From: mili [at] corexindo.co.id
half man...HALF TREE''
Importance: Low
DERITA DEDE GEMPARKAN DUNIA
* DOKTER DARI AS GALANG DANA UNTUK OBATI WARGA JAWA BARAT
BANDUNG, TRIBUN - Seorang warga Jawa Barat bernama Dede menggemparkan
media Internasional pekan ini. Warga yang kemungkinan bermukim di
pinggiran Saguling, sekitar Cililin, Kabupaten Bandung ini jadi topik
berita media Internasional karena memiliki penyakit aneh.
Media yang memberitakan penderiraan Dede itu tersebar mulai dari Amerika
dan Inggris. Di media terkenal asal Inggris Sunday Mirror, 4 November
2007, ditulis dengan judul ''I'm half man...HALF TREE'' (Saya setengah
manusia...setengah pohon). Wartawan Sunday Mirror Andrew Gregory menulis
wawancara eksklusif dengan Dede tentang perjuangan hidupnya memerangi
penyakit aneh itu.
''Dengan kaki menyerupai akar sebuah pohon dan tangan yang keras seperti
cabang-cabang, dia dikenal dengan sebutan ''Manusia Pohon'','' begitulah
kalimat pertama dalam tulisan Andrew Gregory, yang cukup panjang itu.
'Saya takut penyakit ini menjalar dan akhirnya menutupi seluruh muka
saya, sehingga saya tidak bisa makan,'' kata Dede kepada Andrew.
Setelah tulisan di Sunday Mirror, nama Dede langsung malang melintang di
beberapa media internasional. Cerita sedih tentang Dede dan penyakitnya
ditayangkan dalam serial, 'My Shocking Story' di saluran terkenal
Discovery Channel pada prime time, pukul 21.00 tanggal 15 November 2007.
Media Inggris dan Australia pun tak luput mengungkapkan derita Dede.
Kisahnya panjang lebar dikupas harian Telegraph (Inggris) dan News.com
( Australia ), berikut fotonya yang menggambarkan seluruh tubuh Dede yang
dipenuhi serupa biji-biji hitam.
Dede sebetulnya pernah muncul di Kota Bandung . Ia waktu itu tampil
sebagai manusia langka dalam acara 'Gelar Akbar Metoda Penyembuhan
Alternatif' (GEMPAR) di Dezon awal April tahun ini.
Di tayangan televisi AS itu diungkapkan juga, karena penyakitnnya itu,
Dede tak bisa menjalani hidupnya dengan normal. Perusahaan tempatnya
bekerja memecatnya. Yang mengenaskan, tak hanya dipecat dari tempat
kerjanya, Dede juga dicerai istrinya. Ia kini hanya ditemani dua anak
perempuan yang menginjak remaja.
Tubuh Dede memang berbeda dari manusia umumnya. Di sekitar wajah dan
tubuhnya serupa kutil berwarna hitam, sedangkan tangan dan kakinya
membengkak menyerupai akar pohon, juga warna hitam. Karena di tangan dan
kakinya menyerupai akar pohon itulah, di kampungnya Dede dikenal sebagai
'manusia pohon.
Jaringan televisi Amerika Serikat (AS) Discovery Channel tak menyebutkan
alamat persis Dede. Hanya disebutkan berada di sekitar sebelah selatan
pesisir Jakarta , kemungkinan Sukabumi.
Namun Hanny Poerwanto, penyelenggara GEMPAR yang pernah mengundang Dede
awal April lalu, menyebutkan Dede beralamat di pinggir Saguling,
Kecamatan Cililin. Hanny kurang hapal alamat lengkapnya. Ia yang
dihubungi tribun, mengaku bahagia kalau penderitaan Dede jadi perhatian
dokter luar negeri.
Datangkan Dokter
Jaringan televisi AS Discovery Channel itu kemudian membawa seorang ahli
penyakit kulit (dermatologi) dan ilmu kekebalan tubuh (imunologi)
ternama dari AS, Anthony Gaspari, untuk menjenguk Dede tengah pekan
kemarin.
Dokter Gaspari terperangah ketika pertama kali bertemu Dede di rumahnya.
Penyakit kutil Dede berkembang liar, sehingga menjadi seperti akar pohon
yang menjulur dari kedua tangan dan kakinya.
'Kutil-kutil ini mulai tumbuh dan lambat laun menjalar setelah lutut
saya tergores dalam sebuah kecelakaan ketika saya masih remaja,' kata
Dede seperti dikutip Discovery Channel, Jumat (16/11).
Dede mengaku sudah menyerah untuk mencarikan penyembuhan bagi bapaknya.
Selain karena keterbatasan biaya, keluarga Dede mengatakan bahwa para
dokter di daerahnya mengaku tak punya obat untuk penyakit tersebut.
Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, Dede gabung kelompok pertunjukan
`manusia aneh`, yang para anggotanya memiliki kelainan-kelainan fisik
langka. Kelompok itu menggelar `pertunjukan aneh tapi nyata` yang
dikarciskan, dengan berkeliling dari satu tempat ke tempat lain.
Kelainan Genetika
Setelah melakukan tes laboratorium atas penyakit Dede, dokter Anthony
Gaspari menyimpukan bahwa penyakit yang diderita Dede disebabakan oleh
virus yang disebut Human Papilloma Virus (HPV). Sebetulnya, HPV bukanlah
virus aneh, karena cukup umum ditemukan juga pada kutil-kutil lain.
Yang membuat virus itu berkembang liar di tubuh Dede karena dia memiliki
kelainan genetik yang langka. Kelainan genetik itu menghalangi sistem
kekebalan, yang membuat tubuh Dede tak mampu membendung pertumbuhan
kutil-kutil.
'Karena anomali di sistem kekebalan tubuh itu, HPV dengan mudah membajak
`mesin` sel di kulit Dede, memerintahkan sel itu untuk menghasilkan
sejumlah besar zat yang menyebabkan tumbuh suburnya kutil,' kata
Gaspari, yang profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland .
Awalnya, Gaspari menduga Dede terkena AIDS karena sejumlah tipe penting
darah putihnya sangat rendah. Namun, uji laboratorium kemudian
menunjukkan, Dede tak terkena AIDS. Bahkan, Gaspari mendapati bahwa
kondisi imunitas Dede adalah sesuatu yang sangat jarang dan misterius.
Sebab, kecuali hanya masalah kutilnya, kondisi kesehatan organ tubuh
Dede yang lain bagus.
'Padahal, seseorang dengan sistem imunitas yang rendah, semestinya mudah
terkena penyakit. Begitu pula, tak satupun dari kedua orang tua dan
saudara-saudara kandungnya menunjukkan tanda-tanda menderita kutil itu,'
kata Gaspari pada koran Inggris Telegraph. 'Kemungkinan penderita
penyakit ini adalah tak sampai satu dalam sejuta orang,' imbuh Gaspari.
Tapi, Gaspari yakin bahwa sebagian besar kutil Dede akan bisa
disingkirkan dari tubuhnya lewat pengobatan dengan sejenis vitamin A
sintetis. Formula itu telah terbukti mampu mematikan pertumbuhan HPV
dalam banyak kasus.
'Tentu saja, dia tak akan memiliki tubuh yang normal seperti sedia kala.
Tapi, kutil-kutilnya akan berkurang banyak hingga dia bisa memfungsikan
kembali tangan dan kakinya dengan lebih baik,' kata Gaspari.
'Selama tiga hingga enam bulan, kutil-kutil itu akan menjadi lebih kecil
dan lebih sedikit jumlahnya. Ia akan bisa hidup lebih normal,'
terangnya.
Gaspari berharap bisa mengusahakan pengobatan gratis untuk Dede ke
perusahaan-perusaha an obat-obatan. Selanjutnya, penanganan pengobatan
akan dilakukan bekerjasama dengan para dokter Indonesia di bawah
supervisi dirinya.
'Saya juga berkeinginan membawa dia ke Amerika untuk menjalani tes guna
mengetahui dari mana asal muasal kondisi rendahnya imunitas Dede
berasal. Tapi, kami masih sedang mencarikan dukungan dana,' kata
Gaspari.
Dede sendiri merasa lega karena diyakinkan oleh Gaspari bahwa
kutil-kutilnya akan bisa disingkirkan. 'Saya tak ingin meninggal dengan
penyakit ini. Saya ingin panjang umur sehingga bisa melihat cucu kelak,'
kata Dede yang temani salah seorang putrinya ketika ditemui Gaspari.
(ear/sko/sry)
_ Ary.Widi_