Jika seperti yang bro ungkapkan seharusnya semua profesi tidak ada yang dilarang termasuk menjual racun,senjata,minuman keras,narkoba. Karena semua objek netral. Dan kenapa bro mengatakan menjual racun adalah penghidupan yang salah?
Saya bahas dari 2 sisi, yaitu pancasila & penghidupan benar, sebab bro dilbert menyinggung tentang 'racun' yang menyangkut penghidupan benar. Karena menyangkut barang & jasa, maka kalau dari pancasila saja, kurang lengkap menjelaskan. Coba saya uraikan lagi.
Jasa:
Baik penyedia & pengguna jasa bisa 'dinilai' hanya dari pancasila, bahkan objeknya pun bukan netral karena adalah perbuatan dari penyedia, dan adalah niat dari keduanya (penyedia & pengguna).
Misal: jasa pembunuh bayaran. Baik pengguna & penyedia terlibat dalam pembunuhan, maka melanggar sila 1.
Barang:
Yang didagangkan adalah objek netral. Perbuatannya hanya 'menjual' dan itu tidak diatur dalam pancasila. Namun dalam penghidupan benar, hal tersebut disinggung, yaitu yang berkaitan dengan penganiayaan makhluk. Jadi barang (netral) yang diniatkan untuk penggunaan penganiayaan makhluk tetap tidak sesuai dengan penghidupan benar. Misalnya saya buat alat yang terdiri dari
air & lilin disusun sedemikian rupa untuk menjebak laron atau kunang-kunang, maka itu tetap tidak sesuai penghidupan benar. Sementara kalau ada orang memang supply
arsenik untuk digunakan sebagai pengobatan, maka itu tetap sesuai penghidupan benar. Itu dari sisi penjual.
Dari sisi pembeli juga sama sekali terpisah, misalnya saya beli alat air & lilin dari si penjual perangkap laron (yang tidak sesuai dengan penghidupan benar) dan menggunakannya sebagai lampu, maka tetap saya tidak melanggar sila. Sebaliknya kalau saya beli arsenik dari supplier perlengkapan medis (yang sesuai dengan penghidupan benar) untuk meracuni orang-orang yang menghujani saya dengan banyak pertanyaan di DC, maka saya melanggar sila.
Saya pikir dengan profesi beternak dan menjual ternak-pun termasuk penghidupan yang benar. Dengan catatan, jangan dibunuh. Jika sudah dibeli orang dan si pembeli yang membunuh, itukan salah mereka. Dan saya juga tidak perlu tanya-tanya sama yang beli, apakah ternak ini akan dipotong atau tidak.
Ya, ini memang kembali lagi pada kesadaran masing-masing, walaupun saya rasa peternak tahu jenis ternak apa biasa digunakan untuk apa. Misalnya ayam bukan petelur yang dibuat menjadi gemuk, tentu bukan akan dibeli dan dijadikan ayam hias.
Saya juga tertarik menjual minuman keras,narkoba. Dan saya juga tidak perlu bertanya, akan mereka gunakan untuk apakah semua itu. Anggap saja semua pembeli itu membeli untuk bahan penelitian. Jika mereka salah gunakan berarti mereka yang salah.
Betul. Secara teknis, memang suatu perbuatan itu tidak dapat dinilai dari yang tampak. Semua kembali ke niat, dan yang mengetahui sebenar-benarnya hanyalah diri sendiri. Jika kita memang berniat baik, maka kita bisa mengusahakan sebatas kemampuan kita saja. Misalnya mungkin mengemas dalam bentuk yang sulit dikonsumsi atau dengan mencampur bahan lain sehingga memiliki properti yang berbeda dengan penggunaannya sebagai obat bius.