia seorg anak. Jika ada yg menderita sakit, setelah mendengarkan mantra Dharani ini maka penyakit yang dideritanya ini akan sembuh, mantra ini dapat mengusir setan jahat. Lalu Sang Buddha menbacakan mantra tersebut :

Bo tou mi bo tou mi ti pi
Xi ni xi ni xi mi zhu li
Zhu luo zhu li hou lou hou lou
Yu li yu lou yu li bo lou bo li
Wen zhi zhen die pin die ban tzi mo
Die chi na jia li su bo he

Sang Buddha berkata,: jika umat pria atau wanita menerima, memegang, mambaca dan menghafalkan dharani mantra ini atau menglafalkanya kepada janin didalam rahim, saat bayi keluar dari rahim atau anak yang sakit selama 7 hari dan 7 malam, lalu memberikan persembahan dengan membakar dupa, menabur bunga-bunga. Menulis, mendengar, menerima dan memegang mantra ini sepenuh hati. Maka penyakit serius yang dideritanya dan karma masa lalunya akan terhapuskan.”
Saat itu Bodhisatva Raja Pengobat, Qi-Po menghadap Buddha dan berkata, Buddha, Saya dikenal sebagai Raja Pengobat yang bisa menyembuhkan segala penyakit. Bayi-bayi kecil itu terinfeksi 9 jenis penyakit yang menyebabkan mereka meninggal diusia muda, penyebabnya adalah :
1. orang tua melakukan hubungan pada waktu yang tidak tepat
2. tempat dimana bayi itu dilahirkan penuh dengan darah, sehingga Dewa Bumi meninggalkan tempat itu dan setan-setan jahat berkesempatan memasuki rumah itu
3. saat melahirkan, puser bayi terinfeksi kuman karena tidak dibersihkan dengan antiseptic
4. saat melahirkan, menggunakan kain atau kapas yang tidak steril sebagai pembersih darah dari rahim yang membungkus bayi
5. membunuh binatang untuk mengundang sanak saudara
6. saat hamil dan menyusui, sang ibu telah memakan makanan dan buah-buahan mentah yang telah dingin
7. ketika bayi sedang sakit, ia diberi makan daging-dagingan
8. saat melahirkan, bayangan setan muncul diruang bersalin. Jika ari-arinya blm putus maka ibunya akan meninggal dan jika ari-arinya telah putus maka bayinya akan meninggal
Apa yang disebut dengan bayangan yg tidak baik ini ? contohnya, orang yg dapat melihat jenazah, segala bayangan yang aneh dan kotor. Melihat bayangan tidak baik inilah yang disebut hal yang buruk. Jika kita bisa memberikan obat Niu Hang atau campuran mutiara dan obat berbentuk butiran pasir berkilau yang ditumbuk dan dicampur dengan madu untuk diminum bayi, maka akan menenangkan jiwanya dan terbebas dari semua hal buruk”
9. sang bayi dipukul oleh setan ketika ia dibawa keluar rumah pada malam hari. Semua bayi yang baru lahir harus dijaga agar mencegah hal-hal tersebut, maka mereka tidak akan meninggal diusia muda,”
memuliakan agama sendiri dengan merendahkan agama yg lain, justru mencoreng agamanya sendiri

Offline sefung

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 189
  • Reputasi: 4
  • ajaran ini sangat sederhana tp sulit dipahami
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #4 on: 22 August 2007, 06:16:42 PM »
saat bersamaan di istana mara, Raja mara boxun yang dapat menembus pikiran orang, mengetahui bahwa Sang buddha sedang mengajarkan mantra Dharani Usia Panjang Penghapus Dosa dan Perlindungan Anak-anak kepada perkumpulan Dharma itu. Ia sangat marah, mengecam dengan keras dan tidak senang. Raja mara memiliki 3 orang putri. Mereka melihat ayahnya sangat marah, tidak tenang dan cemas lalu bertanya, “ boleh kami tahu apa penyebab kemarahan ayah, raja begitu khawatir dan tidak senang ?
raja mara menjawab,”: bhiksu yang bermarga Goutama itu sedang mengajarkan Sutra Usia Panjang kepada semua makhluk hidup di gunung Girdhrakuta. Dia ingin menyebar luaskan dan mengajarkan Sutra Usia Panjang ini kepada semua makhluk hidup sekarang dan masa yang akan datang, sehingga mereka akan mendapatkan kebahagiaan diusia panjang. Dengan ini dia telah menyerbu daerah kekuasaanku. Jadi bagaimana saya tidak berpikiran jahat ?”
sekarang saya akan memimpin saudara-saudara dan pasukan untuk mengalahkanya. Jika saya tidak dapat menghentikan bhiksu Goutama itu dari penyebaran Sutra Usia Panjang itu, setidaknya dengan kekuatanku ini akan saya tutup telinga dewa-dewi itu dan perkumpulan Dharma itu sehingga mereka tidak dapat mendengarkan Buddha Dharma.”
Setelah mendengarkan hal itu, lalu ke-3 putri raja mara langsung menasehati ayahnya dan berkata,” raja mara boxum memiliki memiliki 3 putri, yang memberi hormat kepada sang ayah dan berkata,” bhiksu Goutama adalah Guru bagi dewa dan manusia, kekuatan raja mara tidak dapat menghentikanya. Sebelumnya pernah bertapa dibawa pohon Bodhi, petama ketika Ia duduk pertapa kami bertiga pernah coba merayu-Nya dengan kecantikan kami. Kami adalah wanita tercantik disurga ini.”
Kami menggunakan berbagai tarian untuk menarik perhatia-Nya
Tetapi Bodhisatva pun mampu menahan godaan itu
Dia mengumpamakan kami bertiga sebagai wanita tua
Sekarang Dia telah mencapai penerangan sempurna
Dan menjadi Guru bagi semua makhluk hidup
Ayahnanda mencoba menakuti-Nya dengan membengkokkan busur
Dengan prajurit dan senjata-senjata penuh dilangit
Tetapi Bodhisatva bagaikan melihat pertunjukan anak-anak
Dia tidak takut, tidak mundur dari Hati Bodhi
Sekarang Ia telah mencapai keBuddhaan dan menjadi Raja Dharma
Kami berharap ayahnanda melepaskan pikiran jahat itu.”
Setelah mendengarkan perkataan 3 putrinya, raja mara boxun merencanakan ulang dan membentuk pasukan baru. Selain itu mara juga memiliki pasukan yang pintar dan berkata kepada mereka,” kita pergi bersama-sama ketempat Buddha, kita harus berpura-pura mau menyerah. Kita gunakan cara lain agar Buddha percaya kepada kita.” Setelah mendapatkan kepercayaan-Nya, maka kita berkesempatan melakukan niat jahat untuk menghentikan penyebaran Sutra itu,” lalu bersama-sama dengan pasukanya, raja mara menuju ketempat Buddha. Mereka mengelilingi Buddha sebanyak 7 kali lalu berkata,” Sang Buddha, apakah Kau lelah setelah mengajarkan Dharma ? saya membawa pasukan untuk mendengarkan Sutra Usia Panjang. Kami ingin menjadi murid Sang Buddha, kami mohon dengan kebaikan hati Sang Buddha mau menerima kami. Semoga permohonan kami dikabulkan,” Sang Buddha berkata,” kau sangat marah ketika kau berada diistanamu. Rencanamu datang kesini hanya ingin berpura-pura dan menunggu kesempatan untuk berbuat jahat. Dalam Buddha Dharma tidak diperbolehkan untuk menipu orang lain,” lalu raja mara boxun merasa malu dan menghentikan niat jahatnya dan berkata,” Sang Buddha, perbuatan bodoh untuk menipu tidak dapat disembunyikan dari Sang Buddha. Semoga Sang Buddha yg welas asih mengampuni kami. Seperti Dharani Mantra Usia Panjang yang pernah saya dengar, saya bersumpah :,” pada akhir jaman Dharma, jika ada makhluk hidup yg menerima, memelihara, menulis, membaca dan melafalkan sutra ini, dimanpun mereka berada, saya akan melindunginya sehingga tidak ada setan jahat yang akan menggangu mereka,”
Jika ada orang yang telah jatuh keneraka tetapi dapat mengingat Sutra tersebut, maka saya akan menggunakan kekuatan spiritualku menuangkan air dari lautan besar agar para pendosa merasakan kesegaran air. Saya akan merubah neraka menjadi sebuah kolom teratai,”
Saat itu banyak raksa terbang, bersama pemimpin raksa pemakan anak dan pengikutnya yang datang dari langit, lalu mengelilingi Sang Buddha sebanyak 1000 kali. Mereka berkata,” Sang Buddha, kami sejak berkalpa-kalpa telah dilahirkan sebagai raksa, saudara pengikut kami sebanyak pasir di sungai gangga,” kami sangat menderitan kelaparan. Kemanapun kami pergi, kami pasti mencari janin atau bayi. Lalu kami memakan organ tubuhnya dan meminum tubuhnya, pengikut kami selalu menunggu kesempatan untuk memakan sperma hasil hubungan suami istri sehingga mereka tidak dapat melahirkan anak. Atau kami ikut masuk kedalam rahim untuk merusak janin dan meminum darahnya, atau mencari kesempatan untuk membunuh bayi yg baru lahir 7 hari. Bahkan kepada anak yang usianya dibawah usia 10 tahun, pengikut kami berubah bentuk menjadi cacing ganas dan bakteri beracun masuk kedalam perut bayi. Lalu memakan organ tubuh, sperma dan darahnya. Dengan cara ini, maka bayi akan memuntahkan susu dan terinfeksi diare. Kadang-kadang terserang penyakit terinfeksi usus atau malaria.,” kadang kami membuatnya menjadi sakit parah, sehingga matanya menjadi biru kehijauan. Tubuhnya membengkak dan perutnya kembung air sehingga bayi akan meninggal. Sekarang kami telah mendengarkan ajaran Sang Buddha tentang Sutra Usia Panjang dan Penghapus Dosa dan perlindungan Terhadap anak. Kami akan menuruti perintah Sang Buddha miskipun kami harus mengalami kelaparan. Kami tidak akan berani memakan janin dan bayi-bayi lagi.
Sang Buddha berkata kepada raksa itu,” kalian semua harus menerima dan menuruti peraturan-peraturan Buddha Dharma. Dengan menuruti perintah, kalian tidak akan terlahir kembali sebagai raksa lagi tetapi akan terlahir kembali kealam bahagia menikmati kebahagian,” sekali lagi Sang Buddha berkata kepada perkumpulan Dharma itu,” jika ada anak menderita sakit, kalian harus mengajarkan ibunya untuk memberikan sedikit air susunya dan disebarkan keruangan, untuk diberikan kepada raksa-raksa. Dengan tubuh dan pikiran bersih ( berpikir penuh cinta kasih ), sang ibu harus menerima dan memelihara Sutra Usia Panjang ini, harus menulis, membaca dan melafalkan Sutra ini. Sehingga anaknya bisa sembuh dari penyakitnya,”
Ketika para raksa mendengarkan hal ini, mereka sangat gembira dan berkata,” jika kami bisa terlahir lagi dialam surga, maka pengikut kami tdk akan lagi menganggu anak-anak dan mengambil susunya. Miskipun kami harus menelan biji besi, kami tdk akan meminum darah anak-anak tersebut,”
Setelah Sang Buddha mencapai Nirvana, jika ada orang yang membaca, melafalkan, menerima dan memegang Sutra ini, dimanapun ia berada, kami akan membawa balok

Vajra Buddha untuk menjaganya. Kami tidak akan membiarkan setan-setan menganggu pemegang Dharma dan kami tidak akan membiarkan setan-setan menganggu anak-anak,”
Saat itu semua Maha Raja Surga dan pengikutnya, semua Raja Naga, Raja Yaksa, Raja Asuras, Raja Garuda, Raja Kimnara, Raja Mahoraga, Raja Xue Li Dou, Raja Pi She Zhe, Raja Fu Dan Na, Raja Jia Zha Fu Dan Na dan Raja-Raja lainya yang membawa para pengikut dan saudara-saudaranya.” Mereka memberi hormat kepada Sang Buddha, lalu menyatukan pikiran, beranjali dan berkata,” Sang Buddha, mulai hari ini, dimana ada bhiksu, bhiksuni, upasaka dan upasika yang dapat menerima dan memelihara Sutra Usia Panjang ini, saya beserta pengikut lainya akan selalu melindungi mereka dan tempat tingal mereka,” kami raja-raja bisa mengusir setan-setan jahat, jika ada setan jahat yang ingin menganggu dan mencelakai makhluk hidup dan menyebabkan mereka terserang penyakit, maka jika ada pasien yang dapat menulis, menerima, memelihara, membaca dan melafalkan sutra ini dengan pikiran dan hati yang suci maka kami raja-raja akan mentaklukan setan-setan jahat sehingga mereka tidak akan bisa mencelakai orang tersebut. Bahkan tidak akan meninggal karena kecelakaan atau mengalami sakit keras dan siksaan di ranjang kematian,”
Saat itu, Lau Ku Ti Thein berdiri dari tempat duduknya. Dengan hormat barkata,” Sang Buddha, jika pengikut Sang Buddha menerima, memegang Sutra Usia Panjang ini, kami spirit Surga Bumi akan selalu menyediakan makanan yang berlimpah untuk menguatkan mereka dan akan menerima kebahagiaan panjang umur.”
Kami akan selalu memberikan semua jenis emas, perak, harta benda, beras, gandum kepada orang yang memiliki kepercayaan pada Sutra ini, sehingga dia tidak akan kekurangan apapun. Dia akan selalu sehat dan tidak akan merasa khawatir, menderita atau marah.” Pikiranya akan selalu bahagia. Tidak ada setan jahat yg bisa mencabbut nyawanya. Jika ada bayi yang baru lahir, dalam tujuh hari pertama dalam kelahiranya, kami spirit Bumi akan menlindungi mereka sehingga tidak akan meninggala pada usia muda.”
Lalu, Vajra Maha Kuat, juga berkata,” Sang Buddha, setelah Sang Buddha mengajarkan mantra Dharani Sutra Usia Panjang, semua Raja Surga dan pengikutnya, Raja Raksa, Pelindung Dharma dan Spirit yang baik semua bersumpah akan melindungi orang yang membaca, melafal dan menulis Sutra ini, selain itu kami akan memberikan apa yang mereka inginkan sehingga tidak akan kekurangan apapun.”
Saya pernah bertanya kepada Bhargavan Maha Berbudi Tinggi yang membacakan Mantra Maha Kekuatan Spiritual yang menguntungkan. Jika ada makhluk hidup yang dapat mendengarkan kata-katanya, diseratus kehidupan tidak akan berumur pendek. Mereka akan mendapatkan kebahagian dan umur panjang, dan tubuh mereka akan terbebas dari segala penyakit.”
Walaupun ada 4 mara ditubuh mereka, tetapi mereka tidak akan berbuat jahat, maka orang tersebut akan hidup sampai usia 120 tahun. Bahkan tidak akan mengalami ketuaan dan kematian, dan tidak akan mundur dari jalan keBuddha-an.”
Jika ada pengikut Sang Buddha yang sakit dan dapat mendengarkan Dharma ini, setan jahat tidak akan bisa mencabut nyawanya. Lalu Vajra Maha Kuat membacakan sutra
Dou Ti Ye Ta Zhan Ta, Li Zhan Ta Luo Pi Ti, Zhan Ta Luo
Mo Hong Zhan Ta Luo Pa Ti Zhan Ta Luo Pu Li Zhan Ta
Lou Men Yi Zhan Ta Luo Ti Li Zhan Ta Fei Mie Zhan Tu
Luo Zhan Ta Luo Pu Luo Zi Zhan Ta Luo Fu Ta Li Zhan Ta
Lou Po Ti Yi Zhan Ta Luo Po Mie Zhan Ta Luo Fa Zhi
Zhan Ta Lou Lu Ji Sa Po Ho

Sang Buddha berkata, bagus ! bagus ! Vajra Maha Kuat, kau bisa membacakan sutra Spiritual Plindung Bayi yang menguntungkan, segera kamu akan menjadi Guru Pembimbing selauruh umat manusia.”
Lalu Sang Buddha kepada Bodhisatva Mansjuhri,” Mansjuhri, kau harus tahu bahwa sutra ini telah diajarkan oleh Buddha dimasa lalu, sutra ini memiliki kekutan yang luar biasa yang bisa melindungi orang yang melaksanakan ajaran Buddha.Dapat memperpanjang usia dewa dan manusia dan memhapus dosa-dosa, dan terhindar dari hal-hal yang buruk. Selain itu dapat melindungi pemegang sutra sehingga menambah kebahagian dan memperpanjang usianya.”
Sekali lagi, Sang Buddha berkata kepada Bodhisatba Mansjuhri, “ setelah Sayg Moksa, didunia 5 kejahatan, jika ada bhiksu melanggar peraturan sila yang diajarkan oleh-Ku, yang bermesraan dengan bhiksuni atau gadis lainya atau menginginkan samanera dan samaneri, atau yang makan daging dan minum arak, yang memiliki hawa nabsu cinta atau melakukan hal-hal duniawi, tanpa merasa malu sehingga mereka dipandang rendah oleh orang-orang. Maka mereka akan menghancurkan Dharma-Ku kau harus tahu bhiksu ini bukanlah pengikut-Ku. Mereka adalah kelompok bhiksu yang melaksanakan5 kejahatan, mereka adalah pengikut raja mara dan dari 6 guru yang menyimpang.”
Bhiksu seperti ini akan berumur pendek, bhiksu yang melanggar sila-sila juga akan menerima akibat yang sama. Tetepi jika mereka mau bertobat dengan tulus dan tidak akan melanggar lagi, selain itu menerima dan memelihara sutra ini, maka mereka akan terhapus dari dosa dan akan berumur panjang.”
Lebih lagi Mansjuhri,” setelah Saya moksa, di dunia 5 kejahatan, jika ada Bodhisatva yang memfitnah orang lain, yang suka memuja dirinya yang penuh dengan kebajikan, yang tidak mau mengajarkan dan memberi Sutra Kendaraan Agung kepada orang lain, maka Bodhisatva yang seperti ini adalah Pengikut raja mara. Mereka bukan Bodhisatva yang sebenarnya.” Tetapi, jika Bodhisatva ini bisa dengan sepenuh hati menerima dan memelihara sutra ini, menulis, membaca, dan melafal, maka dia akan memiliki tubuh Vajra yang tidak dapat rusak seperti Buddha-Buddha .
Ada lago, Mansjuhri, setelah Saya moksa, di dunia 5 kejahatan, jika ada raja yang membunuh orang tuanya, memenggal saudara-saudaranya tanpa alasan, yang tidak melaksanakan tugasnya sesuai dengan Dharma, yang menyerang Negara lain tanpa alasan, membunuh pejabat kerajaan ketika dinasehati, lebih lagi suka berjinah dan melanggar dharma yang telah ditentukan nenek moyang keturunan raja, selain itu merusak pagoda dan vihara, merusak stupa dan membakar Sutra. Negara yang memiliki raja seperti ini akan terancam banjir dan kekeringan. Angin dan hujan tidak menentu sehinga rakyatnya menderita kelaparan dan kekeringan. Banyak orang meninggal akibat penyakit.”
Jika raja suka melanggar maka dia akan berumur pendek dikehidupan sekarang, setelah meninggal dia akan masuk keneraka avici. Tetapi jika dia bisa menulis Sutra ini, menyebar luaskan Sutra ini selain memberikan persembahan, mau bertobat atas dosa-dosanya dan mau melaksanakan tugas Negara menurut aturan dharma yang telah ditentukan nenek moyang keturunan raja, maka ia akan berumur panjang.”
Lebih lagi, Mansjuhri, setelah Saya moksa, di dunia 5 kejahatan, jika da pejabat tinggi yang dipilih kerajaan, hanya menikmati gajinya, tetapi tidak melaksanakan tugasnya dengan sungguh-sungguh. Pejabat yang tidak jujur ini tidak merasa malu atas perlakuanya, berpura-pura dan berdusta. Melakukan pemerasan, memfitnah dan tidak setia kepada kerajaan, tamak, korupsi dan melanggar peraturan. Lebih lagi, mereka menipu rakyat dan membunuh orang yang tidak bersalah.” Melalui kekuasaan, kekuatan dan kedudukan tinggi, mereka sesuka hati merampas kekayaan, perhiasan orang lain dan mencekakai rakyatnya. Lagi, mereka memandang randah Sutra dan menghalangi penyebaran Buddha Dharma. Pejabat seperti ini, dikehidupan sekarang akan berumur pendek. Setelah meninggal, mereka akan masuk neraka avici dan tidak akan dilepas,”
Tetapi, jika mereka dengan sepenuh hati bertobat dan mau nenerima, memelihara Sutra ini, menulis, membaca dan melafal, maka mereka akan berumur panjang dan mendapatkan posisi sebagai pejabat tinggi yang bisa menikmati kekayaanya.
Ada lagi, Mansjuhri, setelah Saya moksa, di dunia 5 kejahtan, jika ada umat yang belajar ajaran Buddha, tetapi akhirnya mempercayai ajaran sesat, sehingga tidak lagi mempercayai Buddha Dharma Kendaraan Agung. Orang seperti ini sangat kikir, mereka lebih suka menyimpan kekayaan harta bendanya daripada disumbangkan kapada orang lain. Mereka tidak pernah merasa puasa dan terus mencari keuntungan. Orang kaya seperti ini tidak suka membantu orang miskin. Selain itu, mereka tidak mau menulis, menerima, memelihara, membaca, dan melafal 12 bagian Sutra. Maka mereka tidak akan terlepas dari penderitaan oleh siksaan setan jahat.”
Tempat tinggal orang seperti ini tidak akan aman. Hal buruk yang tidak terduga akan muncul tanpa sebab. Contohnya, tiba-tiba muncul seekor burung pipit dibawah kompor, seekor ular yang masuk kedalam rumah, seekor anjing memanjat rumah ketika tiku-tikus mengeluarkan suara aneh, banyak bintang buas yang masuk ke dalam rumah, ratusan setan muncul di dalam rumah. Karena melihat setan-setan dan bayangan aneh, maka orang ini menjadi ketakutan sehingga meninggal dunia. Tetapi jika ia bisa menerima, memelihara, dan menulis, menyebarluaskan Sutra ini kepada orang-orang untuk dibaca, dilafalkan, maka mereka akan terbebas dari hal-hal yang buruk dan berumur panjang,”
Ada lagi, Mansjuhri, setelah Saya moksa, di dunia 5 kejahatan, jika ada orang tua didalam keluarga yang terus memikirkan dan mengkhawatirkan anak-anaknya. Karena terlalu khawatir maka pikiran mereka menjadi tidak tenang. Mengapa demikian ?”
Contohnya, anak laki-laki dewasa harus wajib militer sesuai peraturan Negara sehingga ia tidak bebas dan orang tuanya merasa gelisah. Hal ini bisa disebut penyakit pikiran. Atau anak perempuanya yang dewasa dan menikah dihina oleh keluarga suaminya dan diperdayakan oleh mertuanya. Suami istri tidak akur dan kekhawatiran yang berlebihan maka pikiran ibunya tidak pernah tenang,” karena pikiran tidak tenang, maka seseorang akan disiksa rasa khawatir, menderita dan muran sepanjang hari. Hal ini bisa menimbulkan penyakit dan akan menderita segala jenis penyakit di kehidupan sekarang. Akhirnya meninggal diusia muda,”

memuliakan agama sendiri dengan merendahkan agama yg lain, justru mencoreng agamanya sendiri

Offline sefung

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 189
  • Reputasi: 4
  • ajaran ini sangat sederhana tp sulit dipahami
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #5 on: 22 August 2007, 06:17:26 PM »
Tetapi jika dia bisa menulis, menerima dan memelihara Sutra ini, maka ia akan berumur panjang. Karena kekuatan Sutra dan Mantra ini, maka perkawinanya akan harmonis dan keluarganya akan rukun. Anak laki-lakinya akan kembali dengan selamat sehingga kegelisahan akan terhapuskan.”
Ada lagi,” Mansjuhri, setelah Saya moksa, di dunia 5 kejahatan, jika ada orang yang tidak welas asih, membunuh dan melukai makhluk hidup dan memakan daging. Mansjuhri, perbuatan ini sama seperti membunuh orang tuanya sendiri, sama seperti memakan daging saudara dan temanya.”
Kerena membunuh makhluk hidup dan membunuh janin, orang seperti ini dikehidupan sekarang akan berumur pendek. Sehingga saat suami istri sedang berhubungan, maka spermanya akan dimakan oleh setan raksa sehingga mereka tidak bisa mempunyai keturunan.” Tetapi, jika orang tersebut dapat menulis, memelihara, membaca dan melafalkan Sutra ini maka akan berumur panjang dan mempunyai keturunan.

Ada lagi, Mansjuhri, setelah Saya moksa, di dunia 5 kejahatan, semua makhluk yang dilahirkan tidak mempunyai kekuatan spiritual untuk mengetahui dikehidupan lalunya, sehingga tidak mengetahui perputaran hukum karma. Ketika sementara dilahirkan sebagai manusia, mereka merasa seharusnya menikmati kehidupanya sekarang. Selain itu, orang yang seperti ini akan melakukan karma buruk, memfitnah orang lain, atau menyalalahgunakan kekuasaan, kekayaan untuk mengancam hidup orang lain dan muncul niat jahat. Lebih lagi, dia tidak percaya Sutra kendaraan Agung karena kesombonganya.” Orang seperti ini tidak akan berumur panjang dikehidupan sekarang. Tetapi jika orang tersebut mau bertobat dengan tulus, dan dengan pikiran yang patuh dan baik, dapat menulis, menerima , memlihara dan melafalkan Sutra ini. Karena kekuatan akar kebaikanya maka ia bisa berumur panjang. Walaupun dia sakit keras dan menghadapi bahaya, dia tidak akan mati secara tiba-tiba.”

Ada lagi,” Mansjuhri, setelah Saya moksa, di dunia 5 kejahatan, jika ada orang yang menjadi duta negaranya pergi ke Negara lain atas perintah rajanya, atau orang itu harus mencari harta benda untuk memenuhi keinginan orang tuanya. Dia akan melalui jalan dan lautan luas yang berbahaya untuk berdagang, setelah kaya, dia menjadi angkuh, sombong dan keras kepala. Sehingga dia berjudi, mencari kesenangan dan berdansa dan bergaul dengan teman yang jahat dan menghabiskan uangnya dengan wanita penghibur, dia tidak menuruti perintah raja dan tidak mendengarkan nassehat orang tuanya, tetapi menghabiskan waktunya untuk bermabuk-mabukan dan mencari kesenangan dengan wanita penghibur.”
Jika dia beruntung dia masih bisa hidup dengan sisa kekayaanya. Tetapi karena bermabuk-mabukan, maka pikiran menjadi kacau dan tidak mengenal jalan yang aman. Akhirnya masuk kejalan yang berbahaya dan dirampok lalu dibunuh.”
Tetapi jika dia dapat menulis Sutra ini, dan bersumpah untuk menyebarkan, maka dimanapun ia berada, perampok tidak akan mendekatinya. Semua binatang jahat tidak dapat melukainya. Pikiran dan tubuhnya menjadi tenang, kekayaanya tidak hilang, karena kekuatan Sutra dan Mantra ini, maka ia akan berumur panjang.”


Lebih lagi, Manjushri, setelah Saya moksa, didunia 5 kejahatan, jika ada orang kerena karma buruknya setelah meninggal dan masuk neraka, maka mereka akan terlahir sebagai binatang. Walaupun ia bisa dilahirkan sebagai manusia, tapi memiliki organ tubuh yang tidak sempurna, mungkin terlahir buta, tuli, idiot dan bisu. Bentuk tubuhnya bungkuk, cacat, lupuh atau dilahirkan sebagai wanita yang buta huruf sehingga tidak bisa membaca Sutra ini. Walaupun dilahirkan sebagai pria, karena karma buruk dikehidupan lalunya dia akan menjadi bodoh, idiot dan dungu. Sehingga tidak dapat membaca dan melafalkan Sutra ini.” Karena selalu gelisah dan menderita, maka pikiranya tidak tenang sehingga meninggal di usia muda. Tetapi jika dia bisa mengundang penasehat Dharma yang baik untuk menuliskan Sutra ini untuknya dan disebar luaskan kepada orang lain, juga sepenuh hati memberikan perhormatan dan persembahan kepada Sutra ini, karena akar kebajikanya maka ia akan terhindar dari penderitaan dan akan berumur panjang.”

Ada lagi, Mansjuhri, setelah Saya moksa, di dunia 5 kejahatan, jika ada yang setelah meninggal, dalam 7 hari atau 49 hari, sanak saudaranya yang masih hidup, sanak saudaranya yang masih hidup dapat melakukan kabajikan untuknya. Maka almarhumah akan menerima seperttujuh dari pahala tersebut.”
Sebaliknya, dalam 49 hari, jika ada orang dalam kehidupan sekarang dapat berhenti melakukan perbuatan duniawi dan mau menulis, memberi persembahan berupa dupa, bunga, kepada Sutra ini dan memberikan penghormatan kepada Sang Buddha. Juga menyediakan makanan vegetarian sebanyak 7 kali sebagai persembahan kepada Sangha. Maka kebaikan yang terkumpul akan sebanyak pasir di sungai gangga.”
Dengan melakukan hal ini, orang tersebut dikehidupan sekarang bisa berumut panjang. Ia tidak akan jatuh menderita di 3 alam sengsara. Jika ia telah meninggal dunia , keturunanya akan menggunakan warisan kekayaanya untuk berdana kepada orang miskin dan memberi persembahan kepada Buddha-Buddha di sepuluh penjuru. Jika mereka dapat melakukan kebajikan ini, maka pahala kebajikan akan diterima seluruhnya oleh almarhumah.”

Ada lagi, mansjuhri, setelah Saya moksa, di dunia 5 kejahatan, jika ada yang tidak berbakti kepada orang tua, tidak baik hati dan welas asih, teteapi melakukan 5 karma buruk. Tidak berterima kasih kepada orang tua dan tidak menyanyangi kakak dan adiknya.” Tetapi, Raja Surga, yang menuju ke-Buddha-an tetap mengelilingi dunia di bawah surga, memaikan berbagai musik, juga mengirim saudara pengikutnya pada bulan vegetarian untuk memberi memfaat kepada semua makhluk. Jika ada yg sedang bahaya dan jatuh sakit, Raja Surga membantu mengusir setan jahat sehingga orang sakit tersebut akan sembuh.”
Tetapi, jika ada yang tidak berbakti kepada orang tuanya, penuh dengki dan berbuat jahat, karena melihat Raja Setan Penyebar Penyakit menghembuskan hawanya sehingga orang tesebut terjangkit penyakit panas dingin, malaria atau linglung kaena pikiran dilkendalikan oleh setan jahat. Atau tertular penyakit lain atau cacingan.”
Tetapi, jika ada orang tersebut dengan pikiran dan hati yang bersih, membakar dupa dan menyebarkan bunga sebelum menulis Sutra ini, tanggal 1 ce it atau memberi hormat kepada Sasng Buddha dan berdana kepada sangha juga berperilaku sesuai dengan sila dan bervegetarian selama 7 hari sebelum mambaca Sutra ini. Karena kebajikanya, maka dia tidak akan terserang penyakir dan berumur panjang.”

Ada lagi, Mansjuhri, setelah Saya moksa, di dunia 5 kejahatan, akar kebajikan makhluk hidup semakin berkurang, maka pada akhir kalpa akan muncul 7 pada saat bersamaan. Walaupun kurang dari 7, karena rajanya tidak berkebajikan maka tanahnya akan mengalami kekeringan dan panas seperti terbakar api.”
Semua langit, tanaman dan hutan, padi-padian, tebu, padi, bunga, buah dan lainnya di bumi akan layu dan mati.”
Tetapi, jika raja dan semua makhluk mau menbaca, melafal, menerima, dan memlihara Sutra ini, Raja Naga Nanda, Prananda, dan lainya akan merasa iba pada makhluk hidup. Mereka akan mengangkat air lautan besar untuk membasahi hutan, padi-padian, tanaman, bunga, buah dan yang lainya. Hujan yang membasahi bagaikan embun pagi. Karena kekuatan Sutra ini maka semua makhluk akan berumur panjang.”

Ada lagi, Mansjuhri, setelah Saya moksa, di dunia 5 kejahatan, jika ada yang tidak jujur dan tamak dalam usahanya. Menipu pelanggan dengan merubah berat timbanganya. Karma jahat seperti ini akan menbawa mereka ke neraka.” Setelah menjalakan siksaan dineraka, mereka akan terlahir sebagai binatang seperti, sapi, kuda, kambing, kedelai, babi, gajah, burung, dan bintang liar lainnya, cacing, semut dan serangga lainya.”
Jika ada Bodhisatva dengan kebaikan hatinya melafalkan Sutra ini kepada binatang-bintang tersebut, ular, cacing, tikus, semut dan lainya, sehingga mereka dapat mendengarkan Sutra ini, maka karena kekuatan Sutra dan mantra ini maka makhluk tersebut akan terbebas dari kelompok bintang.”
Binatang-binatang ini akan meninggalkan alam bintang dan terlahir disurga dan menikmati kebahagiaan. Tapi, jika ada bodhisatva tanpa welas asih dan tidak mau menyebarluaskan Sutra ini, maka dia bukan pengikut Buddha melainkan pengikut mara.”

Ada lagi, Mansjuhri, setelah Saya moksa, di dunia 5 kejahatan, jika da makhluk yang sombong dan tidak percaya kepada Sutra dan Buddha Dharma dan menghina ajaran Dharma-Ku, atau jika ada sedang mengajarkan Buddha Dharma tetapi ada yang tidak memperhatikanya, maka karena dosa tersebut dia akan berumur pendek. Setelah meninggal dia akan masuk neraka. ,” jika ada yang sedang mengajarkan Sutra Usia Panjang ini dan semua makhluk bersedia mendengarkanya, atau membujuk orang lain untuk pergi mendengarkan Sutra ini dan berbagi tempat duduk kepada mereka,” orang seperti ada adalah seperti Pelindung Buddha Dharma. Mereka akan berumur panjang dan tidak akan jatuh ke-3 alam sengsara. Jika ada yang ingin mengajarkan Sutra ini, dia dapat mempersiapkan tempat yang bersih sesuai besar kecilnya ruangan.”

Ada lagi, Mansjuhri, jika Saya moksa, di dunia 5 kejahatan, jika semua wanita yang sedang hamil demi kesehatan membunuh binatang dan mengambil daging dan telornya untuk dimakan,” wanita tanpa welas asih ini dikehidupan sekarang akan berumur pendek dan mengalami kesulitan saat lahir adan mungkin akan meninggal,” walaupun ia bisa melahirkan dengan selamat, anak tersebut sebagai penagih atau musuh yang ingin membalas dendam.” Dan tidak dapat menjadi Penasehat Dharma yang baik yang dapat memberi memfaar kepada keluarga.” Tetapi, jika wanita tersebut bersumpah, mau menulis, menerima, memelihara, membaca Sutra ini, maka pada saat melahirkan tanpa kesulitan. Melahirkan anaknya dengan selamat, ibu dan anak bahagia. Dan dikarunia anak laki-laki ataupun perempuan seperti diharapkan.”

Lagi, Sang Buddha berkata kepada Bodhisatva Mansjuhri,” Sutra Usia Panjang dan Hukum 12 Nidana yang sekarang Saya ajarkan dan telah diajarkan para Buddha sebelumnya. Jika ada makhluk yang menerima, memelihara, membaca dan melafal Sutra ini, maka mereka akan mendapatkan pahala dan kebahagiaan yang berlimpah. Di kehidupan ini akan mencapai usia 120 tahun,”
Ketika mereka meninggal, tidak akan mengalami siksaan seperti tubuh yang sedang dipotong oleh pisau angina. Ia akan terbebas dari segala penderitaan. Dengan membaca Sutra Sifat Buddha maka mereka akan memiliki tubuh Buddha Vajra yang abadi. Tubuh yang suci, dan pikiran yang kokoh. Dimanapun mereka berada, akan selalu dilindungi para Bodhisatva.”
Bodhisatva Kuan Shi In dan Bodhisatva Ta Shi Chi akan menerima orang yang berhati Buddha. Bodhisatva menaiki gajah putih dan bertaring 6 dan melanglang di awan 5 warna. Mereka juga membawa bunga teratai untuk mengantar orang tersebut terlahir di Tanah Suci Buddha. Dia akan mendapatkan kebahagiaan dan tidak akan mengalami 8 penderitaan.”

Mansjuhri, kau harus tahu bahwa makhluk hidup tanpa kebijaksaan tidak sadar bahwa hidup mereka hanya sementara dan sedikit perlindungan seperti percikan api yang muncul dari gesekan batu, bagaikan buih dipermukaan air. Mereka tidak khawatir jika mereka sedang terperangkap di lautan lahir dan mati.”
Jika makhluk hidup tidak sadar akan bahaya ini, mereka tamak akan kekayaan, cinta dan hawa nabsu, juga iri hati, menipu dan sombong. Mereka akan semua tenggelam di lautan penderitaan tanpa pembebasan.”
Hanya Buddha dan Bodhisatva yang dapat melewati lautan hidup dan mati, makhluk biasa pasti akan tenggelam kedalamnya. Setan tidak kekal akan mendatangi mereka. Walaupun menyuapnya dengan harta emas, perak, uang dan perhiasan yang tak terbatas jumlahnya agar berumur panjang, itu sia-sia saja.”
Semua makhluk harus tahu dan ingat bahwa tubuh ini seperti 4 ular berbisa dengan belatung yang siang malam memakan tubuhnya. Tubuh ini penuh dengan setan, bagaikan bangkai seekor anjing yang dibuang, tubuh yang penuh kotoran dengan 9 lubang yang terus mengeluarkan kotoran, daki dan keringat yang bau, seperti kolom kota yang dipenuhi setan raksa.”
Semua makhluk harus mengingat bahwa tubuh ini bagaikan embun yang tidak tahan lama, menjadi makan bagi burung dan anjing kelaparan, maka dari itu kita harus menghilangkan kotoran tubuh ini dengan menuju penerangan.

Coba renungkan saat kematian, seorang menderita kesakitan seperti panah yang menusuk hatinya, dengan kedua tangan terlentang.”
Ketika akar kehidupan terputus, dalam 5 hari pertama tubuhnya akan membengkak dan menjadi memar kehijauan. Darah, nanah dan cairan busuk keluar dari tubuhnya, bahkan orang tua, istri dan anaknya pun tidak mau melihatnya.” Walaupun dikubur, jasad dan tulangnya terpisah. Posisi tulang kaki, tulang pundak, tulang rusuk, dan tulang paha, tulang pinggul, tulang leher akan berubah. Organ tubuh, usus, perut, ginjal, jantung, hati dan lainya akan menjadi makanan belatung dan bakteri.”
Jika kita bisa merenungkan, maka kita akan sadar bahwa tidak ada yang abadi.
Walaupun kita terlahir didunia ini, semua harta emas, perak, mutiara, uang dan perhiasan bukan milik kita. Maka orang ini akan mengerti bagaimana cara menghilangkan kotoran dan bau badan dan menuju jalan Bodhisatva.”
Jika ada makhluk hidup yang ingin terbebas dari penderitaan ini, maka mereka harus mengorbankan segalanya, walaupun harus mengorbankan kepala, mata dan otaknya untuk bisa menulis, menerima, memelihara, membaca dan melafalkan Sutra ini.”
Sutra Buddha Hukum dari 12 Nidana merupakan kitab rahasia para Buddha. Jika ada yang denga sepenuh hati memberikan persembahan dan menyebarkan Sutra ini, maka ia akan mencapai penerangan sempurna. Ia tidak akan mati pada usia muda dan tidak akan menderita kematian.”

Setelah Sang Buddha mengajarkan Dharma tentang Hukum 12 Nidana kepada pertemuan itu, para bhiksu, bhiksuni, upasaka dan upasika, 8 naga langit, manusia dan bukan manusia, raja prasenajit dan saudara pengikutnya dan makhluk lainya sebanyak sungai di gangga, semua mencapai penerangan sempurna.”
Mereka memuji bahwa mereka belum pernah mendapatkan ajaran Dharma yang luar biasa ini. Semua memberi hormat kepada Sang Buddha , menerima dan memelihara Sutra ini dengan penuh kegembiraan.”

Semoga jasa dan kebaikan ini
Menghiasi Tanah Suci Buddha
Membalas jasa kebaikan Sang Buddha, Dharma, Sangha dan orang tua kita
Dan menolong mereka yang menderita di alam sengsara
Semua yang membaca dan mendengarkan ini
Segera menuju dan memiliki keBodhian
Jika karma tubuh ini telah selesai
Terlahir bersama di Tanah Suci Amitabha
memuliakan agama sendiri dengan merendahkan agama yg lain, justru mencoreng agamanya sendiri

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #6 on: 22 August 2007, 07:18:09 PM »
 [at] sefung, mesti tanya pada pakar mahayana nih:  bro Tan

Offline Fei Lun Hai

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 686
  • Reputasi: 24
  • Gender: Female
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #7 on: 23 August 2007, 01:14:51 PM »
mohon pencerahan sis metti , mohon diposting sutta/sutra-nya ..  :-? :-? :-? jadi bingung deh..

Kok namaku disebut-sebut?  :o Minta pencerahan?  :-? Saya juga belum tercerahkan kok  :))

Btw di Dhammanussati dikatakan bahwa Dharma telah sempurna dibabarkan. Sutta/Sutra itu kan termasuk Dharma. Kalau begitu, apakah benar tidak ada kecacatan dalam Sutta/Sutra? Kalau ada kecacatan di dalamnya, berarti Dharma belum sempurna dibabarkan?  ??? Mohon pencerahannya  _/\_ (minjam istilah sefung  ^:)^ )
« Last Edit: 23 August 2007, 01:43:34 PM by Metti »
your life simple or complex is depend on yourself

Offline sefung

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 189
  • Reputasi: 4
  • ajaran ini sangat sederhana tp sulit dipahami
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #8 on: 23 August 2007, 01:33:40 PM »
[at] sefung, mesti tanya pada pakar mahayana nih:  bro Tan

kan buat umum, siapa tahu ada yg bisa kasih pencerahan ;D
setahu gw. selama baca sutra mahayana, 5 karma buruk itu sama kaya theravada. yah siapa tahu yg mahayana bisa kasih pencerahan  _/\_ , siapa aja d yg negerti
 :)
memuliakan agama sendiri dengan merendahkan agama yg lain, justru mencoreng agamanya sendiri

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #9 on: 23 August 2007, 02:41:43 PM »
 [at] sefung
mungkin sutra yang ini diajarkan oleh Buddha di masa lampau, jadi untuk kondisi di masa itu emang beginilah.. kan sutra diajarkan oleh Buddha tergantung ama kondisi batin yang mendengarkan..  ;D

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #10 on: 23 August 2007, 06:15:14 PM »
[at] sefung
mungkin sutra yang ini diajarkan oleh Buddha di masa lampau, jadi untuk kondisi di masa itu emang beginilah.. kan sutra diajarkan oleh Buddha tergantung ama kondisi batin yang mendengarkan..  ;D

ga juga tuh, koq anda suka membuat statment yg bernada menjatuhkan Buddhism ? apakah itu memberikan keuntungan bagi anda ?

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #11 on: 23 August 2007, 08:06:09 PM »
 [at] dhanu..
menjatuhkan..? i don't think so.. ?

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #12 on: 23 August 2007, 10:32:47 PM »
mohon pencerahan sis metti , mohon diposting sutta/sutra-nya ..  :-? :-? :-? jadi bingung deh..

Kok namaku disebut-sebut?  :o Minta pencerahan?  :-? Saya juga belum tercerahkan kok  :))

Btw di Dhammanussati dikatakan bahwa Dharma telah sempurna dibabarkan. Sutta/Sutra itu kan termasuk Dharma. Kalau begitu, apakah benar tidak ada kecacatan dalam Sutta/Sutra? Kalau ada kecacatan di dalamnya, berarti Dharma belum sempurna dibabarkan?  ??? Mohon pencerahannya  _/\_ (minjam istilah sefung  ^:)^ )
menurut Tipitaka..sang Buddha Gotama ada bilank kalo sesudah beliau parinibbana 500 tahun..maka Buddha Dhamma gk se-pure dulu...

bukannya Dhamma gk sempurna dibabarkan..dah dibabarkan tapi dibumbuin..tapi alhamdullilah..ada Kalama Sutta...orang2 sesat contohne Mu*te* RoSH*(gk kebaca khan...) yg asal percaya ajah, itulah korban bumbu2... :))

canda2 Mu*te* RoSH*  ;D jangan marah yak... ^:)^
« Last Edit: 23 August 2007, 10:35:48 PM by El Sol »

Offline sefung

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 189
  • Reputasi: 4
  • ajaran ini sangat sederhana tp sulit dipahami
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #13 on: 23 August 2007, 11:07:03 PM »
ini gua jg pernah tanya keteman ttg sutra ini yg dia ragukan sama kaya gua yakni karma buruk itu mengugurkan kandungan.

  ^:)^
« Last Edit: 24 August 2007, 07:13:02 AM by sefung »
memuliakan agama sendiri dengan merendahkan agama yg lain, justru mencoreng agamanya sendiri

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #14 on: 23 August 2007, 11:21:46 PM »
bukankah sama aja dengan membunuh?

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #15 on: 25 August 2007, 11:02:52 AM »
To Mod-Mod:
Mod-mod, saran saya mengenai sutra yang dipost Sdr. Sefung lebih baik dijadikan topik khusus saja, jadi kita bisa lebih fokus dan bedah sama-sama.

To Sdr. Sefung:
Sdr. Sefung, bisa beri tahu judul sutranya tidak?
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline sefung

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 189
  • Reputasi: 4
  • ajaran ini sangat sederhana tp sulit dipahami
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #16 on: 25 August 2007, 04:41:22 PM »
bukankah sama aja dengan membunuh?

pembunuhan itu kan byk jenisnya, bisa pembunuhan org tua terhadap anak, manusia sesama manusia, manusia terhadap binatang, dsb apakah hanya pembunuhan diatas termasuk 5 karma berat ?  ;D

To Mod-Mod:
Mod-mod, saran saya mengenai sutra yang dipost Sdr. Sefung lebih baik dijadikan topik khusus saja, jadi kita bisa lebih fokus dan bedah sama-sama.

To Sdr. Sefung:
Sdr. Sefung, bisa beri tahu judul sutranya tidak?

judulnya : The Dharani Sutra of the Buddha on Longevity the Extinction of offence and the Protection of young Children
memuliakan agama sendiri dengan merendahkan agama yg lain, justru mencoreng agamanya sendiri

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?
« Reply #17 on: 25 August 2007, 07:20:20 PM »
yah maybe no, kayabunuh orang aja kali...
kalo janin bunuh orang tua baru berat tuh...  ;D

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #18 on: 04 September 2007, 09:32:50 AM »
Dalam Brahmajala Sutra ada 7 karma buruk berat :
shedding the Buddha's blood, murdering an Arhat, killing one's father, killing one's mother, murdering a Dharma Teacher, murdering a Precept Master or disrupting the harmony of the Sangha.

Dalam sumpah Bodhisattva:
The five crimes of immediate retribution or the five ‘heinous’ crimes are: killing one’s father, killing one’s mother, killing an arhat or someone who has attained liberation, making divisions in the Sangha community or causing harm to a buddha’s form.

Jadi saya pikir,  “menggugurkan kandungan” hanya ada di “The Dharani Sutra of the Buddha on Longevity the Extinction of offence and the Protection of young Children”

Btw, ada tidak yang punya sutra dalam bahasa sanskerta atau mandarinnya?
« Last Edit: 04 September 2007, 09:35:29 AM by Kelana »
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline loui

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 7
  • Reputasi: 0
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #19 on: 17 April 2008, 05:09:34 PM »
Halo semuanya, sry yach angkat topic yang sudah lumayan lama ini.

Boleh bagi ilmu pengetahuaannya?

Yang masih saya bingung, gimana kalau pengguguran kandungan itu diperlukan.
Dalam kasus khusus misalnya :
1. Hasil Pemerkosaan.
2. Dapat menyebabkan sang ibu meninggal.
3. Ada kelainan/cacat (tidak punya tangan dan kaki)

Intinya hal yg akan menyebabkan si anak sangat menderita jika harus dilahirkan.

Bkn kah ini jadi seperti pandangan "Tidak boleh adanya perceraian" dan akhirnya menyebabkan banyak keluarga terjerat dalam keluarga yg tidak bahagia.

Mohon pandangannya yach  _/\_

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #20 on: 17 April 2008, 08:15:59 PM »
Yang masih saya bingung, gimana kalau pengguguran kandungan itu diperlukan.
Dalam kasus khusus misalnya :
1. Hasil Pemerkosaan.
2. Dapat menyebabkan sang ibu meninggal.
3. Ada kelainan/cacat (tidak punya tangan dan kaki)

Intinya hal yg akan menyebabkan si anak sangat menderita jika harus dilahirkan.

biar sdr/sdri loui jgn salah mengerti, ditegaskan dulu yah...
thread ini membahas salah satu sutra yg menyatakan menggugurkan kandungan adalah karma berat (garuka kamma). dan sampai sekarang validitas sutra tersebut diragukan


kembali ke pertanyaan,
kalau menurut pengetahuan Buddhisme saya, kehidupan itu sudah dimulai sejak pembuahan.
jadi walaupun itu adalah benih dari hasil perkosaan (1) ataupun ada kecacatan (3), mengugurkannya adalah pembunuhan murni...

sedangkan kalau yg kasus membahayakan ibu (2), ataupun bayi tsb memang tidak berpeluang utk dilahirkan dan apabila tidak digugurkan secepatnya akan membahayakan kondisi ibunya, maka berdasarkan kebijaksanaan kita 'terpaksa' melakukan pengguguran. jadi termasuk pembunuhan 'terpaksa'...

ketiga2nya termasuk pembunuhan, tentu saja artinya dalam melakukan hal tsb artinya kita telah menanam benih karma buruk yg suatu waktu dapat berbuah. pada kasus 1 dan 3, karena itu adalah pembunuhan murni, niat yg menyertai perbuatan tersebut tentu akan lebih besar dibanding pada kasus ke 2 yg karena terpaksa, bukan niat membunuh. jadi kekuatan benih karma tsb pun akan lebih besar pada kasus 1 dan 3.

Quote
Bkn kah ini jadi seperti pandangan "Tidak boleh adanya perceraian" dan akhirnya menyebabkan banyak keluarga terjerat dalam keluarga yg tidak bahagia.

Mohon pandangannya yach  _/\_

agama Buddha bukan berdasarkan perintah ataupun larangan yah.
yg ada adalah pancasila (utk umat awam) yg dasar pelaksanaanya adalah pemahaman.
tidak ada yg memaksa utk melaksanakannya.
dan mengenai pernikahan setahu saya yg mengaturnya adalah adat, budaya atau tradisi... bukan dari agama Buddha nya...

_/\_
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline coolfx89

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 3
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #21 on: 03 June 2011, 12:26:30 PM »
permisi, maaf mengankat thread lama
cuma mau nanya apakah benar di ajaran Buddha ada penghapusan dosa seperti yang tertulis pada sutra ini?

Offline bawel

  • Sebelumnya: Comel
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.755
  • Reputasi: 71
  • Gender: Male
  • namanya juga bawel ;D
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #22 on: 03 June 2011, 01:10:22 PM »
permisi, maaf mengankat thread lama
cuma mau nanya apakah benar di ajaran Buddha ada penghapusan dosa seperti yang tertulis pada sutra ini?

yang pernah saya baca adalah adanya kamma yang tidak sempat berbuah, contohnya ketika merealisasikan paranibbana ;D.

selain itu kamma pasti mempunyai peluang untuk berbuah ;D. tergantung besar mana kesempatan berbuahnya ;D.

maap saya menggunakan istilah kamma bukannya dosa ;D.

tapi kalo mau menggunakan kata dosa...

itu memang tujuan agama buddha yaitu menghentikan dosa, juga menghentikan lobha dan menghentikan moha karena ketiganya adalah akar dari dukkha ;D.

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #23 on: 03 June 2011, 01:54:50 PM »
Ya, anda dapat menghapus dosa (kebencian) anda sendiri. Tanpa perlu bantuan diluar dari anda.
« Last Edit: 03 June 2011, 02:09:58 PM by Sunyata »

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #24 on: 03 June 2011, 01:56:39 PM »

Ketika Sang Buddha berada didunia, ada seorg Upasasika ( umat beragama Buddha ) yg bernama confusion. Yg melaksanakan Buddha Dharma yg memohon utk menjadi bhiskuni ( Bhiksu wanita ), menanggis terisak isak dan berkata kepada Sang Buddha ,” Yang Mulia, saya telah melakukan karma buruk yg berat.

mantap juga di sutra ini ada yg namanya confusion... miss bingung atau istri confusius?

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #25 on: 03 June 2011, 02:04:16 PM »
mungkin yang menerjemahkannya juga terkena confusion.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #26 on: 03 June 2011, 02:07:05 PM »
mantap juga di sutra ini ada yg namanya confusion... miss bingung atau istri confusius?

::
Mungkin namanya 'sammoha' yang berarti 'confusion/kebingungan'.

Spoiler: ShowHide
Sungguh gadis tidak beruntung memiliki orang tua yang memberi nama demikian memprihatinkan.

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #27 on: 03 June 2011, 02:13:07 PM »
terima kasih kk/cc kainyn atas pencerahannya _/\_

*Agar tidak membingungkan pembaca, saya sudah memberi keterangan untuk dosa yang saya maksud. Maaf saja jika ada yang bingung ;D

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #28 on: 03 June 2011, 02:29:38 PM »
Kesimpulannya apakah menggugurkan kandungan termasuk garuka kamma juga?

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #29 on: 03 June 2011, 02:42:35 PM »
terima kasih kk/cc kainyn atas pencerahannya _/\_

*Agar tidak membingungkan pembaca, saya sudah memberi keterangan untuk dosa yang saya maksud. Maaf saja jika ada yang bingung ;D

Bro Kai adalah: koko

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline bawel

  • Sebelumnya: Comel
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.755
  • Reputasi: 71
  • Gender: Male
  • namanya juga bawel ;D
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #30 on: 03 June 2011, 02:45:24 PM »
Kesimpulannya apakah menggugurkan kandungan termasuk garuka kamma juga?

garuka kamma itukan

membunuh ibu,
membunuh ayah,
melukai seorang arahat,
melukai seorang buddha,
menyebabkan perpecahan dalam sangha.

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #31 on: 03 June 2011, 02:53:00 PM »
garuka kamma itukan

membunuh ibu,
membunuh ayah,
melukai seorang arahat,
melukai seorang buddha,
menyebabkan perpecahan dalam sangha.

ia sih soalnya di atas ditulis seperti garuka kamma hehe...

Quote
Buddha Guang Zhen berkata kepada confusion, ada 5 jenis karma yg sulit dihapuskan walaupun dia telah bertobat. Apa aja ?
1. membunuh ayah
2. membunuh ibu
3. menggugurkan kandungan
4. melukai Sang Buddha
5. memecah belah Sangha
dosa tersebut sulit untuk dihapuskan.”

Offline bawel

  • Sebelumnya: Comel
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.755
  • Reputasi: 71
  • Gender: Male
  • namanya juga bawel ;D
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #32 on: 03 June 2011, 03:00:19 PM »
ia sih soalnya di atas ditulis seperti garuka kamma hehe...

tapikan garuka kamma dan 'karma yg sulit dihapuskan' itu kan beda ;D.

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #33 on: 03 June 2011, 03:03:53 PM »
tapikan garuka kamma dan 'karma yg sulit dihapuskan' itu kan beda ;D.
oh beda ya.... Kalo gitu maksud karma yg sulit dihapuskan gmn? apakah ada karma yg bisa dihapus? kenapa isinya hampir sama dgn garuka kamma ya?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #34 on: 03 June 2011, 03:19:47 PM »
Soal 'Sammoha', harap jangan dianggap serius. Hanya bercanda saja. ;D

Menurut saya, sutra ini aneh. Suatu kamma menjadi berat jika objeknya adalah seorang yang mulia. Makin mulia, maka makin berat kammanya (baik kamma baik ataupun buruk). Mengapa di sini makhluk dalam rahim menjadi lebih mulia dari Arahat? (Di sutra ini, membunuh Arahat bukan garuka kamma, tapi aborsi termasuk.)

Offline bawel

  • Sebelumnya: Comel
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.755
  • Reputasi: 71
  • Gender: Male
  • namanya juga bawel ;D
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #35 on: 03 June 2011, 03:21:21 PM »
oh beda ya.... Kalo gitu maksud karma yg sulit dihapuskan gmn? apakah ada karma yg bisa dihapus? kenapa isinya hampir sama dgn garuka kamma ya?

1&2. wah kalo itu saya ngak tahu nona yenyen.. hm.. bik inah aja deh :)).

3. itulah yang sering disebut sebagai penambahan dan pengurangan bumbu-bumbu yang merusak citarasa ajaran buddha ;D.
karena (mungkin) tidak mau mengakui jalan arahat maka yang melukai arahat diganti dengan sesuatu hal yang sesuai dengan kepentingannya sendiri ;D.

Offline Wijayananda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 532
  • Reputasi: 69
  • Gender: Male
  • Semua akan berlalu...
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #36 on: 03 June 2011, 03:27:53 PM »
Yg pasti bila garuka kamma dilakukan makan otomatis setelah kematiannya akan terlahir di neraka avicci,jd langsung memotong karma2 lainnya..kalau menurut maksud kalimatnya kayaknya hampir sama pengertiannya dgn garuka kamma...tp ngak tau juga poin ke 3 itu bs berbeda,agak aneh juga..

Offline Wijayananda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 532
  • Reputasi: 69
  • Gender: Male
  • Semua akan berlalu...
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #37 on: 03 June 2011, 03:28:30 PM »
Yg pasti bila garuka kamma dilakukan maka otomatis setelah kematiannya akan terlahir di neraka avicci,jd langsung memotong karma2 lainnya..kalau menurut maksud kalimatnya kayaknya hampir sama pengertiannya dgn garuka kamma...tp ngak tau juga poin ke 3 itu bs berbeda,agak aneh juga..

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #38 on: 03 June 2011, 03:29:04 PM »
1&2. wah kalo itu saya ngak tahu nona yenyen.. hm.. bik inah aja deh :)).

3. itulah yang sering disebut sebagai penambahan dan pengurangan bumbu-bumbu yang merusak citarasa ajaran buddha ;D.
karena (mungkin) tidak mau mengakui jalan arahat maka yang melukai arahat diganti dengan sesuatu hal yang sesuai dengan kepentingannya sendiri ;D.

:ngomel: :ngomel: :ngomel:

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #39 on: 03 June 2011, 03:30:50 PM »
Soal 'Sammoha', harap jangan dianggap serius. Hanya bercanda saja. ;D

Menurut saya, sutra ini aneh. Suatu kamma menjadi berat jika objeknya adalah seorang yang mulia. Makin mulia, maka makin berat kammanya (baik kamma baik ataupun buruk). Mengapa di sini makhluk dalam rahim menjadi lebih mulia dari Arahat? (Di sutra ini, membunuh Arahat bukan garuka kamma, tapi aborsi termasuk.)
:hammer:

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #40 on: 03 June 2011, 03:46:34 PM »
:hammer:
Jangan2 bro Sunyata sudah dianggap serius? Coba lihat Buddha Guang Zhen ngobrol dengan Miss Confusion. Bukankah seperti Sam Pek bertemu Julliet? 

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #41 on: 03 June 2011, 03:53:18 PM »
menurut ku sutta ini sangat berbeda dengan Dhammacakkapavatana sutta dimana keinginanan (tanha) yang di jelaskan bahwa karena "keinginan hidup abadi"( lupa namanya apa bava... tanha?)  membawa kita kekelahiran yang berulang ulang.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #42 on: 03 June 2011, 03:58:35 PM »
Sutra MAHAYANA euy...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #43 on: 03 June 2011, 03:58:59 PM »
menurut ku sutta ini sangat berbeda dengan Dhammacakkapavatana sutta dimana keinginanan (tanha) yang di jelaskan bahwa karena "keinginan hidup abadi"( lupa namanya apa bava... tanha?)  membawa kita kekelahiran yang berulang ulang.
Keinginan akan perwujudan (bhava-tanha) juga pada kehancuran wujud (vibhava-tanha) adalah hasil dari kebodohan bathin (moha). Keduanya tetap membawa orang pada kelahiran berulang.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #44 on: 03 June 2011, 04:43:11 PM »
Keinginan akan perwujudan (bhava-tanha) juga pada kehancuran wujud (vibhava-tanha) adalah hasil dari kebodohan bathin (moha). Keduanya tetap membawa orang pada kelahiran berulang.

lengkap-nya ada dalam 62 pandangan salah (Brahmajala Sutta -- Digha Nikaya)
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #45 on: 03 June 2011, 04:52:30 PM »
Jangan2 bro Sunyata sudah dianggap serius? Coba lihat Buddha Guang Zhen ngobrol dengan Miss Confusion. Bukankah seperti Sam Pek bertemu Julliet? 
>:D
Gak bro, ampun ^:)^

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #46 on: 04 June 2011, 07:28:29 AM »
Menurut saya, sutra ini aneh. Suatu kamma menjadi berat jika objeknya adalah seorang yang mulia. Makin mulia, maka makin berat kammanya (baik kamma baik ataupun buruk). Mengapa di sini makhluk dalam rahim menjadi lebih mulia dari Arahat? (Di sutra ini, membunuh Arahat bukan garuka kamma, tapi aborsi termasuk.)

pernah didiskusikan juga di forum ini.. kalo nggak salah judul topiknya: Membunuh Arahat.. atau semacam itu... Terdapat pertanyaan mendasar yg terulang lagi disini, yakni:

"Apakah membunuh seseorang (yg ternyata arahat) berbeda kamma-nya dibanding membunuh seseorang (yg ternyata orang biasa)?"

Jawaban waktu itu bermacam2.. ada yg bilang berbeda, tapi ada yg bilang belum tentu. Yg menjawab kamma membunuh arahat lebih berat, berdasarakan referensi sutta plus berusaha mencari logisnya... yg menjawab belum tentu berdasarkan sutta juga, yakni: vipaka dikondisikan oleh kamma, kamma dikondisikan oleh cetana (~yg berarti, secara umum: vipaka tidak terkondisi oleh siapa objeknya~).

Barusan sy search topik membunuh arahat tsb, tapi tidak ketemu... biasanya Ryu yg jago soal ini   :whistle:

::

« Last Edit: 04 June 2011, 07:32:53 AM by williamhalim »
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #47 on: 04 June 2011, 07:32:07 AM »
Soal 'Sammoha', harap jangan dianggap serius. Hanya bercanda saja. ;D


uniknya sutra ini, salah satunya ya itu.. nama pelakonnya di dramatisir...

Btw, Tq itu untuk terjemahan pali confusion=sammoha  ;D

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #48 on: 04 June 2011, 09:15:06 AM »
 [at]  dilbert

Biasanya kalau tanha diringkas jadi 3: kamatanha, bhavatanha & vibhavatanha. Untuk pandangan salahnya, betul 18 + 44 seperti di Brahmajalasutta.


 [at]  wili

Sepertinya memang kalau sudah bahas kamma, akan 'macet' sebab memang tidak bisa dimengerti. Kalau menurut 'spekulasi' saya, memang ditentukan oleh cetana, tapi cetana itu juga ditentukan oleh objek.

Gampangnya kita bilang metta, maka untuk mengasihi yang sudah selayaknya dikasihi seperti DIRI SENDIRI, tentu tidak sulit. Tapi ketika objeknya berubah ke orang lain bahkan ke musuh, maka akan berbeda. Perlu cetana luar biasa untuk mengarahkan kasih ke orang yang kita benci.
Maka seperti Devadatta juga perlu cetana luar biasa untuk membunuh seorang Buddha.

Tapi spekulasi saya ini juga tidak menjelaskan tentang melakukan sesuatu terhadap seseorang yang tidak kita kenal, misalnya pelempar batu yang membunuh seorang Pacceka Buddha yang dikira gelandangan, dan terlahir di niraya.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Menggugurkan kandungan = karma berat ?
« Reply #49 on: 04 June 2011, 03:12:10 PM »

Tapi spekulasi saya ini juga tidak menjelaskan tentang melakukan sesuatu terhadap seseorang yang tidak kita kenal, misalnya pelempar batu yang membunuh seorang Pacceka Buddha yang dikira gelandangan, dan terlahir di niraya.

Nah ini yg bikin topik tsb jadi hot: "membunuh seseorang yg kita tidak tau bahwa orang tsb ternyata arahat... apakah kita tetap masuk avici?"

Waktu itu ada yg mencontohkan sutta yg menjelaskan seseorang yg meniupkan batu (melalui telinga atau apalah) dan tidak sengaja kena seorang Pacekka Buddha yg sedang lewat yg lgsg meninggal gara2 batu tsb. Si peniup batu saat meninggal langsung masuk avicci...  (jika ada yg tau, mohon bantuan copas sutta nya.. tq)

Sampai saat ini saya pribadi masih belum bisa mengambil sikap pasti terhadap pertanyaan yg di bold diatas.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)