//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Tanya ? Jawab untuk Pemula  (Read 618145 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline juanpedro

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 949
  • Reputasi: 48
  • Gender: Male
Re: Memelihara hewan
« Reply #1980 on: 13 January 2015, 07:58:51 PM »
Tergantung dari landasan motivasi anda utk memelihara ikan di akuarium tsb, apabila karena merasa kasihan  lalu ingin merawat nya itu karma baik, apabila ingin memeliharanya kemudian sdh besar dipotong utk dimakan itu karma buruk. Apabila ingin memeliharanya karena kesenangan indra maka bukan karma baik atau karma buruk hanya akan menambah kemelekatan
postingan sdr komet sedikit banyak mencerminkan motivasi saya. kebetulan saya masih belum berkeluarga, merantau, dan memiliki waktu luang yang seringnya malah memunculkan stres. Beberapa kawan menganjurkan buat pelihara hewan. Dan saya tertarik untuk mencobanya.

Sederhana saja. Manfaat bagi kamu apa, lalu manfaat bagi ikan itu apa. Apa ikan itu bisa hidup layak di tangan km?

Jadi tidak perlu repot meninjau dari sudut pandang Buddhism apalagi kamma..
kalo manfaat bagi saya mungkin jadi memiliki kesibukan dan hiburan. apakah ikan mendapat manfaat atau bisa hidup layak di tangan saya, saya belum bisa jawab karena belum nyoba :))

yah sekedar ingin tahu saja barangkali buddhisme punya manual seputar memelihara hewan.

Bermanfaat
Menghasilkan ketekunan jika teratur memberikan makan
Membuahkan perhatian jika airnya sudah harus diganti, anda isi ulang airnya.
Membuahkan pengertian benar bahwa hewan memang seperti itu adanya.
Memberikan kesibukan yg baik daripada nganggur, kesana kemari tidak karuan.

Memelihara ikan hanya sarana saja
Buah yg baik dipetik berasal dari cara dan usaha yg dikerjakan.
Khusus ikan. Anjing tidak.
kok anjing tidak? mengapa?

 [at] all: trima kasih atas responnya _/\_

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1981 on: 13 January 2015, 08:45:55 PM »
yang update jadwal retret di FB



_/\_
halo DCers yang baik
saya mau tanya, dimana saya dapat mendapatkan jadwal retreat meditasi seperti hadayu vatthu ya(tempat tenang dan dipimpin oleh yg berpengalaman)? soalnya saya kunjungi web nya hadayu vatthu,keliahatannya webnya lg down.

mohon bimbingannya? saya tdk tau hrs tanya kemana,makanya saya tny di topic ini

terima kasih
« Last Edit: 13 January 2015, 08:51:28 PM by Mas Tidar »
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline khiong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 478
  • Reputasi: 29
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1982 on: 21 March 2015, 04:53:47 PM »
 _/\_ seperti apakah cara bekerjanya pelimpahan jasa kebajikan kepada pada leluhur..?

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1983 on: 21 March 2015, 06:31:14 PM »
_/\_ seperti apakah cara bekerjanya pelimpahan jasa kebajikan kepada pada leluhur..?

Menurut Tirokudda Sutta dan komentarnya, jika leluhur tsb terlahir di alam setan kelaparan (peta) dan mengetahui adanya pelimpahan jasa utk mereka, mereka turut bergembira atas pelimpahan jasa tsb maka mereka memperoleh manfaatnya.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline khiong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 478
  • Reputasi: 29
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1984 on: 22 March 2015, 04:07:01 PM »
tanya lagi.. pelimpahan jasa kebajikan bisa diterima, bagaimana dengan dari usaha yang tidak benar..?

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1985 on: 22 March 2015, 04:25:28 PM »
tanya lagi.. pelimpahan jasa kebajikan bisa diterima, bagaimana dengan dari usaha yang tidak benar..?

tidak bisa. dari usaha tidak benar tidak bisa melimpahkan jasa, tapi melimpahkan bencana.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1986 on: 22 March 2015, 05:12:13 PM »
tanya lagi.. pelimpahan jasa kebajikan bisa diterima, bagaimana dengan dari usaha yang tidak benar..?

Jika dari usaha tidak benar (misalnya menipu) kemudian hasilnya digunakan untuk berbuat kebajikan (misalnya berdana kepada Sangha), maka di sini ada 2 perbuatan yang berbeda yang akan menghasilkan akibat yg berbeda. Misalnya jika menipu akan berakibat tidak dipercaya orang lain, maka berdana kepada Sangha tetap memberikan buah karma baiknya tersendiri (misalnya kekayaan/kemakmuran). Oleh sebab itu, jika dalam melakukan perbuatan baik tsb dilimpahkan jasanya kepada leluhur, maka menurut teori pelimpahan jasa berdasarkan sumber di atas, ini tetap bisa memberikan manfaat kepada leluhur.
« Last Edit: 22 March 2015, 05:35:20 PM by seniya »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1987 on: 22 March 2015, 05:34:55 PM »
O ya, soal pelimpahan jasa atau pattidana ini, bisa dibaca juga di http://dhammacitta.org/dcpedia/Pattidāna
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline juanpedro

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 949
  • Reputasi: 48
  • Gender: Male
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1988 on: 10 April 2015, 11:21:00 AM »
rekan DC ada yang pernah ngerayain waisak di candi borobudur? kalo ada share pengalamannya di mari yah.

thankyu [-o<

Offline sungaibesar

  • Betet Penipu, Jgn Diberi Makan
  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 47
  • Reputasi: -7
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1989 on: 10 April 2015, 11:40:02 AM »
rekan DC ada yang pernah ngerayain waisak di candi borobudur? kalo ada share pengalamannya di mari yah.

thankyu [-o<

bagaimana ya caranya thouch satria dalam kurungan
di kurungan yg paling besar.

hanya chan ming yg bisa jawab.

Offline melatih kebijaksanaan

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 9
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1990 on: 13 April 2015, 03:11:25 PM »
rekan-rekan sedhhamma, sy sring berdebat dgn umat agama lain yg ingin mengenal agama Buddha lbh dkat lg. mereka sering mengajukan beberapa pertanyaan berikut, sy mohon rekan2 memberi jwban terbaik utk bbrp prtnyaan berikut:

1. sy prnah baca(lupa sumbernya), pd suatu ketika ketika sang Buddha mengunjungi kapilvathu dan bertemu dgn orang tuanya, orang tuanya menunjukkan kekecewaan, kmudian saat itu sang Buddha melarang umatnya di kemudian hari apabila menjadi seorang bhikkhu harus mendapat ijin dr ortunya, pertanyaannya adalah apakah sang Buddha merasa berslalah krn dulu dia meninggalkan keluarganya tanpa restu/ijin?

2. pertanyaan ke 2 ini berhubungan dengan pembantaian sukui sakya, sang Buddha mencegah vityatubha sebanyak 3x namun stlah itu membiarkannya, nah sy sring brdbat, umat agama lain sring mengatakan mengapa sang Buddha tdk memperjuangkan pencegahan pembantaian tersebut lbh dr 3x?

maaf kalo bahasa sy kurang rapi, sy tunggu komentar dr rekan2 sedhamma  ^:)^

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1991 on: 13 April 2015, 05:13:31 PM »
rekan-rekan sedhhamma, sy sring berdebat dgn umat agama lain yg ingin mengenal agama Buddha lbh dkat lg. mereka sering mengajukan beberapa pertanyaan berikut, sy mohon rekan2 memberi jwban terbaik utk bbrp prtnyaan berikut:

1. sy prnah baca(lupa sumbernya), pd suatu ketika ketika sang Buddha mengunjungi kapilvathu dan bertemu dgn orang tuanya, orang tuanya menunjukkan kekecewaan, kmudian saat itu sang Buddha melarang umatnya di kemudian hari apabila menjadi seorang bhikkhu harus mendapat ijin dr ortunya, pertanyaannya adalah apakah sang Buddha merasa berslalah krn dulu dia meninggalkan keluarganya tanpa restu/ijin?

Kisah sebenarnya dlm Vinaya Pitaka dikatakan sewaktu Buddha berkunjung kembali ke Kapilavatthu untuk pertama kalinya setelah pencerahan, putranya Rahula merengek meminta harta kekayaan Siddhattha yang ditinggalkannya setelah meninggalkan istana karena bujukan sang ibu (Yasodhara). Tetapi Buddha berpikir untuk mewariskan harta kekayaan yang beliau peroleh di bawah pohon Bodhi, maka Rahula pun ditahbiskan sebagai samanera pertama. Mengetahui cucu yang akan mewarisi tahta kerajaan telah ditahbiskan, Raja Suddhodana sangat sedih maka ia meminta agar sejak saat itu jangan ada anak yang ditahbiskan lagi tanpa persetujuan orang tuanya dan Buddha pun menyetujui hal tersebut menjadi salah satu syarat penahbisan bagi calon bhikkhu.

Quote
2. pertanyaan ke 2 ini berhubungan dengan pembantaian sukui sakya, sang Buddha mencegah vityatubha sebanyak 3x namun stlah itu membiarkannya, nah sy sring brdbat, umat agama lain sring mengatakan mengapa sang Buddha tdk memperjuangkan pencegahan pembantaian tersebut lbh dr 3x?

maaf kalo bahasa sy kurang rapi, sy tunggu komentar dr rekan2 sedhamma  ^:)^

Menurut kisah dalam komentar Dhammapada, Buddha waktu ketiga kalinya mengalami sakit kepala sehingga beliau tidak dapat mencegah raja tsb menyerang lagi.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline sungaibesar

  • Betet Penipu, Jgn Diberi Makan
  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 47
  • Reputasi: -7
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1992 on: 14 April 2015, 07:57:43 AM »
Kisah sebenarnya dlm Vinaya Pitaka dikatakan sewaktu Buddha berkunjung kembali ke Kapilavatthu untuk pertama kalinya setelah pencerahan, putranya Rahula merengek meminta harta kekayaan Siddhattha yang ditinggalkannya setelah meninggalkan istana karena bujukan sang ibu (Yasodhara). Tetapi Buddha berpikir untuk mewariskan harta kekayaan yang beliau peroleh di bawah pohon Bodhi, maka Rahula pun ditahbiskan sebagai samanera pertama. Mengetahui cucu yang akan mewarisi tahta kerajaan telah ditahbiskan, Raja Suddhodana sangat sedih maka ia meminta agar sejak saat itu jangan ada anak yang ditahbiskan lagi tanpa persetujuan orang tuanya dan Buddha pun menyetujui hal tersebut menjadi salah satu syarat penahbisan bagi calon bhikkhu.

Menurut kisah dalam komentar Dhammapada, Buddha waktu ketiga kalinya mengalami sakit kepala sehingga beliau tidak dapat mencegah raja tsb menyerang lagi.

kebijakan lokutara sangat berbeda dengan lokiya.
setelah sidharta meninggalkan rumah, memotong rambut di sungai anuloma
ia melepas kepemilikan dengan tekad mencari keabadian, jalan tanpa
kematian.

setelah berhasil,
jika ia kembali ke kapilavatthu, itu karena sang ayah karena kebajikan yg dimilikinya
ia mampu tidak lahir kembali, walapun itu terjadi saat kematian tiba.
dan itu tidak mungkin terjadi jika rahula, cucu yg disayang melebihi sidharta
yg telah menjadi buddha, masih ada disampingnya.

kepemilikan thd anak atau cucu jauh lebih kuat daripada thd istri.

at momod seniya

apa tidak ada lagu baru, selain pitaka pitaka itu.
kamu bukan samana atau bhikkhu, tapi menggunakan referensi vinaya.

berapa vinaya yg engkau miliki sesungguhnya.
berapa phala yg sudah dimenangkan, sbg berani
menggunakan vinayapitaka sbg referensi.

di vihara, sbg kepala pelatihan
sy tidak akan pernah memberikan vinaya
sekalipun itu samanera 10 tahun jika masih belajar.





Offline sungaibesar

  • Betet Penipu, Jgn Diberi Makan
  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 47
  • Reputasi: -7
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1993 on: 14 April 2015, 08:12:42 AM »
rekan-rekan sedhhamma, sy sring berdebat dgn umat agama lain yg ingin mengenal agama Buddha lbh dkat lg. mereka sering mengajukan beberapa pertanyaan berikut, sy mohon rekan2 memberi jwban terbaik utk bbrp prtnyaan berikut:

2. pertanyaan ke 2 ini berhubungan dengan pembantaian sukui sakya, sang Buddha mencegah vityatubha sebanyak 3x namun stlah itu membiarkannya, nah sy sring brdbat, umat agama lain sring mengatakan mengapa sang Buddha tdk memperjuangkan pencegahan pembantaian tersebut lbh dr 3x?

maaf kalo bahasa sy kurang rapi, sy tunggu komentar dr rekan2 sedhamma  ^:)^

suku sakya menjadi top pada jamannya karena raja sudhodana, pertapa asita, ratu maya,
6 pangeran, rahula, yasodara, dan adik ratu maya yg memiliki kebajikan yg lebih dari orang biasa dan yg utama sidharta.
sisanya tong kosong nyaring bunyinya.

tahu tidak siapa pangeran kami.
dia itu sang buddha
tahu tidak kesaktian buddha.
sudah pernah melihat budha bisa terbang diatas sungai
sudah pernah melihat buddha bisa begini begitu

buddhanya sendiri tidak seperti itu.
mereka meremehkan yg lainnya.
padahal mereka bukan buddha.

akibatnya lalai melatih diri
lalai menjaga kesusilaan kpd samana yg lain
menjadi arogan karena kemampuan pangerannya
bukan karena kemampuan sendiri.

wajar jika dikalahkan kerajaan lain.
buddha sdh putus hubungan
karena kelakuan mereka sendiri yg terlalu.

jika bisa mengukur kemampuan sendiri
dan tiada lalai melihat kerajaan lain
suku sakya akan bertahan lebih lama
daripada yg ditulis di pitaka pitaka itu

« Last Edit: 14 April 2015, 08:15:38 AM by sungaibesar »

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #1994 on: 14 April 2015, 11:21:00 AM »

1. sy prnah baca(lupa sumbernya), pd suatu ketika ketika sang Buddha mengunjungi kapilvathu dan bertemu dgn orang tuanya, orang tuanya menunjukkan kekecewaan, kmudian saat itu sang Buddha melarang umatnya di kemudian hari apabila menjadi seorang bhikkhu harus mendapat ijin dr ortunya, pertanyaannya adalah apakah sang Buddha merasa berslalah krn dulu dia meninggalkan keluarganya tanpa restu/ijin?

Apakah Sang Buddha merasa bersalah krn dulu dia meninggalkan keluarganya tanpa restu/ijin?
Tentu tidak, Sang Buddha telah menemukan apa yang Ia cari yaitu Dhamma yang tidak ternilai yang dapat memberikan pembebasan bagi keluarga-Nya dan dunia dari dukkha (penderitaan). Dan Ia tahu bahwa jika meminta izin maka Ia tidak akan diperbolehkan dan tidak akan menemukan Dhamma yang dapat membebaskan tersebut.

Sama seperti perumpamaan, seseorang diberi tembaga oleh keluarganya dan ia pergi meninggalkan keluarga dan tembaganya tersebut untuk mencari emas dan akhirnya mendapatkannya dengan berlimpah kemudian membagikannya kepada keluarganya. Apakah orang itu menyesal meninggalkan tembaga dan keluarganya? Tentu tidak.

Quote
2. pertanyaan ke 2 ini berhubungan dengan pembantaian sukui sakya, sang Buddha mencegah vityatubha sebanyak 3x namun stlah itu membiarkannya, nah sy sring brdbat, umat agama lain sring mengatakan mengapa sang Buddha tdk memperjuangkan pencegahan pembantaian tersebut lbh dr 3x?

Kunci jawaban dari pertanyaan ini adalah kekuatan karma. Tidak ada yang mampu menghalangi kekuatan karma ketika sedang berbuah/menghasilkan, bahkan seorang Buddha pun. Sang Buddha melihat bahwa apa pun yang akan dilakukan-Nya untuk menolong suku Sakya hasilnya akan sama. Meskipun demikian Ia yang telah berusia lanjut (lebih dari 75 tahun) mencoba menghalangi sebanyak 3 kali yang akhirnya mengakibatkan Ia sakit kepala karena harus duduk di jalan yang akan dilalui Vidūdabha menuju Kapilavatthu di tengah udara panas pada waktu itu.

Beberapa sumber mengatakan saat peristiwa pembantaian terjadi, salah satu siswa Sang Buddha yaitu Mahā Moggallāna meskipun sudah diberitahukan oleh Sang Buddha bahwa adalah sia-sia membantu, Mahā Moggallāna tetap berusaha membantu 500 orang suku Sakya melarikan diri, dengan kekuatan supernaturalnya memasukan mereka ke dalam mangkuk dana, namun setelah keluar dari wilayah tersebut Mahā Moggallāna hanya menemukan darah di dalam mangkuknya.

Peristiwa ini merupakan akibat yang pernah dilakukan oleh orang-orang suku Sakya yang tewas tersebut pada kehidupan sekarang maupun kehidupan lampaunya.  Pada masa sekarang para bangsawan Sakya pernah menghina asal usul Vidūdabha sebagai keturunan budak. Pada kehidupan lampau suku Sakya pernah meracuni sungai. Tapi perlu diingat bahwa tidak semua suku Sakya tewas, ada yang mampu melarikan diri. Mereka ini yang tidak melakukan karma buruk tersebut.

Sakit kepalanya Sang Buddha pun ada penyebab lain (dari kehidupan lampau-Nya) selain karena duduk di udara yang panas. Mungkin rekan lain bisa menceritakannya.

Thanks
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -