1. Apa bedanya Buddha dengan Arahat, sama-sama sudah tercerahkan?
Perbedaan terletaknya terletak pada usaha yang dilakukan untuk mencapai Pencerahan: Buddha mencapai Pencerahan dengan usaha sendiri, tidak dibimbing oleh seorang guru; sedangkan Arahat mencapai Pencerahan dengan bimbingan orang lain/guru.
2. Katanya ada 4 macam Buddha, dan Arahat termasuk salah satu diantara 4 itu.
Apakah itu Mahayana saja atau Theravada juga berpendapat demikian?
Menurut komentar (misalnya dalam
Appatividita Sutta), terdapat 4 jenis Buddha:
1. Sabbannuta Buddha (Buddha yang Mengetahui Segalanya), yaitu seorang yang telah mencapai Pencerahan (Kemahatahuan/Sabbannu-nana) dengan upaya sendiri. Dengan kata lain, jenis Buddha ini sama dengan Samma Sambuddha.
2. Pacceka Buddha, yaitu seseorang yang mencapai Pencerahan dengan upaya sendiri, tetapi tidak dapat mengajarkan Dhamma kepada orang lain.
3. Catusacca Buddha (Buddha yang memahami Empat Kebenaran Mulia), yaitu seseorang yang mencapai Pencerahan dengan merealisasikan Empat Kebenaran Mulia melalui belajar dari orang lain. Buddha jenis ini sama dengan Savaka Buddha atau Arahat.
4. Suta Buddha, yaitu seseorang yang belum tercerahkan, hanya memahami Empat Kebenaran Mulia secara intelektual.
Jenis no. 1-3 merupakan para Buddha yang sebenarnya (sudah tercerahkan), sedangkan no. 4 adalah orang-orang biasa yang memahami Dhamma secara intelektual saja.
Penggolongan ini berasal dari komentar Pali, saya gak tahu apakah dalam Mahayana juga dikenal penggolongan ini.
3. Apa bedanya kriya-nya Arahat dengan kamma vipaka netral kita-kita yang belum tercerahkan?
Kalau pertanyaan yang ini agak sulit menjawabnya (harus menguasai Abhidhamma dulu, sedangkan saya belum memahami Abhidhamma
), tetapi saya jawab sepengetahuan saya aja. Cmiiw.....
Vipaka merupakan hasil/akibat dari suatu perbuatan yang menghasilkan fungsi mental yang bersifat netral (yaitu bukan baik/kusala maupun bukan buruk/akusala), misalnya perasaan menyenangkan, tidak menyenangkan, maupun netral. [Ingat, perasaan (vedana) tidak termasuk baik atau buruk karena ia tidak termasuk kamma baik atau pun buruk]
Sedangkan kiriya merupakan fungsi mental yang netral (bukan baik/kusala maupun bukan buruk/akusala) dan bukan berasal dari vipaka. Jika perbuatan makhluk belum tercerahkan berasal dari cetana yang menghasilkan kamma baik ataupun buruk yang kemudian memberikan akibatnya (vipaka), maka perbuatan makhluk tercerahkan (Arahat) berasal dari kiriya ini yang bukan kusala maupun akusala dan tidak menghasilkan akibat.
4. Apa benar Arahat tidak bisa meninggal secara fisik kalau tidak semua kammanya terlunasi?
Kalau begitu calon-calon Arahat sudah muncul sejak lahir dong, tinggal dia bisa meneruskan usahanya ke arah pencerahan atau tidak.
Sepertinya tidak demikian, bukan tidak bisa meninggal sebelum semua kamma terlunasi karena tidak semua kamma itu pasti memberikan akibat, sebab ada kamma yang ahosi (tidak memberikan akibat karena kekuatannya telah habis). Tetapi yang tepat adalah para Arahat hanya meninggal jika sudah waktunya meninggal dunia (habisnya masa kehidupan/ayukkhaya, sebagai salah satu dari 4 sebab kematian).
Namun ada juga Arahat yang meninggal karena buah kamma buruknya seperti YA Moggallana yang membunuh orang tuanya di kehidupan lampau. Kalau kasus seperti ini termasuk kematian karena munculnya kamma penghancur (upacchedaka-kamma).