Yup,mungkin ini akibat keterbatasan ane.... untuk sementara dianggap data.
Yang dapat ane hubung2kan, kehadiran dan ucapan Bhante Angulimala adalah faktor penunjang berbuahnya kamma baik ibu dan anak, dari vipaka buruk kesulitan proses kelahiran.
tentu saja semuanya tidak terlepas dari kamma, tapi kalau kita membaca sutta itu,
14. Kemudian, pagi harinya, Yang Mulia Angulimāla merapikan jubah, dan membawa mangkuk dan jubah luarnya, pergi ke Sāvatthī untuk menerima dana makanan. Ketika ia sedang berjalan untuk menerima dana makanan dari rumah ke rumah di Sāvatthī, ia menyaksikan seorang perempuan yang sedang kesulitan dan kesakitan melahirkan anaknya. [103] Ketika ia melihat hal itu, ia berpikir: “Betapa makhluk-makhluk menderita! Sungguh, betapa makhluk-makhluk menderita!”
Ketika ia telah berkeliling untuk menerima dana makanan di Sāvatthī dan telah kembali dari menerima dana makanan, setelah makan ia menghadap Sang Bhagavā, dan setelah bersujud kepada Beliau, ia duduk di satu sisi dan berkata: “Yang Mulia, pagi hari ini aku merapikan jubah, dan membawa mangkuk dan jubah luarku, pergi ke Sāvatthi untuk menerima dana makanan. Ketika aku sedang berjalan untuk menerima dana makanan dari rumah ke rumah di Sāvatthi, aku menyaksikan seorang perempuan yang sedang kesulitan dan kesakitan melahirkan anaknya. Ketika aku melihat hal itu, aku berpikir: ‘Betapa makhluk-makhluk menderita! Sungguh, betapa makhluk-makhluk menderita!’”
Angulima sudah bertemu dengan ibu melahirkan itu, tapi tidak mampu berbuat apa2 untuk membantu. setelah menghadap Sang Buddha dan mendapatkan jurus itu, baru kemudian Angulimala mendatangi si ibu dan mengucapkan pernyataan kebenaran itu dan ibu serta bayinya selamat. dari episode ini, dapat disimpulkan bahwa pernyataan kebenaran itulah yg menyelamatkan si ibu dan bayinya