Apakah ada aturan Bhante Theravada boleh main gitar/musik?

[K.K.]

sehubungan dengan hal ini, "wong cilik" di thread sebelah menuliskan suatu ulasan yg menarik
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=16277.msg261968#msg261968

Pemikiran saya tentang sutta tersebut memang mirip dengan wong cilik. Saya pribadi memang menafsirkan sangha yang dimaksud adalah 'ariya' sangha, jadi umat awam juga bisa termasuk. Karena tidak ada disebutkan ciri-ciri ariya secara khusus, maka saya tidak memberi kesimpulan demikian. Tapi satu hal yang pasti adalah sangha yang dimaksud bijaksana, pandai, banyak belajar, dan hidup bersesuaian dengan dhamma.

setuju, memang tidak salah juga, karena "Sangha" secara harafiah memang berarti "komunitas, perkumpulan". Tetapi dalam tradisi Buddhism kata "Sangha" mengalami pergeseran makna yaitu sebagai komponen ke-3 dari Tiga Permata. Hal ini menimbulkan kerancuan, karena dalam konteks-konteks Buddhism, kata "Sangha" selalu diartikan sebagai Sangha dalam Tri-Ratna, bukan Sangha literally. mungkin ini yg perlu diluruskan.

Sangha dalam Tiratana juga memang umumnya ada dua dan sanghanussati sendiri merujuk pada ariya sangha. Jadi kalau inkonsistensi antara 2 ini, saya pikir bisa dimaklumi.

Hal yang saya kurang bisa maklum adalah penggunaan definisi ariya sangha kepada perkumpulan umat awam yang entah ariya entah putthujjana. Namun tentu saja kalau memang sangha awam yang dimaksud henrychan terdiri dari para ariya semua, maka saya akan menganggapnya sebagai sangha sejati.

[K.K.]

Paling tidak kalau personelnya non-"biku", saya dapat gambaran kalau grup band ini bukan terdiri dari orang-orang gundul. Kalau menyediakan kotak dana, wah boleh juga tuh...

Sepertinya Bro upasaka masih belum mengerti esensi biku: TIDAK PERLU GUNDUL SELAMA MINDFUL!

[henrychan]

Sedikit info :
---
Aṅguttaranikāyo

Catukkanipātapāḷi

7. Sobhanasuttaṃ

7. ‘‘Cattārome, bhikkhave, viyattā vinītā visāradā bahussutā dhammadharā dhammānudhammappaṭipannā saṅghaṃ sobhenti. Katame cattāro? Bhikkhu, bhikkhave, viyatto vinīto visārado bahussuto dhammadharo dhammānudhammappaṭipanno saṅghaṃ sobheti. Bhikkhunī, bhikkhave, viyattā vinītā visāradā bahussutā dhammadharā dhammānudhammappaṭipannā saṅghaṃ sobheti. Upāsako, bhikkhave, viyatto vinīto visārado bahussuto dhammadharo dhammānudhammappaṭipanno saṅghaṃ sobheti. Upāsikā, bhikkhave, viyattā vinītā visāradā bahussutā dhammadharā dhammānudhammappaṭipannā saṅghaṃ sobheti. Ime kho, bhikkhave, cattāro viyattā vinītā visāradā bahussutā dhammadharā dhammānudhammappaṭipannā saṅghaṃ sobhentī’’ti. ........"

(tipitaka.org)
----

Silahkan dilanjutkan diskusinya.

Terimakasih banyak bro. Anda sudah sangat membantu. 
Dari kemarin saya mencoba mencari sumber ini, tapi tidak ketemu2. hehe.
Maklumlah, gaptek. hehe.

mungkin bro bisa bantu lagi, 'sangham sobhenti' terjemahannya apa ya?
karena kalau menurut Ven.Dhammika "Light of the sangha".
terimakasih.

Dari Buddhavacana 7 Juni:

158.     These four who are accomplished in wisdom, disciplined, confident, deeply learned, Dhamma bearers who live in accordance with Dhamma - these four illuminate the Sangha. Which four? A monk, a nun, a layman and a laywoman.

        Whoever is wise and full of faith, deeply learned,
        Holding fast to Dhamma and living according to it -
        "Light of the Sangha" they are called.
        The monk well-possessed of virtue,
       
        The nun who is widely learned,
        Male and female disciples fully endowed with faith -
        It is they who illuminate the Sangha.
        "Light of the Sangha" they are called.

Anguttara Nikaya II.8

[henrychan]

sehubungan dengan hal ini, "wong cilik" di thread sebelah menuliskan suatu ulasan yg menarik
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=16277.msg261968#msg261968

Pemikiran saya tentang sutta tersebut memang mirip dengan wong cilik. Saya pribadi memang menafsirkan sangha yang dimaksud adalah 'ariya' sangha, jadi umat awam juga bisa termasuk. Karena tidak ada disebutkan ciri-ciri ariya secara khusus, maka saya tidak memberi kesimpulan demikian. Tapi satu hal yang pasti adalah sangha yang dimaksud bijaksana, pandai, banyak belajar, dan hidup bersesuaian dengan dhamma.

setuju, memang tidak salah juga, karena "Sangha" secara harafiah memang berarti "komunitas, perkumpulan". Tetapi dalam tradisi Buddhism kata "Sangha" mengalami pergeseran makna yaitu sebagai komponen ke-3 dari Tiga Permata. Hal ini menimbulkan kerancuan, karena dalam konteks-konteks Buddhism, kata "Sangha" selalu diartikan sebagai Sangha dalam Tri-Ratna, bukan Sangha literally. mungkin ini yg perlu diluruskan.

Sangha dalam Tiratana juga memang umumnya ada dua dan sanghanussati sendiri merujuk pada ariya sangha. Jadi kalau inkonsistensi antara 2 ini, saya pikir bisa dimaklumi.

Hal yang saya kurang bisa maklum adalah penggunaan definisi ariya sangha kepada perkumpulan umat awam yang entah ariya entah putthujjana. Namun tentu saja kalau memang sangha awam yang dimaksud henrychan terdiri dari para ariya semua, maka saya akan menganggapnya sebagai sangha sejati.

Saya setuju, bahwa kita harus mengacu pada 'ariya sangha' (komunitas para ariya) sebagai sangha dalam triratna.
Bukan sangha /komunitas biku.
Mudah2an kita sudah mendekati sepakat, bahwa sangha = komunitas.
Dan di dalam komunitas manapun, baik biku/bikuni/upasaka/upasika ada 'ariya' ada yang bukan ariya.

Jadi, seperti sudah saya beberapa kali singgung di awal, bahwa sangha biku/bikuni, dan sangha uapasak/sika pada prinsipnya sejajar, dan saling melengkapi. Tidak ada yang lebih superior dibanding yang lain.
Bedanya hanya di 'ariya sangha', yang menurut catatan sejarah lebih banyak ada di sangha biku/bikuni ketimbang sangha upasaka/sika.
Tapi itupun di jaman Buddha, atau di jaman buddhis awal.  Sekarang mungkin terbalik. hehe.

terimakasih,
henrychan

[Sunkmanitu Tanka Ob'waci]

gak bisa lar. sangha walaupun bukan ariya sangha tetaplah bhikkhu dan bhikkhuni, bukan umat awam.
kalau sama aja, makanya gak ada bedanya ksatria bergitar dan biku bergitar

[Indra]

Meskipun pembahasan seputar kata "Sangha" ini cukup menarik, tapi ini sudah di luar topik thread ini. mungkin ada teman2 yg berkenan membuka thread baru sehubungan "Sangha" ini. agar thread ini tetap rapi sesuai topiknya.

[ryu]

gak bisa lar. sangha walaupun bukan ariya sangha tetaplah bhikkhu dan bhikkhuni, bukan umat awam.
kalau sama aja, makanya gak ada bedanya ksatria bergitar dan biku bergitar

memang sama aja kok, mereka sama2 menyukai musik, biku bergitar sama dengan satria bergitar, masih terliput dukkha

[Indra]

gak bisa lar. sangha walaupun bukan ariya sangha tetaplah bhikkhu dan bhikkhuni, bukan umat awam.
kalau sama aja, makanya gak ada bedanya ksatria bergitar dan biku bergitar

memang sama aja kok, mereka sama2 menyukai musik, biku bergitar sama dengan satria bergitar, masih terliput dukkha

saya melihat bahwa konsep multiple Sangha ini yg "mungkin" menyebabkan biku dikalangan penganut konsep ini setara dalam segala hal dengan umat awam.

[K.K.]

Saya setuju, bahwa kita harus mengacu pada 'ariya sangha' (komunitas para ariya) sebagai sangha dalam triratna.
Bukan sangha /komunitas biku.
Mudah2an kita sudah mendekati sepakat, bahwa sangha = komunitas.
Dan di dalam komunitas manapun, baik biku/bikuni/upasaka/upasika ada 'ariya' ada yang bukan ariya.

Jadi, seperti sudah saya beberapa kali singgung di awal, bahwa sangha biku/bikuni, dan sangha uapasak/sika pada prinsipnya sejajar, dan saling melengkapi. Tidak ada yang lebih superior dibanding yang lain.
Bedanya hanya di 'ariya sangha', yang menurut catatan sejarah lebih banyak ada di sangha biku/bikuni ketimbang sangha upasaka/sika.
Tapi itupun di jaman Buddha, atau di jaman buddhis awal.  Sekarang mungkin terbalik. hehe.

terimakasih,
henrychan

Walau saya bilang bisa memaklumi kerancuan, saya tidak katakan harus selalu mengacu pada 'ariya sangha'. Dalam Sanghanussati juga menyebutkan sangha yang adalah 'lahan menanam kebajikan yang tiada tara' yang berarti adalah para petapa yang telah meninggalkan keduniawian. Saya juga pikir tidak ada gunanya berlarut-larut dalam masalah definisi sangha. Masing2 boleh menggunakan mana yang disukai.

BTT: bhante bergitar.

[Indra]

 [at]  henrychan,

saya ingin mengusulkan solusi untuk kasus ini.

sebenarnya saya sudah melaporkan kasus ini kepada seorang petinggi SAGIN beberapa hari setelah thread ini muncul. melalui telpon dan FB. tapi sampai hari ini saya belum menerima feedback apa pun. mungkinkah prosedurnya SAGIN hanya mendengarkan MBI? kalau memang demikian, saya mohon bro henrychan sudi melakukan pendekatan kepada SAGIN sehubungan dengan hal ini. bukan untuk mengintervensi, hanya sekadar menanyakan bagaimana pendapat Sangha. Saya pernah mengatakan bahwa kami tentu saja menghormati keputusan Sangha. Jika Sangha berpendapat bahwa BIKU ini tidak melakukan pelanggaran maka kami akan menerima itu dan saya pribadi akan meminta kepada moderator untuk me-LOCK thread ini. Tetapi jika sebaliknya BIKU ini diputuskan melanggar, tindakan apa yang diambil oleh Sangha sehubungan dengan BiKU ini.

demikian usulan saya, mohon dipertimbangkan

[johan3000]

indra :
Saya pernah mengatakan bahwa kami tentu saja menghormati keputusan Sangha. Jika Sangha berpendapat bahwa BIKU ini tidak melakukan pelanggaran maka kami akan menerima itu dan saya pribadi akan meminta kepada moderator untuk me-LOCK thread ini.

IMHO, keputusan sangha sebaiknya bukan cuma MELANGGAR, atau TIDAK.
tetapi dilengkapin penjelasan bagaimana keputusan tsb diambil.

transparansi itu sangatlah penting!     gw lebih tertarik pada bagaimana keputusan tsb dicapai (MBI)!

[Indra]

indra :
Saya pernah mengatakan bahwa kami tentu saja menghormati keputusan Sangha. Jika Sangha berpendapat bahwa BIKU ini tidak melakukan pelanggaran maka kami akan menerima itu dan saya pribadi akan meminta kepada moderator untuk me-LOCK thread ini.

IMHO, keputusan sangha sebaiknya bukan cuma MELANGGAR, atau TIDAK.
tetapi dilengkapin penjelasan bagaimana keputusan tsb diambil.

transparansi itu sangatlah penting!     gw lebih tertarik pada bagaimana keputusan tsb dicapai (MBI)!

tidak, saya tidak tertarik untuk mengikuti proses persidangan oleh Sangha, transparansi yg saya harapkan cukup sebatas hasil akhirnya saja

[ryu]

harusnya hinaya ini dilestarikan deh, biar umat tetangga bisa terpikat oleh keindahan dhamma sang buda yang begitu indah yang dimainkan oleh biku2 berbakat, sungguh sangat disayangkan talenta yang diberikan adi buddha disia2kan begitu saja, semoga laumu bisa melahirkan biku2 yang lebih berbakat dari ini

[Nevada]

Sepertinya Bro upasaka masih belum mengerti esensi biku: TIDAK PERLU GUNDUL SELAMA MINDFUL!

*upasaka tidak jadi menaikkan temperatur thread ini, karena barusan melihat ada indikasi kalau topik ini mau diakhiri dengan sebuah solusi kekeluargaan*

[Mokau Kaucu]

Saya setuju, bahwa kita harus mengacu pada 'ariya sangha' (komunitas para ariya) sebagai sangha dalam triratna.
Bukan sangha /komunitas biku.
Mudah2an kita sudah mendekati sepakat, bahwa sangha = komunitas.
Dan di dalam komunitas manapun, baik biku/bikuni/upasaka/upasika ada 'ariya' ada yang bukan ariya.

Jadi, seperti sudah saya beberapa kali singgung di awal, bahwa sangha biku/bikuni, dan sangha uapasak/sika pada prinsipnya sejajar, dan saling melengkapi. Tidak ada yang lebih superior dibanding yang lain.
Bedanya hanya di 'ariya sangha', yang menurut catatan sejarah lebih banyak ada di sangha biku/bikuni ketimbang sangha upasaka/sika.
Tapi itupun di jaman Buddha, atau di jaman buddhis awal.  Sekarang mungkin terbalik. hehe.

terimakasih,
henrychan

Bro Henry, mohon penjelasan kalimat yg saya bold diatas, itu ada referensinya atau pendapat sdr sendiri?
Karena kalau kita membaca Sutta, nuansa yang didapat adalah mereka yg menjadi Bhikkhu lebih mulia daripada upasaka/upasika.