//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Samatha+Vipassana (A Honed and Heavy Ax) By Ajahn Chandako  (Read 22006 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Samatha+Vipassana (A Honed and Heavy Ax) By Ajahn Chandako
« Reply #15 on: 26 August 2011, 08:36:01 PM »
bukankah dibawahnya ada kelanjutannya?

tapi back again sama pertanyaan bro morph yg menanyakan jhana model sutta atau commy, sepertinya memang perlu ditanyakan jg jadinya. Need to read it again one more time…

di atas jelas disebutkan definisi jhana yg bersumber dari sutta. makanya baca dulu sebelum komentar

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Samatha+Vipassana (A Honed and Heavy Ax) By Ajahn Chandako
« Reply #16 on: 26 August 2011, 10:32:14 PM »
kalau dari yg dikutipkan itu sepertinya menurut Ajahn Chandako itu mirip pandangan tehnik - jhana first - out - baru vipassana.

dalam sutta kan kebalikannya, satipatthana itu merupakan landasan utk jhana.

dalam beberapa sutta kan di jhana 4 sendiri merasakan tubuh, ini salah satunya

Quote
"And furthermore, with the abandoning of pleasure and stress — as with the earlier disappearance of elation and distress — he enters and remains in the fourth jhana: purity of equanimity and mindfulness, neither-pleasure-nor-pain. He sits, permeating the body with a pure, bright awareness, so that there is nothing of his entire body unpervaded by pure, bright awareness.

maka itu, perlu dibaca ulang lagi, gitu maksudnya
There is no place like 127.0.0.1

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Samatha+Vipassana (A Honed and Heavy Ax) By Ajahn Chandako
« Reply #17 on: 26 August 2011, 10:39:25 PM »

Samādhi Benar

Sang Buddha mengajarkan bahwa adalah mustahil untuk mencapai Nibbāna tanpa menyempurnakan seluruh delapan bagian dari Jalan Mulia Berunsur Delapan. Dalam kumpulan AjaranNya, sutta-sutta, definisi yang dicakup oleh samādhi benar pada Sang Jalan itu adalah empat jhāna pertama.

“Dan apakah, Teman-teman, samādhi benar itu? Di sini, dengan cukup terasing dari kenikmatan indria, setelah melampaui kondisi-kondisi batin yang tidak bermanfaat, seorang bhikkhu memasuki dan berdiam dalam jhana pertama, yang disertai dengan awal pikiran dan kelangsungan pikiran, dengan kegembiraan dan kebahagiaan yang muncul dari keterasingan. Dengan menenangkan awal pikiran dan kelangsungan pikiran, ia memasuki dan berdiam dalam jhāna ke dua, yang memiliki keyakinan-diri dan keterpusatan pikiran tanpa awal pikiran dan kelangsungan pikiran, dengan kegembiraan dan kebahagiaan yang muncul dari konsentrasi. Dengan meluruhnya kegembiraan, ia berdiam dalam keseimbangan, dan penuh perhatian dan penuh kewaspadaan, masih merasakan kebahagiaan, ia memasuki dan berdiam dalam jhāna ke tiga, yang karenanya para mulia mengatakan: ‘Ia memiliki kediaman yang nyaman yang memiliki keseimbangan dan penuh perhatian.’ Dengan meninggalkan kenikmatan dan kesakitan, dan dengan pelenyapan sebelumnya dari kegembiraan dan kesedihan, ia memasuki dan berdiam dalam jhāna ke empat, yang tanpa kesakitan juga tanpa kenikmatan dan kemurnian perhatian karena keseimbangan. Ini adalah samādhi benar.


Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Samatha+Vipassana (A Honed and Heavy Ax) By Ajahn Chandako
« Reply #18 on: 27 August 2011, 07:50:08 AM »
yah itu benar, cuma interpretasi hubungan antara jhana nya itu yg berbeda

menurut Ajahn Chandako, abis jhana, keluar, baru "satipatthana"

dalam MN 40: Culavedalla sutta salah satu yg menjelaskan urutannya

Quote
(KONSENTRASI)

12. “Yang Mulia, apakah konsentrasi? Apakah landasan konsentrasi? Apakah perlengkapan konsentrasi? Apakah pengembangan konsentrasi?”

“Keterpusatan pikiran, teman Visākha, adalah konsentrasi; Empat Landasan Perhatian adalah landasan konsentrasi; Empat Usaha Benar adalah perlengkapan konsentrasi; pengulangan, pengembangan, dan pelatihan atas hal-hal ini adalah kondisi yang sama dengan pengembangan konsentrasi.”
There is no place like 127.0.0.1

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Samatha+Vipassana (A Honed and Heavy Ax) By Ajahn Chandako
« Reply #19 on: 27 August 2011, 09:31:37 AM »
yah itu benar, cuma interpretasi hubungan antara jhana nya itu yg berbeda

menurut Ajahn Chandako, abis jhana, keluar, baru "satipatthana"

dalam MN 40: Culavedalla sutta salah satu yg menjelaskan urutannya


penjelasan Ajahn Chandako persis spt yg selama ini saya pahami. karena memang tidak mungkin bisa melakukan penyelidikan selama di dalam jhana. Sutta tidak menjelaskan step by step secara in minutes detail

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Samatha+Vipassana (A Honed and Heavy Ax) By Ajahn Chandako
« Reply #20 on: 27 August 2011, 12:41:35 PM »
urutannya sih yg terbalik, maksudnya kalau di sutta, samma sati mendukung/landasan dari samma samadhi

utk faktor2 dari samma samadhi… ada 5, faktor kelimanya…

Quote from: Samadhanga Sutta: The Factors of Concentration

"And furthermore, with the abandoning of pleasure and stress — as with the earlier disappearance of elation and distress — he enters and remains in the fourth jhana: purity of equanimity and mindfulness, neither-pleasure-nor-pain. He sits, permeating the body with a pure, bright awareness, so that there is nothing of his entire body unpervaded by pure, bright awareness.

"Just as if a man were sitting wrapped from head to foot with a white cloth so that there would be no part of his body to which the white cloth did not extend; even so, the monk sits, permeating his body with a pure, bright awareness. There is nothing of his entire body unpervaded by pure, bright awareness. This is the fourth development of the five-factored noble right concentration.

"And furthermore, the monk has his theme of reflection well in hand, well attended to, well-considered, well-tuned[1] by means of discernment.

"Just as if one person were to reflect on another, or a standing person were to reflect on a sitting person, or a sitting person were to reflect on a person lying down; even so, monks, the monk has his theme of reflection well in hand, well attended to, well-pondered, well-tuned by means of discernment. This is the fifth development of the five-factored noble right concentration.

setelah jhana 1.. s/d 4, lalu faktor kelimanya adalah seperti yg diatas itu
There is no place like 127.0.0.1

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Samatha+Vipassana (A Honed and Heavy Ax) By Ajahn Chandako
« Reply #21 on: 27 August 2011, 12:54:05 PM »
urutannya sih yg terbalik, maksudnya kalau di sutta, samma sati mendukung/landasan dari samma samadhi

utk faktor2 dari samma samadhi… ada 5, faktor kelimanya…

setelah jhana 1.. s/d 4, lalu faktor kelimanya adalah seperti yg diatas itu

IMO, hanya perbedaan kualitas konsentrasi antara di dalam jhana dan after jhana, faktor ke 5 itu mungkin konsentrasi after jhana

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Samatha+Vipassana (A Honed and Heavy Ax) By Ajahn Chandako
« Reply #22 on: 27 August 2011, 04:38:11 PM »
mungkin, as you said, mungkin

tapi dalam beberapa sutta yah contohnya MN140  Dhātuvibhanga Sutta, tidak keluar lalu renungkan, tapi ketika dalam jhana nya itu dia memahami yah atau keluar langsung memahami, bukan pakai analisa2 segala lagi.

sepertinya juga Ajahn Chandako berpendapat bahwa ketika jhana, semua indra tertutup

Quote
Ketika samatha mencapai puncak keterpusatan dan kesadaran jernih, bagian-bagian signifikan dari apa yang sebelumnya diasumsikan sebagai aspek yang tetap dari diri seseorang lenyap untuk beberapa saat. Apa yang membentuk kehendak untuk berbuat, berbicara dan berpikir (cetana) lenyap dalam jhāna. Fungsi kelima indria juga lenyap, sehingga ia tidak menerima kesan apa pun dari luar. Karena  selama dalam jhāna pikiran sepenuhnya terpusat pada hanya satu obyek perhatian, maka adalah mustahil untuk melakukan penyelidikan pada saat itu. Akan tetapi, begitu seseorang keluar dari kondisi itu, pengalaman mengetahui suatu tingkatan berbeda dari realitas tidak dapat mengubah pandangannya akan dunia.

padahal dalam sutta mengatakan bahwa suara merupakan "duri" bagi jhana 1, which is mengimplikasikan bahwa jhana 1 masih terpegaruh oleh suara, dan suara merupakan gangguan bagi jhana 1

Quote
‘‘Dasayime, bhikkhave, kaṇṭakā. Katame dasa? Pavivekārāmassa saṅgaṇikārāmatā kaṇṭako, asubhanimittānuyogaṃ anuyuttassa subhanimittānuyogo kaṇṭako, indriyesu guttadvārassa visūkadassanaṃ kaṇṭako, brahmacariyassa mātugāmūpacāro kaṇṭako,  paṭhamassa jhānassa saddo kaṇṭako, dutiyassa jhānassa vitakkavicārā kaṇṭakā, tatiyassa jhānassa pīti kaṇṭako, catutthassa jhānassa assāsapassāso kaṇṭako, saññāvedayitanirodhasamāpattiyā saññā ca vedanā ca kaṇṭako rāgo kaṇṭako doso kaṇṭako moho kaṇṭako. [AN v. 134/5]

“.......for the first jhana, noise is the thorn; for the second jhana, applied and sustained thought are a thorn; for the third jhana, rapture is a thorn ...….”
There is no place like 127.0.0.1

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Samatha+Vipassana (A Honed and Heavy Ax) By Ajahn Chandako
« Reply #23 on: 27 August 2011, 05:37:42 PM »
mungkin, as you said, mungkin

tapi dalam beberapa sutta yah contohnya MN140  Dhātuvibhanga Sutta, tidak keluar lalu renungkan, tapi ketika dalam jhana nya itu dia memahami yah atau keluar langsung memahami, bukan pakai analisa2 segala lagi.

sepertinya juga Ajahn Chandako berpendapat bahwa ketika jhana, semua indra tertutup

padahal dalam sutta mengatakan bahwa suara merupakan "duri" bagi jhana 1, which is mengimplikasikan bahwa jhana 1 masih terpegaruh oleh suara, dan suara merupakan gangguan bagi jhana 1


jhana 1 masih belum puncak bang

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Samatha+Vipassana (A Honed and Heavy Ax) By Ajahn Chandako
« Reply #24 on: 27 August 2011, 05:47:30 PM »
at least itu pendapat jhana ala commy, diasumsi ajahn chandako mengadopsi itu.
There is no place like 127.0.0.1

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Samatha+Vipassana (A Honed and Heavy Ax) By Ajahn Chandako
« Reply #25 on: 27 August 2011, 05:58:17 PM »
at least itu pendapat jhana ala commy, diasumsi ajahn chandako mengadopsi itu.

Quote from: MN 44 Culavedalla Sutta
(PENCAPAIAN LENYAPNYA)

16. “Yang Mulia, bagaimanakah pencapaian lenyapnya persepsi dan perasaan terjadi?”

“Teman Visākha, ketika seorang bhikkhu mencapai lenyapnya persepsi dan perasaan, ia tidak berpikir: ‘Aku akan mencapai lenyapnya persepsi dan perasaan,’ atau ‘Aku sedang mencapai lenyapnya persepsi dan perasaan,’ atau ‘Aku telah mencapai lenyapnya persepsi dan perasaan’; melainkan pikirannya telah dikembangkan sebelumnya sedemikian sehingga mengarahkannya pada kondisi tersebut.”  [302]

17. “Yang Mulia, ketika seorang bhikkhu sedang mencapai lenyapnya persepsi dan perasaan, kondisi manakah yang pertama lenyap dalam dirinya: bentukan jasmani, bentukan ucapan, atau bentukan pikiran?”

“Teman Visākha, ketika seorang bhikkhu sedang mencapai lenyapnya persepsi dan perasaan, pertama-tama bentukan ucapan lenyap, kemudian bentukan jasmani, kemudian bentukan pikiran.”


Tadi engkau juga mengutip sutta ini, tapi mengambil sepenggal yg diinginkan dan membuang bagian yg ditolak, apa maksudmu?

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Samatha+Vipassana (A Honed and Heavy Ax) By Ajahn Chandako
« Reply #26 on: 27 August 2011, 07:12:09 PM »
not that one lah. maksudnya by commy defaultnya ketika jhana 1 pun sudah ketutup semua indranya. itu maksudnya. ta' repeat, jhana 1. kalau kurang, baca keatas lagi.

mohon tidak memenggal bahasan yg sudah terpenggal ini sehingga penggalan-penggalannya makin terpenggal lagi.
There is no place like 127.0.0.1

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Samatha+Vipassana (A Honed and Heavy Ax) By Ajahn Chandako
« Reply #27 on: 27 August 2011, 07:43:26 PM »
not that one lah. maksudnya by commy defaultnya ketika jhana 1 pun sudah ketutup semua indranya. itu maksudnya. ta' repeat, jhana 1. kalau kurang, baca keatas lagi.

mohon tidak memenggal bahasan yg sudah terpenggal ini sehingga penggalan-penggalannya makin terpenggal lagi.

Ajahn Chandako mengatakan tentang "Ketika samatha mencapai puncak keterpusatan dan kesadaran jernih", ngerti PUNCAK gak?

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Samatha+Vipassana (A Honed and Heavy Ax) By Ajahn Chandako
« Reply #28 on: 27 August 2011, 08:41:33 PM »
lumayan ngerti kalo kata PUNCAK aja.

Nah tapi di kamus aye, samatha bukan jhana, dan jhana bukan samatha. Samatha adalah kualitas ketenangan. jadi kalau puncaknya samatha, belum tahu apa itu.

for further reading, bisa jg di SN 35.245: Kiṃsukopama Sutta
There is no place like 127.0.0.1

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Samatha+Vipassana (A Honed and Heavy Ax) By Ajahn Chandako
« Reply #29 on: 27 August 2011, 09:17:22 PM »
lumayan ngerti kalo kata PUNCAK aja.

Nah tapi di kamus aye, samatha bukan jhana, dan jhana bukan samatha. Samatha adalah kualitas ketenangan. jadi kalau puncaknya samatha, belum tahu apa itu.

for further reading, bisa jg di SN 35.245: Kiṃsukopama Sutta

kalau begitu coba definisikan samatha dan jhana menurut kamus anda. dan samatha = kualitas ketenangan, ref pls, apakah ada samatha yg kualitasnya kurang, sedang atau baik?

 

anything