//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Ewang Me Sutang - Demikianlah yang kudengar  (Read 31131 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Ewang Me Sutang - Demikianlah yang kudengar
« Reply #15 on: 10 April 2011, 09:44:55 PM »
menuang air ini adalah tradisi yg sudah ada sejak zaman Sang Buddha sebagai simbol dari pelimpahan jasa, dan tradisi ini masih ada sampai sekarang di negara2 buddhis, yg saya tau Thailand masih mempraktikkan tradisi ini. IMO, karena ini hanya tradisi, sepertinya tidak harus persis seperti itu.

betul... itu adalah tradisi, mengenai jumlah putaran itu mungkin cm pengalaman pribadi dr Mama nya PDN. mungkin tradisi itu merujuk ke cara penghormatan umat buddhist, yaitu pradaksina yg dilakukan mengelilingi orang yg dianggap suci/agung/senior/yg terhormat sebanyak 3x searah jarum jam sebagai tanda penghormatan... CMIIW

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Ewang Me Sutang - Demikianlah yang kudengar
« Reply #16 on: 10 April 2011, 09:49:45 PM »
mungkin juga karna buku ini dibagikan gratis..
ehh,, beneran gratis g om tono??

klo aa dapat nya gratis, karena dikasih orang... nah orang tersebut mendapatkan nya ketika menghadiri acara SPD (Sebulan Penghayatan Dhamma) dirumah umat. nah kebetulan yang punya gawe (umat yg mengundang) membagikan buku tersebut kepada umat yg menghadiri SPD tersebut.

cerita yg disampaikan cukup menarik, point plusnya, karena PDN sempat menanyakan mengapa mahluk tersebut bs terlahir dialam mereka... hal ini ga umum, karena jarang ada yg menceritakan secara blak2-an gini... umumnya orang yg mempunyai kemampuan seperti PDN, cm menceritakan klo mereka bs melihat n berkomunikasi, jg menceritakan pengalaman2 mereka bertemu dengan mahluk halus ini itu, mahluk dewa/brahma ini itu... tp tidak menjelaskan mengapa mereka bs ada dialam mereka...

_/\_

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Ewang Me Sutang - Demikianlah yang kudengar
« Reply #17 on: 10 April 2011, 09:51:59 PM »
betul... itu adalah tradisi, mengenai jumlah putaran itu mungkin cm pengalaman pribadi dr Mama nya PDN. mungkin tradisi itu merujuk ke cara penghormatan umat buddhist, yaitu pradaksina yg dilakukan mengelilingi orang yg dianggap suci/agung/senior/yg terhormat sebanyak 3x searah jarum jam sebagai tanda penghormatan... CMIIW
artinya g mesti searah jarum jam dan 9 kali om??

klo aa dapat nya gratis, karena dikasih orang... nah orang tersebut mendapatkan nya ketika menghadiri acara SPD (Sebulan Penghayatan Dhamma) dirumah umat. nah kebetulan yang punya gawe (umat yg mengundang) membagikan buku tersebut kepada umat yg menghadiri SPD tersebut.

cerita yg disampaikan cukup menarik, point plusnya, karena PDN sempat menanyakan mengapa mahluk tersebut bs terlahir dialam mereka... hal ini ga umum, karena jarang ada yg menceritakan secara blak2-an gini... umumnya orang yg mempunyai kemampuan seperti PDN, cm menceritakan klo mereka bs melihat n berkomunikasi, jg menceritakan pengalaman2 mereka bertemu dengan mahluk halus ini itu, mahluk dewa/brahma ini itu... tp tidak menjelaskan mengapa mereka bs ada dialam mereka...

_/\_
iyaa... bener om..
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Ewang Me Sutang - Demikianlah yang kudengar
« Reply #18 on: 10 April 2011, 09:54:37 PM »
 [at]  eyang kangkung aa tono...
dilanjutkan plz......
...

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Ewang Me Sutang - Demikianlah yang kudengar
« Reply #19 on: 10 April 2011, 09:55:05 PM »
artinya g mesti searah jarum jam dan 9 kali om??

ya itu, yg aa tau, pradaksina dilakukan mengelilingi orang yg dianggap suci/agung/senior/yg terhormat/yg berjasa, sebanyak 3x searah jarum jam sebagai tanda penghormatan... CMIIW

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Ewang Me Sutang - Demikianlah yang kudengar
« Reply #20 on: 10 April 2011, 09:56:25 PM »
[at]  eyang kangkung aa tono...
dilanjutkan plz......

cerita nya panjang2 oiii.. sabar.. ketik nya yg lumayan, jari bs keriting... wkwkwk... kecuali ada yg mau bantu ketik :))

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Ewang Me Sutang - Demikianlah yang kudengar
« Reply #21 on: 10 April 2011, 09:59:42 PM »
ya itu, yg aa tau, pradaksina dilakukan mengelilingi orang yg dianggap suci/agung/senior/yg terhormat/yg berjasa, sebanyak 3x searah jarum jam sebagai tanda penghormatan... CMIIW
iya om searah jarum jam, jadinya objek yang sedang dihormati berada di sebelah kanan kita..  :)
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Ewang Me Sutang - Demikianlah yang kudengar
« Reply #22 on: 10 April 2011, 10:04:09 PM »
cerita nya panjang2 oiii.. sabar.. ketik nya yg lumayan, jari bs keriting... wkwkwk... kecuali ada yg mau bantu ketik :))

ya udah AA saya bantu dari jauh... kalau jari keriting ntar di bawa ke salon aja aa biar bisa di bikin lurus lagi atau di rebonding ...  ;D lanjutin lagi  eritanya aa.......  :))
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Ewang Me Sutang - Demikianlah yang kudengar
« Reply #23 on: 10 April 2011, 11:02:21 PM »
Cerita 5. Dewi yang Menyembuhkan Mama

Suatu ketika, 14 Agustus 2010, seperti biasa aku dan Mama sedang berbincang-bincang di ruang makan. Saat aku menoleh ke arah tangga, aku melihat ada dewi yang sedang menuruni tangga. Dewi itu sangat cantik, memakai baju putih dengan rambut hitam panjang terurai. Aku pun segera beranjali kepadanya.

Ketika kami sedang asyik berbincang-bincang, tiba-tiba Mama mengeluh kepalanya pusing. Mama memang menderita suatu penyakit. Mendengar Mama mengeluh pusing, dewi itu secepat kilat menghampiri Mama, dan berusaha menyembuhkan Mama dengan cara menyentuh bahu Mama. Seperti orang yang sedang menyalurkan tenaga dalam.

Aku pun bertanya kepada Mama, apakah sudah sembuh. Mama menjawab, "Iya, sudah sembuh..., aneh, sembuh tiba-tiba." Padahal biasanya jika sakit itu sedang kambuh, jangkan duduk, berbaring pun tetap saja tidak meringankan sakitnya.

Kemudian aku menceritakan kepada Mama, apa yang sudah terjadi. Bahwa ada sesosok dewi yang sudah berusaha menyembuhkan sakit Mama. Mendengarkan hal itu, Mama mengucapkan terima kasih sambil beranjali.

Aku lalu bertanya, perbuatan baik apakah yang telah dilakukan sehingga bisa terlahir sebagai dewi ? Dewi itu lalu bercerita...

Dulu dia terlahir di Tiongkok. Pekerjaannya adalah sebagai tabib. Dia punya keahlian meramu obat-obatan. Dengan keahliannya itulah, dia berbuat baik menyembuhkan banyak orang.

Atas kebajikannya itu, dia terlahir di alam dewa dengan wajah yang cantik, dan masih membawa sifatnya, ingin selalu membantu orang dengan menyembuhkan penyakit.

Ewang Me Sutang...
Demikianlah yang kudengar...

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Ewang Me Sutang - Demikianlah yang kudengar
« Reply #24 on: 10 April 2011, 11:11:59 PM »
Cerita 6. Siluman Macan-Naga-Kerbau

Suatu ketika, 19 Agustus 2010, papa membuatkan aku sarapan pagi, mi goreng. Dua piring mi goreng itu diletakkan di meja, satu untukku, satu lagi untuk Mama. Mama sedang sibuk melakukan pekerjaan rumah tangga, sedangkan aku baru saja selesai mandi untuk bersiap pergi ke sekolah.

Aku melihat mahluk itu, ketika dia sedang ingin makan mi goreng punya Mama. Mahluk itu sangat mengerikan. Perpaduan dari tiga macam binatang : macan, naga dan kerbau. Kepala dan wajahnya menyerupai kerbau, punya tanduk seperti kerbau. Tapi dia punya kumis seperti naga, jari-jari dan kukunya seperti naga. Bertubuh manusia, tapi tubuhnya loreng-loreng seperti macan. Loreng-lorengnya berwarna abu-abu pekat, sedangkan bagian yang tidak berloreng seperti berpasir dan berwarna abu-abu pucat.

Waktu aku keluar dari kamar mandi, aku bertanya kepada Mama, milik siapakah mie goreng yang berada di sebelah kiri. Mama bilang, mi itu punya Mama. Ketika aku menceritakan bahwa ada mahluk yang menyeramkan sedang bersiap memakan mie itu, spontan Mama berkata, Mama akan memberi mereka makan. Mama pun menyiapkan semangkuk kecil mi untuk mereka. Aku menyebut mereka, karena ada satu mahluk lagi yang juga ingin makan mi itu. Mahluk itu perempuan, anak kecil, kurus badannya. Memakai baju transparan, panjang rambut sedang dan lurus.

Semangkuk kecil mi itu lalu diletakkan Mama di dapur. Ketika mahluk kecil itu ingin makan, mahluk yang menyeramkan itu mendorongnya. Melihat itu, aku menegurnya. Aku bilang, berbagilah makanan itu, makan bersama-sama.

Mahluk itu menuruti apa yang kukatakan. Ternyata, kebiasaan buruk semasa dulu mereka hidup di dunia, masih saja dibawa ke kehidupan yang sekarang. Semasa hidup di dunia, mahluk menyeramkan itu punya sifat serakah...

Ewang Me Sutang...
Demikianlah yang kudengar...


Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Ewang Me Sutang - Demikianlah yang kudengar
« Reply #25 on: 10 April 2011, 11:18:58 PM »
Cerita 7. Dewa-Dewi Rupawan

Suatu ketika, 20 Agustus 2010, seperti biasa Mama membaca paritta. Setiap Mama atau aku membaca paritta, dewa dan dewi yang datang selalu berbeda-beda.

Mereka bergantian datang. Wujud, pakaian, ataupun alam asal mereka selalu berbeda. Kali ini yang datang, banyak sekali dewa dan dewi. Mereka cantik jelita dan tampan rupawan.

Setelah Mama selesai membaca paritta, aku menanyakan kepada mereka, "Perbuatan baik apakah yang telah dilakukan sehingga kalian bisa terlahir di alam dewa dengan wajah yang sangat rupawan ?".

Salah seorang dari mereka menjawab dan bercerita. Dulu, sewaktu mereka menjadi manusia, mereka sama sekali tidak cantik dan tampan. Mereka hanyalah orang-orang desa yang sederhana. Bahkan kulit mereka gelap terbakar sinar matahari karena mereka semua terbiasa bekerja keras di sawah. Tapi kehidupan mereka di desa sangatlah damai. Karena mereka saling tolong menolong, bekerja sama membangun desa untuk kepentingan masyarakat. Mereka hidup rukun dan bahagia, karena sering melakukan karma baik bersama-sama secara tulus.

Atas perbuatan baik yang telah mereka lakukan secara bersama-sama, dan demi kepentingan orang banyak, mereka terlahir lagi di alam dewa yang sama, dengan wajah yang sangat rupawan.

Ewang Me Sutang...
Demikianlah yang kudengar...

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Ewang Me Sutang - Demikianlah yang kudengar
« Reply #26 on: 10 April 2011, 11:27:54 PM »
Cerita 8. Perempuan Bungkuk

Suatu ketika, 6 September 2010, aku dan Mama sedang berbincang-bincang di rumah. Aku sedang berdiri di depan lemari kaca. Tiba-tiba aku melihat mahluk peta berwujud perempuan bungkuk, berambut pendek lurus sebahu, dan memakai baju terusan putih. Aku sampai kaget sekali melihat dia tiba-tiba muncul. Dia meminta agar aku melimpahkan jasa untuknya. Tapi aku bilang nanti saja, karena aku ingin pergi bersama Mama ke minimarket dekat rumah.

Lalu aku pun pergi bersama Mama pada saat hujan gerimis. Di perjalanan pulang, Mama menanyakan kepadaku apa yang tidak kulihat. Aku pun menceritakannya kepada Mama.

Sewaktu hampir sampai di depan rumah, Mama menyanyakan kepadaku, apakah mahluk itu masih ada ? Aku menjawab, "Itu dia !"

Selagi Mama membuka pintu gerbang, seluruh tubuhnya merinding... Tentu saja, karena mahluk itu berada dekat sekali dengan Mama. Tapi sewaktu Mama bertanya, aku tidak mau memberitahukannya. Mahluk itu menyuruhku dan Mama agar cepat masuk ke dalam rumah, karena hujan semkain deras. Lalu aku dan Mama cepat-cepat masuk.

Aku bertanya kepadanya, perbuatan apakah yang telah dia lakukan sehingga dia bisa terlahir seperti itu ? Dia pun bercerita...

Dahulu karena iri dan benci dengan tetangganya, dia membunuh tetangganya. Dengan cara menceburkannya ke dalam sumur. Perbuatan buruk itu langsung berbuah di kehidupan itu juga. Dia pun mati dibunuh oleh tetangganya yang lain di sumur yang sama ! Karena tetangganya itu menganut suatu kepercayaan yang salah, dan menyangka dia adalah roh jahat yang harus dilenyapkan !

Sesuai dengan janji, malam harinya, aku dan Mama membaca paritta dan melimpahkan jasa untuknya. Dia sangat gembira dan berterima kasih, lalu dia pun pergi.

Ewang Me Sutang...
Demikianlah yang kudengar...

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Ewang Me Sutang - Demikianlah yang kudengar
« Reply #27 on: 10 April 2011, 11:32:25 PM »
ada yang punya pengalaman mirip2 seperti diatas ? :D klo kita kadang merasakan kehadiran mahluk halus disekitar kita, bisa jd mereka adalah sanak famili dr kehidupan sekarang maupun kehidupan masa lampau atau setidaknya orang yg (mungkin) kita kenal, intinya mereka ingin meminta tolong, ingin dilimpahkan jasa, ingin bertemu n melihat kita, ingin berada dekat dengan kita...

sudah cek di samping kiri-kanan anda, ada siapa ? hehehe...

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Ewang Me Sutang - Demikianlah yang kudengar
« Reply #28 on: 10 April 2011, 11:41:00 PM »
Cerita 9. Gadis di Bak Mandi

Suatu ketika, 6 September 2010, Mama sedang berada di kamar mandi. Aku bilang kepada Mama bahwa Mama mendapat salam dari seseorang. Aku menyebutkan namanya. Mama heran dan bertanya, "Siapa ?"

Aku lalu menceritakan, yang memberi salam itu mahluk peta yang berada di dalam bak mandi. Dia sempat bertanya kepadaku, siapakah yang sedang mandi ini ? Ketika aku menjelaskan bahwa dia adalah mamaku, mahluk itu langsung menitip salam untuk Mama.

Mahluk itu perempuan, penampakkannya seperti anak berumur belasan tahun. Aku bertanya, perbuatan apakah yang telah dilakukan sehingga dia terlahir di alam peta dan menghuni bak mandiku ?

Dengan malu dia menceritakan kebodohannya sendiri... Waktu dia masih kecil, seperti anak-anak lainnya yang sedang nakal-nakalnya, dia bermain dalam bak mandi. Dia menceburkan dirinya ke dalam bak mandi. Entah kenapa, dia akhirnya mati di situ... atau mungkin karena dia masih terlalu kecil dan belum bisa berenang...

Itulah akibat pengawasan orangtua yang kurang... Banyak anak-anak yang meninggal karena kurangnya pengawasan dari orangtua.

Dia tak mau ketika kisah hidupnya akan kumasukkan ke dalam bukuku. Dia bilang, dia malu akan kebodohannya sendiri. Tapi Mama membujuknya, Mama bilang, dengan orang membaca kisah hidupnya, orang akan memetik pelajaran dari kisah ini. Akhirnya dia setuju, tapi dengan syarat aku tidak boleh menyebutkan namanya...

Ewang Me Sutang...
Demikianlah yang kudengar...

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Ewang Me Sutang - Demikianlah yang kudengar
« Reply #29 on: 10 April 2011, 11:42:18 PM »
ada yang punya pengalaman mirip2 seperti diatas ? :D klo kita kadang merasakan kehadiran mahluk halus disekitar kita, bisa jd mereka adalah sanak famili dr kehidupan sekarang maupun kehidupan masa lampau atau setidaknya orang yg (mungkin) kita kenal, intinya mereka ingin meminta tolong, ingin dilimpahkan jasa, ingin bertemu n melihat kita, ingin berada dekat dengan kita...

sudah cek di samping kiri-kanan anda, ada siapa ? hehehe...

kalau semisalnya ada , tetapi mahluk halus itu tidak ingin minta tolong, tidak ingin dilimpahkan jasa, tapi sebaliknya malah mengawasi kita agar kita tidak berbuat jelek dll , itu bagaimana aa.  _/\_
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma