//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah ada aturan Bhante Theravada boleh main gitar/musik?  (Read 611236 times)

0 Members and 5 Guests are viewing this topic.

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #615 on: 06 October 2010, 11:12:47 AM »
Quote
Saya kurang mengerti jadinya. Apakah orang bijaksana mengetahui apa yang terpuji dan apa yang tercela, ataukah karena sudah tidak ada dualisme, semua sama saja?
--
Orang bijaksana masih membedakan baik dan benar.
Yang Maha bijaksana / tercerahkan yang tidak lagi membedakan baik dan benar

... jelas org bijaksana dan Maha Bijaksana tau mana yg terpuji mana yg tercela... justru klo tidak tau itu tidak bijak....
trus apa hubungannya dgn dualisme???

pengertian dualisme itu (cmiiw)
Quote
Dualisme adalah ajaran atau aliran/faham yang memandang alam ini terdiri atas dua macam hakekat yaitu hakekat materi dan hakekat rohani. Kedua macam hakekat itu masing-masing bebas berdiri sendiri, sama azazi dan abadi
...

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #616 on: 06 October 2010, 11:15:36 AM »
pegimana member/umat baru gak bingung ?
lihat hubungan diskusi dalam topik ini dengan kutipan ini yang juga dilakukan oleh yang kontra :

Kalau menurut pendapat saya pribadi, pilih sesuai kecocokan aja. Kalau merasa cocoknya dengan yang longgar fleksibel, penuh dengan warna ritual dan kultur, filosofi-filosofi abstrak & metafisis, maka Bro Kawanbumi cocok dengan Mahayana.
Kalau merasa cocok dengan yang orthodoks, lebih ketat, lebih simple, down-to-earth, logis dan rasional maka cocoknya dengan Theravada.

Tentu saja ini yang saya tulis di atas tidak benar-benar mutlak, hanya gambaran secara general untuk mempermudah Bro Kawanbumi saja.

Kalau soal menjalankan pujabakti, saya pikir pujabakti di Indonesia secara umum di vihara-cetiya TriDharma, Theravada atau Buddhayana, lebih condong ke arah pujabhakti Theravada. Yaitu dimulai dengan Namakkara Gatha, Vandana, Tisarana, Pancasila, Buddhanussati, Dhammanussati, Sanghanussati, Saccakiriya gatha [optional], Karaniya metta Sutta [optional], Maha-manggala Sutta [optional], Ettavata.
Kalau yang Mahayana biasanya berbahasa Mandarin pujabhaktinya. Tetapi terkadang ada juga yang memakai tuntunan seperti di atas dikombinasikan dengan yang bahasa Mandarin.

Kalau Bro Kawanbumi merasa sulit mendapatkan buku tuntunan pujabakti, zaman sekarang tinggal googling aja pasti dapat isi dari tuntunan di atas. Tinggal cara pembacaan dan iramanya saja. 1 rujukan buat Bro dapat didownload dari sini untuk tahu bagaimana irama yang benar.
http://www.samaggi-phala.or.id/multimedia.php
Cari di bagian bertuliskan "Irama Paritta". Happy trying!


be happy
_/\_

bingung kan...?
sebenarnya yang diributkan dimengerti esensinya atau ga yach?
atau hurufiah saja?

kawan diskusi yang jujur
coeda, the believer

DASAR ORANG KEBLINGER!!
POSTING SESUAI THREAD, JANGAN NYAMPAH DI MANA-MANA!! MALU!!

NB: MO NYAMPAH? DI SINI AJA:
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17326.msg301702;topicseen#msg301702
ITUNG-ITUNG BERBUAT BAIK LOE :D
« Last Edit: 06 October 2010, 11:20:45 AM by Jerry »
appamadena sampadetha

Offline henrychan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 111
  • Reputasi: 3
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #617 on: 06 October 2010, 11:19:23 AM »


Apakah 'tidak bermain gitar' adalah suatu bentuk penyiksaan diri?
Bagaimana dengan sila 'tidak mendengarkan nyanyian atau melihat tarian/hiburan'? Apa sebabnya disarankan suatu latihan untuk menghindari tarian dan nyanyian atau hiburan2 lainnya?

Saya jawab saja langsung, krn sudah pernah juga dibahas di thread lainnya:
Jawabannya klise dan sangat sederhana: "kita dirundung dukkha karena memanjakan panca indera kita", contoh: seks, makanan yg enak2, shopping, maen game, mabuk2an, drugs, judi, dsbnya.. Aktifitas memanjakan panca indera ini akan menimbulkan suatu 'kemelekatan'. Krn tujuan Ajaran Buddha adalah untuk terbebas dari dukkha, maka hal2 yg  memanjakan panca indera harus kita latih untuk dikurangi sehingga pada akhirnya kemelekatan kita berkurang.

Salah satu bentuk latihan yg cukup ringan adalah 'menghindari tari2an, nyanyian dan hiburan2 ringan lainnya'. Kalau bisa hal ini dilatih setiap hari, namun klu tidak, cukuplah dihari2 tertentu saja. Namun, untuk praktikal yg serius (mis: petapa, Bhikkhu, dll) tentu harus dijalankan setiap saat, ketat dan tidak boleh longgar.

Nah, logikanya: 'mendengarkan' saja sudah harus dihindari, apalagi 'memainkannya' kan?

Bertekad untuk tidak mendengarkan lagu2an, apa masuk diakal jika memainkannya? Memainkannya bukankah mendengar juga? Kecuali memakai penutup telinga saat bermain gitar (maksa nyari 'pembenaran')...

Quote
apakah biku boleh menggunakan sarana2 untuk membabarkan dharma?
seperti bolehkah mengarang buku? membuat portal? mengakses internet? dll.
Jawaban semuanya akan sama.  Tergantung tujuan si biku itu bukan?
Lagu - yang isinya dharma Buddha adalah sarana untuk menbabarkan dharma. (setidaknya itu yang saya yakini), jadi kenapa tidak boleh? Jadi balik lagi, ke motivasi masing2 biku yang melakukan.

Jika Siddharta saat itu menikmati lagu sitar tsb, ikut bergoyang2, niscaya Ia takkan sempat merenungkan ke-ekstriman setelan dawai. Bukan menikmati lagunya, namun 'renungannya akan setelan dawai' lah yg membawa manfaat bagiNya.

Jika menikmati alunan musik itu bisa bermanfaat, bukankah lebih baik Ia tinggal diistana saja, tanpa perlu meninggalkan keluarganya dan setiap hari menikmati musik dan nyanyian? Kenapa Ia mesti meninggalkan musik, nyanyian dan tari2an tsb?

Quote
Apakah dalam bayangan anda, menikmati lagu selalu diasosiasikan dengan bergoyang2?
Dan apa definisi bergoyang? mengangguk2kan kepala apakah termasuk bergoyang?
mengedipkan mata itu bergoyang gak? tersenyum apakah termasuk bergoyang?

Tentu tidak ada 'pelanggaran' dalam Ajaran Buddha. Yg ada adalah 'bermanfaat' atau 'tidak bermanfaat' untuk pengembangan batin.
Quote
minimal ada kesepakatan diantara kita. hehe.

Demikian juga bagi praktikal Vinya, menyadari bahwa aturan2 tsb ditujukan sebagai suatu bentuk latihan yg bermanfaat bagi batin. Jika dibedah kalimat perkalimat, tentu bisa saja dicari celahnya dan akan memperoleh suatu pembenaran, namun apakah itu tujuannya masuk jalur Ke-bhikkhuan?
Quote
Justru kalau kita terlalu kaku dengan kata per kata, sementara kita tahu, kata2 itu adalah penafsiran seseorang, yang dari satu bahasa ke bahasa lain bisa berbeda arti, maka disitulah kita terjebak dengan 'sematik' dan tidak lagi 'holistik'

Terakhir, untuk meng-ekspresikan keindahan Dhamma, sah2 saja melalui lagu, tarian atau puisi. Namun, sebutan untuk orang ini adalah: Seniman (menikmati / mengekspresikan keindahan).
Sepengetahuan saya, dijalur kebhikkhuan tidak diajarkan (dan tidak dianjurkan) untuk 'mengekspresikan keindahan'.
::
Quote
Bahasa itu ekspresi bukan? pembabaran dharma itu ekspresi keindahan dharma bukan?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #618 on: 06 October 2010, 11:45:15 AM »
oke. memang masih kontroversi, tetapi lebih banyak yang menyuarakan bahwa yang pali yang asli. jarang saya mendengar yang sebaliknya. bukan begitu?
Tapi logika berpikir saya terbalik. Sebagai seorang pangeran pasti mengunakan bahasa sansekerta.  apalagi sebagian besar biku awal adalah keluarga kerajaan, para brahmana, dll. yang semuanya menggunakan bahasa sansekerta.
Sejujurnya saya pribadi bilang yang Pali lebih asli karena di situ tidak ada pengkotakan sekte sebagaimana ditulis di sanskrit (yang ada "sekte" Mahayana & Hinayana), bukan karena bahasanya. Terserah kalau ada yang berpendapat lain, itu sah saja.

Quote
Bukan bermaksud setengah-setengah. Kita sendiri menjalankan 5 sila, katakanlah melatih diri untuk menghindari pembunuhan, kita tahu kalau kita mandi pasti membunuh, kita makan pasti ada pembunuhan. Tapi kita tetap makan, tetap mandi, dll.  Ini bukan karena kita setengah2 kan dalam menjalankan sila? .
Saya tidak tahu kalau kita mandi atau makan ada membunuh. Coba cari tahu dulu membunuh definisi Buddhisme sebelum menyimpulkan sendiri.

Quote
Tergantung kebijaksanaan masing-masing individu.
Jadi maksudnya vinaya ditentukan per individu, untuk individu yang cocok boleh ikut, kalau tidak cocok tidak usah ikut. Begitukah?

Quote
Tidak demikian jalan pikirannya. Semua tindakan bisa dilakukan dengan sadar dan kurang sadar.

Di awal anda katakan mengikuti jalan Buddha bukanlah untuk menyiksa diri ataupun mengikuti aturan yang menekan. Sekarang kok beralih ke "dilakukan dengan sadar atau tidak"? Jadi yang mana nih? Saya tidak suka yang berbelit-belit jawabnya.

Apakah kalau dilakukan secara sadar, boleh seorang bhikkhu memuaskan segala macam nafsu indriah?


Quote
Tapi pelanggaran mungkin sekali terjadi.
Untuk tindakan pelanggaran yang sifatnya berat, sangsinya juga sudah jelas, dan mereka sudah tahu.
Untuk yang ringan2, perlu dilihat konteksnya. bunyi winaya nya seperti apa?
contoh ; tidak boleh menyentuh wanita (dengan nafsu birahi).
Kadang yang () suka dihilangkan.
makanya ada cerita zen, soal biku yang menyeberangkan wanita di sungai. 
1. Jadi anda tahu ketika bhikkhu menyentuh wanita apakah bhikkhu itu penuh nafsu atau tidak?
2. Apakah kepentingan seorang bhikkhu pegang-pegang wanita?


Quote
Quote
Jadi seandainya, masalah senar yang terlalu kencang atau kendur itu diutarakan dalam nyanyian yang kurang baik atau fals, misalnya, bodhisatta tidak akan mencapai pencerahan?
itu pendapat anda, saya tidak mengatakan hal itu. Saya cuma menjelaskan bahwa itu semua adalah satu kesatuan, yang karena perpaduan unsur2 itu menyebabkan kesadaran pertapa sidharta bangkit.
Anda tidak bisa bedakan yang mana pendapat dan yang mana pertanyaan?

Mungkin juga keempukan tempat duduk, keindahan model mangkuk Sujata, atau bahkan kecantikan Sujata sendiri adalah bagian dari kesatuan unsur yang mencerahkan bodhisatta. Kalau tempat duduknya beda jenis rumput, mangkuk nasi susunya retak-retak, dan Sujatanya berjerawat, bodhisatta tidak akan mencapai pencerahan.
Kira-kira saya mulai mengerti pikiran anda.


Quote
Buddha mengajarkan untuk yang masih belum mencapai penembusan.
Tapi beliau sendiri sudah melampaui itu.
Contohnya : Angulimala, Pelacur (lupa-mungkin ambapali), dll
Beliau melihat mereka dengan kacamata kebijaksanaan, sehingga semuanya terselamatkan dan mencapai penembusan sejati.
Coba pilih yang kira-kira sesuai dengan bayangan anda waktu Buddha mengajar Angulimala:
a. "Aku telah lama berhenti berbuat jahat, Angulimala. Kau berhentilah berbuat jahat!"
b. "Aku telah lama tidak lagi membedakan mana yang baik dan yang jahat, Angulimala. Kau berhentilah membedakan mana yang baik dan mana yang jahat!"


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #619 on: 06 October 2010, 12:25:18 PM »
 [at] KK, anda layak dapat click

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #620 on: 06 October 2010, 12:43:36 PM »
Quote
Bukan bermaksud setengah-setengah. Kita sendiri menjalankan 5 sila, katakanlah melatih diri untuk menghindari pembunuhan, kita tahu kalau kita mandi pasti membunuh, kita makan pasti ada pembunuhan. Tapi kita tetap makan, tetap mandi, dll.  Ini bukan karena kita setengah2 kan dalam menjalankan sila? .
Saya tidak tahu kalau kita mandi atau makan ada membunuh. Coba cari tahu dulu membunuh definisi Buddhisme sebelum menyimpulkan sendiri.

saya juga terheran2 membaca statement ini, kalo nonton film2 action, bahkan para pembunuh pun tidak bisa membunuh sambil mandi atau makan. bagaimana caranya ya membunuh saat mandi dan makan?

Quote
Quote
Tergantung kebijaksanaan masing-masing individu.
Jadi maksudnya vinaya ditentukan per individu, untuk individu yang cocok boleh ikut, kalau tidak cocok tidak usah ikut. Begitukah?
maksudnya Bro, bhikkhu juga manusia, jadi yg blm maha bijaksana silahkan melanggar aturan, bagi yg sudah maha bijaksana tidak boleh lagi. CMIIW.

Quote
Quote
Tidak demikian jalan pikirannya. Semua tindakan bisa dilakukan dengan sadar dan kurang sadar.

Di awal anda katakan mengikuti jalan Buddha bukanlah untuk menyiksa diri ataupun mengikuti aturan yang menekan. Sekarang kok beralih ke "dilakukan dengan sadar atau tidak"? Jadi yang mana nih? Saya tidak suka yang berbelit-belit jawabnya.

Apakah kalau dilakukan secara sadar, boleh seorang bhikkhu memuaskan segala macam nafsu indriah?

Quote
Quote
Tapi pelanggaran mungkin sekali terjadi.
Untuk tindakan pelanggaran yang sifatnya berat, sangsinya juga sudah jelas, dan mereka sudah tahu.
Untuk yang ringan2, perlu dilihat konteksnya. bunyi winaya nya seperti apa?
contoh ; tidak boleh menyentuh wanita (dengan nafsu birahi).
Kadang yang () suka dihilangkan.
makanya ada cerita zen, soal biku yang menyeberangkan wanita di sungai. 
1. Jadi anda tahu ketika bhikkhu menyentuh wanita apakah bhikkhu itu penuh nafsu atau tidak?
2. Apakah kepentingan seorang bhikkhu pegang-pegang wanita?

saya khawator Bro henrychan juga akan menyetujui pembenaran bahwa bhikkhu boleh melakukan sex intercourse jika bhikkhu itu tidak penuh nafsu, misalnya karena ingin menolong seorang perempuan yang ingin punya anak.

Quote
Quote
Quote
Jadi seandainya, masalah senar yang terlalu kencang atau kendur itu diutarakan dalam nyanyian yang kurang baik atau fals, misalnya, bodhisatta tidak akan mencapai pencerahan?
itu pendapat anda, saya tidak mengatakan hal itu. Saya cuma menjelaskan bahwa itu semua adalah satu kesatuan, yang karena perpaduan unsur2 itu menyebabkan kesadaran pertapa sidharta bangkit.
Anda tidak bisa bedakan yang mana pendapat dan yang mana pertanyaan?

Mungkin juga keempukan tempat duduk, keindahan model mangkuk Sujata, atau bahkan kecantikan Sujata sendiri adalah bagian dari kesatuan unsur yang mencerahkan bodhisatta. Kalau tempat duduknya beda jenis rumput, mangkuk nasi susunya retak-retak, dan Sujatanya berjerawat, bodhisatta tidak akan mencapai pencerahan.
Kira-kira saya mulai mengerti pikiran anda.


Quote
Buddha mengajarkan untuk yang masih belum mencapai penembusan.
Tapi beliau sendiri sudah melampaui itu.
Contohnya : Angulimala, Pelacur (lupa-mungkin ambapali), dll
Beliau melihat mereka dengan kacamata kebijaksanaan, sehingga semuanya terselamatkan dan mencapai penembusan sejati.
Coba pilih yang kira-kira sesuai dengan bayangan anda waktu Buddha mengajar Angulimala:
a. "Aku telah lama berhenti berbuat jahat, Angulimala. Kau berhentilah berbuat jahat!"
b. "Aku telah lama tidak lagi membedakan mana yang baik dan yang jahat, Angulimala. Kau berhentilah membedakan mana yang baik dan mana yang jahat!"



yg menarik, sebenarnya episiode Sang Bodhisatta yg mendengar nyanyian sekelompok penyanyi itu ternyata tidak ada di tipitaka, tidak tau siapakah yg memulai karangan ini. mungkin dicetuskan oleh para "bhikkhu" yg suka bernyanyi dan bergitar agar dapat digunakan sebagai pembenaran atas perilaku mereka.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #621 on: 06 October 2010, 01:00:46 PM »
saya juga terheran2 membaca statement ini, kalo nonton film2 action, bahkan para pembunuh pun tidak bisa membunuh sambil mandi atau makan. bagaimana caranya ya membunuh saat mandi dan makan?
Sejauh khayalan saya, mandi/makan sambil pegang beceng, lalu tembak orang yang ada di luar kamar mandi/di dekat tempat makan.

Quote
maksudnya Bro, bhikkhu juga manusia, jadi yg blm maha bijaksana silahkan melanggar aturan, bagi yg sudah maha bijaksana tidak boleh lagi. CMIIW.
Saya lihat justru terbalik. Yang baru bijaksana saja, masih lihat-lihat peraturan baik & tidak. Jika sudah maha-bijaksana, maka tidak ada peraturan, tidak ada pelanggaran. Semua sama saja.

Quote
saya khawator Bro henrychan juga akan menyetujui pembenaran bahwa bhikkhu boleh melakukan sex intercourse jika bhikkhu itu tidak penuh nafsu, misalnya karena ingin menolong seorang perempuan yang ingin punya anak.
Hubungan seksual tidak boleh karena ada dalam parajika. Yang tidak ada dalam parajika, boleh asal dengan sadar dan penuh kebijaksanaan. Ini contoh ceritanya.

Suatu ketika ada 2 bhiksu sedang dalam perjalanan. Tiba-tiba mereka melihat ada tikus akan diterkam kucing, maka dengan cekatan si bhiksu senior melempar batu ke si kucing. Kucing kaget, tapi tetap ingin mengejar tikus, lalu dilemparkan batu yang ke dua dan ke tiga yang lebih besar daripada batu pertama, sampai si kucing benjol dan kapok. Akhirnya tikus selamat.
Setelah berjalan beberapa lama, bhiksu junior tidak tahan dan memulai pembicaraan.
Junior: Kita bhiksu seharusnya tidak menyakiti kucing, bukan?!
Senior: Kucingnya sudah pergi dari tadi, anda masih melemparinya dengan batu?
Junior: Aha!
Maka tercerahkanlah si Junior (bahwa ada 'kabel' putus dalam sistem syaraf si senior).


Quote
yg menarik, sebenarnya episiode Sang Bodhisatta yg mendengar nyanyian sekelompok penyanyi itu ternyata tidak ada di tipitaka, tidak tau siapakah yg memulai karangan ini. mungkin dicetuskan oleh para "bhikkhu" yg suka bernyanyi dan bergitar agar dapat digunakan sebagai pembenaran atas perilaku mereka.
Barangkali besok-besok ada petapa menyiksa diri yang mengatakan pertapaan menyiksa diri juga yang menyebabkan bodhisatta mencapai pencerahan.

Splendid!

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #622 on: 06 October 2010, 01:11:23 PM »
apakah biku boleh menggunakan sarana2 untuk membabarkan dharma?
seperti bolehkah mengarang buku? membuat portal? mengakses internet? dll.
Jawaban semuanya akan sama.  Tergantung tujuan si biku itu bukan?
Lagu - yang isinya dharma Buddha adalah sarana untuk menbabarkan dharma. (setidaknya itu yang saya yakini), jadi kenapa tidak boleh? Jadi balik lagi, ke motivasi masing2 biku yang melakukan.
saya sangat mendukung bhikkhu yg menggunakan teknologi dengan tujuan untuk memajukan spiritualitas Buddhisme, tapi si bhikkhu harus sangat berhati2 dalam hal ini, misalnya menggunakan laptop sebaiknya bukan digunakan untuk nonton film atau denger lagu terlebih untuk nonton film porno (maaf, tapi kasus ini bukannya tidak ada)

Quote
Apakah dalam bayangan anda, menikmati lagu selalu diasosiasikan dengan bergoyang2?
Dan apa definisi bergoyang? mengangguk2kan kepala apakah termasuk bergoyang?
mengedipkan mata itu bergoyang gak? tersenyum apakah termasuk bergoyang?
tidak penting bagaimana ekspresi dari menikmati, justru yg diajarkan Sang Buddha adalah menjauhi kenikmatan indria (berarti termasuk indria kuping)
Quote
Tentu tidak ada 'pelanggaran' dalam Ajaran Buddha. Yg ada adalah 'bermanfaat' atau 'tidak bermanfaat' untuk pengembangan batin.
Quote
minimal ada kesepakatan diantara kita. hehe.
menurut saya tidak demikian, untuk umat awam memang tidak ada pelanggaran, tetapi bagi para bhikkhu ada yg namanya Vinaya (pake V) dan ini jika tidak dipatuhi namanya pelanggaran dan ada sanksinya.

Demikian juga bagi praktikal Vinya, menyadari bahwa aturan2 tsb ditujukan sebagai suatu bentuk latihan yg bermanfaat bagi batin. Jika dibedah kalimat perkalimat, tentu bisa saja dicari celahnya dan akan memperoleh suatu pembenaran, namun apakah itu tujuannya masuk jalur Ke-bhikkhuan?
Quote
Justru kalau kita terlalu kaku dengan kata per kata, sementara kita tahu, kata2 itu adalah penafsiran seseorang, yang dari satu bahasa ke bahasa lain bisa berbeda arti, maka disitulah kita terjebak dengan 'sematik' dan tidak lagi 'holistik'
sebagai contoh: mari kita coba yg sederahana: bagaimana anda menginterpretasikan sila 1 pancasila yg berbunyi: panatipata veramanin sikkhapadam samadiyami. cuma pengen tau apakah kita memiliki penafsiran yg berbeda atau sama.

Quote
Terakhir, untuk meng-ekspresikan keindahan Dhamma, sah2 saja melalui lagu, tarian atau puisi. Namun, sebutan untuk orang ini adalah: Seniman (menikmati / mengekspresikan keindahan).
Sepengetahuan saya, dijalur kebhikkhuan tidak diajarkan (dan tidak dianjurkan) untuk 'mengekspresikan keindahan'.
::
Quote
Bahasa itu ekspresi bukan? pembabaran dharma itu ekspresi keindahan dharma bukan?

banyak bhikkhu yg membabarkan Dhamma tanpa bernyanyi dan tanpa bermain gitar, namun dhamma yg disampaikan malah lebih indah daripada gitar.


Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #623 on: 06 October 2010, 01:20:51 PM »
Kalo peraturan boleh dilanggar, mending gak usah ada peraturan deh.........mubazir.

Atau................

Mungkin bisa ditambahkan di dalam vinaya sebagai point terakhir :
"semua vinaya di atas boleh dilanggar pada waktu dan tempat yang sesuai."

 :))
yaa... gitu deh

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #624 on: 06 October 2010, 01:27:07 PM »
Suatu ketika ada 2 bhiksu sedang dalam perjalanan. Tiba-tiba mereka melihat ada tikus akan diterkam kucing, maka dengan cekatan si bhiksu senior melempar batu ke si kucing. Kucing kaget, tapi tetap ingin mengejar tikus, lalu dilemparkan batu yang ke dua dan ke tiga yang lebih besar daripada batu pertama, sampai si kucing benjol dan kapok. Akhirnya tikus selamat.
Setelah berjalan beberapa lama, bhiksu junior tidak tahan dan memulai pembicaraan.
Junior: Kita bhiksu seharusnya tidak menyakiti kucing, bukan?!
Senior: Kucingnya sudah pergi dari tadi, anda masih melemparinya dengan batu?
Junior: Aha!
Maka tercerahkanlah si Junior (bahwa ada 'kabel' putus dalam sistem syaraf si senior).

Aha!

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #625 on: 06 October 2010, 01:56:43 PM »
Kalo peraturan boleh dilanggar, mending gak usah ada peraturan deh.........mubazir.

Atau................

Mungkin bisa ditambahkan di dalam vinaya sebagai point terakhir :
"semua vinaya di atas boleh dilanggar pada waktu dan tempat yang sesuai."

 :))

=)) harusnya ada tulisan kecil, peraturan tidak mengikat, sewaktu2 dapat berubah sesuai perkembangan zaman =))

nanti kalau biku ke amerika, karena disono sex bebas hal yang biasa, boleh, kalau disono ada acara halloween ikutan pake topeng2 dan pedang2an, mari kita lestarikan ajaran buddha model gini =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #626 on: 06 October 2010, 02:06:31 PM »
 [at] henry :
sebenernya hal ini bagi anda PELANGGARAN atau bukan? dan apakah anda mewakili biku ini atau mewakili vihara tempat biku ini yang mengatakan hal2 seperti ini bukan pelanggaran?
karena seperti purnama bilang hinaya vihara biku ini memang seperti itu.

kalau memang yang begitu diperbolehkan saya jadi tertarik nih ngikut jejak biku itu =))

kameranya bagus juga nih, tar kalau aye jadi biku itu dikasih properti apa aja nih ;D
Kamera DSLR, Komputer & laptop, Gitar, kendaraan buat hunting cewe (kalau bisa nanti ada acara hunting cewe berbikini ta ajak ah =)) ) TV & home theater, sauna, kolam renang. asik juga nih jadi bhikkhu, gak usah cari duit bisa menikmati keduniawian =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #627 on: 06 October 2010, 02:09:36 PM »
selamat datang kembali Bro Dharma Dwara, sudah lama sejak terakhir anda berkesempatan datang ke sini

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #628 on: 06 October 2010, 03:50:52 PM »
sebenarnya fenomena bhikkhu spt ini masih tergolong wajar untuk saat ini, dan ini masih gampang diluruskan dengan disiplin sesuai Vinaya (pake V), cuma yg lebih mengkhawatirkan adalah adanya umat2 yg justru mendukung agar bhikkhu melakukan pelanggaran seperti dukungan yg jelas diberikan oleh beberapa partisipan thread ini. menyedihkan ....

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« Reply #629 on: 06 October 2010, 04:31:17 PM »
kalau fenomena biku lepas jubah kebanyakan karena apa? apa karena hinaya terlalu ketat?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

 

anything