Lho, kan sudah saya bilang bahwa saya punya anti-argumentasinya, namun -- agar tidak melebar dan tetap fokus dengan inti pertanyaan -- saya ikut arus saja dulu.
Bahkan sekalipun saya menerima titik yang paling ekstrim -- dengan mengatakan, "katakanlah dia tidak sempurna, memiliki keterbatasan, dll --, itu-pun ternyata belum menggugurkan adanya Pencipta.
Begitu maksud saya.
Ini berarti sikap ikut arus anda salah. Anda harus coba hal lain, meski saya jamin tidak berhasil.
Dan anda tetap sudah menggugurkan adanya Pencipta ketika anda mengatakan, "katakanlah dia tidak sempurna, memiliki keterbatasan, dll.
Deskripsi Pencipta yang anda maksud sudah dinyatakan oleh anda sendiri yaitu tuhan personal ala Abraham/bible. Tuhan ala Abraham/bible itu memiliki ciri maha kuasa, maha sempurna, dll. Ketika anda mengatakan: “katakanlah dia tidak sempurna, memiliki keterbatasan”, ini berarti Tuhan ala Abraham/bible yang maha kuasa, maha sempurna itu tidak ada. Tidak ada karena ciri-ciri dari Tuhan ala Abraham/bible seperti sempurna dan tanpa batas itu sudah tidak ada.
Jika deskripsi Pencipta/tuhannya adalah ala Spinoza mungkin ceritanya akan lain. Karena alam sebagai tuhan, maka tidak akan ada yang membantah keberadaan alam dengan kelebihan dan kekurangannya.
Untuk itu di awal saya sampaikan deskripsikan dulu apa yang dimaksud dengan Pencipta/tuhan agar tidak rancu. Inilah pentingnya deskripsi.