//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Makan Daging Diizinkan oleh Pandit Mahayana Bhavaviveka  (Read 22755 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Makan Daging Diizinkan oleh Pandit Mahayana Bhavaviveka
« Reply #30 on: 20 October 2008, 06:15:38 AM »
Kata "makhluk" berarti:
"Makhluk" adalah sebuah kata serapan dari bahasa Arab yang berarti "yang diciptakan", sebagai lawan kata Kholik —"yang menciptakan." Secara umum, kata ini merujuk pada organisme hidup yang diciptakan oleh Tuhan.

Nah kalau "makhluk hidup" dibedakan dengan "benda hidup." Koq jadi aneh ya?

Bro. sobat-dharma, coba lihat topik yang saya buat ini:

Tumbuhan = Makhluk Hidup?? (Uraian Lengkap)
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,5629.0.html

Kalau diterjemahkan dalam bahasa Inggris makhluk hidup itu "living beings", living = hidup, beings = makhluk

Tetapi apabila anda membahasnya dalam konteks agama Buddha, maka:

Makhluk hidup = Sentient Beings.

Sentient artinya mereka yang memiliki perasaan, bisa merespon dan bisa berpersepsi, menunjukkan bahwa mereka memiliki kesadaran.

Tumbuhan disebut sebagai "Non-sentient beings" atau "Insentient things".

Jadi dalam istilah awam boleh digunakan kata 'makhluk hidup' untuk sentient beings, namun untuk lebih tepatnya, maka kita dapat menggunakan kata "makhluk berkesadaran".

Ketika Sang Buddha dalam Sutta Nipata mengelompokkan tumbuhan dalam makhluk hidup, yang dimaksud oleh makhluk hidup di situ bukan sentient beings, tapi living beings.

Bahkan Sang Buddha sendiri dalam sutta tersebut mengatakan bahwa tumbuhan tidak memiliki kesadaran.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: Makan Daging Diizinkan oleh Pandit Mahayana Bhavaviveka
« Reply #31 on: 20 October 2008, 07:24:56 AM »
Kasyapa bertanya kepada sang Buddha: "mengapa sebelumnya Guru mengizinkan para biksu untuk makan 'tiga daging murni(tiga syara)' atau bahkan 'sembilan daging murni'?" Sang Buddha berkata, "adalah suatu kebiasaan untuk mengikuti kebutuhan dari suatu kesempatan, dan sebagai langkah berangsur-angsur dalam pemisahan sesungguhnya dari makan daging"
(Sakyamuni Buddha, Nirvana sutra)
CMIIW.FMIIW.

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Makan Daging Diizinkan oleh Pandit Mahayana Bhavaviveka
« Reply #32 on: 20 October 2008, 10:53:31 AM »



Tumbuhan disebut sebagai "Non-sentient beings" atau "Insentient things".



Saya sudah baca artikel yang anda maksud. Menarik memang. Tapi istilah sansekerta atau pali apa yang digunakannya? Kalau "sentient being" itu kan terjemahan Bahasa Inggris-nya.
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Makan Daging Diizinkan oleh Pandit Mahayana Bhavaviveka
« Reply #33 on: 20 October 2008, 10:57:44 AM »
Kasyapa bertanya kepada sang Buddha: "mengapa sebelumnya Guru mengizinkan para biksu untuk makan 'tiga daging murni(tiga syara)' atau bahkan 'sembilan daging murni'?" Sang Buddha berkata, "adalah suatu kebiasaan untuk mengikuti kebutuhan dari suatu kesempatan, dan sebagai langkah berangsur-angsur dalam pemisahan sesungguhnya dari makan daging"
(Sakyamuni Buddha, Nirvana sutra)

Dari sutra mahayana ya? Versi yang mana? Mandarin? Sansekerta?
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: Makan Daging Diizinkan oleh Pandit Mahayana Bhavaviveka
« Reply #34 on: 20 October 2008, 01:25:12 PM »
Yo i, dari sutra mahayana. Yang sutra dr bhasa sanskerta, kalau sutta
CMIIW.FMIIW.

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Makan Daging Diizinkan oleh Pandit Mahayana Bhavaviveka
« Reply #35 on: 20 October 2008, 08:39:26 PM »
Saya sudah baca artikel yang anda maksud. Menarik memang. Tapi istilah sansekerta atau pali apa yang digunakannya? Kalau "sentient being" itu kan terjemahan Bahasa Inggris-nya.

Dalam Vasettha Sutta, Sutta Nipata, tumbuhan digolongkan dalam "pana" (living things).

"(Vasetthati Bhagava) jativibhangam pananam; annamanna hi jatiyo"

Sedangkan "sentient beings" adalah satta (Sattva)

Apa beda Satta dan Pana?

satta – all beings (sentient beings with feelings)
pana – all living things (beings that breathe and live)

Jelas bahwa tumbuhan bisa hidup dan bernafas (respirasi) oleh karena itu disebut pana.

Tetapi tumbuhan tidak memiliki perasaan atau kesadaran, oleh karena itu tumbuhan tidak disebut sebagai satta dan tidak digolongkan dalam satta [sentient beings].

Jadi manusia dan hewan bisa disebut satta maupun pana. Tetapi tumbuhan cuma bisa disebut sebagai pana, tidak bisa disebut satta.

 _/\_
The Siddha Wanderer
« Last Edit: 20 October 2008, 08:54:35 PM by GandalfTheElder »
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Makan Daging Diizinkan oleh Pandit Mahayana Bhavaviveka
« Reply #36 on: 20 October 2008, 09:27:11 PM »
terimakasih atas penjelasannya
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Makan Daging Diizinkan oleh Pandit Mahayana Bhavaviveka
« Reply #37 on: 20 October 2008, 09:29:30 PM »
Yo i, dari sutra mahayana. Yang sutra dr bhasa sanskerta, kalau sutta

Yang anda maksud Nirvana Sutra itu Mahayana-Mahanirvana Sutra toh? Sorry, saya tidak terlalu hapal nama pendeknya.
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Makan Daging Diizinkan oleh Pandit Mahayana Bhavaviveka
« Reply #38 on: 20 October 2008, 09:31:06 PM »
Kasyapa bertanya kepada sang Buddha: "mengapa sebelumnya Guru mengizinkan para biksu untuk makan 'tiga daging murni(tiga syara)' atau bahkan 'sembilan daging murni'?" Sang Buddha berkata, "adalah suatu kebiasaan untuk mengikuti kebutuhan dari suatu kesempatan, dan sebagai langkah berangsur-angsur dalam pemisahan sesungguhnya dari makan daging"
(Sakyamuni Buddha, Nirvana sutra)

Meski demikian, dalam sutra tersebut toh tidak dikatakan "dilarang makan daging" :) Apalagi jelas-jelas dikatakan juga dalam sutra tersebut, Buddha sendiri pernah mengijinkan Bikkhu untuk makan daging. Bukankah begitu? Selain itu, di dalam sutta lain dan vinaya, jelas-jelas makan daging tidak dilarang. Maaf kalau saya salah...

Kembali lagi: kalau mau vegetarian nggak masalah koq. Lagi pula saya bukan sedang menganjurkan orang makan daging sebanyak-banyaknya :)) Tapi saya berpendapat, kalau makan daging bukan lah larangan, begitu juga vegetarian.Keduanya ok2 aja. Masalahnya kalau terus menerus berusaha mengatakan vegetarian hanyalah satu-satunya kebenaran, lantas mengatakan pihak yang tidak vegetarian sebagai kurang suci dan sebagainya, itulah masalahna. Tergantung sdr. JHONSON deh: Cukup menjalankan vegetarian pribadinya dengan tekun, atau merasa kurang cukup, sehingga butuh mencari pengakuan akan kebenaran yang dianutnya dari orang lain
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Makan Daging Diizinkan oleh Pandit Mahayana Bhavaviveka
« Reply #39 on: 21 October 2008, 12:00:29 AM »

Meski demikian, dalam sutra tersebut toh tidak dikatakan "dilarang makan daging" :) Apalagi jelas-jelas dikatakan juga dalam sutra tersebut, Buddha sendiri pernah mengijinkan Bikkhu untuk makan daging. Bukankah begitu? Selain itu, di dalam sutta lain dan vinaya, jelas-jelas makan daging tidak dilarang. Maaf kalau saya salah...

Kembali lagi: kalau mau vegetarian nggak masalah koq. Lagi pula saya bukan sedang menganjurkan orang makan daging sebanyak-banyaknya :)) Tapi saya berpendapat, kalau makan daging bukan lah larangan, begitu juga vegetarian.Keduanya ok2 aja. Masalahnya kalau terus menerus berusaha mengatakan vegetarian hanyalah satu-satunya kebenaran, lantas mengatakan pihak yang tidak vegetarian sebagai kurang suci dan sebagainya, itulah masalahna. Tergantung sdr. JHONSON deh: Cukup menjalankan vegetarian pribadinya dengan tekun, atau merasa kurang cukup, sehingga butuh mencari pengakuan akan kebenaran yang dianutnya dari orang lain

 :yes:

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Makan Daging Diizinkan oleh Pandit Mahayana Bhavaviveka
« Reply #40 on: 21 October 2008, 08:12:49 AM »
Saya sudah baca artikel yang anda maksud. Menarik memang. Tapi istilah sansekerta atau pali apa yang digunakannya? Kalau "sentient being" itu kan terjemahan Bahasa Inggris-nya.

Dalam Vasettha Sutta, Sutta Nipata, tumbuhan digolongkan dalam "pana" (living things).

"(Vasetthati Bhagava) jativibhangam pananam; annamanna hi jatiyo"

Sedangkan "sentient beings" adalah satta (Sattva)

Apa beda Satta dan Pana?

satta – all beings (sentient beings with feelings)
pana – all living things (beings that breathe and live)

Jelas bahwa tumbuhan bisa hidup dan bernafas (respirasi) oleh karena itu disebut pana.

Tetapi tumbuhan tidak memiliki perasaan atau kesadaran, oleh karena itu tumbuhan tidak disebut sebagai satta dan tidak digolongkan dalam satta [sentient beings].

Jadi manusia dan hewan bisa disebut satta maupun pana. Tetapi tumbuhan cuma bisa disebut sebagai pana, tidak bisa disebut satta.

 _/\_
The Siddha Wanderer

Tambahan kenapa tumbuhan tidak digolongkan dalam makhluk hidup alasannya terletak pada bagaimana tumbuhan teratur dalam Bija Niyama, tumbuhan adalah satu integrasi dengan sistem dunia dimana pertumbuhannya bukan oleh adanya kamma,kesadaran,atau yang bisa kita rujuk sebagai makhluk hidup. dan tumbuhan adalah salah satu elemen pendukung adanya kehidupan sama seperti batu,udara,dll sebagai alam.
yang terpenting menjadi seorang vegetarian adalah mengetahui bahwa dirinya tidak membawa pertentangan dengan alam(yakni merusak alam) dan pertentangan dengan orang lain bahkan diri sendiri.makan secukupnya dan tetap mawas diri karena saya melihat banyak orang vegetarian porsi makannya nambah,ini sama saja toh dengan tidak mengendalikan diri.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Makan Daging Diizinkan oleh Pandit Mahayana Bhavaviveka
« Reply #41 on: 24 October 2008, 01:50:30 PM »
Dalam Madhyamika-hrdaya, Bhavaviveka mengatakan:
"Apabila daging [tersebut] bebas dari tiga kondisi [tidak dilihat, tidak didengar, tidak mengetahui ketika seekor hewan dibunuh], memakannya bukanlah tindakan yang tidak bajik. Hal tersebut dapat meningkatkan kejernihan pikiranmu...Jika engkau tidak menerimanya oleh sebab keserakahan, maka [daging] adalah seperti makanan lainnya yang diberikan oleh orang lain."

Dari sana dapat diketahui bahwa YA Bhavaviveka mengatakan bahwa syarat daging yang pantas dimakan adalah daging yag memenuhi ketiga syarat dan tidak disebabkan keserakahan ketika memakannya.

Sayang sekali kalau ada orang yang dulunya vegetarian, terus berubah kembali makan daging lagi, tetapi malah jadi serakah atas daging [alias senang bisa makan daging lagi karena kenikmatannya].

YA Bhavaviveka tidak mendukung seseorang mengonsumsi daging atas dasar kenikmatannya [keinginan], tetapi YA Bhavaviveka mengizinkan seseorang makan daging atas dasar kebutuhan.

Sang Buddha berkata dalam Shurangama Sutra [salah satu Sutra Mahayana]:
"Ananda, aku mengizinkan untuk para Bhiksu memakan 5 jenis daging murni. Daging ini sebenarnya adalah perwujudan transformasi dari kekuatan spiritual-Ku. Daging tersebut tidak memiliki kehidupan. Engkau para Brahmana hidup di iklim yang sangat panas dan lembab, dan pada daerah yang berpasir dan berbatu, di mana sayur-sayuran tidak akan tumbuh; maka dari itu, Aku akan membantumu dengan abhijna dan cinta kasih. Karena besarnya kebaikan dan welas asih ini, maka apa yang engkau makan yang rasanya seperti daging hanya disebut sebagai daging; namun sebenarnya, [daging yang engkau makan] bukanlah daging."

Apa itu 5 jenis daging murni?
1. Daging dari hewan yang tidak kita lihat ketika dibunuh
2. Daging dari hewan yang tidak kita dengar ketika dibunuh
3. Daging dari hewan yang tidak kita curigai dibunuh untuk kita
4. Daging hewan yang telah mati dengan sendirinya
5. Daging sisa dari hewan yang telah menjadi makanan burung bangkai

"Dengan tujuan menyelamatkan para makhluk, Ia [Bodhisattva] menunjukkan bahwa ia memakan daging. meskipun ia tampaknya memakan daging, tapi sebenarnya Ia tidak."
(Mahayana Mahaparinirvana Sutra)

Nah apabila kita melihat Mahaparnirvana Sutra, maka sebenarnya Bodhisattva juga memakan daging, tetapi daging apakah itu? Daging tersebut adalah daging yang memenuhi 5 syarat daging murni atau 3 syarat daging murni.

Daging yang masuk dalam 5 syarat daging murni dianggap "bukan daging".

Oleh karena itu ketika Sang Buddha dalam Mahayana Sutra menolak praktek memakan daging, maka daging yang dimaksud di sini adalah daging yang masih belum bebas dari tiga kondisi atau dengan kata lain daging yang tidak memenuhi tiga syarat daging murni.

Kasyapa berkata lagi: "Mengapa Anda awalnya mengizinkan para bhiksu untuk memakan tiga jenis daging suci?"
[Sang Buddha:]"O Kasyapa! Tiga jenis daging suci ini diberikan [diberlakukan] mengikuti kebutuhan pada saat [keadaan] itu."
(Mahayana Mahaparinirvana Sutra)

Di sini dalam Sutra Mahayanapun diakui bahwa Sang Buddha memang membolehkan para Bhiksu untuk mengkonsumsi tiga jenis daging suci [murni].

Dengan ini, tiga jenis daging murni diizinkan dari sudut pandang yang berbeda dan 10 jenis daging dilarang dari sudut pandang yang berbeda. Dari sudut pandang yang berbeda [pula], semua [jenis daging] dilarang, sampai ajal seseorang tiba."
(Mahayana Mahaparinirvana Sutra)

Mahaparinirvana Sutra menjelaskan tentang kebingungan umat Buddha antar sekte mengenai apakah Sang Buddha melarang atau membolehkan makan daging.

Di sini Sang Buddha sendiri mengatakan bahwa tiga jenis daging murni diizinkan dari sudut pandang tertentu [dalam hal ini Theravada], pada kondisi tertentu.

Namun dari sudut pandang lainnya, berdasarkan kondisi tertentu, Sang Buddha melarang konsumsi segala macam jenis daging alias vegetarian. [dalam hal ini Mahayana]

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Makan Daging Diizinkan oleh Pandit Mahayana Bhavaviveka
« Reply #42 on: 27 October 2008, 09:37:20 AM »
[at] atas

se7, aq mendukungmu el sol....

el sol, cia yo....

GRP sent

;D
« Last Edit: 27 October 2008, 09:39:57 AM by naviscope »
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Makan Daging Diizinkan oleh Pandit Mahayana Bhavaviveka
« Reply #43 on: 27 October 2008, 01:55:42 PM »
 [at] atas

kamu sapa yak?...

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Makan Daging Diizinkan oleh Pandit Mahayana Bhavaviveka
« Reply #44 on: 27 October 2008, 04:10:13 PM »
naviscope = Dark Angel yang berantem ama Lothar Guard bukan?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

 

anything