IshiiShiro,Pemimpin
Unit731
1932, Sang dokter mendirikan sebuah
kelompok riset rahasia yang kala itu
disebut unit Togo setelah sebelumnya
sang dokter diangkat menjadi kepala
medis angkatan darat Jepang yang
kemudian ditempatkan dikomando
angkatan darat Epidemic Prevention
Research Laboratory (Laboratorium
penelitian Pencegahan Epidemi /
Wabah). Sempat ditutup dua tahun
setelah berdiri karna alasan lolosnya
12 tawanan perang dari fasilitas
tersebut dan juga penyerangan
pasukan gerilya Cina terhadap pasukan
dari Ishii, Unit Togo kembali dibuka
dengan nama baru yaitu Epidemic
Prevention and Water Purification
Department of the Kwantung Army
(Departemen Pencegahan Epidemik
dan Purifikasi Air Angkatan Darat
Kwantung) yang lebih dikenal dengan
nama Unit 731 pada tahun 1940 - 1941.
Sedikit
kilas
balik
mengenai
latar
belakang
dari
sang
prajurit
dengan
pangkat
Letjen
(Letnan
Jendral) tersebut.
Ishii lahir di desa
Shibayama, prefektur Chiba dan
mencicipi pengetahuan mengenai ilmu
kedokteran di Kyoto Imperial
University. Dalam catatan sejarah,
sang dokter dikenal unggul dalam
studinya, namun dia juga dikenal
egois, suka memaksa dan kadang
sering menjadi individu yang sangat
mengganggu (hmmm... ciri - ciri orang
pandai pada umumnya memang
seperti itu, hmmmm... bukan
menyinggung seseorang lho!). Sebelum
memulai karir di Unit 731, Dr. Shiro
juga dikenal dengan ambisinya dalam
bidang[...]
EksperimenManusia
dan Biological
Warfare
Seperti halnya Josef Mengele, Shiro
Ishii juga memiliki hobi dan
kemampuan dalam hal mengutak - atik
tubuh manusia dan senjata biologi
dalam keperluan penelitian. Tidak
kalah juga dengan apa yang terjadi di
Austria, didalam kamp Unit 731, hal -
hal seperti pembedahan mahluk hidup
(Vivisection) tanpa anestesi (penahan
rasa sakit) dianggap sebagai hal yang
biasa. Para ilmuwan sering melakukan
operasi invasif pada tahanan,
mengambil salah satu organ untuk
mempelajari efek penyakit dari tubuh
manusia. Celakanya hal ini dilakukan
sementara sang korban masih dalam
keadaan hidup karna para ilmuwan
khawatir dengan proses dekomposisi
yang akan mempengaruhi hasil.
Pria, Wanita, anak - anak / bayi dan
bahkan tidak jarang wanita hamil juga
ikut dalam list penelitian mereka.
Dalam eksperimen mereka, janin
(Fetus) para wanita hamil seringkali
diambil untuk diteliti, para narapidana
lainnya seringkali kehilangan kaki
mereka yang diamputasi untuk
mempelajari tentang kehilangan darah
Banyak juga dari para tahanan yang
kehilangan sebagian besar isi perut
mereka dalam Vivisection mengerikan
yang dilakukan Unit tersebut.