apakah vinaya begitu menyakitkan untuk ditaati oleh biku sehingga butuh kelonggaran2?
---
Bukan masalah menyakitkan tidak, tapi membelenggu tidak.
Untuk menembus realisasi, maka belenggu adalah rintangan.
Jadi bukan masalah kelonggaran.
tetapi lebih tepat dikatakan ada aturan2 yang kurang pas lagi untuk diterapkan di masa ini.
Karena kalau diterapkan secara kaku, maka akan menjadi belenggu.
contoh :
Biku boleh tidak duduk sebelah dengan wanita? ini jaraknya udah buat hitungan meter lagi, tapi cm.
kalau sekarang biku pergi ke luar kota, naik pesawat atau duduk di bus, di sebelahnya wanita, apakah wanita itu harus dilarang duduk? atau apakah bikunya yang harus turun cari kendaraan lain?
-------------------
untuk keperluan apakah biku keluar kota? tamasya?
---
Apakah menurut anda ini jawaban?
Hanya seperti itukah kemampuan anda menjawab?
Hayo dong. Pakar Winaya, saya menanti jawaban kalian atas pertanyaan saya ini.