//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda  (Read 66919 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda
« Reply #15 on: 17 January 2011, 12:34:03 PM »
tentu saja cerita yg dipilih untuk dijadikan komik satu halaman adalah cerita yg paling bernilai jual dan menarik.

ajaran yg dalam dan langsung menunjuk ke pikiran kadang2 memerlukan penjelasan dan konteks tertentu yg tidak dapat dimuat dalam komik satu halaman. dan jauh daripada itu, seperti yg dikatakan om sutarman, pelajaran zen memfokuskan pada meditasi dan pikiran. jadi kalo baca buku zen, isinya meditasi dan pikiran melulu... beda dengan image zen yg ada di komik2.

* bukan praktisi zen *
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda
« Reply #16 on: 17 January 2011, 01:03:25 PM »
Saya pikir bukan hanya praktisi Zen, tetapi semua orang yang telah memahami (apa pun agamanya), tidak lagi terikat pada pancasila atau aturan. Kalau misalnya dikatakan 'orang awam tidak mengerti', berarti sungguh menarik. Saya andaikan bayi yang mulai belajar berjalan. Ia bergerak merangkak, lalu berdiri, kadang-kadang jatuh lagi. Tapi lama-lama, ia sudah berjalan dengan baik, tidak jatuh lagi.
Seperti juga orang awam silanya 'bolong-bolong', kadang ditaati, kadang dilanggar. Tapi setelah latihan lama, idealnya silanya membaik dan tidak 'bolong-bolong' lagi.

Tapi dalam kasus "master" zen ini, seperti bayi belajar berdiri, setelah 'tercerahkan' maka merangkak lagi. Lalu apa sebetulnya yang dilatih? Apakah tujuannya?
kalau nafsunya sudah padam, tidak ada sila yg terlanggar lagi walau yg terlihat adalah pelanggaran sila. krn sebabnya sudah bukan nafsu.

sebenarnya masalahnya simpel saja, tolak ukurnya adalah padamnya LDM, masalahnya siapa yg bisa melihat perbuatan didasari LDM atau tidak tanpa kesaktian? umat theravada cenderung menilai tertawa, menangis, marah, dll (emosi yg ekspresif) didasari LDM, bagi praktisi Zen ya belum tentu. karena tolak ukurnya ini memang susah ya. dalam praktik Mahayana patokannya ya emg "guru". pada praktik Theravada patokannya "kitab". sama aja kan? salah pilih guru atau salah pilih kitab ya sama2 salah jalan ;D
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda
« Reply #17 on: 17 January 2011, 01:14:02 PM »
dalam kasus 'membelah kucing', maka kelihatan si Guru tidak "otomatis menjaga sila", ia tetap melakukan pembunuhan. Padahal, jika bijak, ia mempunyai banyak cara lain untuk mengajarkan muridnya ketimbang membelah seekor kucing.
saya pribadi pun tidak setuju dg pembunuhan kucing tsb, namun kita tidak bisa serta merta men-judge ini bijak ini tidak-bijak. saya kira ko willi melihat "nyawa" mahkluk hidup terlalu berharga utk dikorbankan, sedangkan master zen itu tidak. ini bukan membela, saya pun tidak akan mengikuti guru demikian. hanya mo share, sebenarnya apa yg kita lihat itu ada nilai2 tersendiri bagi kita & dalam hal ini pun saya melihat nyawa mahkluk hidup terlalu berharga :)

Quote
sy pribadi belum melihat manfaat-nya contoh kasus membelah kucing ini, tapi banyak murid2 zen yg senang dgn contoh2 ekstrim begini.

beberapa contoh zen, bisa sy pahami, tetapi bbrp lainnya, sy anggap terlalu ekstrim dan tidak akan sy anggap serius (tidak akan sy angkat untuk diceritakan ke org2 mewakili apa itu zen).

::

tinggalkan yg tidak bermanfaat, tinggalkan guru2 yg ekstrim... dalam Zen bahkan murid bisa jadi guru & guru bisa jadi murid. jadi Zen itu sulit diukur hehe..
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda
« Reply #18 on: 17 January 2011, 01:57:45 PM »
kalau nafsunya sudah padam, tidak ada sila yg terlanggar lagi walau yg terlihat adalah pelanggaran sila. krn sebabnya sudah bukan nafsu.

sebenarnya masalahnya simpel saja, tolak ukurnya adalah padamnya LDM, masalahnya siapa yg bisa melihat perbuatan didasari LDM atau tidak tanpa kesaktian? umat theravada cenderung menilai tertawa, menangis, marah, dll (emosi yg ekspresif) didasari LDM, bagi praktisi Zen ya belum tentu. karena tolak ukurnya ini memang susah ya. dalam praktik Mahayana patokannya ya emg "guru". pada praktik Theravada patokannya "kitab". sama aja kan? salah pilih guru atau salah pilih kitab ya sama2 salah jalan ;D
Secara sederhana, kalau alasannya hanya 'tanpa kesaktian tidak ada yang tahu padamnya LDM', saya juga bisa jadi seorang master. Toh kalau murid bertanya, "Master, kenapa dari tadi lihatin cewek sebelah itu?", tinggal saya jawab: "saya sedang mindful, meditasi subha jhana 1.5." Toh, siapa yang bisa buktikan juga padamnya LDM saya? ;D

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda
« Reply #19 on: 17 January 2011, 02:04:19 PM »
Secara sederhana, kalau alasannya hanya 'tanpa kesaktian tidak ada yang tahu padamnya LDM', saya juga bisa jadi seorang master. Toh kalau murid bertanya, "Master, kenapa dari tadi lihatin cewek sebelah itu?", tinggal saya jawab: "saya sedang mindful, meditasi subha jhana 1.5." Toh, siapa yang bisa buktikan juga padamnya LDM saya? ;D

benar bro, kalau mau membohongi orang lain tergantung skill bro utk membangun public image >:D kalau mau membohongi diri sendiri lebih sulit hehe
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda
« Reply #20 on: 17 January 2011, 02:08:46 PM »
ini kayak perbedaan melihat gelas setengah kosong dan setengah isi.
theravadin melihatnya dari segi perlunya pegangan baku untuk sesuatu, mengorbankan fleksibilitas.
sedangkan non-theravadin melihatnya dari segi fleksibilitas, mengorbankan kebakuan dan penyalahgunaan oknum.
tidak ada yg lebih benar, tergantung mana yg penting dari sudut pandang masing2.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda
« Reply #21 on: 17 January 2011, 03:55:00 PM »
ternyata kebanyakan tahu zen dari komik, di antara segitu banyaknya buku2 zen, bahkan sudah banyak yg berbahasa indonesia...


Justru Zen yang menarik-nya yang di "komik-komik" itu... Dan konon mengapa sekarang kalau belajar ZEN itu yang banyak tata-cara-nya bla bla bla itu... karena sinkretisme dari Aliran Utara (Shen Xiu = Murid kepala dari Master Hong Ren) dan Aliran Selatan (Hui Neng).
Aliran Selatan (Hui Neng) fokus pada pencerahan langsung, sedangkan Aliran utara (Shen Xiu) dengan dukungan Ratu Wu Ze Tian fokus pada pencerahan bertahap (lebih menekankan pada ZaZen / Zuo Chan / Meditasi).
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda
« Reply #22 on: 17 January 2011, 03:57:01 PM »
ini kayak perbedaan melihat gelas setengah kosong dan setengah isi.
theravadin melihatnya dari segi perlunya pegangan baku untuk sesuatu, mengorbankan fleksibilitas.
sedangkan non-theravadin melihatnya dari segi fleksibilitas, mengorbankan kebakuan dan penyalahgunaan oknum.
tidak ada yg lebih benar, tergantung mana yg penting dari sudut pandang masing2.

Menurut Logis, lebih banyak HOAX-nya dari aliran yang di-batas-i dengan vinaya (ketat) ataupun yang hanya mengandalkan pada fleksibilitas/state of mind/pencerahan secara normatif (tidak dibatasi dengan vinaya ketat) ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda
« Reply #23 on: 17 January 2011, 04:43:20 PM »
Justru Zen yang menarik-nya yang di "komik-komik" itu... Dan konon mengapa sekarang kalau belajar ZEN itu yang banyak tata-cara-nya bla bla bla itu... karena sinkretisme dari Aliran Utara (Shen Xiu = Murid kepala dari Master Hong Ren) dan Aliran Selatan (Hui Neng).
Aliran Selatan (Hui Neng) fokus pada pencerahan langsung, sedangkan Aliran utara (Shen Xiu) dengan dukungan Ratu Wu Ze Tian fokus pada pencerahan bertahap (lebih menekankan pada ZaZen / Zuo Chan / Meditasi).
thanks infonya...
Menurut Logis, lebih banyak HOAX-nya dari aliran yang di-batas-i dengan vinaya (ketat) ataupun yang hanya mengandalkan pada fleksibilitas/state of mind/pencerahan secara normatif (tidak dibatasi dengan vinaya ketat) ?
saya tidak bisa menilai, om. menurut saya, saat ini keduanya dalam kondisi yg memprihatinkan...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda
« Reply #24 on: 17 January 2011, 05:03:35 PM »
thanks infonya...saya tidak bisa menilai, om. menurut saya, saat ini keduanya dalam kondisi yg memprihatinkan...

Ada contoh kasus pelanggaran dari orde (sekte) yang strict pada vinaya yang ketat (mungkin dalam hal ini : kita anggap saja Theravada) ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda
« Reply #25 on: 17 January 2011, 05:27:23 PM »
Ada contoh kasus pelanggaran dari orde (sekte) yang strict pada vinaya yang ketat (mungkin dalam hal ini : kita anggap saja Theravada) ?
Pasti ada. Ingat bhikkhu bergitar?
Bedanya, di vinaya strict = apati; di vinaya fleksibel = tercerahkan.
Silahkan pilih yang cocok. 


Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda
« Reply #26 on: 17 January 2011, 05:31:07 PM »
Ada contoh kasus pelanggaran dari orde (sekte) yang strict pada vinaya yang ketat (mungkin dalam hal ini : kita anggap saja Theravada) ?
ada kok yg saya tau bhikkhu Theravada yg punya rekening bank atas namanya, punya kartu kredit atas nama orang lain. bagi saya sih mereka ga salah, jadi saya ga akan kasih tau namanya di sini, cuma mo kasih tau. adaaa
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda
« Reply #27 on: 17 January 2011, 05:43:24 PM »
Ada contoh kasus pelanggaran dari orde (sekte) yang strict pada vinaya yang ketat (mungkin dalam hal ini : kita anggap saja Theravada) ?
aduh, berhubung saya bertahun2 mengamati di sana, tak terhitung om...
kita liat yg di luar tanah air saja lah biar enak. baca the broken buddha...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda
« Reply #28 on: 17 January 2011, 06:03:49 PM »
bhikkhu.. dalam tradisi mana pun pasti ada pelangaran vinaya.. bahkan yg hidup dimasa sang Buddha
tambahan : kecuali yg gak punya vinaya tentunya :P , maka tak ada yg di langgar
« Last Edit: 17 January 2011, 06:09:21 PM by The Ronald »
...

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda
« Reply #29 on: 17 January 2011, 06:09:02 PM »
Apa bener guru ZEN masih sering memukulin kepala muridnya ?
dgn alat apa yg guru melakukan itu ? sakitkah ?
apakah akan membuat muridnya tambah bodoh ?
  (mengingat otak ada bagian tubuh yg rawan goncangan)

itu dulu ya....
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

 

anything