Saya tidak akan mengupas Zen dari segi ajarannya, karena untuk itu telah tersedia ribuan situs dan buku2 yang sangat beragam. Lagian (katanya) Zen tidak akan bisa didiskusikan secara intelektual, hanya bisa dialami (seperti merasakan sakitnya kepala diketok kayu
)
Disini akan kita lihat keunikan dari metodologi pengajaran Zen itu sendiri. Kenapa Zen dianggap rada aneh dan unik dibanding ajaran Buddhis lainnya? Jika diibaratkan aliran musik, Zen bisalah digolongkan kedalam aliran Alterantif / Underground.... (---> pendapat pribadi)
Saya mendapatkan beberapa poin yang cukup bagus untuk penjelasan ini dari E-book Dharma Mangala edisi 49, sbb:
1. Zen itu untuk direalisasikan, bukan untuk dipahami
2. Pemahaman Zen secara intelektual tidak sepenuhnya ditolak, akan tetapi keperluan ini (pemahaman secara intelektual) hanya sampai pada tingkatan tertentu saja.
3. Zen tidak menolak konsep dan intelektual, tetapi berusaha menghindari "kemelekatan" yang sering timbul akan konsep dan intelektual itu sendiri
4. Zen seringkali tidak berbicara secara sederhana (to the poin) karena hal tsb akan memudahkan timbulnya ide dan konsep yang akan membawa kepada lingkaran berbahaya akan kemelekatan konsep dan ideologi, seperti yg sering terjadi.
Point nomor 4 ini sendiri adalah ironis, ya? Karena usaha itu (menghindari penjelasan secara sederhana) malah telah menimbulkan banyak penafsiran didalam mempelajari Zen.
::