"Subhadda, dalam dhamma dan vinaya mana pun, jika tidak terdapat Jalan Mulia Berunsur Delapan, maka di sana pun tidak akan terdapat seorang petapa sejati yang telah mencapai tingkat pertama, kedua, ketiga atau keempat. Tetapi dalam dhamma dan vinaya yang mana pun, jika terdapat Jalan Mulia Berunsur Delapan, maka di sana pun akan terdapat petapa yang sejati yang telah mencapai tingkat pertama, kedua, ketiga atau keempat. Kini, dalam dhamma dan vinaya yang kami ajarkan terdapat Jalan Mulia Berunsur Delapan itu, maka dengan sendirinya juga terdapat petapa-petapa sejati yang telah mencapai tingkat pertama, kedua, ketiga atau keempat."
menurut ku, penganut agama lain juga bisa mengantarkan seseorang menuju pencerahan tertinggi, yakni nibbana. tetapi, tentu saja, makhluk-makhlu tidak mudah mencapai nibbana. apakah itu umat budhist maupun umat lain. kebanyakan makhluk menjalani proses hidup yang melingkar-lingkar, hidup mati berulng-ulang.
adapun jalan mulia berunsur 8, diajarkan dalam agama lain dalam nama-nama, istilah, gaya dan sistem berbeda sehingga sangat sulit bagi kita untuk mengenalinya. tetapi, bila kita mencermatinya secara seksama, kita akan melihat keajaiban agama-agama, dan melihat jalan mulia berunsur 8 tersebut ada di dalam agama-agama lain. tetapi, kita tidak dapat menyatukan agama-agama tersebut. karena bila kita berusaha menyatukan agama-agama tersebut, atau memperbandingkan kesamaan-kesamaannya, maka kita akan dianggap sebagai penganut agama baru, yakni agama sinrektisme agama.
menurut ku, penganut agama lain juga bisa mengantarkan seseorang menuju pencerahan tertinggi, yakni nibbana. tetapi, tentu saja, makhluk-makhlu tidak mudah mencapai nibbana. apakah itu umat budhist maupun umat lain. kebanyakan makhluk menjalani proses hidup yang melingkar-lingkar, hidup mati berulng-ulang.
adapun jalan mulia berunsur 8, diajarkan dalam agama lain dalam nama-nama, istilah, gaya dan sistem berbeda sehingga sangat sulit bagi kita untuk mengenalinya. tetapi, bila kita mencermatinya secara seksama, kita akan melihat keajaiban agama-agama, dan melihat jalan mulia berunsur 8 tersebut ada di dalam agama-agama lain. tetapi, kita tidak dapat menyatukan agama-agama tersebut. karena bila kita berusaha menyatukan agama-agama tersebut, atau memperbandingkan kesamaan-kesamaannya, maka kita akan dianggap sebagai penganut agama baru, yakni agama sinrektisme agama.
mohon tunjukkan kepada saya agama lain yang mengajarkan Nibbana sebagai landasan tertinggi(dengan nama Nibbana ataupun tanpa nama Nibbana)
mereka yang mencapai Nibbana tanpa bimbingan Buddha merupakan Pacceka Buddha,namun mereka tidak mengajarkan Nibbana kepada makhluk lain dikarenakan begitulah yang dimaksud dgn Pacceka Buddha.
actually semua agama bisa mencapai pencerahan.
Kita ambil Ayat2 positif dari kitab suci mereka lalu diterapkan di agama buddha yg hampir sempurna :)
maka aku kaget tripitaka kog banyak banget. maka akuminta ebook yg complete.
mahal pula.
^_^
alkitab, alquran juga mengajarkan banyak ayat menarik yg dapat kita terapkan di buddha yg hampir sempurna. (vajrayana Enlightment ^_^)
Amithofo
semua adalah calon buddha
Yes buddha is the way to get enlightment.
If u understood what Tipitaka complete says
Tipitaka must VERY COMPLETE and Very disciple on ur life
and No earth life needed.
Do Buddha Rule
meditation
But must Cleaned and Very clean and Humble heart like a baby 1st born,cant u?
so u get enlightment or pencerahan
amithofo
no famous needed
no success in earth life needed although it could be success in real
thats BUDDHA GOTAMA
Kategori 1. Sila (moralitas), dalam Sanskrit artinya memang moralitas, atau
berarti sikap. Yang diserap pemerintah kita hingga menjadi Pancasila.
Dalam Veda, khusus 'sila' mendapat perhatian yang besar dan diajarkan sebagai tata susila yang banyak dimuat dalam Dharma Sastra (ada 20 sastra, yang paling dikenal adalah Manawa atau Manu Dharma Sastra).
Ucapan benar dan Perbuatan benar.
Terkandung dalam ajara Tri Kaya Parisudha (3 perbuatan yang harus disucikan)
1. Manacika (berpikir suci)
2. Wacika (berkata suci)
3. Kayika (berperilaku suci)
Mata Pencaharian Benar
Adalah bagian dari Catur Purusaartha (empat tujuan hidup manusia)
1. Dharma (kebutuhan akan pengetahuan kebenaran dan kebijaksanaan)
2. Artha (kekayaan, harus diperoleh dengan berlandas pada dharma)
3. Kama (pemenuhaan keinginan, tetap berlandas pada dharma)
4. Moksa
Kategori 2. Sammadhi.
Sammadhi adalah bagian terkecil dari Yoga.
Quote:
Yoga adalah sebuah tradisi purba yang berasal dari India yang termuat dalam literatur Veda.
Yoga berasal dari kaya yuj yang berarti menghubungkan/berhubung. Sehingga pengertian Yoga yang sesungguhnya adalah menghubungkan diri dengan Tuhan.
Yoga sebenarnya terbagi menjadi empat bagian yang disebut Catur Marga Yoga (empat jalan/cara menghubungkan diri dengan Tuhan), yakni:
1. Bakti Marga Yoga
Bakti adalah cinta, dalam hal ini Bhakti adalah cinta yang mendalam kepada Tuhan. Jadi Bakti Marga Yoga adalah jalan untuk mencapai kebebasan atau moksa berdasarkan atas cinta dan sujud bakti terhadap Tuhan.
Dari caranya mewujudkan, bhakti dibagi dua yaitu
* PARA BHAKTI dan
* APARA BHAKTI.
Para artinya utama; jadi Para Bhakti artinya cara berbhakti kepada Tuhan yang utama, sedangkan Apara artinya tidak utama; jadi Apara Bhakti artinya cara berbhakti kepada Tuhan yang tidak utama. Apara Bhakti dilaksanakan oleh bhakta yang tingkat inteligensi dan kesadaran rohaninya menengah. Para bhakti dilaksanakan oleh bhakta yang tingkat inteligensi dan kesadaran rohaninya tinggi.
2. Karma Marga Yoga
Karma adalah perbuatan. Jadi Karma Marga Yoga adalah jalan untuk mencapai moksa melalui kerja atau perbuatan tanpa ikatan, tanpa pamrih, tulus dan ikhlas, penuh dengan amal kebajikan dan pengorbanan. Dalam Karma Marga Yoga, perbuatan dan kerja merupakan suatu pengembalian dengan melepaskan segala hasil atau buah dari segala perbuatan dan segala yang dikerjakannya. Dengan melakukan amal kebajikan tanpa pamrih, akan dapat mengembalikan emosi dan melepaskan atma dari ikatan duniawi.
3. Jnana Marga Yoga
Jnana artinya kebijaksanaan filsafat atau ilmu pengetahuan. Jadi Jnana Marga Yoga adalah jalan untuk mencapai pembebasan atau moksa berdasarkan atas ilmu pengetahuan atau kebijaksanaan filsafat kebenaran.
4. Raja Marga Yoga
Raja Marga Yoga adalah jalan untuk mencapai kebebasan yang sempurna berdasarkan pelaksanaan Tapa Brata Yoga Semadhi.Tapa dan Brata merupakan suatu latihan untuk mengendalikan emosi (nafsu) sedangkan Yoga dan Semadhi adalah latihan untuk dapat menyatukan atman dengan Tuhan dengan melakukan konsentrasi yang setepat-tepatnya dalam ketenangan suasana semadhi yang sempurna. Seorang Raja Yoga akan dapat menghubungkan dirinya dengan Tuhan misalnya dengan melakukan Astangga Yoga yaitu delapan jalan untuk melakukan Yoga untuk mencapai Moksa, yaitu :
a. Yama ( larangan )
Yama yaitu disiplin penahanan diri terhadap keinginan atas nafsu artinya yama merupakan suatu bentuk larangan yang harus di lakukan oleh seseorang dari segi jasmani,misalnya dilarang membunuh ( Ahimsa ), dilarang berbohong ( satya ), pantang menginginkan sesuatu yang bukan miliknya (Asetya ), pantang berhubungan seksual ( Brahmacari )
b. Nyama
Nyama adalah pengendlian diri yang lebih bersifat rohani, misalnya sauca ( tetap suci lahir batin ), Santosa ( selalu puas dengan apa yang datang ), Swadhyaya ( mempelajari kitab kitab keagamaan ) , dan selalu berbakti kepada tuhan.
c. Asana
Asana yaitu sikap duduk yang tenang, teratur dan disiplin.
d. Pranayama
Pranayama merupakan mengatur pernafasan sehingga menjadi sempurna melalui tiga jalan antara lain Puraka ( menarik nafas ), Kumbhaka ( yaitu proses menahan nafas ), dan Recaka ( mengeluarkan nafas ).
e. Pratyahara
Pratyahara yaitu mengontrol dan mengendalikan indria dari ikatan obyeknya, sehingga orang dapat melihat hal hal suci.
f. Dhyana
Dhyana yaitu pemusatan pikiran yang tenang, tidak tergoyahkan kepada suatu obyek. Dhyana dapat dilakukan terhadap ista dewata.
g. Dharana
Dharana yaitu usaha usaha untuk menyatukan pikiran dengan susaran yang diinginkan.
h. Samaddhi
Smaddhi yaitu proses penyatuan atman dengan Tuhan (konsentrasi tingkat tinggi).
Semua bagian termasuk dalam Raja Yoga
Kategori 3. Panna (kebijaksanaan) atau mengerti tentang 4 kesunyataan mulia:
(http://u.kaskus.us/3/kvczbuwp.jpg)
Sumber: http://www.w****a.com/forum/topik-umum/7176-apakah-ajaran-buddha-satu-satunya-jalan-menuju-kesempurnaan.html#post93673 (http://www.w****a.com/forum/topik-umum/7176-apakah-ajaran-buddha-satu-satunya-jalan-menuju-kesempurnaan.html#post93673)
Topik ini terinspirasi dari forum tetangga (http://www.w****a.com/forum/topik-umum/7176-apakah-ajaran-buddha-satu-satunya-jalan-menuju-kesempurnaan.html (http://www.w****a.com/forum/topik-umum/7176-apakah-ajaran-buddha-satu-satunya-jalan-menuju-kesempurnaan.html)).
Menurut pandangan agama Buddha, apakah hanya dengan menjalankan ajaran Buddha baru bisa mencapai Pencerahan/Nibbana? Dengan kata lain, apakah orang lain yang menjalankan ajaran non-Buddhis tidak bisa mencapai Pencerahan?
Dalam Mahaparinibbana Sutta Sang Buddha mengatakan kepada Subhadda, seorang pertapa yang kemudian menjadi siswa terakhir yang ditahbiskan semasa Buddha masih hidup:Quote"Subhadda, dalam dhamma dan vinaya mana pun, jika tidak terdapat Jalan Mulia Berunsur Delapan, maka di sana pun tidak akan terdapat seorang petapa sejati yang telah mencapai tingkat pertama, kedua, ketiga atau keempat. Tetapi dalam dhamma dan vinaya yang mana pun, jika terdapat Jalan Mulia Berunsur Delapan, maka di sana pun akan terdapat petapa yang sejati yang telah mencapai tingkat pertama, kedua, ketiga atau keempat. Kini, dalam dhamma dan vinaya yang kami ajarkan terdapat Jalan Mulia Berunsur Delapan itu, maka dengan sendirinya juga terdapat petapa-petapa sejati yang telah mencapai tingkat pertama, kedua, ketiga atau keempat."
Di sini tampak bahwa ajaran mana pun yang mengajarkan Jalan Mulia Berunsur Delapan (sila, samadhi, panna) bisa membawa pada Pencerahan, yaitu pencapaian kesucian Magga dan Phala. Jika untuk sesama kalangan Buddhis sendiri, mungkin bisa/benar kita mengatakan hanya ajaran Buddha yang mengajarkan Jalan Mulia Berunsur Delapan dan oleh sebab itu, hanya ajaran Buddha satu-satunya jalan menuju Pencerahan. Tetapi apakah benar demikian? Maksudnya apakah benar dalam ajaran-ajaran non-Buddhis di dunia ini tidak ada yang mengajarkan Jalan Mulia Berunsur Delapan?
Karena ini adalah ruang Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain, hal ini tidak dimaksudkan untuk didiskusikan secara Buddhis saja, tetapi juga didiskusikan melalui sudut pandangan ajaran lain, yaitu bagaimana pandangan Buddhis terhadap ajaran-ajaran non-Buddhis di luar sana? Apakah ajaran lain bisa membawa pada Pencerahan juga? Apakah agama Buddha juga memandang "tidak ada Pencerahan di luar Buddha Dhamma" seperti pada agama tetangga?
Mari kita diskusikan bersama. Terima kasih. _/\_
Nibbana istilah yang sudah dipakai oleh para brahmin dan upanishad jauh sebelum era Buddhisme ko.oh ya ? bisa dijelaskan lebih lanjut bro..
Sekarang ,apakah "kata-kata" itu Otentik atau tambahan untuk "mengeklusifkan" Ajaran Buddha sebagai ajaran "kebenaran" "kebebasan" dan seterusnya? :D
Ingat,sekali lagi Buddha tidak mendirikan agama Buddha,Buddha juga tidak menurunkan "khotbah2" nya,Buddha tidak juga "menulis" kitab suci,itu kerjaan oknum-oknum pengikut Buddha..terlepas dari benar atau salah,asli atau palsu..
itu sudah berlangsung 2500tahun lamanya..jadi kembali ke KALAMA SUTTA.. :D
Bagi saya Buddha itu penemu,titik tidak pakai koma.. :)
jadi siapapun berhak/dapat menjadi Buddha,kalau orang tersebut mengetahui apa yang seperti diketahui oleh para SammaBuddha,Savaka Buddha,Pacceka Buddha,kenapa tidak?
dan lagi,bahwa Buddha hanya "penemu" bukan "pencipta",kalau seseorang menemukan "kerang" di tepi pantai,kemudian Buddha berkata ada jalan untuk menemukan kerang di tepi pantai,kemudian murid-murid Buddha membuatnya menjadi "peta menuju kerang di tepi pantai",apakah hanya dengan "peta" itu,atau satu-satunya "peta" itu untuk menemukan "kerang" di tepi pantai?atau jangan-jangan "peta" itu sendiri sudah "buram" karena "penambahan-penambahan" yang dilakukan oleh orang-orang yang merasa dirinya "lebih tahu" atau sudah mengalami "pencerahan",,,,bisa saja kan?kayak kasus Bahiya..haha..menganggap "diri" sendiri suci.. :)
Nibbana istilah yang sudah dipakai oleh para brahmin dan upanishad jauh sebelum era Buddhisme ko.
QuoteSekarang ,apakah "kata-kata" itu Otentik atau tambahan untuk "mengeklusifkan" Ajaran Buddha sebagai ajaran "kebenaran" "kebebasan" dan seterusnya? :D
Ingat,sekali lagi Buddha tidak mendirikan agama Buddha,Buddha juga tidak menurunkan "khotbah2" nya,Buddha tidak juga "menulis" kitab suci,itu kerjaan oknum-oknum pengikut Buddha..terlepas dari benar atau salah,asli atau palsu..
itu sudah berlangsung 2500tahun lamanya..jadi kembali ke KALAMA SUTTA.. :D
Bagi saya Buddha itu penemu,titik tidak pakai koma.. :)
jadi siapapun berhak/dapat menjadi Buddha,kalau orang tersebut mengetahui apa yang seperti diketahui oleh para SammaBuddha,Savaka Buddha,Pacceka Buddha,kenapa tidak?
dan lagi,bahwa Buddha hanya "penemu" bukan "pencipta",kalau seseorang menemukan "kerang" di tepi pantai,kemudian Buddha berkata ada jalan untuk menemukan kerang di tepi pantai,kemudian murid-murid Buddha membuatnya menjadi "peta menuju kerang di tepi pantai",apakah hanya dengan "peta" itu,atau satu-satunya "peta" itu untuk menemukan "kerang" di tepi pantai?atau jangan-jangan "peta" itu sendiri sudah "buram" karena "penambahan-penambahan" yang dilakukan oleh orang-orang yang merasa dirinya "lebih tahu" atau sudah mengalami "pencerahan",,,,bisa saja kan?kayak kasus Bahiya..haha..menganggap "diri" sendiri suci.. :)
Tulisan Bold
Bro Riki,
oknum2 pengikut Buddha itu yang mana ? Siswa2 Beliau yaitu Bhikkhu-i, Upasika-i !
kalau tidak ada oknum2 yang menulis (terlepas benar atau tidak, asli atau palsu seperti anda tulis) ! mungkin kita tidak mengenal Dhamma ini juga sekarang ini. :))
Kalama Sutta ditulis oleh oknum pengikut Buddha ? atau ucapan Buddha yang direkam oleh kaset pada jaman Buddha !
_/\_
berarti sebelum zaman Buddha, Hindu sudah mengenal istilah Nibbana juga kah ?Dalam Brahmajala Sutta, contohnya, ada 5 paham yang disebut sebagai "nibbana" oleh para petapa dan Brahmana: 1. terpuaskannya kesenangan indriah, 2-5. tercapainya Jhana I-IV.
Menurut Plato realitas terbagi menjadi dua yaitu inderawi yang selalu berubah dan dunia idea yang tidak pernah berubah. Idea merupakan sesuatu yang obyektif, tidak diciptakan oleh pikiran dan justru sebaliknya pikiran tergantung pada idea-idea tersebut.
QuoteSekarang ,apakah "kata-kata" itu Otentik atau tambahan untuk "mengeklusifkan" Ajaran Buddha sebagai ajaran "kebenaran" "kebebasan" dan seterusnya? :D
Ingat,sekali lagi Buddha tidak mendirikan agama Buddha,Buddha juga tidak menurunkan "khotbah2" nya,Buddha tidak juga "menulis" kitab suci,itu kerjaan oknum-oknum pengikut Buddha..terlepas dari benar atau salah,asli atau palsu..
itu sudah berlangsung 2500tahun lamanya..jadi kembali ke KALAMA SUTTA.. :D
Bagi saya Buddha itu penemu,titik tidak pakai koma.. :)
jadi siapapun berhak/dapat menjadi Buddha,kalau orang tersebut mengetahui apa yang seperti diketahui oleh para SammaBuddha,Savaka Buddha,Pacceka Buddha,kenapa tidak?
dan lagi,bahwa Buddha hanya "penemu" bukan "pencipta",kalau seseorang menemukan "kerang" di tepi pantai,kemudian Buddha berkata ada jalan untuk menemukan kerang di tepi pantai,kemudian murid-murid Buddha membuatnya menjadi "peta menuju kerang di tepi pantai",apakah hanya dengan "peta" itu,atau satu-satunya "peta" itu untuk menemukan "kerang" di tepi pantai?atau jangan-jangan "peta" itu sendiri sudah "buram" karena "penambahan-penambahan" yang dilakukan oleh orang-orang yang merasa dirinya "lebih tahu" atau sudah mengalami "pencerahan",,,,bisa saja kan?kayak kasus Bahiya..haha..menganggap "diri" sendiri suci.. :)
Tulisan Bold
Bro Riki,
oknum2 pengikut Buddha itu yang mana ? Siswa2 Beliau yaitu Bhikkhu-i, Upasika-i !
kalau tidak ada oknum2 yang menulis (terlepas benar atau tidak, asli atau palsu seperti anda tulis) ! mungkin kita tidak mengenal Dhamma ini juga sekarang ini. :))
Kalama Sutta ditulis oleh oknum pengikut Buddha ? atau ucapan Buddha yang direkam oleh kaset pada jaman Buddha !
_/\_
QuoteSekarang ,apakah "kata-kata" itu Otentik atau tambahan untuk "mengeklusifkan" Ajaran Buddha sebagai ajaran "kebenaran" "kebebasan" dan seterusnya? :D
Ingat,sekali lagi Buddha tidak mendirikan agama Buddha,Buddha juga tidak menurunkan "khotbah2" nya,Buddha tidak juga "menulis" kitab suci,itu kerjaan oknum-oknum pengikut Buddha..terlepas dari benar atau salah,asli atau palsu..
itu sudah berlangsung 2500tahun lamanya..jadi kembali ke KALAMA SUTTA.. :D
Bagi saya Buddha itu penemu,titik tidak pakai koma.. :)
jadi siapapun berhak/dapat menjadi Buddha,kalau orang tersebut mengetahui apa yang seperti diketahui oleh para SammaBuddha,Savaka Buddha,Pacceka Buddha,kenapa tidak?
dan lagi,bahwa Buddha hanya "penemu" bukan "pencipta",kalau seseorang menemukan "kerang" di tepi pantai,kemudian Buddha berkata ada jalan untuk menemukan kerang di tepi pantai,kemudian murid-murid Buddha membuatnya menjadi "peta menuju kerang di tepi pantai",apakah hanya dengan "peta" itu,atau satu-satunya "peta" itu untuk menemukan "kerang" di tepi pantai?atau jangan-jangan "peta" itu sendiri sudah "buram" karena "penambahan-penambahan" yang dilakukan oleh orang-orang yang merasa dirinya "lebih tahu" atau sudah mengalami "pencerahan",,,,bisa saja kan?kayak kasus Bahiya..haha..menganggap "diri" sendiri suci.. :)
Tulisan Bold
Bro Riki,
oknum2 pengikut Buddha itu yang mana ? Siswa2 Beliau yaitu Bhikkhu-i, Upasika-i !
kalau tidak ada oknum2 yang menulis (terlepas benar atau tidak, asli atau palsu seperti anda tulis) ! mungkin kita tidak mengenal Dhamma ini juga sekarang ini. :))
Kalama Sutta ditulis oleh oknum pengikut Buddha ? atau ucapan Buddha yang direkam oleh kaset pada jaman Buddha !
_/\_
biarlah ia berkata ada oknum yang menuliskan agama Buddha kembali,sangat lucu sekali,nanti MMD juga diturunkan oleh oknum2 seperti anda.kapan kita belajarnya?ingat guru mengajarkan murid dan murid setelah mengerti ilmu guru kemudian mempraktekan dan mengajarkan kembali.hal ini sudah berulang2.ntah setan apa yang berada di dalam kepala kamu.
kalo kamu suruh kita kembali ke Kalama Sutta,bukankah kamu menyuruh kita membaca Sutta yang dituliskan oknum2 Buddha.
sadar akan ucapan,perbuatan,pikiran.saya suka melihat riky "telanjang".
berarti sebelum zaman Buddha, Hindu sudah mengenal istilah Nibbana juga kah ?
Nibbana istilah yang sudah dipakai oleh para brahmin dan upanishad jauh sebelum era Buddhisme ko.
Nirvana sebelum buddhisme itu beda artinya.apa yang ditemukan dan disebut Buddha sebagai Nibbana adalah padam.sedangkan di agama lain adalah kekal.
saya juga jarang membaca sutta Buddha,yang serign saya baca hanya Tisarana Gatha dan Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhassa.
saya harap suatu hari,siapa sajalah bisa menunjuk bahwa persepsi anda layaknya diperbaiki,bahwa orang yang berada mengaku bapak anda,seharusnya tidak membawa kamu itu terlalu jauh dalam memandang agama buddha.rasanya ketika membaca tulisan anda,banyak orang merasa anda itu hanya mau diri anda didengar dan jarang rasanya berdamai.
Dhamma itu tidak digunakan untuk debat danmencari kesalahan,tidak juga mencari titik temu,ia adalah latihan batin.percayakah bahwa saya bilang anda jatuh ke salah satu ekstrem.suatu saat pikiran anda akan berkembang layaknya seorang teroris,berani bom tapi ga berani keluar.
Lho,saya jadi bertanya-tanya "dhamma" itu artinya apa ya?
Dikatakan bahwa walau Buddha tidak ada pun,Dhamma selalu ada koq..
bro ricky, tidak usah di sangkal, semakin kita menyangkal dengan kondisi sekarang...semakin kita jatuh.
lepaskan saja semua itu...tidak perlu di persepsi aku buta anda terang atau anda buta aku terang.
suatu saat, berjalan nya waktu + pengalaman semua itu anda mengerti... ^^
QuoteLho,saya jadi bertanya-tanya "dhamma" itu artinya apa ya?
Dikatakan bahwa walau Buddha tidak ada pun,Dhamma selalu ada koq..
Dhamma itu artinya ajaran, bisa juga artinya kebenaran
apa itu kebenarannya?
1. Dukha
2. Asal Mula Dukha
3. Lenyapnya Dukha
4. Jalan menuju Lenyapnya Dukha
saat tidak ada Buddha dan Ajarannya....
1. Mahluk2 hidup tetap mengalami Dukha.... ini hal pertama yg dimaksudkan dgn saat Buddha dan Ajarannya tidak ada Dhamma akan selalu ada
2. Selalu ada sebab , yg menyebabkan Mahluk2 mengalami dukha... ini hal ke 2
3. Dukkha akan tetpa dapat di akhiri... ini hal ke 3.. biasanya yg menyadari ini dan ingin mengakhiri dukkha di jaman tidak ada Buddha Dhamma.. kebanyakan menjadi petapa
4. Selalu Ada Jalan untuk mengakhiri dukkha, biasanya yg menyadari jalan ini akan menjadi buddha.. entah Panccekya Buddha..ato SammasamBuddha
Sedikit OOT, semoga tidak berkepanjangan. ;Dberarti sebelum zaman Buddha, Hindu sudah mengenal istilah Nibbana juga kah ?Nibbana istilah yang sudah dipakai oleh para brahmin dan upanishad jauh sebelum era Buddhisme ko.
Nirvana sebelum buddhisme itu beda artinya.apa yang ditemukan dan disebut Buddha sebagai Nibbana adalah padam.sedangkan di agama lain adalah kekal.
The end of OOT.
Sukhi hotu,
_/\_
Apakah ajaran Buddha satu-satunya jalan menuju Pencerahan?
Saya masih ragu jika dikatakan Brahmanisme mengenal istilah Nibbana karena ini merupakan istilah bahasa Pali. Sedangkan Brahmanisme cenderung menggunakan istilah-istilah dalam bahasa Sanskerta kuno (bahasa Veda kuno). Mungkin Brahmanisme lebih cenderung menggunakan istilah Nirvana dibanding dengan istilah Nibbana.Tentu saja jika yang dimaksud adalah artinya, maka tidak masalah Nibbana atau Nirvana. Tetapi jika yang dimaksud adalah istilah yang digunakan pada masa itu, lebih tepatnya adalah Nirvana dan bukan Nibbana. Kaum Brahmin memang menikmati status elit mereka dan masyarakat kelas bawah jika ketahuan mendengar atau melafal mantra2 Veda dalam bahasa Sanskrit bahkan dapat dihukum seperti dicabut lidahnya atau dituang minyak mendidih ke dalam telinganya. Karena itu yang lebih tepat, kaum Brahmanisme sebelumnya menggunakan istilah Nirvana. Thanks koreksinya. :)
Secara etimologi sama-sama berarti tidak merajut lagi sebab-sebab kelahiran kembali. Namun dalam Nirvana ala Brahmanisme terdapat proses penyatuan dengan Sang Aku, Jiwa Besar atau disebut Paratman.
[at] ricky
iya, memang ada org mengklaim ajaran tsb bukan berasal dari Buddha, melainkan hasil pemikiran sendiri.. klo tak salah salah satunya J KrishnaMurti
tp kurasa..di sini belom ada yg mengklaim itu ajaran miliknya,
tp klo di bilang Semua mengklaim jalan tersebut..mungkin cuma perasaan bro ricky, dimana bro ricky mencoba mengklaim juga... serta merasa org lain juga demikian (padahal tidak demikian)
QuoteApakah ajaran Buddha satu-satunya jalan menuju Pencerahan?
Ya, jika kita melihat dan membandingkan dengan ajaran agama lain yang umum kita lihat sekarang.
ingin ikut berpendapat,
Siddhartha Gotama pernah mengatakan bahwa ada 3 tingkatan diatas dia dan ada yg sudah mencapai tingkat Buddha sebelum dia(lupa sumbernya, mungkin ada yg bisa bantu).
IMO, dari sini sudah menjawab semuanya.
dimata saya Hinduism dan Buddhism tidak berbeda. konsep anatta juga ada dalam Raja Yoga(kl gak salah, dah lama banget).
tinggal ingin berjalan di karpet mana. karpet Hinduism atau karpet Buddhism.
ingin ikut berpendapat,
Siddhartha Gotama pernah mengatakan bahwa ada 3 tingkatan diatas dia dan ada yg sudah mencapai tingkat Buddha sebelum dia(lupa sumbernya, mungkin ada yg bisa bantu).
IMO, dari sini sudah menjawab semuanya.
dimata saya Hinduism dan Buddhism tidak berbeda. konsep anatta juga ada dalam Raja Yoga(kl gak salah, dah lama banget).
tinggal ingin berjalan di karpet mana. karpet Hinduism atau karpet Buddhism.
Setuju,itu disebut "Pacceka Buddha".. :)
tetapi yang dipermasalahkan oleh TS adalah Mahaparinibbana Sutta,dimana terlihat "seolah-olah" ,Buddha mengclaim bahwa "hanya" satu-satunya jalan untuk menuju "nibbana"
"Subhadda, dalam dhamma dan vinaya mana pun, jika tidak terdapat Jalan Mulia Berunsur Delapan, maka di sana pun tidak akan terdapat seorang petapa sejati yang telah mencapai tingkat pertama, kedua, ketiga atau keempat. Tetapi dalam dhamma dan vinaya yang mana pun, jika terdapat Jalan Mulia Berunsur Delapan, maka di sana pun akan terdapat petapa yang sejati yang telah mencapai tingkat pertama, kedua, ketiga atau keempat. Kini, dalam dhamma dan vinaya yang kami ajarkan terdapat Jalan Mulia Berunsur Delapan itu, maka dengan sendirinya juga terdapat petapa-petapa sejati yang telah mencapai tingkat pertama, kedua, ketiga atau keempat." [Digha Nikaya 16] sering disebut "auman singa"
dan dalam MN 118 dan SN 46.6 juga "dikatakan" demikian... :)
ingin ikut berpendapat,
Siddhartha Gotama pernah mengatakan bahwa ada 3 tingkatan diatas dia dan ada yg sudah mencapai tingkat Buddha sebelum dia(lupa sumbernya, mungkin ada yg bisa bantu).
IMO, dari sini sudah menjawab semuanya.
dimata saya Hinduism dan Buddhism tidak berbeda. konsep anatta juga ada dalam Raja Yoga(kl gak salah, dah lama banget).
tinggal ingin berjalan di karpet mana. karpet Hinduism atau karpet Buddhism.
Setuju,itu disebut "Pacceka Buddha".. :)
tetapi yang dipermasalahkan oleh TS adalah Mahaparinibbana Sutta,dimana terlihat "seolah-olah" ,Buddha mengclaim bahwa "hanya" satu-satunya jalan untuk menuju "nibbana"
"Subhadda, dalam dhamma dan vinaya mana pun, jika tidak terdapat Jalan Mulia Berunsur Delapan, maka di sana pun tidak akan terdapat seorang petapa sejati yang telah mencapai tingkat pertama, kedua, ketiga atau keempat. Tetapi dalam dhamma dan vinaya yang mana pun, jika terdapat Jalan Mulia Berunsur Delapan, maka di sana pun akan terdapat petapa yang sejati yang telah mencapai tingkat pertama, kedua, ketiga atau keempat. Kini, dalam dhamma dan vinaya yang kami ajarkan terdapat Jalan Mulia Berunsur Delapan itu, maka dengan sendirinya juga terdapat petapa-petapa sejati yang telah mencapai tingkat pertama, kedua, ketiga atau keempat." [Digha Nikaya 16] sering disebut "auman singa"
dan dalam MN 118 dan SN 46.6 juga "dikatakan" demikian... :)
maaf, aa ikut berpendapat
jika "ajaran buddha bukan satu-satunya jalan menuju pencerahan ?" maka ajaran seperti apa itu yg jg bisa membawa seseorang menuju pencerahan ?
di mahaparinibbana sutta, bagi aa jika ditafsir dengan pemikiran seseorang yg belum dapat melihat kebenaran sejati (kesucian) maka akan menghasilkan berbagai pendapat.
1. masih ada jalan lain selain ajaran tathagata yg bs membawa kita menuju penerahan yg penting terdapat jalan mulia berunsur delapan.
2. ajaran buddha siapa pun, selama terdapat jalan mulia berunsur delapan maka ajaran tersebut bs membawa kita menuju pencerahan (terlihat dari kata-kata "alam dhamma dan vinaya mana pun")memang begitu,itu yang menjadi masalahnya,apakah harus satu-satunya jalan yaitu Hasta Ariya Magga?kalau begitu ,ngapain ya Buddha sudah payah selama 45 tahun membabarkan dhamma hingga mencapai 3 keranjang?
3. tidak ada jalan lain selain jalan yg ditemukan buddha (yaitu satu2 nya jalan yg pasti ditemukan oleh para buddha adalah jalan mulia berunsur delapan) yg dapat membawa kita menuju pencerahan.Hahaha..hahaha..hahaha.. :D
klo dikatakan ajaran paceka buddha, maka ini akan bertolak belakang dengan pernyataan bahwa seorang paceka buddha dapat menemukan dhamma, namun ia tidak dapat mengajarkan dhamma nya kepada mahluk lain...
dhamma itu ada, namun mereka yg telah menembus kesunyataan dapat menemukan dan melihat dhamma dengan jelas. seperti samma sambuddha, paceka buddha... kita hanya bisa mengenal da mempelajari dhamma yg telah di temukan, seperti halnya emas yg tersimpan didalam perut bumi, emas itu ada, namun tidak terlihat dan ditemukan oleh kita, hanya penambang emas lah yg menemukan emas tersebut dan memberikan nya kepada kita...
ingin ikut berpendapat,
Siddhartha Gotama pernah mengatakan bahwa ada 3 tingkatan diatas dia dan ada yg sudah mencapai tingkat Buddha sebelum dia(lupa sumbernya, mungkin ada yg bisa bantu).
IMO, dari sini sudah menjawab semuanya.
dimata saya Hinduism dan Buddhism tidak berbeda. konsep anatta juga ada dalam Raja Yoga(kl gak salah, dah lama banget).
tinggal ingin berjalan di karpet mana. karpet Hinduism atau karpet Buddhism.
ingin ikut berpendapat,
Siddhartha Gotama pernah mengatakan bahwa ada 3 tingkatan diatas dia dan ada yg sudah mencapai tingkat Buddha sebelum dia(lupa sumbernya, mungkin ada yg bisa bantu).
IMO, dari sini sudah menjawab semuanya.
dimata saya Hinduism dan Buddhism tidak berbeda. konsep anatta juga ada dalam Raja Yoga(kl gak salah, dah lama banget).
tinggal ingin berjalan di karpet mana. karpet Hinduism atau karpet Buddhism.
Mungkin lebih baik Bro berbagi pada kita mengenai "3 tingkatan di atas Buddha". Dengan kata lain pencapaian Samma Sambuddha juga belum final? Masih ada kelanjutan lagi?
Kalau mencapai tingkat Buddha sebelum beliau sih udah banyak. Banyak Samma sambuddha mendahului Buddha Gotama. Begitu pula dengan Pacceka Buddha, jauh lebih banyak lagi, misalnya dalam Isigili Sutta disebutkan soal itu.
Konsep "anatta" ada dalam Hinduisme? Hmm.. Kalau mau lebih kritis sih saya tidak setuju. Hinduisme tidak menggunakan bahasa Pali seperti anatta.
[at] ricky
iya, memang ada org mengklaim ajaran tsb bukan berasal dari Buddha, melainkan hasil pemikiran sendiri.. klo tak salah salah satunya J KrishnaMurti
tp kurasa..di sini belom ada yg mengklaim itu ajaran miliknya,
tp klo di bilang Semua mengklaim jalan tersebut..mungkin cuma perasaan bro ricky, dimana bro ricky mencoba mengklaim juga... serta merasa org lain juga demikian (padahal tidak demikian)
mending anda baca terlebih dahulu Majjhima Nikaya 118 dan Samyutta Nikaya 46.6 ,tolong dibaca dengan teliti.. :)
bukan soal "ajaran" milikNya,anda salah besar kalau anda menangkap seperti itu,saya bilang "satu-satu"nya jalan menuju pencerahan... :)
maaf, aa ikut berpendapat
jika "ajaran buddha bukan satu-satunya jalan menuju pencerahan ?" maka ajaran seperti apa itu yg jg bisa membawa seseorang menuju pencerahan ?
ini yang ditulis TS itu adalah Mahaparinibbana sutta terdapat dalam Digha Nikaya 16 sering disebut Auman singa,dan "seolah-olah" mengclaim bahwa hanya satu-satunya jalan yang dapat membebaskan adalah jalan yang harus memiliki Hasta Ariya Magga,sedangkan "pertanyaan " Anda adalah "jika ajaran Buddha bukan satu-satunya jalan menuju pencerahan",maka jawaban saya adalah berupa pertanyaan kepada Anda,"Maksud anda sebagai "ajaran Buddha" itu yang mana?Karena dalam Segengam Daun Simpasapa,disebutkan bahwa apa yang diajarkan oleh Buddha Gotama sendiri hanya seperti segenggam daun didalam hutan belantara,itu artinya masih buayak sekali yang belum "diajarkan" oleh Buddha.. "
yang membebaskan kita "bukan ajaran" ,tetapi "realiasasi" atas ajaran tersebut,"ehipassiko" :D
Quotedi mahaparinibbana sutta, bagi aa jika ditafsir dengan pemikiran seseorang yg belum dapat melihat kebenaran sejati (kesucian) maka akan menghasilkan berbagai pendapat.
1. masih ada jalan lain selain ajaran tathagata yg bs membawa kita menuju penerahan yg penting terdapat jalan mulia berunsur delapan.
= "Ajaran Tathagata" ,koq jadi "pengclaiman" AjaranNya si Tathagatha,lho?bukannya Dhamma tersebut hanya "ditemukan"oleh Buddha,,..haha.. :)
Quote2. ajaran buddha siapa pun, selama terdapat jalan mulia berunsur delapan maka ajaran tersebut bs membawa kita menuju pencerahan (terlihat dari kata-kata "alam dhamma dan vinaya mana pun")
memang begitu,itu yang menjadi masalahnya,apakah harus satu-satunya jalan yaitu Hasta Ariya Magga?kalau begitu ,ngapain ya Buddha sudah payah selama 45 tahun membabarkan dhamma hingga mencapai 3 keranjang?
Quote3. tidak ada jalan lain selain jalan yg ditemukan buddha (yaitu satu2 nya jalan yg pasti ditemukan oleh para buddha adalah jalan mulia berunsur delapan) yg dapat membawa kita menuju pencerahan.
Hahaha..hahaha..hahaha.. :D
Quoteklo dikatakan ajaran paceka buddha, maka ini akan bertolak belakang dengan pernyataan bahwa seorang paceka buddha dapat menemukan dhamma, namun ia tidak dapat mengajarkan dhamma nya kepada mahluk lain...
Ajaran Pacceka Buddha,Ajaran SammaSambuddha,Ajaran Savaka Buddha,itu "DHAMMA" kan?koq dibedakan-bedakan?Apakah ada pengeklusifan ajaran si Buddha,Si Arahatta,Si Pacceka? :O
Quotedhamma itu ada, namun mereka yg telah menembus kesunyataan dapat menemukan dan melihat dhamma dengan jelas. seperti samma sambuddha, paceka buddha... kita hanya bisa mengenal da mempelajari dhamma yg telah di temukan, seperti halnya emas yg tersimpan didalam perut bumi, emas itu ada, namun tidak terlihat dan ditemukan oleh kita, hanya penambang emas lah yg menemukan emas tersebut dan memberikan nya kepada kita...
sama seperti cerita "kerang dipantai",sayang jalan menuju "kerang" tersebut banyak koq,bisa naek sepeda,jalan kaki,naik motor,muter rute,naek mobil,dan seterusnya,bukan hanya Hasta Ariya Magga doang.. :)
Regards,
Riky Liau
Bro Riky yang baik,
Pertama, saya pun belum pernah mendengar seorang petapa Gotama yang belum mencapai kebuddhaan berujar adanya 3 tingkatan di atas dia. Tentu saya juga tertarik mengetahui sumber informasi tsb.
Kedua, jika benar petapa Gotama pernah mengucapkan demikian lantas apa korelasi antara ucapan yang diutarakan petapa Gotama dengan topik thread ini? Karena itu utk memastikannya saya bertanya pada Bro Wen secara langsung, dengan asumsi bahwa yang Bro Wen maksudkan sbg Siddhattha Gotama (Siddhartha Gautam) adalah Buddha - ketika telah mencapai kebuddhaan - karena dengan demikian barulah terlihat korelasi antara pernyataan Bro Wen dengan topik thread ini. Mari kita pastikan konfirmasi dari orangnya secara langsung. :)
[at] ricky
iya, memang ada org mengklaim ajaran tsb bukan berasal dari Buddha, melainkan hasil pemikiran sendiri.. klo tak salah salah satunya J KrishnaMurti
tp kurasa..di sini belom ada yg mengklaim itu ajaran miliknya,
tp klo di bilang Semua mengklaim jalan tersebut..mungkin cuma perasaan bro ricky, dimana bro ricky mencoba mengklaim juga... serta merasa org lain juga demikian (padahal tidak demikian)
mending anda baca terlebih dahulu Majjhima Nikaya 118 dan Samyutta Nikaya 46.6 ,tolong dibaca dengan teliti.. :)
bukan soal "ajaran" milikNya,anda salah besar kalau anda menangkap seperti itu,saya bilang "satu-satu"nya jalan menuju pencerahan... :)
jd menurut bro ricky, 4 kesunyataan mulia..bukan "satu-satunya“ jalan menuju pembebasan
silakan anda buka ulang sutta2 yg anda sebutkan..
jalan menuju pembebasan ada 8...
ada gak di sana.. org tidak melewati 8 jalan itu..
sebagai cth : berbicara benar... adakah org yg suka bohong, berdusta, menfitnah.. menuju pembebasan dgn kondisi masih suka berbohong?
bahkan angulimala yg sering membunuh, menghentikan perbutannya terlebih dulu, baru mencapai pembebasan
maaf, aa ikut berpendapat
jika "ajaran buddha bukan satu-satunya jalan menuju pencerahan ?" maka ajaran seperti apa itu yg jg bisa membawa seseorang menuju pencerahan ?
ini yang ditulis TS itu adalah Mahaparinibbana sutta terdapat dalam Digha Nikaya 16 sering disebut Auman singa,dan "seolah-olah" mengclaim bahwa hanya satu-satunya jalan yang dapat membebaskan adalah jalan yang harus memiliki Hasta Ariya Magga,sedangkan "pertanyaan " Anda adalah "jika ajaran Buddha bukan satu-satunya jalan menuju pencerahan",maka jawaban saya adalah berupa pertanyaan kepada Anda,"Maksud anda sebagai "ajaran Buddha" itu yang mana?Karena dalam Segengam Daun Simpasapa,disebutkan bahwa apa yang diajarkan oleh Buddha Gotama sendiri hanya seperti segenggam daun didalam hutan belantara,itu artinya masih buayak sekali yang belum "diajarkan" oleh Buddha.. "
yang membebaskan kita "bukan ajaran" ,tetapi "realiasasi" atas ajaran tersebut,"ehipassiko" :D
Bro riky yang baik, anda bertanya “maksud anda sebagai ajaran Buddha itu yg mana?” maka aa akan menjawab, ajaran Buddha adalah apa yg telah di nyatakan oleh Buddha Gautama selama 45 tahun, kira-kira seperti yg tertulis di tripitaka. Selebihnya adalah dhamma, namun bukan ajaran Buddha, karena belum di ajarkan Buddha, sesuai dengan pernyataan yg tertulis “diajarkan oleh Buddha Gotama sendiri hanya seperti segenggam daun didalam hutan belantara,itu artinya masih buayak sekali yang belum "diajarkan" oleh Buddha..”
Klo menurut anda, mana kah ajaran Buddha itu ? dan tolong di jawab pertanyaan saya sebelumnya “jika "ajaran buddha bukan satu-satunya jalan menuju pencerahan ?" maka ajaran seperti apa itu yg jg bisa membawa seseorang menuju pencerahan ?”Saya tidak tahu yang manakah "Ajaran" Buddha,karena kita berbeda "pemahaman"...Yang ingin dikupas TS adalah tentang "jalan" karena Mahaparinibbana sutta menguraikan soal "jalan" bukan "ajaran",karena "ajaran" Buddha memuat banyak hal,sedangkan Mahaparinibbana hanya menekan pada Hasta Ariya Magga,tentu Anda bisa melihat kedua perbedaan ini bukan? :)
Quotedi mahaparinibbana sutta, bagi aa jika ditafsir dengan pemikiran seseorang yg belum dapat melihat kebenaran sejati (kesucian) maka akan menghasilkan berbagai pendapat.
1. masih ada jalan lain selain ajaran tathagata yg bs membawa kita menuju penerahan yg penting terdapat jalan mulia berunsur delapan.
= "Ajaran Tathagata" ,koq jadi "pengclaiman" AjaranNya si Tathagatha,lho?bukannya Dhamma tersebut hanya "ditemukan"oleh Buddha,,..haha.. :)
Quote2. ajaran buddha siapa pun, selama terdapat jalan mulia berunsur delapan maka ajaran tersebut bs membawa kita menuju pencerahan (terlihat dari kata-kata "alam dhamma dan vinaya mana pun")
memang begitu,itu yang menjadi masalahnya,apakah harus satu-satunya jalan yaitu Hasta Ariya Magga?kalau begitu ,ngapain ya Buddha sudah payah selama 45 tahun membabarkan dhamma hingga mencapai 3 keranjang?
Quoteklo dikatakan ajaran paceka buddha, maka ini akan bertolak belakang dengan pernyataan bahwa seorang paceka buddha dapat menemukan dhamma, namun ia tidak dapat mengajarkan dhamma nya kepada mahluk lain...
Ajaran Pacceka Buddha,Ajaran SammaSambuddha,Ajaran Savaka Buddha,itu "DHAMMA" kan?koq dibedakan-bedakan?Apakah ada pengeklusifan ajaran si Buddha,Si Arahatta,Si Pacceka? :O
Jika dhamma yg ditemukan oleh paceka Buddha, maka tentunya tidak akan diajarkan kepada semua mahluk, jd apa mungkin ada dhamma yg diajarkan kepada mahluk lain pada saat itu ?
Kayaknya ada miskomunikasi disini, bs bedakan antara ajaran dengan dhamma ?
Quotedhamma itu ada, namun mereka yg telah menembus kesunyataan dapat menemukan dan melihat dhamma dengan jelas. seperti samma sambuddha, paceka buddha... kita hanya bisa mengenal da mempelajari dhamma yg telah di temukan, seperti halnya emas yg tersimpan didalam perut bumi, emas itu ada, namun tidak terlihat dan ditemukan oleh kita, hanya penambang emas lah yg menemukan emas tersebut dan memberikan nya kepada kita...
sama seperti cerita "kerang dipantai",sayang jalan menuju "kerang" tersebut banyak koq,bisa naek sepeda,jalan kaki,naik motor,muter rute,naek mobil,dan seterusnya,bukan hanya Hasta Ariya Magga doang.. :)
Regards,
Riky Liau
Kalau memang Hasta Ariya Magga sebagai "satu-satu"nya jalan untuk meraih pembebasan,Buddha tidak akan bersusah payah selama 45 tahun berkhotbah dan mencerahkan orang lain dengan kemampuan yang dimilikinya tersebut,ini membuktikan bahwa "batin" setiap orang berbeda-beda.. :)
[Bro riky yang baik, anda bertanya “maksud anda sebagai ajaran Buddha itu yg mana?” maka aa akan menjawab, ajaran Buddha adalah apa yg telah di nyatakan oleh Buddha Gautama selama 45 tahun, kira-kira seperti yg tertulis di tripitaka. Selebihnya adalah dhamma, namun bukan ajaran Buddha, karena belum di ajarkan Buddha, sesuai dengan pernyataan yg tertulis “diajarkan oleh Buddha Gotama sendiri hanya seperti segenggam daun didalam hutan belantara,itu artinya masih buayak sekali yang belum "diajarkan" oleh Buddha..”
Ajaib..Ada memilah - milah antara Dhamma dan Ajaran Buddha,benar-benar luar biasa sekali Anda...Dan apa yang tertulis di Tripitaka Anda sebut sebagai Ajaran buddha?Kalau saya menyebutnya sebagai "Agama Buddha"..
dan kalau boleh saya tahu,"Selebihnya adalah Dhamma tetapi bukan Ajaran Buddha",wah-wah,apa maksud Anda ya? :)
QuoteQuoteQuotedi mahaparinibbana sutta, bagi aa jika ditafsir dengan pemikiran seseorang yg belum dapat melihat kebenaran sejati (kesucian) maka akan menghasilkan berbagai pendapat.
1. masih ada jalan lain selain ajaran tathagata yg bs membawa kita menuju penerahan yg penting terdapat jalan mulia berunsur delapan.
= "Ajaran Tathagata" ,koq jadi "pengclaiman" AjaranNya si Tathagatha,lho?bukannya Dhamma tersebut hanya "ditemukan"oleh Buddha,,..haha.. :)
Boleh aa tertawa bro riky ? boleh ya… wkwkwkwkwk…
Bro riky tau arti nya tathagata ? td aa mengatakan “masih ada jalan lain selain ajaran tathagata yg bs membawa kita menuju penerahan yg penting terdapat jalan mulia berunsur delapan.” Kemudian anda bertanya balik “AjaranNya si Tathagatha,lho?bukannya Dhamma tersebut hanya "ditemukan"oleh Buddha,,..haha..”
silakan tertawa,orang yang membaca akan tahu siapa yang pantas ditertawakan..hehe.. :D
Anda menulis,"masih ada jalan lain selain ajaran tathagata yg bs membawa kita menuju penerahan yg penting terdapat jalan mulia berunsur delapan. "
sekarang anda menulis,"Bro riky tau arti nya tathagata ? td aa mengatakan “masih ada jalan lain selain ajaran tathagata yg bs membawa kita menuju penerahan yg penting terdapat jalan mulia berunsur delapan.”
sungguh luar biasa,anda menulis masih ada jalan lain selain ajaran tathagata yang terpenting ada hasta ariya magga,sedangkan saya bertanya,"Apakah Ajaran tersebut adalah Milik Si Buddha/Tathagata,atau apapun sebutan anda untuk Yang Sadar?"
Dhamma ditemukan bukan diciptakan.. :)
QuoteQuoteklo dikatakan ajaran paceka buddha, maka ini akan bertolak belakang dengan pernyataan bahwa seorang paceka buddha dapat menemukan dhamma, namun ia tidak dapat mengajarkan dhamma nya kepada mahluk lain...
Ajaran Pacceka Buddha,Ajaran SammaSambuddha,Ajaran Savaka Buddha,itu "DHAMMA" kan?koq dibedakan-bedakan?Apakah ada pengeklusifan ajaran si Buddha,Si Arahatta,Si Pacceka? :OQuoteBro riky apakah anda mengerti apa arti tulisan aa ? disitu tidak ada pengeklusifan ajaran dan bukan pembahasan hal itu. Jika dhamma yg ditemukan oleh samma sambuddha, maka itu diajarkan kepada semua mahluk…
Saya tidak mengerti?yang saya mengerti bahwa Dhamma tersebut bisa ditemukan oleh pacceka Buddha dengan caranya sendiri,tidak perlu diajarin / belajar dari SammaSambuddha...sekarang Anda mengerti tidak? :)
QuoteJika dhamma yg ditemukan oleh paceka Buddha, maka tentunya tidak akan diajarkan kepada semua mahluk, jd apa mungkin ada dhamma yg diajarkan kepada mahluk lain pada saat itu ?
Kayaknya ada miskomunikasi disini, bs bedakan antara ajaran dengan dhamma ?
Hahaha..saya bilang dhamma itu dapat direalisasikan oleh pacceka Buddha tanpa bantuan dari SammaSambuddha dan tak perlu belajar dari Sammasambuddha,mengerti?anda terlalu terpaku terhadap konsep di kitab suci.. :)
QuoteBro riky, memang jalan itu banyak, namun tetap berlandaskan jalan mulia berunsur delapan ? mungkin kah anda menemukan jalan lain, namun tidak berlandaskan jalan mulia berunsur delapan ? contohnya apa ?
Salam dalam cinta kasih
Dari aa’tono
Kenapa tidak? :)
love You,
Riky Liau
Kalau memang Hasta Ariya Magga sebagai "satu-satu"nya jalan untuk meraih pembebasan,Buddha tidak akan bersusah payah selama 45 tahun berkhotbah dan mencerahkan orang lain dengan kemampuan yang dimilikinya tersebut,ini membuktikan bahwa "batin" setiap orang berbeda-beda.. :)
bro riky yg baik...
ada ga bagian dari 84.000 kelompok dhamma yg tidak mengacu ke jalan mulia berunsur delapan ? 45 tahun mengajar, bukan berarti menyediakan 84.000 cara termasuk didalam nya jalan mulia berunsur delapan untuk mencapai pencerahan...
salam dalam cinta kasih
dari aa'tono
bro riky yg baik... boleh tau kira-kira apasih yg dimaksud agama buddha" itu ?
trus apakah anda tau perbedaan antara ajaran dengan dhamma ?
ga perlu hiperbola dengan mengatakan "Ajaib..Ada memilah - milah antara Dhamma dan Ajaran Buddha,benar-benar luar biasa sekali Anda..." ga ajaib koq, biasa aja...
maaf, sy copy paste tulisan anda... "bahwa apa yang diajarkan oleh Buddha Gotama sendiri hanya seperti segenggam daun didalam hutan belantara,itu artinya masih buayak sekali yang belum "diajarkan" oleh Buddha.." menurut anda apa arti pernyataan yg anda tulis itu ? cm minta konfirmasi...
tau kenapa aa ketawa ? hahaha... cukup geli baca tulisan anda...
1. aa menulis, jika menafsir akan memunculkan berbagai pandangan, seperti 1... 2... 3... eh malah diajak debat... trus agak mutar-mutar antara ajaran, dhamma dan temuan...
2. anda terkesan extrem... maaf, tuk kali ini aa sok pinter menilai...
3. jangan dibahas deh tulisan aa yg ini... hahaha...
trus... ?? hahaha...
bagi aa, sesuatu bs dikatakan ajaran jika telah di ajarkan, jika sesuatu itu ditemukan dan tidak diajarkan, maka itu tidak bs dikatakan ajaran... karena tidak ada materi yg diajarkan...
oh jadi anda seorang murid buddha yg sudah tidak terpaku pada konsep kitab suci ?? gini deh, kembali lagi antara ajaran dan dhamma, bro riky bs membedakan ?
ya, tinggal berikan contoh... maka selesai pembahasan ini, karena semua akan terlihat jelas... sangat simple...
Apakah Dhamma dan Ajaran berbeda?
bagi saya, ketika seseorang sudah bersikap/bertingkah laku/berperilaku/memiliki karakteristik yg sama seperti yg diuraikan dalam 8 jalan mulia(ucapan benar, pandangan benar,.. dll), dia bisa terbebas dari penderitaan dan mencapai pencerahan, baik apakah ia mengenal Buddhism maupun tidak mengenal Buddhism.ingin ikut berpendapat,
Siddhartha Gotama pernah mengatakan bahwa ada 3 tingkatan diatas dia dan ada yg sudah mencapai tingkat Buddha sebelum dia(lupa sumbernya, mungkin ada yg bisa bantu).
IMO, dari sini sudah menjawab semuanya.
dimata saya Hinduism dan Buddhism tidak berbeda. konsep anatta juga ada dalam Raja Yoga(kl gak salah, dah lama banget).
tinggal ingin berjalan di karpet mana. karpet Hinduism atau karpet Buddhism.
Setuju,itu disebut "Pacceka Buddha".. :)
tetapi yang dipermasalahkan oleh TS adalah Mahaparinibbana Sutta,dimana terlihat "seolah-olah" ,Buddha mengclaim bahwa "hanya" satu-satunya jalan untuk menuju "nibbana"
"Subhadda, dalam dhamma dan vinaya mana pun, jika tidak terdapat Jalan Mulia Berunsur Delapan, maka di sana pun tidak akan terdapat seorang petapa sejati yang telah mencapai tingkat pertama, kedua, ketiga atau keempat. Tetapi dalam dhamma dan vinaya yang mana pun, jika terdapat Jalan Mulia Berunsur Delapan, maka di sana pun akan terdapat petapa yang sejati yang telah mencapai tingkat pertama, kedua, ketiga atau keempat. Kini, dalam dhamma dan vinaya yang kami ajarkan terdapat Jalan Mulia Berunsur Delapan itu, maka dengan sendirinya juga terdapat petapa-petapa sejati yang telah mencapai tingkat pertama, kedua, ketiga atau keempat." [Digha Nikaya 16] sering disebut "auman singa"
dan dalam MN 118 dan SN 46.6 juga "dikatakan" demikian... :)
mengenai tingkat diatas Buddha, saya gabung dibawah aja.ingin ikut berpendapat,
Siddhartha Gotama pernah mengatakan bahwa ada 3 tingkatan diatas dia dan ada yg sudah mencapai tingkat Buddha sebelum dia(lupa sumbernya, mungkin ada yg bisa bantu).
IMO, dari sini sudah menjawab semuanya.
dimata saya Hinduism dan Buddhism tidak berbeda. konsep anatta juga ada dalam Raja Yoga(kl gak salah, dah lama banget).
tinggal ingin berjalan di karpet mana. karpet Hinduism atau karpet Buddhism.
Mungkin lebih baik Bro berbagi pada kita mengenai "3 tingkatan di atas Buddha". Dengan kata lain pencapaian Samma Sambuddha juga belum final? Masih ada kelanjutan lagi?
Kalau mencapai tingkat Buddha sebelum beliau sih udah banyak. Banyak Samma sambuddha mendahului Buddha Gotama. Begitu pula dengan Pacceka Buddha, jauh lebih banyak lagi, misalnya dalam Isigili Sutta disebutkan soal itu.
Konsep "anatta" ada dalam Hinduisme? Hmm.. Kalau mau lebih kritis sih saya tidak setuju. Hinduisme tidak menggunakan bahasa Pali seperti anatta.
Bro Riky yang baik,sorry, mungkin ada kesalahan dalam penggunaan kata dalam kalimat yg hasilnya membingungkan.
Pertama, saya pun belum pernah mendengar seorang petapa Gotama yang belum mencapai kebuddhaan berujar adanya 3 tingkatan di atas dia. Tentu saya juga tertarik mengetahui sumber informasi tsb.
Kedua, jika benar petapa Gotama pernah mengucapkan demikian lantas apa korelasi antara ucapan yang diutarakan petapa Gotama dengan topik thread ini? Karena itu utk memastikannya saya bertanya pada Bro Wen secara langsung, dengan asumsi bahwa yang Bro Wen maksudkan sbg Siddhattha Gotama (Siddhartha Gautam) adalah Buddha - ketika telah mencapai kebuddhaan - karena dengan demikian barulah terlihat korelasi antara pernyataan Bro Wen dengan topik thread ini. Mari kita pastikan konfirmasi dari orangnya secara langsung. :)
Quote from: RikyApakah Dhamma dan Ajaran berbeda?
ikutan ya..
Ajaran sang Budha telah menyebar ke seluruh pelosok dunia
Dhamma sang Budha telah menyebar ke seluruh pelosok dunia
kedua kalimat tersebut sama enggak ya artinya?
bagi saya, ketika seseorang sudah bersikap/bertingkah laku/berperilaku/memiliki karakteristik yg sama seperti yg diuraikan dalam 8 jalan mulia(ucapan benar, pandangan benar,.. dll), dia bisa terbebas dari penderitaan dan mencapai pencerahan, baik apakah ia mengenal Buddhism maupun tidak mengenal Buddhism.Justru Jalan Mulia Beruas 8 itulah jalannya. Tidak ada jalan lain lagi, mau jalan yang mana lagi? Tulisan Bro Wen juga sudah mengimplikasikan bahwa jika ada implementasi 8 ruas jalan dalam kehidupan seseorang maka orang tsb berpotensi mencapai pencerahan/kebuddhaan baik ia mengenal/tidak Buddhisme. Kalau demikian, memang iya dan saya setuju. :)
intinya bersikap/bertingkah laku/berperilaku/memiliki karakteristik yg sama seperti yg diuraikan dalam 8 jalan mulia sebagai dasarnya. dari jalan mana saja juga bisa. sisanya tergantung diri sendiri lagi.
mengenai tingkat diatas Buddha, saya gabung dibawah aja.Mereka yang mencapai kebuddhaan ya sudah pasti dari jalan Buddha juga. Lihat apa arti kata Buddha itu sendiri, yaitu "yang sadar". Ini seperti mengatakan ada cara lain menjadi sadar dan bangun dari tidur tanpa melalui cara bangun. Kalau saya balikkan pada Bro Wen, semua orang yang terbangun dari tidur, apakah ada yang bisa memastikan semuanya dari cara terbangun?
**edit
mengenai ada mencapai tingkat Buddha sebelumnya, ada yg bisa memastikan semuanya dari jalan Buddhism?
coba bro jerry baca Raja Yoga. kl mo lebih lengkap, kl gak salah Upanishat.
.....
sorry, mungkin ada kesalahan dalam penggunaan kata dalam kalimat yg hasilnya membingungkan.
memang tidak ada kaitannya dengan topik ini, hanya saja kl saya tidak salah dulu sewaktu saya baca, adalah sebuah kalimat yg panjang. jadinya mengetiknya juga secara keseluruhan ;D
saya pun rada2 lupa, krn tidak begitu berminat pada teori2, tp kl gak salah ada Samboga, Vaiocana, dan Paceka.
Kalau memang Hasta Ariya Magga sebagai "satu-satu"nya jalan untuk meraih pembebasan,Buddha tidak akan bersusah payah selama 45 tahun berkhotbah dan mencerahkan orang lain dengan kemampuan yang dimilikinya tersebut,ini membuktikan bahwa "batin" setiap orang berbeda-beda.. :)
bro riky yg baik...
ada ga bagian dari 84.000 kelompok dhamma yg tidak mengacu ke jalan mulia berunsur delapan ? 45 tahun mengajar, bukan berarti menyediakan 84.000 cara termasuk didalam nya jalan mulia berunsur delapan untuk mencapai pencerahan...
salam dalam cinta kasih
dari aa'tono
Haha,apakah semuanya mengacu pada "Hasta Ariya Magga"?Anda mengerti tidak bedanya antara "satu-satu"nya jalan yang harus dilewati,seperti kita berjalan ke pantai sebrang,"rute"nya hanya 1 dan harus lewat "rute" tersebut,tidak boleh lewat "rute" lain,seperti itu lah "satu-satu"nya jalan...
dan bisa tidak Anda membuktikan bahwa semua Tipitaka dan sutta,mengarah pada Hasta Ariya Magga? :)
Quotebro riky yg baik... boleh tau kira-kira apasih yg dimaksud agama buddha" itu ?
trus apakah anda tau perbedaan antara ajaran dengan dhamma ?
ga perlu hiperbola dengan mengatakan "Ajaib..Ada memilah - milah antara Dhamma dan Ajaran Buddha,benar-benar luar biasa sekali Anda..." ga ajaib koq, biasa aja...
maaf, sy copy paste tulisan anda... "bahwa apa yang diajarkan oleh Buddha Gotama sendiri hanya seperti segenggam daun didalam hutan belantara,itu artinya masih buayak sekali yang belum "diajarkan" oleh Buddha.." menurut anda apa arti pernyataan yg anda tulis itu ? cm minta konfirmasi...
daripada susah-sudah,mending Anda jawab ini terlebih dahulu :
Bro riky yang baik, anda bertanya “maksud anda sebagai ajaran Buddha itu yg mana?” maka aa akan menjawab, ajaran Buddha adalah apa yg telah di nyatakan oleh Buddha Gautama selama 45 tahun, kira-kira seperti yg tertulis di tripitaka. Selebihnya adalah dhamma, namun bukan ajaran Buddha, karena belum di ajarkan Buddha, sesuai dengan pernyataan yg tertulis “diajarkan oleh Buddha Gotama sendiri hanya seperti segenggam daun didalam hutan belantara,itu artinya masih buayak sekali yang belum "diajarkan" oleh Buddha..”
Apakah Dhamma dan Ajaran berbeda? :D
Quotetau kenapa aa ketawa ? hahaha... cukup geli baca tulisan anda...
1. aa menulis, jika menafsir akan memunculkan berbagai pandangan, seperti 1... 2... 3... eh malah diajak debat... trus agak mutar-mutar antara ajaran, dhamma dan temuan...
2. anda terkesan extrem... maaf, tuk kali ini aa sok pinter menilai...
3. jangan dibahas deh tulisan aa yg ini... hahaha...
semuanya hanya terbentur kepada kalimat anda soal "Hasta Ariya Magga" yang sama tercantum dalam Digha Nikaya,Mahaparinibbana sutta,yang berputar-putar menurut saya adalah Anda sendiri,Anda membahas apa yang sudah tertulis jelas dalam Mahaparinibbana sutta,sama saja anda mencopas apa yang sedang dipertanyakan disini.. :)
saya copas buat Anda Mahaparinibbana Sutta,Digha Nikaya 16 :
"Subhadda, dalam dhamma dan vinaya mana pun, jika tidak terdapat Jalan Mulia Berunsur Delapan, maka di sana pun tidak akan terdapat seorang petapa sejati yang telah mencapai tingkat pertama, kedua, ketiga atau keempat. Tetapi dalam dhamma dan vinaya yang mana pun, jika terdapat Jalan Mulia Berunsur Delapan, maka di sana pun akan terdapat petapa yang sejati yang telah mencapai tingkat pertama, kedua, ketiga atau keempat. Kini, dalam dhamma dan vinaya yang kami ajarkan terdapat Jalan Mulia Berunsur Delapan itu, maka dengan sendirinya juga terdapat petapa-petapa sejati yang telah mencapai tingkat pertama, kedua, ketiga atau keempat."
sama tidak dengan tulisan anda yang ini :
"1. masih ada jalan lain selain ajaran tathagata yg bs membawa kita menuju penerahan yg penting terdapat jalan mulia berunsur delapan."
malah Anda yang tidak mengerti apa yang saya tanyakan... :)
ya sudah,tak perlu dibahas,sudah tak nyambung dengan pemahaman Anda.. :)
Quotetrus... ?? hahaha...
bagi aa, sesuatu bs dikatakan ajaran jika telah di ajarkan, jika sesuatu itu ditemukan dan tidak diajarkan, maka itu tidak bs dikatakan ajaran... karena tidak ada materi yg diajarkan...
bahwa ada pencerahan diluar ajaran Buddha sendiri,tidak perlu diclaim tentang Hasta Ariya Magga sebagai satu-satunya jalan.. :DQuoteoh jadi anda seorang murid buddha yg sudah tidak terpaku pada konsep kitab suci ?? gini deh, kembali lagi antara ajaran dan dhamma, bro riky bs membedakan ?
pertanyaan itu ditujukan kepada Anda,karena Anda yang membedakan antara Ajaran Buddha dan Dhamma adalah berbeda..monggo.. :)Quoteya, tinggal berikan contoh... maka selesai pembahasan ini, karena semua akan terlihat jelas... sangat simple...
padahal sudah ada jawaban yang sangat simple,jawaban ya Pacceka Buddha.. :)
selesai...
Regards,
Riky Liau
Kalau memang Hasta Ariya Magga sebagai "satu-satu"nya jalan untuk meraih pembebasan,Buddha tidak akan bersusah payah selama 45 tahun berkhotbah dan mencerahkan orang lain dengan kemampuan yang dimilikinya tersebut,ini membuktikan bahwa "batin" setiap orang berbeda-beda.. :)
bro riky yg baik...
ada ga bagian dari 84.000 kelompok dhamma yg tidak mengacu ke jalan mulia berunsur delapan ? 45 tahun mengajar, bukan berarti menyediakan 84.000 cara termasuk didalam nya jalan mulia berunsur delapan untuk mencapai pencerahan...
salam dalam cinta kasih
dari aa'tono
Haha,apakah semuanya mengacu pada "Hasta Ariya Magga"?Anda mengerti tidak bedanya antara "satu-satu"nya jalan yang harus dilewati,seperti kita berjalan ke pantai sebrang,"rute"nya hanya 1 dan harus lewat "rute" tersebut,tidak boleh lewat "rute" lain,seperti itu lah "satu-satu"nya jalan...
dan bisa tidak Anda membuktikan bahwa semua Tipitaka dan sutta,mengarah pada Hasta Ariya Magga? :)
bro riky yg baik, sy rasa anda pasti hapal jalan mulia berunsur delapan, namun syang anda tidak mengerti dan memahami nya, betul ? aa anggap betul... terlihat dari pendapat anda diatas.
Pengertian Benar (Sammã Ditthi)
Pikiran Benar (Sammã Sankappa)
Perbuatan Benar (Sammã Kammantã)
Penghidupan Benar (Sammã Ãjiva)
Usaha Benar (Sammã Vãyama)
Perhatian Benar (Sammã Sati)
Konsentrasi Benar (Sammã Samãdhi)
bagian mana yg kira2 menurut bro riky dari 84.000 kelompok dhamma yg tidak masuk dari jalan mulia berunsur delapan yg menjadi landasan dari uraian panjang buddha selama 45 tahun ?
salam dalam cinta kasih
dari aa'tono
bro riky yg baik, tolong diskusi itu yg baik... jika ada yg bertanya, tolong di jawab terlebih dulu sebelum melemparkan pertanyaan balik... ok, tidak jd masalah.
pertanyaan anda itu adalah pertanyaan saya awalnya, bahkan di sebelum nya pun sudah saya utarakan antara dhamma dan ajaran. namun sayang pengetahuan dhamma anda yg begitu luas sehingga membuat anda terlewatkan ketika membaca tulisan saya.
dhamma itu adalah kesunyataan/kebenaran, hanya mereka yg telah mencapai kesucian dapat melihat dhamma itu dengan jelas. ada atau tidak ada nya buddha sekali pun, dhamma itu tetap ada.
ajaran itu adalah adanya materi yg di ajarkan/di sampaikan kepada khayalak ramai, dimana materi yg diajarkan/di sampaikan adalah buah pengetahuan yg diperoleh oleh si pengajar. jika sesuatu itu belum diajarkan, apakah bisa dikatakan ajaran ?
contoh 100 x 100 = 10.000, saya rasa buddha tau hal itu, tapi apakah itu di ajarkan buddha ? tidak... yg di ajarkan buddha adalah 84.000 kelompok dhamma seperti daun yg berada di tangan buddha. selebihnya adalah dhamma lain yg masih banyak seperti daun yang ada di seluruh hutan.
semoga dengan pengetahuan dhamma anda yg luas, anda dapat mengerti uraian aa'tono yg sederhana itu...
loh kan aa dah bilang, jangan dibahas... nti tulisan sy dapat mengganggu kesehatan pikiran anda, sehingga dapat membuat anda sulit memahami dhamma.
aa konfirmasi ulang (untuk rekan2 lain disiin). aa menulis point 1 sampai 3 adalah pendapat yg berarti, jika mahaparinibbana sutta di baca dan di tafsir oleh orang yg belum mencapai kesucian, akan memunculkan berbagai pandangan yg bersifat subyektif, (kemungkinan yg ada) seperti point 1 sampai 3 tersebut. eh pendapat aa dikatakan sebagai pandangan aa terhadap maha paranibbana sutta... ehm...
apakah jawaban atas pertanyaan aa :Pacceka Buddha,Pacceka Buddha,Pacceka Buddha.. :)
"Bro riky, memang jalan itu banyak, namun tetap berlandaskan jalan mulia berunsur delapan ? mungkin kah anda menemukan jalan lain, namun tidak berlandaskan jalan mulia berunsur delapan ? contohnya apa ?"
tuk meyakinkan lagi, jd jawaban anda adalah "ada" dan contohnya adalah "paceka buddha" ? dan sebelumnya udah di pernah di ulas jg... "klo dikatakan ajaran paceka buddha, maka ini akan bertolak belakang dengan pernyataan bahwa seorang paceka buddha dapat menemukan dhamma, namun ia tidak dapat mengajarkan dhamma nya kepada mahluk lain..." jadi apakah di mungkin kan ada orang lain yg dapat belajar dhamma dan apakah mungkin ada yg bs mencapai pencerahan pada saat itu ?Ingat jumlah Pacceka Buddha suangat buanyak sekaliiiiiiiiii....Dan kemudian daripada itu,kalau Anda mau menilik dari Dhammapada,maka akan ditemukan fakta bahwa "kata-kata yang dilontarkan orang yang belum tercerahkan,bisa mencerahkan orang lain.."
ok aa sudah dapat jawaban atas pemahaman anda terhadap mahaparinibbana sutta dan pembahasan "apakah ajaran buddha satu-satunya jalan menuju pencerahan ?"
kesimpulan yg aa dapat ambil :
paceka buddha bs mencapai kebuddhaan dan menembus pencerahan jg karena didukung oleh paramita dan tetap jg melalui jalan mulia berunsur delapan yg ditemukan oleh diri nya sendiri. jd jangan sama kan diri orang biasa dan diri anda (bro riky) dengan seorang paceka buddha, betul ?
jd jika di tarik dari jawaban anda, tetap saja hanya seorang buddha (sudah meliputi samma sambuddha dan paceka buddha) yg dapat menemukan dhamma dan melalui "jalan mulia berunsur delapan" seseorang dapat merealisasikan pencerahan serta pengajaran jalan mulia berunsur delapan oleh seorang samma sambuddha yg menjadi landasan dari 45 tahun pengajaran nya dan menjadi landasan dari khayalak ramai untuk mencapai pencerahan jika mempelajari dhamma yg telah di temukan oleh samma sambuddha.
salam dalam cinta kasih
dari aa'tono
Syair Ovada Patimokkha (Dhammapada XIV : 183-185) yaitu:yang di dhammapada itu khan pelajaran dasar.
"Tidak berbuat kejahatan,
Kembangkan perbuatan baik,
Sucikan pikiran,
Inilah ajaran Para Buddha."
"Kesabaran adalah praktik tapa yang paling tinggi,
Nibbana adalah yang paling tinggi, begitulah yang dinyatakan oleh Para Buddha,
Seseorang yang masih menyakiti orang lain,
Sesungguhnya bukanlah seorang petapa."
"Tidak menghina, tidak menyakiti,
Mengendalikan diri sesuai dengan moralitas,
Makan secukupnya
Hidup di tempat yang sunyi,
Serta bersemangat dalam mengembangkan pikiran yang mulia,
Inilah ajaran Para Buddha."
bandingkan dengan ini :
Pengertian Benar (Sammã Ditthi)
Pikiran Benar (Sammã Sankappa)
Perbuatan Benar (Sammã Kammantã)
Penghidupan Benar (Sammã Ãjiva)
Usaha Benar (Sammã Vãyama)
Perhatian Benar (Sammã Sati)
Konsentrasi Benar (Sammã Samãdhi)
kesabaran adalah praktik tapa tertinggi,suci kan pikiran,dan bla bla bla,sedangkan Hasta Ariya Magga? :whistle:
bro riky yg baik, sy rasa anda pasti hapal jalan mulia berunsur delapan, namun syang anda tidak mengerti dan memahami nya, betul ? aa anggap betul... terlihat dari pendapat anda diatas.
Pengertian Benar (Sammã Ditthi)
Pikiran Benar (Sammã Sankappa)
Perbuatan Benar (Sammã Kammantã)
Penghidupan Benar (Sammã Ãjiva)
Usaha Benar (Sammã Vãyama)
Perhatian Benar (Sammã Sati)
Konsentrasi Benar (Sammã Samãdhi)
bagian mana yg kira2 menurut bro riky dari 84.000 kelompok dhamma yg tidak masuk dari jalan mulia berunsur delapan yg menjadi landasan dari uraian panjang buddha selama 45 tahun ?
salam dalam cinta kasih
dari aa'tono
Nah,permasalahan muncul dari situ,apakah harus berurut?dari 1 sampai 8?kalau saya bilang saya mau yang 8 saja ,gimana?Atau saya hanya mau bervipassana tanpa melakukan dari 1 sampai ke 6.. :D
Syair Ovada Patimokkha (Dhammapada XIV : 183-185) yaitu:yang di dhammapada itu khan pelajaran dasar.
"Tidak berbuat kejahatan,
Kembangkan perbuatan baik,
Sucikan pikiran,
Inilah ajaran Para Buddha."
"Kesabaran adalah praktik tapa yang paling tinggi,
Nibbana adalah yang paling tinggi, begitulah yang dinyatakan oleh Para Buddha,
Seseorang yang masih menyakiti orang lain,
Sesungguhnya bukanlah seorang petapa."
"Tidak menghina, tidak menyakiti,
Mengendalikan diri sesuai dengan moralitas,
Makan secukupnya
Hidup di tempat yang sunyi,
Serta bersemangat dalam mengembangkan pikiran yang mulia,
Inilah ajaran Para Buddha."
bandingkan dengan ini :
Pengertian Benar (Sammã Ditthi)
Pikiran Benar (Sammã Sankappa)
Perbuatan Benar (Sammã Kammantã)
Penghidupan Benar (Sammã Ãjiva)
Usaha Benar (Sammã Vãyama)
Perhatian Benar (Sammã Sati)
Konsentrasi Benar (Sammã Samãdhi)
kesabaran adalah praktik tapa tertinggi,suci kan pikiran,dan bla bla bla,sedangkan Hasta Ariya Magga? :whistle:
Syair Ovada Patimokkha (Dhammapada XIV : 183-185) yaitu:
"Tidak berbuat kejahatan,
Kembangkan perbuatan baik,
Sucikan pikiran,
Inilah ajaran Para Buddha."
"Kesabaran adalah praktik tapa yang paling tinggi,
Nibbana adalah yang paling tinggi, begitulah yang dinyatakan oleh Para Buddha,
Seseorang yang masih menyakiti orang lain,
Sesungguhnya bukanlah seorang petapa."
"Tidak menghina, tidak menyakiti,
Mengendalikan diri sesuai dengan moralitas,
Makan secukupnya
Hidup di tempat yang sunyi,
Serta bersemangat dalam mengembangkan pikiran yang mulia,
Inilah ajaran Para Buddha."
bandingkan dengan ini :
Pengertian Benar (Sammã Ditthi)
Pikiran Benar (Sammã Sankappa)
Perbuatan Benar (Sammã Kammantã)
Penghidupan Benar (Sammã Ãjiva)
Usaha Benar (Sammã Vãyama)
Perhatian Benar (Sammã Sati)
Konsentrasi Benar (Sammã Samãdhi)
kesabaran adalah praktik tapa tertinggi,suci kan pikiran,dan bla bla bla,sedangkan Hasta Ariya Magga? :whistle:
baca cerita lengkapnya deh.Syair Ovada Patimokkha (Dhammapada XIV : 183-185) yaitu:yang di dhammapada itu khan pelajaran dasar.
"Tidak berbuat kejahatan,
Kembangkan perbuatan baik,
Sucikan pikiran,
Inilah ajaran Para Buddha."
"Kesabaran adalah praktik tapa yang paling tinggi,
Nibbana adalah yang paling tinggi, begitulah yang dinyatakan oleh Para Buddha,
Seseorang yang masih menyakiti orang lain,
Sesungguhnya bukanlah seorang petapa."
"Tidak menghina, tidak menyakiti,
Mengendalikan diri sesuai dengan moralitas,
Makan secukupnya
Hidup di tempat yang sunyi,
Serta bersemangat dalam mengembangkan pikiran yang mulia,
Inilah ajaran Para Buddha."
bandingkan dengan ini :
Pengertian Benar (Sammã Ditthi)
Pikiran Benar (Sammã Sankappa)
Perbuatan Benar (Sammã Kammantã)
Penghidupan Benar (Sammã Ãjiva)
Usaha Benar (Sammã Vãyama)
Perhatian Benar (Sammã Sati)
Konsentrasi Benar (Sammã Samãdhi)
kesabaran adalah praktik tapa tertinggi,suci kan pikiran,dan bla bla bla,sedangkan Hasta Ariya Magga? :whistle:
Ohh..pelajaran dasar ya?jadi pembelajaran menengah dan atasnya mana ya Master Ryu?
sekarang saya sudah tamatan mana?TK?SD?SMP?SMA?atau sedang di PT?
dan yang terakhir,saya pikir "ovada patimokkha" disebutkan sebagai "inti ajaran para Buddha" dalam hari Magha Puja dimana terjadi 4 peristiwa istimewa dan pengangkatan "Bhikkhu utama"yakni YM Moggalana dan YM Sariputta.. :)
Regards,
Riky Liau
Quotebro riky yg baik, tolong diskusi itu yg baik... jika ada yg bertanya, tolong di jawab terlebih dulu sebelum melemparkan pertanyaan balik... ok, tidak jd masalah.
pertanyaan anda itu adalah pertanyaan saya awalnya, bahkan di sebelum nya pun sudah saya utarakan antara dhamma dan ajaran. namun sayang pengetahuan dhamma anda yg begitu luas sehingga membuat anda terlewatkan ketika membaca tulisan saya.
dhamma itu adalah kesunyataan/kebenaran, hanya mereka yg telah mencapai kesucian dapat melihat dhamma itu dengan jelas. ada atau tidak ada nya buddha sekali pun, dhamma itu tetap ada.
ajaran itu adalah adanya materi yg di ajarkan/di sampaikan kepada khayalak ramai, dimana materi yg diajarkan/di sampaikan adalah buah pengetahuan yg diperoleh oleh si pengajar. jika sesuatu itu belum diajarkan, apakah bisa dikatakan ajaran ?
contoh 100 x 100 = 10.000, saya rasa buddha tau hal itu, tapi apakah itu di ajarkan buddha ? tidak... yg di ajarkan buddha adalah 84.000 kelompok dhamma seperti daun yg berada di tangan buddha. selebihnya adalah dhamma lain yg masih banyak seperti daun yang ada di seluruh hutan.
semoga dengan pengetahuan dhamma anda yg luas, anda dapat mengerti uraian aa'tono yg sederhana itu...
benar-benar sederhana,di kutipan pertama pun sudah Anda sederhanakan,sampai-sampai begitu sulit bagi saya.. :D
saya jadi bertanya-tanya,jika Dhamma itu diibaratkan sebagai kebenaran,tetapi dibedakan lagi antara Dhamma dan "Ajaran" Buddha,padahal inti materinya sama yaitu Kebenaran,apakah ada pembedaan Antara "dhamma" dan "ajaran" bagi Anda?
dan Anda membedakannya dengan sangat "elegan" dengan memasukkan Sutta tentang Daun Simpasapa.."ajaran" Buddha itu hanya "sebagian kecil",dan tidak tertutup kemungkinan banyak Dhamma yang lain bisa direalisasikan oleh "orang" lain yang tidak mengerti tentang Hasta Ariya Magga dan segala tetek bengeknya "agama" Buddha..contohnya sudah saya katakan yaitu Pacceka Buddha,tanpa bantuan atau bimbingan dari SammaSambuddha,mereka semua bisa meraih "pembebasan",soal Pacceka Buddha tidak bisa mengajar dan seterusnya,saya enggan berkomentar lebih jauh dari itu..
Guru Siddhatta Gotama,Alara,juga bisa menembus "jhana-jhana",jauh sebelum Siddharta mengerti tentang "meditasi" mendalam tersebut...Buktinya setelah di bawah pohon Bodhi,Siddharta tahu bahwa "jhana-jhana" tersebut tidak membawanya pada "pembebasan mutlak",akhir Buddha melakukan "meditasi vipasanna" dan merealisasikan Nibbana..
point yang ingin saya sampaikan disini adalah :
1.Dhamma itu masih banyak
2.Tidak perlu "ajaran" Buddha saja untuk merealisasikan NibbanaQuoteloh kan aa dah bilang, jangan dibahas... nti tulisan sy dapat mengganggu kesehatan pikiran anda, sehingga dapat membuat anda sulit memahami dhamma.
aa konfirmasi ulang (untuk rekan2 lain disiin). aa menulis point 1 sampai 3 adalah pendapat yg berarti, jika mahaparinibbana sutta di baca dan di tafsir oleh orang yg belum mencapai kesucian, akan memunculkan berbagai pandangan yg bersifat subyektif, (kemungkinan yg ada) seperti point 1 sampai 3 tersebut. eh pendapat aa dikatakan sebagai pandangan aa terhadap maha paranibbana sutta... ehm...
Lha,pendapat itu muncul dari "pemikiran" Anda kan?bukan pemikiran apa yang Anda sebut sebagai "orang yang belum mencapai kesucian".. :D
Jadi,apakah tidak boleh dikomentari dengan "pendapat" lainnya dari member lainnya?Ini forum Diskusi bukan? :)Quoteapakah jawaban atas pertanyaan aa :Pacceka Buddha,Pacceka Buddha,Pacceka Buddha.. :)
"Bro riky, memang jalan itu banyak, namun tetap berlandaskan jalan mulia berunsur delapan ? mungkin kah anda menemukan jalan lain, namun tidak berlandaskan jalan mulia berunsur delapan ? contohnya apa ?"
dan sori,jangan dikaburkan ya...Di Mahaparinibbana sutta jelas tertulis,harus ada Ajaran tentang "Hasta Ariya Magga",kalau tidak ada = tidak ada pencerahan..
Dalam Bahiya Sutta,saya tidak melihat "dimana letak" Hasta Ariya Magganya,mau bantuin saya tidak Saudara ku yang baik?
dan saya juga tidak menemukan bahwa harus "mempelajari" dan "mempraktekkan" Hasta Ariya Magga dahulu baru bisa merealisasikan nibbana..
bagi saya sendiri,"pencapaian" menuju nibbana itu adalah "secara langsung",pemahaman mendalam,sama seperti pencapaian "Siddharta Gotama",tidak muluk-muluk..Quotetuk meyakinkan lagi, jd jawaban anda adalah "ada" dan contohnya adalah "paceka buddha" ? dan sebelumnya udah di pernah di ulas jg... "klo dikatakan ajaran paceka buddha, maka ini akan bertolak belakang dengan pernyataan bahwa seorang paceka buddha dapat menemukan dhamma, namun ia tidak dapat mengajarkan dhamma nya kepada mahluk lain..." jadi apakah di mungkin kan ada orang lain yg dapat belajar dhamma dan apakah mungkin ada yg bs mencapai pencerahan pada saat itu ?Ingat jumlah Pacceka Buddha suangat buanyak sekaliiiiiiiiii....Dan kemudian daripada itu,kalau Anda mau menilik dari Dhammapada,maka akan ditemukan fakta bahwa "kata-kata yang dilontarkan orang yang belum tercerahkan,bisa mencerahkan orang lain.."
atau fakta lainnya,murid-murid Buddha seperti Bhikkhuni Utama,yang melihat lilin dapat mencapai "pencerahan" secara langsung..
sekali lagi,saya ditekankan ,saya "enggan" berkata soal Pacceka Buddha bisa mengajar atau tidak,karena Anda maupun saya ,tidak benar-benar tahu tentang "fakta" tersebut..Dimana dalam Ayacana Sutta,Buddha sendiri "menyatakan" keragu-raguannya dalam "mengajarkan" Dhamma,padahal didepan Buddha Dipankara,dan mengalami banyak rintangan untuk menyempurnakan "paraminya" ,Petapa Sumedha bersumpah...eh,setelah mencapai keBuddhaan malah berkata,"Dhamma ini sulit untuk dipahami,dan enggan untuk mengajar.."Quoteok aa sudah dapat jawaban atas pemahaman anda terhadap mahaparinibbana sutta dan pembahasan "apakah ajaran buddha satu-satunya jalan menuju pencerahan ?"
kesimpulan yg aa dapat ambil :
paceka buddha bs mencapai kebuddhaan dan menembus pencerahan jg karena didukung oleh paramita dan tetap jg melalui jalan mulia berunsur delapan yg ditemukan oleh diri nya sendiri. jd jangan sama kan diri orang biasa dan diri anda (bro riky) dengan seorang paceka buddha, betul ?
Saya tidak berkata begitu,dan Anda bagaimana ya bisa tahu bahwa "pacceka buddha" juga tetap melalui "hasta ariya Magga"?apakah Buddha pernah berkata begitu didalam "sutta"?Quotejd jika di tarik dari jawaban anda, tetap saja hanya seorang buddha (sudah meliputi samma sambuddha dan paceka buddha) yg dapat menemukan dhamma dan melalui "jalan mulia berunsur delapan" seseorang dapat merealisasikan pencerahan serta pengajaran jalan mulia berunsur delapan oleh seorang samma sambuddha yg menjadi landasan dari 45 tahun pengajaran nya dan menjadi landasan dari khayalak ramai untuk mencapai pencerahan jika mempelajari dhamma yg telah di temukan oleh samma sambuddha.
salam dalam cinta kasih
dari aa'tono
Jawaban saya?Jawaban yang mana yang kamu pahami sebagai jawaban?atau jawaban "versi" Anda sendiri?
Mettacitena,
Riky Liau
bro riky yg baik, sy rasa anda pasti hapal jalan mulia berunsur delapan, namun syang anda tidak mengerti dan memahami nya, betul ? aa anggap betul... terlihat dari pendapat anda diatas.
Pengertian Benar (Sammã Ditthi)
Pikiran Benar (Sammã Sankappa)
Perbuatan Benar (Sammã Kammantã)
Penghidupan Benar (Sammã Ãjiva)
Usaha Benar (Sammã Vãyama)
Perhatian Benar (Sammã Sati)
Konsentrasi Benar (Sammã Samãdhi)
bagian mana yg kira2 menurut bro riky dari 84.000 kelompok dhamma yg tidak masuk dari jalan mulia berunsur delapan yg menjadi landasan dari uraian panjang buddha selama 45 tahun ?
salam dalam cinta kasih
dari aa'tono
Nah,permasalahan muncul dari situ,apakah harus berurut?dari 1 sampai 8?kalau saya bilang saya mau yang 8 saja ,gimana?Atau saya hanya mau bervipassana tanpa melakukan dari 1 sampai ke 6.. :D
bro riky, jika anda cm mau 8 saja, aa rasa ga ada masalah... tidak ada keterangan lebih lanjut mengenai itu, tp jika anda benar-benar mempelajari dhamma, anda akan tau jawaban nya, apakah cm bisa 1/2 bagian saja...
anda ingin belajar meditasi, tentunya itu pasti berhubungan dengan :
Pengertian Benar (Sammã Ditthi)
Pikiran Benar (Sammã Sankappa)
Perbuatan Benar (Sammã Kammantã)
Penghidupan Benar (Sammã Ãjiva)
Usaha Benar (Sammã Vãyama)
Perhatian Benar (Sammã Sati)
Konsentrasi Benar (Sammã Samãdhi)
meditasi melatih kita untuk memiliki usaha, perhatian dan konsentrasi yg benar, selain itu harus di tunjang dengan sila yang baik yaitu perbuatan dan penghidupan yg benar, sehingga muncul kebijaksanaan yaitu pengertian dan pikiran yg benar...Itu mah teori,di kuliahan saya juga ada "menerima" pelajaran semacam itu...Saya jadi berpikir,mengapa saat ini meditasi menjadi suatu "paksaan" yang muluk-muluk?Pada zaman Gotama,semua murid-muridnya yang bermeditasi,didasari oleh "samvega" mereka masing-masing,dan pemahaman mereka akan "ucapan" Buddha..bukan dengan berkata,"meditasi untuk melatih ini dan itu,maka muncul ini dan itu",itu terlalu jauh untuk dibicarakan,kalau belum direalisasikan oleh diri sendiri..
semua terangkum dalam samadhi/meditasi, sila/kemoralan dan panna/kebijkasanaan... dari kenapa saya katakan, 45 tahun pengajaran yg dilakukan buddha akan tetap mengacu ke jalan mulia berunsur delapan.
buddha pernah mengatakan
"Di antara semua jalan, maka "Jalan Utama Berunsur Delapan" adalah yang terbaik; di antara semua kebenaran, maka "Empat Kebenaran Mulia" adalah yang terbaik.
Diantara semua keadaan, maka keadaan tanpa nafsu adalah yang terbaik; dan di antara semua mahluk hidup, maka orang yang 'melihat' adalah yang terbaik. Inilah satu-satunya 'Jalan'. Tidak ada jalan lain yang dapat membawa pada kemurnian pandangan. Ikutilah jalan ini, yang dapat mengalahkan Mara (penggoda).
Dengan mengikuti jalan ini, engkau dapat mengakhiri penderitaan. Dan jalan ini pula yang kutunjukkan setelah aku mengetahui bagaimana cara mencabut duri-duri (kekotoran batin).
Engkau sendirilah yang harus berusaha, para Tathagata hanya menunjukkan 'Jalan'. Mereka yang tekun bersemadi dan memasuki 'Jalan' ini akan terbebas dari belenggu Mara."
bagaimana menurut anda, setelah mengacu pada syair tersebut ? masih kan anda berspekulatif secara pribadi ?
salam dalam cinta kasih
dari aa'tono
"Di antara semua jalan, maka "Jalan Utama Berunsur Delapan" adalah yang terbaik; di antara semua kebenaran, maka "Empat Kebenaran Mulia" adalah yang terbaik.
Diantara semua keadaan, maka keadaan tanpa nafsu adalah yang terbaik; dan di antara semua mahluk hidup, maka orang yang 'melihat' adalah yang terbaik. Inilah satu-satunya 'Jalan'. Tidak ada jalan lain yang dapat membawa pada kemurnian pandangan. Ikutilah jalan ini, yang dapat mengalahkan Mara (penggoda).
Dengan mengikuti jalan ini, engkau dapat mengakhiri penderitaan. Dan jalan ini pula yang kutunjukkan setelah aku mengetahui bagaimana cara mencabut duri-duri (kekotoran batin).
Engkau sendirilah yang harus berusaha, para Tathagata hanya menunjukkan 'Jalan'. Mereka yang tekun bersemadi dan memasuki 'Jalan' ini akan terbebas dari belenggu Mara.[/i]"
Quotebro riky yg baik, tolong diskusi itu yg baik... jika ada yg bertanya, tolong di jawab terlebih dulu sebelum melemparkan pertanyaan balik... ok, tidak jd masalah.
pertanyaan anda itu adalah pertanyaan saya awalnya, bahkan di sebelum nya pun sudah saya utarakan antara dhamma dan ajaran. namun sayang pengetahuan dhamma anda yg begitu luas sehingga membuat anda terlewatkan ketika membaca tulisan saya.
dhamma itu adalah kesunyataan/kebenaran, hanya mereka yg telah mencapai kesucian dapat melihat dhamma itu dengan jelas. ada atau tidak ada nya buddha sekali pun, dhamma itu tetap ada.
ajaran itu adalah adanya materi yg di ajarkan/di sampaikan kepada khayalak ramai, dimana materi yg diajarkan/di sampaikan adalah buah pengetahuan yg diperoleh oleh si pengajar. jika sesuatu itu belum diajarkan, apakah bisa dikatakan ajaran ?
contoh 100 x 100 = 10.000, saya rasa buddha tau hal itu, tapi apakah itu di ajarkan buddha ? tidak... yg di ajarkan buddha adalah 84.000 kelompok dhamma seperti daun yg berada di tangan buddha. selebihnya adalah dhamma lain yg masih banyak seperti daun yang ada di seluruh hutan.
semoga dengan pengetahuan dhamma anda yg luas, anda dapat mengerti uraian aa'tono yg sederhana itu...
benar-benar sederhana,di kutipan pertama pun sudah Anda sederhanakan,sampai-sampai begitu sulit bagi saya.. :D
saya jadi bertanya-tanya,jika Dhamma itu diibaratkan sebagai kebenaran,tetapi dibedakan lagi antara Dhamma dan "Ajaran" Buddha,padahal inti materinya sama yaitu Kebenaran,apakah ada pembedaan Antara "dhamma" dan "ajaran" bagi Anda?
dan Anda membedakannya dengan sangat "elegan" dengan memasukkan Sutta tentang Daun Simpasapa.."ajaran" Buddha itu hanya "sebagian kecil",dan tidak tertutup kemungkinan banyak Dhamma yang lain bisa direalisasikan oleh "orang" lain yang tidak mengerti tentang Hasta Ariya Magga dan segala tetek bengeknya "agama" Buddha..contohnya sudah saya katakan yaitu Pacceka Buddha,tanpa bantuan atau bimbingan dari SammaSambuddha,mereka semua bisa meraih "pembebasan",soal Pacceka Buddha tidak bisa mengajar dan seterusnya,saya enggan berkomentar lebih jauh dari itu..
Guru Siddhatta Gotama,Alara,juga bisa menembus "jhana-jhana",jauh sebelum Siddharta mengerti tentang "meditasi" mendalam tersebut...Buktinya setelah di bawah pohon Bodhi,Siddharta tahu bahwa "jhana-jhana" tersebut tidak membawanya pada "pembebasan mutlak",akhir Buddha melakukan "meditasi vipasanna" dan merealisasikan Nibbana..
point yang ingin saya sampaikan disini adalah :
1.Dhamma itu masih banyak
2.Tidak perlu "ajaran" Buddha saja untuk merealisasikan NibbanaQuoteloh kan aa dah bilang, jangan dibahas... nti tulisan sy dapat mengganggu kesehatan pikiran anda, sehingga dapat membuat anda sulit memahami dhamma.
aa konfirmasi ulang (untuk rekan2 lain disiin). aa menulis point 1 sampai 3 adalah pendapat yg berarti, jika mahaparinibbana sutta di baca dan di tafsir oleh orang yg belum mencapai kesucian, akan memunculkan berbagai pandangan yg bersifat subyektif, (kemungkinan yg ada) seperti point 1 sampai 3 tersebut. eh pendapat aa dikatakan sebagai pandangan aa terhadap maha paranibbana sutta... ehm...
Lha,pendapat itu muncul dari "pemikiran" Anda kan?bukan pemikiran apa yang Anda sebut sebagai "orang yang belum mencapai kesucian".. :D
Jadi,apakah tidak boleh dikomentari dengan "pendapat" lainnya dari member lainnya?Ini forum Diskusi bukan? :)Quoteapakah jawaban atas pertanyaan aa :Pacceka Buddha,Pacceka Buddha,Pacceka Buddha.. :)
"Bro riky, memang jalan itu banyak, namun tetap berlandaskan jalan mulia berunsur delapan ? mungkin kah anda menemukan jalan lain, namun tidak berlandaskan jalan mulia berunsur delapan ? contohnya apa ?"
dan sori,jangan dikaburkan ya...Di Mahaparinibbana sutta jelas tertulis,harus ada Ajaran tentang "Hasta Ariya Magga",kalau tidak ada = tidak ada pencerahan..
Dalam Bahiya Sutta,saya tidak melihat "dimana letak" Hasta Ariya Magganya,mau bantuin saya tidak Saudara ku yang baik?
dan saya juga tidak menemukan bahwa harus "mempelajari" dan "mempraktekkan" Hasta Ariya Magga dahulu baru bisa merealisasikan nibbana..
bagi saya sendiri,"pencapaian" menuju nibbana itu adalah "secara langsung",pemahaman mendalam,sama seperti pencapaian "Siddharta Gotama",tidak muluk-muluk..Quotetuk meyakinkan lagi, jd jawaban anda adalah "ada" dan contohnya adalah "paceka buddha" ? dan sebelumnya udah di pernah di ulas jg... "klo dikatakan ajaran paceka buddha, maka ini akan bertolak belakang dengan pernyataan bahwa seorang paceka buddha dapat menemukan dhamma, namun ia tidak dapat mengajarkan dhamma nya kepada mahluk lain..." jadi apakah di mungkin kan ada orang lain yg dapat belajar dhamma dan apakah mungkin ada yg bs mencapai pencerahan pada saat itu ?Ingat jumlah Pacceka Buddha suangat buanyak sekaliiiiiiiiii....Dan kemudian daripada itu,kalau Anda mau menilik dari Dhammapada,maka akan ditemukan fakta bahwa "kata-kata yang dilontarkan orang yang belum tercerahkan,bisa mencerahkan orang lain.."
atau fakta lainnya,murid-murid Buddha seperti Bhikkhuni Utama,yang melihat lilin dapat mencapai "pencerahan" secara langsung..
sekali lagi,saya ditekankan ,saya "enggan" berkata soal Pacceka Buddha bisa mengajar atau tidak,karena Anda maupun saya ,tidak benar-benar tahu tentang "fakta" tersebut..Dimana dalam Ayacana Sutta,Buddha sendiri "menyatakan" keragu-raguannya dalam "mengajarkan" Dhamma,padahal didepan Buddha Dipankara,dan mengalami banyak rintangan untuk menyempurnakan "paraminya" ,Petapa Sumedha bersumpah...eh,setelah mencapai keBuddhaan malah berkata,"Dhamma ini sulit untuk dipahami,dan enggan untuk mengajar.."Quoteok aa sudah dapat jawaban atas pemahaman anda terhadap mahaparinibbana sutta dan pembahasan "apakah ajaran buddha satu-satunya jalan menuju pencerahan ?"
kesimpulan yg aa dapat ambil :
paceka buddha bs mencapai kebuddhaan dan menembus pencerahan jg karena didukung oleh paramita dan tetap jg melalui jalan mulia berunsur delapan yg ditemukan oleh diri nya sendiri. jd jangan sama kan diri orang biasa dan diri anda (bro riky) dengan seorang paceka buddha, betul ?
Saya tidak berkata begitu,dan Anda bagaimana ya bisa tahu bahwa "pacceka buddha" juga tetap melalui "hasta ariya Magga"?apakah Buddha pernah berkata begitu didalam "sutta"?Quotejd jika di tarik dari jawaban anda, tetap saja hanya seorang buddha (sudah meliputi samma sambuddha dan paceka buddha) yg dapat menemukan dhamma dan melalui "jalan mulia berunsur delapan" seseorang dapat merealisasikan pencerahan serta pengajaran jalan mulia berunsur delapan oleh seorang samma sambuddha yg menjadi landasan dari 45 tahun pengajaran nya dan menjadi landasan dari khayalak ramai untuk mencapai pencerahan jika mempelajari dhamma yg telah di temukan oleh samma sambuddha.
salam dalam cinta kasih
dari aa'tono
Jawaban saya?Jawaban yang mana yang kamu pahami sebagai jawaban?atau jawaban "versi" Anda sendiri?
Mettacitena,
Riky Liau
bro riky yg baik, dari tulisan anda diatas, aa ga tertarik untuk mengulasnya lagi... cm ini ada sedikit syair...
"Di antara semua jalan, maka "Jalan Utama Berunsur Delapan" adalah yang terbaik; di antara semua kebenaran, maka "Empat Kebenaran Mulia" adalah yang terbaik.
Diantara semua keadaan, maka keadaan tanpa nafsu adalah yang terbaik; dan di antara semua mahluk hidup, maka orang yang 'melihat' adalah yang terbaik. Inilah satu-satunya 'Jalan'. Tidak ada jalan lain yang dapat membawa pada kemurnian pandangan. Ikutilah jalan ini, yang dapat mengalahkan Mara (penggoda).
Dengan mengikuti jalan ini, engkau dapat mengakhiri penderitaan. Dan jalan ini pula yang kutunjukkan setelah aku mengetahui bagaimana cara mencabut duri-duri (kekotoran batin).
Engkau sendirilah yang harus berusaha, para Tathagata hanya menunjukkan 'Jalan'. Mereka yang tekun bersemadi dan memasuki 'Jalan' ini akan terbebas dari belenggu Mara."
bandingkan dengan
"Subhadda, dalam dhamma dan vinaya mana pun, jika tidak terdapat Jalan Mulia Berunsur Delapan, maka di sana pun tidak akan terdapat seorang petapa sejati yang telah mencapai tingkat pertama, kedua, ketiga atau keempat. Tetapi dalam dhamma dan vinaya yang mana pun, jika terdapat Jalan Mulia Berunsur Delapan, maka di sana pun akan terdapat petapa yang sejati yang telah mencapai tingkat pertama, kedua, ketiga atau keempat. Kini, dalam dhamma dan vinaya yang kami ajarkan terdapat Jalan Mulia Berunsur Delapan itu, maka dengan sendirinya juga terdapat petapa-petapa sejati yang telah mencapai tingkat pertama, kedua, ketiga atau keempat."
bandingkan lagi dengan
"Tidak berbuat kejahatan,
Kembangkan perbuatan baik,
Sucikan pikiran,
Inilah ajaran Para Buddha."
"Kesabaran adalah praktik tapa yang paling tinggi,
Nibbana adalah yang paling tinggi, begitulah yang dinyatakan oleh Para Buddha,
Seseorang yang masih menyakiti orang lain,
Sesungguhnya bukanlah seorang petapa."
"Tidak menghina, tidak menyakiti,
Mengendalikan diri sesuai dengan moralitas,
Makan secukupnya
Hidup di tempat yang sunyi,
Serta bersemangat dalam mengembangkan pikiran yang mulia,
Inilah ajaran Para Buddha."
nah aa yakin, dengan pengetahuan dhamma anda yg sangat luas dan luar biasa melebihi aa'tono dan rekan2 buddhist disini, pasti anda bs menemukan jawabannya...
cm 1 saran aa, jangan jd devadatta... punya jawaban versi sendiri, trus ngotot dengan jawaban itu karena pengertian yg menyimpang... trus bersikap extrem... hati-hati, jd amrozi versi buddhist theravada yg pertama di dunia loh ntar...
salam dalam cinta kasih
dari aa'tono
Quotebro riky yg baik, tolong diskusi itu yg baik... jika ada yg bertanya, tolong di jawab terlebih dulu sebelum melemparkan pertanyaan balik... ok, tidak jd masalah.
pertanyaan anda itu adalah pertanyaan saya awalnya, bahkan di sebelum nya pun sudah saya utarakan antara dhamma dan ajaran. namun sayang pengetahuan dhamma anda yg begitu luas sehingga membuat anda terlewatkan ketika membaca tulisan saya.
dhamma itu adalah kesunyataan/kebenaran, hanya mereka yg telah mencapai kesucian dapat melihat dhamma itu dengan jelas. ada atau tidak ada nya buddha sekali pun, dhamma itu tetap ada.
ajaran itu adalah adanya materi yg di ajarkan/di sampaikan kepada khayalak ramai, dimana materi yg diajarkan/di sampaikan adalah buah pengetahuan yg diperoleh oleh si pengajar. jika sesuatu itu belum diajarkan, apakah bisa dikatakan ajaran ?
contoh 100 x 100 = 10.000, saya rasa buddha tau hal itu, tapi apakah itu di ajarkan buddha ? tidak... yg di ajarkan buddha adalah 84.000 kelompok dhamma seperti daun yg berada di tangan buddha. selebihnya adalah dhamma lain yg masih banyak seperti daun yang ada di seluruh hutan.
semoga dengan pengetahuan dhamma anda yg luas, anda dapat mengerti uraian aa'tono yg sederhana itu...
benar-benar sederhana,di kutipan pertama pun sudah Anda sederhanakan,sampai-sampai begitu sulit bagi saya.. :D
saya jadi bertanya-tanya,jika Dhamma itu diibaratkan sebagai kebenaran,tetapi dibedakan lagi antara Dhamma dan "Ajaran" Buddha,padahal inti materinya sama yaitu Kebenaran,apakah ada pembedaan Antara "dhamma" dan "ajaran" bagi Anda?
dan Anda membedakannya dengan sangat "elegan" dengan memasukkan Sutta tentang Daun Simpasapa.."ajaran" Buddha itu hanya "sebagian kecil",dan tidak tertutup kemungkinan banyak Dhamma yang lain bisa direalisasikan oleh "orang" lain yang tidak mengerti tentang Hasta Ariya Magga dan segala tetek bengeknya "agama" Buddha..contohnya sudah saya katakan yaitu Pacceka Buddha,tanpa bantuan atau bimbingan dari SammaSambuddha,mereka semua bisa meraih "pembebasan",soal Pacceka Buddha tidak bisa mengajar dan seterusnya,saya enggan berkomentar lebih jauh dari itu..
Guru Siddhatta Gotama,Alara,juga bisa menembus "jhana-jhana",jauh sebelum Siddharta mengerti tentang "meditasi" mendalam tersebut...Buktinya setelah di bawah pohon Bodhi,Siddharta tahu bahwa "jhana-jhana" tersebut tidak membawanya pada "pembebasan mutlak",akhir Buddha melakukan "meditasi vipasanna" dan merealisasikan Nibbana..
point yang ingin saya sampaikan disini adalah :
1.Dhamma itu masih banyak
2.Tidak perlu "ajaran" Buddha saja untuk merealisasikan NibbanaQuoteloh kan aa dah bilang, jangan dibahas... nti tulisan sy dapat mengganggu kesehatan pikiran anda, sehingga dapat membuat anda sulit memahami dhamma.
aa konfirmasi ulang (untuk rekan2 lain disiin). aa menulis point 1 sampai 3 adalah pendapat yg berarti, jika mahaparinibbana sutta di baca dan di tafsir oleh orang yg belum mencapai kesucian, akan memunculkan berbagai pandangan yg bersifat subyektif, (kemungkinan yg ada) seperti point 1 sampai 3 tersebut. eh pendapat aa dikatakan sebagai pandangan aa terhadap maha paranibbana sutta... ehm...
Lha,pendapat itu muncul dari "pemikiran" Anda kan?bukan pemikiran apa yang Anda sebut sebagai "orang yang belum mencapai kesucian".. :D
Jadi,apakah tidak boleh dikomentari dengan "pendapat" lainnya dari member lainnya?Ini forum Diskusi bukan? :)Quoteapakah jawaban atas pertanyaan aa :Pacceka Buddha,Pacceka Buddha,Pacceka Buddha.. :)
"Bro riky, memang jalan itu banyak, namun tetap berlandaskan jalan mulia berunsur delapan ? mungkin kah anda menemukan jalan lain, namun tidak berlandaskan jalan mulia berunsur delapan ? contohnya apa ?"
dan sori,jangan dikaburkan ya...Di Mahaparinibbana sutta jelas tertulis,harus ada Ajaran tentang "Hasta Ariya Magga",kalau tidak ada = tidak ada pencerahan..
Dalam Bahiya Sutta,saya tidak melihat "dimana letak" Hasta Ariya Magganya,mau bantuin saya tidak Saudara ku yang baik?
dan saya juga tidak menemukan bahwa harus "mempelajari" dan "mempraktekkan" Hasta Ariya Magga dahulu baru bisa merealisasikan nibbana..
bagi saya sendiri,"pencapaian" menuju nibbana itu adalah "secara langsung",pemahaman mendalam,sama seperti pencapaian "Siddharta Gotama",tidak muluk-muluk..Quotetuk meyakinkan lagi, jd jawaban anda adalah "ada" dan contohnya adalah "paceka buddha" ? dan sebelumnya udah di pernah di ulas jg... "klo dikatakan ajaran paceka buddha, maka ini akan bertolak belakang dengan pernyataan bahwa seorang paceka buddha dapat menemukan dhamma, namun ia tidak dapat mengajarkan dhamma nya kepada mahluk lain..." jadi apakah di mungkin kan ada orang lain yg dapat belajar dhamma dan apakah mungkin ada yg bs mencapai pencerahan pada saat itu ?Ingat jumlah Pacceka Buddha suangat buanyak sekaliiiiiiiiii....Dan kemudian daripada itu,kalau Anda mau menilik dari Dhammapada,maka akan ditemukan fakta bahwa "kata-kata yang dilontarkan orang yang belum tercerahkan,bisa mencerahkan orang lain.."
atau fakta lainnya,murid-murid Buddha seperti Bhikkhuni Utama,yang melihat lilin dapat mencapai "pencerahan" secara langsung..
sekali lagi,saya ditekankan ,saya "enggan" berkata soal Pacceka Buddha bisa mengajar atau tidak,karena Anda maupun saya ,tidak benar-benar tahu tentang "fakta" tersebut..Dimana dalam Ayacana Sutta,Buddha sendiri "menyatakan" keragu-raguannya dalam "mengajarkan" Dhamma,padahal didepan Buddha Dipankara,dan mengalami banyak rintangan untuk menyempurnakan "paraminya" ,Petapa Sumedha bersumpah...eh,setelah mencapai keBuddhaan malah berkata,"Dhamma ini sulit untuk dipahami,dan enggan untuk mengajar.."Quoteok aa sudah dapat jawaban atas pemahaman anda terhadap mahaparinibbana sutta dan pembahasan "apakah ajaran buddha satu-satunya jalan menuju pencerahan ?"
kesimpulan yg aa dapat ambil :
paceka buddha bs mencapai kebuddhaan dan menembus pencerahan jg karena didukung oleh paramita dan tetap jg melalui jalan mulia berunsur delapan yg ditemukan oleh diri nya sendiri. jd jangan sama kan diri orang biasa dan diri anda (bro riky) dengan seorang paceka buddha, betul ?
Saya tidak berkata begitu,dan Anda bagaimana ya bisa tahu bahwa "pacceka buddha" juga tetap melalui "hasta ariya Magga"?apakah Buddha pernah berkata begitu didalam "sutta"?Quotejd jika di tarik dari jawaban anda, tetap saja hanya seorang buddha (sudah meliputi samma sambuddha dan paceka buddha) yg dapat menemukan dhamma dan melalui "jalan mulia berunsur delapan" seseorang dapat merealisasikan pencerahan serta pengajaran jalan mulia berunsur delapan oleh seorang samma sambuddha yg menjadi landasan dari 45 tahun pengajaran nya dan menjadi landasan dari khayalak ramai untuk mencapai pencerahan jika mempelajari dhamma yg telah di temukan oleh samma sambuddha.
salam dalam cinta kasih
dari aa'tono
Jawaban saya?Jawaban yang mana yang kamu pahami sebagai jawaban?atau jawaban "versi" Anda sendiri?
Mettacitena,
Riky Liau
bro riky yg baik, dari tulisan anda diatas, aa ga tertarik untuk mengulasnya lagi... cm ini ada sedikit syair...
"Di antara semua jalan, maka "Jalan Utama Berunsur Delapan" adalah yang terbaik; di antara semua kebenaran, maka "Empat Kebenaran Mulia" adalah yang terbaik.
Diantara semua keadaan, maka keadaan tanpa nafsu adalah yang terbaik; dan di antara semua mahluk hidup, maka orang yang 'melihat' adalah yang terbaik. Inilah satu-satunya 'Jalan'. Tidak ada jalan lain yang dapat membawa pada kemurnian pandangan. Ikutilah jalan ini, yang dapat mengalahkan Mara (penggoda).
Dengan mengikuti jalan ini, engkau dapat mengakhiri penderitaan. Dan jalan ini pula yang kutunjukkan setelah aku mengetahui bagaimana cara mencabut duri-duri (kekotoran batin).
Engkau sendirilah yang harus berusaha, para Tathagata hanya menunjukkan 'Jalan'. Mereka yang tekun bersemadi dan memasuki 'Jalan' ini akan terbebas dari belenggu Mara."
bandingkan dengan
"Subhadda, dalam dhamma dan vinaya mana pun, jika tidak terdapat Jalan Mulia Berunsur Delapan, maka di sana pun tidak akan terdapat seorang petapa sejati yang telah mencapai tingkat pertama, kedua, ketiga atau keempat. Tetapi dalam dhamma dan vinaya yang mana pun, jika terdapat Jalan Mulia Berunsur Delapan, maka di sana pun akan terdapat petapa yang sejati yang telah mencapai tingkat pertama, kedua, ketiga atau keempat. Kini, dalam dhamma dan vinaya yang kami ajarkan terdapat Jalan Mulia Berunsur Delapan itu, maka dengan sendirinya juga terdapat petapa-petapa sejati yang telah mencapai tingkat pertama, kedua, ketiga atau keempat."
bandingkan lagi dengan
"Tidak berbuat kejahatan,
Kembangkan perbuatan baik,
Sucikan pikiran,
Inilah ajaran Para Buddha."
"Kesabaran adalah praktik tapa yang paling tinggi,
Nibbana adalah yang paling tinggi, begitulah yang dinyatakan oleh Para Buddha,
Seseorang yang masih menyakiti orang lain,
Sesungguhnya bukanlah seorang petapa."
"Tidak menghina, tidak menyakiti,
Mengendalikan diri sesuai dengan moralitas,
Makan secukupnya
Hidup di tempat yang sunyi,
Serta bersemangat dalam mengembangkan pikiran yang mulia,
Inilah ajaran Para Buddha."
nah aa yakin, dengan pengetahuan dhamma anda yg sangat luas dan luar biasa melebihi aa'tono dan rekan2 buddhist disini, pasti anda bs menemukan jawabannya...
cm 1 saran aa, jangan jd devadatta... punya jawaban versi sendiri, trus ngotot dengan jawaban itu karena pengertian yg menyimpang... trus bersikap extrem... hati-hati, jd amrozi versi buddhist theravada yg pertama di dunia loh ntar...
salam dalam cinta kasih
dari aa'tono
Berati Anda menganggap diri anda sebagai yang paling benar,dengan berkata "pandangan yang lain sebagai salah"? :)
daripada Anda menerka diri saya,alangkah baiknya,Anda memahami diri Anda sendiri,hanya sekedar saran..
untuk yang Anda tuliskan tersebut,sudah saya jawab diatas.. :)
membaca tipitaka hendaknya tidak saja memahami arti tulisan kata per kata atau kalimat per kalimat didalamnya, tetapi yang paling esensi ada dapat memahami arti yang tersirat/terkandung di dalamnya.
dalam memahami arti yang tersirat/terkandung di dalamnya, interpretasi masing masing pihak akan sangat tergantung pada wawasan dan pengetahuan pembaca.
“Karena tidak lagi melekat pada apapun, maka timbullah Pandangan Terang, sehingga ia mengetahui bahwa ia sudah terbebas dari lingkaran tumimbal-lahir. Kehidupan suci telah dilaksanakan dan selesailah tugas yang harus ia kerjakan.”
dalam pembahasan kalimat di atas, interpretasi masing masing pihak akan berbeda.
pendapat saya pribadi atas kalimat diatas adalah : inti kalimat adalah "tidak melekat pada apa pun".
apakah dalam kalimat "tidak melekat pada apa pun" ada disebut tentang jalan mulia berunsur delapan???
kalimat "tidak melekat pada apa pun" menurut saya pribadi berarti batin kita tidak tergoyahkan terhadap 8 kondisi alam kehidupan (labha, alabha, yasa, ayasa, ninda, pasamsa, sukha, dukkha). bagaimana batin seseorang dapat mencapai tahap itu? yaitu melalui jalan mulia berunsur delapan.
_/\_
"Para bhikkhu apakah sesungguhnya Dhamma yang telah Ku-ajarkan? Ajaran itu meliputi empat dasar perhatian (satipatthana), empat usaha benar (sammappadhana), keempat dasar kekuatan batin (iddhipada), kelima kemampuan batin (indriya), lima kekuatan (bala), tujuh faktor penerangan agung (bojjhanga), dan jalan mulia berunsur delapan (ariya atthangika magga). Para bhikkhu, semua ini adalah Dhamma yang merupakan pengetahuan yang langsung yang telah Ku-ajarkan kepada kalian yang seharusnya dipelajari sebaik-baiknya, dipelihara, dikembangkan, dan diamalkan berulang kali. Dengan demikian kehidupan suci itu akan dapat diwujudkan dan semoga hal itu semua berlangsung lama demi kesejahteraan dan kebahagiaan umat manusia berdasarkan kasih sayang pada dunia ini, untuk kebaikan mahluk-mahluk dan kebahagiaan para dewa dan manusia."
Dalam Mahaparinibbana Sutta terdapat uraian tentang apakah yang dimaksud dengan Dhamma yang merupakan pengetahuan langsung Sang Buddha untuk dipelajari, dikembangkan dan dijalankan agar tercapai tujuan akhir, yang tak lain adalah 37 faktor penerangan agung (bodhipakkhiya dhamma) yang di dalamnya juga meliputi Jalan Mulia Berunsur Delapan:Quote"Para bhikkhu apakah sesungguhnya Dhamma yang telah Ku-ajarkan? Ajaran itu meliputi empat dasar perhatian (satipatthana), empat usaha benar (sammappadhana), keempat dasar kekuatan batin (iddhipada), kelima kemampuan batin (indriya), lima kekuatan (bala), tujuh faktor penerangan agung (bojjhanga), dan jalan mulia berunsur delapan (ariya atthangika magga). Para bhikkhu, semua ini adalah Dhamma yang merupakan pengetahuan yang langsung yang telah Ku-ajarkan kepada kalian yang seharusnya dipelajari sebaik-baiknya, dipelihara, dikembangkan, dan diamalkan berulang kali. Dengan demikian kehidupan suci itu akan dapat diwujudkan dan semoga hal itu semua berlangsung lama demi kesejahteraan dan kebahagiaan umat manusia berdasarkan kasih sayang pada dunia ini, untuk kebaikan mahluk-mahluk dan kebahagiaan para dewa dan manusia."
Ke-37 unsur inilah yang merupakan jalan menuju Pencerahan/Nibbana; mereka saling melengkapi satu sama lain dengan Jalan Mulia Berunsur Delapan sebagai inti pokoknya. Unsur yang lain merupakan faktor yang menunjang pengembangan Jalan Mulia Berunsur Delapan ini, misalnya empat dasar perhatian (satipatthana) merupakan faktor yang diperlukan untuk mengembangkan perhatian benar (samma-sati) dari Jalan Mulia Berunsur Delapan, empat usaha benar (sammappadhana) merupakan faktor yang mendukung pengembangan usaha benar (samma-vayama), dst. Lihat komentar Visuddhimagga di http://en.wikipedia.org/wiki/Bodhipakkhiy%C4%81dhamm%C4%81#Commentaries (http://en.wikipedia.org/wiki/Bodhipakkhiy%C4%81dhamm%C4%81#Commentaries) yang menjelaskan hubungan antara berbagai faktor penerangan agung ini.
Oleh sebab itu, Sang Buddha mengatakan kepada Subhadda bahwa jalan menuju Pencerahan (tercapainya kesucian Sotapanna, Sakadagami, Anagami, dan Arahat) hanya dapat direalisasikan dengan Jalan Mulia Berunsur Delapan seperti kutipan Mahaparinibbana Sutta pada post #1 di atas.
#:-S
Pertanyaannya kemudian adalah kenapa Buddha susah payah membabarkan banyak hal kalau "inti"nya hanya Hasta Ariya Magga?
ada yang mengelompokkan :
jangan melakukan hal-hal buruk=Vinaya-Pitaka
lakukan hal-hal baik = Sutta-Pitaka
dan sucikan pikiran = Abhidhamma-Pitaka
[at] Seniya
"“Pubbe cāha.m Anurādha, etarahi ca dukkhañce va paññāpemi dukkhassa ca nirodhan’ti.”
"Anuradha,Aku[Buddha] hanya mengajarkan satu hal dan hanya satu hal saja,yaitu penderitaan dan akhir dari penderitaan"
disana jelas ditulis "akhir dari penderitaan" bukan ditulis "jalan"..
bagaimana menurut Anda?
[at] Seniya
"“Pubbe cāha.m Anurādha, etarahi ca dukkhañce va paññāpemi dukkhassa ca nirodhan’ti.”
"Anuradha,Aku[Buddha] hanya mengajarkan satu hal dan hanya satu hal saja,yaitu penderitaan dan akhir dari penderitaan"
disana jelas ditulis "akhir dari penderitaan" bukan ditulis "jalan"..
bagaimana menurut Anda?
OK, thx atas koreksinya, saya gak hafal isi suttanya jadi berdasarkan ingatan saja yang ternyata salah..... :)
Penjelasan saya demikian: Tetap saja ini menunjukkan bahwa Buddha mengajarkan jalan mengakhiri dukkha karena mengajarkan akhir dukkha saja tanpa mengajarkan jalan menuju akhir dukkha sama seperti menunjuk pada suatu tempat tujuan tetapi tidak memberikan petunjuk, peta, atau pun informasi lainnya untuk mencapai tempat tujuan tersebut. Ini sama dengan spekulasi filosofis tentang Nibbana tanpa mengajarkan praktek bagaimana merealisasikan Nibbana atau akhir dukkha tersebut. Oleh sebab itu, terdapat jalan mulia yang ditunjukkan Sang Buddha untuk mencapai akhir dukkha, yaitu Jalan Mulia Berunsur Delapan. Di sini "akhir dukkha" sudah mencakup jalan menuju akhir dukkha tersebut.
Buddha dalam pernyataanya cukup bijak,karena bersebrangan dengan Mahaparinibbana Sutta DN 16,bahwa dalam pernyataan ini Buddha berkata,"Anuradha,Aku hanya mengajarkan tentang dukkha dan akhir dukkha",,,disini Buddha tidak menambahkan bahwa "akhir dukkha" = hasta ariya magga,atau apapun itu,tetapi Buddha mengajarkan tentang dukkha dan akhir dukkha,jadi tidak bisa diclaim serta-merta bahwa hasta ariya magga sebagai satu-satunya jalan menuju pembebasan,karena Buddha sendiri tidak mengclaim hal tersebut..
"jalan" menuju akhir dukkha banyak,oleh karena itu Buddha berkata,"Akhir dukkha",bukan berkata,"Aku hanya mengajarkan dukkha dan jalan untuk menuju akhir dukkha..",disitu tidak ad pengclaiman hanya ada "satu" jalan untuk menuju pembebasan...
:)
coba anda tunjukan 1 aja jalan lain selain JMB8 yang bisa mengakhiri dukkha.ada yang mengelompokkan :
jangan melakukan hal-hal buruk=Vinaya-Pitaka
lakukan hal-hal baik = Sutta-Pitaka
dan sucikan pikiran = Abhidhamma-Pitaka
Mungkin saja..tetapi apakah Hasta Ariya Magga sebagai satu-satunya jalan?
[at] Ryu??
“Anekajati samsaram
Sandhavissam anibbissam
Gahakarakam gavesanto
Dukkha jati punappunam
Gahakaraka! Dittho’si
Punageham na kahasi
Sabba to phasuka bhagga
Gahakutam vismakhitam
Vismakharagatam cittam
Tanhanam khayamajjhaga.”
Yang artinya :
“Dengan letih Aku mencari "pembuat rumah" ini
Berlari-berputar dalam lingkaran tumimbal lahir
Menyakitkan, tumimbal lahir yang tiada akhir
Pembuat rumah! Sekarang telah Ku-ketahui
Engkau tak akan dapat membuat rumah lagi
Semua atapmu telah Ku-robohkan
Semua fondasimu telah Ku-bongkar
Batin-Ku sekarang mencapai keadaan terbebas
Dan berakhirlah semua nafsu keinginan.”
“Berbahagialah mereka yang bisa merasa puas. Berbahagialah mereka yang bisa mendengar dan melihat kebenaran. Berbahagialah mereka yang bisa bersimpati pada makhluk-makhluk lain di dunia ini. Berbahagialah mereka yang dapat hidup dengan tidak melekat kepada apa pun dan mengatasi nafsu-keinginan. Lenyapnya "ikatan tentang keberadaan aku" merupakan berkah tertinggi.”
"Jangan percaya pada apa pun, di mana pun Anda mendengarnya, di mana pun Anda melihatnya, atau siapa pun yang mengatakannya, walau seandainya Aku yang mengatakannya, kecuali jika hal itu sudah dibuktikan dan dialami sesuai dengan pemahamanmu."
“O, bhikkhu, bagaimana pendapatmu, apakah khandha itu kekal atau tidak kekal?”
“Mereka tidak kekal, Bhante.”
“Di dalam sesuatu yang tidak kekal, apakah terdapat kebahagiaan atau penderitaan?”
“Di sana terdapat penderitaan, Bhante.”
“Mengenai sesuatu yang tidak kekal dan penderitaan, ditakdirkan untuk musnah, apakah tepat kalau dikatakan bahwa hal itu adalah ‘milikku’, ‘aku’ dan ‘diriku’?”
“Tidak tepat, Bhante.”
“Karena kenyataannya memang demikian, maka pancakkhandha (5 kelompok kehidupan) yang lampau atau yang ada sekarang ini, kasar atau halus, menyenangkan atau tidak menyenangkan, jauh atau dekat, harus diketahui sebagai kelompok kehidupan semata.”
“Selanjutnya engkau harus melakukan perenungan dengan bijaksana bahwa semua itu bukanlah ‘milikmu’, ‘kamu’ atau ‘dirimu’ semata.”
“Siswa Yang Ariya setelah memahami uraian ini akan melihatnya dari segi itu. Setelah melihat dengan jelas, ia akan melihat kejijikan dari pancakkhandha tersebut. Setelah melihat kejijikannya, ia akan melepaskan nafsu-nafsu keinginan. Setelah melepaskan nafsu-nafsu keinginan, batinnya tidak lagi melekat pada apapun.”
“Karena tidak lagi melekat pada apapun, maka timbullah Pandangan Terang, sehingga ia mengetahui bahwa ia sudah terbebas dari lingkaran tumimbal-lahir. Kehidupan suci telah dilaksanakan dan selesailah tugas yang harus ia kerjakan.”
"Wahai para Bhikkhu,sekalipun pandangan ini[Ajaran Buddha] begitu murni dan begitu jelas,jika engkau melekat,jika engkau menghasratinya,jika engkau menjadikannya sebagai harta,jika engkau terikat kepadanya,maka sesungguhnya engkau tidak paham bahwa ajaran ini adalah seperti sebuah rakit yang digunakan untuk menyebrang bukan sesuatu untuk dipikul."
"“Pubbe cāha.m Anurādha, etarahi ca dukkhañce va paññāpemi dukkhassa ca nirodhan’ti.”jadi menurut anda buddha cuma bilang gitu tanpa memberi jalan? ada cerita panjangnya?
"Anuradha,Aku[Buddha] hanya mengajarkan satu hal dan hanya satu hal saja,yaitu penderitaan dan akhir dari penderitaan"
"Engkau sendiri yang harus melakukan semuanya,karena Aku[Buddha] hanya menunjukkan jalannya"
Ketika Buddha menjelang parinibbana,Ananda bertanya,"Siapa yang akan menjadi guru kami setelah kepergian-Mu ,Bhagava?"[/quote]
Buddha menjawab...tidak ada perlindungan lain..
"Jadilah penerang bagi dirimu sendiri.Jadilah pelindung bagi dirimu sendiri.Jangan mencari perlindungan diluar dirimu.Peganglah erat-erat kebenaran sebagai penerangan.Peganglah erat-erat kebenaran sebagai perlindungan.Jangan mencari perlindungan pada orang lain selain pada dirimu sendiri.Dan mereka,Ananda,yang sekarang maupun setelah Aku tiada,menjadi penerang bagi diri mereka sendiri,tidak mencari perlindungan pada orang lain selain pada diri mereka sendiri,namun memegang teguh kebenaran sebagai penerang mereka,memegang teguh kebenaran sebagai pelindung mereka,merekalah yang akan mencapai puncak tertinggi tapi mereka harus terus giat belajar"
GOTAMI sUTTA, Anguttara Nikaya 8.53
Pada suatu hari, bibi Buddha minta diajar Dhamma yg singkat, agar dapat dipakai untuk melatih kesadaran.
Kata Buddha: "Gotami, jika Anda tahu, ada sifat yg membawa pada nafsu, bukan pada kebebasan dari nafsu; kepada keterbelengguan, bukan pada kebebasan dari belenggu; kepada penimbunan, bukan kepada pelepasan; kepada membesarkan diri, bukan pada kerendahan hati; kepada ketidakpuasan, bukan pada kepuasan; kepada keterlibatan, bukan pada pengasingan diri; kepada kemalasan, bukan pada ketekunan penuh semangat; kepada penuh beban, bukan pada kebebasan dari beban; Anda boleh secara tegas berkata: "Itu bukan Dhamma, itu bukan Vinaya, itu bukan Ajaran Sang GUru."
Tetapi, jika Anda tahu, ada sifat yg membawa pada kebebasan dari nafsu, dan bukan kepada nafsu; kepada kebebasan dari belenggu, dan bukan pada belenggu; kepada pelepasan, bukan pada penimbunan; kepada kerendahan hati, bukan pada membesarkan diri; kepada kepuasan, bukan pada ketidakpuasan; kepada pengasingan diri, bukan pada keterlibatan; kepada ketekunan penuh semangat, bukan pada kemalasan; pada kebebasan dari beban, bukan pada penuh beban; Anda boleh secara tegas berkata: "Inilah Dhamma, inilah Vinaya, inilah Ajaran Sang Guru"."
[/b]
masih banyak sutta lainnya seperti Bahiya Sutta Udana,Mulapariyaya Sutta,Angulimala Sutta,Itivuttaka 91.. :)
Ryu...saya hanya tahu satu hal yang tertulis dalam Dhammapada sendiri,apakah itu?intinya adalah setiap orang itu berbeda2 dalam tahap pembelajarannya, untuk ukuran umum bukankah lebih baik orang yang banyak membaca kitab suci dan berbuat sesuai ajaran daripada orang yang sedikit membaca kitab suci dan juga tidak berbuat sesuai ajaran.
Buddha berkata,"Lebih baik 1 ayat saja,yang penting dipraktekkan daripada ribuan ayat.."
saya mengenalnya sebagai bahwa,sutta-sutta Buddha itu,yang banyak menekan pada "tanha" dan "upadana",hanya dengan menyadari hal tersebut,bisa merealisasikan nibbana.. :)
menurut Anda sendiri Bro Ryu?Apakah sutta-sutta yang saya paparkan disini tidak cukup untuk membawa pada pembebasan karena tidak adanya Hasta Ariya Magga?
Ryu...saya hanya tahu satu hal yang tertulis dalam Dhammapada sendiri,apakah itu?intinya adalah setiap orang itu berbeda2 dalam tahap pembelajarannya, untuk ukuran umum bukankah lebih baik orang yang banyak membaca kitab suci dan berbuat sesuai ajaran daripada orang yang sedikit membaca kitab suci dan juga tidak berbuat sesuai ajaran.
Buddha berkata,"Lebih baik 1 ayat saja,yang penting dipraktekkan daripada ribuan ayat.."
saya mengenalnya sebagai bahwa,sutta-sutta Buddha itu,yang banyak menekan pada "tanha" dan "upadana",hanya dengan menyadari hal tersebut,bisa merealisasikan nibbana.. :)
menurut Anda sendiri Bro Ryu?Apakah sutta-sutta yang saya paparkan disini tidak cukup untuk membawa pada pembebasan karena tidak adanya Hasta Ariya Magga?
FYI untuk memahami ajaran Buddha rasanya tidak semudah membalikan telapak tangan, apabila ajaran Buddha benar2 mudah rasanya semua orang sudah mencapai arahat semua deh.
JMB8 itu hanyalah tools untuk mencapai pembebasan, apabila sudah mencapai pembebasan jalan tools itu pun akhirnya dilepaskan juga.Ryu...saya hanya tahu satu hal yang tertulis dalam Dhammapada sendiri,apakah itu?intinya adalah setiap orang itu berbeda2 dalam tahap pembelajarannya, untuk ukuran umum bukankah lebih baik orang yang banyak membaca kitab suci dan berbuat sesuai ajaran daripada orang yang sedikit membaca kitab suci dan juga tidak berbuat sesuai ajaran.
Buddha berkata,"Lebih baik 1 ayat saja,yang penting dipraktekkan daripada ribuan ayat.."
saya mengenalnya sebagai bahwa,sutta-sutta Buddha itu,yang banyak menekan pada "tanha" dan "upadana",hanya dengan menyadari hal tersebut,bisa merealisasikan nibbana.. :)
menurut Anda sendiri Bro Ryu?Apakah sutta-sutta yang saya paparkan disini tidak cukup untuk membawa pada pembebasan karena tidak adanya Hasta Ariya Magga?
FYI untuk memahami ajaran Buddha rasanya tidak semudah membalikan telapak tangan, apabila ajaran Buddha benar2 mudah rasanya semua orang sudah mencapai arahat semua deh.
Nah,karena itu penclaiman hasta ariya magga sebagai satu-satunya jalan oleh beberapa oknum disini,hanya akan menjadi suatu kemelekatan yang tiada manfaatnya sama sekali...
Buddha dibanyak sutta membicarakan soal kemelekatan dan nafsu keinginan...jadi Hasta Ariya Magga mungkin saja bisa membawakan pada pembebasan,tetapi sungguh alangkah naifnya,jika berkata Hasta Ariya Magga sebagai satu-satunya jalan menuju pembebasan..
Regards,
Riky Liau
JMB8 itu hanyalah tools untuk mencapai pembebasan, apabila sudah mencapai pembebasan jalan tools itu pun akhirnya dilepaskan juga.Ryu...saya hanya tahu satu hal yang tertulis dalam Dhammapada sendiri,apakah itu?intinya adalah setiap orang itu berbeda2 dalam tahap pembelajarannya, untuk ukuran umum bukankah lebih baik orang yang banyak membaca kitab suci dan berbuat sesuai ajaran daripada orang yang sedikit membaca kitab suci dan juga tidak berbuat sesuai ajaran.
Buddha berkata,"Lebih baik 1 ayat saja,yang penting dipraktekkan daripada ribuan ayat.."
saya mengenalnya sebagai bahwa,sutta-sutta Buddha itu,yang banyak menekan pada "tanha" dan "upadana",hanya dengan menyadari hal tersebut,bisa merealisasikan nibbana.. :)
menurut Anda sendiri Bro Ryu?Apakah sutta-sutta yang saya paparkan disini tidak cukup untuk membawa pada pembebasan karena tidak adanya Hasta Ariya Magga?
FYI untuk memahami ajaran Buddha rasanya tidak semudah membalikan telapak tangan, apabila ajaran Buddha benar2 mudah rasanya semua orang sudah mencapai arahat semua deh.
Nah,karena itu penclaiman hasta ariya magga sebagai satu-satunya jalan oleh beberapa oknum disini,hanya akan menjadi suatu kemelekatan yang tiada manfaatnya sama sekali...
Buddha dibanyak sutta membicarakan soal kemelekatan dan nafsu keinginan...jadi Hasta Ariya Magga mungkin saja bisa membawakan pada pembebasan,tetapi sungguh alangkah naifnya,jika berkata Hasta Ariya Magga sebagai satu-satunya jalan menuju pembebasan..
Regards,
Riky Liau
oh iya, jangan sampai kemelekatan pada tanpa melekat menjerumuskan juga ;D
gak ada yang salah kok kalau di klaim satu2nya, untuk meningkatkan saddha agar tidak pindah ke lain hati ;DJMB8 itu hanyalah tools untuk mencapai pembebasan, apabila sudah mencapai pembebasan jalan tools itu pun akhirnya dilepaskan juga.Ryu...saya hanya tahu satu hal yang tertulis dalam Dhammapada sendiri,apakah itu?intinya adalah setiap orang itu berbeda2 dalam tahap pembelajarannya, untuk ukuran umum bukankah lebih baik orang yang banyak membaca kitab suci dan berbuat sesuai ajaran daripada orang yang sedikit membaca kitab suci dan juga tidak berbuat sesuai ajaran.
Buddha berkata,"Lebih baik 1 ayat saja,yang penting dipraktekkan daripada ribuan ayat.."
saya mengenalnya sebagai bahwa,sutta-sutta Buddha itu,yang banyak menekan pada "tanha" dan "upadana",hanya dengan menyadari hal tersebut,bisa merealisasikan nibbana.. :)
menurut Anda sendiri Bro Ryu?Apakah sutta-sutta yang saya paparkan disini tidak cukup untuk membawa pada pembebasan karena tidak adanya Hasta Ariya Magga?
FYI untuk memahami ajaran Buddha rasanya tidak semudah membalikan telapak tangan, apabila ajaran Buddha benar2 mudah rasanya semua orang sudah mencapai arahat semua deh.
Nah,karena itu penclaiman hasta ariya magga sebagai satu-satunya jalan oleh beberapa oknum disini,hanya akan menjadi suatu kemelekatan yang tiada manfaatnya sama sekali...
Buddha dibanyak sutta membicarakan soal kemelekatan dan nafsu keinginan...jadi Hasta Ariya Magga mungkin saja bisa membawakan pada pembebasan,tetapi sungguh alangkah naifnya,jika berkata Hasta Ariya Magga sebagai satu-satunya jalan menuju pembebasan..
Regards,
Riky Liau
"Wahai para Bhikkhu,sekalipun pandangan ini[Ajaran Buddha]
begitu murni dan begitu jelas,jika engkau melekat,jika engkau
menghasratinya,jika engkau menjadikannya sebagai harta,jika engkau
terikat kepadanya,maka sesungguhnya engkau tidak paham bahwa ajaran ini
adalah seperti sebuah rakit yang digunakan untuk menyebrang bukan
sesuatu untuk dipikul."[Buddha Gotama]
saya tahu koq Master Ryu,itu hanya tools,tetapi jangan diclaim sebagai satu-satunya.. :)
gak ada yang salah kok kalau di klaim satu2nya, untuk meningkatkan saddha agar tidak pindah ke lain hati ;DJMB8 itu hanyalah tools untuk mencapai pembebasan, apabila sudah mencapai pembebasan jalan tools itu pun akhirnya dilepaskan juga.Ryu...saya hanya tahu satu hal yang tertulis dalam Dhammapada sendiri,apakah itu?intinya adalah setiap orang itu berbeda2 dalam tahap pembelajarannya, untuk ukuran umum bukankah lebih baik orang yang banyak membaca kitab suci dan berbuat sesuai ajaran daripada orang yang sedikit membaca kitab suci dan juga tidak berbuat sesuai ajaran.
Buddha berkata,"Lebih baik 1 ayat saja,yang penting dipraktekkan daripada ribuan ayat.."
saya mengenalnya sebagai bahwa,sutta-sutta Buddha itu,yang banyak menekan pada "tanha" dan "upadana",hanya dengan menyadari hal tersebut,bisa merealisasikan nibbana.. :)
menurut Anda sendiri Bro Ryu?Apakah sutta-sutta yang saya paparkan disini tidak cukup untuk membawa pada pembebasan karena tidak adanya Hasta Ariya Magga?
FYI untuk memahami ajaran Buddha rasanya tidak semudah membalikan telapak tangan, apabila ajaran Buddha benar2 mudah rasanya semua orang sudah mencapai arahat semua deh.
Nah,karena itu penclaiman hasta ariya magga sebagai satu-satunya jalan oleh beberapa oknum disini,hanya akan menjadi suatu kemelekatan yang tiada manfaatnya sama sekali...
Buddha dibanyak sutta membicarakan soal kemelekatan dan nafsu keinginan...jadi Hasta Ariya Magga mungkin saja bisa membawakan pada pembebasan,tetapi sungguh alangkah naifnya,jika berkata Hasta Ariya Magga sebagai satu-satunya jalan menuju pembebasan..
Regards,
Riky Liau
"Wahai para Bhikkhu,sekalipun pandangan ini[Ajaran Buddha]
begitu murni dan begitu jelas,jika engkau melekat,jika engkau
menghasratinya,jika engkau menjadikannya sebagai harta,jika engkau
terikat kepadanya,maka sesungguhnya engkau tidak paham bahwa ajaran ini
adalah seperti sebuah rakit yang digunakan untuk menyebrang bukan
sesuatu untuk dipikul."[Buddha Gotama]
saya tahu koq Master Ryu,itu hanya tools,tetapi jangan diclaim sebagai satu-satunya.. :)
baguslah kalau begitu ;D
Kisah Lima Ratus Bhikkhu
DHAMMAPADA XX, 1-4
Lima ratus bhikkhu, setelah mengikuti Sang Buddha ke sebuah desa, pulang ke Vihara Jetavana. Sore harinya mereka berbicara tentang perjalanannya, khususnya tentang keadaan tanah, apakah datar atau berbukit, lembek atau berbatu, dan lainnya.
Sang Buddha menghampiri mereka, seraya berkata, "Para bhikkhu, jalan yang kalian bicarakan adalah keadaan di luar diri kalian. Seorang bhikkhu seharusnya hanya terpusat pada 'jalan utama' (jalan Ariya) dan berusaha keras berbuat sesuai dengan 'Jalan Ariya' yang membimbing kita merealisasi kedamaian abadi (nibbana)".
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 273, 274, 275 dan 276 berikut ini:
Diantara semua jalan, maka "Jalan Mulia Berfaktor Delapan" adalah yang terbaik; diantara semua kebenaran, maka "Empat Kebenaran Mulia" adalah yang terbaik. Diantara semua keadaan, maka keadaan tanpa nafsu adalah yang terbaik; dan diantara semua makhluk hidup, maka orang yang "melihat" adalah yang terbaik.
Inilah satu-satunya "Jalan". Tidak ada jalan lain yang dapat membawa pada kemurnian pandangan. Ikutilah jalan ini, yang dapat mengalahkan Mara (penggoda).
Dengan mengikuti "Jalan" ini, engkau dapat mengakhiri penderitaan. Dan jalan ini pula yang Kutunjukkan setelah Aku mengetahui bagaimana cara mencabut duri-duri (kekotoran batin).
Engkau sendirilah yang harus berusaha, para Tathagata hanya menunjukkan "Jalan". Mereka yang tekun bersemadi dan memasuki "Jalan" ini akan terbebas dari belenggu Mara.
Kelima ratus bhikkhu mencapai tingkat kesucian arahat, setelah khotbah Dhamma itu berakhir.
4KM:
1. Dukkha
2. Asal-mula dukkha: upadana.
3. Lenyapnya dukkha: nibbana.
4. Jalan menuju lenyapnya dukkha: JMB8.
Apakah menekan dan menghilangkan upadana dan JMB8 adalah 2 hal yg terpisah, berdiri sendiri dan tidak saling terkait? Bisa kita lihat kembali kepada penerapan JMB8. Apakah menerapkan JMB8 dalam kehidupan membantu pada mengurangi tanha dan upadana atau tidak? Jika ya, berarti sutta2 yg berisi mengenai JMB8 tidak bertentangan dg sutta2 yg tidak berisi ttg JMB8.
mungkin ada editan dari saya, yang mampu mencapai pencerahan adalah yang mampu berpikir arif, bijaksana seperti sang buddha
jadi boleh dibilang banyak ajaran lain itu mengajarkan hal yang sama seperti ajaran buddha. yang berhasil menerapkannyalah yang mampu mencapai pencerahan
mungkin ada editan dari saya, yang mampu mencapai pencerahan adalah yang mampu berpikir arif, bijaksana seperti sang buddha
jadi boleh dibilang banyak ajaran lain itu mengajarkan hal yang sama seperti ajaran buddha. yang berhasil menerapkannyalah yang mampu mencapai pencerahan
masak iya !!!!!!!!!
ada referensi ? atau hanya sekedar ...... ?
_/\_
mungkin ada editan dari saya, yang mampu mencapai pencerahan adalah yang mampu berpikir arif, bijaksana seperti sang buddha
jadi boleh dibilang banyak ajaran lain itu mengajarkan hal yang sama seperti ajaran buddha. yang berhasil menerapkannyalah yang mampu mencapai pencerahan
mungkin ada editan dari saya, yang mampu mencapai pencerahan adalah yang mampu berpikir arif, bijaksana seperti sang buddha
jadi boleh dibilang banyak ajaran lain itu mengajarkan hal yang sama seperti ajaran buddha. yang berhasil menerapkannyalah yang mampu mencapai pencerahan
jadi menurut anda, Sang Buddha itu mencapai pencerahan karena bijaksana atau menjadi bijaksana karena pencerahan?
mungkin ada editan dari saya, yang mampu mencapai pencerahan adalah yang mampu berpikir arif, bijaksana seperti sang buddha
jadi boleh dibilang banyak ajaran lain itu mengajarkan hal yang sama seperti ajaran buddha. yang berhasil menerapkannyalah yang mampu mencapai pencerahan
jadi menurut anda, Sang Buddha itu mencapai pencerahan karena bijaksana atau menjadi bijaksana karena pencerahan?
lagi2 therajana cuma bisa kasih pertanyaan anak tk
trash posting
uda dong akang indra
saya uda muak liat postingan rendah anda
mungkin ada editan dari saya, yang mampu mencapai pencerahan adalah yang mampu berpikir arif, bijaksana seperti sang buddha
jadi boleh dibilang banyak ajaran lain itu mengajarkan hal yang sama seperti ajaran buddha. yang berhasil menerapkannyalah yang mampu mencapai pencerahan
jadi menurut anda, Sang Buddha itu mencapai pencerahan karena bijaksana atau menjadi bijaksana karena pencerahan?
lagi2 therajana cuma bisa kasih pertanyaan anak tk
trash posting
uda dong akang indra
saya uda muak liat postingan rendah anda
[at] padmakumara, kami sudah sangat bertoleransi pada anda di thread LSY, tapi mohon anda tidak menerapkan perilaku yg sama di thread lain, di sini kami benar2 sedang berdiskusi.
jika anda ingin menjawab silahkan anda menjawab dengan beretika. bukan tiba2 menyela diskusi orang lain dengan menghina. apakah anda pikir anda adalah penguasa di sini yg dapat seenaknya memerintahkan orang lain agar berhenti posting? maaf, untuk ini saya terpaksa click "report to moderator."
[at] mod, saya sangat keberatan dengan perilaku spt ini dalam forum ini
mungkin ada editan dari saya, yang mampu mencapai pencerahan adalah yang mampu berpikir arif, bijaksana seperti sang buddha
jadi boleh dibilang banyak ajaran lain itu mengajarkan hal yang sama seperti ajaran buddha. yang berhasil menerapkannyalah yang mampu mencapai pencerahan
jadi menurut anda, Sang Buddha itu mencapai pencerahan karena bijaksana atau menjadi bijaksana karena pencerahan?
lagi2 therajana cuma bisa kasih pertanyaan anak tk
trash posting
uda dong akang indra
saya uda muak liat postingan rendah anda
[at] padmakumara, kami sudah sangat bertoleransi pada anda di thread LSY, tapi mohon anda tidak menerapkan perilaku yg sama di thread lain, di sini kami benar2 sedang berdiskusi.
jika anda ingin menjawab silahkan anda menjawab dengan beretika. bukan tiba2 menyela diskusi orang lain dengan menghina. apakah anda pikir anda adalah penguasa di sini yg dapat seenaknya memerintahkan orang lain agar berhenti posting? maaf, untuk ini saya terpaksa click "report to moderator."
[at] mod, saya sangat keberatan dengan perilaku spt ini dalam forum ini
ahhaahahah
marah ya
tidak bisa menahan diri
belajar kesabaran dimana bung
hina aliran orang mau
tau baru disinggung sedikit uda gk terima
cih
benar2.......
mungkin ada editan dari saya, yang mampu mencapai pencerahan adalah yang mampu berpikir arif, bijaksana seperti sang buddha
jadi boleh dibilang banyak ajaran lain itu mengajarkan hal yang sama seperti ajaran buddha. yang berhasil menerapkannyalah yang mampu mencapai pencerahan
jadi menurut anda, Sang Buddha itu mencapai pencerahan karena bijaksana atau menjadi bijaksana karena pencerahan?
lagi2 therajana cuma bisa kasih pertanyaan anak tk
trash posting
uda dong akang indra
saya uda muak liat postingan rendah anda
[at] padmakumara, kami sudah sangat bertoleransi pada anda di thread LSY, tapi mohon anda tidak menerapkan perilaku yg sama di thread lain, di sini kami benar2 sedang berdiskusi.
jika anda ingin menjawab silahkan anda menjawab dengan beretika. bukan tiba2 menyela diskusi orang lain dengan menghina. apakah anda pikir anda adalah penguasa di sini yg dapat seenaknya memerintahkan orang lain agar berhenti posting? maaf, untuk ini saya terpaksa click "report to moderator."
[at] mod, saya sangat keberatan dengan perilaku spt ini dalam forum ini
ahhaahahah
marah ya
tidak bisa menahan diri
belajar kesabaran dimana bung
hina aliran orang mau
tau baru disinggung sedikit uda gk terima
cih
benar2.......
ternyata anda masih belum paham ya? kami sama sekali tidak menghina aliran lain, karena LSY bukan aliran lain dalam Buddhism
mungkin ada editan dari saya, yang mampu mencapai pencerahan adalah yang mampu berpikir arif, bijaksana seperti sang buddha
jadi boleh dibilang banyak ajaran lain itu mengajarkan hal yang sama seperti ajaran buddha. yang berhasil menerapkannyalah yang mampu mencapai pencerahan
jadi menurut anda, Sang Buddha itu mencapai pencerahan karena bijaksana atau menjadi bijaksana karena pencerahan?
lagi2 therajana cuma bisa kasih pertanyaan anak tk
trash posting
uda dong akang indra
saya uda muak liat postingan rendah anda
[at] padmakumara, kami sudah sangat bertoleransi pada anda di thread LSY, tapi mohon anda tidak menerapkan perilaku yg sama di thread lain, di sini kami benar2 sedang berdiskusi.
jika anda ingin menjawab silahkan anda menjawab dengan beretika. bukan tiba2 menyela diskusi orang lain dengan menghina. apakah anda pikir anda adalah penguasa di sini yg dapat seenaknya memerintahkan orang lain agar berhenti posting? maaf, untuk ini saya terpaksa click "report to moderator."
[at] mod, saya sangat keberatan dengan perilaku spt ini dalam forum ini
ahhaahahah
marah ya
tidak bisa menahan diri
belajar kesabaran dimana bung
hina aliran orang mau
tau baru disinggung sedikit uda gk terima
cih
benar2.......
ternyata anda masih belum paham ya? kami sama sekali tidak menghina aliran lain, karena LSY bukan aliran lain dalam Buddhism
memang bukan aliran lain
tapi aliran sendiri
udahlah jangan bual de
walubi aja ngakuin kok
mungkin anda iri karena aliran sesat therajana gk diakuin
Bro Padma, anggap saja ini peringatan ke dua tiga per lima untuk berdiskusi normal dan jangan hijack topic lain
topic2xnya digabung ke thread LSY
mungkin ada editan dari saya, yang mampu mencapai pencerahan adalah yang mampu berpikir arif, bijaksana seperti sang buddha
jadi boleh dibilang banyak ajaran lain itu mengajarkan hal yang sama seperti ajaran buddha. yang berhasil menerapkannyalah yang mampu mencapai pencerahan
jadi menurut anda, Sang Buddha itu mencapai pencerahan karena bijaksana atau menjadi bijaksana karena pencerahan?
lagi2 therajana cuma bisa kasih pertanyaan anak tk
trash posting
uda dong akang indra
saya uda muak liat postingan rendah anda
[at] padmakumara, kami sudah sangat bertoleransi pada anda di thread LSY, tapi mohon anda tidak menerapkan perilaku yg sama di thread lain, di sini kami benar2 sedang berdiskusi.
jika anda ingin menjawab silahkan anda menjawab dengan beretika. bukan tiba2 menyela diskusi orang lain dengan menghina. apakah anda pikir anda adalah penguasa di sini yg dapat seenaknya memerintahkan orang lain agar berhenti posting? maaf, untuk ini saya terpaksa click "report to moderator."
[at] mod, saya sangat keberatan dengan perilaku spt ini dalam forum ini
ahhaahahah
marah ya
tidak bisa menahan diri
belajar kesabaran dimana bung
hina aliran orang mau
tau baru disinggung sedikit uda gk terima
cih
benar2.......
ternyata anda masih belum paham ya? kami sama sekali tidak menghina aliran lain, karena LSY bukan aliran lain dalam Buddhism
memang bukan aliran lain
tapi aliran sendiri
udahlah jangan bual de
walubi aja ngakuin kok
mungkin anda iri karena aliran sesat therajana gk diakuin
DC bukan walubi dan bukan bagian dari walubi. menurut DC, ajaran LSY adalah CULT, SESAT dan bukan bagian dari Buddhism
mungkin ada editan dari saya, yang mampu mencapai pencerahan adalah yang mampu berpikir arif, bijaksana seperti sang buddha
jadi boleh dibilang banyak ajaran lain itu mengajarkan hal yang sama seperti ajaran buddha. yang berhasil menerapkannyalah yang mampu mencapai pencerahan
jadi menurut anda, Sang Buddha itu mencapai pencerahan karena bijaksana atau menjadi bijaksana karena pencerahan?
lagi2 therajana cuma bisa kasih pertanyaan anak tk
trash posting
uda dong akang indra
saya uda muak liat postingan rendah anda
[at] padmakumara, kami sudah sangat bertoleransi pada anda di thread LSY, tapi mohon anda tidak menerapkan perilaku yg sama di thread lain, di sini kami benar2 sedang berdiskusi.
jika anda ingin menjawab silahkan anda menjawab dengan beretika. bukan tiba2 menyela diskusi orang lain dengan menghina. apakah anda pikir anda adalah penguasa di sini yg dapat seenaknya memerintahkan orang lain agar berhenti posting? maaf, untuk ini saya terpaksa click "report to moderator."
[at] mod, saya sangat keberatan dengan perilaku spt ini dalam forum ini
ahhaahahah
marah ya
tidak bisa menahan diri
belajar kesabaran dimana bung
hina aliran orang mau
tau baru disinggung sedikit uda gk terima
cih
benar2.......
ternyata anda masih belum paham ya? kami sama sekali tidak menghina aliran lain, karena LSY bukan aliran lain dalam Buddhism
memang bukan aliran lain
tapi aliran sendiri
udahlah jangan bual de
walubi aja ngakuin kok
mungkin anda iri karena aliran sesat therajana gk diakuin
DC bukan walubi dan bukan bagian dari walubi. menurut DC, ajaran LSY adalah CULT, SESAT dan bukan bagian dari Buddhism
siapa yg perduli sama pendapat anda
mungkin ada editan dari saya, yang mampu mencapai pencerahan adalah yang mampu berpikir arif, bijaksana seperti sang buddha
jadi boleh dibilang banyak ajaran lain itu mengajarkan hal yang sama seperti ajaran buddha. yang berhasil menerapkannyalah yang mampu mencapai pencerahan
jadi menurut anda, Sang Buddha itu mencapai pencerahan karena bijaksana atau menjadi bijaksana karena pencerahan?
lagi2 therajana cuma bisa kasih pertanyaan anak tk
trash posting
uda dong akang indra
saya uda muak liat postingan rendah anda
[at] padmakumara, kami sudah sangat bertoleransi pada anda di thread LSY, tapi mohon anda tidak menerapkan perilaku yg sama di thread lain, di sini kami benar2 sedang berdiskusi.
jika anda ingin menjawab silahkan anda menjawab dengan beretika. bukan tiba2 menyela diskusi orang lain dengan menghina. apakah anda pikir anda adalah penguasa di sini yg dapat seenaknya memerintahkan orang lain agar berhenti posting? maaf, untuk ini saya terpaksa click "report to moderator."
[at] mod, saya sangat keberatan dengan perilaku spt ini dalam forum ini
ahhaahahah
marah ya
tidak bisa menahan diri
belajar kesabaran dimana bung
hina aliran orang mau
tau baru disinggung sedikit uda gk terima
cih
benar2.......
ternyata anda masih belum paham ya? kami sama sekali tidak menghina aliran lain, karena LSY bukan aliran lain dalam Buddhism
memang bukan aliran lain
tapi aliran sendiri
udahlah jangan bual de
walubi aja ngakuin kok
mungkin anda iri karena aliran sesat therajana gk diakuin
DC bukan walubi dan bukan bagian dari walubi. menurut DC, ajaran LSY adalah CULT, SESAT dan bukan bagian dari Buddhism
siapa yg perduli sama pendapat anda
tentu saja anda peduli, kalau anda tidak peduli anda tidak akan menyerbu DC karena thread LSY itu, dan kebetulan pendapat saya sama dengan pendapat DC, yaitu LSY adalah CULT SESAT
boleh, jika tepat. karena apa yg anda bahas itu bukan meditasi buddhis dan dipindahkan ke board ajaran lain. lalu cocok digabung ke topic lsyBro Padma, anggap saja ini peringatan ke dua tiga per lima untuk berdiskusi normal dan jangan hijack topic lain
topic2xnya digabung ke thread LSY
berarti disini saya tidak boleh buat new topic, begitukah ?
emang postingan saya soal meditasi apa hubungan ama gm lsy ?
mungkin ada editan dari saya, yang mampu mencapai pencerahan adalah yang mampu berpikir arif, bijaksana seperti sang buddha
jadi boleh dibilang banyak ajaran lain itu mengajarkan hal yang sama seperti ajaran buddha. yang berhasil menerapkannyalah yang mampu mencapai pencerahan
jadi menurut anda, Sang Buddha itu mencapai pencerahan karena bijaksana atau menjadi bijaksana karena pencerahan?
lagi2 therajana cuma bisa kasih pertanyaan anak tk
trash posting
uda dong akang indra
saya uda muak liat postingan rendah anda
[at] padmakumara, kami sudah sangat bertoleransi pada anda di thread LSY, tapi mohon anda tidak menerapkan perilaku yg sama di thread lain, di sini kami benar2 sedang berdiskusi.
jika anda ingin menjawab silahkan anda menjawab dengan beretika. bukan tiba2 menyela diskusi orang lain dengan menghina. apakah anda pikir anda adalah penguasa di sini yg dapat seenaknya memerintahkan orang lain agar berhenti posting? maaf, untuk ini saya terpaksa click "report to moderator."
[at] mod, saya sangat keberatan dengan perilaku spt ini dalam forum ini
ahhaahahah
marah ya
tidak bisa menahan diri
belajar kesabaran dimana bung
hina aliran orang mau
tau baru disinggung sedikit uda gk terima
cih
benar2.......
ternyata anda masih belum paham ya? kami sama sekali tidak menghina aliran lain, karena LSY bukan aliran lain dalam Buddhism
memang bukan aliran lain
tapi aliran sendiri
udahlah jangan bual de
walubi aja ngakuin kok
mungkin anda iri karena aliran sesat therajana gk diakuin
DC bukan walubi dan bukan bagian dari walubi. menurut DC, ajaran LSY adalah CULT, SESAT dan bukan bagian dari Buddhism
siapa yg perduli sama pendapat anda
tentu saja anda peduli, kalau anda tidak peduli anda tidak akan menyerbu DC karena thread LSY itu, dan kebetulan pendapat saya sama dengan pendapat DC, yaitu LSY adalah CULT SESAT
siapa yg perduli ama kata2 anda
boleh, jika tepat. karena apa yg anda bahas itu bukan meditasi buddhis dan dipindahkan ke board ajaran lain. lalu cocok digabung ke topic lsyBro Padma, anggap saja ini peringatan ke dua tiga per lima untuk berdiskusi normal dan jangan hijack topic lain
topic2xnya digabung ke thread LSY
berarti disini saya tidak boleh buat new topic, begitukah ?
emang postingan saya soal meditasi apa hubungan ama gm lsy ?
mungkin ada editan dari saya, yang mampu mencapai pencerahan adalah yang mampu berpikir arif, bijaksana seperti sang buddha
jadi boleh dibilang banyak ajaran lain itu mengajarkan hal yang sama seperti ajaran buddha. yang berhasil menerapkannyalah yang mampu mencapai pencerahan
jadi menurut anda, Sang Buddha itu mencapai pencerahan karena bijaksana atau menjadi bijaksana karena pencerahan?
lagi2 therajana cuma bisa kasih pertanyaan anak tk
trash posting
uda dong akang indra
saya uda muak liat postingan rendah anda
[at] padmakumara, kami sudah sangat bertoleransi pada anda di thread LSY, tapi mohon anda tidak menerapkan perilaku yg sama di thread lain, di sini kami benar2 sedang berdiskusi.
jika anda ingin menjawab silahkan anda menjawab dengan beretika. bukan tiba2 menyela diskusi orang lain dengan menghina. apakah anda pikir anda adalah penguasa di sini yg dapat seenaknya memerintahkan orang lain agar berhenti posting? maaf, untuk ini saya terpaksa click "report to moderator."
[at] mod, saya sangat keberatan dengan perilaku spt ini dalam forum ini
ahhaahahah
marah ya
tidak bisa menahan diri
belajar kesabaran dimana bung
hina aliran orang mau
tau baru disinggung sedikit uda gk terima
cih
benar2.......
ternyata anda masih belum paham ya? kami sama sekali tidak menghina aliran lain, karena LSY bukan aliran lain dalam Buddhism
memang bukan aliran lain
tapi aliran sendiri
udahlah jangan bual de
walubi aja ngakuin kok
mungkin anda iri karena aliran sesat therajana gk diakuin
DC bukan walubi dan bukan bagian dari walubi. menurut DC, ajaran LSY adalah CULT, SESAT dan bukan bagian dari Buddhism
siapa yg perduli sama pendapat anda
tentu saja anda peduli, kalau anda tidak peduli anda tidak akan menyerbu DC karena thread LSY itu, dan kebetulan pendapat saya sama dengan pendapat DC, yaitu LSY adalah CULT SESAT
siapa yg perduli ama kata2 anda
mungkin orang lain tidak peduli tapi yg jelas anda sangat peduli, buktinya anda dengan sigap membalas postingan saya bukan?
lagi nunggu jawaban diatasmungkin ada editan dari saya, yang mampu mencapai pencerahan adalah yang mampu berpikir arif, bijaksana seperti sang buddha
jadi boleh dibilang banyak ajaran lain itu mengajarkan hal yang sama seperti ajaran buddha. yang berhasil menerapkannyalah yang mampu mencapai pencerahan
jadi menurut anda, Sang Buddha itu mencapai pencerahan karena bijaksana atau menjadi bijaksana karena pencerahan?
mungkin ada editan dari saya, yang mampu mencapai pencerahan adalah yang mampu berpikir arif, bijaksana seperti sang buddha
jadi boleh dibilang banyak ajaran lain itu mengajarkan hal yang sama seperti ajaran buddha. yang berhasil menerapkannyalah yang mampu mencapai pencerahan
jadi menurut anda, Sang Buddha itu mencapai pencerahan karena bijaksana atau menjadi bijaksana karena pencerahan?
lagi2 therajana cuma bisa kasih pertanyaan anak tk
trash posting
uda dong akang indra
saya uda muak liat postingan rendah anda
[at] padmakumara, kami sudah sangat bertoleransi pada anda di thread LSY, tapi mohon anda tidak menerapkan perilaku yg sama di thread lain, di sini kami benar2 sedang berdiskusi.
jika anda ingin menjawab silahkan anda menjawab dengan beretika. bukan tiba2 menyela diskusi orang lain dengan menghina. apakah anda pikir anda adalah penguasa di sini yg dapat seenaknya memerintahkan orang lain agar berhenti posting? maaf, untuk ini saya terpaksa click "report to moderator."
[at] mod, saya sangat keberatan dengan perilaku spt ini dalam forum ini
ahhaahahah
marah ya
tidak bisa menahan diri
belajar kesabaran dimana bung
hina aliran orang mau
tau baru disinggung sedikit uda gk terima
cih
benar2.......
ternyata anda masih belum paham ya? kami sama sekali tidak menghina aliran lain, karena LSY bukan aliran lain dalam Buddhism
memang bukan aliran lain
tapi aliran sendiri
udahlah jangan bual de
walubi aja ngakuin kok
mungkin anda iri karena aliran sesat therajana gk diakuin
DC bukan walubi dan bukan bagian dari walubi. menurut DC, ajaran LSY adalah CULT, SESAT dan bukan bagian dari Buddhism
siapa yg perduli sama pendapat anda
tentu saja anda peduli, kalau anda tidak peduli anda tidak akan menyerbu DC karena thread LSY itu, dan kebetulan pendapat saya sama dengan pendapat DC, yaitu LSY adalah CULT SESAT
siapa yg perduli ama kata2 anda
mungkin orang lain tidak peduli tapi yg jelas anda sangat peduli, buktinya anda dengan sigap membalas postingan saya bukan?
saya perduli karna saya tidak perduli
itulah makna dari perduli
:backtotopic:lagi nunggu jawaban diatasmungkin ada editan dari saya, yang mampu mencapai pencerahan adalah yang mampu berpikir arif, bijaksana seperti sang buddha
jadi boleh dibilang banyak ajaran lain itu mengajarkan hal yang sama seperti ajaran buddha. yang berhasil menerapkannyalah yang mampu mencapai pencerahan
jadi menurut anda, Sang Buddha itu mencapai pencerahan karena bijaksana atau menjadi bijaksana karena pencerahan?
ooo iya, bro weijin nyari bro anak baru tu di wdc
gak tau juga si bro, khusus orang baru, beliau ada posting di bord maitreya, dan bro weijin ngajak diskusi tapi gak ditanggapi.:backtotopic:lagi nunggu jawaban diatasmungkin ada editan dari saya, yang mampu mencapai pencerahan adalah yang mampu berpikir arif, bijaksana seperti sang buddha
jadi boleh dibilang banyak ajaran lain itu mengajarkan hal yang sama seperti ajaran buddha. yang berhasil menerapkannyalah yang mampu mencapai pencerahan
jadi menurut anda, Sang Buddha itu mencapai pencerahan karena bijaksana atau menjadi bijaksana karena pencerahan?
ooo iya, bro weijin nyari bro anak baru tu di wdc
jadi pengikut2 LSY di sini adalah utusan dari wdc?
jadi menurut anda, Sang Buddha itu mencapai pencerahan karena bijaksana atau menjadi bijaksana karena pencerahan?papad yg mau saya tu pendapat aliran Maitreya, bukan pendapat elu.
saya bingung
para therajana banggain pertanyaan kacangan kayak gini
dipost terus
gk malu ya
jadi menurut anda, Sang Buddha itu mencapai pencerahan karena bijaksana atau menjadi bijaksana karena pencerahan?papad yg mau saya tau pendapat aliran Maitreya, bukan pendapat elu.
saya bingung
para therajana banggain pertanyaan kacangan kayak gini
dipost terus
gk malu ya
ni gw kasih u bocoran dikit, aliran Maitreya ditempat saya menganggap aliran u jg miring cuma gara2 waktu peresmian wihara cabang u, pakai perjamuan daging sama lsy gambar diri sendiri duduk dibunga teratai.
:backtotopic:
jadi menurut anda, Sang Buddha itu mencapai pencerahan karena bijaksana atau menjadi bijaksana karena pencerahan? (tolong dijawab dan penjelasanya bro orang baru)
jadi menurut anda, Sang Buddha itu mencapai pencerahan karena bijaksana atau menjadi bijaksana karena pencerahan?papad yg mau saya tau pendapat aliran Maitreya, bukan pendapat elu.
saya bingung
para therajana banggain pertanyaan kacangan kayak gini
dipost terus
gk malu ya
ni gw kasih u bocoran dikit, aliran Maitreya ditempat saya menganggap aliran u jg miring cuma gara2 waktu peresmian wihara cabang u, pakai perjamuan daging sama lsy gambar diri sendiri duduk dibunga teratai.
:backtotopic:
jadi menurut anda, Sang Buddha itu mencapai pencerahan karena bijaksana atau menjadi bijaksana karena pencerahan? (tolong dijawab dan penjelasanya bro orang baru)
ahahahah mana saya perduli
di dunia ini siapa sih yg punya kebijaksanaan untuk lihat mana sejati mana palsu
jah ilah kalo masalah daging, brarti theravada juga kena dong
kan bhikkhunya boleh makan daging
gambar itu wajar
mungkin cuma iri hati
jadi menurut anda, Sang Buddha itu mencapai pencerahan karena bijaksana atau menjadi bijaksana karena pencerahan?papad yg mau saya tau pendapat aliran Maitreya, bukan pendapat elu.
saya bingung
para therajana banggain pertanyaan kacangan kayak gini
dipost terus
gk malu ya
ni gw kasih u bocoran dikit, aliran Maitreya ditempat saya menganggap aliran u jg miring cuma gara2 waktu peresmian wihara cabang u, pakai perjamuan daging sama lsy gambar diri sendiri duduk dibunga teratai.
:backtotopic:
jadi menurut anda, Sang Buddha itu mencapai pencerahan karena bijaksana atau menjadi bijaksana karena pencerahan? (tolong dijawab dan penjelasanya bro orang baru)
ahahahah mana saya perduli
di dunia ini siapa sih yg punya kebijaksanaan untuk lihat mana sejati mana palsu
jah ilah kalo masalah daging, brarti theravada juga kena dong
kan bhikkhunya boleh makan daging
gambar itu wajar
mungkin cuma iri hati
anda mengatakan aliran Maitreya iri hati terhadap LSY? kalau begitu ini menjadi perdebatan antara Maitreya vs LSY, penonton di harap tenang
^
^
makanya gw cuma kasih u sedikit info, gw liat postingan u sering ngacau diskusi dengan aliran Maitreya dan terkesan membela. mending u masuk thread LSY saja. belum tau cara pandang aliran lain, gak usah ikut2an (bikin kacau aja)
pertanyaan lucu, gw tu mantan disitu tp sama orangbaru, ktanya aliran palsu krn ajarannya gak sama dengan ajaran di tempat beliau, cuma ajaran yg saya dapat itu sama persis dgn yg teman2 disini sharing maupun di wdc.^
^
makanya gw cuma kasih u sedikit info, gw liat postingan u sering ngacau diskusi dengan aliran Maitreya dan terkesan membela. mending u masuk thread LSY saja. belum tau cara pandang aliran lain, gak usah ikut2an (bikin kacau aja)
emang u ngerti soal maitreya ?
bro orang baru, mohon penjelasanya yg lengkap.mungkin ada editan dari saya, yang mampu mencapai pencerahan adalah yang mampu berpikir arif, bijaksana seperti sang buddha
jadi boleh dibilang banyak ajaran lain itu mengajarkan hal yang sama seperti ajaran buddha. yang berhasil menerapkannyalah yang mampu mencapai pencerahan
jadi menurut anda, Sang Buddha itu mencapai pencerahan karena bijaksana atau menjadi bijaksana karena pencerahan?
bro orang baru, mohon penjelasanya yg lengkap.mungkin ada editan dari saya, yang mampu mencapai pencerahan adalah yang mampu berpikir arif, bijaksana seperti sang buddha
jadi boleh dibilang banyak ajaran lain itu mengajarkan hal yang sama seperti ajaran buddha. yang berhasil menerapkannyalah yang mampu mencapai pencerahan
jadi menurut anda, Sang Buddha itu mencapai pencerahan karena bijaksana atau menjadi bijaksana karena pencerahan?
pertanyaan lucu, gw tu mantan disitu tp sama orangbaru, ktanya aliran palsu krn ajarannya gak sama dengan ajaran di tempat beliau, cuma ajaran yg saya dapat itu sama persis dgn yg teman2 disini sharing maupun di wdc.^
^
makanya gw cuma kasih u sedikit info, gw liat postingan u sering ngacau diskusi dengan aliran Maitreya dan terkesan membela. mending u masuk thread LSY saja. belum tau cara pandang aliran lain, gak usah ikut2an (bikin kacau aja)
emang u ngerti soal maitreya ?
udah laa, kapan back to topicnya
Dear Mod,
Berhubung postingannya bnyk yg oot & ngeflame,maka saya minta postingan yg oot dipindahkan k topik lain yg sesuai....
Atau bolehkan saya men-lock topik ini (krn sbg TS saya bs memoderasi topik saya sendiri). Thx
Dear Mod,
Berhubung postingannya bnyk yg oot & ngeflame,maka saya minta postingan yg oot dipindahkan k topik lain yg sesuai....
Atau bolehkan saya men-lock topik ini (krn sbg TS saya bs memoderasi topik saya sendiri). Thx
Anda boleh anggap ini peringatan terakhirDear Mod,
Berhubung postingannya bnyk yg oot & ngeflame,maka saya minta postingan yg oot dipindahkan k topik lain yg sesuai....
Atau bolehkan saya men-lock topik ini (krn sbg TS saya bs memoderasi topik saya sendiri). Thx
silahkan saja
kalau mau dibungkus bawa pulang juga boleh
Anda boleh anggap ini peringatan terakhirDear Mod,
Berhubung postingannya bnyk yg oot & ngeflame,maka saya minta postingan yg oot dipindahkan k topik lain yg sesuai....
Atau bolehkan saya men-lock topik ini (krn sbg TS saya bs memoderasi topik saya sendiri). Thx
silahkan saja
kalau mau dibungkus bawa pulang juga boleh
tidak ada yg lebih baik daripada bukti nyata daripada sekadar menyatakan sudah "tobat"
mungkin melakukan ban adalah bentuk welas asih terbaik untuk anda dan untuk semua
sejauh ini diskusi seperti itu selama di thread itu tidak pernah saya gubris utk anda maupun yg lainnya. tapi belakangan ini anda meng-hijack topik orang lain.tidak ada yg lebih baik daripada bukti nyata daripada sekadar menyatakan sudah "tobat"
mungkin melakukan ban adalah bentuk welas asih terbaik untuk anda dan untuk semua
kalo menurut admin ini gimana
indra : " o jadi anda priahina ya? anda tentu ingat tentang LU s**t YEN? "
tidak ada yg lebih baik daripada bukti nyata daripada sekadar menyatakan sudah "tobat"
mungkin melakukan ban adalah bentuk welas asih terbaik untuk anda dan untuk semua
kalo menurut admin ini gimana
indra : " o jadi anda priahina ya? anda tentu ingat tentang LU s**t YEN? "
sejauh ini diskusi seperti itu selama di thread itu tidak pernah saya gubris utk anda maupun yg lainnya. tapi belakangan ini anda meng-hijack topik orang lain.tidak ada yg lebih baik daripada bukti nyata daripada sekadar menyatakan sudah "tobat"
mungkin melakukan ban adalah bentuk welas asih terbaik untuk anda dan untuk semua
kalo menurut admin ini gimana
indra : " o jadi anda priahina ya? anda tentu ingat tentang LU s**t YEN? "
anggap saja anda sudah tinggal menghitung waktu
:backtotopic:
tidak ada yg lebih baik daripada bukti nyata daripada sekadar menyatakan sudah "tobat"
mungkin melakukan ban adalah bentuk welas asih terbaik untuk anda dan untuk semua
kalo menurut admin ini gimana
indra : " o jadi anda priahina ya? anda tentu ingat tentang LU s**t YEN? "
apa ada yg salah dengan LU s**t YEN?