//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Vipassana Jhana  (Read 25503 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Vipassana Jhana
« on: 05 April 2011, 07:37:31 PM »
Menurut U Pandita Sayadaw dan Mahasi Sayadaw ada dua macam Jhana, yaitu Samatha Jhana dan Vipassana Jhana, ini copasannya, maaf saya belum bisa terjemahkan sebab saya harus pergi malam ini mungkin Sabtu baru kembali.

Vipassanā Jhāna

On the other hand, vipassanā jhāna allows the mind to move freely from object to object, staying focused on the characteristics of impermanence, suffering and absence of self that are common to all objects. Vipassanā jhāna also includes the mind which can be focused and fixed upon the bliss of nibbāna. Rather than the tranquility and absorption which are the goal of samatha jhāna practitioners, the most important results of vipassanā jhāna are insight and wisdom.

Vipassanā jhāna is the focusing of the mind on paramattha dhammas. Usually these are spoken of as “ultimate realities,” but actually they are just the things we can experience directly through the six sense doors without conceptualization. Most of them are saṅkhāra paramattha dhamma, or conditioned ultimate realities; mental and physical phenomena which are changing all the time. Nibbāna is also a paramattha dhamma, but of course it is not conditioned


http://homepage.ntlworld.com/pesala/Pandita/html/jhanas.html

Bagaimana menurut pendapat teman-teman...?

Mettacittena,
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Vipassana Jhana
« Reply #1 on: 05 April 2011, 08:26:13 PM »
bisa jadi, jhana ala commentary/visudhimagga bukan jhana yg diulas dalam sutta, karena pergeseran pemaknaan terlihat ada perbedaan antara definisi di sutta dan di commentary, lalu dibuatlah istilah Vipassana Jhana utk menjelaskan Jhana yg di sutta, utk membedakan dengan samatha jhana... just a wild guess :))
There is no place like 127.0.0.1

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Vipassana Jhana
« Reply #2 on: 05 April 2011, 08:27:36 PM »
Mencoba menterjemahkan (dengan bantuan google yang di edit sedikit  ;D)


Vipassanā Jhāna

Di sisi lain, Vipassanā Jhāna memungkinkan pikiran untuk bergerak bebas dari objek ke objek, tetap fokus pada karakteristik ketidakkekalan, penderitaan dan tidak adanya diri yang umum untuk semua objek. Vipassanā Jhāna juga meliputi pikiran yang dapat menjadi fokus dan tetap atas kebahagiaan Nibbāna. Daripada ketenangan dan penyerapan yang merupakan tujuan dari praktisi samatha jhāna, hasil yang paling penting dari Vipassanā Jhāna adalah wawasan dan kebijaksanaan.

Vipassanā Jhāna adalah memfokuskan pikiran pada paramattha dhamma. Biasanya ini disebut sebagai "realitas tertinggi," tetapi sebenarnya mereka hanya hal-hal yang dapat  kita alami secara langsung melalui enam pintu indria tanpa konseptualisasi. Kebanyakan dari mereka adalah saṅkhāra paramattha dhamma, atau realitas tertinggi hal-hal yang berkondisi, fenomena mental dan fisik yang berubah sepanjang waktu. Nibbāna juga merupakan paramattha Dhamma, tapi tentu saja tidak berkondisi.
yaa... gitu deh

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Vipassana Jhana
« Reply #3 on: 05 April 2011, 08:34:09 PM »
Kalo menurut ane, istilah Vipassanā Jhāna terlalu dipaksaken.

Vipassanā Jhāna memungkinkan pikiran untuk bergerak bebas dari objek ke objek, tetap fokus pada karakteristik ketidakkekalan, penderitaan dan tidak adanya diri yang umum untuk semua objek.

Sepengertian ane, yang dimaksud dengan Vipassanā Jhāna di atas adalah sati-sampajanna (ingat dengan istilah Satipatthana).

Kesan dari kutipan di atas, keknya anti banget yah sama samatha?


yaa... gitu deh

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Vipassana Jhana
« Reply #4 on: 05 April 2011, 09:18:48 PM »
menurut sumber kontemporer, konsentrasi dalam vipassana disebut sebagai khanika samadhi, yaitu konsentrasi dari-saat-ke-saat. apakah ini sama dengan vipassana jhana itu?

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Vipassana Jhana
« Reply #5 on: 06 April 2011, 11:27:41 AM »
Mungkin  kita pernah mendengar dimana kekuatan khanika samadhi pada tahap tertentu saat bervipasana bisa sekuat/setara  jhana. (ada didalam buku meditasi Vipasana oleh Mahasi Sayadaw(bahasa indo) halaman 108). Jika ini dikatakan sebagai Vipasanna Jhana maka
Pertanyaanya : bisa setara/sekuat jhana ke berapa kekuatannya?(jika ada referensinya  akan lebih baik). _/\_



« Last Edit: 06 April 2011, 11:30:11 AM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Vipassana Jhana
« Reply #6 on: 06 April 2011, 11:30:01 AM »
bisa jadi, jhana ala commentary/visudhimagga bukan jhana yg diulas dalam sutta, karena pergeseran pemaknaan terlihat ada perbedaan antara definisi di sutta dan di commentary, lalu dibuatlah istilah Vipassana Jhana utk menjelaskan Jhana yg di sutta, utk membedakan dengan samatha jhana... just a wild guess :))

Bro, bisa sharing perbedaan definisi Jhana di dalam Sutta dengan komentar (visuddhimagga)?
yaa... gitu deh

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Vipassana Jhana
« Reply #7 on: 06 April 2011, 11:51:25 AM »
http://dhct.org/f157 , stock lama, tapi dibaca semua yah  ;D
There is no place like 127.0.0.1

Offline Jhohsun

  • Teman
  • **
  • Posts: 51
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua makhluk berbahagia,
Re: Vipassana Jhana
« Reply #8 on: 06 April 2011, 12:25:20 PM »
Apakah benar contoh vipassana jhana itu adalah salah satunya Bhikkhu Culapanthaka (yg sebelumnya berintelek rendah), namun setelah menerima intruksi Buddha tentang "kain dan kotor" sehingga ia mengembangkan vipassana analitis, dan mencapai Arahat dan memiliki kemampuan batin, yg menciptakan dirinya menjadi banyak dan mampu berkotbah (inteleknya menjadi tinggi disertai panna??Apakah ini salah satu contoh vipassana jhana itu??
CMIIW.
Mybe kisahnya dpt dibaca di link ini?
http://mitta.tripod.com/culapan.htm
« Last Edit: 06 April 2011, 12:33:23 PM by Jhohsun »
CMIIW&FMIIW

Offline DragonHung

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 963
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: Vipassana Jhana
« Reply #9 on: 06 April 2011, 12:25:47 PM »
Pertanyaan sederhana, bagaimana melatih sampai masuk pada tahap vipasanna jhana?  Apakah ciri2 atau tanda bahwa batin itu sudah sampai pada tahap vipasanna jhana?
Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Vipassana Jhana
« Reply #10 on: 10 April 2011, 10:17:54 PM »
menurut sumber kontemporer, konsentrasi dalam vipassana disebut sebagai khanika samadhi, yaitu konsentrasi dari-saat-ke-saat. apakah ini sama dengan vipassana jhana itu?

Bro Indra yang baik, yang dimaksud dengan Vipassana Jhana adalah lokuttara Jhana. Lokiya Jhana yang umumnya kita tahu adalah rupa dan arupa Jhana, sedangkan Lokuttara Jhana menggunakan Nibbana sebagai objek.

Mengutip keterangan Bhikkhu Pesala bahwa tak ada jalan Pandangan Terang tanpa melalui Jhana, yang dimaksud dengan Jhana disini adalah Vipassana Jhana.

Jadi kesimpulannya uraian Bhikkhu Pesala menurut saya sebagai berikut:

Seseorang yang berlatih Vipassana akan mendapatkan Vipassana Jhana, tapi Vipassana Jhana berbeda dengan Samatha Jhana, karena Vipassana Jhana bukan penyerapan penuh seperti lokiya Jhana, tapi konsentrasinya mirip dengan Upacara Samadhi.
Pada Vipassana Bhavana kelima rintangan batin (nivarana) juga akan mengendap sementara dan kemudian lenyap sama sekali setelah mencapai kesucian.

Setelah mencapai Magga-Phala maka Jhananya disebut Lokuttara Jhana, Lokuttara Jhana hanya bisa dicapai bila seseorang mencapai Magga-Phala/Nibbana. Lebih lanjut Bhikkhu Pesala menguraikan bahwa perdebatan seputar perlukah Jhana dalam Vipassana? Disebabkan dalam Tipitaka sendiri keterangan yang ada terbatas dan tidak menerangkan secara mendetil. Itulah sebabnya kitab penjelasan diperlukan, karena sangat banyak diperlukan uraian untuk subjek yang demikian dalam (ket: mungkinkah disebabkan Sang Buddha juga waktuNya terbatas...?)

Walaupun uraian dari Bhikkhu Pesala ini mungkin masih belum memuaskan teman-teman yang ingin lebih tahu mengenai Vipassana, Magga-Phala dan Nibbana. Tapi satu hal yang pasti: untuk mencapai Magga-Phala/Nibbana diperlukan konsentrasi yang sangat kuat.

Inilah penyebab saya selalu argue bila ada seseorang yang mengatakan bahwa untuk mencapai Magga-Phala/Nibbana tak diperlukan konsentrasi, hanya cukup kesadaran saja.

Mudah-mudahan kutipan jawaban dari Bhikkhu Pesala berikut ini dapat membantu teman-teman untuk lebih  mengerti mengenai Vipassana.

"The suddha-vipassanā method is different to the samatha-vipassanā method. They should not be confused. If a nimitta arises and you note it as "seeing, seeing" then you won't enter absorption, though you may gain insight into its conditioned nature.
Don't try to ride two horses at once. Samatha meditation uses concepts as its objects, vipassanā meditation uses ultimate realities. After becoming adept at gaining jhāna, the samatha meditator must switch to the vipassanā method to gain insight.
If he or she doesn't bring up invesitagtion (dhammavicaya), he or she will just re-enter jhāna every time, and remain in that state longer and longer, like Uddaka and Alāra. In many previous lives the Bodhisatta practised jhānas and the Brahmavihāras as a recluse for tens of thousands of years without gaining enlightenment. After death he was reborn in the Brahma realm for billions of years. When that kamma expired, he was again reborn in the human realm or even in the animal realm.
"

http://my.opera.com/vipassana/forums/topic.dml?id=116560

Metode suddha-vipassana berbeda dengan metode samatha-vipassana. Jangan dicampur adukkan. Jika nimitta muncul dan anda mencatat "melihat, melihat" maka anda tak akan mencapai penyerapan (ket: Jhana dalam pengertian umum/ lokiya Jhana), walaupun anda mungkin mendapatkan pandangan terang terhadap sifat alaminya yang berkondisi.
Jangan menunggangi dua kuda sekaligus. Meditasi samatha menggunakan konsep sebagai objek, meditasi vipassana menggunakan realitas mutlak (sebagai objek). Setelah menjadi ahli dalam memasuki Jhana, meditator samatha harus pindah ke metode vipassana untuk mendapatkan pandangan terang.
Jika ia tidak melakukan penyelidikan Dhamma (dhammavicaya) (ket: menurut pengertian saya perhatian terhadap fenomena), ia akan memasuki jhana lagi (lokiya Jhana) terus-terusan, dan dengan bertambahnya waktu masuk kedalam keadaan itu semakin lama , seperti Uddaka dan Alara. Dalam berbagai kehidupan yang lalu Bodhisatta berlatih Jhana dan Brahmavihara sebagai petapa selama puluhan ribu tahun tanpa mencapai Kesucian. Setelah meninggal ia terlahir di alam Brahma selama milyaran tahun. Ketika kamma tersebut telah habis, ia terlahir kembali di alam manusia atau bahkan di alam binatang.

Mettacittena,
« Last Edit: 10 April 2011, 10:25:11 PM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Vipassana Jhana
« Reply #11 on: 10 April 2011, 11:17:02 PM »
Kebetulan saya masi berkutat mempelajari Dīgha Nikāya 2: Sàmannaphala Sutta

Petikan:

97. ‘Dan ia dengan pikiran terkonsentrasi, murni dan bersih, tanpa noda, bebas dari kekotoran, lentur, mudah dibentuk, kokoh, dan setelah mendapatkan kondisi tanpa-gangguan, ia mengarahkan pikirannya kepada pengetahuan hancurnya kekotoran.123 Ia mengetahui sebagaimana adanya: “Ini adalah penderitaan”, [84] ia mengetahui sebagaimana adanya: “Ini adalah asal-mula penderitaan”, ia mengetahui sebagaimana adanya: “Ini adalah lenyapnya penderitaan”, ia mengetahui sebagaimana adanya: “Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan”. Dan ia mengetahui sebagaimana adanya: “Ini adalah kekotoran”, “Ini adalah asal-mula kekotoran”, “Ini adalah lenyapnya kekotoran”, “Ini adalah jalan menuju lenyapnya kekotoran.” Dan melalui pengetahuannya dan penglihatannya, pikirannya bebas dari kekotoran kenikmatan-indria, dari kekotoran penjelmaan, dari kekotoran kebodohan, dan pengetahuan muncul dalam dirinya: “Ini adalah pembebasan!”, dan ia mengetahui: “Kelahiran telah berakhir, kehidupan suci telah dijalani, apa yang harus dilakukan telah dilakukan, tidak ada lagi yang lebih jauh di sini.”’124’


Kalo dari sutta ini, pencapaian jhana dulu (bold biru) sebagaimana yang dibabarkan oleh Buddha sebelum petikan di atas, baru masuk vipassana, tidak ada indikasi konsentrasi dari vipassana yang cocok untuk dikatakan vipassana jhana?, yang ada konsentrasi dari samatha (Jhana) baru kemudian masuk ke vipassana.

Kalo dari sutta laen ga tau lagi deh....
yaa... gitu deh

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Vipassana Jhana
« Reply #12 on: 10 April 2011, 11:22:51 PM »
Ko Saudara Fabian,

Apakah dlm samatha jhana, kekotoran mengendap selama berada dlm kondisi jhana, ketika keluar maka kekotoran muncul kembali. Sedangkan vipassana jhana, kekotoran mengendap dlm kondisi tersebut dan akan lenyap sedikit demi sedikit kemudian pada akhirnya lenyap total walau telah keluar dari kondisi tsb?

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Vipassana Jhana
« Reply #13 on: 11 April 2011, 01:39:48 PM »
Ko Saudara Fabian,

Apakah dlm samatha jhana, kekotoran mengendap selama berada dlm kondisi jhana, ketika keluar maka kekotoran muncul kembali. Sedangkan vipassana jhana, kekotoran mengendap dlm kondisi tersebut dan akan lenyap sedikit demi sedikit kemudian pada akhirnya lenyap total walau telah keluar dari kondisi tsb?


Mbah ko bro Haa yang baik, dalam Vipassana prosesnya bukan mengikis sedikit demi sedikit seperti pengertian teman-teman pada umumnya. Prosesnya demikian, kita tahu bahwa:

- setiap latihan meditasi Vipassana akan memperkuat konsentrasi,
- konsentrasi akan membuat kita memiliki kemampuan melihat hal-hal yang tak mungkin kita dapatkan bila kita tak memiliki konsentrasi
- berdasarkan pengalaman-pengalaman tersebut maka timbullah pengetahuan pandangan terang (nana)
- pengalaman dan konsentrasi yang bertambah matang menjadi fondasi bagi munculnya kondisi yang mendukung pada pengetahuan yang lebih mendalam (nana lebih tinggi) untuk muncul dan seterusnya.
- tapi semua pengetahuan ini hanya membimbing kita untuk menyelami hakekat semua fenomena yang kita alami dalam kehidupan ini. Pengertian ini sifatnya sementara, belum sampai pada akar belenggu itu sendiri.
- nanti bila tiba saatnya dimana pengalaman dan pengetahuan kita (akan sifat alami berbagai fenomena) telah menjadi komplit, dan konsentrasi juga telah cukup kuat maka kita akan memasuki Magga, yaitu suatu pengalaman memasuki keadaan yang tak berkondisi (mungkin bisa juga diartikan sebagai keadaan tak berkonsep/kosong) maka pengetahuan kebijaksanaan akan muncul yang menyadari dan memotong/melenyapkan belenggu batin (samyojana).

Pengalaman pandangan terang (nana) dari tingkat pertama (namarupa parichedda nana) hingga sankharupekkha nana tak dapat melepaskan kita dari belenggu batin (samyojana) kerena pengalamannya tidak mencakup pengalaman berhentinya persepsi bentuk, ruang dan waktu dsbnya. Sehingga persepsi terus muncul dan kita tak terlepas dari lingkaran roda kelahiran kembali.

Hanya ketika kita pernah mengalami berhentinya persepsi bentuk, ruang dan waktu, maka kebahagiaan yang lebih tinggi dari keadaan tersebut membuat kita menyadari dan terbebas dari pandangan salah bahwa ada aku yang kekal, pandangan salah bahwa ada entitas inti pada setiap mahluk hidup.
Pandangan benar timbul yaitu, kita menyadari bahwa semua itu ( mengenai aku, hanya persepsi salah kita). Dengan demikian samyojana pertama (sakkaya ditthi) menjadi lenyap.

Oleh karena kita tahu bahwa itu hanya persepsi, maka pandangan salah bahwa upacara yang dilakukan oleh kita ataupun dilakukan oleh orang lain dapat membuat kita terlepas dari persepsi salah, atau dapat membuat kita mencapai pencerahan juga akan sirna dengan sendirinya. Karena kita menyadari, tanpa jalan yang kita lakukan tersebut (Jalan Ariya Berunsur Delapan) tak mungkin kita mengalami kebebasan dari persepsi, karena tak mungkin terbebas dari persepsi, maka tak mungkin membawa kita mencapai pencerahan,jadi belenggu kedua silabata paramasa lenyap.

Oleh karena kita mengalami sendiri secara langsung semuanya, maka dengan demikian belenggu ketiga juga hancur pada waktu itu, yaitu keragu-raguan (vichikicca) terhadap ajaran/jalan (Dhamma), keragu-raguan terhadap penemu Jalan (Sang Buddha) dan guru yang membimbing kita (Sangha).

Jadi belenggu batin dipotong/dilenyapkan oleh pengetahuan/kebijaksanaan (panna), melalui pengetahuan pengalaman langsung (direct knowledge) bukan oleh pengikisan sedikit demi sedikit seperti yang dimengerti oleh teman-teman.

Oh ya lenyapnya ketiga belenggu paling rendah tersebut terjadi sekaligus, pada waktu memasuki Magga.

Mettacittena,
« Last Edit: 11 April 2011, 01:50:57 PM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Vipassana Jhana
« Reply #14 on: 11 April 2011, 01:48:45 PM »
Kebetulan saya masi berkutat mempelajari Dīgha Nikāya 2: Sàmannaphala Sutta

Petikan:

97. ‘Dan ia dengan pikiran terkonsentrasi, murni dan bersih, tanpa noda, bebas dari kekotoran, lentur, mudah dibentuk, kokoh, dan setelah mendapatkan kondisi tanpa-gangguan, ia mengarahkan pikirannya kepada pengetahuan hancurnya kekotoran.123 Ia mengetahui sebagaimana adanya: “Ini adalah penderitaan”, [84] ia mengetahui sebagaimana adanya: “Ini adalah asal-mula penderitaan”, ia mengetahui sebagaimana adanya: “Ini adalah lenyapnya penderitaan”, ia mengetahui sebagaimana adanya: “Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan”. Dan ia mengetahui sebagaimana adanya: “Ini adalah kekotoran”, “Ini adalah asal-mula kekotoran”, “Ini adalah lenyapnya kekotoran”, “Ini adalah jalan menuju lenyapnya kekotoran.” Dan melalui pengetahuannya dan penglihatannya, pikirannya bebas dari kekotoran kenikmatan-indria, dari kekotoran penjelmaan, dari kekotoran kebodohan, dan pengetahuan muncul dalam dirinya: “Ini adalah pembebasan!”, dan ia mengetahui: “Kelahiran telah berakhir, kehidupan suci telah dijalani, apa yang harus dilakukan telah dilakukan, tidak ada lagi yang lebih jauh di sini.”’124’


Kalo dari sutta ini, pencapaian jhana dulu (bold biru) sebagaimana yang dibabarkan oleh Buddha sebelum petikan di atas, baru masuk vipassana, tidak ada indikasi konsentrasi dari vipassana yang cocok untuk dikatakan vipassana jhana?, yang ada konsentrasi dari samatha (Jhana) baru kemudian masuk ke vipassana.

Kalo dari sutta laen ga tau lagi deh....

Bro Hendrako yang baik, mungkin istilah Vipassana Jhana berasal dari kitab penjelasan (atthakata)

Mettacittena,
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata