Beberapa ajaran aliran DharmaguptakaPoin yang kedua itu sejalan dgn aliran Theravada gak om?
antara lain:
* Sang Buddha, ketika masih hidup, termasuk
dalam Sangha.
* Pemberian yang diberikan kepada Sang
Buddha lebih berjasa daripada pemberian
yang diberikan kepada Sangha.
QuoteBeberapa ajaran aliran DharmaguptakaPoin yang kedua itu sejalan dgn aliran Theravada gak om?
antara lain:
* Sang Buddha, ketika masih hidup, termasuk
dalam Sangha.
* Pemberian yang diberikan kepada Sang
Buddha lebih berjasa daripada pemberian
yang diberikan kepada Sangha.
Beberapa ajaran aliran Dharmaguptaka
antara lain:
* Sang Buddha, ketika masih hidup, termasuk dalam Sangha.
* Pemberian yang diberikan kepada Sang Buddha lebih berjasa daripada pemberian yang diberikan kepada Sangha.
* Pemberian yang dibuat pada sebuah stupa adalah berjasa.
* Pembebasan dari para Buddha dan dua kendaraan (= sāvaka dan paccekabuddha) adalah sama, walaupun jalannya berbeda.
* Mereka yang berada di luar ajaran Buddha tidak dapat mencapai lima pengetahuan mendalam (abhiññā).
* Tubuh seorang Arahat adalah tanpa āsava (kekotoran).
Beberapa ajaran ini tidak bertentangan dengan ajaran Vibhajjavada/Theravada, yaitu poin pertama s/d keempat. Poin kelima jelas tidak bersesuaian dengan pandangan Theravada, sedangkan poin terakhir hanya
akan jelas bagi mereka yang mempelajari Abhidhamma bahwa ini bertentangan dengan penafsiran Theravada yang menganggap bahwa tubuh seorang Arahat dapat menjadi objek kekotoran bagi orang lain; tetapi mungkin ini dimaksudkan lebih sebagai suatu koreksi atas poin pertama dari "5 poin Mahadeva" dari Mahasanghika.
Menurut Dakkhinavibhanga Sutta:
8. “Di masa depan, Ānanda, akan ada anggota-anggota kelompok yang, ‘berleher-kuning,’ tidak bermoral, dan berkarakter jahat. Orang-orang akan memberikan pemberian kepada orang-orang tidak bermoral itu demi Sangha. Bahkan meskipun begitu, Aku katakan, suatu persembahan yang diberikan kepada Sangha adalah tidak terhitung, tidak terukur. Dan Aku katakan bahwa tidak mungkin suatu persembahan yang diberikan kepada seorang individu akan lebih berbuah daripada persembahan yang diberikan kepada Sangha.
IMO ini berarti pemberian kepada Sangha melebihi pemberian kepada individu termasuk seorang Buddha. Cmiiiw...
Beberapa ajaran aliran Dharmaguptaka
antara lain:
* Sang Buddha, ketika masih hidup, termasuk dalam Sangha.
* Pemberian yang diberikan kepada Sang Buddha lebih berjasa daripada pemberian yang diberikan kepada Sangha.
* Pemberian yang dibuat pada sebuah stupa adalah berjasa.
* Pembebasan dari para Buddha dan dua kendaraan (= sāvaka dan paccekabuddha) adalah sama, walaupun jalannya berbeda.
* Mereka yang berada di luar ajaran Buddha tidak dapat mencapai lima pengetahuan mendalam (abhiññā).
* Tubuh seorang Arahat adalah tanpa āsava (kekotoran).
Beberapa ajaran ini tidak bertentangan dengan ajaran Vibhajjavada/Theravada, yaitu poin pertama s/d keempat. Poin kelima jelas tidak bersesuaian dengan pandangan Theravada, sedangkan poin terakhir hanya
akan jelas bagi mereka yang mempelajari Abhidhamma bahwa ini bertentangan dengan penafsiran Theravada yang menganggap bahwa tubuh seorang Arahat dapat menjadi objek kekotoran bagi orang lain; tetapi mungkin ini dimaksudkan lebih sebagai suatu koreksi atas poin pertama dari "5 poin Mahadeva" dari Mahasanghika.
“Bahkan yang lebih berbuah lagi, perumah tangga, daripada persembahan besar yang diberikan oleh Brahmana Velāma,
dan memberi makan satu orang yang sempurna dalam pandangan,
dan memberi makan seratus orang yang sempurna dalam pandangan;
dan memberi makan satu orang yang-kembali-sekali;
dan memberi makan seratus orang yang-kembali-sekali;
dan memberi makan satu orang yang-tidak-kembali;
dan memberi makan seratus orang yang-tidak-kembali;
dan memberi makan satu orang Arahant;
dan memberi makan seratus orang Arahant;
dan memberi makan satu orang paccekabuddha;
dan memberi makan seratus orang paccekabuddha;
dan memberi makan seratus orang paccekabuddha;
dan memberi makan Sang Tathāgata, Sang Arahant, yang tercerahkan sempurna;
dan memberi makan Saṅgha para bhikkhu yang dipimpin oleh Sang Buddha;
dan membangun tempat tinggal yang didedikasikan kepada Saṅgha dari empat penjuru;
dan untuk seorang yang pikirannya penuh keyakinan berlindung pada Sang Buddha, Dhamma, dan Saṅgha;
dan untuk seorang yang pikirannya penuh keyakinan menjalankan kelima aturan latihan: menghindari pembunuhan … menghindari minuman keras, anggur, dan minuman memabukkan, yang menjadi landasan bagi kelengahan;
dan untuk seorang yang mengembangkan pikiran cinta-kasih bahkan selama waktu yang diperlukan untuk menarik ambing susu sapi,
adalah mengembangkan persepsi ketidak-kekalan bahkan hanya selama waktu yang diperlukan untuk menjentikkan jari.”
Evamme suttam,
Kata Sri Pannavaro Mahathera,
Dana kepada sangha lebih besar manfaatnya daripada dana kepada sammasambuddha
Melatih sila lebih besar manfaatnya daripada berdana kepada sangha
Melatih meditasi samatha lebih besar manfaatnya daripada melatih sila
Melatih meditasi vipasanna lebih besar manfaatnya daripada melatih meditasi samatha.
“Demikian pula, para bhikkhu, pemeriksaan-diri adalah sangat membantu bagi seorang bhikkhu [agar tumbuh] dalam kualitas-kualitas bermanfaat:<2063> ‘Apakah aku memperoleh ketenangan pikiran atau tidak? Apakah aku memperoleh kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi ke dalam fenomena-fenomena atau tidak?’
(1) “Jika, melalui pemeriksaan-diri demikian, seorang bhikkhu mengetahui: ‘Aku memperoleh ketenangan pikiran internal tetapi tidak memperoleh kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi ke dalam fenomena-fenomena,’ maka ia harus mendasarkan dirinya pada ketenangan pikiran internal itu dan mengerahkan usaha untuk mendapatkan kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi ke dalam fenomena-fenomena. Kemudian, beberapa waktu kemudian, ia memperoleh ketenangan pikiran internal serta kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi ke dalam fenomena-fenomena.
(2) “Tetapi jika, melalui pemeriksaan-diri demikian, ia mengetahui: ‘Aku memperoleh kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi ke dalam fenomena-fenomena tetapi tidak memperoleh ketenangan pikiran internal,’ maka ia harus mendasarkan dirinya pada kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi ke dalam fenomena-fenomena itu dan mengerahkan usaha untuk mendapatkan ketenangan pikiran internal. Kemudian, beberapa waktu kemudian, ia memperoleh kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi ke dalam fenomena-fenomena serta ketenangan pikiran internal.
(3) Tetapi jika, melalui pemeriksaan-diri demikian, ia mengetahui: ‘Aku tidak memperoleh ketenangan pikiran internal dan juga tidak memperoleh kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi ke dalam fenomena-fenomena,’ maka ia harus mengerahkan keinginan luar biasa, usaha luar biasa, kemauan luar biasa, semangat luar biasa, ketanpa-lelahan luar biasa, perhatian luar biasa, dan pemahaman jernih luar biasa untuk memperoleh kedua kualitas bermanfaat itu. Seperti halnya seseorang yang pakaian atau kepalanya terbakar api akan mengerahkan keinginan luar biasa, usaha luar biasa, kemauan luar biasa, semangat luar biasa, ketanpa-lelahan luar biasa, perhatian luar biasa, dan pemahaman jernih luar biasa untuk memadamkan [api] di pakaian atau kepalanya, demikian pula bhikkhu itu harus mengerahkan keinginan luar biasa, [100] usaha luar biasa, kemauan luar biasa, semangat luar biasa, ketanpa-lelahan luar biasa, perhatian luar biasa, dan pemahaman jernih luar biasa untuk memperoleh kedua kualitas bermanfaat itu. Kemudian, beberapa waktu kemudian, ia memperoleh ketenangan pikiran internal serta memperoleh kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi ke dalam fenomena-fenomena.
(4) Tetapi jika, melalui pemeriksaan-diri demikian, ia mengetahui: ‘Aku memperoleh ketenangan pikiran internal serta kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi ke dalam fenomena-fenomena,’ maka ia harus mendasarkan dirinya pada kualitas-kualitas bermanfaat yang sama itu dan berusaha lebih lanjut untuk mencapai hancurnya noda-noda.”
Dalam Dhammapada Atthakatha 406, dikisahkan pada masa Buddha berdiam di Jetavana, seorang istri brahmana mengutus suaminya mengundang 4 orang bhikkhu untuk menerima dana.
Termasuk jenis persembahan manakah yang dilakukan istri brahmana itu?
Bahkan yang lebih berbuah lagi, perumah tangga, daripada persembahan besar yang diberikan oleh Brahmana Velāma,
dan memberi makan satu orang yang sempurna dalam pandangan,
dan memberi makan seratus orang yang sempurna dalam pandangan;
dan memberi makan satu orang yang-kembali-sekali;
dan memberi makan seratus orang yang-kembali-sekali;
dan memberi makan satu orang yang-tidak-kembali;
dan memberi makan seratus orang yang-tidak-kembali;
dan memberi makan satu orang Arahant;
dan memberi makan seratus orang Arahant;
dan memberi makan satu orang paccekabuddha;
dan memberi makan seratus orang paccekabuddha;
dan memberi makan seratus orang paccekabuddha;
dan memberi makan Sang Tathāgata, Sang Arahant, yang tercerahkan sempurna;
dan memberi makan Saṅgha para bhikkhu yang dipimpin oleh Sang Buddha;
dan membangun tempat tinggal yang didedikasikan kepada Saṅgha dari empat penjuru;
dan untuk seorang yang pikirannya penuh keyakinan berlindung pada Sang Buddha, Dhamma, dan Saṅgha;
dan untuk seorang yang pikirannya penuh keyakinan menjalankan kelima aturan latihan: menghindari pembunuhan … menghindari minuman keras, anggur, dan minuman memabukkan, yang menjadi landasan bagi kelengahan;
dan untuk seorang yang mengembangkan pikiran cinta-kasih bahkan selama waktu yang diperlukan untuk menarik ambing susu sapi,
adalah mengembangkan persepsi ketidak-kekalan bahkan hanya selama waktu yang diperlukan untuk menjentikkan jari.”
Agar aktivitas-aktivitas luhur saya menjadi tidak terbatas,
Agar kualitas-kualitas unggul saya menjadi tidak terbatas,
Dan dengan melakukan aktivitas-aktivitas tak terukur
Saya bertekad mencapai Kebuddhaan, keadaan manifestasi tanpa batas.
Tidak terbatas jangkauan ruang,
Tidak terbatas jumlah makhluk-makhluk,
Dan tidak terbatas karma dan klesha makhluk-makhluk
Seperti itulah batas aspirasi-aspirasi saya.
Seseorang mungkin mempersembahkan ornamen-ornamen teragung Buddhaksetra
Di sepuluh penjuru kepada para Jina,
Dan juga mempersembahkan kebahagiaan tertinggi para manusia dan dewa
Selama berkalpa-kalpa sebanyak atom di jagat raya.
Tetapi membaca atau mendengarkan Bhadracari Pranidhana ini
Dengan pandangan tertuju pada pencerahan sempurna
Dan keyakinan yang bersinar dalam hati seseorang walau hanya sekejap
Mengumpulkan kebajikan yang jauh lebih besar.
Saya bantu dengan kisah selengkapnya aja:pan dah kejawab.... ;DAyo siapa yang bisa jawab pertanyaan om KK? ;D
Sangha = minimal 4 bhikkhu :whistle:Jadi kalau memberi ke 2 atau 3 bhikkhu, adalah persembahan pribadi.
banyak yg kgk nangkep implisitnya :whistle:
Jadi kalau memberi ke 2 atau 3 bhikkhu, adalah persembahan pribadi.
Yup, kalo memberi ke 2 or 3 bhikkhu berarti persembahan kepada anggota sangha.Kembali ke MN 142, masuk kategori mana?
Kecuali pas memberi bilang bahwa persembahan adalah untuk sangha.
Kembali ke MN 142, masuk kategori mana?
6. Kepada sejumlah tertentu bhikkhuDan nomor 6 ini adalah persembahan pribadi atau persembahan ke sangha?
Dan nomor 6 ini adalah persembahan pribadi atau persembahan ke sangha?
Jika minimal 4 bhikkhu berarti sangha.Hehe OK deh.
Jika kurang dari 4, tergantung apa yg diucapkan sewaktu melakukan persembahan.
Hehe OK deh.jawaban yang benar apa om??
Sangha = minimal 4 bhikkhu :whistle:kalau persembahan kepada 3 bhikkhu + 1 bhikkhuni, itu termasuk sejumlah bhikkhu-bhikkhuni ato sangha bhikkhu-bhikkhuni??
Jika minimal 4 bhikkhu berarti sangha.kalo kita berdana kepada 3 bhikkhu dan dalam hati mikir: "dana ini kupersembahkan kepada sangha", trus waktu dananya lupa ngucapin demikian.
Jika kurang dari 4, tergantung apa yg diucapkan sewaktu melakukan persembahan.
kalau persembahan kepada 3 bhikkhu + 1 bhikkhuni, itu termasuk sejumlah bhikkhu-bhikkhuni ato sangha bhikkhu-bhikkhuni??
kalo kita berdana kepada 3 bhikkhu dan dalam hati mikir: "dana ini kupersembahkan kepada sangha", trus waktu dananya lupa ngucapin demikian.
jadinya itu termasuk berdana kpd sangha bukan?
jawaban yang benar apa om??'Kan udah ada patokannya di MN 142 tuh...
'Kan udah ada patokannya di MN 142 tuh...
Kalo menurut Hema sendiri gimana?
Bonus: rangkuman 7 jenis dana ke sangha:
1. Kepada kedua kelompok (bhikkhu &
bhikkhuni), di bawah Buddha
----------------------------------------------------------
(setelah parinibbana)
2. Kepada kedua kelompok (bhikkhu &
bhikkhuni)
3. Kepada bhikkhu
4. Kepada bhikkhuni
5. Kepada sejumlah tertentu bhikkhu &
bhikkhuni
6. Kepada sejumlah tertentu bhikkhu
7. Kepada sejumlah tertentu bhikkhuni
Dalam Dhammapada Atthakatha 406,
dikisahkan pada masa Buddha berdiam di
Jetavana , seorang istri brahmana mengutus
suaminya mengundang 4 orang bhikkhu
untuk menerima dana.
Termasuk jenis persembahan manakah yang
dilakukan istri brahmana itu?
kepada sejumlah tertentu bhikkhu.Coba diulang lagi yah, di MN 142, ada 7 jenis dana ke sangha:
menurut om kainyn bgmana?