sudah pasti ada karmanya bagi bikkhu yg melakukan kesalahan tersebut, bikkhu yang saya ceritakan itu juga sudah tidak di vihara itu lagi. Rumah yang dihuni mendiang ibunya saya dengar juga bukan rumah mereka tapi rumah bibinya. Dengar - dengar dari acek di vihara itu bhikkhu tersebut setelah sadar perbuatannya yang sangat salah, Beliau berkata mau menjalani hidup sebagai bhikkhu pengembara, beliau sekarang asal ada orang yg meninggal selalu membantu membacakan paritta tidak pandang bulu miskin atau kaya. tak perlu diundang juga datang sendiri. Tidak tahu dia tinggal di mana. mungkin ini bentuk penyesalannya. Ini masih bagus bisa tahu salah, dan memperbaikinya. Daripada ada yang udah salah gak mau mengaku malah membenarkan diri.
cuma saran saya janganlah terlalu diekspose mengenai keburukan seorang Bhikkhu, Meskipun salah mereka tetaplah anggota Sangha. Kita sebagai umat yang wajib mengingatkan langsung. Kalau sudah tidak bisa atau makin bertambah parah, barulah kita sebagai umat wajib mengekspose besar2an. Kalau perlu undang BBC dan CNN news untuk wawancara
Kebenaran harus diungkapkan,memang pahit bagi bhikkhu yang melanggar Vinaya dan diexpose, tetapi mengingatkan bhikkhu yang belum melanggar untuk selalu melaksanakan Vinaya dengan sebaik baiknya untuk perkembangan batin mereka sendiri.
Antara menjelek jelekan dan mengungkapkan yang jelek, kadang kadang sulit untuk membedakannya.
Tapi jika memang ada karma buruk yg terjadi karena mengungkapkan yang jelek, ya sudahlah saya terima saja. Kan juga ada karma baik karena mencegah agar bhikkhu yang lain tidak ikut ikutan melakukan hal yang jelek.
Adalah lebih tidak pantas membiarkan perilaku yang immoral, dengan menutupi perilaku spt itu. Yg dapat mengakibatkan jatuhnya korban pada umat.
Sebelum jaman internet dan forum DC begini, saya pernah menegur dengan keras seorang bhikkhu yang saya jemput dari bandara utk diantar ke salah satu vihara di Jkt. Karena sepanjang jalan selalu memberikan komentar mengenai wanita yang terlihat. Si bhikkhu konyol itu terdiam, tetapi kelihatannya benih untuk melakukan parajjika memang sudah tidak terbendung. Beberapa tahun kemudian saya dapat berita, dia sudah dikeluarkan karena menghamili seorang gadis, dan entah ada berapa lagi wanita yang menjadi korbannya.
Dengan demikian menegur secara langsung ke pribadi yang bersangkutan belum tentu efektif.
Karena itu terus saja ungkapkan yang jelek tanpa menjelek jelekkan, buat apa menjelek jelekan yang sudah jelek. Menyembunyikan kejelekan sama dengan melapisi buah beracun dengan coklat yang enak.