//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Topics - hemayanti

Pages: 1 2 3 4 [5] 6
61
Lingkungan / Perangkap Tikus
« on: 11 March 2011, 10:21:21 PM »
Sepasang suami dan istri petani pulang kerumah setelah berbelanja. Ketika mereka
membuka barang belanjaan, seekor tikur memperhatikan dengan seksama sambil
menggumam “hmmm…makanan apa lagi yang dibawa mereka dari pasar??”

Ternyata, salah satu yang dibeli oleh petani ini adalah Perangkap Tikus. Sang tikus kaget
bukan kepalang. Ia segera berlari menuju kandang dan berteriak ” Ada Perangkap Tikus
di rumah….di rumah sekarang ada perangkap tikus….”

Ia mendatangi ayam dan berteriak ” ada perangkat tikus”

Sang Ayam berkata ” Tuan Tikus…, Aku turut bersedih, tapi itu tidak berpengaruh
terhadap diriku”

Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing sambil berteriak.

Sang Kambing pun berkata ” Aku turut ber simpati…tapi tidak ada yang bisa aku
lakukan”

Tikus lalu menemui Sapi. Ia mendapat jawaban sama. ” Maafkan aku. Tapi perangkap
tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali”

Ia lalu lari ke hutan dan bertemu Ular. Sng ular berkata ” Ahhh…Perangkap Tikus yang
kecil tidak akan mencelakai aku”

Akhirnya Sang Tikus kembali kerumah dengan pasrah mengetahui kalau ia akan
menghadapi bahaya sendiri.

Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap tikusnya
berbunyi menandakan telah memakan korban. Ketika melihat perangkap tikusnya,
ternyata seekor ular berbisa. Buntut ular yang terperangkap membuat ular semakin ganas
dan menyerang istri pemilik rumah. Walaupun sang Suami sempat membunuh ular
berbisa tersebut, sang istri tidak sempat diselamatkan.

Sang suami harus membawa istrinya kerumah sakit dan kemudian istrinya sudah boleh
pulang namun beberapa hari kemudian istrinya tetap demam.

Ia lalu minta dibuatkan sop ceker ayam oleh suaminya. (kita semua tau, sop ceker ayam
sangat bermanfaat buat mengurangi demam) Suaminya dengan segera menyembelih
ayamnya untuk dimasak cekernya.

Beberapa hari kemudian sakitnya tidak kunjung reda. Seorang teman menyarankan untuk
makan hati kambing. Ia lalu menyembelih kambingnya untuk mengambil hatinya.

Masih, istrinya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya meninggal dunia.

Banyak sekali orang datang pada saat pemakaman. Sehingga sang Petani harus
menyembelih sapinya untuk memberi makan orang-orang yang melayat.

Dari kejauhan…Sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan. Beberapa hari kemudian
ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi.

apabila suatu hari, ketika anda mendengar seseorang dalam kesulitan dan mengira itu
bukan urusan anda, pikirkan lagi.

emersontpl07.blogspot.com

62
Keluarga & Teman / 3 x 8 = 23
« on: 11 March 2011, 07:39:38 PM »
Yan Hui adalah murid kesayangan Confusius yang suka belajar, sifatnya baik. Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain sedang dikerumunin banyak orang. Dia mendekat dan mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat.

Pembeli berteriak: “3×8 = 23, kenapa kamu bilang 24?
“Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: “Sobat, 3×8 = 24, tidak usah diperdebatkan lagi”.
Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan berkata: “Siapa minta pendapatmu? Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius. Benar atau salah Confusius yang berhak mengatakan”.
Yan Hui: “Baik, jika Confusius bilang kamu salah, bagaimana?”
Pembeli kain: “Kalau Confusius bilang saya salah, kepalaku aku potong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaimana?”
Yan Hui: “Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu”. Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confusius.

Setelah Confusius tahu duduk persoalannya, Confusius berkata kepada Yan Hui sambil tertawa: “3×8 = 23. Yan Hui, kamu kalah. Kasihkan jabatanmu kepada dia.” Selamanya Yan Hui tidak akan berdebat dengan gurunya. Ketika mendengar Confusius bilang dia salah, diturunkannya topinya lalu dia berikan kepada pembeli kain. Orang itu mengambil topi Yan Hui dan berlalu dengan puas. Walaupun Yan
Hui menerima penilaian Confusius tapi hatinya tidak sependapat. Dia merasa Confusius sudah tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar darinya. Yan Hui minta cuti dengan alasan urusan keluarga. Confusius tahu isi hati Yan Hui dan memberi cuti padanya..

Sebelum berangkat, Yan Hui pamitan dan Confusius memintanya cepat kembali setelah urusannya selesai, dan memberi Yan Hui dua nasehat : “Bila hujan lebat, janganlah berteduh di bawah pohon. Dan jangan
membunuh.” Yan Hui bilang baiklah lalu berangkat pulang. Di dalam perjalanan tiba2 angin kencang disertai petir, kelihatannya sudah mau turun hujan lebat. Yan Hui ingin berlindung di bawah pohon tapi tiba2 ingat nasehat Confusius dan dalam hati berpikir untuk menuruti kata gurunya sekali lagi. Dia meninggalkan pohon itu.

Belum lama dia pergi, petir menyambar dan pohon itu hancur. Yan Hui terkejut, nasehat gurunya yang pertama sudah terbukti. Apakah saya akan membunuh orang? Yan Hui tiba dirumahnya sudah larut
malam dan tidak ingin mengganggu tidur istrinya. Dia menggunakan pedangnya untuk membuka kamarnya. Sesampai didepan ranjang, dia meraba dan mendapati ada seorang di sisi kiri ranjang dan
seorang lagi di sisi kanan. Dia sangat marah, dan mau menghunus pedangnya. Pada saat mau menghujamkan pedangnya, dia ingat lagi nasehat Confusius, jangan membunuh. Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata yang tidur disamping istrinya adalah adik istrinya.

Pada keesokan harinya, Yan Hui kembali ke Confusius, berlutut dan berkata: “Guru, bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?” Confusius berkata: “Kemarin hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun hujan petir, makanya guru mengingatkanmu untuk tidak berlindung dibawah pohon.. Kamu kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, maka guru mengingatkanmu agar jangan membunuh”.
Yan Hui berkata: “Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum.”

Confusius bilang: “Aku tahu kamu minta cuti bukanlah karena urusan keluarga. Kamu tidak ingin belajar lagi dariku. Cobalah kamu pikir. Kemarin guru bilang 3×8=23 adalah benar, kamu kalah dan kehilangan jabatanmu. Tapi jikalau guru bilang 3×8=24 adalah benar, si pembeli kainlah yang kalah dan itu berarti akan hilang 1 nyawa. Menurutmu, jabatanmu lebih penting atau kehilangan 1 nyawa yang lebih penting?”
Yan Hui sadar akan kesalahannya dan berkata : “Guru mementingkan yang lebih utama, murid malah berpikir guru sudah tua dan pikun. Murid benar2 malu.” Sejak itu, kemanapun Confusius pergi Yan Hui selalu mengikutinya.

Cerita ini mengingatkan kita: Jikapun aku bertaruh dan memenangkan seluruh dunia, tapi aku kehilangan kamu, apalah artinya. Dengan kata lain, kamu bertaruh memenangkan apa yang kamu anggap adalah
kebenaran, tapi malah kehilangan sesuatu yang lebih penting. Banyak hal ada kadar kepentingannya.
Janganlah gara2 bertaruh mati2an untuk prinsip kebenaran itu, tapi akhirnya malah menyesal, sudahlah terlambat. Banyak hal sebenarnya tidak perlu dipertaruhkan. Mundur selangkah, malah yang didapat adalah kebaikan bagi semua orang.

Bersikeras melawan pelanggan. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Saat kita kasih sample barang lagi, kita akan mengerti)
Bersikeras melawan boss. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Saat penilaian bonus akhir tahun, kita akan mengerti)
Bersikeras melawan suami. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (suami tidak betah di rumah)
Bersikeras melawan teman. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Bisa-bisa kita kehilangan seorang teman).

source: www.kisahinspiratif.com

63
Lingkungan / Penjual es krim dan anak kecil
« on: 28 December 2010, 05:10:33 PM »
Minggu siang di sebuah mal. Seorang bocah lelaki umur delapan tahun berjalan menuju ke sebuah gerai tempat penjual eskrim. Karena pendek, ia terpaksa memanjat untuk bisa melihat si pramusaji. Penampilannya yang lusuh sangat kontras dengan suasana hingar bingar mal yang serba wangi dan indah.

“Mbak sundae cream harganya berapa?” si bocah bertanya.
“Lima ribu rupiah,” yang ditanya menjawab. Bocah itu kemudian merogoh recehan duit dari kantongnya. Ia menghitung recehan di tangannya dengan teliti.
Sementara si pramusaji menunggu dengan raut muka tidak sabar. Maklum, banyak pembeli yang lebih “berduit” ngantre di belakang pembeli ingusan itu.
“Kalau plain cream berapa?”
Dengan suara ketus setengah melecehkan, si pramusaji menjawab, “Tiga ribu lima ratus”.
Lagi-lagi si bocah menghitung recehannya, ” Kalau begitu saya mau sepiring plain cream saja, Mbak,” kata si bocah sambil memberikan uang sejumlah harga es yang diminta. Si pramusaji pun segera mengangsurkan sepiring plain cream.

Beberapa waktu kemudian, si pramusaji membersihkan meja dan piring kotor yang sudah ditinggalkan pembeli. Ketika mengangkat piring es krim bekas dipakai bocah tadi, ia terperanjat. Di meja itu terlihat dua keping uang logam limaratusan serta lima keping recehan seratusan yang tersusun rapi. Ada rasa penyesalan tersumbat dikerongkongan. Sang pramusaji tersadar, sebenarnya bocah tadi bisa membeli sundae cream. Namun, ia mengorbankan keinginan pribadi dengan maksud agar bisa memberikan tip bagi si pramusaji.
Pesan moral yang dibawa oleh anak tadi: Setiap manusia di dunia ini adalah penting. Di mana pun kita wajib memperlakukan orang lain dengan sopan, bermartabat, dan dengan penuh hormat.

copy from:
http://novipastibisa.blogspot.com/

64
Personality / Mari bersemangat setiap hari
« on: 28 December 2010, 03:33:09 PM »
Semua orang punya tujuh hari dalam seminggu. Berapa hari yang dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya? Apa arti hari-hari tersebut untuk kita? Mari kita coba lihat.

1. Senin adalah singkatan dari “Semangat Nan Indah”  ;D
Sebagian orang mengharap-harap tibanya hari Senin karena hari itu mereka mendapat uang. Yang telah libur, kembali berjualan sehingga uang masuk lancar lagi. Yang bekerja harian, berarti upah harian akan diterima kembali.
Sebagian orang tidak suka dengan hari Senin. Yang malas bekerja merasakan beban berat karena Senin berarti mulai bekerja kembali. Yang tadinya bisa santai di rumah, kini harus kembali masuk kantor. Anak sekolah kembali bersekolah, tidak bisa main-main Play Station lagi. Para ibu harus bangun pagi lagi untuk memasak makan pagi anak-anak yang akan berangkat sekolah. Ada yang menunggu-nunggu hari Sabtu lagi yang rasanya masih sangat lamaaaa…..
Apapun sikap yang kita pilih, tidak akan merubah hari Senin. Senin tetap datang. Senin tetap harus kita lalui entah kita senang atau tidak. Sikap mana yang akan kita pilih? Memulai hari Senin dengan menggerutu atau memulai hari Senin dengan Semangat Nan Indah?

2. Selasa adalah singkatan dari “Selalu Luar Biasa”  :D
Ada orang yang berpendapat bahwa Selasa adalah hari yang biasa saja. tidak ada yang luar biasa. Mengapa begitu??? Mengapa kita tidak membuatnya menjadi hari yang luar biasa? Luar biasa atau tidak, bukan tergantung dari nama hari atau pekerjaan kita. Tapi tergantung dari sikap hati kita. Tiap pagi saya bermain skipping (main tali) sebanyak 300 kali. Saya merasakan bedanya, ketika hati sedang malas, ya main tali jadi terasa berat. Tapi bila hati gembira, maka main tali menjadi ringan. Bahkan tanpa terasa bisa sampai 400 kali. Jadi saya selalu main tali sambil bernyanyi dan tersenyum. Hehehe…… ….

3. Rabu adalah singkatan dari “Rasakan bahagia dalam kalbu”  :|
Apakah kita bersyukur hanya kalau kita mendapatkan sesuatu? Kalau sedang senang dan kita bersyukur, itu sih biasa. Tapi bagaimana kalau kita sedang ada masalah? Apakah kita menggerutu dan marah-marah? Apakah kita bisa mensyukuri setiap kejadian dalam hidup kita? Waktu anak saya masih kecil, dia sering menangis di malam hari. Padahal tiap hari saya harus bekerja. Tapi saya bersyukur bisa bangun di malam hari dan memberikan ASI kepada anak saya. Saya senang ketika di malam hari dia terjaga dan memanggil “Mama. Mama”. Malah saya sengaja melarang baby sitter untuk bangun di malam hari dan mengurus anak saya. Saya pikir, toh tidak lama dia begitu. Nanti kalau dia sudah besar, dia tidak akan lagi memanggil “Mama. Mama” ketika terjaga di malam hari. Jadi saya nikmati keadaan itu. Saya syukuri saat-saat tiap malam saya bangun dan menggendong anak saya. Biarlah hati kita selalu dipenuhi rasa syukur. Biarlah kalbu berseri. Hati yang gembira adalah obat yang paling manjur.

4. Kamis adalah “Kami Sukses” :jempol:
Apakah hari Kamis juga hari biasa? Bagaimana kalau kita membuatnya sebagai hari dimana kita sudah lebih sukses? Rasanya kita perlu mengingat kembali pentingnya “Berpikir Positif”. Bagaimana kalau tiap minggu kita mendapatkan sukses? Bagaimana kalau tiap hari? Apakah mungkin? Tentu saja. Yang perlu dilakukan adalah selalu berpikir positif. Kapan saja, dimana saja, dan siapa saja……
Bila seseorang berkata kepada kita:”Wah, enak ya kerja disana?” Daripada berkata:”Enak apanya? Biasa saja kok.”, mengapa kita tidak berkata:”Amin. “? Bila seseorang berkata:”Pasti kamu banyak uang.” Daripada berkata:”Ga kok. Siapa bilang banyak uang?” Lebih baik kita berkata:”Amin. “. Kalau nanti benar benar banyak uang, siapa yang menikmati? Kita sendiri kan? Asyiikkk…. ..

5. Jumat berarti “Juga Amat Hebat” :jempol: :jempol:
Seringkali Jumat menjadi hari yang kurang produktif karena sudah mendekati Sabtu, sehingga pikiran sudah ke hari libur. Mengapa menyia-nyiakan satu hari dalam hidup kita? Bagaimana kalau kita menjadikannya hari Jumat yang Juga Amat Hebat? Bagaimana kalau kita menggunakan hari ini untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang tertunda? Memeriksa surat masuk? Mengevaluasi hari-hari kemarin? Mengatakan hal-hal indah yang belum sempat dikatakan?

6. Sabtu berarti “Saatnya Bersatu”  ;D
Hari Sabtu bisa menjadi hari yang produktif atau tidak produktif. Semuanya tergantung diri sendiri. Seorang Pengusaha justeru paling produktif di hari Sabtu karena dia bisa memeriksa semua pekerjaan, memantau hasil kerja karyawan, mencari ide baru, dan puluhan kegiatan lain yang sangat bermanfaat. Bahkan dia membuat hari Sabtu sebagai hari dimana dia mendengarkan semua masalah yang dihadapi ank buahnya.
Orang tua yang libur dan ingin membina kedekatan dengan anak-anaknya bisa memanfaatkan hari Sabtu untuk bermain bersama, berenang, makan bareng, membersihkan rumah bersama atau jalan-jalan. Daripada hanya duduk dan masing-masing nonton acara tv kesukaannya tanpa adanya komunikasi. Pasangan yang saling mencinta bisa menggunakan hari ini untuk saling mengerti bukan hari untuk bertengkar. Hayoo……

7. Minggu berarti “Mari ingat berkah seminggu”  :)
Hari Minggu bisa dijadikan hari bermalas-malas atau bisa juga menjadi hari untuk mengevaluasi diri kita. Untuk mengevaluasi sikap kita. Apa yang telah dilakukan dalam seminggu? Apa yangsalah? Apa yang benar? Apa yang dapat kita lakukan lebih baik minggu depan? Apa rencana baru yang perlu dibuat? Bagaimana supaya minggu depan lebih sukses? Bagaimana caranya bekerja lebih baik? Bagaimana caranya agar tidak terlambat masuk kerja? Dan seribu satu kegiatan lain.
Dengan demikian hari Senin akan kita nantikan dengan semangat karena kita telah punya rencana yang akan diterapkan. Hari Senin menjadi awal minggu depan yang lebih sukses.

Give Thanks for Every Day in Your Life!  :)

Sumber:
http://www.facebook.com/note.php?note_id=142195629123780

65
Lingkungan / Sudah tepatkah keberadaan Anda sekarang???
« on: 28 December 2010, 03:11:10 PM »
Ada 3 kaleng coca cola, ke-3 kaleng tsb diproduksi di pabrik yg sama.
Ketika tiba harinya, sebuah truk datang ke pabrik, mengangkut kaleng-kaleng coca cola dan menuju ke tempat yg berbeda untuk pendistribusian.

Pemberhentian pertama adalah supermaket lokal.
Kaleng coca cola pertama diturunkan di sini.
Kaleng itu dipajang di rak bersama dengan kaleng coca cola lainnya dan diberi harga Rp 4.000.

Pemberhentian kedua adalah pusat perbelanjaan besar.
Di sana , kaleng kedua diturunkan.
Kaleng tersebut ditempatkan dalam kulkas supaya dingin dan dijual dengan harga Rp 7.500.

Pemberhentian terakhir adalah hotel bintang 5 yg sangat mewah.
Kaleng coca cola ketiga diturunkan di sana. Kaleng ini tidak ditempatkan di rak atau dalam kulkas.
Kaleng ini hanya akan dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan.
Dan ketika ada yang memesan, kaleng ini dikeluarkan besama dengan gelas kristal berisi es batu.
Semua disajikan di atas baki dan pelayan hotel akan membuka kaleng coca cola itu, menuangkannya ke dalam gelas dan dengan sopan menyajikannya ke pelanggan.
Harganya Rp 60.000.

Sekarang, pertanyaannya adalah :
Mengapa ketiga kaleng coca cola tersebut memiliki harga yg berbeda padahal diproduksi dari pabrik yg sama, diantar dengan truk yg sama dan bahkan mereka memiliki rasa yg sama.
Lingkungan Anda mencerminkan harga Anda.
Lingkungan berbicara tentang RELATIONSHIP.
Apabila Anda berada di lingkungan yg bisa mengeluarkan terbaik dari diri Anda, maka Anda akan menjadi cemerlang. Tapi bila Anda berada di lingkungan yang meng-kerdil-kan diri Anda, maka Anda akan menjadi kerdil.
(Orang yg sama, bakat yg sama, kemampuan yg sama) + lingkungan yg berbeda = NILAI YG BERBEDA  :)

66
Diskusi Umum / Kualitas Diri Yang Unik
« on: 18 December 2010, 02:21:23 PM »
Di sebuah restoran terdengar percakapan antara kopi, bir, air jernih dan teh.

Secangkir kopi berkata : “Janganlah kamu meremehkan secangkir kopi kecil seperti saya. Hargaku cukup mahal. Orang yang meminumku mendapatkan hasil yang menakjubkan, pikiran mereka menjadi enteng dan lelahpun akan hilang sehingga tidak mengantuk lagi.

Bir menjawab : “Mana bisa kopi dibandingkan dengan air seperti saya. Bir adalah minuman terbaik di dunia. Setelah minum bir orang akan menjadi bersahabat dan romantis. Selain itu bir lebih mahal, mungkin delapan kali lipat dari harga kopi, belum termasuk tip lho….”

Mendengar omongan bir, kopi kembali menjawab : “Oke walaupun saya bukan yang terbaik, saya lebih baik dari yang lain, paling tidak saya harus bertanya kepada segelas air jernih untuk lebih meyakinkan. Ia hanya minuman gratis di restoran ini. Ia tidak berharga sama sekali. Ha….ha….ha menggelikan.”

Mendengar perkataan kopi, air jernih menjawab : “Jangan memandang rendah saya. Walaupun saya tidak lebih berharga daripada kalian di restoran ini, di gurun pasir saya adalah minuman yang paling menyenangkan.”

Mendengar percakapan kopi, bir dan air jernih, teh berkata : “Air jernih masuk akal. Ijinkan saya Teh Spesial memberi penjelasan. Di dunia ini tidak ada perbedaan nyata atas segala sesuatu yang berharga. Segalanya berharga dan indah apa adanya. Dalam batas batas nilai uang, teh yang bagus seperti aku berharga lima puluh ribu rupiah per ons. Saya tidak lebih murah dari kalian berdua. Banyak orang tidak perduli pada kopi dan bir tapi mempunyai minat khusus padaku.

Dalam menulis dan berfikir, kopi adalah teman yang baik. Saat bergaul dan perayaan, bir yang baik akan terasa begitu menyenangkan. Dan untuk menghilangkan haus serta menambah cairan tubuh, air jernih adalah yang penting sebagai penyelamat hidup. Oleh karena itu, segala sesuatu di dunia ini memiliki kualitas unik masing masing. Tidak perlu membandingkan diri kita dengan yang lain. Bila kita teh, perankan sebagai teh dengan sebaik baiknya. Bila kita kopi, perankan sebagai kopi dengan sebaik baiknya. Dan jika kita air jernih, perankan sebagai air jernih dengan sebaik baiknya.”

Begitu pula kita sebagai manusia. Hidup dalam perbandingan akan terasa melelahkan. Kita bukan dia. Sebaliknya, dia juga bukan diri kita. Lebih baik, kita melakukan yang terbaik dengan apapun yang kita miliki saat ini. Apabila masing-masing orang mampu melakukan yang terbaik secara positif, maka kehidupan bermasyarakat akan menjadi bahagia.

Penuh damai dan ketenangan tanpa adanya permusuhan yang mungkin timbul dari perbandingan. Tidak ada lagi orang yang merasa diri sendiri paling hebat, paling kuat, paling bijaksana dan paling benar di seluruh dunia. Semuanya sama dan setara dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

sumber: sebuah message di FB..
sumber asli : http://www.samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/kualitas-diri-yang-unik/

67
Personality / Embun dan Teratai
« on: 16 December 2010, 09:00:15 PM »
Kisah ini ditulis oleh bapak motivator, Andrie Wongso..
Saya posting disini karena menurut saya kisah ini cukup inspiratif...  ;D
Silahkan dibaca dengan seksama....  :)

Cerita Motivasi: Embun dan Teratai

oleh Andrie Wongso pada 15 Desember 2010


Dikisahkan, di sebuah kolam yang airnya berlumpur, tumbuh di sana pohon bunga teratai muda. Suatu hari, saat daun teratai membuka mata memulai sebuah hari, dia merasa takjub dengan alam sekitarnya. Dan tiba-tiba si daun teratai merasakan, di atas hijau daunnya ada setitik embun yang hinggap begitu lembut dan bening.

Dengan ceria , disapanya si embun, "Hai kamu, engkau siapa? Dari mana datangmu, kok tiba-tiba ada di atas punggungku?"
 
Si embun pun menjawab, "Aku biasa dinamakan embun. Saat menjelang pagi, alam semesta ini mengandung uap air yang terbawa hembusan angin dan menciptakan titik air yang menjadikan seperti diriku sekarang ini."

"Wah, aku senang sekali bisa bertemu dan ditemani kamu," kata si daun teratai.

"Maaf, teman. Aku tidak bisa menemanimu berlama-lama. Karena bila sebentar lagi matahari mulai bersinar, aku pun harus segera pergi," jawab si embun.

"Kenapa mesti pergi? Tetaplah di sini, bersahabat denganku."

"Bukan aku tidak mau, tetapi begitulah sifat alam. Setiap embun di pagi hari hanya sebentar kemudian segera menguap bila tertimpa sinar matahari."

Sesaat sang matahari mulai terik. Daun teratai pun memohon,"Tolong tetaplah di sini embun, jangan pergi."

Namun, secepat itu pula si embun harus berlalu.

Keesokan harinya, saat daun teratai memulai hari, dia begitu gembira melihat sahabatnya kembali berada di punggungnya. Dia pun menyapa riang, "Hai sobat, kita berjumpa lagi!"

Si embun balas berkata, "Hai juga! Maaf, kita belum saling kenal. Aku embun pagi."

"Lho, bukankah kamu embun yang kemarin?"

"Bukan! Aku embun hari ini. Aku tidak ada hubungannya dengan embun yang kemarin."
 
"Tapi engkau sama persis dengan embun kemarin. Tetes air yang lembut, bening, dan menyejukkan. Kenapa bisa berbeda?"

"Entahlah. Aku ada ya seperti inilah. Selalu baru dan segera pergi bersama dengan datangnya mentari pagi." Dan tidak lama kemudian, embun itu pun segera menguap tertimpa sinar matahari.

Peristiwa serupa pun terjadi dari ke hari dan setiap hari daun teratai tetap tidak mengerti, mengapa embun yang sama setiap hari selalu tidak mengakui dirinya sebagai embun yang kemarin. Saat hari-hari berlalu terus hingga berganti bulan, si daun teratai pun berumur semakin tua; mulai terkoyak, akhirnya menguning, dan kemudian siap digantikan oleh tunas daun teratai yang baru.

Teman2 yang Luar Biasa!

Sama seperti daun teratai dan tetes embun, setiap hari yang kita punyai seolah sama persis seperti hari-hari kemarin yang telah kita lalui. Sesungguhnya, setiap hari adalah hari yang baru; hari baru yang penuh dengan kesempatan baru.

Mari, kita nikmati setiap hari sebagai suatu harapan yang menggairahkan. Hari baru, yang patut kita syukuri sekaligus kita isi dengan bekerja keras, penuh gairah untuk mewujudkan setiap impian kita, sehingga memungkinkan kita menciptakan prestasi yang luar biasa, yang dapat kita kenang sebagai memori indah yang membanggakan.


Share & be Happy.
Salam sukses, Luar Biasa!

68
Tolong ! / Nidhikanda Sutta
« on: 14 November 2010, 05:08:08 PM »
 _/\_ Namo Buddhaya...
Teman2 DC ada yang punya kutipan lengkap Nidhikanda sutta beserta artinya ga??
Kalau ada, tolong di share ya...
Makasih sebelumnya..  :)

69
Personality / Kasih sayang, Kekayaan, dan Kesuksesan
« on: 30 October 2010, 02:59:12 PM »
Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah, dan ia melihat ada tiga orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan rumahnya. Wanita itu tidak mengenal meraka semua. Wanita itu berkata: “Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut”. Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, “Apakah suamimu sudah pulang?” Wanita itu menjawab, “Belum, dia sedang keluar”. “Oh, kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suamimu kembali”, kata pria itu.

Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang istri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, “Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini”.
Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam. “Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama”, kata pria itu hampir bersamaan. “Lho, kenapa?’, tanya wanita itu karena merasa heran. Salah seorang pria itu berkata, “Namanya Kekayaan,” sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, “sedangkan yang ini bernama Kesuksesan”, katanya sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya. “Sedangkan aku sendiri bernama Kasih Sayang. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami bertiga yang boleh masuk ke rumahmu?”.

Wanita itu kembali masuk ke dalam, dan memberitahu pesan pria itu. Suaminya pun merasa heran. “Ohho…menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dangan Kekayaan. Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia berkata “Sayangku, kenapa kita tidak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen ladang pertanian kita.”

Si Kasih Sayang bangkit dan menuju beranda rumah. Ohh…ternyata, kedua pria lainnya pun ikut serta. Merasa heran, wanita itupun bertanya kepasa si Kekayaan dan Kesuksesan. “Aku hanya mengundang si Kasih Sayang untuk masuk ke dalam, tapi kenapa kalian ikut juga?”. Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan, “Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Kasih Sayang, maka kemanapun Kasih Sayang pergi, kami akan selalu ikut bersamanya. Dimana ada Kasih Sayang, maka Kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta, hanya si Kasih Sayanglah yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan pada kami jalan kebaikan, jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini”. Begitulah akhirnya si Kasih Sayang, Kesuksesan, dan Kekayaan menghiasi rumah suami istri itu.

70
Personality / Laut mati
« on: 29 October 2010, 11:49:20 PM »
Di Palestina mengalir 2 laut, tapi keduanya sangat berbeda. Yang satu dinamakan laut Galilea, sebuah danau luas dengan air yang jernih dan bisa diminum. Ikan bisa hidup di dalamnya dan manusia pun dapat berenang di danau tersebut. Danau itu juga dikelilingi oleh ladang dan kebun yang hijau. Banyak orang mendirikan rumah mereka di sekitarnya.

Sementara laut yang satunya lagi dinamakan Laut Mati. Benar-benar sesuai namanya, segala sesuatu yang ada di dalamnya mati. Airnya sangat asin sehingga jika diminum akan merasa kehausan bahkan bisa sakit. Danau itu tidak ada ikannya. Tak ada sesuatupun yang tumbuh di tepiannya. Tak seorangpun ingin tinggal di sekitar danau itu karena baunya yang tidak sedap.

Yang menarik tentang kedua laut tersebut ialah ada satu sungai yang mengalir ke Laut Galilea dan Laut Mati. Sungar Yordan mengalir ke permukaan Laut Galilea dan megalir keluar dari dasar danau itu. Danau tersebut memanfaatkan air sungai Yordan dan meneruskannya kepada danau lainnya untuk dimanfaatkan. Sungai Yordan juga mengalir ke Laut Mati akan tetapi tidak pernah keluar lagi.
Jadi apa yang membuat keduanya berbeda? Cukup sederhana, memang. Danau yang satu menerima dan terus memberi. Sedangkan danau yang satunya lagi hanya menerima dan menyimpannya bagi dirinya sendiri. Hal itulah yang membuatnya mati, karena hanya menerima dan tidak memberi.

 
Jangan sampai kita ‘mati’ di dalam hidup, hanya karena tahu menerima saja tanpa bisa memberi. Semakin pelit memberi membuat hidup semakin ‘miskin’.

Kekurang-pahaman yang sudah umum adalah memberi cenderung diartikan dengan “menyerahkan” sesuatu sehingga menjadi berkurang. Merasa memberi sebagai pengurangan sehingga tidak berani memberi.
Jangan takut memberi! Pahamilah bahwa “Memberi itu lebih menggembirakan daripada menerima”. Memberi adalah ungkapan kemampuan tertinggi dari hati nurani sehinga rela memberikan/mengorbankan, dan karenanya menjadi bahagia/gembira.

Kita sering mendambakan orang lain memberikan kasih sayang dan perhatian kepada kita, barulah kita merasa hidup ini diliputi kebahagiaan. Tetapi bagaimana jika tidak disayangi dan diperhatikan lagi? Hati tentu menjadi gelisah dan sedih, bukan?
Oleh sebab itu kita tak perlu menunggu dan mengharapkan orang lain mengasihi kita, sebaliknya kitalah yang harus selalu berusaha mengasihi orang lain. Demikian barulah bisa memahami bahwa memberi lebih menggembirakan daripada menerima. Saat itu pula kita baru mampu merasakan kebahagiaan sejati, dan dapat menjadi orang yang paling bahagia di dunia ini.


71
Buddhisme untuk Pemula / makna amisa puja
« on: 25 October 2010, 12:38:40 AM »
 _/\_ Namo buddhaya..
sahabat DC...
mau nanya lagi ya..
Sebenarnya makna dari amisa puja (dupa, lilin, dan bunga) itu apa ya??

72
Diskusi Umum / Mempercepat matangnya kamma baik...
« on: 23 October 2010, 11:39:51 PM »
 _/\_
teman2 DC... saya mau nanya lagi boleh ya..
hehehe..
Ada gak cara buat mempercepat matangnya / berbuahnya suatu perbuatan baik (ataupun buruk) ??
Tolong di bantu yah...  :)

73
Kafe Jongkok / Apakah dunia maya itu nyata??
« on: 18 October 2010, 10:48:59 PM »
hii teman2 DC...
maap yah pertanyaannya rada aneh..
menurut teman2..
apakah dunia maya itu nyata??
mohon penjelasannya..  ^:)^

74
Tolong ! / Ruang Dhammasala
« on: 13 October 2010, 12:00:47 AM »
Halo... anak2 DC yang baik hati, rajin menabung dan gak sombong...  ^-^
Tolong di bantu yah..
Mau nanya nih,, kalo ruang Dhammasala di pake buat ngerayain Ulang Tahun boleh gak ya???
Acaranya sih gak heboh2 amat, cuma tiup lilin sama nyanyi lagu Hepy Bday...
Disana ada bhantenya juga lho...
Acara ultahnya dirangkaikan dengan puja bakti...
Makasih sebelumnya yah...  ;D

75
Sekolah Buddhis dan Sekolah Minggu / Anak-anak yang susah di atur
« on: 10 October 2010, 02:59:47 PM »
Setiap minggu saya bertugas di SMB,, :)
seringnya di anak2 kelas 3SD sampe yang belum sekolah.. yang masih kecil2 gitu..
Mereka kadang agak susah di atur,, khususnya yang udah kelas 2-3SD gitu..
Biasa gurunya lagi cerita di depan,, eh.. mereka malah main2....
Susah juga yah,, namanya juga anak2 pasti gitu.. ^-^
Hmmm.... latihan kesabaran nih sepertinya... ;D

Tapi ada yang bisa ngasi saran gak.
Bagaimana yah tips dan trik buat hadapin anak2 yang susah diatur itu,
biar mereka bisa diem dan gak berulah lagi..  :-?

Pages: 1 2 3 4 [5] 6
anything