//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Buddha masuk Islam  (Read 23593 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha masuk Islam
« Reply #45 on: 07 August 2012, 04:05:02 PM »
orang yg tahu akan dhamma ga akan mundur lagi. ga akan... ga akan...

berlaku untuk kehidupan yang akan datang juga? atau akan berupa kecenderungan2?

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: Buddha masuk Islam
« Reply #46 on: 07 August 2012, 08:51:56 PM »
tambahan pertanyaan:
apakah kondisi dan situasi berlaku?

Term n condition
Samma Vayama

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Buddha masuk Islam
« Reply #47 on: 07 August 2012, 09:06:53 PM »
sebenarnya malas memberikan komentar,
tapi bahaya bisa menyesatkan
betul, saya tidak meragukan komentar anda bisa menyesatkan
jadi memang lebih anda hati2.

Quote
bisa jadi tung tung cep itu adalah salah satu bentuk pengamalan
cara mengamalkan adalah 'meminta2' jadi pengemis elite

Quote
tidak/sedikit tahu bukan aib, "diam itu adalah emas"
arti diam itu tidak bicara, tidak bergerak
bagaimana pula diam adalah emas

Quote
tidaklah menredahkannya seperti Maha Panthaka merendahkan Cula Panthaka
bukankah semakin jelas Cula Panthaka lebih baik daripada Maha Panthaka?

ingat Maha Panthaka itu arogan/sombong karena merasa berpengetahuan
hati2 dengan kesombongan!! banyak kejatuhan yang diakibatkannya
hati2 berkomentar!! jangan2 mengandung unsur kesombongan
ingat2!! calon Buddha saja harus merasakan akibat asal komentar

daripada sok tahu, berbahaya
contohnya? Maha Panthaka = sok tahu, sok hebat, sok segalanya lah

alamak !!!!

di topik2 sebelah anda menjudge bahwa di DC banyak fanatik ! sedangkan anda fanatik dari anti fanatisme
sekarang anda menjudge Bhikkhu Maha Panthaka sok tahu dan sok hebat !! bagaimana pula itu ?
dalam kitab komentar yg pernah saya baca, ada dikatakan bahwa Bhikkhu Maha Panthaka adalah seorang Arahat, tapi beliau tidak punya kemampuan abhinna, makanya Beliau tidak tahu bagaimana cara melatih Bhikkhu Cula Panthaka.

ntah kamu yang benar, atau penterjemah kitab komentar, atau penulis komentar atau saya salah baca.
atau mungkin anda lebih layak menyandang predikat sok tahu dan sok hebat.
« Last Edit: 07 August 2012, 09:12:24 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline siswahardy

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 615
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha masuk Islam
« Reply #48 on: 07 August 2012, 09:42:25 PM »
betul, saya tidak meragukan komentar anda bisa menyesatkan
jadi memang lebih anda hati2.
cara mengamalkan adalah 'meminta2' jadi pengemis elite
arti diam itu tidak bicara, tidak bergerak
bagaimana pula diam adalah emas

alamak !!!!

di topik2 sebelah anda menjudge bahwa di DC banyak fanatik ! sedangkan anda fanatik dari anti fanatisme
sekarang anda menjudge Bhikkhu Maha Panthaka sok tahu dan sok hebat !! bagaimana pula itu ?
dalam kitab komentar yg pernah saya baca, ada dikatakan bahwa Bhikkhu Maha Panthaka adalah seorang Arahat, tapi beliau tidak punya kemampuan abhinna, makanya Beliau tidak tahu bagaimana cara melatih Bhikkhu Cula Panthaka.

ntah kamu yang benar, atau penterjemah kitab komentar, atau penulis komentar atau saya salah baca.
atau mungkin anda lebih layak menyandang predikat sok tahu dan sok hebat.

apakah komentar2 saya berkenaan terhadap komentar anda,
anda anggap sebagai masalah pribadi?
asal tahu saja,
saya tidak pernah bermaksud menyerang pribadi anda ataupun orang lain
kalaupun anda merasa terusik,
bukankah saya sudah meminta maaf secara terbuka kepada siapa pun yang merasa terusik oleh komentar saya

terus anda mau apa lagi?
mau ngebanned saya? layangkan saja surat ke admin
dibanned pun saya tidak merasa rugi

saran saya:
lebih baik anda buktikan statement anda yang saya komentari, apa betul masih ada kekurangan seperti yang saya tambahkan
sehingga itu menunjukkan bentuk tanggung jawab anda atas komentar yang anda publish

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Buddha masuk Islam
« Reply #49 on: 08 August 2012, 05:49:06 AM »
terus anda mau apa lagi?
mau ngebanned saya? layangkan saja surat ke admin
dibanned pun saya tidak merasa rugi

jangan sensitif !!  ;)
selagi anda masih tidak kasar dan sopan, tidak akan di banned,
tuhan penguasa alam DC maha adil kok ! :)
di alam DC anda bebas berbicara tapi harus sopan.

Quote
saran saya:
lebih baik anda buktikan statement anda yang saya komentari, apa betul masih ada kekurangan seperti yang saya tambahkan
sehingga itu menunjukkan bentuk tanggung jawab anda atas komentar yang anda publish

saran anda tidak berlaku bagi saya, karena antara kita tidak ada masalah pribadi, wong kenal kamu aja tidak.

kita hanya membahas komentar, andai ada komentar yang 'tidak menyenangkan atau tidak tepat atau tidak sesuai kenyataan atau tidak ... ' dan hal ini berlaku bagi para semua penghuni alam DC kok !

LANJUT !
« Last Edit: 08 August 2012, 06:01:06 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline abgf

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 195
  • Reputasi: -13
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha masuk Islam
« Reply #50 on: 08 August 2012, 11:30:09 AM »
memang benar... ada beberapa (banyak juga sich menjadi kebiasaan seperti suatu penyakit menular) anggota forum yang dalam diskusi seringkali hanya mengeluarkan statement yang tidak ada hubungannya dengan nilai topik diskusi. hanya mengeluarkan statement-statement kearah penyerangan mengganggu atau mengacaukan jalannya topik diskusi kearah bersifat pribadi.

buktinya bisa dilihat pada saat diskusi-diskusi yang seru berbobot, malah-malah mereka yang merasa lebih berpengetahuan atau senior melakukan tindakan hal-hal demikian. tidak dapat mengontrol diri (upekha, sati), lalu seringkali diikuti (mewabah oleh para yunior/anak bawang yang baru melek melihat panutan diatasnya yang seolah-olah menjadi idola dalam kesamaan kualitas penilaian pandangan kebenaran kehidupan dalam benak mereka (yang masih yunior/anak bawang).

klo begitu, jangan-jangan kualitas pencapaiannyanya (pengalaman, konsep, pengetahuan kenijaksanaannya)  sama kali yech sehingga menjadi diidolakan oleh yang masih yunior/anak bawang atau yang lain yang sekonsep?
sehingga saling menggelapkan.

loh kualitasnya seperti apa klo begitu,
bukankah tindakan itu malah terlihat kekanak-kanakan (menunjukan sikap tiada kedewasaan, kanak-kanak yang kalang kabut, bukan menunjukan nilai-nilai kebenaran tetapi menunjukan kualitas masih membela diri dengan menunjukan emosi diri atau kabur (tidak berani menghadapi) dari kenyataan (permasalahan))....., berbanding terbalik dengan sikap yang ditunjukan sebagai yang lebih senior, berpengetahuan lebih luas?  :))

silahkan para pembaca perhatikan dalam setiap tulisan-tulisan diskusi, siapakah mereka-mereka itu?

renungan untuk melihat keburukan untuk menjadi contoh mempelajari menjadi orang yang bijaksana dan upekha, sati diri.
 _/\_abgf
sobat DHAMMA.

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Buddha masuk Islam
« Reply #51 on: 08 August 2012, 12:22:02 PM »
ada satu kalimat yang bunyinya begini, "if u dont know who i am, dont judge me"
seperti itulah terkadang orang suka menjudge yang lainnya tanpa pernah mengenal sebelumnya.
sudah kenalpun, terkdang masih bisa salah, apalagi kalo belum kenal. :)
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline siswahardy

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 615
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha masuk Islam
« Reply #52 on: 08 August 2012, 12:39:14 PM »
biar lebih terarah dan tidak bias kemana2

tidak ada yang salah dengan tuntuncap.
tapi tidak memiliki pengetahuan buddha dhamma akan terbawa 'arus samsara' lebih lama.

bagaimana kalau tahu tapi tidak diamalkan?
bagaimana kalau tidak tahu tapi mengamalkan?

apa Dhamma cuma ada di Buddhism aja?
apa mengamalkan Dhamma tingkat rendah (dana, sila, dll) tidak membawa seseorang maju ke arah pembebasan?
bisakah dibilang kolekte, sedekah = dana?

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Buddha masuk Islam
« Reply #53 on: 08 August 2012, 02:16:11 PM »
biar lebih terarah dan tidak bias kemana2

bagaimana kalau tahu tapi tidak diamalkan?
bagaimana kalau tidak tahu tapi mengamalkan?

apa Dhamma cuma ada di Buddhism aja?
apa mengamalkan Dhamma tingkat rendah (dana, sila, dll) tidak membawa seseorang maju ke arah pembebasan?
bisakah dibilang kolekte, sedekah = dana?
kalo tau tapi tidak diamalkan masih mungkin sih.
tapi kalo "tidak tau tapi mengamalkan" ini agak aneh, yang menjadi pertanyaan adalah apa yang mau diamalkan kalo tidak tau? ???
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline abgf

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 195
  • Reputasi: -13
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha masuk Islam
« Reply #54 on: 08 August 2012, 02:22:46 PM »
ada satu kalimat yang bunyinya begini, "if u dont know who i am, dont judge me"
seperti itulah terkadang orang suka menjudge yang lainnya tanpa pernah mengenal sebelumnya.
sudah kenalpun, terkdang masih bisa salah, apalagi kalo belum kenal. :)

benar.... bro hema?!?!!

tetapi seseorang yang dianggap dewasa (dalam pengertian bijaksana), ia adalah seorang yang bertanggung jawab, dan mempertimbangkan, mengerjakan kebaikan bagi semua. bukan yang dikuasai oleh lobha dosa moha (tiada upekha), ukuran kepentingan atta diri.

Karaniya Metta Sutta:

Semoga semua makhluk sejahtera dan damai,
semoga semua makhluk berbahagia”

Makhluk apapun juga
Baik yang lemah atau yang kuat tanpa kecuali
Yang panjang atau yang besar
yang sedang, pendek, kurus atau gemuk

Yang terlihat atau tidak terlihat
Yang jauh maupun yang dekat
Yang telah terlahir atau yang akan dilahirkan
Semoga semuanya berbahagia

Jangan menipu orang lain
Atau menghina siapa saja,
Janganlah karena marah dan benci
Mengharapkan orang lain mendapat celaka

Bagaikan seorang ibu mempertaruhkan nyawanya
Untuk melindungi anaknya yang tunggal
Demikianlah terhadap semua makhluk
Dipancarkannya pikiran kasih sayang tanpa batas

Hendaknya pikiran kasih sayang
Dipancarkannya ke seluruh penjuru alam,
ke atas, ke bawah, dan ke sekeliling
Tanpa rintangan, tanpa benci, atau permusuhan

Sewaktu berdiri, berjalan, atau duduk
Atau berbaring sesaat sebelum tidur
Ia tekun mengembangkan kesadaran ini
Yang dinamakan “Kediaman Brahma”

Tidak berpegang pada pandangan yang salah
Tekun dalam sila dan memiliki kebijaksanaan,
Hingga bathinnya bersih dari segala nafsu indria
Maka ia tak akan lahir lagi dalam rahim manapun juga

demikianlah adanya

 _/\_abgf
sobat DHAMMA

Offline abgf

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 195
  • Reputasi: -13
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha masuk Islam
« Reply #55 on: 08 August 2012, 02:36:26 PM »
kalo tau tapi tidak diamalkan masih mungkin sih.
tapi kalo "tidak tau tapi mengamalkan" ini agak aneh, yang menjadi pertanyaan adalah apa yang mau diamalkan kalo tidak tau? ???

Awam (umat beragama) melegalisasi yang tertulis (hukum Taurat). tetapi pembebasan terjadi dan bekerja di dalam diri (mengerjakan berdasarkan kekuatan keTuhanan).
memang kebaikan ekspresi dari dalam diri atau bergantung dari luar?
selama dari luar, seseorang (tidak ada yang bersifat dunia yang sempurna dalam kebenaran) akan menjadi makhluk terhukum. (hukum karma, akhirnya kematian)
dan guru Buddha mengajarkan umat untuk mengembangkan 4 sifat luhur keTuhanan.

lihatlah kejadian-kejadian di negeri ini, praktek-praktek agamawi mereka yang melegalisasi yang tertulis (hukum Taurat) oleh berdasarkan pertimbangan diri mereka sendiri..... apa yang mereka perbuat?!!!!

 _/\_abgf
sobat DHAMMA

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Buddha masuk Islam
« Reply #56 on: 08 August 2012, 02:49:24 PM »
benar.... bro hema?!?!!

tetapi seseorang yang dianggap dewasa (dalam pengertian bijaksana), ia adalah seorang yang bertanggung jawab, dan mempertimbangkan, mengerjakan kebaikan bagi semua. bukan yang dikuasai oleh lobha dosa moha (tiada upekha), ukuran kepentingan atta diri.

 _/\_abgf
sobat DHAMMA
if u dont know who she/he is, dont judge her/him.

Awam (umat beragama) melegalisasi yang tertulis (hukum Taurat). tetapi pembebasan terjadi dan bekerja di dalam diri (mengerjakan berdasarkan kekuatan keTuhanan).
memang kebaikan ekspresi dari dalam diri atau bergantung dari luar?
selama dari luar, seseorang (tidak ada yang bersifat dunia yang sempurna dalam kebenaran) akan menjadi makhluk terhukum. (hukum karma, akhirnya kematian)
dan guru Buddha mengajarkan umat untuk mengembangkan 4 sifat luhur keTuhanan???

lihatlah kejadian-kejadian di negeri ini, praktek-praktek agamawi mereka yang melegalisasi yang tertulis (hukum Taurat) oleh berdasarkan pertimbangan diri mereka sendiri..... apa yang mereka perbuat?!!!!

 _/\_abgf
sobat DHAMMA
kebaikan yang sejati tentu berasal dari dalam diri, tapi kebaikan yang palsu sangat dipengaruhi oleh hal diluar.
yang dibold, bisa dijelaskan.
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline abgf

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 195
  • Reputasi: -13
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha masuk Islam
« Reply #57 on: 08 August 2012, 03:10:56 PM »
yang aku tulis untuk melihat kepada diri sendiri masing-masing.


Metta Karuna Upekha dan Mudita. (didalam kekeristenan disebut sebagai buah Roh)



Karaniya Metta Sutta:

Semoga semua makhluk sejahtera dan damai,
semoga semua makhluk berbahagia”

Makhluk apapun juga
Baik yang lemah atau yang kuat tanpa kecuali
Yang panjang atau yang besar
yang sedang, pendek, kurus atau gemuk

Yang terlihat atau tidak terlihat
Yang jauh maupun yang dekat
Yang telah terlahir atau yang akan dilahirkan
Semoga semuanya berbahagia

Jangan menipu orang lain
Atau menghina siapa saja,
Janganlah karena marah dan benci
Mengharapkan orang lain mendapat celaka

Bagaikan seorang ibu mempertaruhkan nyawanya
Untuk melindungi anaknya yang tunggal
Demikianlah terhadap semua makhluk
Dipancarkannya pikiran kasih sayang tanpa batas

Hendaknya pikiran kasih sayang
Dipancarkannya ke seluruh penjuru alam,
ke atas, ke bawah, dan ke sekeliling
Tanpa rintangan, tanpa benci, atau permusuhan

Sewaktu berdiri, berjalan, atau duduk
Atau berbaring sesaat sebelum tidur
Ia tekun mengembangkan kesadaran ini
Yang dinamakan “Kediaman Brahma”

Tidak berpegang pada pandangan yang salah
Tekun dalam sila dan memiliki kebijaksanaan,
Hingga bathinnya bersih dari segala nafsu indria
Maka ia tak akan lahir lagi dalam rahim manapun juga



Iman (keyakinan), pengharapan dan kasih.

di dunia ini kita berjalan, mengerjakan kebenaran dan kebaikan berdasarkan keyakinan dan pengharapan pada kehidupan mendatang di masa depan dan kualitas kasih-mengasihi yang bekerja di dalam diri. tetapi setelah pencapaian pembebasan, pada akhirnya kasih yang masih tinggal tetap.
bagi umat awam/pejalan luar, makhluk (kehidupan) yang sudah mencapai keBuddhaan dikenali dalam kekacauan dan kebingungan pengetahuan mereka dikenali sudah tiada. padahal mereka murni, bekerja berdasarkan kasih. kehidupan mereka kekal, tetap ada. (for GOD is LOVE)

apa buktinya?
coba pertimbangkan makhluk dunia samsara di alam dewa bahkan sampai brahma, berapa usia mereka? apalagi yang telah mencapai pembebasan.
umat hanya pandai berteori-teori sendiri tetapi sesungguhnya terjebak dualisme kewujudan yang berkondisi (disebut duniawi), dicengkram oleh lobha dosa dan mohanya sendiri mempertahankan atta yang bukan 'aku' kehidupan yang sesungguhnya.

semoga mendapat pengetahuan/mencerahkan
 _/\_abgf
sobat DHAMMA

« Last Edit: 08 August 2012, 03:29:16 PM by abgf »

Offline abgf

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 195
  • Reputasi: -13
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha masuk Islam
« Reply #58 on: 08 August 2012, 03:12:07 PM »
....
« Last Edit: 08 August 2012, 03:14:48 PM by abgf »

Offline abgf

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 195
  • Reputasi: -13
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha masuk Islam
« Reply #59 on: 08 August 2012, 03:13:02 PM »
sorry diatas salah ketik modify dengan quote, termasuk yang ini juga  ;D
« Last Edit: 08 August 2012, 03:15:48 PM by abgf »