//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - williamhalim

Pages: 1 ... 180 181 182 183 184 185 186 [187] 188 189 190 191 192
2791
Waroeng English / Re: Buddhist Humour
« on: 02 October 2007, 08:13:38 PM »
Sikap Buddhist

Seorang umat Buddha dari negara barat sedang belajar dengan gurunya di India.

Ketika sedang menaiki kereta kuda bersama temannya, tiba2 seorang lelaki tak dikenal, datang dan menyerangnya. Pada akhirnya, si penyerang itu hanya menakut-nakuti mereka, Akan tetapi, si umat Buddha dari barat itu merasa agak kesal dan kemudian menceritakannya kepada gurunya.

Selanjutnya dia menanyakan kepada gurunya, reaksi yg tepat sesuai dengan ajaran Buddha untuk menghadapi kejadian serupa.

Dengan entengnya gurunya menjawab "Kau seharusnya, secara sadar dan dengan penuh belas kasihan, memukul penyerang itu dengan tongkatmu tepat di kepalanya"

dikutip dari: Humor Zen, p. 46

2792
Buddhisme untuk Pemula / Re: AKU ADALAH ARSITEK DARI NASIBKU
« on: 02 October 2007, 08:01:41 PM »
Sebenarnya setiap orang adalah pewaris kammanya sendiri.

Tetapi, seringkali kasus dimana orang tua berkelakuan jelek akan mendapat anak yg jelek juga kelakuannya ataupun cacat (secara fisik / mental).

Orang2 akan menyalahartikan hukum kamma dalam kasus2 seperti ini.
Hukum kamma akan dituduh: kejahatan akan diwarisi oleh anak. Sebenarnya proses yg terjadi tidaklah demikian.

Kualitas mahkluk ditentukan oleh:
~proses pada masa tumimbal lahir (patisandhi-kala):
Kualitas sel sperma dan sel telur menjadi kondisi awal bagi rupa (jasmani). Kondisi awal ini ditentukan juga oleh Kamma, Citta, Utu dan Ahara pihak ayah dan ibu. Gabungan materi yg berkondisi ini akan menjadi semacam 'receiver' (penerima) gelombang kesadaran makhluk yg meninggal di tempat lain (transmitter). Gelombangnya harus cocok, kesadaran yg masuk akan sesuai dengan materi yg terbentuk.

Dapat dilihat, Kamma ayah / ibu yg jelek akan mencari gelombang kesadaran tumimbal lahir yg jelek pula. Jadi bukan kamma ayah / ibu yg turun ke anak, melainkan gelombang kesadaran si anak mencari kondisi yg cocok.

~ Selama masa kehamilan juga menentukan perkembangan karakter si anak. Selain kamma lampau dan pikiran si anak dalam kandungan, Citta, Utu, Ahara, dan Kamma si Ibu juga mempengaruhi perkembangan janin.

~ Setelah itu periode setelah melahirkan dan tumbuh dalam keluarga juga mempengaruhi pola karakter si anak.

Jadi, tidak gampang untuk men-vonis kondisi si anak adalah gara2 kamma orang tua. Sangat banyak faktor yg mengkondisikan, dimulai dari patisandhi-kala s.d si anak dibesarkan.

Rincian lengkap proses ini dapat dipelajari pada kelas2 Abhidhamma di Jakarta / Bogor.

::

2793
Buddhisme untuk Pemula / Re: [ASK]Tumimbal Lahir?
« on: 02 October 2007, 01:53:49 PM »
Demikianlah Bro Muten...

Saya yakin anda mengerti hukum kamma ini dengan baik dan hanya ingin memancing perdebatan spiritual demi kepuasan ego pribadi saja.

Ajaran Buddha adalah ajaran yg serius untuk pengembangan Bathin kita. Kita harus menghargai Guru kita dengan mendiskusikan ajaran Beliau dengan sopan.

Kalu ingin terus lucu2an mungkin bisa pindah ke thread Jokes in English atau Jokes Campuran...

Anumodana,
Willi


2794
Nah sudah banyak penjelasan dari kawan2...
Anumodana.

Ngomong2 si pembuat pertanyaan, Bro Ajan, kemana yah?
Kira-kira fren kita itu udah paham belom ya?

::


2795
Sdr. Ajan.

Pertama-tama, saya sangat ber-mudita (ikut merasa bergembira) karena Sdr. Ajan berjodoh dengan Dhamma. Berjodoh dengan ajaran Sang Buddha adalah suatu peristiwa yang sangat langka.

Karena background agama kita hampir mirip dan saya juga baru berkenalan dengan ajaran Dhamma ini sekitar 2 thn yg lewat, jadi sy bisa mengerti sudut pandang Bro. Ajan mengenai penciptaan dan sebab pertama (causa prima).

Karena kita tumbuh dan besar dilingkungan ajaran Samawi, maka KONSEP PIKIRAN kita telah terkontaminasi bahwa: HARUS ADA SEBAB PERTAMA. Sebenarnya konsep ini lebih tidak masuk akal dibandingkan TIDAK HARUS ADA SEBAB PERTAMA (TIDAK TERPIKIRKAN). Sebab jika harus ada penyebab pertama, harus ada pula penyebab dari penyebab pertama tsb... ini logikanya kan? Dan logika ini akan sangat membingungkan kita sendiri.

Untuk gampangnya dapat dianalogikan sbb:
~ ANGKA-ANGKA
Bayangkan sebuah garis bilangan di kiri minus di kanan bilangan plus dan dit engah2 nol. Apakah ada angka yg terbesar atau angka yg terkecil? Tentu tidak ada. Angka yg terbesar / angka yg terkecil TIDAK TERBAYANGKAN

~  MATERI
Apakah materi / benda yg terbesar / terkecil? Yg terbesar adalah galaksi? Alam semesta / Di luar alam semesta? TIDAK TERBAYANGKAN. Yang terkecil adalah atom? Atau inti atom? Atau Quark? atau Inti Quark? TIDAK TERBAYANGKAN.

Demikianlah, sudah menjadi fenomena umum di kehidupan ini bahwa tidak ada sesuatupun yg harus ada penyebab pertamanya. Tidak harus ada awal dan akhir. Konsep pikiran kitalah yg menganggap harus ada.

Dan juga, tidak ada Sang Pencipta didalam ajaran Buddha. Pencipta sebenarnya adalah pikiran kita sendiri, perbuatan kita sendiri, karma kita sendiri.

Ajaran Buddha adalah ajaran yg membutuhkan perenungan.

Dan juga ajaran Buddha adalah ajaran yg mengajak kita untuk membuktikan sendiri didalam kehidupan kita sehari-hari.

::




2796
Diskusi Umum / Re: Apa beda Manusia dan Binatang ?
« on: 01 October 2007, 08:38:01 AM »
Sdr. Cowcool dan Sdr. Suchamda.

Maaf nimbrung sedikit:

Kita sekarang memasuki bahasan Free Will.
Istilah Free Will ini sendiri telah diterapkan dalam berbagai bidang, seperti: science, keagamaan, moral dan etika, dsbnya.
Yang menjadikan istilah Free Will ini menarik adalah karena menyangkut paut ke bidang agama tadi. Umat Kristiani menggunakan istilah ini untuk menjelaskan beberapa pertanyaan seputar kuasa tuhan.

Untuk membahasnya lebih lanjut tentu saja Sdr. Cowcool dan Sdr. Suchamda harus bersama-sama menyelaraskan pengertian Free Will ini terlebih dahulu.

Saya tertarik sekali mengikuti pembahasan Free Will ini karena pastinya akan berguna bagi kelanjutan pemahaman kita masing2.

Terima kasih

Silahkan diteruskan

::


2797
Buddhisme untuk Pemula / Re: Tiket Ke Avici
« on: 30 September 2007, 04:19:52 PM »
AFAIK sih, itu hanya penafsiran saja. Ada yang punya rujukan sutta nya ?

apakah syarat2 kamma berat untuk masuk avici ini memang tidak ada sutta nya?

tafsiran saja?

::

2798
Please read and sign the petition below and forward it to your friends and family.

It is requested that the 50th person send the petition with signatures to:

Embassy of the Union of Myanmar e-mail:  thuriya [at] aol.com


Petition Campaign for Buddhist Solidarity with the Monks and Nuns of Burma
"Love and kindness must win over everything"
We, the people of the world, implore the State Peace and Development Council (SPDC, the official name of the military regime of Burma (Myanmar)) to refrain from taking any actions that:

   1. Physically harm the Buddhist monks and nuns participating in the protest marches currently taking place in major cities and towns in Burma
   2. Infiltrate the protesting groups by pretending to be monks and nuns (via having the head shaven and dressing in monks' robes) and then instigating violence from within through such pretension
   3. Offer poisoned foods as alms (Dana)
   4. Arresting and beating up people or persons who offers food and water (dana) to the monks
   5. Arresting the protesting monks and treating them like criminals, such as catching the monks by lariats and ropes, tying them up with wires and strapping them onto electrical poles, slapping their cheeks, kicking them with military boots and hitting their heads with rifle butts.

We appeal to the members of the military regime to act in accordance with the sacred Buddha-Dharma, in the spirit of loving-kindness, compassion and non-violence.
We implore the military regime to accede to the wishes of the common people of Burma, to establish the conditions for the flowering of justice, democracy and liberty.
We wish to convey our admiration and support to the large number of Buddhists monks and fellow Dharma practitioners for advocating democracy and freedom in Burma, and would like to appeal to all freedom-loving people all over the world to support such non-violent movements.
We pray for the success of this peace movement and the early release of Nobel Peace Laureate Aung San Suu Kyi.

NAME - LOCATION
1.  Adin Eichler - San Francisco USA
2.  Bhikkhu Kancano - England
3.  Upaseno Bhikkhu - Indonesia
4.  Heru wahono - Indonesia
5.  Edi Wijaya - Indonesia
6.  Andy Zain - Indonesia
7.  Benny Wu - Indonesia
8.  Jeffrey Leonard - Indonesia
9.  Frans Lius - Indonesia
10. Hedi Kasmanto - Indonesia
11. Candani - Indonesia
12. Felix Thioris - Indonesia
13. Willibordus - Indonesia

2799
Diskusi Umum / Re: Ada Hubungan??
« on: 30 September 2007, 09:42:54 AM »
Dulu sy sering membaca cerita Sun Go kong ini.
Berbentuk komik bergambar dan tulisan di tiap bawah box gambar. Sangat bagus dan gambarnya juga oke. Kalau nggak salah ada sekitar 20 an jilid dan berbahasa Indonesia.

Sekarang sy mencari buku2 tersebut, nggak ada dijual lagi.

Apa ada diantara teman2 yg tau dimana buku2 tersebut masih dijual / dimana dapat diperoleh?

Anumodana
Willi

2800
aku juga mo sign, tapi caranya gimana, yah?

masa tiap kali ada yg mo sign mesti pake fungsi reply? jadi panjang dong replyannya...

moderator?

::

2801
Theravada / Re: Perbedaan Niat dan Semangat
« on: 28 September 2007, 06:08:52 PM »
sepertinya di tipitaka tidak pernah memastikan soal 7 hari ini yah? Hanya penarikan kesimpulan dari beberapa kejadian di tipitaka: beberapa umat awam yg mencapai arahat dan meninggal pada hari itu juga. Juga Raja (Bimbisara?) yg mencapai arahat dan meninggal pada hari ke 7? ----> CMIIW

Tapi, katanya, (penjelasan ini cukup masuk akal):
~pondasi yg lemah tidak mungkin menunjang bangunan yg kokoh.
~lagipula tidaklah mungkin bagi seorang arahat untuk tetap tinggal dikehidupan berumahtangga

::
 

2802
Buddhisme untuk Pemula / Re: [ASK]Tumimbal Lahir?
« on: 28 September 2007, 05:57:19 PM »
si ayam gak nyari siapa2....
hukum karma bukan balas membalas...
jadi si ayam gak bakalan bingung nyari2 si muten

si ayam slow aja (setelah dibunuh, mungkin si ayam terlahir jadi polisi dan menangkap si muten lagi naek motor ga pake helm)

yg pasti:
muten bakalan terhukum sendiri karena bathinnya telah dipenuhi oleh dosa (kebencian) saat pembunuhan ayam. Bathin yg penuh kebencian kan efeknya negatif... so, si muten akan terhukum sendiri, si ayam gak perlu turun tangan lagi... :-)
 :D  :D  :D

::

2803
Pengalaman Pribadi / Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« on: 28 September 2007, 05:29:50 PM »
sy dulu ka****k sejak lahir.

baru 2 taon belakangan menjadi Buddhist.
gara2nya membaca buku: NAKED BUDDHA (beli di Gramedia).
Pas baca 4 Kebenaran Mulia... wah bener juga nih ajaran!

sejak itu mulai dah menggali, menggali, baca buku, cari sosialisasi, join ke milis, ketemu kamu semua, frens...

 _/\_

::

2804
Buddhisme untuk Pemula / Re: [ASK]Tumimbal Lahir?
« on: 27 September 2007, 02:42:31 PM »
misalnya kesadaran kali ini mampir di tubuh bang medho.. cling.. tiba" muncullah bang medho.. lantas next life, cling.. mampir ke tubuh bang willi...  lantas nextlife lagi clingg.... mampir ke tubuh cowcooll... cling.. mampir lagi.... ke muten...
 nah.. kesadaran itu kan tetap harus ada ? kalau tidak siapa yang mampir ke tubuh medho , willi, ..? 

Sebenarnya contoh km nggak tepat nih.
Masa di kehidupan sekarang di tubuh Bang Medho dan di kehidupan berikutnya di tubuh Willi. Kami ini kan di satu periode kehidupan  #-o
Contoh yg praktis misalnya dikehidupan ini kesadaran join dgn tubuh Muten dan kehidupan yad pindah join ke tubuh bakal presiden RRC (misal).

Kesadarannya memang pindah, tapi bukan kesadaran yg sama dengan kesadaran yg masuk di tubuh Muten pertama kalinya dulu. Kesadaran yg pindah ke tubuh baru tsb adalah kesadaran yg telah terakumulasi selama hidupnya Muten. Sama tapi tak serupa, serupa tapi tak sama. Asalnya sama, tapi telah berubah...

Kamu bukan dirimu yg dulu lagi... ohhh   

PS: Mohon bantuan para sesepuh, jika ada yg salah atau yg perlu ditambahkan...

::

2805
Buddhisme untuk Pemula / Tiket Ke Avici
« on: 27 September 2007, 01:34:22 PM »
Neraka Avici adalah neraka pada tingkat yang paling rendah, dalam hal ini adalah neraka dengan tingkat penderitaan yang paling dalam.

Untuk bisa terealisasi kesana, minimal telah melakukan salah satu dari 5 perbuatan sbb:
- Membunuh ayah / ibu
- Bunuh diri sendiri
- Membunuh seorang arahat
- Melukai seorang Buddha
- Memecah belah Sangha

Seperti yang kita pelajari, bahwa segala sesuatu tolak ukurnya adalah pada tingkatan Bathin. Tidak ada kekuatan mahakuasa yang mengatur kita ke sana atau kita ke sini, tidak ada dewa yang mengatur kita ke surga atau ke neraka. Semuanya diatur secara otomatis tergantung dari kualitas bathin kita yang telah terakumulasi oleh kamma kita dari saat ke saat.

Sehubungan dengan hal itu, untuk sampai ke Avici, kita harus melakukan suatu perbuatan yg sangat buruk yang akan menggores batin kita dengan sangat dalam.

Melihat syarat2 ke Avici, syarat pertama dan kedua, membunuh orang tua dan diri sendiri, sudah barang tentu disertai faktor batin akusala yg amat dalam, harus ditimbulkan kebencian dan kekecewaan yg amat dalam untuk melakukan ke 2 hal tsb. Jelas: masuk Avici.

Namun, 3 syarat berikutnya akan menimbulkan pertanyaan. Membunuh seorang arahat, melukai Buddha dan memecah belah Sangha. Ketiga syarat ini tidak membutuhkan suatu faktor bathin akusala yg terlalu dalam, dibanding melakukannya terhadap orang biasa. Faktor bathin yg timbul dalam membunuh seorang arahat bisa saja sama levelnya dengan membunuh seorang biasa, apalagi jika si pembunuh tidak tau bahwa itu adalah seorang arahat.

Demikian juga dengan melukai seorang Buddha, ataupun memecah belah Sangha. Faktor Bathin yg timbul saat melakukan perbuatan tsb bisa saja sama tingkatannya pada saat melakukan perbuatan sejenis terhadap orang lain atau memecah belah organisasi lain (misalnya memecah belah suatu yayasan sosial).

Bagi seseorang yg berseberangan kepercayaan, kadar kebencian yg dibutuhkan untuk membunuh seorang suci dari agama lain, akan lebih sedikit dibanding kebencian yg diperlukan untuk membunuh saudara kandungnya sendiri.

Dengan kelima tiket ke Avici, berkesan, seakan-akan ada hakim / judge yg menilai ke lima perbuatan ini untuk mengkondisikan seseorang ke Avici.

Mohon penjelasan teman2 yang lebih mengetahuinya.

Anumodana
 _/\_
Willi

Pages: 1 ... 180 181 182 183 184 185 186 [187] 188 189 190 191 192