Mungkinkah seorang ARAHAT menanamkan kemelekatan baru? Saya meragukan kearahatan sebiji ini.
harus disadari adanya perbedaan&persamaan antara Mahayana & Theravada.
bagi Mahayana, seorang Bodhisatwa harus lewat dulu jalur arhat,
bagi Theravada, seorang Boddhisatta sama sekali belum ariya.
persamaannya adalah pandangan ke2 mainstream ini setuju bahwa: seorang Boddhisatta telah memiliki kapasitas utk mencapai arahat (memiliki parami yg cukup).
jika berangkat dari persamaan, apakah jika parami sudah cukup, seseorang masih bisa melekat? menurut saya,
masih bisa...Tentu saja, baiklah saya revisi pernyataan saya sebelumnya menjadi "Jadi, kalau orang yang bercita-cita untuk mencapai Arahat juga berikar untuk menyelamatkan semua makhluk sebagai bagian dari ....dst..."
bagi saya, dalam pandangan Theravadin, seorang yg masih memiliki cita2x di masa depan tidak mungkin Arahat, walaupun cita2xnya adalah mencapai Arahat...
bukan, justru sebaliknya. Buddha adalah seorang arahat
FYI, ARAHAT=SAVAKA BUDDHA
inconsistency used of terminology...
Sammasam Buddha adalah seorang arahat,
Savaka Buddha adalah seorang arahat jg.
arahat sendiri artinya "Perfected One" (cmiiw)
namun utk menunjuk pada kelompok Savaka Buddha, lebih sering digunakan gelar Arahat saja...