//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah ada aturan Bhante Theravada boleh main gitar/musik?  (Read 611208 times)

0 Members and 8 Guests are viewing this topic.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1425 on: 22 October 2010, 04:59:02 PM »
parahhhhhh parahhh......

lebih parah lagi bila emang bener komunitas sangha membiarkan saja.....
i'm just a mammal with troubled soul



Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1426 on: 22 October 2010, 05:01:12 PM »


harus diakui memang MBI handal melestarikan BIKU  :))

 _/\_


 

udah jelas ini akan membuat "harimau" mata gelap....
bagaimana dgn MBI ? apa masih ok2 aja atau garasa mau dibuka dikit lagi ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1427 on: 22 October 2010, 05:07:20 PM »
[at] saceng
buka dikit lagi.."rok" nya plz.....
...

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1428 on: 22 October 2010, 05:15:18 PM »
[at] saceng
buka dikit lagi.."rok" nya plz.....

pasti deh photographer tsb komentar...

ehhh kurang kekiri.... eh kurang kekanan.. kurang lagi,,, sebelah dikit lagi....

alamak....gak disangka2 koleksi photographer banyak banget....emang kerjaannya apa sihh ???
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1429 on: 22 October 2010, 05:24:25 PM »
pasti deh photographer tsb komentar...

ehhh kurang kekiri.... eh kurang kekanan.. kurang lagi,,, sebelah dikit lagi....

alamak....gak disangka2 koleksi photographer banyak banget....emang kerjaannya apa sihh ???
[Meretricious Biku Innovator]Tentu saja hidup kami didedikasikan untuk kegiatan-kegiatan Upaya Kausalya. Kalian saja yang tidak mengerti, dasar sektarian, merasa diri paling benar yah?![/Meretricious Biku Innovator]


Spoiler: ShowHide
Meretricious (kata sifat) = berkenaan dengan atau bersifat seperti 'meretrix' atawa 'pelatjoer'.
Makna kata tersebut adalah sesuatu yang sedap dipandang, namun tidak ada nilainya, sebagaimana pelacur indah dipandang, namun bernilai. Suatu kesamaan yang amat mirip dalam kasus indah dipandang dengan jubah dan tampilan petapa, namun tidak ada moralitas dan kebijaksanaan. Mungkin pelacur lebih baik karena tidak munafik.


Offline GandalfTheElder

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1430 on: 22 October 2010, 06:58:09 PM »
Hmmm.... sejak liat fb bhiksu ini saya pikir emg ada yg kurang beres siihh... yg difoto banyak cewenya dan gak ada hubungannya dengan Dharma sama sekali. Bagi saya sih jelas-jelas ini pelanggaran Vinaya. Sepatutnya organisasi Sangha yang bersangkutan bertindak tegas. Membumi ya membumi, tapi kalau tidak ada respek dengan vinaya ya repot.

Di bawah saya membahas secara Mahayanis.

Mengenai gitar dan menyanyi, asal yang dinyanyikan lagu-lagu Dharma, tidak masalah. Misalnya Sangha Thich Nhat Hanh, di sana Ven, Thich Nhat Hanh menyatakan dengan jelas mengenai sila "tidak menyanyi, mendengarkan lagu dsb" dari Astasila:
- bahwa menyanyikan lagu Dharma dan memainkan lagu Dharma yang membangkitkan keyakinan, bukanlah pelanggaran. Tetapi kalau menyanyi lagu romantis duniawi bergaya pop ya jelas-jelas melanggar.

"Sadarilah bahwa banyak lagu, film, buku, hiburan dan game yang dapat emrusak tubuh dan pikiran dan membuang waktu yang berharga yang dapat digunakan untuk belajar dan praktek, aku bertekad untuk tidak terjerumus dalam halangan-halangan ini. Aku bertekad untuk tidak membaca novel, melihat film-film duniawi ataupun buku, atau mencari halangan dengan cara menyanyi atau mendengarkan lagu-lagu cinta dan musik-musik jenis lainnya yang dapat menyebabkan emosi negatif muncul. Aku bertekad tidak akan membuang waktu bermain game lektronik dan berjudi.
Ketika seorang shramanera mempraktekkan sila ini, ia tahu dan paham bahwa pelafalan dan menyanyi lagu-lagu Dharma adalah cara untuk mempraktekkan hidup berkesadaran dan mennyemai benih-benih kebajikan. Namun kesenian yang menyirami benih penderitaan, kelekatan, kesedihan, kebencian dan kemelekatan dapat menyebabkan ancaman, dan karena itulah ia mengindarinya.
(Thich Nhat Hanh, Stepping Into Freedom)

Dalam Dasabhumika Sutra disebutkan bahwa para bodhisattva menguasai berbagai macam seni, termasuk seni musik dan di masa modern ini mungkin bisa juga seni fotografi. Ini dilakukan oleh seorang bodhisattva untuk menjalin jodoh sebnayak-banyaknya dengan semua makhluk dan membawa mereka pada Dharma.

Namun ini dipertegas dalam Mahavairocana Sutra di mana dikatakan bahwa para bodhisattva AWAM-lah yang menguasai seni berbagai macam musik, fotografi dsb, BUKAN Bodhisattva BHIKSU. Jadi seorang bodhisattva UMAT AWAM (upasaka upasika) bisa bebas memfoto apapun, menyanyikan apapun asal sesuai dengan ETIKA yang ada, dengan tujuan menjalin jodoh dengan para makhluk.

Namun kalau bodhisattva BHIKSU, menyanyi dan memfoto diperbolehkan hanya untuk kepentingan Dharma saja, misal menyanyikan lagu Buddhis yang membangkitkan sraddha dengan diiringi alat musik sebagai persembahan untuk Triratna, fotografi vihara dan para Buddha, kegiatan Buddhis, ataupun fotografi yang membuat orang terbangkitkan welas asihnya, BUKAN foto PARA CEWEK nggak jelas, apalagi sampai becanda "rok" dan "istri" segala, astaganaga.

Kalau memang benar bhante Nyanadasa ini adalah bhiksu Mahayanis, maka patut ditanyakan: "Vinaya dalam Mahayana Brahmajala Sutra dikemanain itu??"

Kalau bukan, sebenarnya bhante Nyanadasa itu aliran apa sich?  ::) ::) ::)

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1431 on: 22 October 2010, 07:11:01 PM »
Hmmm.... sejak liat fb bhiksu ini saya pikir emg ada yg kurang beres siihh... yg difoto banyak cewenya dan gak ada hubungannya dengan Dharma sama sekali. Bagi saya sih jelas-jelas ini pelanggaran Vinaya. Sepatutnya organisasi Sangha yang bersangkutan bertindak tegas. Membumi ya membumi, tapi kalau tidak ada respek dengan vinaya ya repot.

Di bawah saya membahas secara Mahayanis.

Mengenai gitar dan menyanyi, asal yang dinyanyikan lagu-lagu Dharma, tidak masalah. Misalnya Sangha Thich Nhat Hanh, di sana Ven, Thich Nhat Hanh menyatakan dengan jelas mengenai sila "tidak menyanyi, mendengarkan lagu dsb" dari Astasila:
- bahwa menyanyikan lagu Dharma dan memainkan lagu Dharma yang membangkitkan keyakinan, bukanlah pelanggaran. Tetapi kalau menyanyi lagu romantis duniawi bergaya pop ya jelas-jelas melanggar.

"Sadarilah bahwa banyak lagu, film, buku, hiburan dan game yang dapat emrusak tubuh dan pikiran dan membuang waktu yang berharga yang dapat digunakan untuk belajar dan praktek, aku bertekad untuk tidak terjerumus dalam halangan-halangan ini. Aku bertekad untuk tidak membaca novel, melihat film-film duniawi ataupun buku, atau mencari halangan dengan cara menyanyi atau mendengarkan lagu-lagu cinta dan musik-musik jenis lainnya yang dapat menyebabkan emosi negatif muncul. Aku bertekad tidak akan membuang waktu bermain game lektronik dan berjudi.
Ketika seorang shramanera mempraktekkan sila ini, ia tahu dan paham bahwa pelafalan dan menyanyi lagu-lagu Dharma adalah cara untuk mempraktekkan hidup berkesadaran dan mennyemai benih-benih kebajikan. Namun kesenian yang menyirami benih penderitaan, kelekatan, kesedihan, kebencian dan kemelekatan dapat menyebabkan ancaman, dan karena itulah ia mengindarinya.
(Thich Nhat Hanh, Stepping Into Freedom)

Dalam Dasabhumika Sutra disebutkan bahwa para bodhisattva menguasai berbagai macam seni, termasuk seni musik dan di masa modern ini mungkin bisa juga seni fotografi. Ini dilakukan oleh seorang bodhisattva untuk menjalin jodoh sebnayak-banyaknya dengan semua makhluk dan membawa mereka pada Dharma.

Namun ini dipertegas dalam Mahavairocana Sutra di mana dikatakan bahwa para bodhisattva AWAM-lah yang menguasai seni berbagai macam musik, fotografi dsb, BUKAN Bodhisattva BHIKSU. Jadi seorang bodhisattva UMAT AWAM (upasaka upasika) bisa bebas memfoto apapun, menyanyikan apapun asal sesuai dengan ETIKA yang ada, dengan tujuan menjalin jodoh dengan para makhluk.

Namun kalau bodhisattva BHIKSU, menyanyi dan memfoto diperbolehkan hanya untuk kepentingan Dharma saja, misal menyanyikan lagu Buddhis yang membangkitkan sraddha dengan diiringi alat musik sebagai persembahan untuk Triratna, fotografi vihara dan para Buddha, kegiatan Buddhis, ataupun fotografi yang membuat orang terbangkitkan welas asihnya, BUKAN foto PARA CEWEK nggak jelas, apalagi sampai becanda "rok" dan "istri" segala, astaganaga.

Kalau memang benar bhante Nyanadasa ini adalah bhiksu Mahayanis, maka patut ditanyakan: "Vinaya dalam Mahayana Brahmajala Sutra dikemanain itu??"

Kalau bukan, sebenarnya bhante Nyanadasa itu aliran apa sich?  ::) ::) ::)

 _/\_
The Siddha Wanderer

Apapun alirannya, seorang biksu tidak pantas, tidak TEPAT jadi photographer cewek yg menampilkan paha2 mulus!

gw tau ada satu Bhiksu Tantra yg senang/mahir dlm photographer.... dan disajikan utk orang2 memahamin karyanya bersama penjelasan dharma... SUnggu indah fotonya2... tapi itu semua foto2 keindahan alam, pegunungan, dst...

gak ada tuhh foto2 cewek2 mulus gitu....................

mohon kabarin procedure pelaporannya spt apa ? lapor kemana ?

(mungkin bisa juga lepor ke emBOKnya ya.... ada no telp gak) ? =))
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1432 on: 22 October 2010, 07:58:13 PM »
Hmmm.... sejak liat fb bhiksu ini saya pikir emg ada yg kurang beres siihh... yg difoto banyak cewenya dan gak ada hubungannya dengan Dharma sama sekali. Bagi saya sih jelas-jelas ini pelanggaran Vinaya. Sepatutnya organisasi Sangha yang bersangkutan bertindak tegas. Membumi ya membumi, tapi kalau tidak ada respek dengan vinaya ya repot.

Di bawah saya membahas secara Mahayanis.

Mengenai gitar dan menyanyi, asal yang dinyanyikan lagu-lagu Dharma, tidak masalah. Misalnya Sangha Thich Nhat Hanh, di sana Ven, Thich Nhat Hanh menyatakan dengan jelas mengenai sila "tidak menyanyi, mendengarkan lagu dsb" dari Astasila:
- bahwa menyanyikan lagu Dharma dan memainkan lagu Dharma yang membangkitkan keyakinan, bukanlah pelanggaran. Tetapi kalau menyanyi lagu romantis duniawi bergaya pop ya jelas-jelas melanggar.

"Sadarilah bahwa banyak lagu, film, buku, hiburan dan game yang dapat emrusak tubuh dan pikiran dan membuang waktu yang berharga yang dapat digunakan untuk belajar dan praktek, aku bertekad untuk tidak terjerumus dalam halangan-halangan ini. Aku bertekad untuk tidak membaca novel, melihat film-film duniawi ataupun buku, atau mencari halangan dengan cara menyanyi atau mendengarkan lagu-lagu cinta dan musik-musik jenis lainnya yang dapat menyebabkan emosi negatif muncul. Aku bertekad tidak akan membuang waktu bermain game lektronik dan berjudi.
Ketika seorang shramanera mempraktekkan sila ini, ia tahu dan paham bahwa pelafalan dan menyanyi lagu-lagu Dharma adalah cara untuk mempraktekkan hidup berkesadaran dan mennyemai benih-benih kebajikan. Namun kesenian yang menyirami benih penderitaan, kelekatan, kesedihan, kebencian dan kemelekatan dapat menyebabkan ancaman, dan karena itulah ia mengindarinya.
(Thich Nhat Hanh, Stepping Into Freedom)

Dalam Dasabhumika Sutra disebutkan bahwa para bodhisattva menguasai berbagai macam seni, termasuk seni musik dan di masa modern ini mungkin bisa juga seni fotografi. Ini dilakukan oleh seorang bodhisattva untuk menjalin jodoh sebnayak-banyaknya dengan semua makhluk dan membawa mereka pada Dharma.

Namun ini dipertegas dalam Mahavairocana Sutra di mana dikatakan bahwa para bodhisattva AWAM-lah yang menguasai seni berbagai macam musik, fotografi dsb, BUKAN Bodhisattva BHIKSU. Jadi seorang bodhisattva UMAT AWAM (upasaka upasika) bisa bebas memfoto apapun, menyanyikan apapun asal sesuai dengan ETIKA yang ada, dengan tujuan menjalin jodoh dengan para makhluk.

Namun kalau bodhisattva BHIKSU, menyanyi dan memfoto diperbolehkan hanya untuk kepentingan Dharma saja, misal menyanyikan lagu Buddhis yang membangkitkan sraddha dengan diiringi alat musik sebagai persembahan untuk Triratna, fotografi vihara dan para Buddha, kegiatan Buddhis, ataupun fotografi yang membuat orang terbangkitkan welas asihnya, BUKAN foto PARA CEWEK nggak jelas, apalagi sampai becanda "rok" dan "istri" segala, astaganaga.

Kalau memang benar bhante Nyanadasa ini adalah bhiksu Mahayanis, maka patut ditanyakan: "Vinaya dalam Mahayana Brahmajala Sutra dikemanain itu??"

Kalau bukan, sebenarnya bhante Nyanadasa itu aliran apa sich?  ::) ::) ::)

 _/\_
The Siddha Wanderer

seorang samana harus melatih diri terus menerus, semampu mungkin menjauhi kehidupan duniawi.
mau lagu Dhamma maupun non Dhamma haruslah dihindari.

 _/\_
« Last Edit: 22 October 2010, 08:10:31 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline GandalfTheElder

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1433 on: 22 October 2010, 08:06:45 PM »
 [at] atas
Masing" tradisi punya batasannya sendiri", tapi semuanya sama-sama menunjung tinggi semangat untuk tidak melekat pada hiburan. Dan dalam tradisi Mahayana batasannya seperti itu. Theravada ya lain lagi.

dan tentu... fotografi seperti di atas melanggar vinaya aliran manapun, krn semangat untuk tidak melekati keduniawian  sudah tidak ada lagi.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1434 on: 22 October 2010, 08:13:32 PM »
Hmmm.... sejak liat fb bhiksu ini saya pikir emg ada yg kurang beres siihh... yg difoto banyak cewenya dan gak ada hubungannya dengan Dharma sama sekali. Bagi saya sih jelas-jelas ini pelanggaran Vinaya. Sepatutnya organisasi Sangha yang bersangkutan bertindak tegas. Membumi ya membumi, tapi kalau tidak ada respek dengan vinaya ya repot.

Di bawah saya membahas secara Mahayanis.

Mengenai gitar dan menyanyi, asal yang dinyanyikan lagu-lagu Dharma, tidak masalah. Misalnya Sangha Thich Nhat Hanh, di sana Ven, Thich Nhat Hanh menyatakan dengan jelas mengenai sila "tidak menyanyi, mendengarkan lagu dsb" dari Astasila:
- bahwa menyanyikan lagu Dharma dan memainkan lagu Dharma yang membangkitkan keyakinan, bukanlah pelanggaran. Tetapi kalau menyanyi lagu romantis duniawi bergaya pop ya jelas-jelas melanggar.

"Sadarilah bahwa banyak lagu, film, buku, hiburan dan game yang dapat emrusak tubuh dan pikiran dan membuang waktu yang berharga yang dapat digunakan untuk belajar dan praktek, aku bertekad untuk tidak terjerumus dalam halangan-halangan ini. Aku bertekad untuk tidak membaca novel, melihat film-film duniawi ataupun buku, atau mencari halangan dengan cara menyanyi atau mendengarkan lagu-lagu cinta dan musik-musik jenis lainnya yang dapat menyebabkan emosi negatif muncul. Aku bertekad tidak akan membuang waktu bermain game lektronik dan berjudi.
Ketika seorang shramanera mempraktekkan sila ini, ia tahu dan paham bahwa pelafalan dan menyanyi lagu-lagu Dharma adalah cara untuk mempraktekkan hidup berkesadaran dan mennyemai benih-benih kebajikan. Namun kesenian yang menyirami benih penderitaan, kelekatan, kesedihan, kebencian dan kemelekatan dapat menyebabkan ancaman, dan karena itulah ia mengindarinya.
(Thich Nhat Hanh, Stepping Into Freedom)

Dalam Dasabhumika Sutra disebutkan bahwa para bodhisattva menguasai berbagai macam seni, termasuk seni musik dan di masa modern ini mungkin bisa juga seni fotografi. Ini dilakukan oleh seorang bodhisattva untuk menjalin jodoh sebnayak-banyaknya dengan semua makhluk dan membawa mereka pada Dharma.

Namun ini dipertegas dalam Mahavairocana Sutra di mana dikatakan bahwa para bodhisattva AWAM-lah yang menguasai seni berbagai macam musik, fotografi dsb, BUKAN Bodhisattva BHIKSU. Jadi seorang bodhisattva UMAT AWAM (upasaka upasika) bisa bebas memfoto apapun, menyanyikan apapun asal sesuai dengan ETIKA yang ada, dengan tujuan menjalin jodoh dengan para makhluk.

Namun kalau bodhisattva BHIKSU, menyanyi dan memfoto diperbolehkan hanya untuk kepentingan Dharma saja, misal menyanyikan lagu Buddhis yang membangkitkan sraddha dengan diiringi alat musik sebagai persembahan untuk Triratna, fotografi vihara dan para Buddha, kegiatan Buddhis, ataupun fotografi yang membuat orang terbangkitkan welas asihnya, BUKAN foto PARA CEWEK nggak jelas, apalagi sampai becanda "rok" dan "istri" segala, astaganaga.

Kalau memang benar bhante Nyanadasa ini adalah bhiksu Mahayanis, maka patut ditanyakan: "Vinaya dalam Mahayana Brahmajala Sutra dikemanain itu??"

Kalau bukan, sebenarnya bhante Nyanadasa itu aliran apa sich?  ::) ::) ::)

 _/\_
The Siddha Wanderer

seorang samana harus melatih diri terus menerus, semampu mungkin menjauhi kehidupan duniawi.
mau lagu Dhamma maupun non Dhamma haruslah dihindari.

 _/\_

kalau BIKU nya diluar Theravada tidak ada 'keramaian' seperti sekarang ini

 _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1435 on: 22 October 2010, 08:19:40 PM »
[at] atas
Masing" tradisi punya batasannya sendiri", tapi semuanya sama-sama menunjung tinggi semangat untuk tidak melekat pada hiburan. Dan dalam tradisi Mahayana batasannya seperti itu. Theravada ya lain lagi.

 _/\_
The Siddha Wanderer

ya mungkin pakai sila Bodhisatva dan upaya kausalya  :))

 _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1436 on: 22 October 2010, 08:28:33 PM »
Quote

sekarang ada lembaga yg dengan sengaja menciptakan istilah2 contohnya WINAYA (pake W) ini, mungkin saja tujuannya memang untuk membingungkan umat, karena biasanya orang2 yg bingung akan lebih mudah di-BrainWash

hehe. Bro Indra. Gak usah membalikkan fakta.

Pada kenyataannya, yang pandai melakukan 'brainwash' adalah kelompok sektarian bro.
Dengan mengatakan 'ini paling benar', yang beda dari ini 'pasti salah', bahkan sesama mazhab sendiri. 
Jauh lebih mudah menjadi 'fanatik' ketimbang 'terbuka'.
Dan itu berlaku di semua agama.  Yang melakukan 'brainwash' adalah kelompok 'sektarian'
 
Di Buddhayana sulit sekali untuk mem-brainwash orang, karena kita memilih untuk selalu terbuka, mencari 'inti ajaran' bukan kosmetika 'ritual dan intelektual semata'.

Sebagai cendekiawan / intelektual Buddhis, anda semua semestinya tahu sejarah perkembangan agama Buddha di Indonesia. Dan tahu istilah2 mana yang lebih dulu digunakan di masa-masa awal.
Apakah Wihara atau vihara? Apakah Waisak atau Vesak? Apakah Biksu/biku atau Bhikkhu?
Apakah triratna atau tiratana, apakah tripitaka atau tipitaka?
Siapa yang kemudian melakukan 'brainwash', dan mengatakan bahwa hanya vihara, vesak, bhikkhu yang benar?
Anda pasti cukup tahu itu. Dan banyak dari anda semua yang ada di forum ini melanjutkan tradisi 'brainwash' tersebut.
Anda sepertinya terstigma dengan 'tidak campur = fanatik; campur-campur = toleran'. Jika sekarang sudah ada campur biku + pengamen + fotografer, mungkin tidak butuh waktu lama sampai kelompok 'pikiran terbuka' anda bercampur baur dengan perompak serta pemerkosa. Maju terus MBI, perintis pemikiran terbuka! Kalau sudah ada Striptease di MBI, saya akan sering-sering mampir. Kalau striptease tidak didukung berarti anda 'sektarian', picik, fanatik, dan pemikiran tertutup. Ingat, striptease yang bertema damma juga Upaya Kausalya.
:D


[Moron Biku Incorporet]emangnya pemerkosa ga boleh beragama buda, emangnya perompak gak boleh beragama buda? terbuka dong pikiran anda =)) [/Moron Biku Incorporet]
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline GandalfTheElder

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1437 on: 22 October 2010, 08:37:02 PM »
Quote
ya mungkin pakai sila Bodhisatva dan upaya kausalya 


hahaha... mnrt pandangan Mahayanis, semua sila Theravada ya upaya kausalya anywayy... Pancasila Buddhis juga upaya kausalya. Semua bentuk tindakan terampil yang didasari Dharma adalah upaya kausalya.  ^-^ ^-^

Yah mmg sila Bodhisattva, namanya aje sumbernya Sutra Mahayana  8)

Quote
kalau BIKU nya diluar Theravada tidak ada 'keramaian' seperti sekarang ini

Anda yakin?  8) Tergantung pribadinya lah mau ada keramaian atau nggak....hehehehe... emgnya di luar Theravada baru tidak ada keramaian?  :)) :)) :))

 _/\_
The Siddha Wanderer
« Last Edit: 22 October 2010, 08:39:29 PM by GandalfTheElder »
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1438 on: 22 October 2010, 08:59:42 PM »
Weleh-weleh... Pelanggaran vinaya masa dibiarin gini  =P~

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #1439 on: 22 October 2010, 10:05:22 PM »
hehe. Bro Indra. Gak usah membalikkan fakta.

Pada kenyataannya, yang pandai melakukan 'brainwash' adalah kelompok sektarian bro.
Dengan mengatakan 'ini paling benar', yang beda dari ini 'pasti salah', bahkan sesama mazhab sendiri. 
Jauh lebih mudah menjadi 'fanatik' ketimbang 'terbuka'.
Dan itu berlaku di semua agama.  Yang melakukan 'brainwash' adalah kelompok 'sektarian'
 
Di Buddhayana sulit sekali untuk mem-brainwash orang, karena kita memilih untuk selalu terbuka, mencari 'inti ajaran' bukan kosmetika 'ritual dan intelektual semata'.

Sebagai cendekiawan / intelektual Buddhis, anda semua semestinya tahu sejarah perkembangan agama Buddha di Indonesia. Dan tahu istilah2 mana yang lebih dulu digunakan di masa-masa awal.
Apakah Wihara atau vihara? Apakah Waisak atau Vesak? Apakah Biksu/biku atau Bhikkhu?
Apakah triratna atau tiratana, apakah tripitaka atau tipitaka?
Siapa yang kemudian melakukan 'brainwash', dan mengatakan bahwa hanya vihara, vesak, bhikkhu yang benar?
Anda pasti cukup tahu itu. Dan banyak dari anda semua yang ada di forum ini melanjutkan tradisi 'brainwash' tersebut.

Dungu, Buddhayana sesungguhnya itu bukan MBI. MBI yang sekarang itu cuma bubur campur teh manis campur pare campur cuka. Sesuatu yang gak punya arti penting.

Ajaran Sang Buddha itu cuma satu. Tetapi dalam perkembangannya orang-orangnya sendiri yang mengkotak-kotakan. Tapi ini pun wajar, karena masing-masing memang belum tercerahkan.

Yang Sang Buddha ajarkan bukanlah pemaksaan kehendak. Di sini masing-masing punya kepercayaan. Saya berpegang pada yang satu, yang lain berpegang pada yang lain. Masing-masing tahu hal ini, dan wajar saja mengatakan ini salah dan ini benar menurut pandangan masing-masing. Ini namanya kebebasan, sesuatu yang dijunjung tinggi bahkan oleh Sammasambuddha sekalipun. Gak pernah ada Sammasambuddha memaksakan kehendak.

Kenyataannya MBI sekarang adalah gerombolan pemaksa kehendak. Semangat awalnya sudah hilang sama sekali. Contoh aja dari visi dan misi, yang jelas-jelas dari aliran tertentu saja.

Di luar MBI adalah semangat Buddhayana sesungguhnya. Yang Theravada bebas mengatakan ini benar menurut apa yang Theravada ketahui. Rekan lain seperti Gandalf bebas mengatakan itu adalah Ajaran Sang Buddha seperti yang ia ketahui. Tapi masing-masing tahu, orang lain punya pendapat masing-masing dan gak dipaksa, serta gak dicampur-campur.

Sekarang siapa yang dungu dan memutarbalikkan fakta?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days