//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana  (Read 18727 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana
« on: 26 February 2008, 08:46:11 PM »
THERAPY VIPASSANA

Kasus-kasus penyembuhan melalui Meditasi Vipassana

A.   Dua kasus yang diceritakan oleh Y.A. Mahasi Sayadaw.

1.   Seorang Thera sembuh dari penyakit “Angin” yang kronis dan rematik.

Sekitar tahun 1945, di desa Leik Chin, kira-kira 4 mil barat laut dari desa Seik Khun, seorang Thera yang hanya mendengar tentang teknik meditasi Vipassana dari Y.A. Mahasi Sayadaw percaya akan hal itu dan batinnya menjadi gembira sekali, lalu ia berlatih meditasi Vipassana dengan penuh perhatian di dalam padepokannya sendiri. Nampaknya hanya dalam beberapa hari kemudian, konsentrasi Vipassana yang luar biasa dan pengetahuan pandangan terang muncul dan penyakit “angin” yang kronis itu, yang telah dideritanya lebih dari dua puluh tahun, hilang total.

Penyakit kronis itu telah menyiksa dirinya sejak menjadi Samanera berumur delapan belas tahun, ia harus mengkonsumsi obat setiap hari. Kecuali itu ia juga menderita penyakit rematik, yang menyebabkan ia membutuhkan pemijatan setiap hari untuk meringankan penderitaanya.

Dengan hilang totalnya keluhan-keluhan itu, sewaktu melaksanakan konsentrasi mencatat (dalam batin), ia akhirnya bisa hidup lebih nyaman tanpa harus bergantung kepada obat-obatan dan pemijatan. Diketahui dari para Bhikkhu-Bhikkhu asuhannya bahwa oleh karena Thera itu mempunyai keyakinan dan kepercayaan yang dalam, maka setiap penyakit yang bagaimanapun bisa lenyap jika meditasi dilakukan menurut teknik perenungan Satipatthana (landasan perhatian) :

Maksudnya perenungan terhadap keempat landasan perhatian, yaitu :
Perenungan terhadap pikiran (Cittanupassana),
Perenungan terhadap perasaan (Vedananupassana),
Perenungan terhadap jasmani (Kayanupassana),
Perenungan terhadap Dhamma (Dhammanupassana)

Ia selalu mendapatkan pertolongan terapi Vipassana, dan tanpa bergantung pada obat-obatan lagi, kapan saja ia merasa tidak enak atau sakit. Ia menginstruksikan dan menasehati pengikut-pengikutnya Samanera-Samanera dan murid-muridnya untuk melakukan hal yang sama jika mereka jatuh sakit.

Judul Buku : "Therapi Vipassana. Kasus2 Kesembuhan Melalui Meditasi Vipassana. Dihimpun oleh : Y.A. Mahasi Sayadaw
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana
« Reply #1 on: 29 February 2008, 10:21:25 PM »
2.   Memutuskan kecanduan minuman keras melalui kesadaran.
 
Maung Ma yang lahir di Seik Khun tinggal di desa Zaung Dan, kira2 dua mil dari tempat lahirnya. Waktu ia masih muda, telah menikah dan pecandu berat tuak. Sekitar tahun 1945, saudara2nya yang telah belajar Vipassana di padepokan Mahasi membujuk ia untuk melakukan hal yang sama. Ia berjanji akan melakukannya, dan setuju untuk memulainya pada hari yang telah ia tentukan. Pada hari itu, sewaktu saudara2nya datang untuk menyuruhnya memulai berlatih meditasi Vipassana, mereka menemukannya dalam keadaan mabuk tuak.

Keesokan harinya, mereka tiba dengan lebih cepat, sebelum ia sempat minum tuak, dan dengan sukses menuntun ia ke gubuk Kammatthana (tempat berlatih meditasi perenungan, konsentrasi dan meditasi). Maung Ma dengan serius berlatih menurut instruksi2 Y.A. Mahasi Sayadaw, dan menemukan begitu banyak kepuasan dalam bermeditasi Vipassana, sehingga ia menolak meninggalkan padepokan untuk pulang ke rumah. Ia berkata bahwa ia akan menjadi seorang Bhikkhu.

Karena engkau mempunyai keluarga, silahkan selesaikanlah kewajiban2 mu di keluarga sampai engkau telah melaksanakan kewajiban2 mu. Di waktu mendatang, jika sudah waktunya menjadi seorang Bhikkhu, lakukanlah. Kammatthana Sayadaw membujuk Maung Ma dan mengirimnya pulang.

Maung Ma sungguh2 menghormati Dhamma. Dikatakan bahwa walaupun ia sedang memanggul barang2 di atas bahunya dan bersepeda membawa barang2 dagangannya, ia tetap mempertahankan perhatian yang tidak terputus, dan sewaktu menuai padi, juga pada setiap genggaman ia akan mencoba membuat paling sedikit tiga catatan (maksudnya tiga catatan gerak setiap kali menuai padi, umpamanya : 1) Memegang…, 2) Menuai…, dan 3) Memasukkan ke kantung …demikian diulang terus).

Pada suatu waktu ia bertanya dalam hati apakah ia masih mempunyai keinginan pada tuak. Ia mencium bau minuman keras dari sebuah mangkok besar, dan setelah itu ia cepat2 melihat ke dalam pikirannya, untuk melihat apakah masih ada keinginan untuk meminumnya. Nampaknya sewaktu berbuat demikian sampai empat, lima, enam kali, pandangan terang Vipassana timbul dan dengan terkumpulnya momentum, mencapai puncaknya dengan pengalaman penghentian.

Kemudian menjelang akhir hayatnya sewaktu Maung Ma sedang mengalami penderitaan yang luar biasa karena penyakit parah, ia tidak mengesampingkan perhatiannya yang berharga. Pada malam sebelum meninggal, ia menuturkan kepada istrinya, sambil dengan penuh perhatian mencatat sensasi2 di dalam tubuhnya.

“Oh, sekarang sebagian kaki saya dari mata kaki ke lutut tidak lagi hidup. Hanya ada kehidupan dari tempurung kaki. (Kejadian ini adalah sebuah penggambaran yang sangat jelas dari pengalaman seseorang pada detik2 terakhir dari kematiannya yang diucapkan dalam bahasa sehari-hari. Di dalam istilah tekstual penggambaran ini dimaksudkan adalah istilah penghentian dari rupa-jivitindriya, atau materi kehidupan atau vitalitas kehidupan, bersama dengan kamma-jarupa atau materi yang terlahir dari karma).

Oh, sekarang kehidupannya hanya sampai pinggang…. Sekarang hanya sampai pusar…. Dan sekarang hanya sampai tengah dada, di jantung. Tingkat demi tingkat ia menjelaskan perubahan2 yang terjadi di dalam tubuhnya.

Akhirnya ia ucapkan, “Sebentar lagi, saya akan mati. Janganlah takut akan kematian. Suatu hari kamu juga akan mati. Buatlah satu tekad untuk berusaha melakukan meditasi Vipassana…..” dan betul, setelah kata2 terakhir kepada istrinya, ia meninggal.

Ini adalah sebuah kejadian bagaimana terapi Vipassana bisa memutuskan kecanduan meminum minuman keras sampai pada detik2 terakhir dan kematian.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana
« Reply #2 on: 01 March 2008, 08:11:54 PM »

B.   Tujuh kasus yang diceritakan oleh Sayadaw U Sujata.

1.   Seorang yogini (yogi wanita) sembuh dari tumor di dalam perut.

Kira2 di bulan September 1962, Daw Khin Thwe, seorang wanita dari Ta Mwe, Yangon, memulai meditasi Vipassana di Pusat Latihan Meditasi Mahasi Thathana (sasana) Yeikhtha (M.T.Y) Di kota. Tiga hari kemudian saya melihat satu kelompok yogini mengelilingi dan memijatnya.

“Apa yang terjadi?” saya bertanya.
“Saya mengalami rasa sakit yang mencengkram”, Daw Khin Thwe menerangkan. Ada tumor di perut saya, jadi saya tidak bisa duduk lama2. Di rumah, juga sewaktu teman2 atau tamu2 datang untuk duduk-duduk dan mengobrol, setelah hanya kira2 setengah jam, perut saya begitu sakit sampai saya harus permisi dan mendapatkan pijitan untuk meringankan rasa sakitnya. Saya pergi ke dokter untuk memeriksa, dan katanya ada sebuah tumor yang besar di dalam perut saya, dan diperlukan operasi bedah untuk membuangnya. Itu empat tahun yang lalu. Tahun ini ia berkata, “Ini tidak bisa dibiarkan, ini harus dioperasi sekarang juga!” Tetapi saya juga bisa mati dalam operasi itu, dan saya belum mendapatkan Dhamma yang merupakan sumber perlindungan yang dapat diandalkan. Menurut anggapan saya, saya harus berjuang merealisasikan Dhamma. Saya datang ke mari dengan tujuan itu, dan sekarang setelah duduk dan melatih meditasi belum sampai satu jam, saya menderita kesakitan yang luar biasa di dalam perut saya…”

“Dan anda belum pernah memberitahukan kepada saya mengenai hal ini dari awal!” saya berseru, “Sang Buddha membabarkan di dalam Mahasatipatthana Sutta bahwa seseorang bisa bermeditasi dengan penuh perhatian di semua keempat sikap dari jalan, berdiri, duduk atau berbaring. Pada kasus anda, untuk mencegah kesakitan itu kumat lagi di dalam perut, kamu boleh bersandar pada dinding sewaktu kamu duduk, atau duduk di kursi yang bisa diatur posisinya, atau bahkan berbaring lurus dan melanjutkan meditasi dan selalu mencatat dalam hati semua fenomena yang timbul.

Duduklah dalam posisi sedemkian rupa, sehingga tidak menyakitkan. Kamu boleh duduk, atau berbaring, dan tetap menjaga kesadaranmu seperti yang kamu suka. Jika konsentrasi, dan pengetahuan pandangan terang telah muncul, tumormu mungkin bisa lenyap.” Saya memberi petunjuk kepadanya. “Saya akan melanjutkan perjuangan menurut instruksi2 Sayadaw. Tetapi saya juga akan mengunjungi dokter untuk check up”., ia memohon, dan saya memberikan izin.

Jadi dia pulang ke rumah dan memeriksakan diri ke dokter. Sepertinya setelah diperiksa, dokter itu berkata, “Engkau harus menjalani operasi bedah untuk membuangnya. Engkau tidak boleh melanjutkan duduk bermeditasi (Vipassana). Jika kamu melakukannya, kamu bisa mati!”

Saya mengetahui hal ini hanya setelah ia kembali, setelah berada di rumah selama dua hari.

“Jika demikian kamu harus tidak putus asa dalam perjuanganmu bermeditasi Vipassana, apakah kamu akan mati atau tidak, atau tumornya akan hancur, kita pasti akan mengetahuinya. Jika kamu ingin duduk di atas kursi, atau duduk bersandar di tembok dan sebagainya, kamu boleh melakukannya. Sewaktu kamu berbaring, kamu juga bisa menjaga kesadaran dan perhatianmu. Pada waktu jam makan juga, sewaktu menjumput makanan dengan jari2mu, mengambil dan mengangkatnya, membuka mulut, menyuapnya ke dalam mulut, mengunyah, menelan, dan seterusnya, kamu harus terus menerus menjaga penuh perhatian terhadap segalanya, demikian juga ketika kamu makan. Semua ini sesuai dengan apa yang telah dibabarkan oleh Sang Buddha (yaitu : asite, pite, khayite, sayite sampajanakari) dan yang telah dijelaskan lebih jauh oleh Y.A. Mahasi Sayadaw dan diinstruksikan sebagai tugas pada meditasi Vipassana ….”

Daw khin Thwe melanjutkan perjuangan melatih meditasi Vipassana menurut instruksi2 di atas. Kira2 lima belas hari kemudian, ketika sedang makan dalam perhatian dan kesdaran penuh, ia merasakan bau yang sangat busuk. Karena keheranan, ia berpikir sejenak, setelah itu terpikir, bahwa itu pasti adalah tumornya.

Jika demikian persoalannya, tumor anda kemungkinan sedang hancur”, saya mengingatkannya dan terus memberinya semangat. Betul saja, seperti yang telah saya katakana, tumor besarnya sedikit demi sedikit sedang hancur dan akhirnya lenyap dari perutnya. Daw Khin Thwe sangat gembira sekali. Waktu ia kembali kepada dokternya untuk pemeriksaan medis lagi, dokternya sangat terkejut.

“Ha! Tumormu tidak ada lagi di sana! Apa yang telah kamu lakukan?”, dokternya bertanya keheranan. “Saya berlatih meditasi Vipassana di Mahasi Yeiktha. Lihatlah, walaupun anda berkata bahwa jika saya melakukan meditasi, saya bisa mati, bukan saja sekarang saya belum mati bahkan tumor saya telah hilang tuntas!” ia menjawa dengan penuh kemenangan.

Dan dokternya berseru, “Hey, apakah benar begitu? Dhammamu sungguh ajaib yah? (Dokter itu adalah keturunan India).
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana
« Reply #3 on: 05 March 2008, 05:05:53 PM »
2.   Seorang Bhikkhu yang sembuh dari tumornya

Seorang Bhikkhu yang telah memiliki delapan vassa (telah 8 tahun menjadi Bhikkhu) dari desa Kin Byar, kota Shwe Bo, tiba di Mahasi Thathana Yeiktha (pusat latihan meditasi Vipassana yang didirikan oleh Y.A. Mahasi Sayadaw0 Yangon dan memulai meditasi sekitar November 1974.

Namanya adalah U Sobhana dan ia telah menderita tumor dalam perutnya sejak ia seorang Samanera berumur tujuh belas tahun. Ia menjelaskan kalau makan, tumornya akan mendorong sisi kanan dari perutnya dan menjadi begitu ketat sehingga hampir tidak mungkin untuk duduk. Kadang2 ia tidak mempunyai pilihan, ia harus mendorong tangannya pada bagian tertentu yang ada tumor di bawahnya, dan  hanya dengan begitu ia bisa duduk. Banyak orang yang mengatakan bahwa ia harus ke rumah sakit dan operasi bedah diperlukan untuk mengeluarkan tumornya. Tetapi ia takut dioperasi, jadi ia membiarkan keadaannya begitu saja.

Dalam retreatnya yang pertama di MTY, Yangon, ia tidak bisa berbaring setelah makan, tetapi biasanya langsung pergi ke ruang sima (ruang resmi Sangha, yang terutama digunakan untuk melaksanakan kegiatan resmi Sangha, seperti pentahbisan Bhikkhu, pembacaan peraturan disiplin bagi anggota Sangha setiap dua minggu sekali dan sebagainya) untuk duduk dan melanjutkan latihan meditasi Vipassana nya. Ketika sedang duduk ia menekan tangannya pada tempat tumornya. Setelah kira2 dua puluh hari dengan upaya yang amat rajin, ia tidak lagi harus menekan pada titik tumor (dimulai dari saat duduk setelah selesai makan), karena ia menemukan bahwa ia dapat duduk dengan nyaman, setelah bisa memperhatikan dengan yang baik.

Belakangan ia menyadari bahwa tumornya telah lenyap. Ia dapat duduk lebih dari 3 jam, dan untuk periode 5 hari, ia sanggup mempertahankan perhatiannya terus menerus tidak terputus, sepanjang siang dan malam, bahkan tanpa berbaring untuk tidur. Pada hari keempat puluh lima dalam pengasingannya, ia memenuhi syarat untuk mendengar Nyanzin.

Keterangan mengenai Nyanzin :
“Kammatthanacariya atau guru meditasi” yang dilatih dalam tradisi Y.M. Mahasi Sayadaw diinstruksikan untuk tidak membuat konfirmasi pribadi mengenai pencapaian “pengetahuan batin” dari siswa2 meditasinya, terlebih pencapaian lokuttara (Pencapaian pengetahuan batin di atas duniawi). Ini adalah pengakuan secara sehat dan rendah hati terhadap kekurangan2 kita, sebab hanya Sammasambuddha (Manusia yang telah mencapai penerangan sempurna dengan usaha sendiri, tanpa diajar oleh makhluk lain, dalam hal ini adalah Sang Buddha Gotama) sendiri yang dapat memastikan pencapaian orang lain dengan kepastian mutlak. Oleh sebab itu untuk membuat para yogi yang telah menembus Dhamma cukup dalam agar mengetahui sampai di manakah pencapaian mereka, khotbah yang direkam di tape recorder selama tiga jam oleh Y.A. Mahasi Sayadaw tentang Proses pandangan terang ini diputar setiap dua minggu sekali, khotbah ini menguraikan secara rinci pengalaman2 aktual yang ditemukan pada berbagai tingkatan pencapaian pandangan terang Vipassana dan bahkan yang di atas itu. Ijin khusus hanya diberikan kepada siswa2 meditasi yang telah berjuang hingga ke taraf tertentu, dan mendapat rekomendasi pribadi dari Kammatthanacariya (guru yang memberikan kammatthana/obyek meditasi) atau guru meditasi masing2.

Hingga sekarang di MTY, Yangon, Y.M. U Sobhana masih menjalankan tugas2nya sebagai Bhikkhu menetap. Penyakit tumornya telah lenyap dan kesehatannya selalu dalam keadaan baik.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana
« Reply #4 on: 13 March 2008, 10:38:06 AM »
3.   Seorang umat awam yang tumor besarnya hancur.

U Aung Shwe yang berusia lima puluh empat tahun dari Daing Wun Kwin, Moulmein, mempunyai tumor yang besar di perutnya. Sewaktu ia mengunjungi dokter untuk pemeriksaan medis, ia diberitahukan bahwa tumornya harus dioperasi. Jadi dengan niat untuk mendapatkan Dhamma, yang merupakan sumber perlindungan yang dapat diandalkan, sebelum melakukan operasi, ia datang ke MTY, Yangoon dan memulai latihan meditasi Vipassana kira2 bulan Juni 1968.

Pada suatu hari, sewaktu sedang latihan meditasi Vipassana, ia mengetahui melalui pandangan batin, tiba2 tumor yang ada di dalam perutnya pecah, diikuti oleh kehancuran dan darah keluar dengan derasnya. Ia merasa seolah-olah mendengar semua ini dengan telinganya dan melihat semuanya dengan matanya. Sejak itu ia terbebas seluruhnya dari penyakit tumornya. Setelah melanjutkan latihan meditasi sesuai dengan petunjuk guru pembimbingnya, ia akhirnya memperoleh seluruh pandangan terang Vipassana hingga lengkap.

Sampai hari ini ia masih sehat-sehat dan dengan bahagia memberikan pelayanan2nya dalam Sasana (Ajaran Sang Buddha) di kedua bidang, yaitu bidang pariyatti (teori) dan bidang patipatti (praktek).

4.   Seorang Yogi sembuh dari encok di lutut.

Kira2 bulan Agustus 1951, Ko Mya Saung yang berumur 40 tahun tiba di Myin Gyan Yeikhta, sebuah pusat meditasi cabang Mahasi dan memulai latihan meditasi Vipassana di bawah pimpinan Sayadaw di sana. Ko Mya Saung telah menderita encok di lutut (arthritis) selama 5 tahun. Karena penyakitnya tidak tersembuhkan, walaupun telah mencoba pengobatan ke beberapa dokter, karena tergerak oleh Samvega (perasaan yang mendesak untuk kerohanian) ia datang ke pusat latihan meditasi Myin Gyan Yeikhta untuk latihan meditasi Vipassana.

Sewaktu sedang berusaha berlatih meditasi, lututnya membengkak, dan lebih banyak rasa sakit yang dicatat dalam hati, rasa sakitnya menjadi-jadi. Seperti yang telah diinstruksikan Sayadaw, ia tetap bersikeras mencatatnya tanpa henti. Rasa sakit itu menyiksanya begitu parah sampai air matanya mengalir dari kedua pipinya, dan badannya seakan terhempas ke depan dan ke belakang atau tertarik tiba2 ke atas dalam posisi yang aneh. Ini berlangsung selama kira2 empat hari.

Dan dengan penuh perhatian ia mencatat dalam hati, dalam meditasi ia melihat lututnya bersama dengan tulang2nya terlepas. Dalam ketakutannya, ia berteriak, “Aduh! Tulangnya patah! Lutut besar saya patah!”

Setelah insiden itu, ia begitu ketakutan sampai ia tidak berani untuk meditasi. Tetapi berkat dorongan semangat dari Sayadaw, ia melanjutkan lagi meditasinya. Akhirnya pembengkakan dan sakit di lututnya hilang total, dan Ko Mya Saung tidak lagi terganggu dengan penyakitnya sampai sekarang.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana
« Reply #5 on: 14 March 2008, 09:53:41 AM »
5.   Seorang Sayadaw yang sembuh dari makanan yang diguna-gunai

Sayadaw U Sumana yang berumur lima puluh lima tahun dari padepokan desa Nga Da Yaw, barat laut dari Myin Gyan, tiba di Myin Gyan Yeikhtha sekitar bulan Agustus 1957 dan memulai latihan meditasi Vipassana. Sayadaw itu sedang menderita perasaan tidak nyaman yang tidak tertahankan karena terdapat sebuah gumpalan yang besar di dalam perutnya dan walaupun ia sudah mendapatkan kesembuhan sementara, melalui pengobatan dari beberapa dokter, ia tetap tidak bisa mendapatkan kesembuhan total. Jadi terdorong oleh perasaan spiritual yang mendesak, ia putuskan untuk latihan meditasi Vipassana.

Nampaknya selama masa retretnya, ia merasa didorong, ditarik, disikut, disentakkan, dianiaya terus menerus oleh empat tukang tenung wanita. Ia bercerita bahwa ia juga bisa melihat bentuk2 dan rupa2 mereka. Jika ia memaksakan diri untuk memperhatikan mereka terus menerus, ia mengalami konstraksi dan sakit yang tidak tertahankan di dalam perutnya. Dalam ketakutan, ia bersiap-siap untuk pulang ke rumahnya. Lalu Sayadaw dari pusat latihan meditasi Myin Gyan berkata kepadanya.

Janganlah takut. Penderitaan itu pasti akan hilang pada waktunya. Catatlah dengan penuh perhatian untuk menguasainya! Mencatat dengan penuh perhatian berarti mengembangkan tujuh faktor penerangan batin (satta sambojjhanga) yaitu :

Sati - sambojjhanga : faktor penerangan – perhatian
Dhammavicayo - sambojjhanga : faktor penerangan - penyelidikan Dhamma atau fenomena batin
Viriya - sambojjhanga : faktor penerangan – semangat/usaha
Piti - sambojjhanga : faktor penerangan – keyakinan
Passadhi – sambojjhanga : faktor penerangan – ketenangan
Samadhi – sambojjhanga : faktor penerangan – konsentrasi
Upekkha – sambojjhanga : faktor penerangan – keseimbangan batin

Jika kamu merasa sangat takut, kami akan menugaskan seorang penjaga untuk berjaga-jaga.

Setelah ditenangkan oleh jaminan dan dorongan semangat dari kata2 Gurunya, Sayadaw U Sumana membatalkan niatnya untuk pulang ke rumah, malah ia melanjutkan perjuangannya bermeditasi Vipassana. Pada suatu pagi, rasa sakit yang amat sangat muncul dari dalam perutnya, mendorongnya untuk membuang hajat di halaman belakang. Sewaktu melakukan itu, ia melihat sebuah gumpalan kebiruan, kekuningan, kemerahan, kehijauan dan lendir yang keluar. Badannya terasa enteng dan gesit, sejak itu, ia sembuh total dari penderitaannya. Ia begitu puas dan gembira hingga ia cepat2 menemui gurunya di tempat latihan meditasi dan berteriak :

“Penderitaan saya telah hilang! Hilang total! Mereka telah lenyap!”

Begitulah Sayadaw U Sumana memulai latihan meditasi Vipassana pada bulan juli, dan dalam bulan berikutnya, Agustus, ia telah sembuh keseluruhannya. Setelah kesehatannya pulih normal, ia melanjutkan latihan meditasi sampai akhir Vassa (musim hujan).
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana
« Reply #6 on: 19 March 2008, 09:34:06 PM »
6.   Seorang yogi tua sembuh dari penyakit asmanya

U Aung Myint yang berusia tujuh puluh tahun dari desa Le Thit, Myin Gyan timur, memulai latihan meditasi Vipassana di Myin Gyan Yeiktha sekitar bulan September 1964. Ia telah menderita penyakit asma selama kira2 30 tahun. Sambil memberi tiga puluh Kyat yang ia bawa kepada pelayan dari guru meditasi Sayadaw, ia memohon kepada guru meditasinya.

Jika saya mati, tolong pergunakan uang ini untuk melaksanakan upacara kematian saya. Jangan engkau khawatir Dakagyi/ Penderma/donator! Saya akan mengurus semuanya. Sayadaw meyakinkannya. “Berusahalah dengan keras dan sekuat tenaga.”

Enam hari kemudian, sebagai akibat dari latihan meditasi Vipassana, kondisinya menjadi semakin parah. Serangan2 seperti kesulitan bernafas, dan nafas yang tersengal-sengal membuat ia susah makan, ia hanya makan bubur saja sampai dua hari penuh dan ini begitu melemahkannya sampai ia tertelungkup ke depan seperti seorang bungkuk yang lagi duduk. Para yogi yang lain telah berkumpul untuk menolongnya dan berpikir bahwa orang tua itu akan mati dan memberitahukan kepada Sayadaw mereka, ketika Sayadaw tiba, Beliau mengucapkan beberapa kata untuk memberi semangat dan ia menginstruksikan yogi tua itu untuk mencatat keletihannya. U Aung Myint dengan penuh keyakinan mulai mencatat dalam hati, “letih, letih”, setelah dua jam kemudian keletihannya tergantikan dengan perasaan tenteram dan ringan.

Setelah seminggu kemudian, sakitnya kambuh lagi dan selama tiga hari penuh ia tidak sanggup lagi untuk makan bubur beras. Banyak yang berpikir bahwa ia pasti mati. Sayadaw sekali lagi meyakinkannya, bahwa penderitaannya sudah akan lenyap dan setelah memberi dorongan semangat, dia diinstruksikan untuk berusaha keras dengan penuh perhatian. Mendengar hal itu, orang2 di sekitar yogi tua itu tersenyum dan berkomentar. “Ia hampir sampai pada titik kematian!  Bagaimana ia bisa menjaga perhatiannya lebih lama lagi?”

Tetapi U Aung Myint, sewaktu dengan tekun menjaga perhatiannya seperti yang telah dianjurkan oleh Sayadaw, ia melihat dalam pandangan terangnya, di dalam mata batinnya, perutnya terbuka pecah dan lendir serta gumpalan2 yang beraneka warna (kehijauan, kemerahan, kekuningan, kebiruan) turut keluar.
“Perut saya pecah dan terbuka, Pak!” ia menjerit.

Setelah itu ia kembali memperhatikan meditasinya menurut instruksi2 Sang Sayadaw, dan ia tidak pernah lagi terganggu asma, karena asma itu telah hilang total. Karena U Aung Myint pernah menjadi Bhikkhu yang kemudian lepas jubah, kemampuannya berceramah yang telah ia miliki membuatnya bisa mengajarkan dan membimbing meditasi kepada teman2 dan sanak keluarga di kampung halamannya. Sampai hari ini (1973) ia masih hidup dan kesehatannya baik.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Re: Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana
« Reply #7 on: 08 April 2008, 03:58:00 PM »
Ceritanya ada lagi gak?
Tambah lagi donk...

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana
« Reply #8 on: 08 April 2008, 04:46:21 PM »
Bagus cerita2nya. Mari yg belum pernah mencoba latihan vipassana, latihlah dan cicipilah keindahan Dhamma dalam meditasi vipassana, jika tidak pernah, maka Anda akan menyesal, seperti seorang yg berteriak indah tetapi tidak pernah merasakan keindahan itu sendiri.Atau seperti orang berteriak "ayo jadilah juara" dan Anda sendiri tidak pernah merasakan menjadi juara.

 _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana
« Reply #9 on: 08 April 2008, 05:18:34 PM »
Sayadaw yang sembuh dari bronchitis, asma dan malaria.

Sayadaw U Vamsapala dari Vihara Dhammikayone, desa Kyaik Kar, kota Mu Done, telah menderita pusing2, bronchitis asma dan malaria sejak 1950. walaupun ia telah mencoba obat yang dianggap cocok, hanya keringanan sementara yang didapat. Penyakit2 itu akan muncul lagi, berulang-ulang.

Oleh karena itu, didorong oleh perasaan keagamaan yang mendesak/ samvega, ia berlatih meditasi vipassana, mula2 untuk periode dua minggu sekitar bulan September 1973, ia kembali berlatih meditasi untuk kedua kalinya, berakhir kira2 tiga bulan. Ia sanggup untuk bermeditasi menjaga perhatiannya melalui sikap duduk dan berdiri sampai dua belas dan delapan belas jam berturut-turut dan terbebas dari penyakit2 dan kesakitan.

Begitu terilhami, ia kembali berlatih meditasi untuk yang ketiga kalinya agar penyakit2 itu bisa disembuhkan seluruhnya. Hanya dalam waktu satu minggu, ia sanggup bermeditasi tanpa henti sampai empat belas jam di dalam semua ketiga sikap yaitu berbaring, duduk dan berdiri. Pusing2, bronchitis asma, malaria dan semua sensasi kesakitan yang terdahulu lenyap seluruhnya. Latihan meditasi Vipassana yang ketiga kalinya ini berlangsung selama lima bulan tiga belas hari.

Pada suatu hari selagi Sayadaw U Vamsapala sedang terlibat dalam usaha menjaga perhatian terhadap sensasi2 (kesakitan) yang sedang muncul, gong untuk makan siang berbunyi. Walaupun begitu ia tidak merubah sikapnya, tetapi meneruskan konsentrasi mencatat semua fenomena yang muncul. Kemudian di malam hari, setelah kesakitan itu lenyap, tiga macam sensasi lain yang tidak menyenangkan, yaitu pusing2, lapar, dan panas terjadi hampir berbarengan. Selama kira2 dua jam, menyusul perhatian penuh dan mencatat semua sensasi2 itu, pusing2 pertama hilang, setelah itu rasa lapar dan yang terakhir panas juga lenyap.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana
« Reply #10 on: 09 April 2008, 06:54:44 PM »
Thera yang sembuh dari berbagai penyakit wasir, jantung dan lain-lain.
 
Thera (seorang Bhikkhu senior yang umumnya dianggap telah menjalani kebhikkhuan selama lebih dari sepuluh tahun atau sepuluh musim hujan) U Uttara dari Vihara Ga Mone, Desa Ia Gun, kota Mu Done, menderita penyakit pusing, sakit jantung, wasir, gangguan saluran kencing, sakit kuning, sakit di kedua pantat dan sakit pinggang sudah bertahun-tahun lamanya.

Pada tahun 1975 ia melewatkan masa Vassa di padepokan satipatthana Mahasi dan berlatih meditasi Vipassana. Ia hampir pada titik mengeluarkan air mata sewaktu kesakitan yang hebat dan tidak tertahankan muncul. Instruksi2 telah diberikan untuk tetap menjaga perhatian terhadap sensasi2 kesakitan itu sewaktu muncul. Pada awalnya ia hanya sanggup sedikit sekali untuk mencatat dengan penuh perhatian itu, tetapi hari demi hari konsentrasinya meningkat. Pada saat ia sudah mantap dalam sikap posisinya, sensasi2 kesakitan itu menjadi kurang dayanya, dan sewaktu ia bisa menjaga perhatian penuh terus menerus selama enam sampai tujuh jam, semua penyakit dan kesakitan yang disebutkan diatas lenyap. Sampai hari inipun, tanpa memerlukan pengurutan, ia tinggal dengan nyaman di padepokannya dan terus berlatih meditasi Vipassana.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana
« Reply #11 on: 10 April 2008, 10:49:13 PM »
Seorang Bhikkhu sembuh dari batu ginjal.

Seorang Bhikkhu yang menetap, U Nanadhaja dari padepokan Mahasatipatthana, Desa Taw Gu, kota Mu Done, menderita sakit konstriksi/kejang di perut. Ia berkonsultasi kepada seorang dokter, dokter ini mengatakan bahwa ia perlu menjalani operasi bedah.

Sebelum menjalani operasi, cobalah bermeditasi Vipassana! Sayadaw U Nandiya menasehatinya.

Saya selalu merasa sebentar2 seperti mau kencing. Tetapi sewaktu saya pergi kencing, hanya sedikit sekali yang keluar.

Perutmu yang sakit kemungkinan adalah karena kencing itu, kata Sayadaw U Nandiya sambil memberi semangat, dan memberi instruksi kepadanya untuk bermeditasi dengan penuh perhatian, “sewaktu kamu merasakan mau kencing, engkau harus dengan penuh perhatian mencatat : mau kencing, mau kencing”.

Sewaktu menjalankan meditasi mencatat dengan penuh perhatian seperti yang diinstruksikan, batu-batu putih yang sangat kecil keluar berulang-ulang, jumlah akhir totalnya sebanyak dua puluh tujuh butir. Sejak itu U Nanadhaja sembuh total dari penyakit perutnya dan kebiasaan sering ingin kencing.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana
« Reply #12 on: 11 April 2008, 08:41:01 PM »
Seorang Bhikkhu sembuh dari penyakit pusing, kejang dan kesulitan pendengaran.

U Siri, seorang Bhikkhu bergabung ke dalam Sangha di usia agak lanjut. Ia telah ditahbiskan oleh Upajjhayacariya (seorang Thera yang mentahbiskan seorang Bhikkhu baru) U Nandiya, dan menetap di padepokannya. Ia menderita penyakit pusing2, mudah lelah, sakit karena konstriksi dan kesulitan pendengaran.

Pada suatu hari, ketika sedang berusaha mengikuti instruksi2 Sayadaw U Nandiya, ia bisa mempertahankan perhatiannya  untuk tetap sadar terus menerus selama kira2 enam jam, kemudian sensasi2 menyakitkan itu berkurang, dan ia merasa agak sembuh. Dengan tiada henti2nya memperhatikan dengan penuh kesadaran, ia sembuh seluruhnya. Bahkan setelah ia sanggup menjaga perhatiannya untuk periode yang lebih lama, yaitu tujuh atau delapan jam dan seterusnya, hingga dua belas jam, semua sensasi menyakitkan itu tidak pernah datang kembali, karena mereka telah lenyap untuk selamanya.


Kesembuhan dari penyakit pusing-pusing

Ma Than Yi yang berumur delapan belas tahun, penduduk desa Ta Gun, telah menderita penyakit pusing2 selama lebih dari sepuluh tahun. Ia datang ke Yeiktha (pusat latihan meditasi), lalu dengan keyakinan dan usaha yang sungguh2 ia berlatih meditasi Vipassana.

Pada hari ketiga ia bisa terus menerus dengan penuh kesadaran menjaga perhatiannya di dalam satu posisi untuk kira2 tiga jam. Ia juga bisa dengan seksama memperhatikan rasa pusingnya. Setiap kali dicatat dengan penuh perhatian, pusingnya lenyap. Kemudian ia bermeditasi dengan penuh perhatian untuk periode yang lebih panjang, penyakit pusing2 itu tidak pernah muncul lagi. Penyakitnya telah sembuh total.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana
« Reply #13 on: 11 April 2008, 09:31:54 PM »
Wah.. Menarik sekali..
Penyakit berasal dari Pikiran..
Pikiran adalah Pelopor..
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana
« Reply #14 on: 12 April 2008, 07:38:20 AM »
pernah coba nangkep penyakit dr dalam diri melalui pikiran... rasanya yg ditangkep...

spt pas lg meditasi itu ada gatel terus fokus pada gatel itu

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana
« Reply #15 on: 12 April 2008, 01:05:10 PM »
Wah.. Menarik sekali..
Penyakit berasal dari Pikiran..
Pikiran adalah Pelopor..


Masih ingat CUKA kan?
Citta = Pikiran
Utu = Lingkungan
Kamma = Perbuatan
Ahara = Makanan

CUKA lah yg mempengaruhi kualitas makhluk hidup.......tergantung mana yg paling dominan....  :-?  :)

 _/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana
« Reply #16 on: 12 April 2008, 10:11:05 PM »
Sembuh dari kejang perut

Ma Khin Than yang berumur dua puluh tahun, puteri dari U Ngo dan Daw Win Kyi penduduk desa Taw Gu, telah menderita sakit karena konstriksi di perut selama lebih dari sepuluh tahun. Ia datang ke Yeiktha untuk melatih meditasi Vipassana.

Pada hari ketiga, setelah ia bisa menjaga perhatiannya sampai tiga jam, ia memuntahkan beberapa gumpalan dari perutnya. Ia juga mengalami diare. Instruksi2 diberikan untuk menjaga perhatian penuh pada kemunculan setiap fenomena atau hal2 yang lain. Setelah sepuluh hari penyakitnya tidak kambuh lagi. Dan sampai hari ini, ia telah sembuh sama sekali.


Kasus konstriksi perut yang lain

U Win yang berusia enam puluh tahun dari desa Naing Hione telah menderita sakit konstriksi di perut selama bertahun-tahun, ketika ia datang ke Yeikhta untuk berlatih meditasi Vipassana.

Sekitar pukul delapan malam pada hari ketiga, ketika ia menjaga penuh perhatiannya menurut petunjuk yang telah diberikan, ia memuntahkan dua tempolong penuh benda yang keras (kemungkinan makanan yang tidak tercerna, yang mirip dengan tinja yang mengeras). Rasa sakit di perutnya, juga menghilang. Dengan terus menerus melakukan meditasi, penyakit itu tidak pernah kambuh lagi.


Sembuh dari penyakit bronchitis, pusing2 dan wasir.

U Tut yang berumur tujuh puluh delapan tahun dari desa Ta Gun Daing menderita penyakit pusing2 dan rasa sakit yang luar biasa, sehingga ia harus selalu menyuruh seorang tukang urut untuk bersiap siaga dan mengurus keperluannya. Selain itu, ia juga menderita penyakit wasir dan bronchitis ketika ia datang ke Yeiktha untuk latihan meditasi Vipassana.

Pada awalnya, ia sanggup bermeditasi selama kira2 satu jam. Lambat laun, ia memperpanjang waktunya sampai dua atau tiga jam dan hingga mencapai empat jam. Semua sensasi2 menyakitkan yang berbagai macam itu berangsur-angsur berkurang sampai akhirnya hilang sama sekali.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana
« Reply #17 on: 17 April 2008, 11:48:10 PM »
Wanita yang sembuh dari radang usus dan tumor

Daw Ngwe Thein dari desa Ta Gun menderita radang usus dan tumor di perutnya. Ia meminum obat yang dikeluarkan oleh sebuah klinik, tetapi tidak menyembuhkan penyakitnya, jadi ia pergi ke rumah sakit umum untuk mendapatkan check up dan diberitahu bahwa ia harus menjalani operasi bedah. Ia sudah berumur tujuh puluh lima tahun, dan karena lemah, ia pulang kembali ke rumahnya tanpa berani menjalani operasi itu. “Kalau saya harus mati, biarlah saya mati dengan kesadaran penuh”, ia bertekad, lalu mengunjungi Yeiktha untuk latihan meditasi Vipassana.

Pada awalnya ia tidak bisa konsentrasi dalam waktu yang lama dalam sebuah sikap duduk, tetapi lambat laun ia bisa memperpanjang konsentrasinya. Sejauh konsentrasi yang bisa ia lakukan, penyakitnya juga menjadi berkurang. Sewaktu ia sudah sanggup untuk memelihara kesadaran dan perhatiannya dalam satu posisi selama lima sampai enam jam terus menerus, seluruh penyakitnya lenyap. Sekarang (pada waktu penulisan ini, 1975) pada usia tujuh puluh delapan tahun, sudah tiga tahun penyakit2nya lenyap, penyakit2 itu tidak pernah muncul lagi.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana
« Reply #18 on: 19 April 2008, 09:50:58 PM »
Konstriksi perut karena tumor di perut

Daw Sein Tin dari desa Kyaik Kwe menderita konstriksi perut yang disebabkan oleh sebuah tumor yang ada di perutnya. Ia harus minum soda. Keadaan ini sudah demikian untuk lima belas tahun lamanya. Ia datang ke Yeikhta untuk therapi Vipassana yang caranya telah ditunjukkan oleh Sang Buddha.

Ia berkonsentrasi dengan penuh kesadaran menjaga perhatiannya menurut petunjuk2 guru pembimbing. Hari demi hari, setelah sikap posisinya menjadi lebih mantapi, intensitas dari penyakitnya, juga berkurang. Sewaktu ia sanggup menjaga perhatiannya secara terus menerus selama sampai tujuh jam tanpa henti, penyakit dan seluruh sensasi kesakitan hilang. Sekarang (1975) ia sudah berumur enam puluh tahun dan tidak lagi harus meminum soda, dan juga tidak ada lagi kesakitan2 karena konstriksi di perutnya. Lama meditasi Vipassana-nya adalah enam belas hari.


Sembuh dari sakit di perut

Sejak ia berumur tiga puluh tahun, Daw Ma Le dari desa Ta Gun Daing telah menderita rasa sakit di perutnya. Di masa yang lampau, Yeiktha/pusat meditasi untuk latihan meditasi Vipassana belum banyak didirikan seperti sekarang, sehingga tidak terlintas pikiran untuk berlatih meditasi Vipassana.

Sewaktu ia berumur tujuh puluh tahun, sebuah pusat latihan meditasi di dekat desanya telah menjadi cukup terkenal, pada suatu hari ia mengunjunginya dan berlatih meditasi. Sama seperti kebanyakan orang, pada awalnya ia hanya bisa menjaga perhatiannya sebentar saja. Tetapi ia terus berlatih dengan tekun menurut instruksi guru pembimbing (untuk lambat laun memperpanjang dan mempertahankan posisinya) pada akhirnya ia bisa menjaga perhatiannya terus menerus untuk lima sampai enam jam tanpa berhenti. Setelah itu penyakitnya hilang. Sekarang (1975) ia sudah berumur delapan puluh delapan tahun tetapi penyakitnya tidak pernah kumat lagi.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana
« Reply #19 on: 21 April 2008, 09:05:56 PM »
Sembuh dari pusing2 dan hidrocelle (pembengkakan kantung kemaluan)

U Yasa seorang Bhikkhu menetap dari Padepokan Mahayin, desa Kun Dar, kota Mu Done, telah menderita pusing2 dan hydrocelle lebih dari dua puluh tahun, ketika ia tiba di Yeikhta untuk latihan meditasi
Vipassana.

Hanya sewaktu ia mencapai tingkatan di mana ia bisa mempertahankan sikap posisinya sampai empat jam, barulah penyakitnya berkurang intensitasnya, agak meringankan penyakitnya. Sewaktu ia meneruskan meditasinya dengan memperhatikan dan mencatat setiap fenomena yang muncul, akhirnya semua penyakit2nya hilang sama sekali. Ketika ia sanggup berkonsentrasi terus menerus di dalam posisi berdiri sampai dua belas jam, penyakitnya tidak pernah kumat lagi.


Seorang wanita sembuh dari lumpuh sebagian

Daw Khyi, seorang wanita dari kota Kant Baloo, distrik Shwe Bo, pernah jatuh dari sebuah pohon dan sebagian dari satu kakinya lumpuh. Ia bertemu seorang Biarawati dari Padepokan Myowa Mahasatipatthana, Moulmein di MTY, Yangon, dan mengikutinya via Moulmein dan tiba di Yeiktha desa Taw Gu.

Pada mulanya ia juga kurang dapat berkonsentrasi menjaga perhatiannya. Tetapi setelah berangsur-angsur konsentrasinya meningkat dan dapat berkonsentrasi menjaga perhatiannya selama empat jam terus menerus., cacat jasmaniah dan intensitas kesakitannya menjadi berkurang dan agak meringankannya. Sebulan kemudian, ia sanggup untuk terus menerus menjaga perhatiannya sampai tujuh jam, dan hermiplegia atau penyakit lumpuh sebagian itu sembuh total.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana
« Reply #20 on: 25 April 2008, 08:29:55 PM »
Seorang wanita sembuh dari penyakit askites

Sebelum Kammatthanacariya (Guru Meditasi) U Nandiya mendirikan Yeiktha (pusat latihan Meditasi) di desa Taw Gu, ia tinggal di padepokan Mahasatipatthana, di kota Kok Karait mengajar meditasi Vipassana.
Sekitar tahun 1963 ada seorang wanita yang bernama Daw Kyawk Khin di kota itu, yang menderita penyakit askites (yaitu perut bengkak karena akumulasi cairan yang bisa disebabkan oleh penyakit), sehingga ia terlihat seperti hamil. Ia telah pergi melakukan medical check up dan dokternya mengatakan, “Kita harus mengoperasinya. Biayanya kira2 seribu kyat. Tetapi apakah akan sembuh atau tidak, kami tidak bertanggung jawab.”

Karena ketakutan, ia tidak mau melakukan operasi. Tetapi berkat dorongan dan tekanan dari sanak keluarganya untuk berlatih meditasi Vipassana, ia tiba di Yeiktha, walaupun bertentangan dengan keinginannya.

“Ada hantu2 galak dan setan2 ganas di dalam Yeiktha itu! Dan mereka bisa menakutkanmu sehingga nyalimu ciut!” begitulah isu yang beredar dan Daw Kyawk Khin, juga sudah mengetahui isu itu dengan baik. Tidak mengherankan kalau ia tidak mau datang! Tetapi karena ia tidak mempunyai pilihan, juga karena tekanan dan dorongan semangat dari sanak keluarganya, ia akhirnya tiba di Yeiktha.

Setelah ia tiba, Sayadaw U Nandiya memberikan petunjuk2 untuk bermeditasi dengan posisi berbaring, posisi yang sangat cocok dengan kondisinya. Sewaktu mencatat fenomena yang muncul dengan penuh perhatian, badannya terasa bertambah berat, sampai akhirnya tidak bisa digerakkan. Setelah itu, karena beranggapan bahwa ia telah dikuasai oleh hantu galak, ia kehilangan konsentrasinya.

“Saya telah dikuasai hantu galak! Saya akan mati! Kamu semua telah datang untuk membunuh saya, hah! Saya tidak akan tinggal lebih lama lagi! Antar saya kembali ….” Ia menangis dengan histeris, dalam ketakutannya ia berusaha untuk berdiri. Dengan perasaan marah kepada orang2 yang telah mengirim ia ke Yeiktha, ia mulai mencaci maki mereka dalam berbagai cara.

“Jangan pergi dakamagyi, (istilah sopan yang dipakai oleh Bhikkhu-Bhikkhu untuk memanggil seorang wanita yang memberi kebutuhan kepada Bhikkhu-Bhikkhu atau donatur). Janganlah marah2. mintalah maaf untuk apa yang telah kamu katakan, yang tanpa sadar tentunya. Tahukah bahwa kamu sangat beruntung dapat datang dan bertemu saya. Dan saya menganggap situasi ini atas dasar kerukunan saudara dan saudari. Jika kamu tidak mau berbaring, ya jangan. Dengarlah apa yang akan saya katakan. Jika kamu benar2 tidak mau untuk berbaring, di sini saya akan menjelaskannya. Jadi, kamu boleh berjalan di sana untuk sementara waktu, kan? Jika merasa berat, catat dalam hati, “Berat, berat” dan jika kamu merasa enteng, catat juga dalam hati, “Enteng, enteng.”

Teruskanlah mencatat dalam hati, satu atau dua jam, selama mungkin sesuai kesanggupanmu, dan jika kamu tidak bisa jalan lagi, berdiri saja dan catatlah dalam hati untuk beberapa waktu. Jika kamu merasa berat, catatlah dalam hati, “Berat, berat”, dan jika engkau merasa enteng, catatlah “Enteng, enteng”. Terus perhatikan selama mungkin sesuai kesanggupanmu. Setelah itu jika kamu tidak sanggup untuk berdiri lagi, duduklah di tepi tempat tidurmu dan perhatikan untuk sementara. Sewaktu merasa berat, perhatikan, “Berat, berat”, dan sewaktu enteng, perhatikan, “Enteng, enteng”, perhatikan selama mungkin sesuai dengan kesanggupanmu. Dan kalau kamu tidak sanggup untuk duduk lagi, berbaringlah dengan perlahan-lahan di tempat tidur, dan jika merasa berat, perhatikan, “Berat, berat.” Jika merasa enteng, catatlah, “Enteng, enteng.” Teruskan konsentrasi, hanya begitu saja. Jika kamu tertidur, biarkan saja!

Jika kamu berbaring, janganlah takut kepada apapun! Saya akan mengirim metta (keadaan mental penuh cinta kasih yang ditujukan untuk kebahagiaan semua makhluk, yang sama sekali terbebas dari kepentingan pribadi) dan berjaga-jaga ….” Sayadaw membujuk dan menyuruhnya untuk terus berkonsentrasi.

Karena diberikan petunjuk untuk melakukan keempat posisi itu dengan cara bijaksana, si dakamagyi/donatur, yang takut untuk berbaring, akhirnya menerima posisi berbaring karena ia tidak sanggup lagi untuk berkonsentrasi dalam tiga posisi lainnya. Bersamaan dengan hasratnya untuk tidur, seluruh tubuhnya menjadi berat dan tidak dapat digerakkan dan ia agak tenang penuh perhatian. Tetapi ia tidak tertidur. Demikianlah sewaktu mencatat dalam hati dengan penuh perhatian selama tiga jam, seluruh badannya menjadi enteng. Perutnya yang kembung juga menjadi kempes dan kembali ke kondisi normalnya. Setelah bangkit dari tempat tidurnya, ia melaporkan hal itu dengan gembira kepada Sayadaw.

“Saya takjub, Bhante. Benar-benar takjub! Seluruh tubuh saya menjadi begitu enteng, Bhante! Perut saya juga telah kempes, Bhante!”
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana
« Reply #21 on: 26 April 2008, 05:27:56 AM »
Seorang anak sembuh dari konstriksi perut, sakit kepala dan tumor

Seorang anak lelaki yang bernama Yang Aung dari desa Taw Gu menderita sakit konstriksi perutnya setelah jatuh dari pohon, juga kepala pusing2 dan tumor. Tiada hal khusus yang didapat dari upaya2 pengobatan yang dilakukan oleh dokter2 setempat.

Seorang Thera bahkan menyatakan, “Kegagalan liver tidak bisa disembuhkan.” Corak kulit dari seluruh tubuh anak itu sangat suram. Ia datang ke Yeiktha, dan ketika sedang berlatih meditasi Vipassana, ia merasakan sesuatu di dalam perutnya seperti gasing memutar. Rasanya juga sakit. Setelah kira2 sepuluh hari, sebuah suara seperti “cepluk” keluar dari perutnya. “Sudah pecah terbuka”, pikirnya. Pada saat yang bersamaan bau yang busuk keluar dari mulutnya. Banyak ludah yang keluar dan juga panas. Pada hari berikutnya ia merasakan enteng dan lega. Setelah ia bisa bermeditasi menjaga perhatiannya tidak terputus pada salah satu posisi, duduk atau berdiri selama enam jam terus menerus tanpa berhenti, seluruh penyakitnya lenyap. Ia juga sanggup untuk bermeditasi sampai enam jam berturut-turut selagi duduk dan setelah itu berbaring terus menerus tanpa henti-henti. Kemudian ia menjadi Samanera dan hingga hari ini (sekitar Februari 1976) ia masih tinggal di Taw Gu Yeiktha.


Seorang pemuda sembuh dari sakit jiwa

Seorang anak laki2 yang bernama Maung Than Win dari Moulmein menderita sakit jiwa, ia berbicara dan berbuat apa saja sekehendak hatinya. Walaupun telah mengusahakan pertolongan dari seorang pengusir roh jahat, tiada sesuatu yang istimewa yang terjadi. Pergi ke rumah sakit jiwa juga tidak membawa kesembuhan. Dan walaupun sudah memakan obat sesuai resep dokter dari rumah sakit umum, nampaknya tidak ada manfaat yang didapat. Akhirnya ia datang ke Taw Gu Yeiktha untuk latihan meditasi Vipassana.

Lambat laun pikirannya menjadi tenang. Sewaktu ia sanggup berkonsentrasi menjaga kesadaran dan perhatiannya dalam satu posisi selama enam jam, ia telah sembuh total dari gangguan jiwanya. Sekarang ini, yaitu sekitar Februari 1976, ia masih tinggal di sana sebagai Samanera.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana
« Reply #22 on: 27 April 2008, 04:34:59 AM »
Wanita yang sembuh dari berbagai penyakit.

Daw Khin Sein seorang perempuan yang berumur lima puluh tahun yang tinggal di Race Course South Side, terbentuknya sebuah gumpalan di dalam perutnya sejak umur empat puluh lima tahun. Sejak itu, rasa kaku yang menyakitkan di dalam dada sebelah atasnya (epigastrium), kepala pusing, mabuk2, dispepsia (pencernaan yang terganggu) dan penyakit2 lain yang menyertai terus mengikutinya. Jika ia memakan makanan yang sudah dicernakan, penyakitnya akan menjadi lebih buruk. Walaupun pengobatan telah dilakukan dengan cara2 tradisional, barat dan bermacam-macam obat, tiada sesuatu istimewa yang terjadi.

Akhirnya anak laki2nya sendiri, yang seorang dokter mengusulkan bahwa mungkin diperlukan operasi. Tetapi karena Daw Khin Sein ketakutan oleh pikiran harus menjalani operasi bedah – atau mungkin karena hasrat untuk berlatih meditasi Vipassana baru saja bangkit – ia tiba di Yeiktha pada bulan April 1975. setelah beberapa hari berlatih meditasi Vipassana, ia menderita sebuah serangan serius dari penyakit awalnya itu (gumpalan di dalam perut), bersamaan dengan penyakit2 lain yang menyertainya.

“Mendatangi Yeiktha adalah sebuah kesalahan”, ia meratap dan bahkan berpikir untuk melarikan diri dari Yeiktha. Lagipula, sebuah luka lama di jempol jari kakinya yang diakibatkan oleh sebuah kayu log kering yang keras pada masa mudanya, terbuka lagi seperti masih baru, membuatnya sampai pada titik tak tertahankan sehingga mengeluarkan air mata. Kesakitan pada lengan atasnya, yang telah ia derita sejak dua tahun yang lalu juga muncul lagi dengan hebat.

Walaupun semua penyakit ini berulang lagi dan menyiksanya dengan berat, ia tetap menjalankan instruksi2 Guru pembimbingnya dengan usaha yang tekun, dan sewaktu bermeditasi dengan penuh perhatian, rasa sakit di lengan atas yang disebabkan oleh kayu hilang semuanya. Seluruh tubuhnya terasa sejuk, nyaman, dan tidak lagi terlihat tanda apapun dari penyakit2 itu. Sehingga gairahnya untuk bermeditasi Vipassana bertambah, dan pada hari kedua puluh delapan pengasingan dirinya, gumpalan yang besar itu yang telah bergerak naik sampai dada sebelah atas dan yang telah menyebabkannya sangat tidak nyaman, bergerak ke bawah, hancur dengan sebuah suara “plokk!” dan hilang melarut. Sebagai akibatnya, darah yang tersembur keluar yang berasal dari hancurnya gumpalan besar itu mengotori pakaian bawahnya, sampai harus sering2 diganti untuk tiga hari berturut-turut. Selain itu ia juga mendapatkan pandangan batin yang tajam mengenai beratnya beban dari tubuh. Dan walaupun ia berpikir bahwa mungkin semburan darah yang banyak ini akan menyebabkan ia menjadi lemah, sebaliknya ternyata ia menemukan bahwa secara mengherankan, ia ternyata jauh lebih kuat dari sebelumnya, ia merasa nyaman dan merasakan kejernihan batin dan jasmaninya.

Dengan hancurnya tumor besar tersebut, penyakit2 yang menyertainya juga menjadi sembuh seluruhnya. Jadi selain dari mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para Sayadaw, ia juga dipenuhi oleh rasa terima kasih tanpa batas kepada suaminya yang telah mengizinkannya untuk bermeditasi Vipassana. Setelah itu, ia melanjutkan meditasi dengan keyakinan yang kuat, sehingga membuat para Sayadaw merasa puas, ia menyelesaikan meditasi pandangan terangnya setelah pandangan terang yang luar biasa ia alami. Jika di waktu yang lampau ia harus berhati-hati dalam memilih makanannya, tetapi sekarang ia bisa makan apapun yang ia inginkan, tidak lagi harus cerewet dan selektif. Sepuluh hari setelah kembali ke rumah, ia pergi melakukan pemeriksaan medis, dan diberitahukan bahwa operasi tidak diperlukan lagi. Sampai hari ini, kesehatan Daw Khin Sein masih normal, mengatur urusan2 sosial dan spiritual jauh lebih baik daripada sebelumnya.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana
« Reply #23 on: 28 April 2008, 08:15:22 PM »
Wanita yang menderita sakit darah tinggi selama dua puluh enam tahun

Daw Than seorang wanita yang berumur lima puluh sembilan tahun, yang tinggal di asrama pekerja di MTY, Yangon, telah menderita darah tinggi sejak berumur tiga puluh tiga. Pengobatan secara tradisional, pengobatan barat dan segala macam obat-obatan lainnya sedikit membantu mengurangi penderitaannya, tetapi tidak menghasilkan penyembuhan total. Karena hipertensinya selalu bertambah, ia harus mengecek tekanan darahnya setiap hari. Ia mengalami banyak penderitaan batin dan jasmani. Walaupun ada keinginan untuk berlatih meditasi Vipassana, ia tidak melakukannya karena berpikir bahwa dengan keadaan kesehatannya yang buruk, ia tidak akan sanggup untuk berkonsentrasi.

Hingga akhirnya pada bulan Mei 1975 karena niatnya begitu keras, ia berlatih meditasi Vipassana di Yeiktha, yang kebetulan adalah tempat tinggalnya sendiri. Pada permulaannya tiada sesuatu yang special terjadi, tetapi setelah kira2 lima hari menyendiri bermeditasi, tekanan darahnya begitu tinggi hingga ia tidak bisa mengangkat kepalanya. Dan ketika anak-anaknya dari rumah datang mengajaknya untuk mendapatkan pengobatan secara medis, ia berpikir :
“Akan lebih baik dan lebih mulia bagi saya, bila saya mati ketika sedang melatih meditasi Vipassana.” Jadi ia tidak pulang ke rumah, tetapi meneruskan usahanya bermeditasi.

Suatu ketika saat sedang duduk berkonsentrasi, ia bergoyang dan miring seolah-olah akan jatuh. Seluruh badannya terasa berat dan sulit digerakkan. Demikianlah sewaktu sedang terlibat penuh dalam menjaga kesadaran dan perhatian yang tidak terputus terhadap apapun yang terjadi, sesuai petunjuk2 dari sang guru pembimbing untuk tidak melepaskan perhatiannya, ia merasakan seperti ada sesuatu yang pecah di dalam dadanya. Kemudian seluruh tubuhnya diliputi rasa panas, dan juga merasa ada cahaya yang terpancar dari tubuhnya. Sejak itu, bermeditasi terasa sangat nyaman. Pada permulaannya ia harus mencoba dengan keras sekali untuk bisa duduk berkonsentrasi walau hanya satu jam. Tetapi setelah kejadian itu, pada tahap belakangan (dari retreat), ia mungkin dapat duduk bermeditasi menjaga perhatiannya dan kesadarannya hingga dua setengah jam, tetapi terasa seperti ia sedang duduk dengan gembira dan nyaman hanya untuk waktu yang singkat saja, tanpa terasa letih sedikitpun. Seluruh tubuh terasa enteng, dan sensasi2 kesakitan pun telah hilang, karena hal2 itu telah dipadamkan.

Ia berusaha dengan sungguh2 sehingga membuat para Sayadaw merasa puas melihat kemajuannya, sampai ia mengakhiri meditasinya dan setelah meninggalkan Yeiktha, hipertensinya sudah tidak terdeteksi. Dahulu mukanya agak bengkak dan kepalanya selalu terasa berat, sekarang ketidaknyamanan itu telah lenyap. Sewaktu mengecek darah, tidak ditemukan indikasi hipertensi. Dalam sebuah pernyataan tertulis Daw Than menyatakan bahwa ia telah sembuh total dari hipertensi melalui berkah (sebagai hasil) dari melaksanakan meditasi Vipassana. Sekarang ia sehat dan selalu baik2 saja.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana
« Reply #24 on: 30 April 2008, 12:06:51 PM »
Penyakit jantung yang diderita sejak umur dua puluh tiga tahun telah sembuh.

Ibu Daw Myint Myint Kyi yang tinggal di Shan Lein Road no. 11, San Kyaung Section, Yangon, telah tersiksa oleh penyakit jantung sejak berumur dua puluh tiga tahun. Di tahun 1966 ia pergi melakukan pemeriksaan medis dan diberitahukan bahwa ia harus menjalani operasi dalam waktu 14 hari. Dengan tujuan untuk memantapkan diri dalam Tiga Perlindungan (Tiratana yaitu Buddha, Dhamma dan Sangha), kalau2 ia mati sewaktu dioperasi, ia mengundang Sangha yang dipimpin oleh Y.A. Mahasi Sayadaw untuk makan, mempersembahkan dana, meminta tiga perlindungan dan lima aturan kemoralan (Pancasila), yaitu :

Bertekad untuk tidak melakukan pembunuhan makhluk hidup (Panatipata veramani).
Bertekad untuk tidak mengambil barang yang tidak diberikan/pencurian (Adinnadana veramani).
Bertekad untuk tidak melakukan perbuatan asusila (Kamesumicchacara veramani).
Bertekad untuk tidak mengucapkan kata-kata yang tidak benar (Musavada veramani).
Bertekad untuk tidak mengkonsumsi segala sesuatu yang dapat menyebabkan lemahnya kewaspadaan (Surameraya majjapamadatthana veramani).

Melaksanakan upacara pelimpahan jasa (adat orang Myanmar yang beragama Buddha mengharuskan dilaksanakan penuangan air untuk mengirim jasa biasanya sesudah atau sebelum sebuah perbuatan baik yang penting dilakukan – misalnya berdana kepada Sangha, atau mengadakan jamuan makan untuk Sangha, memberikan bangunan padepokan yang telah lengkap kepada Sangha dan sebagainya. Lalu ia juga mendedikasikan perbuatan baik itu untuk terlaksananya cita-cita dan akhirnya pembebasan dari segala penderitaan, juga selain itu menyalurkan jasa-jasa kebaikan kepada semua makhluk, dengan mengundang semuanya untuk bergembira di dalam peristiwa melakukan kebajikan itu). Pada waktu itu, Y.A.Mahasi Sayadaw menyatakan bahwa akan sangat baik jika ia bisa bermeditasi Vipassana sebelum menjalani operasi.

Jadi ia datang ke Yeiktha, dan pada hari kelima dari usahanya, ia merasakan seolah-olah seluruh tubuhnya dipenuhi oleh nanah. Jantungnya, juga, sakit. Oleh karena ia tidak bisa berkonsentrasi sambil duduk, ia bermeditasi jalan dan menjaga kesadarannya dengan penuh perhatian. Setelah empat atau lima jam bermeditasi sambil berjalan, ia duduk bermeditasi pada pukul sepuluh malam. Kira-kira dua puluh menit kemudian, terdengar sebuah suara letupan, ia merasakan seolah-olah jantungnya pecah terbuka. Karena terkejut, tangan dan kakinya terhempas terbuka dengan perasaan janggal ia melihat sebuah gumpalan sebesar kelereng pecah. Setelah itu, walaupun ia melanjutkan dengan sepenuh perhatian mencatat dalam hati, tiada sesuatupun yang terjadi kecuali perasaan enak pada posisinya. Ia melanjutkan meditasi untuk lima hari berikutnya dan terbukti keadaannya sama baiknya sesudah itu.

Setelah berusaha selama sepuluh hari, ia harus kembali untuk melakukan pemeriksaan medis, kemudian dokternya menyatakan bahwa sudah tidak perlu diadakan operasi bedah. Sejak saat itu, bilamana sedikit saja rasa sakit itu muncul, hanya dengan memperhatikan sepenuhnya pada rasa sakit itu maka rasa sakit itu akan hilang. April 1977 ini, sewaktu ia pergi untuk melakukan pemeriksaan medis di rumah sakit, dokter menyatakan bahwa hipertensinya telah sembuh seluruhnya. Daw Myint Myint Kyi sendiri juga mengatakan bahwa sekarang ia merasakan sangat baik, tanpa ada perasaan tidak nyaman sedikitpun dan hipertensinya telah sembuh seluruhnya hanya dengan mencatat di dalam batin dengan penuh perhatian belaka, tanpa harus menjalani pembedahan.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana
« Reply #25 on: 30 April 2008, 08:03:17 PM »
Wanita yang tidak dapat menekuk kakinya karena retak lutut

Ibu Daw Thein Khyit yang tinggal di No. 119, 27 th Street, Yangon, retak pergelangan kakinya ketika sedang merawat cucunya, saat itu tali ayunan yang sedang didudukinya tiba2 putus. Dokter mengobatinya dengan menggunakan baut2. tetapi karena lukanya, ia tidak bisa menekuk atau melipat kaki-kakinya dengan baik, jadi ia sangat menderita. Rupanya kondisi ini telah berlangsung tepat enam tahun.
Kemudian dakamagyi/donator ini datang ke Yeiktha dan pada hari kedua puluh setelah ia bermeditasi Vipassana -  yang dimulai pada bulan Mei 1977 – ia sudah bisa menekuk kakinya dan duduk sesuai keinginannya, setelah kesadaran dan perhatiannya semakin dalam, lukanya menjadi sembuh total. Pada saat ini (bulan Juni) ia masih berlatih meditasi di Yeiktha.


Penyakit angin yang diderita selama lima puluh tahun.

Ibu Daw Nu yang berumur enam puluh empat tahun yang tinggal di Hsin Hia Road No. 1, Ah Lone Section, Yangon, telah menderita penyakit angina (kemungkinan adalah penyakit yang disebabkan oleh gas dalam perut/penyakit lambung) sejak ia berumur empat belas atau lima belas tahun. Penyakitnya sering kumat setiap dua atau tiga bulan, rasanya seolah-olah dada dan punggungnya menghimpit satu sama lain, yang menyebabkan perasaan tidak nyaman. Pada bulan April ia tiba di Yeiktha dan berlatih meditasi Vipassana.

Kira2 seminggu kemudian penyakitnya kumat lagi. Dadanya menjadi sesak dan perutnya menjadi bengkak begitu kencang sehingga ia berpikir bahwa ia akan jatuh terjengkang. Sewaktu mencatat dengan penuh perhatian, sesuai dengan petunjuk2 Sang Guru Pembimbing, keluar riak dan ia merasakan lebih baik dan tenang. Tiga atau empat hari kemudian penyakitnya muncul lagi sewaktu ia mencatat dengan penuh perhatian. Ia merasakan seolah-olah penyakitnya bergerak perlahan dari punggungnya. Sebagai hasil dari konsentrasi penuh perhatian yang tiada henti-hentinya, penyakitnya telah sembuh seluruhnya. Ia berlatih meditasi Vipassana terus sampai ia berhasil memperoleh kesempatan mendengarkan Nyanzin (Sebuah ceramah tiga jam dari tape recorder yang disampaikan langsung oleh Y.A. Mahasi Sayadaw sendiri, hanya khusus untuk para yogi yang telah menembus Dhamma cukup dalam). Pada saat sekarang ini ia masih ada, berbahagia, dan dalam kesehatan yang baik.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana
« Reply #26 on: 02 May 2008, 04:15:26 AM »
Sakit pada tengkuk, mati rasa yang menusuk dari pelipis hingga ke rongga mata

Ibu Daw Hia yang berumur tujuh puluh satu tahun yang tinggal di Jalan Sekkawut gang kelima no. 118, Oukkalarpa utara, telah menderita sakit di tengkuk, mati rasa yang menusuk dan menyengat yang memanjang dari pelipis sampai rongga mata selama dua puluh satu tahun. Ia selalu harus membawa balsem dan minyak angin agar ia bisa mengoleskannya bilamana diperlukan. Dikarenakan penyakit2 ini, sebelah matanya menjadi rusak. Ia juga harus menghindari bau-bau hangus.

Bau hangus yang menusuk, yang terjadi jika substansi berminyak digoreng atau terbakar, juga termasuk bau belerang dari korek api gesek, orang Myanmar yang menderita demam karena sakit, atau menderita berbagai penyakit takut mencium bau2 itu, banyak kematian disebabkan bau2 tersebut pada jaringan manusia, menurut kamus Myanmar-Inggris versi Judson.

Jadi ia harus hati2 menyeleksi makanannya. Setiap kali membungkuk atau mengangguk ia merasakan sakit yang menusuk di kepalanya. Pada bulan April 1976, ia datang ke Yeiktha untuk berlatih meditasi Vipassana.

Tiga hari kemudian ia merasakan rasa sakit yang menusuk itu lagi di sekitar tengkuknya. Walaupun ia mencatat dalam hati dengan penuh perhatian terhadap rasa sakit yang muncul, rasa sakitnya tidak hilang juga. Walaupun demikian ia tetap bertahan mengikuti petunjuk2 Guru Pembimbingnya, dan seperti sebuah pahat yang dipantek dengan keras telah dicabut, sensasi2 menyakitkan itu akhirnya lenyap. Ia melanjutkan terus meditasi Vipassana-nya, konsentrasi dan pandangan terangnya pun semakin mendalam. Walaupun sebelumnya ia harus pergi ke dokter setiap bulan, sekarang ia tidak perlu melakukannya lagi. Semua balsem dan minyak angin juga tidak dibutuhkan lagi. Ia sangat gembira dan bahagia karena seluruh penyakit itu telah sembuh sama sekali.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana
« Reply #27 on: 07 May 2008, 07:30:10 PM »
Kesembuhan dari konstriksi keram dan sakit di belakang punggung dan bahu

Ibu Daw Tha yang berumur enam puluh enam tahun yang tinggal di Jln. Dhamma Yone no. 421, Section 16, Oukkalarpa Selatan, menderita konstriksi yang menyakitkan di bagian belakang bahu dan punggung. Ia merasakan seolah-olah kedua bagian itu selalu mengkerut. Bernafas juga menjadi susah. Bila diurut hanya memberi kelegaan sementara. Jika duduk diam selama sepuluh sampai lima belas menit, maka terjadilah konstriksi yang terasa panas di sekitar punggungnya, seolah-olah ditusuk dengan kayu panas. Sekitar Mei 1977, ia datang ke Yeiktha untuk berlatih meditasi Vipassana.

Dengan penuh perhatian, ia bersungguh-sungguh mencatat, naik-turun-sentuh-mengerut, menurut petunjuk-petunjuk Guru Pembimbing. Sebagai hasil dari konsentrasi ini, konstriksinya hilang. Dua sampai tiga hari kemudian kambuh lagi. Setelah mencatat dengan penuh perhatian, konstriksinya lenyap lagi, tetapi kemudian hanya untuk muncul di waktu yang lain, konstriksinya tidak tertahankan. Dengan perhatian yang tekun sepenuh hati, lambat laun intensitasnya menurun, seolah-olah seperti “setapak demi setapak” (yaitu : tingkatan-tingkatan yang nyata atau bagian-bagian) dan secara tiba-tiba, hilang seluruhnya. Bernafas menjadi lancar dan nyaman. Sampai sekarang ia masih bermeditasi Vipassana dengan gembira.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana
« Reply #28 on: 31 May 2008, 03:48:45 PM »
Wah sama seperti cerita pengalaman bhante Tarra yang waktu itu lagi belajar di Thailand, katanya bhiksu2 yang tinggal di hutan itu hidupnya keras, jauh dari peradaban dan obat2an. Nah, bhante Tarra ini ada penyakit kuning, dan harus teratur minum obat, kebetulan waktu itu obat dy habis, dan penyakitnya lagi kambuh. Kalau dy pergi beli obat, bearti dy harus keluar dari biara, dan waktu itu dy masih dalam masa pelatihan, jadi kaga boleh keluar. Akhirnya dy mutusin, kaga mau keluar dari biara, kalau emank mati, ya sudah mati lha..Ternyata malah penyakitnya itu sembuh n sampai sekarang sudah kaga ush sedia obat untuk penyakitnya tersebut.
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
Re: Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana
« Reply #29 on: 16 November 2009, 12:21:15 AM »
mengapa para biksu/biksuni yg setiap hari meditasi masih bisa sakit ?
juga siddharta ?

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Kasus2 Kesembuhan melalui Meditasi Vipassana
« Reply #30 on: 16 November 2009, 12:29:37 AM »
mengapa para biksu/biksuni yg setiap hari meditasi masih bisa sakit ?
juga siddharta ?

Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ......

Manusia tanpa kecuali akan mengalami ini semua ......
Kalo orang yg sering Meditasi gak pernah sakit, maka dokter,rumah sakit, obat2an gak bakal laku  ;D
Semua orang di dunia dijamin akan berlatih Meditasi  :-? ...... jika Meditasi bisa memberikan sehat se umur hidup
« Last Edit: 16 November 2009, 12:32:33 AM by Virya »
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....